ACARA 2
ENERGI MATAHARI
Oleh
Hidayatul Rohmah
NIM 171710201003
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas diperoleh tujuan sebagai berikut:
1. Menjelaskan besarnya intesitas radiasi sinar matahari yang diterima di Jember
2. Menjelaskan perbandingan daya pada masing-masing lampu 12 volt dan 24
volt
3. Menjelaskan besarnya luas daun menggunakan metode transect
4. Menjelaskan intensitas energi matahari yang diterima oleh sel surya
5. Menjelaskan intensitas energi matahari yang diterima oleh daun
3
1.3 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas diperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Memahami besarnya energi matahari yang diterima disuatu tempat
2. Memahami perbandingan daya pada masing-masing lampu 12 volt dan 24
volt
3. Memahami besarnya luas daun menggunakan metode transect
4. Memahami intensitas energi matahari yang diterima oleh sel surya
5. Memahami intensitas energi matahari yang diterima oleh daun
BAB 2. METODOLOGI
3.1.2 Hasil Pengukuran Tegangan dan Arus Listrik pada Masing-masing Lampu
Sel surya yang digunakan memiliki luas 0,2 m2. Hasil pengukuran tegangan
listrik dan kuat arus listrik pada masing-masing rangkaian disajikan pada Tabel 3.1
berikut.
8
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Tegangan dan arus Listrik Masing-masing Lampu
1.00
Arus
0.50
0.00
0 1 2 3 4 5 6
Pengukuran
(a)
6.00
4.00
2.00
0.00
0 1 2 3 4 5 6
Pengukuran
(b)
9
4.00
2.00
0.00
0 1 2 3 4 5 6
Pengukuran
(c)
Gambar 3.1 (a) Grafik perbandingan arus listrik lampu 12 volt dan 24 volt; (b)
Grafik perbandingan tegangan listrik lampu 12 volt dan 24 volt; (c) grafik
perbandingan daya listrik lampu 12 volt dan 24 volt
Tegangan dan arus pada lampu 12 volt memliki nilai rata-rata sebesar 1,083
dan 8,05 sedangkan pada lampu 24 volt diperoleh nilai rata-rata tegangan dan arus
sebesar 0,47 dan 7,05. Pada perhitungan daya lampu 12 volt memiliki rata-rata daya
sebesar 8,67 sedangkan pada lampu 24 volt memiliki daya 3,34 volt. Arus listrik
dan daya lampu 12 volt lebih besar daripada lampu 24 volt hal ini karena pada
lampu 24 volt rangkain listriknya adalah parelel sehingga hambatan (ohm) lebih
besar dibandingkan lampu 12 volt. Pada kedua lampu memiliki nilai rata-rata
tegangan yang hampir sama.
3.1.3 Hasil Perhitungan Total Radiasi yang Diterima oleh Solar sel
Dari perhitungan nilai H0 yang telah dilakukan digunakan untuk menghitung
total radiasi matahari yang diterima oleh solar sel. Pada praktikum energy matahari
luas dari solar sel adalah 0,2 m2. Perhitungan nilai total radiasi yang diterima oleh
solar sel sebagai berikut.
H = 39.987.869,21
Luas solar sel = 0,2 m2
Total radiasi = H x Lsolar sel
= 39.987.869,21 x 0,2
= 7.997.573,842 Watt
10
Luas segi empat adalah luas yang dibatasi koordinat pada daun adalah (0,0),
(0,14), (7,14) dan (7,0) sehingga diperoleh luas sebesar 98 cm2. Luas daun
menggunakan metode transect sebesar:
L = (a/b) x luas segi empat transect
L = (59,3/84) x 98 cm2
L = 0,706 x 98 cm2
L = 69,188 cm2
11
menimbulkan arus listrik dan pasangan electron hole. Modul surya berfungsi untuk
menyerap sinar matahari yang mengandung elektromagnetik atau foton. Energi
foton pada matahari mampu melepaskan elektron-elektron ke pita konduksi
sehingga menimbulakn arus listrik. Energi kinetik akan semakin besar seiring
meningkatnya intensitas cahaya matahari. Intesnsitas cahaya matahari tertinggi
diserap bumi di siang hari. Intensitas radiasi surya dipengaruhi oleh waktu siklus
perputaran bumi, kondisi cuaca, pergantian musim dan posisi garis lintang (Hasan,
H., 2012). Intensitas cahaya matahari yang diterima oleh sel surya berdasarkan
perhitungan pada subsub bab 3.1.3 adalah sebesar 7.997.573,842 Watt
Subandi dan Hani S. 2015. Pembangkit Listrik Energi Matahari Sebagai Penggerak
Pompa Air Dengan Menggunakan Solar Cell. Jurnal Teknologi
Technoscientia.
Hasan, H. 2012. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di Pulau Saugi.
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan.
Ilyas, S. & Kasim, I. 2017. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dengan Reflektor
Parabola.Jurnal Teknik Elektro
LAMPIRAN