Bab 5-6
Bab 5-6
Timor Tengah Selatan (TTS) merupakan Kabupaten yang seluruh wilyahnya terletak
di Pulau Timor dengan luas wilayah sebesar 3.955,36 km². Berdasarkan posisi
Dari segi topografi Kabupaten TTS, kondisi permukaan tanahnya merupakan daerah
bergunung dan berbukit dengan kemiringan rata-rata di atas 50 %, hanya sebagian kecil
saja yang merupakan dataran rendah. Wilayah administrasi TTS terbagi atas 32 kecamatan,
12 kelurahan dan 266 desa dengan total jumlah penduduk 463.980 jiwa. Wilayah Kabupaten
TTS berada dalam 1 (satu) pulau, akses antar kecamatan dapat ditempuh dengan
data dilakukan sejak tanggal ........ sampai dengan.......... 2019 tentang faktor resiko
kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kabupaten TTS dengan besar sampel sesuai hasil
kontrol.
umur anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada
tabel 5.1.
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Tinggi Badan Menurut
Umur Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dijelaskan bahwa dari 68 anak baduta, anak
yang berstatus gizi normal sebanyak 34 anak baduta (50%) dan anak yang berstatus
Distribusi frekuensi berat badan lahir kelompok kontrol anak usia 6-23 bulan
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berat Badan Lahir Baduta Kelompok Kontrol Anak Usia 6-23
bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dijelaskan bahwa dari 34 anak baduta kelompok
kontrol, anak yang mempunyai berat badan lahir normal sebanyak 30 anak baduta
(88,2%) dan anak yang mempunyai berat badan lahir rendah sebanyak 4 anak
baduta (11,8%).
b. Kelompok Kasus (n=34)
Distribusi frekuensi berat badan lahir kelompok kasus anak usia 6-23 bulan
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berat Badan Lahir Kelompok Kasus Anak Usia 6-23 bulan di
Kabupaten Timor Tengah Selatan
kelompok kasus, anak yang mempunyai berat badan lahir normal sebanyak 23 anak
baduta (67,6%) dan anak yang mempunyai berat badan lahir rendah sebanyak 11
usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Riwayat Pemberian ASI Eksklusif pada Kelompok Kontrol Anak
Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Riwayat Pemberian ASI
Frekuensi Persentase (%)
Eksklusif
ASI Eksklusif 30 88.2
Tidak ASI Eksklusif 4 11.8
Total 34 100
Sumber : Data Primer, 2019
kelompok kontrol, anak yang mendapat ASI Eksklusif sebanyak 30 anak baduta
(88,2%) dan anak yang tidak mendapat ASI Eksklusif sebanyak 4 anak baduta
(11,8%).
b. Kelompok Kasus (n=34)
usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Riwayat Pemberian ASI Eksklusif pada Kelompok Kasus Anak
Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Riwayat Pemberian ASI
Frekuensi Persentase (%)
Eksklusif
ASI Eksklusif 31 91.2
Tidak ASI Eksklusif 3 8.8
Total 34 100
Sumber : Data Primer, 2019
kelompok kasus, anak yang mendapat ASI Eksklusif sebanyak 31 anak baduta
(91,2%) dan anak yang tidak mendapat ASI Eksklusif sebanyak 3 anak baduta
(8,8%).
Distribusi frekuensi umur ibu saat hamil kelompok kontrol anak usia 6-23
bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada tabel 5.6.
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Umur Ibu Saat Hamil pada Kelompok Kontrol Anak Usia 6-23
bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Umur Ibu Saat Hamil Frekuensi Persentase (%)
Normal (20 - 35 tahun) 31 91.2
Beresiko (<20 tahun dan >35
3 8.8
tahun)
Total 34 100
Sumber : Data Primer, 2019
kelompok kontrol, umur ibu normal (20-25 tahun) saat hamil sebanyak 31 ibu
(91,2%) dan umur ibu beresiko (<20 tahun dan >35 tahun) saat hamil sebanyak 3 ibu
(8,8%).
b. Kelompok Kasus (n=34)
Distribusi frekuensi umur ibu saat hamil kelompok kasus anak usia 6-23
bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada tabel 5.7.
Tabel 5.7
Distribusi Umur Ibu Saat Hamil pada Kelompok Kasus Anak Usia 6-23 bulan di
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Umur Ibu Saat Hamil Frekuensi Persentase (%)
Normal (20 - 35 tahun) 26 76.5
Beresiko (<20 tahun dan >35
8 23.5
tahun)
Total 34 100
Sumber : Data Primer, 2019
kelompok kasus, umur ibu normal (20-25 tahun) saat hamil sebanyak 26 ibu
(76,5%) dan umur ibu beresiko (<20 tahun dan >35 tahun) saat hamil sebanyak 8 ibu
(23,5%).
Distribusi frekuensi pekerjaan ibu kelompok kontrol anak usia 6-23 bulan di
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu pada Kelompok Kontrol Anak Usia 6-23 bulan di
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Pekerjaan Ibu Frekuensi Persentase (%)
Bekerja 3 8.8
Tidak Bekerja 31 91.2
Total 34 100
Sumber : Data Primer, 2019
kelompok kontrol, ibu bekerja sebanyak 3 ibu (8,8%) dan ibu tidak bekerja
Distribusi frekuensi pekerjaan ibu kelompok kasus anak usia 6-23 bulan di
Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu pada Kelompok Kasus Anak Usia 6-23 bulan di
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Pekerjaan Ibu Frekuensi Persentase (%)
Bekerja 3 8.8
Tidak Bekerja 31 91.2
Total 34 100
Sumber : Data Primer, 2019
kelompok kasus, ibu bekerja sebanyak 3 ibu (8,8%) dan ibu tidak bekerja sebanyak
31 ibu (91,2%).
Distribusi frekuensi pendidikan ibu kelompok kontrol anak usia 6-23 bulan di
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu pada Kelompok Kontrol Anak Usia 6-23 bulan di
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Pendidikan Ibu Frekuensi Persentase (%)
Rendah (< SMP) 9 26.5
Tinggi (≥ SMP) 25 73.5
Total 34 100
Sumber : Data Primer, 2019
kelompok kontrol, ibu dengan pendidikan rendah (< SMP) sebanyak 9 ibu (26,5%)
Distribusi frekuensi pendidikan ibu kelompok kasus anak usia 6-23 bulan di
kelompok kasus, ibu dengan pendidikan rendah (< SMP) sebanyak 14 ibu (41,2%)
Distribusi frekuensi tinggi badan ibu kelompok kontrol anak usia 6-23 bulan di
Tabel 5.12
Distribusi Tinggi Badan Ibu pada Kelompok Kontrol Anak Usia 6-23 bulan di
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Tinggi Badan Ibu Frekuensi Persentase (%)
Normal (≥ 150 cm) 18 52.9
Pendek (< 150 cm) 16 47.1
Total 34 100
Sumber : Data Primer, 2019
kelompok kontrol, ibu dengan tinggi badan normal (≥ 150 cm) sebanyak 18 ibu
(52,9%) dan ibu dengan tinggi badan (< 150 cm) sebanyak 16 ibu (47,1%).
Distribusi frekuensi tinggi badan ibu kelompok kasus anak usia 6-23 bulan di
kelompok kasus, ibu dengan tinggi badan normal (≥ 150 cm) sebanyak 13 ibu
(38,2%) dan ibu dengan tinggi badan (< 150 cm) sebanyak 21 ibu (61,8%).
6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada tabel 5.14.
Tabel 5.14
Distribusi Frekuensi Jumlah Anggota Keluarga pada Kelompok Kontrol
Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Jumlah Anggota Keluarga Frekuensi Persentase (%)
Besar (> 4 orang) 8 23.5
Cukup (≤ 4 orang) 26 76.5
Total 34 100
Sumber ; Data Primer, 2019
kelompok kontrol, jumlah anggota keluarga besar (> 4 orang) sebanyak 8 keluarga
(76,5%).
23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada tabel 5.15.
Tabel 5.15
Distribusi Frekuensi Jumlah Anggota Keluarga pada Kelompok Kasus
Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Jumlah Anggota Keluarga Frekuensi Persentase (%)
Besar (> 4 orang) 17 50
Cukup (≤ 4 orang) 17 50
Total 34 100
Sumber ; Data Primer, 2019
kelompok kasus, jumlah anggota besar (> 4 orang) sebanyak 17 keluarga (50%)
usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada tabel
5.16.
Tabel 5.16
Distribusi Frekuensi Usia Pemberian MP-ASI Pertama pada Kelompok Kontrol
Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Usia Pemberian MP-ASI
Frekuensi Persentase (%)
Pertama
< 6 bulan 3 8.8
≥ 6 bulan 22 64.7
Missing* 9 26.5
Total 34 100
Keterangan: Missing*: anak belum diberikan MP-ASI/ responden tidak tahu
kelompok kontrol, usia pemberian MP-ASI pertama < 6 bulan sebanyak 3 anak
(8,8%) dan usia pemberian MP-ASI pertama ≥ 6 bulan sebanyak 22 anak (64,7%),
sedangkan yang belum diberikan MP-ASI/responden tidak tahu umur pemberian MP-
anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada
tabel 5.17.
Tabel 5.17
Distribusi Frekuensi Usia Pemberian MP-ASI Pertama pada Kelompok Kasus
Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Usia Pemberian MP-ASI
Frekuensi Persentase (%)
Pertama
< 6 bulan 2 5.9
≥ 6 bulan 25 73.5
Missing* 7 20.6
Total 34 100
Keterangan: Missing*: anak belum diberikan MP-ASI/ responden tidak tahu
kelompok kasus, usia pemberian MP-ASI pertama < 6 bulan sebanyak 2 anak
(5,9%) dan usia pemberian MP-ASI pertama ≥ 6 bulan sebanyak 25 anak (73,5%),
sedangkan yang belum diberikan MP-ASI/responden tidak tahu umur pemberian MP-
kelompok kontrol anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Tabel 5.18
Distribusi Frekuensi Jenis MP-ASI yang Diberikan pada Kelompok Kontrol
Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Jenis MP-ASI yang Diberikan Frekuensi Persentase (%)
Sesuai Rekomendasi 20 58.8
Tidak Sesuai Rekomendasi 9 26.5
Missing* 5 14.7
Total 34 100
Keterangan: Missing*: anak belum diberikan MP-ASI
sebanyak 20 anak (58,8%) dan jenis MP-ASI pertama yang diberikan tidak sesuai
rekomendasi sebanyak 9 anak (26,5%), sedangkan yang belum diberikan MP-ASI
Distribusi frekuensi jenis MP-ASI pertama kelompok kasus anak usia 6-23
bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada tabel 5.19.
Tabel 5.19
Distribusi Frekuensi Jenis MP-ASI yang Diberikan pada Kelompok Kasus
Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Jenis MP-ASI yang Diberikan Frekuensi Persentase (%)
Sesuai Rekomendasi 25 73.5
Tidak Sesuai Rekomendasi 6 17.6
Missing* 3 8.8
Total 34 100
Keterangan: Missing*: anak belum diberikan MP-ASI
sebanyak 25 anak (73,5%) dan jenis MP-ASI pertama yang diberikan tidak sesuai
Rekapitulasi hasil univariat per kelompok (normal dan stunting) yaitu distribusi
frekuensi berat badan lahir, umur ibu saat hamil, riwayat pemberian ASI Eksklusif,
pekerjaan ibu, pendidikan ibu, tinggi badan ibu, jumlah anggota keluarga, usia anak
pertama kali mendapat MP-ASI dan jenis MP-ASI pertama kali diberikan dapat dilihat
1. Hubungan Berat Badan Lahir dengan Status Gizi Panjang Badan menurut Umur Anak
Hasil analisis hubungan berat badan lahir dengan status gizi panjang badan
menurut umur anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat
Tabel 5.21
Hubungan Antara Berat Badan Lahir dengan Status Gizi Panjang Badan Menurut Umur
Anak Usia 6-23 Bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Berat Status Gizi TB/U p-
Total OR
Badan Stunting Normal value
(95% CI)
Lahir n % n % N % *
BBLR 10
11 73.3 4 26.7 15
(<2500 gr) 0
Normal 10 3.587
23 43.4 30 56.6 53 0.041*
(≥2500 gr) 0 (1.011 - 12.731)
10
Jumlah 34 50 34 50 68
0
Keterangan: p-value* = hasil uji chi-square (p < 0.05)
Berdasarkan tabel 5.21 diketahui bahwa dari 15 anak yang lahir dengan berat
badan rendah (<2500 gr), memiliki status gizi panjang badan menurut umur stunting
sebanyak 11 anak (73,3%) dan tidak stunting sebanyak 4 anak (26,7%). Hasil uji statistik
menunjukkan ada hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian stunting anak usia
6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, di mana nilai p = 0,041 (p <0,05). Uji
statistik juga didapat OR (Odds Ratio) 3,587, hal ini menunjukkan bahwa anak dengan
BBLR memiliki peluang 3,587 kali mengalami stunting dibandingkan anak yang memiliki
2. Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi Panjang Badan
menurut Umur Anak Usia 6-23 Bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Hasil analisis hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi panjang
badan menurut umur anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat
Berdasarkan tabel 5.22 diketahui bahwa dari 7 anak yang tidak diberi ASI Eksklusif,
memiliki status gizi panjang badan menurut umur stunting sebanyak 3 anak (42,9%) dan
tidak stunting sebanyak 4 anak (57,1%). Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada
hubungan antara riwayat pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting anak usia 6-23
3. Hubungan Antara Umur Ibu Saat Hamil dengan Status Gizi Panjang Badan Menurut
Hasil analisis hubungan umur ibu saat hamil dengan status gizi panjang badan
menurut umur anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat
Tabel 5. 23
Hubungan Antara Umur Ibu Saat Hamil dengan Status Gizi Panjang Badan Menurut
Umur Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Status Gizi TB/U
Umur Ibu Total OR
Stunting Normal p-value*
Saat Hamil (95% CI)
n % n % n %
Beresiko
(<20 tahun
8 72.7 3 27.3 11 100
dan >35
3.179
tahun) 0.100
(0.764 - 13.228)
Normal (20 -
26 45.6 31 54.4 57 100
35 tahun)
Jumlah 34 50 34 50 68 100
Keterangan: p-value* = hasil uji chi- square (p < 0.05)
Berdasarkan tabel 5.23 diketahui bahwa dari 11 ibu yang pada saat hamil berumur
<20 tahun dan >35 tahun, memiliki anak dengan status gizi stunting sebanyak 8
ibu(72,7%) dan tidak stunting sebanyak 3 ibu (27,3%). Hasil uji statistik menunjukkan tidak
ada hubungan antara umur ibu saat hamil dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan
4. Hubungan Antara Pekerjaan Ibu dengan Status Gizi Panjang Badan Menurut Umur
Hasil analisis hubungan pekerjaan ibu dengan status gizi panjang badan menurut
umur anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada tabel
5.24.
Tabel 5.24
Hubungan Antara Pekerjaan Ibu dengan Status Gizi Panjang Badan Menurut Umur
Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Status Gizi PB/U
Pekerjaan Total OR
Stunting Normal p-value**
Ibu (95% CI)
n % N % n %
Bekerja 3 50 3 50 6 100
Tidak 1
31 50 31 50 62 100 1.000
Bekerja (0.187 - 5.344)
Jumlah 34 50 34 50 68 100
Keterangan: p-value** = hasil uji fisher’s exact (p < 0.05)
Berdasarkan tabel 5.24 diketahui bahwa dari 11 ibu yang tidak bekerja, memiliki
anak dengan status gizi stunting sebanyak 3 ibu (50,0%) dan tidak stunting sebanyak 3
ibu (50,0%). Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu
dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, di
5. Hubungan Antara Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Panjang Badan Menurut Umur
Hasil analisis hubungan pendidikan ibu dengan status gizi panjang badan
menurut umur anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat
Berdasarkan tabel 5.25 diketahui bahwa dari 23 ibu dengan pendidikan rendah
(<SMP) yang memiliki anak dengan status gizi stunting sebanyak 14 ibu (60,9%) dan tidak
stunting sebanyak 9 ibu (39,1%). Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara
pendidikan ibu dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah
6. Hubungan Antara Tinggi Badan Ibu dengan Status Gizi Panjang Badan Menurut Umur
Hasil analisis hubungan tinggi badan ibu dengan status gizi panjang badan
menurut umur anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat
Tabel 5.26
Hubungan Antara Tinggi Badan Ibu dengan Status Gizi Panjang Badan Menurut Umur
Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Status Gizi TB/U
Tinggi Total OR
Stunting Normal p-value*
Badan Ibu (95% CI)
n % n % n %
Pendek
21 56.8 16 43.2 37 100
(<150 cm)
1.817
Normal 0.223
13 41.9 18 58.1 31 100 (0.692 - 4.772)
(≥150 cm)
Jumlah 34 50 34 50 68 100
Keterangan: p-value* = hasil uji chi- square (p < 0.05)
Berdasarkan tabel 5.26 diketahui bahwa dari 37 ibu dengan tinggi badan pendek
(<150 cm) yang memiliki anak dengan status gizi stunting sebanyak 21 ibu (56,8%) dan
tidak stunting sebanyak 16 ibu (43,2%). Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan
antara pendidikan ibu dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor
7. Hubungan Antara Jumlah Anggota Keluarga dengan Status Gizi Panjang Badan
Menurut Umur Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Hasil analisis hubungan jumlah anggota keluarga dengan status gizi panjang
badan menurut umur anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat
Tabel 5.27
Hubungan Antara Jumlah Anggota Keluarga dengan Status Gizi Panjang Badan
Menurut Umur Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Jumlah Status Gizi TB/U
Total OR
Anggota Stunting Normal p-value*
(95% CI)
Keluarga n % n % n %
Besar
17 68 8 32 25 100
(> 4 orang)
0.308
Cukup 0.024*
17 39.5 26 60.5 43 100 (0.109 - 0.870)
(≤ 4 orang)
Jumlah 34 50 34 50 68 100
Keterangan: p-value* = hasil uji chi- square (p < 0.05)
Berdasarkan tabel 5.27 diketahui bahwa dari 25 anak yang tinggal dengan jumlah
anggota keluarga besar dengan status gizi stunting sebanyak 17 anak (68%) dan tidak
stunting sebanyak 8 anak (32%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara
jumlah anggota keluarga dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kabupaten
8. Hubungan Antara Usia Pemberian MP-ASI Pertama dengan Status Gizi Panjang Badan
Menurut Umur Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Hasil analisis hubungan usia pemberian MP-ASI pertama dengan status gizi
panjang badan menurut umur anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Berdasarkan tabel 5.28 diketahui bahwa dari 5 anak yang diberi MP-ASI < 6 bulan
yang memiliki status gizi stunting sebanyak 2 anak (40%) dan tidak stunting sebanyak 3
anak (60%). Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara usia pemberian
MP-ASI pertama dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor
9. Hubungan Antara Jenis MP-ASI yang Diberikan Pertama dengan Status Gizi Panjang
Badan Menurut Umur Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Hasil analisis hubungan jenis MP-ASI yang diberikan pertama dengan status
gizi panjang badan menurut umur anak usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah
Tabel 5.29
Hubungan Antara Jenis MP-ASI yang Diberikan Pertama dengan Status Gizi Panjang
Badan Menurut Umur Anak Usia 6-23 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Jenis MP-ASI Status Gizi TB/U
Total OR
yang Stunting Normal p-value*
(95% CI)
Diberikan n % n % n %
Tidak Sesuai
6 40 9 60 15 100
Rekomendasi
0.533
Sesuai 0.296
25 55.6 20 44.4 45 100 (0.162 - 1.751)
Rekomendasi
Jumlah 31 51.7 29 48.3 60 100
Keterangan: p-value* = hasil uji chi- square (p < 0.05)
Berdasarkan tabel 5.29 diketahui bahwa dari 15 anak yang diberi MP-ASI pertama
tidak sesuai rekomendasi memiliki status gizi stunting sebanyak 6 anak (40%) dan tidak
stunting sebanyak 9 anak (60%). Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan
antara jenis MP-ASI yang diberikan pertama dengan kejadian stunting anak usia 6-23
Rekapitulasi hasil analisis bivariat antara faktor resiko yaitu berat badan lahir,
umur ibu saat hamil, riwayat pemberian ASI Eksklusif, pekerjaan ibu, pendidikan ibu,
tinggi badan ibu, jumlah anggota keluarga, usia anak pertama kali mendapat MP-ASI
dan jenis MP-ASI pertama kali diberikan dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan
Tabel 5.30
Rekapitulasi Hasil Analisis Bivariat Faktor Resiko dan Kejadian Stunting anak usia 6-23
bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Stunting Normal
Variabel p-value
n % n %
Berat Badan Lahir
BBLR (<2500 gr) 11 73.3 4 26.7 0.041*
Normal (≥2500 gr) 23 43.4 30 56.6
Umur Ibu Saat Hamil
Beresiko (<20 tahun dan 8 72.7 3 27.3
0.100
>35 tahun)
Normal (20 - 35 tahun) 26 45.6 31 54.4
Riwayat Pemberian ASI
Eksklusif
1.000
Tidak ASI Eksklusif 3 42.9 4 57.1
ASI Eksklusif 31 50.8 30 49.2
Pekerjaan Ibu
Bekerja 3 50 3 50 1.000
Tidak Bekerja 31 50 31 50
Pendidikan Ibu
Rendah (<SMP) 14 60.9 9 39.1 0.200
Tinggi (≥SMP) 20 44.4 25 55.6
Tinggi Badan Ibu
Pendek (<150 cm) 21 56.8 16 43.2 0.223
Normal (≥150 cm) 13 41.9 18 58.1
Jumlah Anggota
Keluarga
0.024*
Besar (> 4 orang) 17 68 8 32
Cukup (≤ 4 orang) 17 39.5 26 60.5
Usia Pemberian MP-ASI
Pertama
0.662
< 6 bulan 2 40 3 60
≥ 6 bulan 25 53.2 22 46.8
Jenis MP-ASI yang
Diberikan
0.296
Tidak Sesuai 6 40 9 60
Rekomendasi
Sesuai Rekomendasi 25 55.6 20 44.4
Keterangan: * = signifikan p < 0.05