Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2019
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG
Nomor : 162/E/MFK/RSIGM-SA/XII/2018
TENTANG
PROGRAM MANAJEMEN RESIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN
Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung perlu
menyusun Program Manajemen Risiko Fasilitas dan Lingkungan
untuk menjaga keselamatan pasien, keluarga, staf maupun
pengunjung yang berada di sekitar rumah sakit umum daerah lahat.
Selain itu program yang telah dibuat harus ditinjau dan diperbaharui
sekurang-kurangnya satu tahun sekali;
b. Sehubungan hal tersebut di atas perlu ditetapkan Program
Manajemen Resiko Fasilitas di RSIGM Sultan Agung dengan
keputusan direktur RSIGM Sultan Agung.
Menetapkan :
Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 10 Desember 2018
Direktur
I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 5
II. LATAR BELAKANG ...................................................................................................................... 5
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS ............................................................................... 7
A. Tujuan Umum .....................................................................................................................7
B. Tujuan Khusus ....................................................................................................................7
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN .................................................................. 7
A. Keselamatan dan kemanan ..................................................................................................7
B. Bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbahnya ............................................................8
C. Penanggulangan bencana (emergency) ...............................................................................8
D. Proteksi Kebakaran (fire Safety) .........................................................................................8
E. Peralatan medis ...................................................................................................................9
F. Sistem penunjang utilitas ....................................................................................................9
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN .................................................................................... 9
VI. SASARAN ....................................................................................................................................... 10
A. Keselamatan dan keamanan ..............................................................................................10
B. Bahan berbahaya dan beracun (B3) ..................................................................................10
C. Penanggulangan bencana (emergensi) ..............................................................................10
D. Proteksi kebakaran (fire safety) ........................................................................................10
E. Peralatan Medis .................................................................................................................11
F. Sistem Penunjang Utilitas .................................................................................................11
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................................................. 11
A. Keselamatan dan keamanan ..............................................................................................11
B. Bahan berbahaya dan beracun (B3) ..................................................................................12
C. Penanggulangan Bencana..................................................................................................13
D. Proteksi Kebakaran ...........................................................................................................14
E. Peralatan Medis .................................................................................................................15
F. Sistem Penunjang (Utilitas) ..............................................................................................15
VIII. EVALUASI DAN PELAPORAN .............................................................................................. 16
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN .......................................... 16
X. PENUTUP ........................................................................................................................................ 17
4
Lampiran : Keputusan Direktur RSIGM Sultan Agung
Nomor : 162/E/MFK/RSIGM-SA/XII/2018
Tanggal : 10 Desember 2018
I. PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari
sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyenggaraan upaya
kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik
dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat
keilmuannya masing-masing berinteraksi dan bersinergi satusama lain. Ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga
kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin
kompleksnya permasalahan dalam rumah sakit. Rumah Sakit harus mampu memberikan
pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk di dalamnya asesmenrisiko, identifikasi, dan
manajemen risiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk
belajar dan menindak lanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta
meminimalisir timbulnya risiko. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
maka keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan harus mencukupi. Di samping ketersediaan
fasilitas pelayanan kesehatan yang cukup, kualitas lingkungan juga merupakan hal yang
penting dalam pencapaian derajat kesehatan. Rumah Sakit sebagai tempat kerja harus
mengupayakan kesehatan dan keselamatan kerja pegawainya. Di sisi lain Rumah Sakit
harus memenuhi persyaratanlokasi, bangunan, prasarana, sumberdayamanusia, kefarmasian,
danperalatan (UU No. 44 Tahun 2009, psl 7 ayat 1).
5
nilai-nilai Islam merasa terpanggil untuk berpartisipasi aktif dalam menunjang program
pemerintah di bidang peningkatan pendidikan, pelayanan kesehatan dan kesejahteraan
sosial sebagai sarana dakwah. Berpijak pada landasan di atas, YBW-SA berkomitmen
untuk mendirikan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung (RSIGM-SA) agar
dapat melaksanakan fungsinya sebagai tempat pelayanan kesehatan gigi dan mulut juga
sebagai tempat pendidikan untuk menghasilkan generasi khaira ummah dalam lingkungan
budaya akademik Islami. Gedung RSIGM Sultan Agung terdiri atas 5 lantai terletak di
Jalan Raya Kaligawe Km 4 Semarang,Secara geografis RSIGM Sultan Agung terletak di
Semarang bagian utara bersebelahan dengan wilayah Kabupaten Demak, Kabupaten
Kudus serta Kabupaten Jepara sehingga pasien yang datang tidak hanya dari wilayah
Semarang saja namun juga dari daerah disekitar Semarang tersebut. Rumah Sakit Islam
Gigi dan Mulut Sultan Agung (RSIGM SA) adalah milik Yayasan Badan Wakaf Sultan
Agung (YBWSA) dengan tata kelola di bawah Universitas Islam Sultan Agung
(UNISSULA), dengan Visi RSIGM Sultan Agung adalah Rumah Sakit Islam Gigi dan
Mulut Sultan Agung terkemuka dalam pelayanankesehatan gigi dan mulut, pelayanan
pendidikan membangun generasi khaira ummah dan pengembangkan peradaban Islam
menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah. Adapun Misi RSIGM Sultan Agung
adalah :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut mulai dari tingkat dasar
sampai spesialistik atas dasar nila-nilai Islam.
2. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, berbasis evidence based dentistry dalam
rangka membangun generasi khaira ummah.
3. Mengembangkan peradaban Islam dalam bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut
menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah.
4. Mengembangkan pusat informasi masyarakat tentang perkembangan kesehatan gigi
dan mulut sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai institusi kesehatan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, RSIGM Sultan
Agung wajib memenuhi ketentuan/ peraturan perundang -undangan yang berlaku dan secara
operasional dituangkan dalam berbagai kebijakan umum tentang program kegiatan disetiap
unit pelayanan maupun unit terkait. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sebagai
salah satu standar yang turut dinilai dalam Akreditasi Rumah Sakit mempunyai kontribusi
yang cukup menentukan status akreditasi. Oleh karena itu Standar Manajeman Fasilitas dan
Keselamatan (MFK) harus diupayakan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Apabila
syarat-syarat tersebut dapat terpenuhi, diharapkan akan menghindarkan rumah sakit dari
risiko-risiko yang tidak diinginkan.
Agar tercipta standar Manajemen Risiko Fasilitas dan Lingkungan yang terpadu dan
dan berkesinambungan maka perlu disusun suatu Program Manajemen Risiko Fasilitas dan
Lingkungan RSIGM Sultan Agung yang dituangkan dalam satu naskah, yang memuat
6
program manajemen risiko keselamatan dan keamanan, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
dan limbahnya, penanggulangan bencana (emergency), proteksi kebakaran (fire safety),
peralatan medis dan sistem penunjang (utility).
A. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan Program Manajemen Risiko Fasilitas dan
Lingkungan ini adalah sebagai dasar untuk memberikan pedoman kepada anggota
RSIGM Sultan Agung khususnya petugas yang berhubungan dengan Fasilitas dan
Lingkungan RSIGM Sultan Agung.
B. Tujuan Khusus
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja pegawai di semua unit kerja
ketingkat setinggi-tingginya baik fisik, mental, maupun kesejahteraan sosialnya.
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada petugas berupa kecelakaan dan
penyakit akibat kerja yang diakibatkan oleh keadaan /kondisi lingkungan kerjanya
3. Memberikan perlindungan bagi petugas di dalam pekerjaannya dari kemungkinan
bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan
4. Dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan fisik dan psikis pekerjanya
7
7. Pencatatan dan pelaporan insiden/cidera akibat fasilitas yang tidak memberikan
keamanan dan keselamatan.
8. Monitoring kepatuhan unit independent (penyewa lahan) terhadap keselamatan dan
keamanan.
9. Pelaporan dan pelaksanaan kegiatan dan rencana tindak lanjut.
10. Edukasi staf terkait dengan keselamatan dan keamanan.
11. Perbaikan fasilitas yang berisiko menimbulkan cidera.
12. Monitoring pelaksanaan program perbaikan fasilitas.
8
2. Mengidentifikasi sistem pemisahan (pengisolasian) dan kompartemenisasi
pengendalian api dan asap
3. Mengidentifikasi daerah berbahaya (dan ruang di atas langit-langit di seluruh area)
seperti kamar linen kotor, tempat pengumpulan sampah, ruang penyimpanan tabung
oksigen
4. Mengidentifikasi sarana evakuasi
5. Melakukan monitoring di pantry yang berproduksi dan peralatan masak
6. Mengidentifikasi proteksi kebakaran di tempat penyimpanan linen
7. Mengidentifikasi sistem tenaga listrik darurat
8. Mengidentifikasi proteksi kebakaran di area gas medis dan komponen sistem vakum
E. Peralatan medis
1. Melakukan inventarisasi peralatan medis yang meliputi peralatan medis yang dimilik
oleh RS, peralatan medis kerja sama operasional (KSO) milik pihak lain
2. Melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur
3. Melakukan uji fungsi peralatan medis sesuai penggunaan dan ketentuan pabrik
4. Melaksanakan pemeliharaan preventif dan kalibrasi
9
C. Setiap tim merencanakan masing masing kegiatan melalui diklat atau inhouse training,
sosialisasi, implementasi, evaluasi untuk perbaikan. Mengikut sertakan SDM RSIGM
Sultan Agung pada kegiatan seminar, workshop, lokakarya nasional.
D. Melakukan training atau penyelanggaraan dari evakuasi untuk perbaikan kemudian
dikerjakan ulang dan dibuat kesimpulan.
VI. SASARAN
Sasaran program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan meliputi:
A. Keselamatan dan keamanan
Memberi jaminan bahwa gedung properti, teknologi medik dan informasi,
peralatan serta sistem tidak berpotensi mendatangkan resiko terhadap pasien, keluarga ,
staf dan pengunjung
10
E. Peralatan Medis
Pemeliharaan peralatan kesehatan adalah suatu upaya yang dilakukan agar
peralatan kesehatan selalu dalam kondisi layak pakai, dapat difungsikan dengan baik dan
menjamin usia pakai lebih lama. Dalam pelaksanaan pemeliharaan peralatan kesehatan
terdapat dua kriteria pemeliharaan.
11
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
komprehensif (mencatat semua
perabot yang tajam dan rusak,
fasilitas yang perlu
diperbaiki,dll).
Penganggaran untuk mengganti
6 system perbaikan fasilitas yang
rusak.
Pencatatan dan pelaporan
insiden/cidera akibat fasilitas
7
yang tidak memberikan keamanan
dan keselamatan.
Monitoring kepatuhan unit
independent (penyewa lahan)
8
terhadap keselamatan dan
keamanan.
Pelaporan dan pelaksanaan
9 kegiatan dan rencana tindak
lanjut.
Edukasi staf terkait dengan
10
keselamatan dan keamanan.
Perbaikan fasilitas yang berisiko
11
menimbulkan cidera.
Monitoring pelaksanaan program
12
perbaikan fasilitas.
12
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
bila terjadi tumpahan, atau
paparan/pajanan;
Pemberian label/rambu-rambu
4 yang tepat pada B3 dan
limbahnya;
Pelaporan dan investigasi dari
5 tumpahan,eksposur(terpapar), dan
insiden lainnya;
Dokumentasi, termasuk izin,
6 lisensi, atau persyaratan peraturan
lainnya;
Pengadaan/pembelian B3,
pemasok (supplier) wajib
7 melampirkan Material Safety
Data Sheet / lembar data
pengaman (MSDS/LDP)
8 Menyusun rencana pelatihan B3
9 Inventaris pembelian APD
C. Penanggulangan Bencana
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menentukan jenis, kemungkinan
1 terjadi dan konsekuensi bahaya,
ancaman dan kejadian
Menentukan integritas struktural
2 di lingkungan pelayanan pasien
yang ada dan bila terjadi bencana
Menentukan peran rumah sakit
3
dalam peristiwa/kejadian tersebut
Menentukan strategi komunikasi
4
pada waktu kejadian
Mengelola sumber daya selama
5 kejadian, termasuk sumber-
sumber alternatif
13
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mengelola kegiatan klinis selama
kejadian, termasuk tempat
6
pelayanan alternatif pada waktu
kejadian
Mengidentifikasi dan penetapan
7 peran dan tanggung jawab staf
selama kejadian
Mengelola keadaan darurat ketika
terjadi konflik antara tanggung
jawab pribadi staf dengan
8
tanggung jawab rumah sakit
untuk tetap menyediakan
pelayanan pasien.
Membuat ruang dekontaminasi di
9 IGD sesuai dengan peraturan
perundang undangan
D. Proteksi Kebakaran
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mengidentifikasi tekanan resiko
1
dikamar operasi
Mengidentifikasi system
pemisahan (pengisolasian) dan
2
kompartemenisasi pengendalian
api dan asap
Mengidentifikasi daerah potensi
3
berbahaya kebakaran
4 Mengidentifikasi sarana evakuasi
Mengidentifikasi di daerah pantry
5 yang berproduksi dan peralatan
masak
Mengidentifikasi proteksi
6
kebakaran area linen
7 Mengidentifikasi system tenaga
14
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
listrik darurat dan peralatan
Mengidentifikasi proteksi
8 kebakaran di area gas medis dan
komponen system vakum
E. Peralatan Medis
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Melakukan inventaris peralatan
1
medis
Melakukan pemeriksaan peralatan
2
medis secara teratur
3 Melakukan kalibrasi
Memantau dan bertindak bila
4 terjadi insiden akibat peralatan
medis berbahaya (recall)
Melakukan uji fungsi peralatan
5 medis sesuai penggunaan dan
ketentuan pabrik
15
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ada di daftar inventaris.
Membuat jadwal pemeriksaan,
testing, pemeliharaan semua
sistem utilitas berdasar kriteria
4
seperti rekomendasi dari pabrik,
tingkat risiko dan pengalaman
rumah sakit.
Pelabelan pada tuas-tuas kontrol
sistem utilitas untuk membantu
5
pemadaman darurat secara
keseluruhan atau sebagian
Komponen listrik yang digunakan
rumah sakit sesuai dengan standar
6
dan peraturan perundang -
undangan
16
X. PENUTUP
Demikian program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan RSIGM Sultan Agung dibuat,
sebagai acuan dalam melaksakan program manajemen resiko fasilitas dan lingkungan di
RSIGM Sultan Agung
17