DEWI RACHMAWATI
1602460003
2. Anamnesa
Sumber informasi : keluarga atau lain lain (Petugas, Dokter, Bidan, KIA Dll)
Keluhan utama : keluhan yang paling di rasakan, misal sulit bernafas
Riw. Penyakit sekarang : misal ibu PEB, lahir spontan tetapi tidak menangis
Jenis persalinan : sesuai dengan tindakan persalinan
APGAR Score : 1 menit…. Jelas….5 menit…..jelas
B. DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan Umum Bayi
TTV:
Frekuensi denyut jantung sekitar 120-160x/menit
Pernafasan kurang lebih 40-60x/
Pengukuran suhu tubuh melalui ketiak suhu normalnya 36,5-
37,5oC
Berat badan : ditulis dalam gram
Panjang badan : ditulis dalam cm
Pemeriksaan Fisik Bayi
Kepala
Bentuk kepala terkadang asimetris karena penyesuaian saat proses
kelahiran yang akan hilang 48 jam.Ubun-ubun besar rata atau tidak
menonjol dapat sedikit menonjol saat bayi tersebut menangis.
Mata
Tidak ada sekret/kotoran, periksa adanya tanda infeksi
Telinga
Pemeriksaan telinga dilakukan untuk mendapatkan gambaran letak
telinga dengan matadan kepala dan mengetahui kelainan yang
lainnya
Hidung
Mengetahui kelainan kongenital seperti labiopalatoskisis
Leher
Pemeriksa adanya benjolan atau pembesaran
Dada
Lakukan pemeriksaan dada dengan inspeksi bentuk dada dan
puting susu bayi
Ekstremitas
Lakukan pemeriksaan ektremitas atas dan bawah untuk melihat
kelengkapan dan gerakan.
Abdomen
Perhatikan bentuk abdomen, penonjolan disekitar tali pusat,
perdarahan tali pusat, perut teraba lunak dan benjolan
Genetalia
Laki-laki : testis sudah berada pada skrotum dan penis berlubang
Perempuan : vagina dan uretra berlubang dan terdapat labia mayora
dan minora
Punggung dan anus
Periksa pembengkakan atau cekungan dan juga anus
Kulit
Inspeksi adanya verniks pembengkakan dan bercak hitam
Antropometri :
Berat badan bayi :2500-4000 gram
Panjang badan : 48-52 cm
Lingkar dada :30-38 cm
Lingkar kepala : 33-35 cm
Lingkar lengan :11-12 cm
Refleks
- Reflek Rooting: mencari puting susu dengan rangsangan tartil
pada pipi dan daerah mulut sudah terbentuk dengan baik
- Reflek sucking: reflek mengisap dan menelan sudah baik
- Reflek morro reflek: gerakan memeluk ketika bayi dikagetkan
sudah terbentuk dengan baik
- Reflek grasping: reflek untuk menggenggam sudah bisa
dilakukan bayi
Langkah II (kedua): Pengembangan data dasar, interpretasi data menentukan
diagnosa
Pengembangan data dasar, interpretasi data, menentukan diagnosa. Ada beberapa
masalah tidak dapat diidentifikasi atau ditetapkan sebagai dianosa, tetapi perlu
dipertimbangkan untuk pengembangan rencana pelayanan komprehensif.
Refleks
Reflek Rooting :mencari puting susu dengan rangsangan
tartil pada pipi dan daerah mulut sudah terbentuk dengan baik
Reflek sucking :reflek mengisap dan menelan sudah baik
Reflek morro reflek :gerakan memeluk ketika bayi dikagetkan
sudah terbentuk dengan baik
Reflek grasping : reflek untuk menggenggam sudah bisa
dilakukan bayi
A : Analisa/Assessment
Neonatus cukup bulan … usia....hari dengan.....
P : Penatalaksanaan
1. Melakukan penanganan pada bayi, dengan memberikan perawatan
2. Mempertahankan suhu dengan ketat, suhu terus di pantau dan di awasi
3. Memasukkan dalam inkubator, sebaiknya inubator di hangatkan sebelum bayi di
masukkan
4. Mencegah infeksi dengan ketat, mencuci tangan sebelum memegang bayi.
5. Memberi nutrisi / ASI, pemberian nutrisi dilakukan dengan cermat.
6. Dilakukan penimbangan ketat, kondisi gizi bayi bertambah
BAB IV
PEMBAHASAN
Dimana pada kasus identifikasi masalah diagnosanya di tegakkan Neonatus cukup bulan
usia 3 hari dengan BBLR dengan data obyektif yang ditemukan pada kasus berat badan 1730
gram, panjang badan 43 cm, lingkar perut 30 cm, lingkar dada 29 cm, lingkar lengan 9 cm dan
keadaan umum lemah, tangis kurang kuat, suhu 36,6C, RR: 40 x/menit, denyut jantung :143
x/menit. Hal tersebut sesuai pada teori bahwa berat lahir < 2500 gram . Bayi berat lahir rendah (
BBLR ) adalah bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram, yaitu karena usia
kehamilanya kurang dari 37 minggu. Dimana pada kasus antisipasi masalah potensial
ditegakkan untuk menentukan antisipasi yang harus dilakukan pada bayi baru lahir rendah dan
menurut teori itu diagnosa potensial yang dapat terjadi pada bayi baru lahir rendah hipotermi,
apnea sepsis, kejang, pneumonia dan masalah potensial bisa terjadi perubahan suhu, reflex hisap
berkurang dan kebutuhan nutrisi kurang terpenuhi. Sedangkan tindakan kebutuhan segera pada
bayi baru lahir rendah dengan segera selimuti bayi, meletakkan pada suhu ruangan yang hangat
(inkubator), tidak banyak udara, pencahayaan cukup, menimbang berat badan bayi setiap hari,
bayi diberi ASI/PASI sedikit tapi sering dan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
sedangkan menurut teori kebutuhan segera pada bayi baru lahir rendah bisa dilakukan mandiri
dan kolaborasi dengan dokter .
Pada intervensi yang dilakukan pada bayi baru lahir ini dilakukan dengan menghangatkan
bayi di dalam inkubator, memberikan injeksi vit K 0,1 mg secara intra muscular pada paha kiri,
memberikan salep mata, merawat tali pusat, kaji refleks hisap dan menelan, pemberian
ASI/PASI sedikit tapi sering, kolaborasi dengan tim dokter anak untuk pemberian antibiotik
untuk mencegah infeksi. Implementasi di lakukan sesuai intervensi diantaranya yaitu di berikan
injeksi vitamin K 0,1 mg secara intra muscular. Pada evaluasi di temukan bahwa keadaan bayi
baik, reflek menghisap baik, suhu tubuh normal, dan bayi mau minum susu.
Kesimpulan dari pembahasan studi kasus pada bayi baru lahir rendah adalah tidak
ditemukan perbedaan antara teori dengan penerapan manajemen kebidanan Varney.
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin, R., & Hasmi. 2014. Determinan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: TIM.
Cunningham FG, Leveno K, Bloom S, Hauth J, Rouse D, S. C. 2010. Obstetri Williams (Edisi ke
2). Jakarta : EGC.
Maryanti, D., Sujianti, & Budiarti, T. 2012. Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta :
Trans Info Media.
Masitoh, S., Syarifudin, & Delmaifanis. 2014. Hamil Ganda Penyebab Bermakna Berat Bayi
Lahir Rendah. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan, 1(2), 129–134.
Mitayani. 2013. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
Pantiawati, I. 2010. Bayi dengan BBLR. Yogyakarta : Nuha Medika.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sondakh, J. J. S. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta : Erlangga.