Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama Kelompok :
Anastasya M.C Lutam (17061099)
Findahsari K.P Suhartono (17061033)
Juita A. Liow (17061121)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
2019/2020
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua
limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT JANTUNG ini meskipun
dengan sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga
nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab
itu, dengan penuh kerendahan hati kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik
dan saran demi lebih memperbaiki makalah ini. Terima Kasih
DAFTAR ISI
I. Latar belakang
Kehamilan adalah peristiwa sementara dalam kehidupan wanita, tetapi kehamilan dengan
penyakit jantung dapat menimbulkan perubahan yang mempunyai akibat yang sangat nyata.
Kehamilan akan menimbulkan perubahan pada sistem kardiovaskuler. Penyakit Kardiovaskuler
dapat dijumpai pada wanita hamil maupun tidak hamil. Jelaslah bahwa wanita dengan penyakit
kardiovaskuler dan menjadi hamil akan terjadi pengaruh timbal balik yang dapat mengurangi
kesempatan hidup wanita tersebut.
Adaptasi normal yang dialami seorang wanita yang mengalami kehamilan termasuk sistem
kardiovaskuler akan memberikan gejala dan tanda yang sukar dibedakan dari gejala penyakit
jantung. Kehamilan dapat mengubah fungsi serta fisiologis kardiovaskuler sehingga dapat
mempengaruhi tindakan maupun prognosis terhadap jantungnya. Oleh karena kelainan jantung
dapat mempengaruhi kehamilan, maka dapat dipertimbangkan tindakan apa yang harus diambil
serta nasihat apa yang perlu diberikan pada masa kehamilan.
Penyakit Jantung Bawaan terhadap angka kematian bayi dan anak cukup tinggi baik di Negara
maju maupun Negara berkembang (termasuk Indonesia. Penyakit Jantung Bawaan di Indonesia
dengan jumlah penduduk 235 juta maka diperkirakan akan lahir 50.000 bayi dengan Penyakit
Jantung Bawaan sehingga prevalensinya cukup tinggi. Kurangnya pengetahuan dan perhatian
orang tua terhadap penyakit jantung bawaan menjadi salah satu persoalan dalam penanganan anak
dengan penyakit jantung bawaan sehingga agar dapat bertahan hidup memerlukan penanganan
medis yang canggih segera setelah lahir.
Penyakit Jantung Bawaan penyebab kematian pada bayi dan anak tertinggi di negara maju
sedangkan kematian akibat penyakit jantung bawaan di negara berkembang, akan meningkat
13,7% pada laki-laki dan 12% pada perempuan. Meskipun saat ini telah disepakati bahwa banyak
factor penyebab penyakit jantung bawaan, namun belum ada upaya yang jitu untuk mencegah
penyakit jantung bawaan (Rilantono, 2013). Penyakit Jantung Bawaan banyak terjadi pada bayi,
anak bahkan orang dewasa. Penyakit Jantung Bawaan jika tidak ditangani dengan segera bisa
menimbulkan kematian.
II. Tujuan
1. Dapat memperoleh gambaran mengenai penyakit jantung pada ibu hamil
2. Dapat memahami tentang konsep asuhan keperawatan pasien dengan penyakit jantung
pada ibu hamil
III. Manfaat
Dapat bermanfaat bagi tenaga keperawatan dalam penerapan asuhan keperawatan pada
klien dengan penyakit jantung pada ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penyakit Jantung Bawaan memiliki beberapa pengertian, Penyakit jantung bawaan
merupakan suatu kelainan jantung yang terjadi sejak bayi lahir (Kasron, 2012). Selain itu
ada juga yang berpendapat penyakit jantung bawaan merupakan suatu penyakit kelainan
jantung dimana paling sering ditemukan pada bayi dan anak (Djer, 2014) sedangkan
menurut Rilantono (2013) mengatakan penyakit jantung bawaan suatu cacat jantung yang
dibawa sejak lahir dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung.
Kehamilan dengan penyakit jantung selalu saling mempengaruhi karena kehamilan
dapat memberatkan penyakit jantung yang diderita. Dan penyakit jantung dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janindalam Rahim. Jantung yang normal
dapat menyesuaikan diri terhadp segla perubahan sistem janntung dan pembuluh darah
yang disebabkan oleh kehamilan, yaitu dorongan diafragma oleh besarnya janin yang
dikandungnya sehingga dapat mengubah posisi jantung dan pembuluh darah sehingga
terjadi perubahan kerja jantung.
B. Etiologi
Etiologi penyakit jantung bawaan bisa ditimbulkan oleh beberapa faktor. Salah
satunya disebabkan oleh faktor genetic dan maternal dimana saat ini sebagai faktor-faktor
yang paling berperan. Selain itu infeksi virus, paparan radisasi, alkohol dan obat-obatan
yang diminum pada ibu hamil juga diduga sebagai penyebab penyakit jantung bawaan
(Rilantono,2013).
Etiologi penyakit jantung dapat berupa kelainan sekunder dan kelainan primer.
Kelainan primer dapat berupa kelainan kongenital,bentuk kelainan katub, iskemik dan
cardiomiopati. Kelainan sekunder berupa penyakit lain seperti hipertensi,anemia
berat,hipervolumia, perbesaran Rahim dll.
C. Klasifikasi
Menurut Kasron (2012) dan Rilantono (2013). Penyakit Jantung Bawaan dapat
dibagi menjadi 2 tipe yaitu PJB tipe non sianotik dan PJB sianotik. PJB tipe non sianotik
adalah suatu kelainan struktur dan fungsi jantung yang di bawa lahir yang tidak ditandai
dengan sianosis PJB non sianotik terdiri dari 3 kelompok yaitu pertama terjadi aliran darah
dari kiri ke kanan contohnya paten duktus arterio- sus (PDA), ventrikel septal defek (VSD)
dan atrial septal defek (ASD). Kedua terjadi obstruksi jantung kiri pada stenosis katub aorta
dan stenosis katup mitral kemudian ketiga terjadi obstruk- si jantung kanan pada stenosis
katup pulmonal. PJB tipe sianotik adalah suatu kelainan struktur dan fungsi jantung
sedemikian rupa sehingga seluruh darah balik vena siste- mik yang mengandung darah
rendah oksigen kembali beredar ke sirkulasi sistemik. Terdapat aliraan pirau dari kanan ke
kiri. PJB sianotik terjadi 25% dari semua kasus penyakit jantung yang terjadi pada anak
dimana aliran darah dari kanan ke kiri misalnya tetralogi fallot, atresia pulmoner dan atresia
tricuspid.
D. Patofisiologi
Penyakit Jantung dipengaruhi oleh faktor yaitu faktor genetik dan maternal. Pada
kelainan struktur jantung digolongkan menjadi penyakit jantung asianotik dan penyakit
jantung sianotik. Penyakit jantung bawaan asianotik kondisi ini disebabkan oleh lesi yang
memungkinkan darah dari kiri ke sisi kanan sirkulasi atau yang menghalangi aliran darah
dengan penyempitan katup serta pencampuran darah dari arteri (Padila, 2013). Terdapat
lubang antara atrium kanan dan kiri menimbulkan tekanan atrium kiri lebih besar
ketimbang atrium kanan, sehingga darah akan mengalir dari atrium kiri ke kanan. Darah
yang mengalir dari atrium kiri ke kanan menim/bulkan volume atrium kanan meningkat
menyebabkan hipertropi atrium kanan dan selain itu meningkatnya volume dan tekanan
atrium kanan maka darah akan mengalir ke ventrikel kanan dan paru-paru juga meningkat.
Hal ini menyebabkan penumpukan darah dan oksigen di paru sehingga alveoli membesar
dan terjadi pola nafasnya tidak efektif. Volume di ventrikel kiri menurun disebabkan darah
mengalir dari atrium kanan ke atrium kiri. Hal ini akan menyebabkan kontraktilitas
ventrikel kiri menurun sehingga terjadi penurunan curah jantung. Penurunan curah jantung
menjadikan tubuh akan kurang oksigen dan kurang nafsu
makan. Kurangnya suplai oksigen ke tubuh membuat tubuh akan terasa lemas dan pusing.
Kurangnya nafsu makan menjadikan nutrisi tidak adekuat sehingga pertumbuhan akan
terhambat dan menyebabkan gangguan pertumbuhan perkembangan (Irnizarifka, 2011).
E. Anatomi dan fisiologi jantung
Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan
basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apeks nya (puncak) miring ke sebelah kiri.
Jantung berada di dalam thorak, antara kedua paru-paru dan dibelakang sternum, dan lebih
menghadap ke kiri daripada ke kanan. Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan.
Jantung dewasa beratnya antara 220-260 gram. Jantung terbagi oleh sebuah septum atau
sekat menjadi dua belah, yaitu kiri dan kanan.
Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan perikardium, di mana
lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan yaitu :
1. Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang melindungi jantung
ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan fibrosa bersifat sangat keras dan
bersentuhan langsung dengan bagian dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu
lapisan fibrosa ini termasuk penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar
yang menghubungkan dengan lapisan ini (exp: vena cava, aorta, pulmonal arteri dan vena
pulmonal).
2. Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa
3. Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan luar dari otot
jantung atau epikardium. Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium
visceral terdapat ruang atau space yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut
dengan cairan perikardium. Cairan perikardium berfungsi untuk melindungi dari gesekan-
gesekan yang berlebihan saat jantung berdenyut atau berkontraksi. Banyaknya cairan
perikardium ini antara 15 - 50 ml, dan tidak boleh kurang atau lebih karena akan
mempengaruhi fungsi kerja jantung. Lapisan otot jantung terbagi menjadi 3 yaitu :
- Epikardium,yaitu bagian luar otot jantung atau pericardium visceral
- Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas kemampuan
kontraksi jantung - Endokardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan
tipis endotel sel yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat licin untuk
aliran darah, seperti halnya pada sel-sel endotel pada pembuluh darah lainnya.
Fungsi jantung yang utama adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Sebagai alat
transportasi dalam tubuh, darah bertugas membawa nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan
oleh organ-organ tubuh, sekaligus mengangkut zat-zat sisa.
G. Komplikasi
Penyakit jantung pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim dalam bentuk :
a. Dapat terjadi keguguran
b. Persalinan prematuritas atau berat lahir rendah
c. Kematian perinatal yang makin meningkat
d. Pertumbuhan dan perkembangan bayi mengalami hambatan intelegensia atau fisik
H. Penatalaksanaan Medis
Pengobatan dan penatalaksanaan penyakit jantung dalam kehamilan tergantung pada
derajat fungsinya
Kelas I : tidak ada pengobatan tambahan yang dibutuhkan, penanganannya biasa secara
berobat jalan. Pasien harus beristirahat beberapa kali sehari untuk mengurangi kerja
jantung.
Kelas II : biasanya tidak memerlukan terapi tambahan kurangi kerja fisik terutama antara
kehamilan 28 – 36 minggu
Kelas III : memerlukan digitalisasi/ obat lainnya sebaiknya dirawat di rumah sakit sejak
kehamilam 28 – 30 minggu
Kelas IV : harus dirawat di rumah sakit dan diberikan pengobatan bekerja sama dengan
kardiologi Penatalaksanaan harus melibatkan ahli kandungan, ahli jantung, ahli anestesi
dan ahli bedah jantung, hipertensi pulmonal dan sindrom marfan merupakan kontra
indikasi untuk hamil. Sebagian besar otot-otot kardiovaskuler dapat digunakan pada
kehamilan dengan mempertimbangkan potensi resiko terhadap ibu dan bayi. Indikasi untuk
operasi sama dnegan wanita yang tidak hamil.
I. Pathway
PJB
Asianotik Sianotik
Yang disebabkan oleh
Lesi
Penyempitan katub
Defisit nutrisi
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
2. Diagnosa keperawatan
1) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
2) Penurunan curah jantung berhubungan dengan malformasi jantung
3) Defisiensi pengetahuan b/d keterbatasan kognitif
3. Intervensi keperawatan
Penurunan curah jantung b/d malformasi jantung
1) Memonitor tanda-tanda vital. Rasional : dengan tindakan ini kita dapat
mengetahui kondisi pasien dari tekanan darah, pernapasan, nadi dan suhu
tubuh yang dialami pasien.
2) Melakukan pemeriksaan EKG. Rasional : untuk mengetahui irama jantung
dan kelainan pada jantung.
3) Mengkaji capilary refill. Rasional : untuk mengetahui suplai oksigen sampai
ke ujung-ujung jari pasien.
4) Mengobservasi kualitas dan kekuatan denyut jantung dan kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian obat. Rasional : dengan dilakukan tindakan ini
perawat dapat mengetahui keadaan denyut jantung dan mampu mengurangi
gejala-gejala yang dialami pasien.
1. Kesimpulan
Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian maternal. Karena setiap kehamilan
mempengaruhi system kardiovaskuler ibu. Jantung normal dapat mengompensasikan peningkatan
beban kerja sehingga kehamilan dan kelahiran bayi ditoleransi dengan baik. Selain itu, jantung
yang normal dapat menyesuiakan diri terhadap segala perubahan system jantung dan pembuluh
darah yang disebabkan oleh kehamilan, yaitu dorongan diafragma oleh besarnya janin yang
dikandungnya sehingga dapat mengubah posisi jantung dan pembuluh darah sehingga terjadi
perubahan dari kerja jantung. Namun apabila hal ini tidak ditoleransi dengan baik, kegagalan
jantung dapat terjadi.
Penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Etiologi kelainan jantung dapat berupan kelainan jantung primer dan sekunder. Mengetahui tanda
dan gejala yang memicu terjadinya penyakit jantung pada ibu hamil sangatlah penting dalam
menentukan asuhan dan diagnosa yang tepat dalam menanggulangi penyakit jantung. Selain
itu,pemeriksaan penunjang juga penting untuk mengetahui kelainan irama dan gangguan konduksi,
adanya kardiomegali, tanda penyakit pericardium, iskemia atau infark, bisa ditemukan tanda-tanda
aritmia. Pemeriksaan radiologi untuk mengetahui dehidrasi dalam kehamilan namun jika memang
diperlukan dapat dilakukan dengan memberikan pelindung diabdomen dan pelvis. Intervensi
keperawatan dapat dilakukan dengan cara mandiri dan kolaborasi, hal ini penting dilakukan guna
meningkatkan kesehatan pasien. Penanganan yang tepat dapat mengurangi kecemasan dan
mempermudah penyembuhan pasien.
2. Saran
Dalam menanggulangi penyakit jantung pada ibu hamil , keterampilan interpersonal,
intelektual teknikal, sangat penting dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat.
Selain itu, keaman dan kenyamanan fisik serta psikologis dari pasien harus dilindungi dengan baik
guna mengurangi tingkat kecemasan dari pasien serta meminimalkan stressor dan memaksimalkan
fingsi jantung.
Daftar Pustaka
http://eprints.ums.ac.id/34279/1/Naskah%20Publikasi.pdf
https://www.academia.edu/36356076/Asuhan_Keperawatan_Ibu_Hamil_dengan_Jantung
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/155687d273f8df36ffb4e70c76d04b40.pdf
https://www.scribd.com/doc/81114253/Asuhan-Keperawatan-Pada-Ibu-Hamil-Dg-Penyakit-Jantung