Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN MANAJEMEN MEI , 2019

‘’RUANG BERSALIN PUSKESMAS TOAYA’’

NAMA : MEGAWATI ZAINAL.

STAMBUK : N 111 17 090

PEMBIMBING : dr. Miranti,M.Kes

dr. N.G. Feryantini W., M.Kes, MARS

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Puskesmas atau Pusat kesehatan Masyarakat merupakan unit pelaksana
teknis Dinas Kesehatan Kota atau Kabupaten yang bertanggung jawab dalam
melaksana kan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, yang berfungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan, pembinaan masyarakat secara individu
atau kelompok dan pelaksanan pelayanan kesehatan dasar secara terpadu dan
menyeluruh (UPTD Puskesmas Toaya, 2017).

Menurut Kementerian Kesehatan RI (2012), penyelenggaraan upaya


kesehatan di Puskesmas menitikberatkan pelayanan kepada masyarakat luas agar
dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal, tampa mengabaikan pendekatan
pelayanan perorangan. Upaya pelayanan yang diselenggarakan di Puskesmas
antara lain:
a. Pelayanan kesehatan masyarakat berupa upaya promotif dan preventif
penyakit pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
b. Pelayanan medik dasar berupa upaya kuratif dan rehabilitatif dengan
pendekatan individu dan keluarga melalui upaya perawatan yang bertujuan
untuk menyembuhkan penyakit atau kondisi tertentu.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan manajemen ini antara lain;
1. Sebagai syarat penyelesaian tugas di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat
2. Untuk mengetahui manajemen ruang bersalin di Puskesmas Toaya
3. Untuk mengetahui kelengkapan sarana dan prasarana dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan
4. Untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Puskesmas


2.1.1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas merupakan unit organisasi fungsional yang secara
profesional bertugas untuk melakukan upaya pelayanan kesehatan yang
bekerjasama bersama masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya. Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau
sebagian dari kecamatan, dimana setiap puskesmas bertanggung jawab
terhadap taraf kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya (Laksono dkk,
2010).
2.1.2. Fungsi Puskesmas
Manurut Kemenkes RI (2012), Puskesmas memiliki beberapa
fungsi antara lain :
1. Sebagai pusat pembangunan wilayah berwawasan kesehatan, dimana
Puskesmas berperan sebagai perpanjangan tangan pelaksana tugas
operasional dari dinas kesehatan kabupaten atau kota yang menjamin
bahwa kebijakan yang ditetapkan kabupaten atau kota dapat
terlaksana di lingkup masyarakat.
2. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, dimana Puskesmas sebagai
pusat pemberdayaan masyarakat berperan sebagai penggerak dalam
meningkatkan kapasitas agar individu, kelompok dan masyarakat
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk mampu
menjadikan pribadi dan masyarakat hidup sehat, berperan aktif dalam
kegiatan yang dilakukan untuk kepentingan kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya.
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer, dimana
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat
publik (public goods) dengan tujuan memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
4. Sebagai pusat pelayanan kesehatan perorangan primer, dimana
Puskesmas sebagai pelaksana pelayanan kesehatan yang bersifat
individual (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan
penyakit dan pemulihan kesehatan tanpa mengabaikan pemeliharaan
dan pencegahan penyakit.

2.2. Manajemen Puskesmas


2.2.1. Pengertian Manajemen Puskesmas
Menurut Laksono dkk (2010), manajemen puskesmas merupakan
suatu proses rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik di
Puskesmas untuk menghasilkan keluaran yang efektif dan efisien untuk
semua pekerjaan kegiatan. Tujuan manajemen di Puskesmas adalah untuk
melaksanakan fungsi Puskesmas, salah satu diantaranya yaitu sebagai
pusat pelayanan kesehatan perorangan primer. Dalam melaksanakan
fungsinya tersebut, Puskesmas bertanggung jawab dalam melakukan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan perorangan tingkat pertama
yang menjadi tanggung jawab Puskesmas adalah pelayanan yang bersifat
pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit
dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit.
Agar manajemen Puskesmas dapat terlaksana, dibentuklah uraian
tugas berupa uraian tertulis untuk setiap tingkat jabatan dalam unit kerja
di Puskesmas yang berisi fungsi, tanggung jawab dan kualitas yang
dibutuhkan dalam proses pelaksanaan program. Uraian tugas dibentuk
sebagai dasar utama bagi pemegang program manajemen Puskesmas
agar petugas dapat memahami dengan tepat tugas dan tanggung jawab
serta akuntabilitas dalam melaksanakan peran dan fungsinya. Setiap
petugas di Puskesmas harus mempunyai uraian tugas yang memuat
tangungg jawab, wewenang dan hubungan kerja antar sesama petugas.
Uraian tugas dibuat dan dipantau pelaksanaan tugasnya oleh Kepala
Puskesmas (Laksono dkk, 2010).

2.2.2. Standar Keberhasilan Program Puskesmas


Secara kualitatif keberhasilan dari suatu program Puskesmas diukur
dengan cara membandingkan standar prosedur kerja untuk masing-
masing kegiatan program dengan gambaran kemampuan petugas dalam
melaksanakan kegiatan program masing-masing. Cakupan program dapat
dianalisis secara langsung oleh petugas Puskesmas dengan menganalisis
data harian dari setiap kegiatan program. Perubahan pengetahuan, sikap
dan perilaku masyarakat (effect program) dan dampak program (impact)
seperti tingkat kematian, kesakitan , tingkat kelahiran dan kecacatan tidak
diukur secara langsung oleh Puskesmas. Impaca program diukur setiap
lima tahun melalui Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) atau
Surkesnas (Survei Kesehatan Nasional) yang akan dilakukan oleh
Departemen Kesehatan (Laksono dkk, 2010).

2.3. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Toaya


Puskesmas Toaya merupakan salah satu puskesmas di Kecamatan Sindue
Kabupaten Donggala. Puskesmas Toaya sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Sindue Tombusabora, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan
Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Labuan dan sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar. Luas
wilayah kerja adalah ± 221,6 Km2 yang secara administrasi terdiri dari 13 desa
dan 54 dusun yang berada di wilayah Kecamatan Sindue. Jumlah penduduk
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Toaya tahun 2017 adalah 19.329 Jiwa.
(UPTD Puskesmas Toaya, 2017).

2.4. Ruang Bersalin


2.4.1. Pelayanan Ruang Bersalin Puskesmas
Berdasarkan ketentuan Puskesmas Toaya (2017) tentang pedoman
ruang bersalin, ruang bersalin Puskesmas Toaya melayani persalinan
normal mulai dari anamnesa, perencanaan, pelaksanaan tindakan dan
evaluasi. Apabila didapatkan keadaan patologis, maka akan dilakukan
rujukan ke Rumah Sakit tipe C. Dimana persalinan dan kelahiran
dikatakan normal jika :
 Usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu)
 Persalinan terjadi spontan
 Presentasi belakang kepala
 Berlangsung tidak lebih dari 18 jam
 Tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin
 Pada persainan normal terdapat beberapa fase :
- Kala I dibagi dua yaitu fase laten (pembukaan serviks 1-3 cm
sekitar 8 jam) dan fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm sekitar 6
jam)
- Kala II yaitu pembukaan engkap sampai bayi lahir, 1 jam pada
primigravida, 2 jam pada multigravida
- Kala III yaitu segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir
engkap, sekitar 30 menit
- Kala IV yaitu segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post-
partum
2.4.2. Standar Fasilitas
Menurut Permenkes (2015), fasilitas sarana dan prasarana ruang
bersalin Puskesmas mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan nomor
75 Tahun 2015 tentang standar peralatan di ruang bersalin adalah sebagai
berikut :
No Jenis Peralatan Jumah Minimum
Peralatan

1. Bak instrumen tertutup besar 3 buah


(obgin)
2. Bak instrumen tertutup kecil 3 buah

3. Bak instrumen tertutup medium 3 buah

4. Dopper 1 buah

5. Doyeri probe lengkung 1 buah

6. Endotrachea tube dewasa 2,5 3 buah

7. Endotrachea tube dewasa 3 3 buah

8. Endotrachea tube dewasa 4 3 buah

9. Gunting benang 3 buah

10. Gunting episiotomy 3 buah

11. Gunting iris lengkung 3 buah

12. Gunting operasi lurus 3 buah

13. Gunting tali pusat 3 buah

14. Klem fenster/klem ovum 3 buah

15. Klem kasa (korentang) 3 buah

16. Klem linen kelly/klem kocher 3 buah


lurus
17. Klem linen backhauss 3 buah

18. Klem mosquito halsted 3 buah


lengkung
19. Klem mosquito halsted lurus 3 buah

20. Klem pemasang klip hegenbarth 3 buah

21. Lampu periksa halogen 1 buah

22. Masker oksigen + kanula nasal 2 buah


dewasa
23. Meja instrument 2 buah

24. Needle holder matheiu 3 buah

25. Pelvimeter obstetric 1 buah

26. Pinset jaringan (sirurgis) 3 buah

27. Pinset jaringan semken 3 buah

28. Pinset kasa (anatomis) 3 buah

29. Resusitator dewasa 1 set

30. Retraktor finsen tajam 1 buah

31. Setangah kocher 3 buah

32. Skalpel no. 3 3 buah

33. Skalpel no. 4 3 buah

34. Spekulum (sims) besar 5 buah

35. Spekulum (sims) kecil 5 buah

36. Spekulum (sims) medium 5 buah

37. Spekulum cocor bebek grave 5 buah


besar
38. Spekulum cocor bebek grave 5 buah
kecil
39. Spekulum cocor bebek grave 5 buah
medium
40. Standar infus 1 buah

41. Stetoskop dewasa 1 buah

42. Stetoskop janin/fetoscope 1 buah

43. Stilet untuk pemasangan ETT 1 buah

44. Tabung oksigen dan regulator 1 set

45. Tempat klem kasa (korentang) 2 buah

46. Tempat tidur periksa 1 set


(examination bed)
47. Tempat tidur untuk persalinan 1 set

48. Tensimeter dewasa 1 buah

49. Termometer dewasa 1 buah

Set Resusitasi Bayi

1. Baby suction pump portable 1 set

2. Endotracheal tube 2,5 1 buah

3. Endotracheal tube 3 1 buah

4. Endotracheal tube 3,5 1 buah

5. Endotracheal tube 4 1 buah

6. Infant T piece resuscitator 1 buah


dengan PEEP
7. Infant T piece system 1 buah

8. Laringoskop neonatus bilah lurus 1 set


(3 ukuran)
9. Meja resusitasi dengan pemanas 1 set
(Infant radiant warmer)
10. Oxygen concentrator 1 buah

11. Penghisap lendir DeLee 1 buah


(neonatus)
12. Pompa penghisap lendir elektrik 1 buah

13. Stetoskop duplex neonatus 1 buah

Bahan Habis Pakai

1. Alkohol

2. Benang chromoc catgut

3. Desinfektan

4. Gelang bayi

5. Infus set dewasa

6. Infus set dengan wing needle


untuk anak dan bayi nomor 23
dan 25
7. Jarum jahit tajam

8. Jarum jahit tumpul

9. Kantong urin

10. Kapas

11. Kateter folley dewasa

12. Kateter nelaton

13. Kateter intravena 16 G

14. Kateter intravena 18 G

15. Kateter intravena 20 G

16. Kateter penghisap lendir dewasa


10
17. Kateter penghisap lendir dewasa
8
18. Nasogastric tube dewasa

19. Nasogastric tube dewasa 5

20. Pembalut

21. Pengikat tali pusat

22. Plester non woven

23. Sabun cair untuk cuci tangan

24. Sarung tangan

25. Sarung tangan panjang (manual


plasenta)
26. Sarung tangan steril

27. Spuit disposable (steril) 20 ml

28. Spuit/disposable syringe (steril)


1 ml
29. Spuit/disposable syringe (steril)
10 ml
30. Spuit/disposable syringe (steril)
3 ml
31. Spuit/disposable syringe (steril)
5 ml
32. Three-way stopcock (steril)

1. Formulir informed consent Sesuai kebutuhan

2. Formulir dan surat keterangan Sesuai kebutuhan


lain sesuai kebutuhan pelayanan
yang diberikan
3. Formulir laporan Sesuai kebutuhan
4. Formulir partograf Sesuai kebutuhan

5. Formulir persalinan/nifas dan Sesuai kebutuhan


KB
6. Formulir rujukan Sesuai kebutuhan

7. Formulir surat kelahiran Sesuai kebutuhan

8. Formulir surat kematian Sesuai kebutuhan

9. Formulir surat keterangan cuti Sesuai kebutuhan


bersalin
Set Perawatan Pasca Persalinan

1. ARI timer 1 buah

2. Boks bayi 1 buah

3. Sphygmomanometer dewasa 1 buah

4. Standar infus 1 buah

5. Stetoskop anak 1 buah

6. Tabung oksigen dan regulator 1 buah

7. Tempat tidur dewasa 1 set

8. Termometer anak 1 buah

9. Termometer dewasa 1 buah

10. Timbangan bayi 1 buah

Bahan Habis Pakai

1. Infus set dewasa 2 set

2. Kantong urin 2 buah

3. Kasa non steril Sesuai kebutuhan

4. Kasa steril Sesuai kebutuhan


5. Kateter folley dewasa Sesuai kebutuhan

6. Kateter intravena 16 G Sesuai kebutuhan

7. Kateter intravena 18 G Sesuai kebutuhan

8. Kateter intravena 20 G Sesuai kebutuhan

9. Kateter penghisap lendir dewasa 2 buah


10
10. Kateter penghisap lendir dewasa 2 buah
8
11. Sarung tangan Sesuai kebutuhan

12. Sarung tangan steril Sesuai kebutuhan

13. Spuit disposable (steril) 20 ml 5 buah

14. Spuit/disposable syringe (steril) 5 buah


1 ml
15. Spuit/disposable syringe (steril) 5 buah
10 ml
16. Spuit/disposable syringe (steril) 5 buah
3 ml
17. Spuit/disposable syringe (steril) 5 buah
5 ml

1. Bantal 1 buah

2. Baskom kecil 1 buah

3. Handuk pembungkus neonatus Sesuai kebutuhan

4. Kantong metode kanguru sesuai 1 set


ukuran neonates
5. Kasur 1 buah

6. Kotak penyimpan jarum bekas 1 buah


7. Lamari obat 1 buah

8. Lemari alat 1 buah

9. Lemari kecil pasien 1 buah

10. Perlak 2 buah

11. Pispot 1 buah

12. Pompa payudara untuk ASI 1 buah

13. Sarung bantal 2 buah

14. Selimut bayi 2 buah

15. Selimut dewasa 2 buah

16. Seprei 2 buah

17. Set tumbuh kembnag anak 1 buah

18. Sikat untuk membersihkan 1 buah


peralatan
19. Tempat sampah tertutup yang 2 buah
dilengkapi dengan injakan
pembuka penutup
20. Toples kapas/kasa steril 2 buah

21. Tromol kapas/kain steril 2 buah

22. Waskom bengkok kecil 2 buah

Meubelair

1. Kursi kerja 3 buah

2. Lemari arsip 1 buah

3. Meja tulis ½ biro 1 buah

Pencatatan dan Pelaporan


1. Buku register pelayanan 1 buah

2. Formulir lain sesuai kebutuhan sesuai kebutuhan


pelayanan

3. Rekam medik pasien sesuai kebutuhan

Perlengkapan

1. Lemari alat 1 buah

2. Lemari obat 1 buah

3. Mangkok iodin 1 buah

4. Pengukur panjang bayi 1 buah

5. Pengukur tinggi badan 1 buah


(microtoise)
6. Pisau pencukur 1 buah

7. Tibangan bayi 1 buah

8. Timbangan dewasa 1 buah

9. Tromol kasa 1 buah

10. Waskom bengkok ukuran 30 cm 1 buah

11. Waskom bengkok ukuran 23 cm 1 buah


BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Input
Pertolongan persalinan di Puskesmas sesuai standar kompetensi dilakukan
oleh dokter umum dan bidan yang telah mengikuti pelatihan APN dengan
pengalaman kerja minimal 2 tahun. Di Puskesmas Toaya, memiliki 6 bidan yang
telah mengikuti pelatihan APN dan tenaga dokter umum yang ada sekarang
bersifat on call, belum ada dokter umum yang jaga di setiap shift jaga perhari di
ruang bersalin. Untuk melayani persalinan, Puskesmas Toaya buka 24 jam
perhari dengan pengaturan jadwal piket pelaksana setiap bulan, terdapat 25 bidan
yang di bagi menjadi 2-3 orang dalam jadwal jaga shift pagi, sore dan malam
dengan total 6 jam tiap shift.
Untuk ruang bersalin di Puskesmas sebelum gempa berukuran 3x5m2 yang
berada di samping ruang tindakan. Tetapi sekarang ruangan tersebut sudah tidak
digunakan lagi pasca gempa karena ruangan retak serta sarana dan prasarana
sebagian besar tidak dapat digunakan lagi. Aktifitas ruang bersalin sekarang
dilakukan di tenda kesehatan dan saran dan prasarana yang digunakan saat ini
merupakan bantuan dari dinas kesehatan, dimana di tenda ini sarana dan
prasarana untuk ruang bersalin sesuai standar kompetensi sebagian besar telah
terpenuhi, kecuali alat infant warmer dan set tumbuh kembang anak serta tidak
tersedianya kamar mandi atau WC di sekitar tenda kesehatan.
Setiap pemakaian obat dan BHD di catat dalam buku ruang bersalin,
diakukan inventaris setiap bulan sekali. Obat yang habis stoknya akan diminta
kembali ke petugas farmasi atau apotek dengan menggunakan buku bon obat
ruang bersalin. Setiap kebutuhan barang perlengkapan atau meubelair ruang
bersalin dimintakan kepada koordinator UKP untuk selanjutnya dimintakan
kepada bendahara barang Puskesmas. Sumber pembiayaan dan pengadaan alat
bahan. Pada kegiatan di ruang bersalin Puskesmas Toaya berasal dari bantuan
Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala. Cara pasien melakukan pembayaran
tindakan yang dilakukan di ruangan ini yaitu menggunakan BPJS/JAMKESMAS
atau membayar sesuai harga tindakan yang telah di tetapkan UPTD Puskesmas
bagi pasien umum.

3.2. Proses
Berdasarkan hasil diskusi dengan pemegang program ini, ruang bersalin
Puskesmas Toaya menggunakan model manajemen yang sederhana yaitu
meliputi 3 fungsi : perencanaan, implementasi dan evaluasi. Model manajemen
ini biasa disebut juga model PIE. Perencanaan dilakukan di awal tahun dengan
melakukan rapat guna meakukan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan
selama setahun yang tertuang dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA). Untuk implementasinya sangat di perlukan kerja sama dari tenaga
kesehatan yang bertugas dan ketersediaan alat dan bahan yang di perlukan di
ruang bersalin. Evaluasi program dilakukan tiap buan dalam bentuk loka karya
mini.

3.3. Output
Pelayanan yang diberikan pada ruang bersalin di Puskesmas Toaya berupa
persalinan normal. Adapun pelaksanaan kegiatan di ruang tindakan Puskesmas
Toaya pasca gempa sudah berlangsung mulai tanggal 29 Oktober 2018 dan sudah
berjalan dengan baik walaupun ada kendala berupa pencucian alat dan bahan
yang jauh dari tempat bersalin dikarenakan kamar mandi atau WC yang tidak
tersedia disekitar tenda kesehatan. Adapun indikator dari program manajemen
ruang bersalin Puskesmas Toaya sudah tercapai dengan baik, dimana semua ibu
hamil dengan persalinan normal yang datang ke Puskesmas semua mendapat
pelayanan yang baik, adapun kasus yang tidak dapat ditangani akan segera di
rujuk ke Rumah Sakit tipe C.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari aporan manajemen ruang bersalin di Puskesmas Toaya dapat
disimpulkan bahwa :
1. Ruang bersalin puskesmas belum digunakan, saat ini masih menggunakan
tenda kesehatan.
2. Untuk sarana dan prasarana ruang bersalin sudah hampir memenuhi standar
permenkes, hanya saja masih terkendaa pada sarana pencucian alat dan bahan
yang digunakan saat bersalin dikarenakan tidak adanya kamar mandi atau wc
di sekitar tenda kesehatan.

4.2. Saran
1. Sebaiknya ruang bersalin puskesmas mulai dibersihkan dan di perbaiki
sarana dan prasarana yang masih bisa digunakan.
2. Sebaiknya dibuat saluran air ke dekat tenda, agar pencucian alat dan bahan
yang dipakai saat persalinan dapat dibersihkan di dekat tenda, sehingga lebih
mempermudah pekerjaan petugas ruang bersalin.
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI, 2012, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 001 Tahun
2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan.

Laksono D., Sopacua E. dan Suharmiati. 2010, Standar Pelayanan Minimal Kesehatan,
Sebuah Panduan Formulasi di Tingkat Puskesmas/Kecamatan.

UPTD Puskesmas Toaya, 2017, Profil Kesehatan Tahun 2017.

Permenkes RI, 2015, Fasilitas Sarana dan Prasarana Ruang Bersalin Puskesmas,
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 Tahun 2015 Tentang Standar Peralatan
di Ruang Bersalin.

Puskesmas Toaya, 2017, Pedoman Pelayanan Ruang Bersalin, Dinas Kesehatan


Kabupaten Donggala
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Tampak depan dan bagian dalam tenda bersalin

Anda mungkin juga menyukai