Anda di halaman 1dari 9

Budaya Kerja Pada Perusahaan

Pembakuan budaya kerja dapat sebagai suatu acuan bagi ketentuan atau peraturan yang
berlaku pada perusahaan, dengan demikian para pemimpin dan karyawan akan terikat dengan
visi dan misi perusahaan. Proses berjalannya pertauran tersebut, pada akhirnya akan
menghasilkan pemimpin dan karyawan professional yang mempunyai integritas yang tinggi.

Pemilik perusahaan harus berusaha menciptakan kondisi budaya kerja yang kondusif dan
dapat mendukung terciptanya kinerja yang baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja para
karyawan di lingkungan perusahaan. Sikap karyawan yang tidak memegang budaya kerja
dengan tidak melaksanakan tugas pokok dan kewajiban yang telah dibuat untuk karyawan
dapat berakibat kurangnya pelayanan kepada pelanggan .

Kesadaran karyawan akan pentingnya budaya kerja harus terus disosialisasikan dab
dilaksanakan setiap saat. Hal ini berhubungan dengan pengimplementasian budaya kerja
terhadap kinerja karyawan yang sangat kompleks, karena mereka mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda. Kemampuan karyawan masih terbatas, sikap dan perilaku masih perlu
ditingkatkan disamping itu perlu ada motivasi dari pimpinan, yang terdiri dari faktor-faktor
yang mempengaruhinya, antara lain : inisiatif individual, toleransi risiko, dan dukungan
manajemen. Ketiga faktor tersebut mempunyai hubungan terhadap peningkatan kinerja
karyawan.
Budaya Kerja Apple
Sebagai perusahaan gadget premium, Apple berhasil membuat customer untuk antre panjang
demi mendapatkan iPhone seri terbaru. Di belakang layar kesuksesan itu, para karyawan
Apple memiliki budaya kerja yang mengharuskan karyawannya untuk terus
berinovasi. Setiap individu harus bekerja sebaik mungkin agar dapat menciptakan produk
teknologi tanpa batas bagi konsumennya.
Visi
Apple di setiap meja.
Misi
Apple memicu revolusi komputer pribadi pada tahun 1970an dengan Apple II dan diciptakan
kembali komputer pribadi pada tahun 1980 dengan Macintosh. Apple berkomitmen untuk
membawa pengalaman komputasi personal terbaik kepada siswa, pendidik, profesional kreatif dan
konsumen di seluruh dunia melalui inovatif software, hardware dan persembahan internet.

Sasaran Pasar Yang Dibidik


Pasar yang dibidik Apple inc antara lain kalangan pelajar, pekerja, pemerintahan, serta
masyarakat internasional. Apple menyadari bahwa kaum profesional muda yang jumlahnya terus
berkembang (terutama mereka yang sukses lewat bisnis online) akan menjadi konsumen alat
komunikasi canggih yang setia. Oleh karena itu, kampanye pemasaran produk iPhone sejak seri
pertama selalu menonjolkan hal-hal yang akan menarik perhatian kaum muda dan profesional
yaitu produk yang canggih, trendi dan serba bisa.
Tujuan
Steve Jobs mengatakan bahwa tujuan Apple didirikan bukanlah untuk mendapatkan uang. Tujuan
kami adalah mendesain dan membangun lalu memberikan barang-barang bagus ke masyarakat.
Kami percaya dengan cara begitu, orang-orang akan menyukai kami, dan sebagai gantinya,kami
akan mendapatkan uang. Tapi kami memahami betul mengenai tujuan-tujuan yang kami miliki.
Manfaat
1. Strategi Aras Korporasi
Menjualnya secara eceran, melalui distributor ataupun melalui kerjasama dengan operastor selular
adalah sebuah pilihan. Sebuah cara dalam berdagang dan ini tidak melanggar etika bisnis. Cara ini
di pilih sebagai strategi perusahaan dalam berbisnis. Hal utama adalah bisa mendatangkan
margin.
2. Berkelas dan Eksusif
Dengan memilih tidak melayani pelanggan secara langsung, RIM dan Apple Inc ingin menonjolkan
kesan mewah dan hanya untuk kalangan tertentu. Dengan Harga yang cukup tinggi dan dipaket
bersama jasa operator selular artinya hanya oran-orang yang berduit saja yang mau secara rutin
mengeluarkan biaya bulanan. Iphone dan Blackberry yang dibeli selain dari operator selular adalah
produk “Haram”.
3. Membangun Loyalitas
Salah satu sifat mendasar manusia adalah ingin dihargai dan diakui. Dengan menggunakan produk
yang bukan sejuta umat, secara tidak langsung penggunanya merasa bahwa mereka sebagian
kecil kaum yang sukses secara materi. Loyalitas pada perangkat ini terus mereka pertahankan
demi status sosial.
4. Mengikat Konsumen
Cinta itu tumbuh karena kebiasaan,konon begitu katanya. Kewajiban berlangganan dalam waktu
tertentu, minimal 2 tahun untuk bisa menggunakan Iphone akan membuat orang cinta mati.
Seperti nikotin atau zat adiktif, ada yang hilang jika berhenti memakainya. Apalagi ditambah
dengan berbagai service tang menarik dari operator.
Penerapan stategi people management perusahaan apple merupakan perpaduan antara
pengoptimalan sumber daya manusia yang handal dan kerja tim dari berbagai fungsional untuk
mencapai visi perusahaan.
Penerapan Budaya Kerja Internal Apple
1. Apple Mengontrol Pembicaraan Karyawan
Rahasia pertama dari budaya internal Apple adalah kontrol pembicaraan karyawan yang sangat
ketat. Jangankan dengan kompetitor, Apple dinyatakan juga mengontrol apa yang dibicarakan
karyawannya kepada sahabat mereka bahkan pada pasangan mereka.
Hal ini sendiri diungkapkan oleh Maxwell, mantan desainer antar muka Apple yang menyatakan
bahwa Tidak ada yang akan mampu menyaingi kebijakan perusahaan Apple untuk memproteksi
lingkungan kreatif dan intelektualnya. Kebijakan keamanan yang dikeluarkan oleh petinggi Apple
ini memang sangat serius. Bahkan saking seriusnya pembicaraan karyawan dengan siapapun akan
dapat diketahui dengan sangat mudah dan cepat.
2. Mengirim Memo dengan Pesan yang Berbeda
Dokumen internal ini memang sangalah penting bagi Apple. Untuk menjaga kerahasiaannya, kini
perusahaan yang dipimpin oleh Tim Cook ini mengirimkan memo dengan pesan berbeda ke
bagian-bagian dan divisi yang berbeda.
Pengiriman memo dengan pesan yang berbeda ini dilakukan dengan tujuan bisa melacak sumber
yang memberikan informasi, jika terjadi bocornya isi memo di media. Kebijakan ini sendiri
dikeluarkan Apple setelah terjadi kebocoran memo internal dari bos ritel Apple, Angela Ahrendts
beberapa waktu lalu.
3. Proyek yang Misterius
Hal berikutnya yang menjadi rahasia budaya internal Apple adalah proyek yang misterius. Yang
dimaksud dengan proyek misterius ini adalah bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai
Apple sebenarnya tidak pernah diketahui secara pasti dan detail oleh para pelakunya.
Jadi ketika para pekerja di Apple mengerjakan pekerjaannya, mereka hanya diberikan informasi
dasar soal proyek yang mereka kerjakan. Para karyawan ini bekerja tanpa mengetahui secara rinci
mengenai produk yang sedang mereka kerjakan. Ketika produk dilaunching barulah mereka para
pekerja ini mengetahui apa yang sebelumnya ia kerjakan.
4. Kode-Kode Rahasia
Bekerja di Apple memang menjadikan seseorang layaknya agen rahasia. Bagaimana tidak, saat
Anda bekerja di sana, Anda akan dikenalkan dengan kode-kode rahasia yang harus Anda pahami
dan Anda jaga kerahasiaan kode tersebut. Setiap bagian atau divisi, bahkan setiap orang di Apple
sendiri memiliki memiliki kode-kode yang berbeda-beda.
Jadi nama kode rahasia yang seorang pekerja miliki sangat mungkin tidak sama dengan yang
dimiliki oleh pekerja lain. Usut punya usut ternyata hal ini dilakukan oleh Apple untuk melihat
siapa yang tidak sengaja mengucapkannya atau membocorkannya sebuah rahasia perusahaan.
5. Pemeriksaan yang Ketat Pada Setiap karyawan
Terakhir, rahasia budaya internal di perusahaan Apple adalah adanya pemeriksaan yang ketat
pada setiap karyawan yang datang dan akan pergi. Meski telah bekerja bertahun-tahun seorang
karyawan tidak akan lolos dari pemeriksaan dan penggeledahan yang cukup ketat. Bahkan
pemeriksaan dan pengeledahan ini juga terjadi di area kamar mandi.
Pemeriksaan dan penggeledahan ini sendiri tersebut dilakukan Apple untuk memastikan tidak ada
orang yang mencoba mencuri atau menyebarkan ide atau produk kepada publik. Sebuah kejadian
untuk mengangkat tangan pun pernah menimpa para developer yang akan keluar ruangan ketika
Apple akan meluncurkan Apple Watch yang proyeknya pun belum diketahui siapapun.

Kepemimpinan Dan Budaya


Organisasi Pada Perusahaan
Multi Nasional (Apple Inc.)
Posted on 13 January 2017 by Imam Subur Widadi

Apple Inc.
1. Company Profile
Apple merupakan suatu perusahaan multinasional asal Amerika yang
berpusat di Cupertion, California dan memproduksi, mendesain, dan
mengembangkan peralatan elektronik serta software. Perusahaan
pertama kali didirikan pada 1 April 1976 dan dinamakan Apple Computer
Inc yang nantinya pada 1977 lebih disederhanakan lagi menjadi Apple Inc,
masih di tahun yang sama ketika Steve Jobs meluncurkan iPhone
pertamanya yang menjadi penanda bahwa Apple tidak hanya berfokus
pada komputer namun perangkat elektronik yang lebih luas lagi.

Apple merupakan peruahaan kedua terbesar di dunia dalam bidan


teknologi informasi dari segi pendapatan setelah Samsung. Serta
dinobatkan menjadi perusahaan yang paling disukai di dunia sejak 2008
sampai 2012.

Beberapa produk terkenalnya adalah iPod, iPhone, dan Macbook yang saat
ini sangat laris di pasaran.

2. History
1976-1980.
Apple pertama kali meluncurkan Apple I, yaitu komputer personal yang di
desain oleh Steve Wozniak yang juga merupakan establisher dari Apple
Inc bersama dengan Steve Jobs dan Ronald Wayne. Tidak beberapa lama
sebelum peluncuran Apple II, Wayne menjual sahamnya kembali kepada
kedua rekannya Jobs dan Wozniak. Mike Makkula selaku business
expertise membantu mendanai inkorporasi perusahaan ini sebanyak
$250.000. Pada akhir tahun 1980, Apple akhirnya menjadi perusahaan
publik dengan nilai $22/share dan mengalahkan rekor yang dibuat oleh
Ford Motor Company untuk penciptaan kapital yang besar.

1981-85
Apple mulai mengembangkan Apple Lisa pada 1978. Pada 1982 Jobs
sempat dikeluarkan dari tim Lisa karena adanya konflik internal. Jobs
akhirnya mengambil alih proyek Jef Raskin (salah satu staff Apple saat itu)
untuk kategori komputer low-cost project, Macintosh. Persaingan sempat
terjadi antara tim Lisa dan tim Macintosh yang pada awalnya
dimenangkan Lisa karena debutnya yang lebih awal namun gagal pada
komersialnya dikarenakan harga yang terlewat tinggi dan software yang
terbatas.

Setahun kemudian Apple akhirnya meluncurkan Macintosh. Pada


debutnya, Macintosh datang dengan iklan berjudul 1984 yang
ditayangkan disela pertandingan Super Bowl XVIII dan menjadi salah satu
kesuksesan bagi Apple baik dari segi iklan dan penjualannya. Hingga kini,
iklan 1984 masih sering disebut sebagai masterpiece pada zamannya.

Pada 1985, sempat terjadi perebutan kekuatan anatara Steve Jobs dan
John Sculley CEO yang dipekerjakan dua tahun lebih awal. Board of
Directors Apple menginstruksikan Sculley untuk membatasi kemampuan
Jobs untuk meluncurkan perampasan mahal untuk produk yang belum
teruji. Untuk menyingkirkan Sculley, bukannya menjalankan strategi yang
langsun mengarah pada Sculley, Jobs mencoba untuk menggeser Sculley
dari segi kepemimpinannya di Apple. Sculley menemukan usaha-usaha
yang dilakukan Jobs untuk menggesernya dengan selalu menjalankan
percobaan perebutan kekuasaan. Akhirnya pada tahun ini, BoD Apple
berpihak pada Sculley dan menghapus Jobs dari tugas manajerialnya yang
berarti pengunduran diri Jobs dari Apple.

1986-1997
Pada saat ini, Apple mengalami decline pada pasarnya yang disebabkan
oleh beragam hal yang umumnya didasari oleh manajerial peluncuran
produk yang tidak sesuai dengan market dan terkesan agresif. Pada
pertengahan era ini pun Jobs kembali bekerja pada Apple dan
meluncurkan Apple Online Store sebagai salah satu strategi manufaktur.

1998-2005
iMac yang dluncurkan sebagai versi terbaru dari Macintosh. iMac hadir
dengan desai yang lebih unik dan fitur yang lebih modern, terjual hampir
800.000 unit pada 5 bulan pertamanya dan didesain leh Jonathan Ive yang
nantinya juga menjadi desainer dari iPhone dan iPod.

Apple Retail Store juga mulai dibuka dan bercabang di Virginia dan
California pada 2001. Pada tahun yang sama, iPod pun diluncurkan
menjadi produk fenomenal yang sukses penjualannya di pasaran. Pada
2003, iTunes Store pun diciptakan. Umumnya di era ini, Apple kembali
bangkit untuk profitable dari era declinenya di tahun-tahun sebelumnya.

2005-2007
Apple mulai bertransisi untuk menggunakan prosesor Intel dan
kesuksesannya mengalahkan Dell pada saat itu.

2007-2011
Kesuksesan dirain Apple untuk produk iPhone, iPod Touch, dan iPad yang
merupakan sebuah inovasi hebat untuk telepon genggam, portable music
player, dan personal computers. Teknologi touch screen yang sebenarnya
telah digunakan pada beberapa perangkat elektronik baru mendapat
adopsi dan penerimaan luas dari pasar saat Apple yang
mengembangkannya pada produk-produknya.

Apple TV dan App Store yang mendapat penerimaan baik pada pasar dan
pengguna juga hadir di era ini.

Pada tahun 2009, Apple menerima sebuah memo dari Jobs yang
mengumumkan bahwa ia akan mengambil masa absen selama 6 bulan
untuk fokus pada kesehatannya serta mengizinkan perusahaan untuk
berfokus pada produk-produknya tanpa mengkhawatirkan kehebohan
media akan kesehatannya.

2011-sekarang. Post-Steve Jobs era.


Dalam ketidakhadiran Jobs selama 6 bulan, Tim Cook sebagai Chief
Operating Officer membantu mengambil alih tugas keseharian Jobs
meskipun Jobs masih tetap terlibat pada pengambilan keputusan besar
untuk perusahaan.

Pada peluncuran produk barunya di tahun 2011, secara mengejutkan Jobs


naik keatas panggung dan memperkenalkan iCloud, software online
storage yang menjadi produk terakhir darinya yang ia presentasikan.

Pada tahun 2011 ini pun terdapat beberapa perubahan struktural pada
Apple yang akan dijelaskan pada chapter selanjutnya.

Di tahun 2012-sekarang Apple terus meluncurkan produk-produk barunya


baik itu perangkat keras maupun lunak seperti iPad Mini, iOS7 dan OS
Mavericks untuk Mac.

3. Organizational Structure
Berikut merupakan struktur organisasi Apple selama masa jabatan Steve
Jobs sebagai CEO.
Pada gambar ditunjukkan bahwa untuk yang berwarna orange merupakan
tim eksekutif persusahaan, abu-abu untuk VP yang melapor langsung
kepada Jobs, dan biru untuk para VP setiap divisi.

Dapat dilihat juga beberapa nama yang tidak asing lagi seperti Tim Cook
yang merupakan salah satu tim eksekutif Apple sebagai Chief Operating
Officer, dan Jonathan Ive sebagai Industrial Design.

Jobs digambarkan menjadi pusat dari segala hal dan aktivitas manajerial
perusahaan. Bersumber dari Business Insider, Jobs dapat membuat
pekerjaan yang akan memerlukan waktu lama dapat selesai dalam tenpo
waktu yang tidak manusiawi. Pekerjaan-pekerjaan yang tidak melibatkan
Jobs pun terasa sangat lama dan berbelit-belit dibandingkan dengan
pekerjaan yang melibatkan Jobs didalamnya yang menjadi lebih mudah
dan cepat.

Structure Post-Steve Jobs


Seperti yang sudah sempat disebutkan di bagian 2 sebelumnya, pada
tahun 2011 terdapat beberapa perubahan struktutal yaitu Jobs yang
mengundurkan diri dari posisi CEO dan menjadi Chairman dari Apple, dan
posisi CEO yang kosong diisi oleh Tim Cook yang semula merupakan Chief
Operating Officer di tim eksekutif perusahaan. Sebelumnya, posisi
chairman sempat kosong meskipun dengan adanya dua pemimpin co-
directors yaitu Andrea Jung dan Arthur Levinson. Setelah Jobs wafat pada
Oktober 2011, Levinson pun menggantikan posisinya sebagai Chairman
perusahaan.

Pada pertengahan Oktober 2013 diumumkan bahwa Angela Ahrendts


yang merupakan seorang eksekutif dari Burberry akan turut bergabung
dengan Apple sebagai senior vice president untuk pertengahan 204 nanti.

Berikut struktur organisasi Apple setelah era Steve Jobs (sekarang)

Pada gambar dijelaskan bahwa untuk tim eksekutif telah terjadi


pergantian posisi yang tergolong minor karena hanya terjadi pergeseran
serta penambahan anggota tim eksekutif Apple Inc.

4. Organizational Culture
Apple Inc merupakan perusahaan dengan tipe budaya organisasi market.
Berikut penjelasannya:

Four Types of Culture:TQM (Market)


1. Measuring customer preferences. Business Insider menyatakan pada
sebuah artikel yang ditulis oleh Jim Edwards berjudul What Apple Employees Say
About The Company’s Internal Corporate Culture bahwa Apple sangat peduli
terhadap review yang diberikan dari pengulas teknologi pada majalah-majalah.
Selain itu selalu ada rapat atau pertemua di pagi hari yang membahas tentang
apa saja yang sedang terjadi di berbagai bagian di belahan dunia, meliputi apa
saja yang pasar sedang ingin/butuhkan.

Selain kedua usaha diatas, Apple pun terus mencoba untuk dapat
mendekati keinginan pemakainya dengan membuat produknya
customizable. Contohnya seperti warna produk yang bisa dipilih sesuai
selera, engraving pada bagian belakang produk Apple yang dapat
disesuaikan isi pesannya, serta gift wrap untuk yang dapat disesuaikan
dengan keinginan penggunanya.

2. Improving Productivity. Apple juga senantiasa terus mengimprovisasi


produktivitasnya dengan membuat banyak perubahan tidak hanya dari sisi
manajerialnya (struktur perusahaan), dan juga pembuatan produk-produknya.
Dapat dibuktikan dengan bertambahnya inovasi-inovasi hebat Apple dan terus
bertambahnya merchant resmi Apple di berbagai berlahan dunia.

3. Creating Partnership. Apple melakukan partnership dengan berbagai


perusahaan dari berbagai bidang. Seperti Pixar/Disney, Microsoft, Nike, berbagai
label musik seperti EMI, IBM, Motorola, dan berbagai carrier telepon seperti
AT&T, Verizon, Sprint, dan T-Mobile.

4. Enhancing Competitiveness. Mempertinggi unsur kompetitif merupakan


salah satu ciri khas merk perusahaan ini. Apple terus berinovasi dengan terus
meluncurkan berbagai produk-produk baru baik perangkat lunak dan keras untuk
dapat terus mengungguli perusahaan saingannya seperti Samsung. Apple
berfokus kepada inovasi yang bellum pernah terpikirkan oleh khalayak sebagai
nilai tambah untuk memperkuat posisi produknya di pasaran. Seperti perangkat
iPod yang dapat digunakan sebagai jam tangan, atau pedometer, sekaligus
game portable, sarana fotografi, e-book, dan music player semua pada saat dan
perangkat yang sama.

Selain itu, desain produknya yang selalu berbeda dari yang lain (elegan,
simple, tipis dengan banyak fitur di dalamnya) juga merupakan nilai
tambah lain untuk memenangkan kompetisi diantara pesaingnya. Desain
model produk Apple selalu berbeda dari produk yang sudah ada di
pasaran. Seperti desain laptop yang simple dan terkenal dengan tidak
adanya tombol untuk mouse padnya yang lebar serta keyboard kotak
yang simple. Begitupun dengan handsfreenya yang terkenal dengan
warna putih dengan remote control di bagian kanan kabel. Serta
iPhonenya yang minim tombol dan berdesain sangat simpel.

Kompetisi yang ada pun dikabarkan (Business Insider) membuat Apple


harus terus menciptakan inovasi revolusioner dan juga selalu mengawasi
belakang pundaknya. Karena tidak sedikit perusahaan pesaing yang akan
mencuri ide dari Apple seperti pada kasus Apple-HTC dan Apple-Samsung
dulu.

5. Involving Customers and Suppliers. Untuk pengguna, Apple memiliki App


Store yang memungkinkan pengguna untuk menjadi bagian dari Apple dengan
menjadi developer dari aplikasi yang ia ciptakan. Untuk suppliers, Apple
melibatkan para suppliersnya seperti supplier yang berada di berbagai negara di
luar Amerika (Apple sudah menyatakan bahwa produknya tidak mungkin lagi
berlabel Made in the U.S.A karena keterbatasan bahan pokok dan SDM serta
alasann efisiensi lainnya) layaknya India dan Vietnam dengan turut membuka
merchant resmi mereka di negara-negara tersebut. Dengan
begini, respectively tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Four Types of Organizational Culture: HRM (Market)


HR Roles: Strategic Business Partner

Means: Alligning HR with business strategies

Ends: Bottom line impact

Competencies: general business skilss, strategic analysis, strategy


leadership.

Apple sangat menekankan pentingnya peran kepemimpinan di


perusahaan. Dapat dilihat dari krusialnya peran para CEO ternama yaitu
Steve Jobs dan Tim Cook dalam setiap pengambilan keputusam dibalik
proses pembuatan tiap produknya. Pentingnya kepemimpinan juga
terlihat dari bagaimana Apple masih melibatkan Steve Jobs yang sedang
absen atas alasan kesehatan untk pengambilan keputusan besar yang
berkaitan dengan perusahaan. Dalam kasus pengunduran diri Steve Jobs
dulu pun, hasil pertimbangan dan rapat dari Board of Director memegang
andil besar terhadap pembebas-tugasan Steve dari perusahaan. Ada pula
penerapan sistem Directly Responsible Individual (DRI) yang berarti
adanya satu representatif memimpin yang akan bertanggung jawab untuk
suatu proyek/pekerjaan disana. Umumnya adalah para VP tiap divisi.

Kesimpulan:
Dilihat dari berbagai indikator dari tiper budaya organisasi market, Apple
masuk dalam kategori ini. Apple merupakan perusahaan teknologi raksasa
yang telah mengglobal dan multinasional, merupakan perusahaan
terbuka, bersifat customer oriented, dan juga menerapkan proses
pengambilan keputusan yang dilakukan dengan pertemuan sejenis RUPS.

Anda mungkin juga menyukai