Anda di halaman 1dari 4

INDIKATOR MUTU

Penetapan Prioritas

Penetapan prioritas masalah menjadi bagian penting, untuk itu rumah sakit menetapkan seluruh unit
kerja rumah sakit sebagai prioritas dalam kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit.

Indikator Mutu terdiri :


1) Indikator Area Klinis (IAK) meliputi :
a) Pelayanan Perinatologi : Kemampuan menangani BBLR ≤ 2000 gr.
b) Pelayanan Laboratorium : Angka keterlambatan penyerahan hasil pemeriksaan pelayanan
laboratorium.
c) Pelayanan Radiologi & Diagnostik : Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Thorax Foto untuk
Pasien Rawat Jalan.
d) Prosedur Bedah : Operasi bersih tanpa menggunakan antibiotik profilaksis.
e) Penggunaan Antibiotik dan obat lainnya : Penulisan resep obat sesuai dengan
formularium oleh dokter.
f) Kesalahan medikasi & Kejadian KNC (Kejadian Nyaris Cidera) : Angka kesalahan
pemberian obat oleh apotek atas peresepan pasien rawat inap yang masuk.
g) Penggunaan Anestesi dan Sedasi : Pengkajian Pre Anestesi dilaksanakan untuk pasien pra
operasi elektif dengan anestesi umum.
h) Penggunaan darah dan Produk Darah : Monitoring tidak terpakainya produk darah yang
sudah diorder.
i) Ketersedian isi, Penggunaan Rekam Medis pasien : Ketidaklengkapan Pengisian Rekam
Medik 24 jam Sejak Setelah Selesai Pelayanan Rawat Inap.
j) Pencegahan dan pengendalian infeksi surveilens dan pelaporan : Angka kejadian Flebitis.
k) Riset Klinis : Tidak ada kegiatan riset.

2) Indikator Mutu Manajerial meliputi :

a) Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting untuk memenuhi kebutuhan :
Kekosongan Obat Essensial.
b) Pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan : Ketepatan
Waktu pengiriman Laporan Bulanan ke Kemenkes.
c) Manajemen Resiko : Insiden Tertusuk Jarum
d) Manajemen Penggunaan Sumber Daya : Utilisasi Kamar Operasi Elektif
e) Harapan dan Kepuasan pasien dan Keluarga : Kepuasan Pelanggan
f) Harapan dan Kepuasan Staf : Tingkat Kepuasan Pegawai
g) Demografi Pasien dan diagnosis klinis : Trend 10 besar diagnose dan data demografi
yang bersangkutan.
h) Manajemen Keuangan : Jumlah tagihan pasien rawat inap BPJS Kesehatan yang terbayar
oleh BPJS Kesehatan.
i) Pencegahan dan pengendalian peristiwa yang membahayakan keselamatan pasien,
keluarga dan staf : Peralatan medis yang terkalibrai tepat waktu sesuai dengan ketentuan
kalibrasi IPSRS.
3) Indikator Mutu Keselamatan Pasien meliputi : 6 (enam) Sasaran Keselamatan Pasien,
yaitu :
a) Identifikasi dengan pasien : persentase pasien rawat inap baru memakai gelang identitas
sesuai standar
b) Meningkatkan komunikasi efektif : ketepatan melakukan komunikasi efektif dengan
metode SBAR pada IGD dan Rawat Inap.
c) Meningkatkan keamanan obat-obat dengan kewaspadaan tinggi : kepatuhan pemberian
label obat high alert oleh farmasi.
d) Memastikan benar lokasi operasi, benar prosedur, dan benar pasien : kepatuhan
pelaksanaan prosedur site marking sebelum tindakan operasi.
e) Mengurangi resiko, infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan : blangko survey
kepatuhan melakukan hand hygiene
f) Mengurangi resiko cedera akibat jatuh : Insiden pasien jatuh
JENIS INDIKATOR PENINGKATAN MUTU
TAHUN 2018

NO. INDIKATOR STANDAR


I. Indikator Area Klinis (IAK)
1. Kemampuan menangani BBLR ≤ 2000 gr 1. 100%
2. Angka keterlambatan penyerahan hasil pemeriksaan pelayanan 2. 0%
laboratorium
3. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Thorax Foto untuk Pasien Rawat 3. 100%
Jalan
4. Operasi bersih tanpa menggunakan antibiotik profilaksis 4. 100%
5. Penulisan resep obat sesuai dengan formularium oleh dokter 5. ≥ 80%
6. Angka kesalahan pemberian obat oleh apotek atas peresepan 6. 0%
pasien rawat inap yang masuk
7. Pengkajian Pre Anestesi dilaksanakan untuk pasien pra operasi 7. 100%
elektif dengan anestesi umum
8. Monitoring tidak terpakainya produk darah yang sudah diorder 8. ≤ 10%
9. Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik 24 jam Sejak Setelah 9. ≤ 5%
Selesai Pelayanan Rawat Inap
10. Angka kejadian Flebitis 10. 0‰
11. Riset Klinis 11. Tidak ada

II. Indikator Mutu Manajerial


1. Kekosongan Obat Essensial 1 ≤ 10%
2. Ketepatan Waktu pengiriman Laporan Bulanan ke Kemenkes 2 100%
3. Insiden Tertusuk Jarum 3 0%
4. Utilisasi Kamar Operasi Elektif 4 80%
5. Kepuasan Pelanggan 5 ≥ 90%
6. Tingkat Kepuasan Pegawai 6 ≥ 80%
7. Trend 10 besar diagnose dan data demografi yang bersangkutan 7 -
8. Jumlah tagihan pasien rawat inap BPJS Kesehatan yang terbayar 8 100%
oleh BPJS Kesehatan
9. Peralatan medis yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan 9 ≥ 80%
ketentuan kalibrasi IPSRS

III. Indikator Mutu Keselamatan Pasien


1. Persentase pasien rawat inap baru memakai gelang identitas sesuai 1 100%
standar
2. Ketepatan melakukan komunikasi efektif dengan metode SBAR 2 100%
pada IGD dan Rawat Inap
3. Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi 3 100%
4. Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking sebelum tindakan 4 100%
operasi
5. Blangko survey kepatuhan melakukan hand hygiene 5 ≥ 80%
6. Insiden pasien jatuh 6 0%

IV. Indikator Mutu JCI Library of Measures (ILM)


1. Pasien stroke ischemic dan hemorrhagic yang telah dikaji untuk 1. 100%
mendapatkan edukasi tentang stroke
2. Pasien stroke ischemic dan hemorrhagic yang telah dikaji untuk 2. 100%
mendapatkan pelayanan rehabilitasi
3. Pasien Acute Myocard Infark yang menggunakan Streptase 3. 100%
selama perawatan
4. Pasien Acute Myocard Infark yang menggunakan Aspirin selama 4. 100%
perawatan
5. Pasien Acute Myocard Infark yang menggunakan Beta Blocker 5. 100%
selama perawatan

Anda mungkin juga menyukai