NIM : 1611012041
KASUS 1
Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan kondisi
Mode Adaptasi Fisikologis. 1) Oksigenasi : Tanda vital RR : 24x/mnt dengan O2 nasal 3
lpm, TD : 170/80 mmHg, denyut nadi : 96 x/mt, akral hangat. 2) Nutrisi : intake nutrisi
perNGT diit 1900 Kkal. 3) Eliminasi : eliminasi BAK via kateter produksi ±2000cc BAB (-)
3 hari. 4) Aktifitas dan istirahat : Barthel indeks (5), mobilisasi dibantu sebagian,
hemiparese sinistra, kekuatan otot ekstremitas atas 1111/5555, ekstremitas bawah 1111/5555.
5) Proteksi : S : 36,9ºC. 6) Sensasi pasien terkesan mengalami hemianopia. 7) Cairan dan
elektrolit & keseimbangan asam basa : intake ±2100cc/hari, mukosa bibir lembab. 8)
Neurologis : riwayat masuk dengan kelemahan, ngomong meracau dan mengeluh nyeri
kepala, mulut pasien mencong dan bicara pelo, NIHSS 11, kesadaran somnolen GCS :
EıM6Vafasia motorik, pupil isokor 3mm/3mm, kaku kuduk negatif, laseg sign > 70/>70,
kernig sign >135/>135, parese NVII sentral, Reflex fisiologis kanan (+2/+3), kiri (+2/+3).
Hasil pemeriksaan reflex patologis (-). 9) Endokrin : tidak ada gangguan. Mode Konsep
Diri : belum dapat dinilai. Mode Fungsi Peran : pasien merupakan ayah dari 2 orang anak.
Mode Interdependensi : selama dirawat pasien selalu ditunggu oleh istrinya.
Hasil Ct Scan infark kortikal subkortikal regio temporoparietal kanan, periventrikel kanan
dan kapsula eksterna kanan.
X Ray kardiomegali dengan elongasi aorta dan kalsifikasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif b/d penyumbatan aliran darah ditandai dengan :
DS : -
DO : kelemahan, ngomong meracau dan mengeluh nyeri kepala, mulut pasien
mencong dan bicara pelo, NIHSS 11, kesadaran somnolen GCS : EıM6Vafasia
motorik, TD : 170/80 mmHg
2. Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan neuromuskuler ditandai dengan :
DS : -
DO : parese NVII sentral, reflex fisiologis kanan (+2/+3), kiri (+2/+3). eliminasi BAK
via kateter, mobilisasi dibantu sebagian, hemiparese sinistra, kekuatan otot
ekstremitas atas 1111/5555, ekstremitas bawah 1111/5555
3. Resiko pola nafas tidak efektif b/d penurunan energi dalam bernafas ditandai dengan :
DS : -
DO : Tanda vital RR : 24x/mnt dengan O2 nasal 3 lpm, TD : 170/80 mmHg, denyut
nadi : 96 x/mnt, kesadaran somnolen GCS : EıM6Vafasia motorik
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Keperawatan kriteria hasil
1. Perfusi jaringan NOC : NIC :
serebral tidak Circulation status Intrakranial Pressure (ICP)
efektif b/d Tissue Prefusion : Monitoring (Monitor tekanan
penyumbatan aliran cerebral intrakranial)
darah ditandai Berikan informasi kepada
dengan : Kriteria Hasil : keluarga
DS : - 1. mendemonstrasikan Set alarm
DO : kelemahan, status sirkulasi yang Monitor tekanan perfusi serebral
ngomong meracau ditandai dengan : Catat respon pasien terhadap
dan mengeluh nyeri Tekanan systole stimulus
kepala, mulut dan diastole Monitor tekanan intrakranial
pasien mencong dalam rentang pasien dan respon neurology
dan bicara pelo, yang diharapkan terhadap aktivitas
NIHSS 11, Tidak ada Monitor jumlah drainage cairan
kesadaran ortostatikhiperten serebrospinal
somnolen GCS : si Monitor intake dan output cairan
EıM6Vafasia Tidak ada tanda Restrain pasien jika perlu
motorik, TD : tanda
170/80 mmHg Monitor suhu dan angka WBC
peningkatan
Kolaborasi pemberian antibiotik
tekanan
Posisikan pasien pada posisi
intrakranial (tidak
semifowler
lebih dari 15
Minimalkan stimulus dari
mmHg)
lingkungan
2. mendemonstrasikan
kemampuan kognitif
Peripheral Sensation Management
yang ditandai
(Manajemen sensasi perifer)
dengan:
Monitor adanya daerah tertentu
berkomunikasi
yang hanya peka terhadap
dengan jelas dan
panas/dingin/tajam/tumpul
sesuai dengan
kemampuan Monitor adanya parese
menunjukkan Instruksikan keluarga untuk
perhatian, mengobservasi kulit jika ada lesi
konsentrasi dan atau laserasi
orientasi Gunakan sarung tangan untuk
memproses proteksi
informasi Batasi gerakan pada kepala, leher
membuat dan punggung
keputusan dengan Monitor kemampuan BAB
benar Kolaborasi pemberian analgetik
3. menunjukkan fungsi Monitor adanya tromboplebitis
sensorik motorik Diskusikan mengenai penyebab
cranial yang utuh : perubahan sensasi
tingkat kesadaran
membaik, tidak ada
gerakan gerakan
involunter
2. Gangguan NOC : NIC :
mobilitas fisik b/d Joint Movement : Exercise therapy : ambulation
kerusakan Active Monitoring vital sign
neuromuskuler Mobility Level sebelum/sesudah latihan dan lihat
ditandai dengan : Self care : ADLs respon pasien saat latihan
DS : - Transfer Konsultasikan dengan terapi fisik
DO : parese NVII performance tentang rencana ambulasi sesuai
sentral, reflex dengan kebutuhan
fisiologis kanan Kriteria Hasil : Bantu klien untuk menggunakan
(+2/+3), kiri Klien meningkat tongkat saat berjalan dan cegah
(+2/+3). eliminasi dalam aktivitas fisik terhadap cedera
BAK via kateter, Mengerti tujuan dari Ajarkan pasien atau tenaga
mobilisasi dibantu peningkatan kesehatan lain tentang teknik
sebagian, mobilitas ambulasi
hemiparese sinistra, Kaji kemampuan pasien dalam
Memverbalisasikan
kekuatan otot mobilisasi
perasaan dalam
ekstremitas atas Latih pasien dalam pemenuhan
meningkatkan
1111/5555, kebutuhan ADLs secara mandiri
kekuatan dan
ekstremitas bawah sesuai kemampuan
kemampuan
1111/5555 berpindah Dampingi dan bantu pasien saat
Memperagakan mobilisasi dan bantu penuhi
penggunaan alat kebutuhan ADLs pasien.
bantu untuk Berikan alat bantu jika klien
mobilisasi (walker) memerlukan.
Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
3. Resiko pola nafas NOC : NIC :
tidak efektif b/d Respiratory status : Airway Management
penurunan energi Ventilation Buka jalan nafas, gunakan teknik
dalam bernafas Respiratory status : chin lift atau jaw thrust bila perlu
ditandai dengan : Airway patency Posisikan pasien untuk
DS : - Vital sign status memaksimalkan ventilasi
DO : Tanda vital Identifikasi pasien perlunya
RR : 24x/mnt Kriteria Hasil : pemasangan alat jalan nafas
dengan O2 nasal 3 Mendemonstrasikan buatan
lpm, TD : 170/80 batuk efektif dan Pasang mayo bila perlu
mmHg, denyut suara nafas yang Lakukan fisioterapi dada jika
nadi : 96 x/mnt, bersih, tidak ada perlu
kesadaran sianosis dan Keluarkan sekret dengan batuk
somnolen GCS : dyspneu (mampu atau suction
EıM6Vafasia mengeluarkan Auskultasi suara nafas, catat
motorik sputum, mampu adanya suara tambahan
bernafas dengan Lakukan suction pada mayo
mudah, tidak ada Berikan bronkodilator bila perlu
pursed lips) Berikan pelembab udara kassa
Menunjukkan jalan basah NaCl lembab
nafas yang paten Atur intake untuk cairan
(klien tidak merasa mengoptimalkan keseimbangan.
tercekik, irama Monitor respirasi dan status O2
nafas, frekuensi
pernafasan dalam Oxygen Therapy
rentang normal, Bersihkan mulut, hidung dan
tidak ada suara nafas secret trakea
abnormal) Pertahankan jalan nafas yang
Tanda-tanda vital paten
dalam rentang Atur peralatan oksigenasi
normal (tekanan Monitor aliran oksigen
darah, nadi, Pertahankan posisi pasien
pernafasan) Observasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan
pasien terhadap oksigenasi