Anda di halaman 1dari 8

TUGAS Modul 1

Katarina Yunita Rambu Deta, S.Pd

1. Pertanyaan :
Berdasarkan penjelasan tentang tautologi dan kontradiksi. Selesaikan masalah berikut ini dengan menuliskan langkah-langkahnya.

a.  p  q  r  q   p  r   q
b. p  ~ p  q
Jawab :

a.  p  q  r  q   p  r   q
p q R pq r  q  p  q  r  q pr  p  r   q  p  q  r  q   p  r   q
B B B B B B B B B
B B S B B B S B B
B S B S S S B S B
B S S S B S S B B
S B B B B B B B B
S B S B B B B B B
S S B B S S B S B
S S S B B B B S S
Berdasarkan nilai kebenaran dari  p  q  r  q   p  r   q , maka disimpulkan bahwa
 p  q  r  q   p  r   q bukan suatu tautologi maupun kontradiksi.
b. p  ~ p  q
p Q ~ p ~ p  q p  ~ p  q
B B S S S
B S S S S
S B B B S
S S B S S
Berdasarkan nilai kebenaran dari p  ~ p  q , maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan p  ~ p  q adalah kontradiksi karena
semua nilai kebenarannya salah.

2. Buktikan keabsahan argumen berikut dengan menuliskan langkah dan aturan-aturan yang digunakan untuk pembuktian.
( p  q)  (r  s)
~ r ~ s
 ~ p~q
Pembuktian :
1. ( p  q)  (r  s ) premis 1
2. ~ r ~ s premis 2
3. ~ r  s  2, Hukum De Morgan ( ~ r  ~ s  ~ r  s  )
4. ~  p  q  1,3 Modus Tolens
5. ~ p ~ q 4, Hukum De Morgan
Jadi, Argumen Sah/Valid (terbukti).

3. Tentukan banyaknya solusi dari persamaan x1  x2  x3  20 dengan syarat 𝑥1 ≥ 2, 0 ≤ 𝑥2 ≤ 3, dan 3 ≤ 𝑥3 ≤ 5 (selesaikan dengan
fungsi pembangkit).
Penyelesaian :
Fungsi pembangkit untuk kemungkinan terambilnya objek x1 adalah A( x)  x 2  x 3  x 4  x 5  .....
Fungsi pembangkit untuk kemungkinan terambilnya objek x2 adalah B( x)  1  x  x 2  x 3
Fungsi pembangkit untuk kemungkinan terambilnya objek x3 adalah C ( x)  x 3  x 4  x 5
Banyak solusi dari x1  x2  x3  20 dikaitkan dengan fungsi pembangkit adalah menentukan koefisien dari x 20 dalam ekspansi:
Gx  A( x)  B( x)  C( x)
= ( x 2  x 3  x 4  x 5  .....) (1  x  x 2  x 3 ) ( x 3  x 4  x 5 )
 x 2 1  x  x 2  x 3  ...(1  x  x 2  x 3 ) x 3 (1  x  x 2 )
 1  1  x  1  x 
4 3
x 5

 
 
 1  x  1  x  1  x 

1
  
x 5 1  x 4 1  x 3 ................................................(1)
1  x 3

1 
 n  k  1 k
Berdasarkan teorema Binomial :  
1  x  k 0  k
n
 x , sehingga:

 3  k 1
1   k 
2  k  k
    x     x
1  x  k 0  k
3
 k 0  k 
1  2  3  4  5 6 7
   x 0    x1    x 2    x 3    x 4    x 5  ...... (2)
1  x   0  1   2   3   4   5 
3

Substitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) sebagai berikut:


x 5 1  x 4 1  x 3 
1
G(x) 
1  x 3

 2  
 3  4  5 6 7
  
=   x 0    x1    x 2    x 3    x 4    x 5  ...... x 5 1  x 4 1  x 3 
 0  1   2  3  4 5 
 2   3 
 4  5 6 7
 
=      x    x 2    x 3    x 4    x 5  ...... x 5 1  x 3  x 4  x 7 
     
0 1 2  3  4  5 
 2   3  4  
 5 6 7

=      x    x 2    x 3    x 4    x 5  ...... x 5  x8  x 9  x12 
 0  1   2   3  4 5 
20
Koefisien dari x dapat ditentukan sebagai berikut:
 10  13 14  17  
 
x 5  x 8  x 9  x12   .....    x 8  ....    x11    x12  ...    x15  ....
 8  11 12  15  
10  13  14  17 
Maka koefisien dari x 20 adalah :           
 8  11  12  15 
= 45 – 78 – 91 + 136
= 12
Jadi, banyaknya solusi dari persamaan x1  x2  x3  20 adalah 12.
4. Diketahui graf berikut:

Ditanya: Apakah graf pada gambar di atas merupakan graf bipartisi? Apakah graf tersebut merupakan graf bipartisi lengkap?
Jawab:
Defenisi dari graf bipartisi dan graf bipartisi lengkap.
Misalkan graf tersebut adalah graf G, maka defenisinya adalah sebagai berikut:
Graf bipartisi G adalah graf yang himpunan titiknya dapat dikelompokkan menjadi dua himpunan V1 dan V2 , sedemikian sehingga
setiap sisi di dalam G menghubungkan sebuah titik V1 ke sebuah titik V2 dan dinyatakan sebagai G( V1 , V2 ).
Apabila setiap titik di V1 bertetangga dengan semua titik V2 , maka G( V1 , V2 ) disebut Graf Bipartisi Lengkap.
Salah satu graf yang isomorfis dengan G, dapat dinyatakan seperti graf berikut ini :
T Ternyata himpunan titik pada graf G, dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :
V1 = {a, c, f, h} dan V2 = {b, d, e, g}.
Berdasarkan defenisi graf bipartisi dan graf bipartisi lengkap maka graf G merupakan graf bipartisi bukan
graf bipartisi lengkap, karena karena ada anggota di V1 yang tidak berpasangan dengan salah satu anggota
di V2 .
Contoh : Titik a pada V1 hanya berpasangan dengan titik b,d, dan e pada V2 , tidak berpasangan dengan titik g. Titik c pada V1 hanya
berpasangan dengan titik b,d, dan g, tidak berpasangan dengan titik e pada V2 . begitu pula dengan titik f dan h tidak semua
dipasangkan dengan semua titik pada V2 .
Kesimpulan : Graf tersebut merupakan graf bipartisi dan bukan graf bipartisi lengkap.
5. Perhatikan graf berikut. Tersedia enam warna berbeda untuk mewarnai semua titik sehingga dua titik yang bertetangga (adjacent)
berbeda warna.

Ditanya: Ada berapa cara mewarnai semua titik tersebut?


Jawab :
Misalkan graf tersebut adalah graf Y.
 Langkah pertama : menentukan warna minimal yang diperlukan untuk mewarnai graf yang diberikan.
Derajat dari graf Y disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1. Derajat Titik A
Titik E B F A D C
Derajat titik 4 4 3 3 2 2

Untuk pewarnaan graf Y, kita dapat menggunakan Algoritma Welch Powell.


Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Jumlah titik graf Y adalah 6 buah dan urutan titik dari derajat tertinggi hingga terendah seperti pada tabel 1.
2. Pilih titik pada graf yang berderajat tertinggi yaitu titik E dan titik B. Misalnya titik E diwarnai dengan warna merah. Ada satu
titik yang tidak bertetangga dengan titik E yaitu titik C dan dapat diwarnai dengan warna merah juga.

3. Pilih titik B yang berderajat sama dengan titik E yaitu berderajat 4. Warnai titik B dengan warna biru. Ada satu titik yang tidak
bertetangga dengan dengan titik B yaitu titik D dan dapat diwarnai dengan warna biru juga.
4. Pilih salah satu antara titik A dan titik F yang berderajat 3. Misalnya kita pilih titi A dan diwarnai dengan warna kuning. Karena
tidak ada titik yang bertetangga dengan A yang belum diwarnai, maka hanya titik A yang berwarna kuning.

5. Pilih titk F yang berderajat sama denagn A yaitu berderajat 3. Warnai dengan warna hijau. Karena tidak ada titik yang
bertetangga dengan titik F yang belum diwarnai maka hanya titik F yang berwarna hijau.

 Langkah ke dua: Menentukan kombinasi warna yang digunakan untuk mewarnai graf.
1. Mewarnai vertek graf dengan empat warna dari enam warna yang diberikan. Banyaknya cara pewarnaan dapat digunakan aturan
pengisian tempat.
Dengan syarat :
Warna pada titik E tidak boleh sama dengan A, B, D, dan F.
Warna pada titik C boleh sama dengan A, E, dan F.
Warna pada titik D boleh sama dengan A, B dan F.
Dapat dinyatakan pada tabel berikut ini.
Vertek E B A F C D
Banyaknya warna yang mungkin 6 5 4 3 3 2 atau 3
Keterangan :
 Untuk titik E ada 6 kemungkinan warna yang digunakan (merah, kuning, hijau, biru, hitam dan putih). Misalkan warna yang
dipilih adalah warna merah.
 Untuk titik B ada 5 kemungkinan warna yang boleh digunakan (kuning, hijau, biru, hitam dan putih). Merah tidak boleh
digunakan karna sudah digunakan oleh E yang bertetangga dengan B. Misalkan warna yang dipilih B adalah kuning.
 Untuk titik A ada 4 kemungkinan warna yang boleh digunakan (hijau, biru, hitam dan putih). Merah dan kuning tidak boleh
digunakan karena sudah digunakan oleh titik E dan titik B yang bertetangga dengan titik A. Misalkan yang dipilih titik A
adalah warna hijau.
 Untuk titik F ada 3 kemungkinan warna yang boleh digunakan (biru, hitam dan putih). Merah, kuning dan hijau tidak boleh
digunakan karena sudah digunakan oleh titik E, B dan A yang bertetangga dengan titik F. Misalkan yang dipilih titik F
adalah warna biru.
 Sudah empat warna yang digunakan (merah, kuning, hijau dan biru). Sehingga untuk titik C ada tiga kemungkinan warna
(merah, hijau, biru). Warna kuning tidak boleh digunakan karena sudah digunakan oleh titik B tetangganya.
 Jika titik C warna merah maka titik D ada tiga kemungkinan (kuning, hijau, dan biru).
 Jika titik C warna hijau maka titik D ada dua kemungkinan (kuning dan biru)
 Jika titik c warna biru maka titik D ada dua kemungkinan (kuning dan hijau).
 Jadi, ada 7 kemungkinan pasangan C dan D
Jadi banyaknya cara mewarnai graf dengan empat warna adalah
=6x5x4x3x7
= 2.520 cara.
2. Mewarnai vertek graf dengan lima warna dari enam warna yang diberikan.
Banyaknya cara pewarnaan dapat digunakan aturan pengisian tempat.
Dengan syarat :
Warna pada titik E tidak boleh sama dengan A, B, D, dan F.
Warna pada titik C boleh sama dengan A, E, dan F.
Warna pada titik D boleh sama dengan A, B dan F.
Dapat dinyatakan pada tabel berikut ini.
Vertek E B A F C D
Banyaknya warna yang mungkin 6 5 4 3 5 3/4/5
Keterangan :
 Untuk titik E ada 6 kemungkinan warna yang digunakan (merah, kuning, hijau, biru, hitam dan putih). Misalkan warna yang
dipilih adalah warna merah.
 Untuk titik B ada 5 kemungkinan warna yang boleh digunakan (kuning, hijau, biru, hitam dan putih). Merah tidak boleh
digunakan karna sudah digunakan oleh E yang bertetangga dengan B. Misalkan warna yang dipilih B adalah kuning.
 Untuk titik A ada 4 kemungkinan warna yang boleh digunakan (hijau, biru, hitam dan putih). Merah dan kuning tidak boleh
digunakan karena sudah digunakan oleh titik E dan titik B yang bertetangga dengan titik A. Misalkan yang dipilih titik A
adalah warna hijau.
 Untuk titik F ada 3 kemungkinan warna yang boleh digunakan (biru, hitam dan putih). Merah, kuning dan hijau tidak boleh
digunakan karena sudah digunakan oleh titik E, B dan A yang bertetangga dengan titik F. Misalkan yang dipilih titik F
adalah warna biru.
 Sudah empat warna yang digunakan (merah, kuning, hijau dan biru). Sehingga untuk titik C memilih satu diantar lima
kemungkinan warna(merah, hijau, biru, hitam dan putih). Warna kuning tidak boleh digunakan karena sudah digunakan
oleh titik B tetangganya.
 Jika titik C warna merah maka titik D ada lima kemungkinan (kuning, hijau, dan biru, putih dan hitam).
 Jika titik C warna hijau maka titik D ada empat kemungkinan (kuning, biru, hitam dan putih)
 Jika titik c warna biru maka titik D ada empat kemungkinan (kuning, hijau, hitam dan putih)
 Jika titik c warna hitam maka titik D ada tiga kemungkinan (kuning, hijau, dan biru)
 Jika titik c warna putih maka titik D ada tiga kemungkinan (kuning, hijau, dan biru)
 Jadi, ada 19 kemungkinan pasangan C dan D
Jadi banyaknya cara mewarnai graf dengan empat warna adalah
= 6 x 5 x 4 x 3 x 19
= 6.840 cara.
3. Mewarnai vertek graf dengan enam warna yang diberikan
Banyaknya pewarnaan adalah banyaknya cara menempatkan warna pada enam tempat yang berbeda dengan memperhatikan
6! 6  5  4  3  2 1
urutan penempatan. Sehingga banyaknya cara adalah 6 p6   = 720 cara.
(6  6)! 1
Dari ketiga kondisi diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Banyaknya cara mewarnai graf dengan 6 warna yang tersedia adalah : 2.520 + 6.840 + 720 = 10.080 cara.

Anda mungkin juga menyukai