Anda di halaman 1dari 36

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIK

( RKS TEKNIK )

PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS

TAHUN ANGGARAN 2017

PASAL 1
URAIAN UMUM

1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan dan akan dilelangkan sesuai dengan :
a. Gambar bestek, konstruksi dan detail terlampir yang telah disetujui.
b. Uraian dan syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan (RKS).
c. Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing).
d. Item pekerjaan dalam BQ.
e. Petunjuk dari Tim Teknis/Pengawas Lapangan.
f. Berita Acara Penunjukan.
g. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran (PPK) tentang penunjukan Penyedia jasa.
h. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
i. Surat Penawaran dan lampiran-lampirannya.
j. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui Tim Teknis.

1.2. Pekerjaan yang akan dilaksanakan, meliputi :


a. Pekerjaan Persiapan;
b. Pekerjaan Tanah;
c. Pekerjaan Pondasi;
d. Pekerjaan Beton;
e. Pekerjaan U-DITCH;
f. Pekerjaan Plesteran.

1.3. Apabila ternyata ada perbedaan antara kontrak dan bestek, bestek dan gambar detail,
Pemborong harus segera lapor kepada Tim Teknis dan Pengawas Lapangan.

1.4. Kontraktor/ pemborong harus menghitung sendiri volume setiap pekerjaan yang ada sesuai
dengan gambar rencana dan RKS ini.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 1


1.5. Penyedia Jasa mengurus IMB. Pembuatan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) sudah harus
diproses dan dilaksanakan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Perihal Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB) ini segala pembiayaan yang diperlukan untuk pembuatan IMB sampai
dengan selesai DIBIAYAI sepenuhnya oleh Penyedia jasa.

1.6. Pekerjaan harus segera diselesaikan dengan baik, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut
:
a. Halaman harus bersih dari sisa-sisa kotoran atau puing-puing pada waktu diserahkan.
b. Pekerjaan harus segera diserah terimakan dengan kondisi memuaskan dengan disaksikan
oleh Tim Teknis Panitia Penerima Hasil Pembangunan (PPHP) dan Pengawas Lapangan.

PASAL 2
SARANA DAN PRASARANA PEKERJAAN

2.1. Untuk kelancaran pekerjaan pelaksanaan di lapangan, Penyedia Jasa harus menyediakan
personil dan tenaga teknis sesuai dengan ketentuan dalam Lembar Data Pengadaan (LDP)
2.2. Penyediaan harus menyediakan peralatan dan alat-alat bantu yang dipersyaratkan sesuai
dengan ketentuan dalam Lembar Data Pengadaan (LDP).
Peralatan-peralatan yang digunakan harus selalu tersedia dilapangan sesuai kebutuhan.
2.3. Bahan-bahan bangunan harus tersedia di lapangan dengan jumlah yang cukup dengan kualitas
sesuai dengan spesifikasi teknis.

PASAL 3
BAHAN-BAHAN

3.1. Semua bahan yang akan dipergunakan terlebih dahulu contohnya harus ditunjukkan kepada
Tim Teknis dan Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuannya dan pemborong harus
memakai/menggunakan bahan sesuai contoh yang telah disetujui Tim Teknis dan Pengawas
Lapangan.
3.2. Pemborong memberi jaminan kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pengawas bahwa
semua bahan dan peralatan serta perlengkapan yang disediakan menurut Kontrak ini
seluruhnya adalah asli (original/genuine) dalam keadaan baru, baik dan harus berkualitas baik,
sesuai dengan Kontrak dan bebas dari cacat serta Kekurangan- Kekurangan.
3.3. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar ini dianggap tidak memenuhi syarat. Oleh
karena itu Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau Pengawas berhak menginstruksikan kepada

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 2


Pemborong untuk memberikan bukti yang cukup mengenai jenis kualitas bahan dan material
yang digunakan.
3.4. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) melalui Pengawas bila dianggap perlu dapat mengeluarkan
instruksi tertulis kepada Pemborong untuk memeriksa kembali bagian pekerjaan yang telah
ditutup terlebih pada pekerjaan-pekerjaan yang belum mendapat ijin tertulis dari Pengawas
untuk ditutup, atau mengadakan pengujian bahan-bahan (baik yang sudah maupun yang belum
terpasang) atau jenis Pekerjaan yang sudah dilaksanakan. Biaya untuk membuka memeriksa
dan menguji termasuk biaya perbaikannya menjadi beban Pemborong, jika, hasil
pemeriksaaan menunjukkan adanya cacat penyimpangan. ketidaksempurnaan atau Pekerjaan
yang tidak sesuai dengan ketentuan Kontrak.
3.5. Bahan yang diafkir oleh Tim Teknis dan Pengawas Lapangan harus dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan selambat-lambatnya 2x24 jam sejak diputuskan.
3.6. Apabila bahan yang diafkir oleh Tim Teknis dan Pengawas Lapangan tetap dipakai, maka Tim
Teknis dan Pengawas Lapangan berhak memerintahkan Pemborong untuk membongkar tanpa
alasan kerugian materi maupun pelaksanaan.
3.7. Bila terdapat perbedaan pendapat mengenai mutu bahan, maka Pemborong berkewajiban
memeriksakan bahan tersebut kelaboratorium Balai Penelitian Bahan Bangunan dengan semua
biaya menjadi tanggungan Pemborong, begitu pula waktu yang tersita dapat untuk alasan
perpanjangan waktu pelaksanaan.
3.8. Ukuran/dimensi yang dimaksud dalam gambar untuk bahan adalah bersih (ukuran jadi).

PASAL 4
SITUASI

4.1. Pemborong telah dianggap mengetahui keadaan lokasi kegiatan/proyek lengkap dengan
kondisi tanahnya.
4.2. Lokasi untuk bangunan ini akan diserahkan oleh Pemberi Tugas kepada Pemborong dalam
keadaan bebas dari gugatan Pihak Ketiga.
4.3. Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh Pekerjaan termasuk bahan-bahan
bangunan dan perlengkapan, instalasi di tempat Pekerjaan. Bagian dari pekerjaan ini yang
sudah terpasang harus dilindungi terhadap kerusakan, hilang, kotor, dan sebagainya sampai
Kontrak selesai dan diterima oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
4.4. Pemborong bertanggung jawab untuk melindungi seluruh bangunan yang sudah ada beserta
peralatan, perlengkapan dan fasilitasnya dari segala gangguan dan kerusakan yang disebabkan
oleh pekerjaannya dengan menggunakan pagar pengaman.
4.5. Pemborong berkewajiban untuk segera memperbaiki segala kerusakan yang terjadi dan
perbaikan atas kerusakan tersebut pemborong tidak dapat menuntut biaya tambahan.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 3


4.6. Pemborong dalam menjaga kondisi dan situasi bangunan agar tetap aman dan tertib utamanya
keluar masuknya kendaraan proyek harus menempatkan tenaga keamanan/satpam.

PASAL 5
PEKERJAAN PERSIAPAN

5.1. Pengukuran Tapak Kembali


a. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah,
letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
b. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan yang sebenarnya harus
segera dilaporkan kepada Perencana untuk dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat waterpass /
theodolite yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Kontraktor harus menyediakan Theodolith/waterpass beserta petugas yang melayaninya
untuk kepentingan pemeriksaan Perencana selama pelaksanaan proyek.
e. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas Segitiga Phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Perencana.
f. Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasung tanggungan kontraktor.

5.2. Pengukuran dan Titik Peil (0,00) Bangunan Pemborong harus mengadakan pengukuran yang
tepat berkenaan dengan letak/kedudukan bangunan terhadap titik patok/pedoman yang telah
ditentukan, siku bangunan maupun datar (waterpass) dan tegak lurus bangunan harus
ditentukan dengan memakai alat waterpass instrument/theodolith. Hal tersebut dilaksanakan
untuk mendapatkan lantai, plafond dan sebagainya dengan hasil yang baik dan siku. Untuk
mendapatkan titik peil harap disesuaikan dengan notasi-notasi yang tercantum pada gambar
rencana. Bila terjadi penyimpangan atau tidak sesuainya antara kondisi lapangan dan gambar
Lay out, Pemborong harus melapor pada Pengawas / Perencana.

5.3. Pemasangan Bouwplank


a. Pemborong bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran persiapan
bouplank/pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian yang diberikan
Konsultan Pengawas secara tertulis, serta bertanggung jawab atas ketinggian, posisi,
dimensi, serta kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta pengadaan peralatan, tenaga kerja
yag diperlukan.
b. Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam hal
tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong serta wajib

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 4


memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-akibatnya, kecuali bila kesalahan tersebut
disebabkan referensi tertulis dari Tim Teknis.
c. Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Konsultan Pengawas atau wakilnya tidak
menyebabkan tanggung jawab Pemborong menjadi berkurang.
d. Bahan dan pelaksanaan Tiang bouwplank menggunakan kayu ukuran 5/7 dipasang setiap
jarak 2 m, sedangkan papan bouplank ukuran 2/20 diketam halus dan lurus bagian
atasnya dan dipasang datar (waterpass). Pemasangan bouwplank harus sekeliling
bangunan dengan jarak 2 m dari As tepi bangunan dengan patok-patok yang kuat,
bouwplank tidak boleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya
sehingga dapat dimanfaatkan hingga pekerjaan mencapai tahapan trasram tembok bawah.

5.4. Pekerjaan Pembongkaran dan Penebangan Pohon


Pekerjaan pembongkaran meliputi : pembongkaran dan pembersihan bangunan existing serta
penebangan pohon seperti tertuang di dalam gambar.
Pelaksanaan pembongkaran :
a. Kontraktor dalam melaksanakan pembongkaran atau penggalian harus diusahakan tidak
merusak bahan yang masih bisa dipergunakan dan melindungi bagian bangunan yang
berhubungan dengan pekerjaan ini, dan pelaksanaan harus sesuai dengan petunjuk
Direksi.
b. Pelaksanaan pembongkaran dan perbaikan yang menyangkut fasilitas umum harus
disediakan, dikerjakan dan pelaksanaan harus sesuai dengan petunjuk Direksi.
c. Persyaratan teknis terhadap perbaikan dan pemindahan bangunan yang dimaksud dan
belum tercakup dalam Spesifikasi akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan informasi
dan instansi yang bersangkutan.
d. Pada tempat mana akan dibuat jalur galian pipa terdapat pengerasan bangunan, maka
sebelum pengerasan tersebut berikut pondasinya harus dibongkar harus mengajukan izin
ke Direksi.
e. Setiap bangunan/ saluran, jalan atau lainnya yang dibongkar akibat pekerjaan ini harus
diperbaiki kembali seperti keadaan semula sesuai Direksi.
f. Pagar dan tanaman atau pohon-pohon yang terkena pekerjaan ini harus dipindahkan,
disusun dan ditanam kembali. Atau singkirkan sesuai petunjuk Direksi.
g. Bahan yang masih dipergunakan seperti batu kali, batu bata, paving dan lain-lain harus
dibersihkan dan disusun di lokasi pekerjaan atau diangkut ke tempat penyimpanan sesuai
petunjuk Direksi.
h. Bahan bekas bongkaran yang tidak dapat dipakai lagi harus disingkirkan dan dibuang
sesuai dengan petunjuk Direksi.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 5


i. Bahan bekas bongkaran milik pihak ketiga, sejauh pemilik menghendakinya kembali
diangkat ke tempat yang akan ditentukan dekat tempat pekerjaan. Segala biaya pekerjaan
bongkaran, perbaikan, pemindahan dan pengangkutan bahan-bahan yang dimaksud dalam
pekerjaan ini menjadi beban Kontraktor.

Pekerjaan pembersihan meliputi :


a. Pembersihan Selama Pelaksanaan
• Penyedia Jasa harus melakukan pembersihan secara teratur untuk menjamin
bahwa tempat kerja, dipelihara bebas dari sisa bahan bangunan, debu, sampah dan
kotoran lainnya yang diakibatkan oleh operasi-operasi di tempat kerja dan
memelihara tempat kerja dalam kondisi rapih dan bersih setiap saat.
• Penyedia Jasa harus menjamin bahwa selokan samping (sistem drainase) yang
ada terpelihara dan bebas dari kotoran, bahan yang lepas dan berada dalam kondisi
operasional pada setiap saat.
• Penyedia Jasa harus menjamin bahwa tanaman/ pohon dan rumput yang tumbuh pada
sekitar bangunan yang direncanakan atau yang baru dikerjakan tetap dijaga dan
dipelihara sedemikian rupa sehingga tidak mengalami kerusakan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan drum di lapangan (bak sampah) untuk
menampung sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah sebelum dibuang.
• Bilamana dianggap perlu dibuatkan bak penampung endapan dan saringan pada
musim hujan.
• Penyedia Jasa harus membuang sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah di
tempat yang telah ditentukan sesuai dengan Peraturan Pusat maupun
Daerah dan Undang-undang Pencemaran Lingkungan yang berlaku.
• Penyedia Jasa tidak diperkenankan mengubur sampah atau sisa bahan
bangunan di lokasi proyek tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
• Penyedia Jasa tidak diperkenankan membuang limbah berbahaya, seperti cairan
kimia, minyak atau thinner cat ke dalam saluran atau sanitasi yang ada.
• Penyedia Jasa tidak diperkenankan membuang sisa bahan bangunan ke dalam
sungai atau saluran air.
• Bilamana Penyedia Jasa menemukan bahwa selokan yang ada atau bagian lain
dari sistem drainase yang dipakai untuk pembuangan setiap jenis bahan selain
dari pengaliran air permukaan, baik oleh pekerja Penyedia Jasa maupun pihak lain,
maka Penyedia Jasa harus segera melaporkan kejadian tersebut kepada Direksi
Pekerjaan, dan segera mengambil tindakan sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan/Pengawas Lapangan untuk mencegah terjadinya pencemaran
lebih lanjut.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 6


• Semua pembabatan/penebangan pohon di kawasan perencanaan untuk pembukaan
lahan maupun pelaksanaan pekerjaan harus seijin Direksi Pekerjaan /Pengawas
Lapangan.

b. Pembersihan Akhir
• Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih
dan siap untuk dipakai Pemilik. Penyedia Jasa juga harus mengembalikan bagian-
bagian dari tempat kerja yang tidak diperuntukkan dalam Dokumen Kontrak ke
kondisi semula.
• Pada saat pembersihan akhir, semua hasil pekerjaan harus diperiksa ulang untuk
mengetahui kerusakan fisik yang mungkin ditemukan sebelum pembersihan
akhir.

5.5. Pembuatan Papan Nama Proyek


Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm. Didirikan tegak diatas
kayu ukuran 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum.
Papan nama proyek memuat:
a. Nama Proyek
b. Pemilik Proyek
c. Lokasi Proyek
d. Jumlah Biaya ( Kontrak )
e. Nama Konsultan Perencana
f. Nama Pengawas
g. Nama Kontraktor
h. Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun

PASAL 6
PENYEDIAAN AIR UNTUK BEKERJA

6.1. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sambungan dari PDAM atau
disuplai dari luar.
6.2. Air harus bersih, bebas dari debu, lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang
merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Tim Teknis/Pengawas.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 7


PASAL 7
PENYEDIAAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA

7.1. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara
PLN setempat selama masa pembangunan, dengan daya sekurang-kurangnya (minimum)
1.300 KVA. Atau dapat menggunakan diesel untuk pembangkit tenaga listrik atas persetujuan
Tim Teknis. Daya listrik juga disediakan untuk suplai Kantor Tim Teknis/Tim Teknis Keet
Segala biaya atas pemakaian daya dan air diatas adalah beban kontraktor.

PASAL 8
PEKERJAAN TANAH

8. 1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan tanah , pembersihan lahan lokasi kerja,
pemadatan tanah pada sisi saluran U-Ditch, urugan pasir pasang bawah pondasi dan
pekerjaan lain seperti yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan
petunjuk Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
c. Juga termasuk pengamanan galian dan cara-cara pelaksanaannya (jika ada), terutama
untuk galian yang membahayakan bangunan eksisting dan pekerja.
d. Pembuangan sisa galian yang disetujui Tim Teknis / Konsultan Pengawas atas biaya
Penyedia Jasa Konstruksi.

8. 2. Syarat-syarat Pelaksanaan
Pembersihan Lahan

a. Pembersihan
Kontraktor harus membersihkan halaman sebelum pekerjaan dimulai dari segala sesuatu
yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan dengan sepersetujuan Pengawas
b. Penebangan Pohon
Semua daerah disekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang telah ditentukan oleh
direksi/pengawas lapangan seperti pohon, semak–semak, sampah dan bahan lain yang
mengganggu harus dibuang kecuali bila ada ketentuan lain dari direksi/pengawas
lapangan.
Kelestarian segala jenis pohon yang ada di halaman harus dijaga betul, penebangan atau
pemindahan pohon harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi dan Pengawas.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 8


c. Jalan masuk dan konstruksi Jalan Sementara
Sarana pencapaian jalan masuk menggunakan jalan existing yang sudah ada, bila terjadi
kerusakan kontraktor harus memperbaiki seperti kondisi semula dengan petunjuk Direksi
dan Pengawas.
d. Pembongkaran Bangunan
Apabila terdapat bangunan dilokasi pembangunan kontraktor harus membongkamya atas
persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas. Hasil bongkaran ditaruh atau ditempatkan
diluar jauh dari lokasi, bekas bongkaran tidak boleh dipakai untuk pekerjaan bangunan
ini.
e. Kerusakan
Semua kerusakan terhadap pekerjaan dan fasilitas umum atau perorangan yang
diakibatkan oleh pekerjaan pembersihan yang dilakukan oleh penyedia jasa harus
diperbaiki atau diganti biaya oleh penyedia jasa.
Semua pengeluaran yang timbul akibat dari pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
penyedia jasa.

Pekerjaan Tanah

a. Penggalian tanah harus dilakukan sesuai dengan gambar kerja, lebar galian harus cukup
memberikan ruang kerja, sesuai dengan lebar bangunan yang akan dibuat.
Penggalian tanah dilaksanakan dan menggunakan alat bantu sesuai yang tercantum
dalam RAB. Penggalian tanah tidak boleh melebihi kedalaman yang ditentukan dan bila
ini terjadi pengurugan kembali harus dilakukan dengan pasangan atau beton tumbuk
tanpa biaya tambahan dan pemberi tugas.
b. Semua unsur-unsur penggangu yang terdapat didalam atau didekat tanah galian seperti
akar atau tunas pohon, sisa kayu-kayuan, bekas bongkaran, batu-batuan dan sebagainya
harus dikeluarkan dan disingkirkan.
c. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari
longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi dengan alat-alat
penahan tanah) dan bebas dari genangan air (bila perlu dipompa), sehingga pekerjaan
pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi.
d. Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuangan, kabel-
kabel listrik, telepon, dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka secepatnya
diberitahukan kepada Pengawas atau instansi yang berwenang untuk mendapatkan
petunjuk-petunjuk seperlunya.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 9


e. Kontraktor bertanggungjawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari
pekerjaan galian tersebut.
f. Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang bisa
dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekatdekatnya dengan lokasi
yang memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar pada bagian yang akan ditimbun.
g. Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis, sambil
disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini
hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaaan dan mendapat persetujuan dari
Direksi/Pengawas, baik mengenai kedalaman, lapisan tanahnya maupun jenis tanah bekas
galian tersebut.

Pekerjaan Urugan dan Pemadatan Tanah Sisi Saluran U-Ditch

a. Urugan kembali galian tanah hanya boleh dilaksanakan seijin Pengawas setelah
dilakukan pemeriksaan kelengkapan pekerjaan.
b. Setiap tanah urugan harus dibersihkan dari tunas tumbuh-tumbuhan dan segala macam
sampah atau kotoran. Tanah urugan harus dari jenis tanah berbutir (tanah ladang /berpasir
dan tidak terlalu basah).
c. Urugan tanah harus dipasang sepadat mungkin dengan mesin pemadat (Compactor) dan
tidak dibenarkan hanya menggunakan timbris.
d. Urugan tanah untuk meninggikan atau memperbaiki permukaan, pada azasnya akan
ditentukan dan dibawah pengawasan Pengawas, menurut ketinggian, lebar dan kedalaman
yang diperlukan pelaksanaannya harus dilakukan dengan mesin gilas secara lapis demi
lapis. Setiap lapis tidak boleh lebih tebal dari 20 cm.
e. Kekurangan atau kelebihan tanah harus ditambah atau disingkirkan dari tempat-tempat
yang akan ditentukan oleh Pengawas.
f. Bahan yang mengandung tonggak, akar, bahan lain yang mengganggu dan bahan galian
yang tidak diperlukan untuk penimbunan kembali harus dibuang.

Pekerjaan Urugan Pasir (Bedding Pasir)

a. Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan di bawah lantai kerja rabat beton


b. Pelaksanaan Pekerjaan urugan pasir :
• Urugan pasir harus disiram dengan air sehingga mencapai yang dikehendaki/padat.
• Pasir laut tidak boleh digunakan untuk urugan dibawah pondasi, bawah lantai dan
urugan pasir lainnya.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 10


• Pasir urug yang digunakan untuk mengurug dibawah lantai harus berkualitas baik
dan tidak mengandung zat-zat yang merusak konstruksi serta tidak bercampur
dengan kotoran/sampah.
• Pasir urug menggunakan pasir cepu.
• Urugan pasir harus dilaksanakan dibawah pondasi lantai kerja setebal 10 cm.

PASAL 9
PEKERJAAN PONDASI

9. 1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pasangan batu belah serta seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan
Pengawas.

9. 2 Persyaratan Bahan
a. Batu kali yang digunakan adalah batu gunung, berwarna kehitaman dan harus batu
belah/tidak bulat dan tidak porous serta tidak rapuh.
b. Persyaratan untuk Semen, pasir dan air dapat dilihat pada pekerjaan beton.
c. Lapisan batu gunung yang digunakan : Jenis batu belah//batu gunung
d. Bahan Perekat : Adukan = 1 Pc : 4 Pasir pasang, atau sesuai tercantum pada gambar
kerja.

9. 3 Syarat Pelaksanaan
a. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dan harus seijin Tim Teknis / Konsultan
Pengawas.
b. Pasangan batu belah disusun dengan bersilang, semua permukaan bagian dalam harus
terisi adukan perekat dan semua nat yang tebal diisi dengan kricak. Tinggi pemasangan
tidak boleh lebih dari 0.5 m dalam satu hari. Sisi samping pondasi harus diplester kasar
sesuai adukan perekat pondasinya.
c. Pemasangan batu harus sebaik–baiknya sehingga tidak terdapat rongga tanpa terisi
mortel, demikian pula tidak boleh saling berimpitan.
d. Pemasangan tegak bidang belakangnya yang akan tertimbun tanah diberaben lebih
dahulu.
e. Semuan pasangan batu yang tampak dari luar bidangnya harus rata tampak rapi dan
diplester dengan campuran 1 Pc : 4 Ps, kecuali ditentukan lain pada gambar kerja.
f. Bila pekerjaan dihentikan karena hujan, maka pasangan baru harus dilindungi/ditutup
dengan baik.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 11


g. Penyambungan pasangan yang terhenti, permukaan bidangnya harus dibersihkan dulu
dan disiram dengan air semen secukupnya.
h. Campuran spesi ditetapkan 1 Pc : 4 Ps kecuali pada bagian tertentu, yang ditetapkan
sesuai petunjuk direksi.

PASAL 10
PEKERJAAN BETON

10. 1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya serta pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton
berikut pembersihannya sesuai yang tercantum dalam gambar.

10. 2 Peraturan-peraturan
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan
digunakan peraturan sebagai berikut :
a. Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002).
b. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung (SNI-03-1726-2002).
c. Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok
Bertulang untuk Gedung 1983.
d. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1987.
e. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)-NI-3.
f. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).
g. Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
h. Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
i. Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).
j. Peraturan Bangunan Nasional 1978.
k. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
l. Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987 UDC:699.81:624.04).

10. 3 Keahlian dan Pertukangan


a. Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan, toleransi dan
penyelesaian.
b. Khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung diatas tanah, harus
dibuatkan lantai kerja dari beton tak bertulang dengan beton mutu f'c = 7,4 Mpa (K100),

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 12


slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,87 setebal minimum 5 cm atau seperti tercantum pada gambar
pelaksana.
c. Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang-tukang yang
berpengalaman dan mengerti benar akan pekerjaannya.
d. Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sesuai dengan gambar
dan spesifikasi struktur.
e. Apabila Tim Teknis/ Konsultan Pengawas memandang perlu, untuk melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan yang sulit dan atau khusus Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta
nasihat dari tenaga ahli yang ditunjuk Tim Teknis / Konsultan Pengawas atas beban
Penyedia Jasa Konstruksi.

10. 4 Persyaratan Bahan


a. Semen.
• Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat
peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2. dan mempunyai
sertifikat uji (test sertificate) dari lab yang disetujui secara tertulis dari Tim Teknis /
Konsultan Pengawas.
• Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak
diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis/merk semen untuk suatu
konstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong-
kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.
• Saat pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Semen harus diterima dalam
zak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan harus disimpan
digudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan pada tempat yang ditinggikan
paling sedikit 30 cm dari lantai. Sak-sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai
tingginya melampaui 2 m atau maximum 10 zak. Setiap pengiriman baru harus
ditandai dan dipisahkan, dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut
urutan pengirimannya.
• Untuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat salah
penyimpanan, dianggap sudah rusak, sudah mulai membantu, dapat ditolak
penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus segera
dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2x24 jam atas biaya Penyedia
Jasa Konstruksi.

b. Aggregat
• Semua pemakaian batu pecah (agregat kasar) dan pasir beton, harus memenuhi
syarat-syarat peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2. dan

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 13


bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat atau kotoran-
kotoran lainnya).
• Kerikil dan batu pecah (agregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar dari 25
mm, untuk penggunaanya harus mendapat persetujuan tertulis Tim Teknis /
Konsultan Pengawas. Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan harus
dapat menghasilkan mutu beton yang diisyaratkan, padat dan mempunyai daya kerja
yang baik dengan semen dan air, dalam proporsi campuran yang akan dipakai.
• Tim Teknis / Konsultan Pengawas harus meminta kepada Penyedia Jasa Konstruksi
untuk mengadakan test kualitas dari agregat-agregat tersebut dari tempat
penimbunan yang ditunjuk oleh Tim Teknis / Konsultan Pengawas, setiap saat di
laboratorium yang disetujui Tim Teknis / Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia
Jasa Konstruksi.
• Apabila ada perubahan sumber dari mana agregat tersebut disupply, maka Penyedia
Jasa Konstruksi diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis kepada Tim
Teknis / Konsultan Pengawas.
• Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras permukaannya dan
dicegah supaya tidak terjadi percampuran dengan tanah dan terkotori.

c. Air
• Air yang digunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan dilapangan adalah air bersih,
tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali), tulangan,
minyak atau lemak dan memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia serta uji
terlebih dahulu oleh Laboraturium yang disetujui secara tertulis oleh Tim Teknis /
Konsultan Pengawas.
• Air yang mengandung garam (air laut) sama sekali tidak diperkenankan untuk
dipakai.

d. Besi Beton
• Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :
- Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/karat dan tidak cacat (retak-
retak, mengelupas, luka dan sebagainya).
- Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar dan bahan
tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan Peraturan Beton
Indonesia.
- Mempunyai penampang yang sama rata.
• Kecuali bila ditentukan lain di dalam gambar maka mutu besi beton yang digunakan
adalah : ≤ ø12mm : BJTP U-24 ( Tulangan Polos ) > ø12mm : BJTD U-39
(Tulangan Ulir).

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 14


• Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan diatas,
harus mendapat persetujuan tertulis Perencana Struktur. Besi beton harus disupply
dari satu sumber (manufacture) dan tidak dibenarkan untuk mencampur adukan
bermacam-macam sumber besi beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi.
• Sebelum mengadakan pemesanan Penyedia Jasa Konstruksi harus mengadakan
pengujian mutu besi beton yang akan dipakai, sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari
Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
• Barang percobaan diambil dibawah kesaksian Tim Teknis / Konsultan Pengawas,
berjumlah min.3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis percobaan, yang diameternya
sama dan panjangnya ± 100 cm. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan
setiap saat bilamana dipandang perlu oleh Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
• Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa kesaksian Tim Teknis /
Konsultan Pengawas tidak diperkenankan sama sekali dan hasil test yang
bersangkutan tidak sah.
• Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Konstruksi.
• Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh atau yang semacam
itu, harus mendapat persertujuan tertulis Perencana Struktur.
• Besi beton harus dilengkapi dengan label yang memuat nomor pengecoran dan
tanggal pembuatan, dilampiri juga dengan sertifikat pabrik yang sesuai untuk besi
tersebut.
• Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kualitasnya tidak sesuai
dengan spesifikasin struktur harus segera dikeluarkan dengan site setelah menerima
instruksi tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Pengawas, dalam waktu 2x24 jam atas
biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
• Untuk menjamin mutu besi beton, Tim Teknis / Konsultan Pengawas mempunyai
wewenang untuk juga meminta Penyedia Jasa Konstruksi melakukan pengujian
tambahan untuk setiap pengiriman 5 ton dengan jumlah 3 (tiga) buah contoh untuk
masing-masing diameter atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi atau setiap saat apabila
Tim Teknis / Konsultan Pengawas mempunyai keraguan terhadap mutu besi beton
yang dikirim.

e. Kualitas Beton
• Kualitas Mutu Beton untuk pekerjaan Optride dan Plat lantai menggunakan beton
mutu (K225) slump (12±2) cm, w/c = 0.61 atau yang ditentukan sesuai gambar kerja.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 15


• Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat
kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman pelaksanaan dilain
tempat dan dengan mengadakan trial-mix dilaboraturium.
• Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji berupa silinder beton atau kubus
beton, menurut ketentuan – ketentuan yang disebut dalam Peraturan Beton Indonesia
(PBI 1971).
• Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per 5
m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda uji yang pertama.
Pengambilan benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan
kecepatan pembetonan.
• Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas
beton yang dibuat dengan disahkan oleh Tim Teknis / Konsultan Pengawas dan
laporan tersebut harus dilengkapi dengan perhitungan tekanan beton
karakteristiknya.
• Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboraturium.
• Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3, harus dilakukan pengujian slump
(slump test), dengan syarat minimum 8 cm dan maksimum 12 cm. Cara pengujian
sebagai berikut :
Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton (bekisting).
Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang rata atau plat beton.
Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian adukan tersebut ditusuk-
tusuk 25 kali dengan besi diameter 16 mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat
(seperti peluru).
• Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapisan
ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan yang
dibawahnya. Setelah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan
diukur penurunannya.
• Slump Test dilakukan dibawah pengawasan Tim Teknis / Konsultan Pengawas dan
dicatat secara tertulis.

10. 5 Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Pada dasarnya pelaksanaan Pekerjaan Beton Bertulang harus dilakukan dengan
peraturan-peraturan yang disebutkan pada butir 2 pasal ini.
b. Syarat Khusus untuk Beton Ready Mix.
- Pada prinsipnya semua persyaratan-persyaratan untuk yang dibuat dilapangan
berlaku juga untuk Beton Ready Mix, baik mengenai persyaratan Material Semen,
Aggregat, air ataupun Admixture, Testing Beton, Slump dan sebagainya.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 16


- Disyaratkan agar pemesanan Beton Ready Mix dilakukan pada supplier Beton Ready
Mix yang sudah terkenal mengenai stabilitas mutunya, kontinuitas penyediaannya
dan mempunyai/mengambil material-material dari tempat tertentu yang tetap dan
bermutu baik.
- Selain mutu beton maka harus diperhatikan betul-betul tentang kontinuitas
pengadaan agar tidak terjadi hambatan dalam waktu pelaksanaan.
- Tim Teknis / Konsultan Pengawas akan menolak setiap Beton Ready Mix yang
sudah mengeras dan menggumpal untuk tidak digunakan dalam pengecoran. Usaha-
usaha yang menghaluskan / menghancurkan Beton Ready Mix yang sudah mengeras
atau menggumpal sama sekali tidak diperbolehkan.
- Penambahan air dan material lainnya kedalam Beton Ready Mix yang sudah
berbentuk adukan sama sekali tidak diperkenankan, karena akan merusak komposisi
yang ada dan bisa menurunkan mutu beton yang direncanakan.
- Untuk mencegah terjadi pengerasan/ penggumpalan beton sebelum dicorkan, maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus merencanakan secermat mungkin mengenai kapan
Beton Ready Mix harus tiba di Lapangan dan berapa jumlah volume yang
dibutuhkan, termasuk didalamnya dengan memperhitungkan kemungkinan macetnya
transportasi dari/ke Lapangan.
- Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta jaminan tertulis kepada Supplier Beton
Ready Mix jaminan tentang mutu beton, stabilitas mutu dan kontinuitas pengadaan
dan jumlah / volume beton yang digunakan.
- Walaupun demikian, untuk mengecek mutu beton yang dipakai maka baik Penyedia
Jasa Konstruksi maupun Supplier Beton Ready Mix masing-masing harus membuat
silinder atau kubus beton percobaan untuk di Test di Laboratorium yang
ditunjuk/disetujui secara tertulis oleh Tim Teknis / Konsultan Pengawas dan jumlah
silinder atau kubus beton dibuat sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia.
- Beton Ready Mix yang tidak memenuhi mutu yang diisyaratkan, walaupun disupply
oleh Perusahaan Beton Ready Mix, tetap merupakan tanggung jawab sepenuhnya
dari Penyedia Jasa Konstruksi.
- Beton Ready Mix yang sudah melebihi waktu 3 (tiga) jam, yaitu terhitung sejak
dituangkannya air kecampuran beton kedalam truk ready mix di plant/pabrik sampai
selesainya beton ready mix tersebut dituangkan dicor, tidak dapat digunakan atau
dengan perkataan lain akan ditolak. Segala akibat biaya yang ditimbulkannya
menjadi beban dan resiko Penyedia Jasa Konstruksi.

c. Adukan BetonYang Dibuat di tempat (Site Mixing)


Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat :

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 17


• Semen diukur menurut berat.
• Agregat diukur menurut berat.
• Pasir diukur menurut berat.
• Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (concrete batching
plant).
• Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk.
• Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih dulu,
sebelum adukan beton yang baru dimulai.

d. Test Kubus Beton (Pengujian Mutu Beton).


- Tim Teknis / Konsultan Pengawas berhak meminta setiap saat kepada Penyedia Jasa
Konstruksi untuk membuat benda uji silinder atau kubus dari adukan beton yang
dibuat, dengan jumlah sesuai dengan peraturan beton bertulang yang berlaku.
- Untuk benda uji berbentuk silinder, cetakan harus berbentuk silinder dengan ukuran
diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan memenuhi syarat dalam Peraturan Beton
Indonesia. Untuk benda uji berbentuk kubus, cetakan harus berbentuk bujur sangkar
dalam segala arah dengan ukuran 15x15x15 cm dan memenuhi syarat dalam
Peraturan Beton Indonesia.
- Pengambilan adukan beton, percetakan benda uji kubus dan curingnya harus dibawah
pengawasan Tim Teknis / Konsultan Pengawas. Prosedurnya harus memenuhi
syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.
- Pengujian.
Pada umunya pengujian dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia,
termasuk juga pengujian-pengujian susut (slump) dan pengujian tekan (Crushing
test). Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat pengujian slump, maka kelompok
adukan yang tidak memenuhi syarat itu tidak boleh dipakai, dan Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyingkirkannya dari tempat pekerjaan. Jika pengujian tekanan
gagal maka perbaikan-perbaikan atau langkah-langkah yang diambil harus dilakukan
dengan mengikuti prosedure-prosedure Peraturan Beton Indonesia atas biaya
Penyedia Jasa Konstruksi.
- Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan benda uji kubus menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
- Benda uji kubus harus ditandai dengan suatu kode yang menunjukkan tanggal
pengecoran, bagian struktur yang bersangkutan dan lain-lain data yang perlu dicatat.
- Semua benda uji kubus harus di Test diLaboraturium bahan bangunan dan tempat
pengetesan tersebut harus disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Pengawas.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 18


- Laporan asli (bukan photo copy) hasil Percobaan harus diserahkan kepada Tim
Teknis / Konsultan Pengawas segera sesudah selesai percobaan, dengan
mencantumkan besarnya kekuatan karakteristik, deviasi standard, campuran adukan
dan berat benda uji kubus tersebut. Percobaan/test kubus beton dilakukan untuk
umur-umur beton 3, 7, 14 dan juga untuk umur beton 28 hari.
- Apabila dalam pelaksanaan nanti ternyata bahwa mutu beton yang dibuat seperti
yang ditunjukkan oleh benda uji kubusnya gagal memenuhi syarat spesifikasi, maka
Tim Teknis / Konsultan Pengawas berhak meminta Penyedia Jasa Konstruksi supaya
mengadakan percobaan-percobaan non destruktif atau bila perlu untuk mengadakan
percobaan loading (Loading Test) atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi. Percobaan-
percobaan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.
- Apabila gagal, maka bagian pekerjaan tersebut harus dibongkar dan dibangun baru
sesuai dengan petunjuk Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
- Semua biaya-biaya untuk percobaan dan akibat-akibat gagalnya pekerjaan tersebut
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

10. 6 Pengecoran Beton.


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian struktural dari
pekerjaan beton, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan permohonan izin
pengecoran tertulis kepada Tim Teknis / Konsultan Pengawas minimum 3 (tiga) hari
sebelum tanggal/hari pengecoran.
• Permohonan izin pengecoran tertulis tersebut hanya boleh diajukan apabila bagian
pekerjaan yang akan dicor tersebut sudah “siap” artinya Pemborong sudah
mempersiapkan bagian pekerjaan tersebut sebaik mungkin sehingga sesuai dengan
gambar dan spesifikasi.
• Atas pertimbangan khusus Tim Teknis / Konsultan Pengawas dan pada keadaan-
keadaan khusus misalnya untuk volume pekerjaan yang akan dicor relatif
sedikit/kecil dan sederhana maka izin pengecoran dapat dikeluarkan lebih awal dari 3
(tiga)hari tersebut.
• Izin pengecoran tertulis yang sudah dikeluarkan dapat menjadi batal apabila terjadi
salah satu keadaan sebagai berikut :
- Izin pengecoran tertulis telah melewati 7 (tujuh) hari dari tanggal rencana
pengecoran yang disebutkan dalam izin tersebut.
- Kondisi bagian pekerjaan yang akan dicor sudah tidak memenuhi syarat lagi
misalnya tulangan, pembersihan bekesting atau hal-hal lain yang tidak sesuai
gambar-gambar & spesifikasi.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 19


• Jika tidak ada persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Pengawas, maka
Penyedia Jasa Konstruksi akan diperintahkan untuk menyingkirkan /membongkar
beton yang sudah dicor tanpa persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan
Pengawas, atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi sendiri.

b. Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan menggunakan cara
(metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan
agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-
alat pengangkut mesin harus mendapat persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan
Pengawas, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat
pengangkut yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan
yang mengeras.
c. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi beton
selesai diperiksa dan mendapat persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan
Pengawas.
d. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu
harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu,batu, tanah dan lain-lain)
dan dibasahi dengan air semen.
e. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan
dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian lebih dari 1,5 m yang akan menyebabkan
pengendapan/pemisahan agregat.
f. Pengecoran harus dilakukan secara terus menerus (continue/tanpa berhenti). Adukan
yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar dari
mesin adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan, tidak
diperkenankan untuk dipakai lagi.

10. 7 Pemadatan Beton.


a. Beton yang dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan ukuran yang sesuai
selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak
acuan maupun posisi/rangkaian tulangan.
b. Pekerjaan beton yang telah selesai harus bebas kropos (honey comb), yaitu
memperlihatkan permukaan yang halus bila cetakan dibuka.
c. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyiapkan vibrator-vibrator dalam jumlah yang cukup
untuk masing-masing ukuran yang diperlukan untuk menjamin pemadatan yang baik.
d. Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara mencampur dan
mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat tidak diperlukan penggunaan
sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu, Penyedia Jasa

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 20


Konstruksi diminta terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Perencana
Struktur dan Tim Teknis / Konsultan Pengawas mengenai hal tersebut.
e. Untuk itu Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan memberitahukan nama perdagangan
admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-data bahan, nama pabrik
produksi jenis bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya resiko/efek sampingan
dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.

10. 8 Siar Pelaksanaan dan Urutan / Pola Pelaksanaan.


a. Posisi dan pengaturan siar pelaksanaan harus sesuai dengan peraturan beton yang
berlaku dan mendapat persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
b. Umumnya posisi siar pelaksanaan terletak pada 1/3 bentang tengah dari suatu
konstruksi. Bentuk siar pelaksanaan harus vertikal dan untuk siar pelaksanaan yang
menahan gaya geser yang besar harus diberikan besi tambahan/dowel yang sesuai untuk
menahan gaya geser tersebut.
c. Sebelum pengecoran beton baru, permukaan dari beton lama supaya dibersihkan dengan
seksama dan dikasarkan. Kotoran-kotoran disingkirkan dengan air dan menyikat sampai
agregat kasar tampak. Setelah permukaan siar tersebut bersih, “Calbond” harus
dilapiskan merata seluruh permukaan.
d. Untuk pengecoran dengan luasan dan atau volume besar maka untuk
menghindarkan/meminimalkan retak-retak akibat susut, pengecoran harus dilakukan
dalam pentahapan dengan pola papan catur, urutan pekerjaan harus diusulkan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi untuk mendapat persetujuan tertulis dari Tim Teknis /
Konsultan Pengawas.

10. 9 Curing Dan Perlindungan Atas Beton.


a. Beton harus dilindungi sejauh mungkin terhadap matahari selama berlangsungnya
proses pengerasan, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan perusakan secara
mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
b. Semua permukaan beton harus dijaga tetap basah terus menerus selama 14 hari. Khusus
untuk kolom, maka curing beton dapat dilakukan dengan cara menutupi dengan karung
basah sedangkan untuk lantai selama 7 hari pertama dengan cara menutupi dengan
karung basah, mnyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton
tersebut.
c. Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan perlindungan atas
beton harus lebih diperhatikan. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas
retaknya beton karena susut akibat kelalaian ini.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 21


d. Konstruksi beton secara natural harus diusahakan sekedap mungkin. Beton yang
keropos/bocor harus diperbaiki. Prosedure perbaikan beton yang keropos harus
mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Pengawas, dan Penyedia Jasa Konstruksi
tidak dikenakan biaya tambahan untuk perbaikan tersebut.

10. 10 Sambungan, Pembengkokan dan Penyetelan Besi Beton.


a. Sambungan besi beton diperkenankan apabila panjang besi tidak cukup dalam rentang
elemen struktur yang akan dipasang besi beton dan harus sesuai persetujuan Tim
Teknis/Pengawas.
b. Khusus pada daerah kantilever, maka sambungan tidak diperkenankan, dan besi beton
harus dipasang menerus dari mulai ujung kantilever (lihat gambar kerja) tersebut sampai
dengan minimal pada sepanjang bentang balok disebelahnya.
c. Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku balok ring yang tidak menerus.
d. Pembengkokan besi harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti/tepat pada posisi
pembengkokan sesuai gambar dan tidak menyimpang dari maupun Peraturan Beton
Indonesia.
e. Pembengkokan tersebut harus dilakukan oleh tenaga ahli, dengan menggunakan alat-
alat (Bar Bender) sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat patah, retak-retak,
dan sebagainya. Semua pembengkokan tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin,
dan pemotongan harus dengan “Bar Cutter”, tidak boleh dengan api.
f. Sebelum penyetelan dan pemasangan besi beton dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi
diwajibkan membuat gambar kerja (Shop Drawing) berupa penjabaran gambar rencana
Pembesian Struktur, rencana kerja pemotongan dan pembengkokan besi beton (bending
schedule) yang diserahkan kepada Tim Teknis / Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan tertulis.
g. Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil, sesuai dengan gambar dan harus
sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya.
h. Pemasangan selimut beton (beton decking) harus sesuai dengan gambar detail
standard penulangan.
i. Sebelum besi beton dipasang, besi beton harus bebas dari kulit besi karat, lemak,
kotoran serta bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat.
j. Pemasangan rangkaian tulangan yaitu kait-kait, panjang penjangkaran, overlap, letak
sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar standar penulangan. Apabila ada
Keraguan tentang rangkaian tulangan maka Penyedia Jasa Konstruksi harus
memberitahukan kepada Tim Teknis / Konsultan Pengawas / Perencana Struktur untuk
klarifikasi. Untuk hal itu sebelumnya Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 22


pemengkokan baja tulangan (bending schedule), diajukan kepada Tim Teknis /
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
k. Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada kedudukan yang
teguh untuk menghindari pemindahan tempat. Pembesian harus ditunjang dengan beton
atau penunjang besi, spacers atau besi penggantung lainnya sedemikian rupa sehingga
rangkaian tulangan terpasang kokoh, kuat dan tidak bergerak saat dilakukan pengecoran
beton.
l. Ikatan dari kawat harus dimasukkan dalam penampang beton, sehingga tidak menonjol
kepermukaan beton.
m. Sengkang-sengkang harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus sesuai dengan
gambar.
n. Beton decking harus digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada tulangan, dan
minimum mempunyai kekuatan beton yang sama dengan beton yang akan dicor.
o. Sebelum pengecoran semua penulangan harus betul-betul bersih dari semua kotoran-
kotoran.
p. Penggantian Besi
• Penyedia Jasa Konstruksi harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah
sesuai dengan apa yang tertera pada gambar.
• Dalam hal ini dimana berdasarkan pengalaman Penyedia Jasa Konstruksi atau
pendapatnya terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu peyempurnaan
pembesian yang ada maka Penyedia Jasa Konstruksi dapat menambah ekstra besi
dengan tidak mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar. Usulan pengganti
tersebut harus disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
• Jika Penyedia Jasa Konstruksi tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang
sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran
diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan:
- Harus ada persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
- Jumlah luas besi di tempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam
gambar. Khusus untuk balok induk, jumlah luas penampang besi pada
tumpuan juga tidak boleh lebih besar jauh dari pembesian aslinya.
- Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian
ditempat tersebut atau didaerah overlapping yang dapat menyulitkan
pembetonan atau pencapaian penggetar/vibrator.
- Tidak ada Pekerjaan Tambah dan tambahan waktu pelaksanaan.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 23


10. 11 Pemasangan Alat-Alat Didalam Beton.
a. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang atau
memotong konstruksi beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan dan ijin tertulis dari
Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
b. Ukuran dan pembuatan lubang, pemasangan alat-alat didalam beton, pemasangan
sparing dan sebagainya, harus sesuai gambar atau menurut petunjuk-petunjuk Tim
Teknis / Konsultan Pengawas.

PASAL 11
PEKERJAAN SALURAN BETON U-DITCH

11. 1 Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Lantai kerja beton (K100), Pemasangan saluran
U-Ditch 60x60 cm (K350), Penempatan penyetelan saluran U-Ditch serta pekerjaan lain
seperti yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Tim
Teknis / Konsultan Pengawas.
c. Dimensi dan mutu saluran beton U-DITCH yang digunakan adalah U-DITCH 60x60
cm (K350) atau sesuai tercantum pada gambar kerja. Disupply dari pabrikan
bersertifikasi ISO 9001 dengan data spek material dilampirkan dan diserahkan kepada
pengawas lapangan.

11. 2 Syarat-Syarat Pelaksanaan

Pekerjaan Lantai Kerja Beton (K-100, Tebal 5 cm)

a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya serta pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
beton berikut pembersihannya sesuai yang tercantum dalam gambar, untuk pekerjaan
lantai kerja beton.

b. Peraturan-peraturan

Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan
digunakan peraturan sebagai berikut :

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 24


• Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002).
• Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung (SNI-03-1726-2002).
• Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1987.
• Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)-NI-3.
• Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).
• Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
• Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
• Peraturan Bangunan Nasional 1978.
• Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
• Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987 UDC:699.81:624.04).

c. Keahlian dan Pertukangan

• Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan, toleransi
dan penyelesaian.
• Khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung diatas tanah, harus
dibuatkan lantai kerja dari beton tak bertulang dengan beton mutu f'c = 9,8 Mpa
(K125), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,78 setebal 10 cm atau seperti tercantum pada
gambar pelaksana.
• Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang-tukang yang
berpengalaman dan mengerti benar akan pekerjaannya.
• Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sesuai dengan
gambar dan spesifikasi struktur.
• Apabila Tim Teknis/ Konsultan Pengawas memandang perlu, untuk melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan yang sulit dan atau khusus Penyedia Jasa Konstruksi harus
meminta nasihat dari tenaga ahli yang ditunjuk Tim Teknis / Konsultan Pengawas
atas beban Penyedia Jasa Konstruksi.

d. Persyaratan Bahan

• Semen.
- Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-
syarat peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2. dan
mempunyai sertifikat uji (test sertificate) dari lab yang disetujui secara tertulis dari
Tim Teknis / Konsultan Pengawas.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 25


- Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak
diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis/merk semen untuk suatu
konstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam
kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.
- Saat pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Semen harus diterima
dalam zak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan harus
disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan pada tempat yang
ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Sak-sak semen tersebut tidak boleh
ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m atau maximum 10 zak. Setiap
pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan, dengan maksud agar pemakaian
semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.
- Untuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat salah
penyimpanan, dianggap sudah rusak, sudah mulai membantu, dapat ditolak
penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus segera
dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2x24 jam atas biaya
Penyedia Jasa Konstruksi.

• Aggregat
- Semua pemakaian batu pecah (agregat kasar) dan pasir beton, harus memenuhi
syarat-syarat peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
dan bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat atau
kotoran-kotoran lainnya).
- Kerikil dan batu pecah (agregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar dari
25 mm, untuk penggunaanya harus mendapat persetujuan tertulis Tim Teknis /
Konsultan Pengawas. Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan
harus dapat menghasilkan mutu beton yang diisyaratkan, padat dan mempunyai
daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam proporsi campuran yang akan
dipakai.
- Tim Teknis / Konsultan Pengawas harus meminta kepada Penyedia Jasa
Konstruksi untuk mengadakan test kualitas dari agregat-agregat tersebut dari
tempat penimbunan yang ditunjuk oleh Tim Teknis / Konsultan Pengawas, setiap
saat di laboratorium yang disetujui Tim Teknis / Konsultan Pengawas atas biaya
Penyedia Jasa Konstruksi.
- Apabila ada perubahan sumber dari mana agregat tersebut disupply, maka
Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis
kepada Tim Teknis / Konsultan Pengawas.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 26


- Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras permukaannya dan
dicegah supaya tidak terjadi percampuran dengan tanah dan terkotori.
• Air
- Air yang digunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan dilapangan adalah air
bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali),
tulangan, minyak atau lemak dan memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton
Indonesia serta uji terlebih dahulu oleh Laboraturium yang disetujui secara tertulis
oleh Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
- Air yang mengandung garam (air laut) sama sekali tidak diperkenankan untuk
dipakai.

• Kualitas Beton
- Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah :
 Mutu beton K-100 digunakan untuk lantai kerja.
 Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam Peraturan Beton Indonesia.
- Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan jaminan atas kemampuannya
membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman
pelaksanaan di lain tempat dan dengan mengadakan trial-mix di laboraturium.
- Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji berupa silinder beton atau
kubus beton, menurut ketentuan – ketentuan yang disebut dalam Peraturan Beton
Indonesia (PBI 1971).
- Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per
5 m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda uji yang pertama.
Pengambilan benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan
kecepatan pembetonan.
- Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas
beton yang dibuat dengan disahkan oleh Tim Teknis / Konsultan Pengawas dan
laporan tersebut harus dilengkapi dengan perhitungan tekanan beton
karakteristiknya.
- Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboraturium.
- Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3, harus dilakukan pengujian
slump (slump test), dengan syarat minimum 8 cm dan maksimum 12 cm. Cara
pengujian sebagai berikut :
Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton
(bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang rata atau
plat beton. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian adukan

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 27


tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 16 mm panjang 30 cm dengan
ujung yang bulat (seperti peluru).
- Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap
lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan
yang dibawahnya. Setelah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-
lahan dan diukur penurunannya.
- Slump Test dilakukan dibawah pengawasan Tim Teknis / Konsultan Pengawas
dan dicatat secara tertulis.

e. Syarat-syarat Pelaksanaan

• Pada dasarnya pelaksanaan Pekerjaan Beton Bertulang harus dilakukan dengan


peraturan-peraturan yang disebutkan pada butir 2 pasal ini.
• Syarat Khusus untuk Beton Ready Mix :
- Pada prinsipnya semua persyaratan-persyaratan untuk yang dibuat dilapangan
berlaku juga untuk Beton Ready Mix, baik mengenai persyaratan Material Semen,
Aggregat, air ataupun Admixture, Testing Beton, Slump dan sebagainya.
- Disyaratkan agar pemesanan Beton Ready Mix dilakukan pada supplier Beton
Ready Mix yang sudah terkenal mengenai stabilitas mutunya, kontinuitas
penyediaannya dan mempunyai/mengambil material-material dari tempat tertentu
yang tetap dan bermutu baik.
- Selain mutu beton maka harus diperhatikan betul-betul tentang kontinuitas
pengadaan agar tidak terjadi hambatan dalam waktu pelaksanaan.
- Tim Teknis / Konsultan Pengawas akan menolak setiap Beton Ready Mix yang
sudah mengeras dan menggumpal untuk tidak digunakan dalam pengecoran.
Usaha-usaha yang menghaluskan / menghancurkan Beton Ready Mix yang sudah
mengeras atau menggumpal sama sekali tidak diperbolehkan.
- Penambahan air dan material lainnya kedalam Beton Ready Mix yang sudah
berbentuk adukan sama sekali tidak diperkenankan, karena akan merusak
komposisi yang ada dan bisa menurunkan mutu beton yang direncanakan.
- Untuk mencegah terjadi pengerasan/ penggumpalan beton sebelum pengecoran,
maka Penyedia Jasa Konstruksi harus merencanakan secermat mungkin mengenai
kapan Beton Ready Mix harus tiba di Lapangan dan berapa jumlah volume yang
dibutuhkan, termasuk didalamnya dengan memperhitungkan kemungkinan
macetnya transportasi dari/ke Lapangan.
- Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta jaminan tertulis kepada Supplier Beton
Ready Mix jaminan tentang mutu beton, stabilitas mutu dan kontinuitas
pengadaan dan jumlah / volume beton yang digunakan.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 28


- Walaupun demikian, untuk mengecek mutu beton yang dipakai maka baik
Penyedia Jasa Konstruksi maupun Supplier Beton Ready Mix masing-masing
harus membuat silinder atau kubus beton percobaan untuk di Test di Laboratorium
yang ditunjuk/disetujui secara tertulis oleh Tim Teknis / Konsultan Pengawas dan
jumlah silinder atau kubus beton dibuat sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia.
- Beton Ready Mix yang tidak memenuhi mutu yang diisyaratkan, walaupun
disupply oleh Perusahaan Beton Ready Mix, tetap merupakan tanggung jawab
sepenuhnya dari Penyedia Jasa Konstruksi.
- Beton Ready Mix yang sudah melebihi waktu 3 (tiga) jam, yaitu terhitung sejak
dituangkannya air kecampuran beton kedalam truk ready mix di plant/pabrik
sampai selesainya beton ready mix tersebut dituangkan dicor, tidak dapat
digunakan atau dengan perkataan lain akan ditolak. Segala akibat biaya yang
ditimbulkannya menjadi beban dan resiko Penyedia Jasa Konstruksi.

• Adukan BetonYang Dibuat di tempat (Site Mixing)


Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat :
- Semen diukur menurut berat.
- Agregat diukur menurut berat.
- Pasir diukur menurut berat.
- Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (concrete
batching plant).
- Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk.
- Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih
dulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai.

• Test Kubus Beton (Pengujian Mutu Beton).


- Tim Teknis / Konsultan Pengawas berhak meminta setiap saat kepada Penyedia
Jasa Konstruksi untuk membuat benda uji silinder atau kubus dari adukan beton
yang dibuat, dengan jumlah sesuai dengan peraturan beton bertulang yang
berlaku.
- Untuk benda uji berbentuk silinder, cetakan harus berbentuk silinder dengan
ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan memenuhi syarat dalam Peraturan
Beton Indonesia. Untuk benda uji berbentuk kubus, cetakan harus berbentuk bujur
sangkar dalam segala arah dengan ukuran 15x15x15 cm dan memenuhi syarat
dalam Peraturan Beton Indonesia.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 29


- Pengambilan adukan beton, percetakan benda uji kubus dan curingnya harus
dibawah pengawasan Tim Teknis / Konsultan Pengawas. Prosedurnya harus
memenuhi syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.
- Pengujian.
Pada umunya pengujian dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia,
termasuk juga pengujian-pengujian susut (slump) dan pengujian tekan (Crushing
test). Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat pengujian slump, maka kelompok
adukan yang tidak memenuhi syarat itu tidak boleh dipakai, dan Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyingkirkannya dari tempat pekerjaan. Jika pengujian
tekanan gagal maka perbaikan-perbaikan atau langkah-langkah yang diambil
harus dilakukan dengan mengikuti prosedure-prosedure Peraturan Beton
Indonesia atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
- Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan benda uji kubus menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
- Benda uji kubus harus ditandai dengan suatu kode yang menunjukkan tanggal
pengecoran, bagian struktur yag bersangkutan dan lain-lain data yang perlu
dicatat.
- Semua benda uji kubus harus di Test diLaboraturium bahan bangunan dan tempat
pengetesan tersebut harus disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
- Laporan asli (bukan photo copy) hasil Percobaan harus diserahkan kepada Tim
Teknis / Konsultan Pengawas segera sesudah selesai percobaan, dengan
mencantumkan besarnya kekuatan karakteristik, deviasi standard, campuran
adukan dan berat benda uji kubus tersebut. Percobaan/test kubus beton dilakukan
untuk umur-umur beton 3, 7, 14 dan juga untuk umur beton 28 hari.
- Apabila dalam pelaksanaan nanti ternyata bahwa mutu beton yang dibuat seperti
yang ditunjukkan oleh benda uji kubusnya gagal memenuhi syarat spesifikasi,
maka Tim Teknis / Konsultan Pengawas berhak meminta Penyedia Jasa
Konstruksi supaya mengadakan percobaan-percobaan non destruktif atau bila
perlu untuk mengadakan percobaan loading (Loading Test) atas biaya Penyedia
Jasa Konstruksi. Percobaan-percobaan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam
Peraturan Beton Indonesia.
- Apabila gagal, maka bagian pekerjaan tersebut harus dibongkar dan dibangun
baru sesuai dengan petunjuk Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
- Semua biaya-biaya untuk percobaan dan akibat-akibat gagalnya pekerjaan
tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

• Pengecoran Beton.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 30


- Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian struktural
dari pekerjaan beton, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan permohonan
izin pengecoran tertulis kepada Tim Teknis / Konsultan Pengawas minimum 3
(tiga) hari sebelum tanggal/hari pengecoran.
- Permohonan izin pengecoran tertulis tersebut hanya boleh diajukan apabila bagian
pekerjaan yang akan dicor tersebut sudah “siap” artinya Pemborong sudah
mempersiapkan bagian pekerjaan tersebut sebaik mungkin sehingga sesuai dengan
gambar dan spesifikasi.
- Atas pertimbangan khusus Tim Teknis / Konsultan Pengawas dan pada keadaan-
keadaan khusus misalnya untuk volume pekerjaan yang akan dicor relatif
sedikit/kecil dan sederhana maka izin pengecoran dapat dikeluarkan lebih awal
dari 3 (tiga)hari tersebut.
- Izin pengecoran tertulis yang sudah dikeluarkan dapat menjadi batal apabila
terjadi salah satu keadaan sebagai berikut :
 Izin pengecoran tertulis telah melewati 7 (tujuh) hari dari tanggal rencana
pengecoran yang disebutkan dalam izin tersebut.
 Kondisi bagian pekerjaan yang akan dicor sudah tidak memenuhi syarat lagi
misalnya tulangan, pembersihan bekesting atau hal-hal lain yang tidak sesuai
gambar-gambar & spesifikasi.
- Jika tidak ada persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Pengawas, maka
Penyedia Jasa Konstruksi akan diperintahkan untuk menyingkirkan /membongkar
beton yang sudah dicor tanpa persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan
Pengawas, atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi sendiri.
- Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan
menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran
atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkut mesin harus mendapat
persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Pengawas, sebelum alat-alat
tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkut yang
digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang
mengeras.
- Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih
dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu,batu, tanah
dan lain-lain) dan dibasahi dengan air semen.
- Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan
adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian lebih dari 1,5 m yang akan
menyebabkan pengendapan/pemisahan agregat.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 31


- Pengecoran harus dilakukan secara terus menerus (continue/tanpa berhenti).
Adukan yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah
keluar dari mesin adukan beton dan juga adukan yang tumpah selama
pengangkutan, tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.

• Pemadatan Beton.
- Beton yang dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan ukuran yang sesuai
selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak acuan maupun posisi/rangkaian tulangan.
- Pekerjaan beton yang telah selesai harus bebas kropos (honey comb), yaitu
memperlihatkan permukaan yang halus bila cetakan dibuka.
- Penyedia Jasa Konstruksi harus menyiapkan vibrator-vibrator dalam jumlah yang
cukup untuk masing-masing ukuran yang diperlukan untuk menjamin pemadatan
yang baik.
- Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara mencampur
dan mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat tidak diperlukan
penggunaan sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu,
Penyedia Jasa Konstruksi diminta terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
tertulis dari Perencana Struktur dan Tim Teknis / Konsultan Pengawas mengenai
hal tersebut.
- Untuk itu Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan memberitahukan nama
perdagangan admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-data
bahan, nama pabrik produksi jenis bahan mentah utamanya, cara-cara
pemakaiannya resiko/efek sampingan dan keterangan-keterangan lain yang
dianggap perlu.

• Curing Dan Perlindungan Atas Beton.


- Beton harus dilindungi sejauh mungkin terhadap matahari selama berlangsungnya
proses pengerasan, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan perusakan
secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
- Semua permukaan beton harus dijaga tetap basah terus menerus selama 14 hari,
untuk lantai selama 7 hari pertama dengan cara menutupi dengan karung basah,
mnyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.
- Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan
perlindungan atas beton harus lebih diperhatikan. Penyedia Jasa Konstruksi
bertanggung jawab atas retaknya beton karena susut akibat kelalaian ini.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 32


- Konstruksi beton secara natural harus diusahakan sekedap mungkin. Beton yang
keropos/bocor harus diperbaiki. Prosedur perbaikan beton yang keropos harus
mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Pengawas, dan Penyedia Jasa
Konstruksi tidak dikenakan biaya tambahan untuk perbaikan tersebut.

• Pemasangan Alat-Alat Didalam Beton.


- Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang
atau memotong konstruksi beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan dan ijin
tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
- Ukuran dan pembuatan lubang, pemasangan alat-alat didalam beton, pemasangan
sparing dan sebagainya, harus sesuai gambar atau menurut petunjuk-petunjuk Tim
Teknis / Konsultan Pengawas.

Pekerjaan Penempatan dan Penyetelan Saluran U-Ditch

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan penempatan dan penyetelan saluran U-DITCH,


Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan permohonan izin tertulis kepada Tim Teknis
/ Konsultan Pengawas minimum 3 (tiga) hari sebelum tanggal/hari pelaksanaan.
b. Jika tidak ada persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Pengawas, maka Penyedia
Jasa Konstruksi akan diperintahkan untuk menyingkirkan /membongkar saluran UDITCH
yang sudah ditempatkan tanpa persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan
Pengawas, atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi sendiri.
c. Beton U-ditch yang sudah berumur lebih dari 7 hari dari fabrikasi dikirim ke lokasi dan
distok di lokasi dekat dengan lokasi pekerjaan.
d. Pemindahan saluran U-DITCH dari tempat penyimpanan sementara ke tempat
pemasangan menggunakan alat berat dengan kapasitas sesuai berat material.
e. Pemasanga bowplank pada galian untuk pengecekan kelurusan maupun elevasi dengan
jarak maksimum 20 m untuk menghindari lendutan benang acuan. Sebaiknya dengan 2
benang dimana yang satu pada as saluran sedang lainnya pada sisi luar precast untuk
kelurusan pamasangan saluran.
f. Penempatan beton U-DITCH menggunakan excavator atau crane tergantung pada berat
material yang diangkat. Dengan kapasitas crane atau excavator 5 kali berat material yang
diangkat. Pemasangan dilakukan setelah cor lantai kerja berumur minimal 1 hari.
g. Pekerjaan sambungan dan penggabungan antar profil U-DITCH dilaksanakan sesuai
dengan spesifikasi yang ada di gambar rencana.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 33


h. Setelah dilaksanakan penyetelan profil U-DITCH, lokasi kerja dibersihkan dari material
sisa dan kotoran sebelum dilaksanakannya pekerjaan pengurugan tanah di sisi saluran U-
DITCH. Pengurugan dilaksanakan per layer dan kemudian dipadatkan.

PASAL 12
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

12.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan plesteran pada semua detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan Pengawas. Pekerjaan
acian meliputi semua plesteran serta seluruh detai yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
12. 2 Persyaratan Bahan
a. Bahan campuran (air, semen dan pasir) yang digunakan untuk adukan harus memenuhi
ketentuan seperti untuk bahan campuran beton dalam buku RKS ini.
b. Bilamana terdapat bahan yang tidak dapat sesuai Standard tersebut diatas maka Direksi
dapat menentukan jenis-jenis lain yang ada dipasaran lokal dengan
persyaratan-persyaratan yang ditentukan.
12. 3 Syarat Pelaksanaan
a. Pada dasarnya adukan spesi plesteran 1Pc:4Ps dengan tebal 15 mm.
b. Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus, sehingga plesteran tidak pecah-pecah
ataupun retak-retak setelah mengering.
c. Bilamana plesteran dikerjakan dalam lapisan-lapisan, maka lapisan dalam dibiarkan
kasar, dan hanya lapisan/bagian luar yang dihaluskan dan dilicinkan. Setelah
lapisan/bagian luar dikerjakan, maka lapisan dalam harus di basah terlebih dahulu.
d. Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus, rata vertical dan tegak lurus dengan bidang
plesteran lain.
e. Untuk semua skoning menggunakan campuran 1sp:3PP lebar 10 mm dengan hasil rata,
siku dan tajam pada sudutnya.
f. Untuk semua bidang/permukaan pekerjaan beton yang nampak yang akan diplester
permukaannya harus dikasarkan terlebih dahulu.
g. Plesteran baru tersebut harus dijaga dan dirawat sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi
retak-retak dan pecah-pecah dengan disiram air minimum 3 (tiga) kali dalam waktu 24
jam selama 3 (tiga) hari.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 34


h. Bilamana plesteran tersebut diketok harus tidak menimbulkan suara kosong disemua
tempat. Bilamana menimbulkan suara kosong maka plesteran tersebut harus
dibongkar/diperbaiki atas biaya dan tanggung jawab Kontraktor.
i. Pekerjaan acian dapat dimulai setelah plesteran dibawahnya telah mengering untuk
menghindari retak rambut ataupun retak susut.
j. Pekerjaan acian dilakukan/dikerjakan dengan menggosokan dan pemolesan dengan
adunan yiyit/acian dari semen Portland.
k. Acian dibuat dari adonan semen dengan air dengan adonan harus benar-benar homogen.

PASAL 13
LAIN-LAIN
13. 1 Selain persyaratan teknis yang tercantum diatas, kontraktor diwajibkan pula mengadakan
pengurusan-pengurusan antara lain :
a. Pembuatan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) sudah harus diproses dan dilaksanakan
sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
b. Perihal Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) ini segala pembiayaan yang diperlukan untuk
pembuatan IMB sampai dengan selesai DIBIAYAI sepenuhnya oleh Penyedia jasa
(Besarnya biaya pengurusan IMB tidak dimunculkan dalam RAB penawaran, namun
Penyedia Jasa sudah harus memperhitungkan sejak awal perihal biaya IMB ini dengan
mencari informasi ke Instansi terkait).
c. Bill of Quantity (BQ) yang disampaikan Konsultan Perencana kepada peserta lelang
TIDAK MENGIKAT, hanya sebagai ancar-ancar dalam menghitung, peserta lelang harus
menghitung kembali RAB berdasarkan gambar, Spesifikasi Teknis serta perubahan-
perubahan yang tertuang dalam BA. Penjelasan Pekerjaan (BA. Aanwijzing).
d. Peserta lelang diperbolehkan untuk menambah item pekerjaan, volume pekerjaan dan lain
sebagainya yang dirasa perlu yang mungkin pekerjaan-pekerjaan dimaksud belum
termasuk dalam BQ yang dibuat oleh Konsultan Perencana.
13. 2 Penyedia jasa diharuskan menyiapkan dalam jumlah yang cukup perlatan dan pengamanan
penunjang lapangan yang diperlukan seperti : topi proyek, sepatu proyek, jas hujan dan P3K.
13. 3 Diharuskan menutup lokasi pekerjaan dengan menggunakan pagar pengaman dari bahan
seng/papan agar tidak mengganggu kesiatan sekitar lokasi.
13. 4 Sebelum penyerahan pertama, penyedia jasa wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus ditata
rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 35


13. 5 Meskipun dibawah pengawasan direksi dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu pelaksana harus
menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
13. 6 Kebersihan lingkungan dan terjadinya kerusakan lingkungan/bangunan yang sudah ada akibat
pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggungan kontraktor pelaksana.
13. 7 Selama masa pemeliharaan, penyedia jasa wajib merawat, mengamankan, dan memperbaiki
segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan dilaksanakan, pekerjaan benar-benar
telah sempurna.
13. 8 Pada masa pemeliharaan, Penyedia jasa setiap 2 (dua) bulan sekali menjadwalkan pertemuan
dengan kepala skpd setempat, pengawas dan unsur teknis terkait untuk mengadakan rapat
guna mengevaluasi pekerjaan apabila terjadi perubahan akibat pemilihan bahan yang kurang
tepat atau akibat penyusutan bahan, maka dibuatkan berita acara untuk perbaikannya.

PASAL 14
PENUTUP

14. 1 Meskipun dalam bestek ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-bahan tidak dinyatakan,
tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan (aanwijzing) mengenai suatu bagian pekerjaan
yang termasuk harus dikerjakan oleh Pemborong/kontraktor, maka bagian tersebut dianggap
ada dan dimuat dalam bestek ini.
14. 2 Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pelaksanaan pekerjaan ini, tetapi tidak
diuraikan atau tidak dibuat dalam bestek ini, tetap diselenggarakan dan diselesaikan oleh
kontraktor.
14. 3 Setiap melalui pekerjaan, kontraktor harus ijin tertulis serta membuat gambar penjelasan/shop
drawing dan berikut target volume pekerjaan yang dilaksanakan.
14. 4 Kontraktor harus membuat gambar sesuai pelaksanaan (as build drawing) yang harus
mendapat persetujuan dan pengesahan dari Konsultan Pengawas dan Pengendali Kegiatan.

PEMBANGUNAN DRAINASE JALAN GABUS – TLOGOAYU KEC. GABUS 36

Anda mungkin juga menyukai