2. Pharing
3. Oesophagus
Merupakan Tubulomuscular Dg Lapisan Mukosa Yg Bersilia . Jalan Lewatnya Bolus
Menuju Ventrikulus. Ddgnya Dg Silia Membuat Semua Makanan Tersapu Ke Bawah Menuju
Bawah Ke Pintu Sphingter Gastrooesophageal. Pergerakan Bolus Dipengaruhi Oleh Gerakan
Peristaltik Usus Yg Akan Membuka Pintu Sphingter Gastrooesophageal, Dimana Pintu Ini
Akan Selalu Menutup Untuk Mencegah Terjadinya Refluk Dari Lambung Ke Oesophagus.
4. Ventrikulus/Maag/Lambung
Terbagi Atas Cardia, Fundus, Corpus, Anthrum Pyloricae. Hubungan : Cardio Oesophagus
Mll Sphingter Gastrooesophageal Dan Duodeno Piloryca. Menghasilkan Hcl Atau Asam
Lambung Fx Untuk Membunuh Kuman Dan Bakteri Yg Ikut Tertelan Masuk. Sifat Sgt
Korosif Bg Organ Yang Lain. Inervasi Oleh N. Vagus. Vascularisasi Oleh A. Gastrica Dan
Vena Gastrica
5. Duodenum
Seperti Huruf C. Bagian-Bagian : Pars Superior, Pars Descenden, Pars Horizontal,Pars
Ascenden Junctura. Permukaan Dalam Berupa Papila2. Papila Duodeni Minor Muara Dr
Ductus Pancreaticus Acc. Santorini. Papila Duodeni Mayor Muara Dr Ductus Choledocus
Dan Ductus Panc. Wirsungi,Maka Produksi Enzim Pencernaan Dari Pancreas Akan Tercurah
Ke Duodenum. Ligamentum Treitz Berfungsi Mencegah Obstruksi Dg Menaikkan Sudut
Dari Flexura Duodenojejenalis
6. Jejenum Dan Ileum
2/5 Bagian Adlh Jejenum. 3/5 Bagian Adlh Illeum. Berbentuk Pipa Yg Berkelok-Kelok
Digantung Mesenterium Membentang Dari Flexura Duodeno Jejenalis Hingga Flexura
Ileocolica.
Susunan Dindingnya Dr Luar Ke Dalam:
A) Tunika Serosa.
B) Tunika Muscularis. Kontraksi Yg Berganti-Ganti Dari Lapisan Otot Ini Dari Oral Ke
Anal Menghasilkan Gerakan Peristaltik Yg Berguna Menggerakkan Isi Usus Ke Anal.
C) Tunika Submukosa Dan Mukosa. Membentuk Lipatan Circulair Disebut Plica
Circularis. Disini Banyak Terdapt Villi –Villi Intestinalis. Diantara Villi Tdpt Cekungan Yg
Disebut Cripte Lieberkuhn Yg Mrpk Muara Dari Glandula Intestinalis.
Mesenterium Berisi:
A) Jaringan Adiposa.
B) A. Jejenalis.
C) Limponodi Mesenterici.
D) Plexus Mesentericus.
1. Tulang
Merupakan Suatu Jaringan Yang Paling Kerat, Biasanya Tulang Disebut Sebagai Alat Gerak
Pasif Yang Mana Isi Dari Jaringan Ikat Hamper 50 % Adalah Air Dengan Sissanya Adalah
Bagian Bagian Yang Padat. Struktur Dari Tulang Ini Diselimuti Oleh Membrane Periostreum
Yang Berfungsi Untuk Memberikan Nutrisi Pada Tubuh. Berbicara Mengenai Membrane
Periostreum, Maka Ini Membrane Ini Masuk Kepada Jenis Tulang Dewasa.Tulang Muda
Dengan Tulang Dewasa Sedikit Memiliki Perbedaan.
Periosteum : Fungsi Dari Periosteum Ini Sendiri Yaitu Sebagai Jaringan Ikat Untuk
Melakukan Penebalan Tulang Serta Melakukan Perbaikan Pada Faktur. Tulang Ini Letaknya
Sangat Melekat Pada Tulang Bagian Terluarnya.(Baca Juga : Proses Pembentukan Tulang )
Substantia Compacta : Sebagai Jaringan Ikat Substantia Compacta Letaknya Pada Lapisan
Terluarnya Yaitu Pada Bagian Tulang Yang Keras Serta Padat.
Substantia Spongiosa : Jenis Struktur Pada Tulang Dewasa Ini Untuk Menahan Berat Serta
Tekanan Yang Ada Pada Tubuh Manusia. Bentuknya Trabecular Yang Letaknya Ada Pada
Bagian Dalam Tulang.
Cavitas Medularis : Jenis Ini Memiliki Isi Berupa Medulla Osseum Yang Mana Jenis Ini Juga
Sebagai Pembentuk Darah Yang Dalam Prosesnya Dibagi Menjadi 2 Macam Yaitu :
Intramembranosa
Jenis Osifikasi Ini Disebut Sebagai Osifikasi Primer Karena Penulangan Jenis Ini Hanya
Dapat Terjadi Sekali Atau Penulangan Ini Terjadi Secara Langsung, Tempat Terjad Dari
Osifikasi Ini Adalah Di Jaringan Ikat Yang Ada Sejak Tahap Fetus.Pada Proses Ini
Umumnya Terjadi Pada Pembentukan Tulang Pipih Pada Tengkorak Manusia Dan Juga Pada
Rahang, Maksila Serta Pada Tulang Klavikula Yang Mana Di Bentuk Bukan Dari Kartilago (
Tulang Rawan ) Melainkan Dari Jaringan Mesenkim Yang Mana Merupakan Bagian Dari
Lapisan Mesoderm Yang Dapat Berkembang Menjadi Jaringan Ikat Serta Darah.(Baca Juga :
Fungsi Tulang Belikat )
Intrakartilagenosa
Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi ) Dari Yang Lunak Atau Tulang Rawan (Kartilago )
Menjadi Tulang Keras . Proses Ini Jaringan Mesenkim Akan Dideferensiasikan Menjadi
Tulang Rawan Yang Kemudian Akan Di Rubah Menjadi Jaringan Tulat. Dalam Aktivitasnya
Osteobas Utuk Osifikasi Jenis Ini Sangat Aktif Sekali Untuk Membelah Yang Kemudian
Berada Pada Bagian Tengah Di Tulang Rawan. Sel Sel Dari Osteoblast Ini Mengelilingi
Saluran Havers (Saluran Yang Berisi Pembuluh Daraah Kapiler Arteri,Vena Dan Yang
Lainnya ) Kemudian Menempati Jaringan Pengikat Yang Letaknya Ada Pada Sekelilingnya.
Selain Mengetahui Tentang Struktur Pada Tulang, Disini Juga Akan Ditampilkan Faktor
Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Dan Reabsorpsi Tulang.
Vitamin D
Vitamin D Ini Memberikan Jumlah Kalsium Di Dalam Darah Kita Dengan Cara Melakukan
Penyerapan Kalsium Secara Meningkat Pada Saluran Pencernaan. Selain Kelebihannya
Untuk Meningkatkan Jumlah Kalsium,Vitamin D Juga Menyebabkan Deficit Mineralisas
Dan Patah Pada Tulang.(Baca Juga : Sistem Peredaran Darah Pada Manusia)
Yaitu Merupakan Suatu Hormone Utama Yang Digunakan Untuk Mengatur Jumlah Kalsium
Di Dalam Darah, Salah Satu Caranya Yaitu Dengan Melakukan Pemindahan Kalsium Dari
Tulang. Selain Itu Juga Hormone Parathyroid Ini Dapat Mempercepat Mobilisasi Kalsium
Serta Pembentukan Kista Pada Tulang Sedangkan Untuk Kalsitonin Itu Sendiri Mampu
Untuk Melakukan Penimbunan Dalam Tulang. Prinsip Dari Hormone Parathyroid Serta
Kalsitonin Sendiri Beriringan Jika Hormone Parathyroid Kelebihan Dalam Melakukan
Peningkatan Jumlah Kalsium Maka Kalsitonin Itu Sendiri Akan Melakukan Penimbuhan
Atas Kelebihan Yang Diproduksi Oleh Parathyroid.
Peredaran Darah
Sering Kita Melihat Orang Yang Terkena Osteoporosis. Mengapa Itu Bisa Terjadi? Hal Ini
Terjadi Karena Tulang Pada Bagian Osteogenesis Nya Mengalami Penurunan Sebagai
Penyebab Utama Osteogenesis Menurun Karena Kekurangan Pasokan Darah Untuk Tulang.
Untu Itu Peredaran Darah Juga Sangat Diperlukan Untuk Proses Kepadatan Pada Tulang,
Untuk Keadaan Normal Tulang Akan Mengalami Pembentukan Serta Absorpsi Secara
Seimbang Karena Tulang Akan Memberikan Tekanan Dan Juga Mencegah Patah Tulang
Secara Bersamaan. Hal Ini Berbeda Sekali Dengan Anak Anak Yang Lebih Anyak
Mengalami Proses Pertumbuhan Pada Tulangnya Dari Pada Absorpsi Pada Tulang.
Jenis Tulang Rawan Yang Terdiri Dari Semua Serat Yang Sangat Melekat Pada Gelatin Dan
Melekat Dengan Sangat Kuat Tetapi Dapat Sangat Mudah Atau Fleksibel Dalam Melakukan
Geraknya Dan Juga Tidak Bervasculer. Nutrisi Yang Berada Di Tulang Rawan Ini Melalui
Proses Yang Disebut Dengan Proses Difusi Gel Perekat Yang Akan Sampai Ke Kartilago,
Bisa Di Lihat Pada Perichondium Atau Yang Sering Di Sebut Dengan Serabut Yang Akan
Membentuk Kartillago Dengan Cara Melalui Cairan Sinovial.
Jumlah Yang Berada Di Serabut Collagen Yang Ada Juga Di Cartilage Akan Menentukan
Bentuk :
Fibrous
Hyaline
Elastisitas
Fibrous (Fibrocartilago)
Berikut Adalah Yang Memiliki Banyak Serabut Dan Juga Memiliki Kekuatan Untuk
Meregang. Fibrus Cartilage Yang Dapat Menyusun Intervertebralis Articular (Hyaline)
Cartilage Sebagai Berikut Ini:
Halus
Putih
Mengkilap
Kenyal
Dalam Pengertian Di Atas Sehingga Dapat Digunakan Sebagai Pembungkus Untuk
Persendian Sehingga Dapat Berfungsi Sebagai Bantalan. Cartilage Yang Elastis Juga
Memiliki Beberapa Serat Yang Berada Di Telinga Bagian Luar.
3. Ligamen
Ligament Atau Kata Lainnya Adalah Sumplay Yaitu Merupakan Seraut Serabut Yang
Menyusun Jaringan Ikat Yang Dapat Untuk Menghubungakan Antara Ujung Tulang Dengan
Mempertahankan Stabilitas. Untuk Mempertahankan Strukturnya Pada Jaringan Lunak
Tempat Ligament Melekat.
4. Tendon
5. Fascia
Jaringan Permukaan Yang Letaknya Dibawah Kulit Dengan Ciri Ciri Jaringan
Penyambungnya Berbentuk Longgar, Jaringan Ini Juga Disebut Juga Sebagai Jaringan
Pembungkus Tebal Karena Jaringan Ini Digunakan Sebagai Pembungkus Beberapamacam
Jaringan Seperti Otot, Saraf Dan Pembuluh Darah.
6. Bursae
Sistem Muskuloskeletal Yang Selanjutnya Yaitu Bagian Dari Jaringan Ikat Yang Mana Letak
Tempatnya Pada Kantong Kecil Yang Dapat Digunakan Pada Bagian Atasnya Dari Organ
Atau Jaringan Yang Bergerak Pada Tempat Dimana Kantong Kecil Itu Berada . Kantong
Kecil Ini Dibatasi Oleh Membrane Synovial Terutama Cairan Sinovialnya Yang Berfungsi
Sebagai Bantalan Pada Bagian Bagian Yang Bergerak. Untuk Contoh Dari Bursae Itu Sendiri
Adalah Antara Tulan Dengan Kulit Serta Antara Tulang Dengan Tendon .
7. Jaringan Penyambung
Jaringan Penyambung Atau Juga Jaringan Ikat Memiliki Komponen Yang Disebut Sebagai
Matriks. Di Dalam Sel Sel Jaringan Ini Memiliki Bentuk Yang Tidak Beraturan,Sitoplasma
Yang Bergranula Serta Inti Dari Jaringan Ikat Ini Menggelembung.Pada Jaringan Ikat
Memiliki Fungsi Sebagai Pembentuk Organ Organ Di Bagian Dalam Seperti Kelenjar
Limfa,Sumsum Tulang Belakang Serta Hati Selain Fungsi Yang Tadi Jaringan Ikat Juga
Memiliki Fungsi Yang Khusus Sebagai Penimbun Lemak Di Dalam Sitoplasma Selain Itu
Juga Sebagai Lamina Elastika Interna Dan Eksterna Pada Arteria Tipe Elastin.
8. Otot
Sebagai Alat Penggerak Yang Aktif Yang Dapat Menggerakan Tulang. Otot Ini Difungsikan
Sebagai Alat Yang Memiliki Kelenturan Tersendiri Dima Jika Seseorang Ini Duduk Maka
Otot Otot Akan Mengikuti,Menstabilkan Serta Memperkuat Sendiri Yang Sangat
Berhubungan Ketika Sedang Duduk.Otot Otot Ini Memiliki 3 Jenis Otot Dimana Diantaranya
Adalah
Otot Polos : Otot Yang Bekerjanya Diluar Kehendak Dari Kita Yang Memiliki Kontraksi
Yang Bekerjanya Secara Lambat Serta Tidak Mudah Untuk Lelah. Otot Jenis Ini Biasanya
Berada Pada Saluran Pernapasan,Saluran Pencernaan,Saluran Reproduksi Dan Yang Lainnya.
Otot Lurik : Otot Ini Memiliki Kebalikan Dengan Otot Polos. Selain Yang Sudah Dijelaskan
Pada Otot Polos,Otot Lurik Ini Memiliki Bentuk Memanjang, Silindris Dan Ujung Tumpul.
Otot Jantung : Sedangkan Untuk Otot Jenis Ini Memiliki Perbedaan Dari Keduanya Yaitu
Memiliki Berbentuk Yang Memanjang,Selain Itu Juga Memiliki Bentuk Yang
Silinder,Memiliki Garis Yang Melintang, Memiliki Discus Interkalaris Adalah Pertemuan
Dua Sel Yang Tampak Gelap Jika Dilihat Dengan Mikroskop.
Pada Dasarnya Otot Ini Memiliki Fungsi Kerja Yang Sama Walaupun Berbeda Beda
Cirinya.
Os Longum : Jenis Tulang Ini Memiliki Panjang Serta Lebar Yang Tidak Sepadan, Jenis
Tulang Ini Lebih Dominan Untuk Melakukan Pemanjangan Pada Tulang. Contoh Tulang
Jenis Ini Adalah :
Humerus
Radius
Phalanges.
Os Breve : Berbeda Dengan Os Longum, Jenis Tulang Ini Memiliki Panjang Serta Lebar
Yang Seimbang Yang Mana Ini Disesuaikan Dengan Fungsinya Pada Kerangka Tubuh.
Contoh Jenis Tulang Ini Adalah :
Ossa Carpi
Ossa Tarsi
Os Planum : Jenis Tulang Ini Bukan Lagi Polos Dengan Memanjang Maupun Melebar
Tetapi Jenis Tulang Ini Memiliki Bentuk Pipih. Contoh Dari Jenis Tulang Ini Adalah :
Costae
Scapula
Sternum.
Os Irregulare : Jenis Tulang Ini Berbeda Dari Yang Lainnya Jenis Tulang Ini Tidak
Beraturan Bentuknya, Untuk Contoh Dari Tulang Jenis Ini Adalah :
Coxae
Os Sphenoidale.
Os Pneumaticum : Untuk Jenis Ini Tulangnya Berada Di Dalam Rongga Udara Atau Dengan
Bahasa Biologinya Disebut Sinus . Contoh Untuk Tulang Jenis Ini Adalah :
Os Frontale
Os Ethmoidale
Os Maxillare.
Kerangka
Tubuh Kita Dapat Berdiri Tegak Karena Adanya Kerangka Yang Dapat Memberikan Bentuk
Pada Tubuh . Tulang Ini Terdiri Dari Mineral Yaitu Kalsium Serta Fosfot. Selain Itu Juga
Terdiri Dari Protein Yang Berbentuk Kolagen ( Zat Yang Menyebabkan Tulang Mempunyai
Sifat Yang Lentur).
Rangka Kepala
Pada Tulang Ini Berfungsi Sebagai Pelindung Bagian Yang Terpenting Yang Ada Di Dalam
Kepala Seperti Otak. Untuk Bagian Otak Yang Mana Di Dalamnya Terdiri Dari 1 Tulang
Dahi,2 Tulang Ubun Ubun,1 Tulang Kepala Belakang,2 Tulang Baji,2 Tulang Tapis Dan
Juga Belibis Sedangkan Sebagai Perlindungan Yang Lainnya Adalah Tulang Pada Bagian
Muka.
Rangka Badan
Susunan Rangka Pada Bagian Tubuh Dimulai Dari Leher Sampai Dengan Panggul.Untuk
Bagian Tulang Belakang Ini Berbentuk Ruas Ruas Yang Meliputi Ruas Tulang Leher,Tulang
Punggung,Tulang Pinggang,Tulang Selangkang Serta Tulang Ekor. Sedangkan Untuk Bentuk
Tulang Yang Lainnya Adalah Tulang Dada (Sebagai Pelindung Untuk Organ Yang Ada
Dibagian Dada Seperti Jantung Dan Paru Paru),Tulang Rusuk(Sebagai Penghubung Antara
Tulang Dada Dan Tulang Belakang),Tulang Gelang Bahu(Karena Sebagai Penghubung
Tulang Tangan Serta Dada Maka Letaknya Ada Pada Bagian Atas Dada Di Sebelah Kiri Dan
Juga Kanan).
Pada Rangka Jenis Ini Difungsikan Sebagai Pembantu Untuk Melakukan Gerak Yang Terdiri
Dari Gerak Atas Dan Juga Gerak Bawah
Organ reproduksi bagian luar artinya organ reproduksi yang terlihat dari luar atau masih bisa
dijangkau oleh indra penglihatan tanpa menggunakan alat-alat khusus, bagian-bagian tersebut
diantaranya ialah;
Mons Pubis
Mons Pubis atau Mons Veneris ialah bagian terluar organ genitalia yang terletak di bagian
depan dan melingkupi tulang kemaluan (Simfisis pubis). Bentuk mons pubis sedikit menonjol
ke depan, tampak seperti segitiga terbaik, serta akan ditumbuhi rambut kemaluan ketika
pubertas. Sedangkan jaringan penyusun bagian ini ialah lebih banyak diisi oleh jaringan
lemak dengan sedikit jaringan ikat.
Labia Mayor
Labia Mayor dikenal juga sebagai bibir besar kemaluan. Yakni struktur berupa lipatan seperti
sepasang bibir yang merupakan kelanjutan dari mons pubis. Berdasarkan letaknya,
permukaan labia mayor dibedakan menjadi dua. Pertama, permukaan sebelah dalam yang
menghadap ke arah labia minor. Bagian ini tampak licin karena banyak terdapat jaringan
lemak, tidak mempunyai kelenjar sebacea, folikel rambut dan kelenjar keringat. Sedangkan
permukaan luarnya dilapisi oleh epitel bertanduk serta ditumbuhi rambut sejak pubertas.
Labia Minor
Labia minor atau bibir kecil kemaluan terletak di sebelah dalam, berada tepat setelah lipatan
labia mayor dan mengelilingi muara lubang vagina. Struktur labia minor hampir sama dengan
labia mayor, hanya saja pada labia minor tidak lagi ditumbuhi rambut serta banyak terdapat
pembuluh darah. Pada labia minor juga terdapat kelenjar sebacea. Jika dibandingkan dengan
organ genitalia pria, maka labia minor ini bisa dianalogikan dengan skrotum, yakni lapisan
pembungkus testis.
Klitoris
Klitoris adalah struktur yang homolog dengan organ penis pada reproduksi jantan, akan tetapi
karena adanya pengaruh genetik maka pertumbuhannya menjadi tidak sempurna serta
mengalami rudimeter (mengecil). Organ ini berada di dalam labia minor dan di sebelah atas
dari lubang vagina. Struktur penis yang juga terdapat pada klitoris yakni corpora cavernosa,
mengakibatkannya memiliki sifat erektil, sama seperti penis. Permukaan klitoris diselaputi
oleh epitel berlapis pipih tak bertanduk, banyak juga ditemukan pembuluh darah serta ujung-
ujung saraf sensorik.
Selaput Dara
Hymen atau selaput dara adalah membran tipis yang menutup lubang vagina. Organ hymen
memiliki lubang kecil sebagai jalan keluar darah atau cairan lain ketika menstruasi. Utuh
tidaknya selaput dara seringkali digunakan sebagai indikasi virginitas seseorang. Hal ini
dikarenakan strukturnya yang tipis serta mudah robek. Pada seorang wanita yang baru
pertama kali melakukan hubungan seksual biasanya lapisan hymen akan robek dan berdarah.
Sedangkan pada perempuan yang telah berkali-kali hamil dan melahirkan, maka hanya akan
dijumpai caruncula hymenalis, yakni sisa-sisa hymen.
Vestibulum
Struktur reproduksi wanita bagian luar yang terakhir yakni vestibulum atau rongga kemaluan.
Rongga ini terletak di dalam labia minor dan merupakan muara dari saluran kencing atau
uretra serta lubang vagina atau intruitus vagina.
Bagian Dalam
1. Vagina
Vagina merupakan organ reproduksi yang berbentuk tabung dengan panjang mencapai 8-10
cm. Dalam sistem reproduksi, vagina berperan sebagai jalan masuk serta jalan keluar zat dari
rahim. Diantaranya fungsinya yakni sebagai saluran masuk sperma ketika berhubungan
seksual, jalan keluar bagi bayi ketika dilahirkan, serta sebagai saluran keluar cairan atau
darah saat menstruasi.
Secara anatomis, vagina berada diantara rektum dan kandung kemih. Struktur vagina dapat
dibagi menjadi tiga lapis. Pertama berupa selaput lendir yang berada paling luar, meskipun
vagina tidak meiliki kelenjar yang bisa menghasilkan lendir, akan tetapi lapisan ini selalu
basah karena adanya cairan dari rahim yang selalu membasahinya. Pada keadaan biasa,
antara dinding mukosa depan dengan belakang akan berimpitan dan baru terbuka saat
bersenggama atau melahirkan. Kedua, lapisan muskular yakni tersusun dari otot-otot yang
berasal dari sphincter ani atau otot anus. Sedangkan lapisan ketiga, lapisan paling dalam,
tersusun dari jaringan ikat.
2. Uterus
Uterus atau rahim adalah tempat menempelnya embrio hasil pembuahan hingga tumbuh dan
berkembang menjadi janin yang siap dilahirkan. Pada kondisi dewasa normal atau tidak
sedang terjadi kehamilan, uterus memiliki bentuk menyerupai buah pir dengan massa kurang
lebih 30 gram. Sedangkan ukurannya pada anak-anak antara 2-3 cm, nullipara (belum pernah
hamil dan melahirkan)6-8 cm, serta multipara 8-9 cm. Uterus mempunyai rongga dengan
bagian atas lebih lebar.
Struktur penyusun uterus terdiri dari lapisan-lapisan otot yang kuat dan elastis sehingga
mampu menyesuaikan diri ketika terjadi kehamilan. Selain lapisan otot, pada uterus juga
terdapat jaringan ikat serta ligamen yang berguna untuk mempertahankan posisinya.
Perimetrium, bagian terluar uterus yang bersinggungan langsung dengan rongga perut.
Peritoneum tersusun dari jaringan ikat, pembuluh limfe serta saraf.
Myometrium, bagian tengah dan paling tebal. Sesuai dengan namanya, myometrium
didominasi oleh lapisan-lapisan otot polos serta dilengkapi oleh pembuluh darah, pembuluh
limfe dan saraf. Otot-otot polos pada myometrium mempunyai peranan penting dalam proses
kontraksi-relaksasi saat persalinan. Ketika terjadi kehamilan, otot-otot pada uterus juga akan
bertambah tebal.
Endometrium, yakni bagian uterus yang berhubungan dengan rongga uterus. Endomentrium
yang mengandung banyak pembuluh darah serta lapisan epitel yang akan menebal ketika
terjadi ovulasi, sebaliknya akan meluruh saat tidak ada pembuahan atau menstruasi.
Penebalan ini terjadi dalam rangka mempersiapkan diri untuk mendukung tumbuh dan
berkembangnya embrio yang tertanan di dalam endometrium selama proses kehamilan.
Pada bagian atas terdapat corpus uteri, cervix uteri, dan fundus uteri
Itsmus, yakni daerah sempit yang merupakan peralihan corpus menjadi cervix
Portio vaginalis, yaitu penonjolan daerah cervix ke dalam vagina. Jika bagian uterus yang
lain mengalami perubahan struktur saat pra ovulasi maupun pasca ovulasi, maka bagian ini
tidak mengalaminya.
3. Oviduk
Organ reproduksi bagian dalam selanjutnya yaitu oviduk (Tuba fallopi). Oviduk merupakan
sepasang saluran yang menghubungkan antara ovarium dengan uterus. Organ ini memiliki
panjang mulai dari 8 cm hingga 20 cm dengan diameter yang berbeda-beda disepanjang
bagiannya. Oviduk mempunyai beberapa fungsi. Pertama yaitu untuk menangkap telur hasil
ovulasi, selanjutnya sebagai saluran sperma dan ovum hingga terjadi fertilisasi dan terakhir
sebagai tempat pertumbuhan embrio sementara sebelum akhirnya melekat pada endometrium.
Infundibulum – Infundibulum adalah bagian tuba fallopi yang terletak paling ujung, yakni
paling dekat dengan ovarium. Memiliki lubang masuk yang lebar dan berbentuk seperti
corong. Pada sisi-sisi tepinya terdapat lipatan-lipatan mukosa yang disebut fimbrae. Struktur
infundibulum yang seperti ini akan memudahkan masuknya telur dari ovarium ke dalam
saluran oviduk.
Ampulla – Segmen oviduk selanjutnya disebut ampulla. Bagian ini merupakan bagian
terpanjang yang mencapai 2/3 panjang tuba. Ampulla mempunyai dinding yang tipis serta
saluran yang lebar.
Itsmus – Itsmus merupakan saluran oviduk dengan diameter sempit. Dindingnya dilengkapi
lapisan otot yang cukup tebal.
Intra mural – Saluran oviduk yang terakhir yakni bagian intra mural. Intra mural memiliki
saluran yang sempit serta menembus dinding uterus.
4. Ovarium
Ovarium adalah organ penghasil sel kelamin pada wanita. Organ ini berjumlah dua buah dan
terletak di sisi kanan dan kiri. Ovarium berbentuk bulat lonjong.
Jika dilihat menggunakan mikroskop, maka ovarium dapat dibedakan menjadi dua bagian;
Cortex ovarium – Bagian cortex tersusun dari jaringan ikat padat, sabut-sabut retikuler,
tunika albiginea, serta ditutup oleh epitel permukaan. Pada bagian inilah akan dihasilkan
folikel ovarium (calon ovum beserta sel yang mengelilinginya), corpus luteum, dan corpus
albican.
Medula ovarium – Medula terletak lebih dalam daripada bagian cortex. Bagian medula terdiri
dari jaringan ikat kendor yang mengandung banyak pembuluh darah. Selain itu, pada medulla
juga terdapat pembuluh limfe, saraf, serta otot polos.
Selain menghasilkan ovum, ovarium juga memproduksi hormon sehingga tergolong juga ke
dalam kelenjar endokrin. Berikut penjelasan mengenai hormone ovarial;
Hormon Progesteron – Hormon ini berfungsi untuk merangsang pengeluaran kelenjar uterine.
Sehingga berperan penting bagi kelangsungan hidup janin di dalamnya.
Glandula mammae sangat berkaitan erat dengan sistem reproduksi wanita. Pertumbuhan dan
perkembangan kelenjar payudara dipengaruhi oleh keberadaan hormon reproduksi yang
dihasilkan oleh ovarium. Kelenjar ini merupakan modifikasi dari kelenjar keringat yang
dingkupi dengan jaringan ikat serta jaringan lemak.
Pada wanita, kelenjar payudara akan membesar dengan cepat seiring masa pubertas. Hal ini
disebabkan bertambahnya jaringan ikat dan lemak. Sedangkan kelenjarnya sendiri baru akan
berkembang ketika terjadi kehamilan.
Pria
1. Penis
Menurut bahasa penis berasal dari kata Phallus yang memiliki arti sebagai ekor. Penis adalah organ
bagian luar dari alat reproduksi, karena penis berada dibagian luar, penis dapat di lihat dengan mata
tanpa bantuan alat apapun. Pada bagian reproduksi penis ini memilki jaringan erektil yang cukup
besar. Jaringan tersbut terdiri dari tiga jaringan, disetiap jaringan mengandung pembuluh darah yang
jumlahnya cukup besar dan beranastomosa.
korpus kavernosa – yaitu jaringan ini merupakan kumpulan jaringan erektil dorsal yang terdiri dari
dua kumpulan itu terdapat jembatan dengan jenis jaringan yang dapat dibilang sama.
Korpus spongiosum – Jaringan ini merupakan jaringan vertal yang lebih kecil di bandingkan jaringan
yang lain. Jaringan ini terletak mengelilingi urerta dan juga jaringan ini berfungsi untuk melindungi
uretra, karena kompenen pada jaringan ini membungkus uretra.
Gland penis – Gland penis adalah bagian penis yang terletak di ujung penis.
Sedangkan pada kavernosa, pada bagian badan kavernosa juga dikelilingi oleh jaringan yang padat,
jaringan itu adalah jaringan penyambung yang disebut tunika albuginea. Sedangkan pada uretra
dalam penis juga dikelilingi oleh jaringan erektil yang memiliki banyak rongga-rongga yang
mengandung banyak pembuluh darah. Darah pada penis ini akan di terima oleh arteria penis dan
akan dibentuk cabang untuk membentuk arteria dorsal dan juga arteri pada bagian dalam yang
memiliki pasangan atau berpasangan. Pada bagian penis ia memiliki darah yang melimpah, karena
penis merupakan organ yang mempunyai suplai darah yang cukup melimpah pada urat saraf spinal,
parasimpatik dan juga pada saraf simpatik, serta pada organ ujung sensoris lainnya.
Fungsi Penis
Sebagai sarana untuk jalur air seni di buang – Penis merupakan saluran, seperti hal nya sebuah pipa,
ia akan digunakan untuk membuang kotoran yang berada di dalam. Melalui penis, kotoran atau air
seni dapat disalurkan keluar agar tidak terjadi penyakit di dalamnya
2. Skrotum
Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus testis. Letak skrotum yaitu diantara
penis dan juga anus. Skrotum terletak di depan perineum. Skrotum ada dua, atau sepasang, ada
skrotum kanan dan skrotum kiri pada bagian ini krotum dibatasi oleh jarignan ikat dan juga otot
dartos. Otot ini memiliki fungsi sebagai alat gerak bagi skrotum hingga skrotum dapat mengendur
dan juga dapat mengerut. Pada bagian skrotum juga memiliki serat-serat yang berasal dari
penerusan otot luring dari dinding perut atau biasa disebut dengan otot kremaster
Memberikan lingkungan pada testis yang memiliki suhu dingin antara 1-80C lebih dingin bila
dibandingkan dengan suhu pada tubuh
Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik bergerak menjahui tubuh maupun bergerrak
mendekati tubuh.
3. Testis
Testis adalah organ reproduksi pria yang berada di dalam organ reproduksi, testis ini memiliki
bentuk oval dan juga testis terletak di bagian daalam skrotum, seperti telah dijelaskan diatas tadi
bahwa skrotum adalah alat yang digunakan untuk menjaga testis agar tetap memiliki suhu yang
sesuai dengan suhu pada lingkungannya.
Fungsi testis
4. Epididimis
Bagian ini adalah bagian organ pada alat reproduksi yang memilki bentuk sebagai saluran yang
berkelok kelok, saluran epdidimin berada pada skrotum dan juga berada diluar testis. Apabila dilihat
epdidimis ini berbentuk hampir seperti huruf C
Fungsi epididimis
5. Vas deferens
vas deferens merupakan saluran organ reproduksi, vas deferens biasa berbentuk seperti layaknya
tabung.
6. kelenjar kelamin
kelenjar kelamin merupakan organ pada kelamin pria. Kelenjar kelamin memiliki tiga bagian yaitu
bagian vesikula seminalis atau disebut kantung air mani, kelenjar prosta, dan juga kelenjar
bulbouretra. Tiga bagian itu
vesikula seminalis atau kandung mani merupakan organ yang berfungsi ungtuk mensekresikan cairan
dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu vesikula seminalis ini berjumlah sepasang yaitu
kanan dan kiri
kelenjar prostat adalah organ reproduksi pria yang berada dibawah kandung kemih. Kelenjar ini
berfungsi untuk mensekresikan cairan yang berada dalam kelenjar ini. cairan ini dan juga cairan pada
seminalis bermanfaat untuk tempat ruang gerak sperma
kelenjar bulboutetra adalah kelenjar yang juga memiliki jumlah sepasang, kelenjar ini memiliki fungsi
untuk menghasilkan lender pada saluran ejakulasi yang memiliki sifat basa. Kelenjar bulboutetra ini
beradi di bawah kelenjar prostat.
saluran ejakulasi
saluran ini memiliki fungsi menghubungkan uretra dengan vesikula seminalis merupakan bagian dari
penis yang memiliki fungsi untuk tempat keluar sperma dan air mani. jaadi saluran ini berfungsi
untuk meneluarkan airmani disaat melakukan hubungan seksual, dengan adanya air mani yang
berhasil menuju indung telur baru akan terjad masa kehamilan.