PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan pada Proyek
Jalan Tol Semarang – Batang seksi 4 dan 5 ini dapat diambil beberapa
kesimpulan, antara lain :
1. Panjang proyek jalan tol Semarang – Batang ini memiliki total panjang
74,20 km, dengan nilai kontrak sebesar Rp. 6.422.751.800.000,- (Enam
Triliyun Empat Ratus Dua Puluh Dua Miliyar Tujuh Ratus Lima Puluh
Satu Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah) dengan waktu pelaksanaan 793
hari kalender, dan waktu pemeliharaan 1095 hari kalender.
2. Sistem pelelangan yang digunakan dalam proyek pembangunan Jalan Tol
Semarang – Batang adalah sistem pelelangan tertutup 2 sampul yang
mana pemenang tendernya adalah Konstribusi PT. Jasa Marga Tbk – PT.
Waskita Toll Road. Sistem kontrak yang digunakan dalam proyek ini
yaitu Lump Sump, yaitu kontrak yang didasarkan pada penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan
dalam kontrak
3. Pengendalian waktu dengan menggunakan Time Schedule yang mana
terjadi deviasi pada bulan Agustus sebesar -2,106 dan bulan September
sebesar -3,097. Ini terjadi karena ada beberapa faktor tertentu salah
satunya karena pengadaan material yang lambat yang disebabkan oleh
waktu mobilisasi material yang sulit atau macet.
4. Pada pengendalian mutu dengan melakukan pengujian slump pada
pengecoran deck slab diperoleh nilai slump beton yaitu 11 cm, pier head
diperoleh nilai slump 7 cm, bore pile 18 cm, dan pile cap sebesar 11 cm
dan pengujian kuat tekan beton berguna untuk mengetahui kekuatan
beton tersebut terhadap tekanan dan beban dari kendaraan. Pengujian ini
dilakukan dengan cara ditekan dengan mesin penekan kuat tekan beton
setelah 28 hari umur beton dan dari hasil yang diperoleh telah mengacu
pada spesifikasi yang disepakati.
7.2. Saran
Dari hasil PKL yang dilakukan pada Proyek Jalan Tol Semarang – Batang
seksi 4 dan 5 maka dapat diberikan beberapa saran, antara lain :
1. Saran untuk pihak akademik
Sebaiknya jadwal pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ditambahkan guna memperbanyak pengetahuan yang terkait tentang
pelaksanaan proyek tersebut.
2. Saran untuk pihak kontraktor
Didalam pengerjaan suatu proyek, kontraktor diharapkan melakukan
pekerjaan dengan baik dan teliti yang sesuai dengan rencana, supaya
proyek tersebut tidak bermasalah.
3. Saran untuk mahasiswa
Dengan adanya praktek kerja lapangan mahasiswa mampu
meningkatkan kedisiplinan pada saat melakukan Praktek Kerja
Lapangan ( PKL ) agar ilmu yang ada di lapangan bisa dimengerti dan
dipahami dengan baik dan mahasiswa harus kembali mempelajari materi
– materi yang diajarkan dalam perkuliahan teori agar dapat
membandingkan dengan pelaksanaan di lapangan.