KELOMPOK 8
2. PUTRI (17034120)
PRODI : FISIKA
DOSEN : MAIRIZWAN,M.Si
JURUSAN FISIKA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami ucapkan kepada Allah swt, karena berkat anugerah
dan limpahan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini dapat diselesaikan. Konten makalah terkait dengan penjelasan tentang “X-Ray
Diffraction (XRD)” yang bertujuan untuk memenuhi tugas Sistem Peralatan
Elektronik.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, namun
Kami berharap semoga makalah ini Sapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya terutama pada Jurusan Fisika.
i
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
B. Batasan Masalah........................................................................................... 1
C. Manfaat ........................................................................................................ 2
D. TUJUAN ...................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
A. Pengertian ..................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ................................................................................................ 19
B. Saran ........................................................................................................... 19
LAMPIRAN .......................................................................................................... 24
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dari prinsip dasar sinar-X ini, maka dibuatlah berbagai jenis alat yang
dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satu nya pada bidang Fisika
Material. XRD merupakan salah satu alat yang memanfaatkan prinsip
tersebut dengan menggunakan metoda karakterisasi material yang paling
tua dan paling sering digunakan hingga sekarang. XRD dapat digunakan
untuk menentukan fase apa yang terdapat didalam suatu bahan dan konsentrasi
bahan-bahan penyusunnya. Maka dari itu Kami akan membahas mengenai
“XRD(X-ray diffraction)” untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari XRD
itu sendiri. Sehingga dapat menambah wawasan mahasiswa Fisika tentang
XRD.
B. Batasan Masalah
1
3. Apa saja Sistem komponen Elektronik XRD(X-ray diffraction)?
C. Manfaat
D. TUJUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
3
Gambar 1. Sinar-X
B. Jenis-jenis Alat
XRD terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-X (sumber
monokromatis), tempat obyek yang diteliti (chamber), dan detektor sinar-X.
Sinar-X dihasilkan oleh tabung sinar-X yang berisi katoda. Dengan
memanaskan filamen di dalamnya akan dihasilkan elektron yang gerakannya
dipercepat dengan memberikan beda potensial antara katoda dan anoda.
SinarX yang dihasilkan akan bergerak dan menembaki obyek yang berada
dalam chamber. Ketika menabrak elektron dalam obyek, dihasilkan
pancaran sinar-X. Obyek dan detektor berputar untuk menangkap dan
merekam intensitas dari pantulan sinar-X. Selanjutnya, detektor merekam
dan memproses sinyal sinar-X dan mengolahnya dalam bentuk grafik.
4
Skema dasar dari difraktometer sinar-X terdiri dari sebuah sumber
radiasi monokromatik dan detektor sinar-X yang diletakkan pada keliling
lingkaran. Detektor sinar-X dapat bergerak sepanjang keliling lingkaran
yang memiliki tanda sebagai ukuran besar sudut. Pusat lingkarannya berupa
tempat spesimen (chamber). Sebuah celah pemencar (divergentslits)
ditempatkan di antara sumber sinar-X dengan spesimen, dan sebuah celah
pengumpul (receivingslits) ditempatkan spesimen dan detektor. Celah
pengumpul ini dapat membatasi radiasi yang terhambur (bukan yang
terdifraksi), mengurangi derau latar (backgroundnoise) dan membuat arah
radiasi menjadi sejajar. Detektor dan tempat spesimen secara mekanis dibuat
berpasangan dengan goniometer. Goniometer merupakan alat untuk
mengukur sudut atau membuat suatu obyek (dalam hal ini adalah detektor)
berotasi dalam posisi sudut yang tepat. Dalam set XRD, rotasi detektor
melalui sudut sebesar 2θ terjadi bersamaan dengan rotasi spesimen sebesar
θ, dengan perbandingan tetap 2:1.
1. Sinar-X
Sinar-X dihasilkan di suatu tabung sinar katode dengan
pemanasan kawat pijar untuk menghasilkan elektron-elektron,
kemudian elektronelektron tersebut dipercepat terhadap suatu target
dengan memberikan suatu voltase, dan menembak target dengan
elektron. Ketika elektronelektron mempunyai energi yang cukup
untuk mengeluarkan elektronelektron dalam target, karakteristik
spektrum sinar-X dihasilkan. Alat untuk menghasilkan sinar-X harus
terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu :
5
Gambar 3 Bagian-bagian Utama XRD
6
tinggi ditumbukkan pada logam berat. Pada peristiwa ini tenaga
kinetik partikel elektron berubah menjadi radiasi elektromagnetik.
Panjang gelombang radiasi yang dipancarkan bergantung pada tenaga
kinetik elektron. Sebuah elektron yang menumbuk atom sasaran
menghasilkan sebuah photon sinar-X dengan tenaga sebesar dengan
Ee adalah tenaga elektron, yang dinamakan sinar-X Bremsstrahlung.
Setelah menumbuk, elektron memiliki tenaga sebesar E<Ee. Selain
radiasi Bremsstrahlung, elektron yang ditumbukkan ke logam berat
akan menghasilkan radiasi sinar-X dengan gelombang cemiri. Proses
terjadinya sinar-X cemiri yaitu ketika terjadi tumbukan antara elektron
bebas yang dipercepat dengan atom sasaran menghasilkan transfer
tenaga. Elektron bebas yang ditumbukkan memberikan tenaganya
kepada elektron orbit atom sasaran. Apabila tenaga yang ditransfer
cukup besar, terjadi peristiwa ionisasi. Tenaga ionisasi elektron terluar
hanyalah sekitar 100 eV dan tenaga ionisasi elektron dari kulit K
sekitar 120 keV. Akan tetapi sinar-X memiliki kemampuan yang lebih
besar berinteraksi dengan elektron di kulit K dari pada dengan
elektron di kulit atom yang lebih luar (Suharyana, 2012).
7
elekron yang mengisi berasal dari kulit M maka sinar-X yang terjadi
dinamakan sinar-X La, sedangkan jika berasal dari kulit N dinamakan
sinar-X Lb.
8
untuk mengionisasi. Dengan demikian, lembaran nikel tersebut akan
mengabsorpsi semua panjang gelombang termasuk radiasi putih,
kecuali radiasi Cu Kα.
a. Sifat-sifat sinar X
9
sampai menyala dengan mengantarkan listrik dari
transformator,
2) Karena panas maka electron-electron dari katoda (filament)
terlepas,
3) Dengan memberikan tegangan tinggi maka electron-elektron
dipercepat gerakannya menuju anoda (target),
c.Tabung sinar-X
Pada umumnya, sinar diciptakan dengan percepatan arus listrik,
atau setara dengan transisi kuantum partikel dari satu energi ke
energi lainnya. Contoh : radio (electron berosilasi di antenna) ,
lampu merkuri (transisi antara atom). Ketika sebuah elektron
menabrak anoda
10
Ketiga komponen tersebut merupakan komponen utama suatu
tabung sinar X. Skema tabung sinar X dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
11
tipis yang berlubang ditengah berukuran sesuai dengan sampel (pellet)
dengan perekat pada sisi baliknya.
Secara umum prinsip kerja XRD : Berkas sinar-X didifraksikan oleh
sampel dan difokuskan melewati celah , kemudian masuk ke alat pencacah.
Apabila sampel berputar sebesar 2 maka alat pencacah berputar sebesar . 4.
Intensitas difraksi sinar-X direkam dalam bentuk kurva terhadap jarak antara
bidang d. Untuk mengetahui fasa dan struktur material yang diamati dapat
dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan cara membandingkan nilai d
yang terukur dengan nilai d pada data standar. Data standar dapat diperoleh
melalui JointCommitteeofPowderDifractionStandart (JCPDS) atau dengan
hanawalt.
12
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi
13
Kisi-kisi ini dibentuk oleh atom-atom penyusun kristal. Jika tidak
ada atom-atom yang menyusun suatu bidang kisi pada kristal, maka sinar
X yang dating tidak dapat didifraksikan atau dengan kata lain tidak ada
kisi tersebut.
14
yang digunakan. Dengan demikian, sangat kecil kemungkinan dihasilkan
pola difraksi yang sama untuk suatu padatan kristalin yang berbeda
(Warren, 1969).
Pada metode analisis ini data output dari XRD yang disebut
sebagai Difraktogram dianalisis dengan membandingkannya dengan
pola difraksi dari Referensi. Grafik dibawah ini merupakan contoh
grafik perbandingan grafik pengukuran XRD Cu dengan grafik
referensi.
15
2). posisi dan intensitas dari grafik pengukuran dan referensi harus
cocok.
- Sedikit ketidakcocokan grafik kita anggap sebagai error dari data yang
kita ukur
data grafik diatas merupakan data yang kurang baik karena antara data
pengukuran dan referensi tidak sesuai
16
Pada metode analisis ini data output dari XRD digunakan untuk
mencari nilai dimensi sel unit melalui perhitungan data puncak dari
grafiknya.
Untuk menndapatkan nilai kisi unit sel dari posisi puncak difraksi
Konversi posisi puncak data observasi, 20theta ke dhkl menggunakan
hukum Bragg : Dhkl = λ/(2 sin θ )
17
ukuran= Kλ/(lebar*cos θ )
18
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Lachman, L., Lieberman, H. A., Kanig, J. L., 1986, Teori dan Praktek Farmasi
Industri, Edisi ketiga, diterjemahkan oleh: Suyatmi, S., Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta, 760-779, 1514 – 1587.
Moechtar. 1989. Farmasi fisik Bagian Larutan dan Sistem Dispersi. Jogjakarta
Universitas Gadjah Mada:Press.
Omar, M. A., 1975 : Elementary Solid State Physics, John Willey and Sons Inc,
New York
Suryanaraya, C., dan Nortan, M. G., 1998 : X-Ray Diffraction, Plenum Press,
New York
21
dengan Metode Sol-Gel. Surakarta: Skripsi, Fisika FMIPA Universitas
Sebelas Maret.
Voight, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Gadjah Mada University
Press, Jogjakarta.
http://www.americanpharmaceuticalreview.com/Featured-
Articles/38371Powder-X-ray-Diffraction-and-its-Application-to-
BiotherapeuticFormulation-Development/(Diakses pada 8 Otober 2015).
Zulianingsih, N. (2012). Analisa Pengaruh Jumlah Lapisan Tipis BZT yang
ditumbuhkan dengan Metode Sol Gel terhadap Ketebalan dan Sifat Listrik
(Kurva Histerisis). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
22
23
LAMPIRAN
24