Anda di halaman 1dari 3

EDUKASI MANAGEMEN NYERI

RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM SIAGA RAMANIA


No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :1/3
445.1/ .04/SPO/ I /2015

Tanggal Terbit : Ditetapkan :

Direktur RSPKT SIAGA RAMANIA


STANDAR
Kota Samarinda
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

Drg.Artha Surya Rismawan


NIK 120255
Pengertian Merupakan pendidikan yang berisi tentang pengetahuan mengenai bagaimana

cara mengelola nyeri yang diderita sehingga dapat memberikan rasa nyaman

terhadap pasien
Tujuan  Memfasilitasi pasien untuk tindakan pengurangan nyeri

 Menurunkan level nyeri untuk memberikan kenyamanan kepada pasien

Kebijakan  Rumah Sakit Pupuk Kaltim Siaga Ramania mendukung hak pasien dan

keluarga untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan, diantaranya

dengan memberikan pendidikan dan informasi kepada pasien dan atau

keluarga (peraturan direktur nomor XXXXXX tentang panduan

pemberian informasi dan edukasi).

 Pengetahuan tentang managemen nyeri sangat penting untuk diketahui

oleh pasien dalam rangka memberikan kenyaman terhadap dirinya.


EDUKASI MANAGEMEN NYERI

RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM SIAGA RAMANIA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 2/3


445.1/ .04/SPO/ I /2015

PROSEDUR 1. Lakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri, termasuk lokasi,


karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, atau beratnya
nyeri dan faktor presipitasi
2. Amati perilaku non verbal yang menunjukkan ketidaknyamanan, dan
atau ketidakmampuan komunikasi efektif
3. Pastikan pasien menerima analgetik yang tepat
4. Identifikasi dampak pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup
5. Libatkan keluarga
6. Bersama keluarga mengidentifikasi kebutuhan untuk mengkaji
kenyamanan pasien
7. Gunakan strategi komunikasi terapeutik yang baik dalam mengelola
pengalaman dan respon pasien terhadap nyeri
8. Beri informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama
berakhir, antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
9. Ajarkan kepada pasien untuk mengontrol faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien mengalami ketidaknyamanan (misal:
temperature ruangan, cahaya, kebisingan)
10. Mengajarkan pada pasien bagaimana mengurangi atau menghilangkan
faktor yang menjadi presipitasi atau meningkatkan pengalaman nyeri
(misal: ketakutan, kelemahan, dan rendahnya pengetahuan)
11. Mengajarkan kepada pasien untuk mempertimbangkan jenis dan
sumber nyeri ketika memilih strategi penurun nyeri
12. Anjurkan pasien untuk memantau nyerinya sendiri dan intervensi
segera
13. Jelaskan tentang penggunaan analgetik untuk penurun nyeri yang
optimal
14. Lakukan verifikasi tingkat ketidaknyamanan pasien, catat perubahan
pada rekam medik.
15. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri yang dilakukan dengan pengkajian
terus-menerus terhadap pengalaman nyeri
16. Modifikasi metode kontrol nyeri sesuai respon pasien
17. Dorong istirahat yang adekuat untuk memfasilitasi penurunan nyeri
EDUKASI MANAGEMEN NYERI

RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM SIAGA RAMANIA


No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :3/3
445.1/ .04/SPO/ I /2015

18. Anjurkan pasien untuk mendiskusikan pengalaman nyeri, sesuai


keperluan
19. Beri informasi yang akurat untuk mendukung pengetahuan keluarga
dan respon untuk pengalaman nyeri
20. Libatkan anggota keluarga yang lain

Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap


2. Unit Rawat Jalan
3. HCU/ICU
4. UGD

Anda mungkin juga menyukai