Minicex Jiwa New
Minicex Jiwa New
SURABAYA
Nama: H.D.O
NIM : 201704200256
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. BR
Umur : 29 tahun
Pendidikan : D2
Agama : Islam
Bahasa : Indonesia
Alamat : Sidoarjo
Skizofrenia Simplex
Skizofrenia Simplex
b. Riwayat Gangguan Medik
Hipertensi : (-)
Diabetes militus : (-)
Hiperkolesterolemia : (-)
Asma : (-)
Hipertiroid : (-)
SMA di Sidoarjo
a.Riwayat pendidikan
TK di Sidoarjo
SD di Sidoarjo
SMP di Sidoarjo
SMA di Sidoarjo
Kuliah di Surabaya
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja membatu ayahnya berdagang sayur setiap hari nya. Pasien
juga pernag magang di perusahan “G” selama 3 bulan.
Pasien belum pernah menikah. Pernah pacaran bersama “R” sejak SMP dan
putus saat kuliah.
d. Riwayat Agama
e. Riwayat Psikoseksual
pasien mendapatkan norma – norma yang berlaku dari orangtua pasien dan
dari pendidikan agama pasien.
SILSILAH KELUARGA
AYAH
IBU
PASIEN
KETERANGAN :
: Perempuan
: Laki - Laki
: Pasien
1. Sejak kecil pasien dirawat oleh kedua orang tuanya:
a. Ayah penderita
Nama :A
Pekerjaan : Pedagang
b. Ibu penderita
Nama :D
Pekerjaan : Pedagang
b. Anak kedua
Nama :B
Pendidikan : Kuliah
c. Anak ketiga
Nama :C
Pendidikan : Kuliah
d. Anak keempat
Nama :D
Pendidikan : SMA
2.8 Faktor Penyebab
a. Faktor premorbid
b. Faktor keturunan
c. RTTGJ
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang pasien laki – laki pakaian baju kemeja polo warna hijau dan
celana pendek berwarna abu-abu, rambut keriting sedikit panjang berwarna hitam
tidak disisir rapi, kuku pasien tidak panjang, wajah pasien sesuai dengan usianya.
2. Kontak
Mood/afek : Depresif
C.Pembicaraan
D. Gangguan Persepsi
c. Ilusi : (-)
E. Pikran
b. Arus : Koheren
a. Kesadaran : Apatis
b. Orientasi :
c. Daya Ingat :
- Daya inga jangka pendek : dalam batas normal, pasien mampu mengingat
menu sarapan pagi harinya.
- Daya inga jangka panjang: dalam batas normal, pasien mampu mengingat
tanggal lahirnya.
G. Pengendalian Impuls
Tilikan :5
I. Kemauan
c. Vital Sign :
Nadi : 97 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,7 C
- Edema (-)
2. status Neurologis
3. Status Psikiatri
a. Kesan Umum : Seorang pasien laki – laki pakaian baju kemeja polo
warna hijau dan celana pendek berwarna abu-abu, rambut keriting sedikit panjang
berwarna hitam tidak disisir rapi, kuku pasien tidak panjang, wajah pasien sesuai
dengan usianya.
f. Proses berpikir :
Arus : Koheren
g. Keamanan :
RESUME
Faktor Penyebab
A. Faktor Premorbid
B. Faktor Keturunan
Disangkal
C. RTTGJ
Faktor pencetus
Putus cinta dengan “R” yang dipacarinya sejak SMP hingga kuliah.
VI. DIAGNOSTIK
1. Formulasi Diagnostik
Pada pasien ini ditemukan pola psikologis yang secara bermkna dan
khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan perubahan dalam kehidupan
dan dapat menimbulkan penderitaan dan hendaya dalam berbagai fungsi psikososial
dan pekerjaan. Dengan demikian dapat disampaikan bahwa pasien mengalami
suatu “Gangguan Jiwa”.
Pada pasien ditemukan gangguan Skozofrenia simplex berkelanjutan.
Dimana gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang – kurangnya dua
episode) dimana terjadi penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari
pikiran dan persepsi serta afek. Pada pasien ini mengalami perubahan persepsi
berupa halusinasi dengar seperti mendengarkan suara – suara yang mengajaknya
berbicara dan terkadang menghardik dia, halusinasi optik yang mana pasien melihat
ada 3 sosok di sekitarnya yang datang mengganggu, serta afek depresikarena tidak
dapat melakukan aktifitas yang mana mengakibatkan dia mengingat kembali
permasalahan putus cintanya dengan “R”. pasien jadi mengurung diri dikamar, tidak
mau makan , minum, maupun mandi.
2. Formulasi Psikodinamik
VII. PROGNOSIS
Kepribadian premorbid : Kepribadian introvert (jelek)
Onset Usia : Muda (jelek)
Onset pengobatan : dini, tetapi tidak rutin (jelek)
Onset timbulnya : kronis (jelek)
Faktor pencetur : pacar (bagus)
Faktor keturunan : tidak ada (bagus)
Kesimpulan : dubia et malam
-Proses berpikir :
Arus : Koheren
- Keamanan :
X. PENATALAKSANAAN
Somatoterapi
Farmakoterapi
Resperidone 2mg (1- 0 1)
Sizoril 25mg (0-1-0)
Inj. Zyprexa 1 amp i.m
Psikoterapi
- Terapi edukasi penderita dan keluarga supaya pasien tidak putus
obat dan kembali ketika obat habis
- Memberitahu pasien efek samping obat yang mungkin terjadi, serta
menyarankan untuk segera kontrol apabila efek samping obat
muncul meskipun obat belum habis.
A. Monitoring
- Tanda – tanda vital
- Perkembangan status psikiatri dan kepatuhan selama proses
pengobatan
- Efek samping obat
B. Usul
- Tes IQ