Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI PERTANIAN

ACARA 2
ENERGI MATAHARI

diajukan guna memenuhi tugas Matakuliah Energi dan Elektrifikasi Pertanian

Oleh

Hidayatul Rohmah
NIM 171710201003

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi merupakan suatu hal yang dibutuhkan dalam kehidupan untuk
mengoperasikan atau menggerakan sesuatu. Misalnya motor membutuhkan energi
fosil (bahan bakar minyak) agar dapat dioperasikan. Energi fosil merupakan salah
satu energi yang sering digunakan tetapi sumber energy ini semakin menipis karena
kebutuhan akan energy fosil semakin meningkat seiring berkembangnya zaman.
Energi fosil yang menipis memerlukan sumber energi lain yang dapat
digunakan sebagai sumber energi alternatif. Sumber energi alternatif tersebut
seperti angina, air, panas bumi dan matahari. Sumber energi ini ketersedianya
melimpah di alam dan ketersedianya secara berkelanjutan sehingga energi ini
disebut energi terbarukan.
Indonesia merupakan negara yang mendapatkan sinar matahari hampir
sepanjang tahun karena dilewati oleh garis khatulistiwa. Sinar matahari memiliki
potensi sebagai sumber energi listrik. Penggunaan sinar matahari sebagai sumber
energi listrik diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi listrik di Indonesia
yang setiap tahunya meningkat. Oleh karena itu, energi matahari dimanfaatkan
menjadi energi listrik menggunakan panel surya.

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas diperoleh tujuan sebagai berikut:
1. Menjelaskan besarnya intesitas radiasi sinar matahari yang diterima di Jember
2. Menjelaskan perbandingan daya pada masing-masing lampu 12 volt dan 24
volt
3. Menjelaskan besarnya luas daun menggunakan metode transect
4. Menjelaskan intensitas energi matahari yang diterima oleh sel surya
5. Menjelaskan intensitas energi matahari yang diterima oleh daun
3

1.3 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas diperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Memahami besarnya energi matahari yang diterima disuatu tempat
2. Memahami perbandingan daya pada masing-masing lampu 12 volt dan 24
volt
3. Memahami besarnya luas daun menggunakan metode transect
4. Memahami intensitas energi matahari yang diterima oleh sel surya
5. Memahami intensitas energi matahari yang diterima oleh daun
BAB 2. METODOLOGI

2.1 Waktu Dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada hari Selasa, 2 April 2019 pada pukul 9:40 - 12:20
WIB. Praktikum bertempat di Lapangan Jurusan Teknik Pertanian Fakultas
Teknologi Pertanian.

2.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
Satu unit solar sel
Dua buah lampu 12 volt
Dua unit digital multimeter
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
Sinar matahari
Daun
Milimeter block

2.3 Diagram Alir Energi Matahri


Diagram alir atau tahapan-tahapan pada praktikum energy matahari ini
dapat dilihat pada gambar 2.1.
5

Gambar 2.1 Diagram Alir Praktikum Energi Matahari


BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Praktikum Energi Matahari


3.1.1 Hasil perhitungan Besarnya Intensitas Radiasi Matahari di Jember
Perhitungan besarnya intensitas radiasi matahari di Jember (H dan Ho) adalah
sebagai berikut:
H/Ho = a + b (n’/N)
Sehingga :
H = (a + b(n’/N))Ho
a = 0,25 ……………(menurut Pardede, 1985)
b = 0,84 …………….(menurut Pardede, 1985)
n’ =5
N = (2/15) cos-1 (-tan  tan )
 = -8,7
 = 23,4 sin ((284 + n)/365)
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 2 April 2019, maka:
n = 92
 = 23,4 sin (360(284+92)/365)
= 23,4 sin (360(376/365))
= 23,4 sin (370,85)
= 4,40
Maka;
N = (2/15) cos-1 (-tan  tan )
= (2/15) cos-1 (-tan -8,7)( tan 4,40))
= (2/15) cos-1 ((0,153)(0,077))
= (2/15) cos-1 (0,011781)
= (0,133) (89,32)
= 11,88
Ws dihitung
Cos Ws = -tan  tan 
Cos Ws = -tan (-8,7) tan 4,40
7

Cos Ws = (0,153) (0,077)


Cos Ws = 0,011781
Ws = 89,32
Diketahui :
Gsc = 1353 W/m2
N = 11,88
 = -8,7
 = 4,40
Maka ;
H0 = {(24 x 3600 Gsc) . (1+ 0,033 cos(360.n/365)) . (cos  cos  sin Ws +
(2 x 3,14 Ws/360) sin  sin  ) / 3,14}
= {(24 x 3600 x 1353) . (1+0,033 cos(360.92/365) . (cos -8,7 cos 4,40
sin 89,32 + (2 x 3,14 89,32/360) sin -8,7 sin 4,40) / 3,14}
= {(116.899.200) . (1+0,033 cos (90,74)) . ((0,988)(0,997)(0,999) +
(1,558) (-0,1513) (0,0767) / 3,14}
= {(116.899.200) . (1,0201) . (0,984 + (-0,018) /3,14}
= 36.686.118,54
Maka ;
H = (a + b(n’/N)) H0
H = (0,25 + 0,84 (5/11,88). 36.686.118,54
H = 1,09 . 36.686.118,54
H = 39.987.869,21
Besarnya intensitas radiasi matahari di Jember berdasarkan perhitungan
nilai H sebesar 39.987.689,21 dimana nilai rata-rata jam cerah diwilyah Jember
dianggap antar jam 9 samapi dengan jam 12 sehingga nilai n’ = 5 jam.

3.1.2 Hasil Pengukuran Tegangan dan Arus Listrik pada Masing-masing Lampu
Sel surya yang digunakan memiliki luas 0,2 m2. Hasil pengukuran tegangan
listrik dan kuat arus listrik pada masing-masing rangkaian disajikan pada Tabel 3.1
berikut.
8

Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Tegangan dan arus Listrik Masing-masing Lampu

Pengukuran Lampu 12 Volt Lampu 24 Volt


ke
Arus Tegangan Daya Arus Tegangan Daya
1 1,06 8,20 8,69 0,50 8,01 4,01
2 1,03 7,67 7,90 0,49 7,84 3,84
3 1,16 8,20 9,51 0,46 6,58 3,03
4 1,06 7,99 8,47 0,45 6,46 2,91
5 1,07 8,21 8,78 0,46 6,34 2,92
Total 5,38 40,27 43,36 2,36 35,23 16,70
Rata-rata 1,083 8,05 8,67 0,47 7,05 3,34

Perbandingan Arus antara lampu 12 volt dan 24 volt


1.50

1.00
Arus

0.50

0.00
0 1 2 3 4 5 6
Pengukuran

(a)

Perbandingan Tegangan antara lampu 12 volt dan 24


volt
10.00
8.00
Tegangan

6.00
4.00
2.00
0.00
0 1 2 3 4 5 6
Pengukuran

(b)
9

Perbandingan Daya antara lampu 12 volt dan 24 volt


10.00
8.00
6.00
Daya

4.00
2.00
0.00
0 1 2 3 4 5 6
Pengukuran

(c)
Gambar 3.1 (a) Grafik perbandingan arus listrik lampu 12 volt dan 24 volt; (b)
Grafik perbandingan tegangan listrik lampu 12 volt dan 24 volt; (c) grafik
perbandingan daya listrik lampu 12 volt dan 24 volt
Tegangan dan arus pada lampu 12 volt memliki nilai rata-rata sebesar 1,083
dan 8,05 sedangkan pada lampu 24 volt diperoleh nilai rata-rata tegangan dan arus
sebesar 0,47 dan 7,05. Pada perhitungan daya lampu 12 volt memiliki rata-rata daya
sebesar 8,67 sedangkan pada lampu 24 volt memiliki daya 3,34 volt. Arus listrik
dan daya lampu 12 volt lebih besar daripada lampu 24 volt hal ini karena pada
lampu 24 volt rangkain listriknya adalah parelel sehingga hambatan (ohm) lebih
besar dibandingkan lampu 12 volt. Pada kedua lampu memiliki nilai rata-rata
tegangan yang hampir sama.
3.1.3 Hasil Perhitungan Total Radiasi yang Diterima oleh Solar sel
Dari perhitungan nilai H0 yang telah dilakukan digunakan untuk menghitung
total radiasi matahari yang diterima oleh solar sel. Pada praktikum energy matahari
luas dari solar sel adalah 0,2 m2. Perhitungan nilai total radiasi yang diterima oleh
solar sel sebagai berikut.
H = 39.987.869,21
Luas solar sel = 0,2 m2
Total radiasi = H x Lsolar sel
= 39.987.869,21 x 0,2
= 7.997.573,842 Watt
10

3.1.4 Perhitungan Luas Daun dengan Menggunakkan Metode Transect


Perhitungan luas daun dengan metode transect dilakukan dengan
menggunakan persamaan berikut.
L = (a/b) x luas segi empat transect
Dimana:
a = Jumlah panjang garis yang dicetak tebal dalam satuan cm
Pada absis 1 panjang garis tebal = 3 cm
Pada absis 2 panjang garis tebal = 10,1 cm
Pada absis 3 panjang garis tebal = 12,2 cm
Pada absis 4 panjang garis tebal = 13,7 cm
Pada absis 5 panjang garis tebal = 11,7 cm
Pada absis 5 panjang garis tebal = 8,6 cm
Total panjang garis tebal = 59,3 cm

b = Jumlah panjang garis yang membujur


Pada absis 1 panjang garis tebal = 14 cm
Pada absis 2 panjang garis tebal = 14 cm
Pada absis 3 panjang garis tebal = 14 cm
Pada absis 4 panjang garis tebal = 14 cm
Pada absis 5 panjang garis tebal = 14 cm
Pada absis 6 panjang garis tebal = 14 cm
Total panjang garis tebal = 84 cm

Luas segi empat adalah luas yang dibatasi koordinat pada daun adalah (0,0),
(0,14), (7,14) dan (7,0) sehingga diperoleh luas sebesar 98 cm2. Luas daun
menggunakan metode transect sebesar:
L = (a/b) x luas segi empat transect
L = (59,3/84) x 98 cm2
L = 0,706 x 98 cm2
L = 69,188 cm2
11

3.2 Intensitas Energi Matahari di Jember


Intensitas energi matahari di Jember dapat dilihat dari subsub Bab 3.1.1.
Berdasarkan pergitungan tersebut diketahui nilai intensitas energi matahari yang
diterima di Jember yaitu berupa nilai H = 39.987.869,21 Watt. Waktu perhitungan
yaitu 92 hari terhitung dari tanggal 1 Januari 2019 sampai 2 April 2019.

3.3 Intensitas Energi Matahari yang diterima oleh Sel Surya


Sel surya merupakan suatu komponen aktif yang mengubah cahaya matahari
menjadi energi listrik. Pada umunya sel sura memiliki ketebalan minimal 0,3 mm
yang terbuat dari irisan bahan semikonduktor dengan kutub positif dan negatif. Sel
surya memiliki pripsip dasar pembuatan energi matahari dengan cara
memanfaatkan efek fotovoltaik. Efek fotovoltaik adalah suatu efek yang dapat
mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik secara langsung (Subandi dan
Hani, s., 2015).
Prinsip kerja sel surya untuk mengahasilkan energi listrik dari tenaga surya
berlangsung pada perangkat semikonduktor yang disebut sel surya aau solar sel. Sel
surya adalah unit yang memberikan energi listrik dalam bentuk tegangan dan arus.
Saat sambungan semikonduktor terkena sinar matahari, elektron mendapakan
energi dari cahaya matahri yang berfungsi untuk melepaskan dirinya dari
semikonduktor N, daerah deplesi maupun semikonduktor P. Terlepasnya elektron
akan meninggalkan hole. Peristiwa ini disebut fotogenerasi elektron-hole yaitu
terbentuknya pasangan elektron dan hole akibat cahaya matahari. Fotogenerasi
dapat terjadi pada sambungan PN akibat dari perbedaan panjang gelombang cahaya
matahari. Pada saat kabel dihubungkan pada kedua ujung semikonduktor maka
elektron akan melalui kabel sehingga saat kabel dihubungkan pada lampu akan
membuat lampu menyala (Ilyas, S. dan Kasim, 2017).
Cahaya matahari dapat diubah menjadi energy listrik melalui modul surya
yang terbuat dari bahan semikonduktor. Semikonduktor merupakan bahan yang
terbuat dari semi logam yang memiliki partikel elektron-proton. Partikel ini jika
digerakan oleh energi luar akan membuat pelepasan electron sehingga
12

menimbulkan arus listrik dan pasangan electron hole. Modul surya berfungsi untuk
menyerap sinar matahari yang mengandung elektromagnetik atau foton. Energi
foton pada matahari mampu melepaskan elektron-elektron ke pita konduksi
sehingga menimbulakn arus listrik. Energi kinetik akan semakin besar seiring
meningkatnya intensitas cahaya matahari. Intesnsitas cahaya matahari tertinggi
diserap bumi di siang hari. Intensitas radiasi surya dipengaruhi oleh waktu siklus
perputaran bumi, kondisi cuaca, pergantian musim dan posisi garis lintang (Hasan,
H., 2012). Intensitas cahaya matahari yang diterima oleh sel surya berdasarkan
perhitungan pada subsub bab 3.1.3 adalah sebesar 7.997.573,842 Watt

3.4 Intensitas Energi Matahari yang diterima oleh Daun


Berdasarkan perhitungan luas daun menggunakan metode transect diperoleh
nilai sebesar 69,188 cm2 atau sama dengan 0,0069188 m2. Nilai H0 sebesar
36.686.118,54. Total radiasi surya yang diterima oleh daun dpat dicari dengan
persamaan berikut:
Total radiasi yang diterima oleh daun = H x Ldaun
= 39.987.869,21 x 0,0069188
= 276.668,256 Watt
Nilai dari intensitas energi matahari yang diterima daun dihitung dengan
ansumsi ketika daun menerima cahaya matahari selama 5 jam perharinya.
BAB 4. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai beriut:


1. Intensitas energi matahari yang di wilayah Jember sebesar 39.987.689,21
2. Perhitungan luas daun menggunakan metode transect diperoleh nilai luas
daun sebesar 69,188 cm2
3. Rata-rata daya pada rangkaian listrik 12 volt lebih besar dibandingkan
dengan daya 24 volt. Hal ini karena pada lampu 24 volt rangkaian listrik
disusun paralel sehingga hambatan pada rangkaian listrik semakin besar
yang mengakibatkan arus listrik semakin kecil.
4. Intensitas energi matahari yang diterima oleh sel surya sebesar
7.997.573,842 Watt
5. Intensitas energi matahari yang dierima oleh daun sebesar 276.668,256 Watt
DAFTAR PUSTAKA

Subandi dan Hani S. 2015. Pembangkit Listrik Energi Matahari Sebagai Penggerak
Pompa Air Dengan Menggunakan Solar Cell. Jurnal Teknologi
Technoscientia.
Hasan, H. 2012. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di Pulau Saugi.
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan.
Ilyas, S. & Kasim, I. 2017. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dengan Reflektor
Parabola.Jurnal Teknik Elektro
LAMPIRAN

Gambar 1. Digital multimeter Gambar 2. Menghubungkan kabel


pada lampu

Gambar 3. Pengukuran Arus dan Tegangan

Anda mungkin juga menyukai