Anda di halaman 1dari 16

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PERATURAN
MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 98/M-IND/PER/ll/2015

TENTANG

MEKANISME PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA


BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGANKEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa dengan diterbitkannya Peraturan Presiden


Nomor 111 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja
Pegawai di Lingkungan Kementerian Perindustrian
maka perlu dilakukan penyesuman Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 112/M-
IND/PER/12/2012 tentang Mekanisme Pemberian
Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan
Kemen terian Perindustrian;
b. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Perindustrian tentang Mekanisme Pemberian
Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan
Kementerian Perindustrian;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3149), sebagaimana telah
mengalami perubahan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2008;
-2- Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor : 98/M-IND/PER/ll/2015

3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 ten tang


Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5135);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5258);
6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 54);
8. Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2015 tentang
Tunjangan Kinerja Pegawai Di Lingkungan
Kementerian Perindustrian;
9. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014
ten tang Pembentukan Kementerian dan
Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun
2014-2019;
10. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-
IND/PER/10/2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Perindustrian;
_3 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor : 98/M-IND/PER/ll/2015

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur


Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun
2011 tentang Mekanisme Persetujuan Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi dan Tunjangan Kinerja bagi
Kernen terian / Lembaga;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 63 Tahun
2011 ten tang Pedoman Penataan Sistem Tunjangan
Kinerja Pegawai Negeri.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG


MEKANISME PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI
PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN.

BAB I
KETENTUANUMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :

1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS


adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur
Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerin tahan.

2. Pegawai di Lingkungan Kementerian Perindustrian


yang selanjutnya disebut Pegawai adalah PNS,
prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Pegawai
Lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang
berwenang diangkat dalam suatu jabatan dan
bekerja secara penuh pada satuan orgamsasl di
lingkungan Kementerian Perindustrian.

c
_4 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor : 98/M-IND/PER/ll/2015

3. Pegawai Lainnya adalah pegawai yang diangkat pada


jabatan yang telah mendapat persetujuan dari
menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur
negara dan reformasi birokrasi.

4. Disiplin adalah ketaatan pegawal terhadap


ketentuan jam kerja yang berlaku.

5. Kinerja Pegawai adalah hasH kerja yang dicapai oleh


setiap Pegawai pada suatu satuan organisasi sesuai
dengan sasaran kerja pegawai dan produktivitas
kerja pegawai.

6. Sasaran Kerja Pegawai adalah rencana kerja dan


target yang akan dicapai oleh seorang pegawai.

7. Produktivitas Kerja adalah capaian pelaksanaan


tugas dan fungsi setiap pegawai.

8. Tunjangan Kinerja adalah tunjangan yang diberikan


kepada pegawai berdasarkan penilaian disiplin dan
kinerja pegawai.

9. Pejabat Penilai adalah atasan langsung pegawai


yang dinilai atau pejabat lain yang ditunjuk.

10. Atasan Pejabat Penilai adalah atasan langsung dari


pejabat penHai.

BAB II
TUJUAN PEMBERIANTUNJANGANKINERJA

Pasal2
Pemberian Tunjangan Kinerja bertujuan untuk:

a. meningkatkan Disiplin Pegawai;

b. menjamin terlaksananya tata tertib yang berlaku di


Kementerian Perindustrian;
_5 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor : 98/M-IND/PER/ll/2015

c. menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan iklim


kerja yang kondusif di lingkungan Kementerian
Perindustrian;

d. meningkatkan profesionalisme Pegawai; dan

e. meningkatkan Kinerja Pegawai.

BAB III
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI

Pasal3
(1) Pegawai yang mempunyai jabatan di lingkungan
Kementerian Perindustrian, selain diberikan
penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan, diberikan Tunjangan Kinerja setiap
bulan.
(2) Besaran tunjangan kinerja yang diberikan kepada
pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kelas jabatannya seSUaI
dengan ketentuan perundang-undangan.

Pasal4
(1) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam
pasal 3 diberikan dengan memperhitungkan capaian
kinerja setiap bulan secara proporsional sesuai
dengan hasil penilaian Disiplin dan penilaian Kinerja
Pegawai.
(2) Penilaian Disiplin dan penilaian Kinerja Pegawai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
berdasarkan prinsip:
a. objektif;
b. terukur;
c. akuntabel;
d. partisipasif; dan
e. transparan.
_6 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor : 98/M-IND/PER/ll/2015

Pasal5
Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
tidak diberikan kepada :
a. Pegawai yang tidak mempunyai jabatan tertentu di
lingkungan Kementerian Perindustrian;
b. Pegawai yang diberhentikan untuk sementara atau
dinonaktifkan seSUaI dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c. Pegawai yang diberhentikan dari jabatan organiknya
dengan diberikan uang tunggu dan belum
diberhentikan sebagai Pegawai;
d. Pegawai yang diperbantukan atau dipekerjakan pada
badanj instansi lain di luar lingkungan Kementerian
Perindustrian;
e. Pegawai yang menjalani cuti sakit lebih dari 3 (tiga)
bulan, cuti besar, atau cuti diluar tanggungan
negara;
f. Pegawai yang menjalani bebas tugas menjelang masa
persiapan pensiun; atau
g. Pegawai yang bertugas pada Badan Layanan Umum
yang telah mendapatkan remunerasi sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.

BAB IV
PEMBAYARAN
TUNJANGANKINERJA

Pasal6

(1) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam


Pasal3 dibayarkan terhitung mulai bulan Mei 2015.
_7 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor : 98/M-IND/PER/ll/2015

(2) Pembayaran tunjangan kinerja berdasarkan pada :

a. penilaian Disiplin dengan bobot 60% (enam


puluh persen); dan

b. penilaian Kinerja Pegawai dengan bobot 40%


(empat puluh persen).

Pasal7
(1) Bagi Pegawai yang diangkat sebagai pejabat
fungsional dan mendapatkan tunjangan profesi maka
Tunjangan Kinerja dibayarkan sebesar selisih an tara
Tunjangan Kinerja pada kelas jabatannya dengan
tunjangan profesi pada jenjangnya.
(2) Apabila tunjangan profesi yang diterima
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih besar
daripada Tunjangan Kinerja pada kelas jabatannya,
maka yang dibayarkan adalah tunjangan profesi
pada jenjangnya.

Pasal8
(1) Pegawai yang pindah kerja ke Kementerian
Perindustrian dari instansi lain pada tahun berjalan,
pembayaran Tunjangan Kinerja diberikan mulai
bulan ke-enam terhitung mulai melaksanakan tugas.
(2) Penyesuaian Tunjangan Kinerja untuk perubahan
kelas jabatan bagi pejabat struktural, tunjangan
kinerjanya diberikan mulai bulan berikutnya
terhitung mulai melaksanakan tugas.
(3) Penyesuaian Tunjangan Kinerja bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil yang diangkat menjadi Pegawai Negeri
Sipil, dilakukan pad a bulan berikutnya terhitung
mulai melaksanakan tugas.
(4) Penyesuaian Tunjangan Kinerja untuk perubahan
ke1as jabatan bagi pejabat fungsional umum dan
fungsional tertentu pada tahun anggaran berjalan,
tunjangan kinerjanya diberikan mulai bulan ke-enam
terhitung mulai melaksanakan tugas.
_8 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor : 98/M-IND/PER/ll/2015

(5) Bagi jabatan fungsional guru dan dosen, setiap


perubahan tunjangan sertifikasi wajib dilaporkan ke
Biro Kepegawaian.

BAB V
TATACARAPENILAIANDISIPLIN DAN
PENILAIANKINERJA PEGAWAI

Pasal9
(1) Penilaian Disiplin didasarkan pada ketentuan hari
dan jam kerja sebagai berikut:
a. hari Senin sid hari Kamis : pukul 07.30 - 16.00
istirahat : pukul 12.00 - 13.00

b. hari Jumat : pukul 07.30 - 16.30


istirahat : pukul 11.30 - 13.00
(2) Pegawai yang terlambat hadir di tempat kerja sampai
dengan 15 (lima belas) menit dari waktu yang
ditentukan sebagaimana dalam ayat (1) dapat
mengganti waktu keterlambatan selama 15 (lima
belas) menit pada waktu kepulangan di hari yang
sarna.

Pasal 10
Indikator pengurang untuk penilaian Disiplin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 terdiri atas:
a. terlambat masuk kerja (TMK);
b. pulang sebelum waktunya (PSW);
c. meninggalkan tugas (MT)selamajam kerja; dan
d. tidak hadir (TH).

Pasal 11
(1) Pengurangan Tunjangan Kinerja dari penilaian
Disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
_9 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor : 98/M-IND/PER/ll/2015

a. Pegawai yang terlambat masuk kerja dalam kurun


waktu:
1. 1 (satu) menit sampai dengan 30 (tiga puluh)
menit dikurangi pada penilaian disiplin sebesar
0,5% (nol koma lima persen);
2. 31 (tiga puluh satu) menit sampai dengan 60
(enam puluh) menit dikurangi pada penilaian
disiplin sebesar 1% (satu persen);
3. 61 (enam puluh satu) menit sampai dengan 90
(sembilan puluh) menit dikurangi pada
penilaian disiplin sebesar 1,25% (satu koma
dua lima persen); atau
4. 91 (sembilan puluh satu) menit sampai dengan
150 (seratus lima puluh) menit dikurangi pada
penilaian disiplin sebesar 1,5% (satu koma lima
persen).

b. Pegawai yang pulang sebelum waktunya dalam


kurun waktu:
1. 1 (satu) menit sampai dengan 30 (tiga puluh)
menit dikurangi pada penilaian disiplin sebesar
0,5% (nol koma lima persen);
2. 31 (tiga puluh satu) menit sampai dengan 60
(enam puluh) menit dikurangi pada penilaian
disiplin sebesar 1% (satu persen);
3. 61 (enam puluh satu) menit sampai dengan 90
(sembilan puluh) menit dikurangi pada
penilaian disiplin sebesar 1,25% (satu koma
dua lima persen); atau
4. 91 (sembilan puluh satu) menit sampai dengan
150 (seratus lima puluh) menit dikurangi pada
penilaian disiplin sebesar 1,5% (satu koma lima
persen).
5. Pegawai yang terlambat masuk kerja atau
pulang sebelum waktunya lebih dari 150
(seratus lima puluh) menit dikurangi pada
penilaian disiplin sebesar 5% (lima persen);
_ 10 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor : 98/M-IND/PER/ll/2015

6. Pegawai yang meninggalkan tugas selama jam


kerja dikurangi pada penilaian disiplin sebesar
3% (tiga persen); danjatau
7. Pegawai yang tidak hadir dikurangi pada
penilaian disiplin sebesar 5% (lima persen).
(2) Pengurangan untuk penilaian Disiplin sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dihitung perhari dan secara
kumulatif dalam 1 (satu) bulan paling tinggi 100%
(seratus persen).

Pasal12
Pegawai yang melaksanakan cuti tahunan, cuti bersalin,
cuti alasan penting, cuti sakit kurang dari 3 (tiga) bulan,
melaksanakan dinas luar, tugas luar, atau mengikuti
pendidikan dan pelatihan kedinasan tidak dikenai
pengurangan Tunjangan Kinerja pada penilaian Disiplin.

Pasal13
Pegawai yang mendapatkan penjatuhan hukuman
disiplin, maka pembayaran tunjangan kinerjanya adalah:

(1) Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin ringan


dikenakan pengurangan tunjangan kinerja sebesar
10% (sepuluh persen) dari capaian kinerja selama 3
(tiga) bulan.

(2) Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin sedang


dikenakan pengurangan tunjangan kinerja sebesar
20% (dua puluh persen) dari capaian kinerja selama
6 (enam) bulan.

(3) Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berat


dikenakan pengurangan tunjangan kinerja sebesar
30% (tiga puluh persen) dari capaian kinerja selama
12 (dua belas) bulan.
_ 11 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor :98/M-IND/PER/ll/2015

Pasal 14
Penilaian Kinerja Pegawai didasarkan pada:
a. Sasaran Kerja Pegawai dengan bobot 50% (lima
puluh persen); dan
b. Produktivitas Kerja dengan bobot 50% (lima puluh
persen).

Pasal 15

(1) Sasaran Kerja Pegawai sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 14 huruf a wajib disusun oleh Pegawai
berdasarkan rencana kerja tahunan unit kerja yang
bersangkutan.

(2) Sasaran Kerja Pegawai yang sudah disusun


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui dan
ditetapkan oleh Pejabat Penilai.

(3) Sasaran Kerja Pegawai ditetapkan setiap tahun pada


bulan Januari.

Pasal 16

(1) Sasaran Kerja Pegawai sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 14 huruf a dinilai berdasarkan capaian
Sasaran Kerja Pegawai.

(2) Capaian Sasaran Kerja Pegawai sebagaimana


dimaksud ayat (1) dihitung berdasarkan
perbandingan antara capaian dan target Sasaran
Kerja Pegawai setiap bulan.

(3) Laporan capaian Sasaran Kerja Pegawai sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) divalidasi oleh Pejabat Penilai
setiap bulan.

(4) Persentase capman Sasaran Kerja Pegawai


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling tinggi
100% (seratus persen).
_ 12 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor :98/M-IND/PER/ll/2015

Pasal 17

(1) Produktivitas Kerja sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 14 huruf b dinilai berdasarkan laporan
pelaksanaan tugas dan fungsi serta pelaksanaan
fungsi lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

(2) Penilaian capamn Produktivitas Kerja dihitung


berdasarkan persentase laporan pelaksanaan tugas
dan fungsi, serta pelaksanaan fungsi lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
setiap minggu.

(3) Laporan pelaksanaan tugas dan fungsi, serta


pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) divalidasi oleh Pejabat Penilai
setiap minggu.

(4) Persentase capaian pelaksanaan tugas dan fungsi,


serta pelaksanaan fungsi lain seSUal dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam satu
bulan paling tinggi 100% (seratus persen).

BAB VI
TUNJANGAN KINERJA BAGI CALON PEGAWAI NEGERI
SIPIL DAN PEGAWAI YANG MELAKSANAKAN
TUGAS BELAJAR

Pasal 18
(1) Calon pegawal negeri sipil diberikan tunjangan
kinerja sebesar 80% (delapan puluh persen) dari
tunjangan kinerja kelas jabatannya.
(2) Calon pegawai negeri sipil yang mengisi formasi
jabatan fungsional tertentu, diberikan tunjangan
kinerja sebesar 95% (sembilan puluh lima persen)
dari tunjangan kinerja kelas jabatannya.
_ 13 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor :98/M-IND/PER/ll/2015

(3) Tunjangan Kinerja bagi calon pegawai negeri sipil


sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2)
dibayarkan secara proporsional sesuai dengan hasil
penilaian Disiplin dan penilaian Kinerja Pegawai.

Pasal19
(1) Tunjangan Kinerja bagi Pegawai yang melaksanakan
tugas belajar dan dibebaskan dari tugas kedinasan
dibayarkan sebesar 80% (delapan puluh persen)
berdasarkan kelas jabatan 7 (tujuh), kecuali bagi
pegawai yang menduduki kelas jabatan 6 (enam)
dibayarkan sebesar 80% dari kelas jabatan 6 (enam).

BAB VII
PELAKSANAAN
PENILAIAN

Pasal 20

(1) Penilaian Disiplin dan penilaian Kinerja Pegawai


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 14
dilakukan oleh Pejabat Penilai.

(2) Pejabat Penilai wajib melakukan penilaian Disiplin


dan penilaian Kinerja Pegawai terhadap setiap
Pegawai di lingkungan unit kerjanya.

(3) Apabila Pejabat Penilai berhalangan, maka penilaian


Disiplin dan penilaian Kinerja Pegawai dilakukan
oleh Pejabat yang ditunjuk oleh Atasan Pejabat
Penilai.

Pasal21
(1) Penilaian disiplin dan penilaian Kinerja Pegawai
dilakukan setiap akhir bulan dan paling lambat 5
(lima) hari kerja pada bulan berikutnya.

(2) Penilaian Disiplin dan penilaian Kinerja Pegawai


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
secara online oleh Pejabat Penilai.
- 14 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor : 98/M-IND/PER/ll/20l5

(3) Hasil penilaian Disiplin dan penilaian Kinerja


Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dicetak pada hari kerja pertama bulan berikutnya
oleh pejabat yang menanganl urusan kepegawaian
pada unit kerja yang bersangkutan.

(4) Hasil penilaian disiplin dan penilaian kinerja pegawai


yang telah dicetak sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) ditandatangani oleh pejabat penilai dan pegawai
yang dinilai, kecuali untuk pegawai yang memangku
jabatan sebagai pimpinan unit pelaksana teknis dan
pimpinan unit pendidikan hanya ditandatangani oleh
yang bersangkutan setelah divalidasi oleh pejabat
penilai.

Pasal22

(1) Biro Kepegawaian melakukan monitoring


pelaksanaan perhitungan hasil penilaian disiplin dan
penilaian kinerja di lingkungan Kementerian
Perindustrian.

(2) Biro Kepegawaian mengirimkan hasil penilaian


disiplin dan penilaian kinerja pegawai beserta jumlah
pembayaran Tunjangan Kinerja kepada masing-
masing unit kerja di lingkungan Kementerian
Perindustrian setiap bulannya.

BAB VIII
KEBERATANATASHASILPENILAIAN

Pasal23

(1) Apabila Pegawai yang dinilai keberatan atas hasil


penilaian Disiplin dan penilaian Kinerja Pegawai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, maka
Pegawai yang bersangkutan dapat mengajukan
keberatan disertai dengan alasan kepada Atasan
Pejabat Penilai paling lambat 3 (tiga) hari kerja pada
_ 15 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor :98/M-IND/PER/ll/2015

bulan berikutnya.

(2) Terhadap keberatan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Atasan Pejabat Penilai meminta penjelasan
kepada -Pejabat Penilai dan/ atau Pegawai yang
dinilai.

(3) Atasan Pejabat Penilai wajib menetapkan hasil


penilaian Disiplin dan penilaian Kinerja Pegawai yang
bersangkutan setelah memperoleh penjelasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lambat 5
hari kerja bulan berikutnya.

(4) Penetapan Atasan Pejabat Penilai sebagaimana


dimaksud pada ayat (3) bersifat final.

BABIX
KETENTUANLAIN-LAIN

Pasal24

Tunjangan Kinerja bagi Pegawai dibebankan pada


anggaran yang tercantum dalam Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian
Perindustrian.

Pasal25
Ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri 1nl diatur
lebih lanjut oleh Sekretaris Jenderal.

BABX
KETENTUANPERALIHAN

Pasal26
Pada saat Peraturan Menteri 1nl mulai berlaku,
semua ketentuan pe1aksanaan dari Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 112/M-
IND/PER/12/2012 tentang Mekanisme Pemberian
Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan
- 16 - Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor : 98/M-IND/PER/ 11/2015

Kementerian Perindustrian masih tetap berlaku


sepanjang tidak bertentangan dan belum diubah
dan/atau diganti dengan peraturan baru berdasarkan
Peraturan Menteri ini.

BABXI
KETENTUANPENUTUP

Pasal27
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 112/M-
IND/PER/12/2012 tentang Mekanisme Pemberian
Tunjangan KineIja Bagi Pegawai Di Lingkungan
Kementerian Perindustrian sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 25/M-
IND/PER/4/2013 ten tang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 112/M-IND/PER/12/2012
tentang Mekanisme Pemberian Tunjangan KineIja Bagi
Pegawai Di Lingkungan Kementerian Perindustrian
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal28
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal : 20 Nopember 2015

MENTERIPERINDUSTRIAN
REPUBLIKINDONESIA,
ttd.
SALEH HUSIN

SALINANPeraturan Menteri ini


Disampaikan kepada:
1. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Perindustrian;
2. Kepala Biro Hukum dan Organisasi;
3. Pertinggal.

Anda mungkin juga menyukai