Anda di halaman 1dari 12

Cahaya Aktiva Vol.03 No.

01, Maret 2013 Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati

PENGARUH KOMPETENSI DOSEN, SELF EFFICACY, LOCUS OF CONTROL, FASILITAS


PEMBELAJARAN TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI

Oleh :

Dwi Budiadi
(Politeknik Cahaya Surya)

Jenny Sulistyawati
(STMIK Cahaya Surya)

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan secara simultan
dan parsial antara kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa, self efficacy, locus of
control, dan fasilitas pembelajaran terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di
kediri pada mata kuliah akuntansi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap tingkat pemahaman mahasiswa
akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi (thitung = 2,977 dengan Sig.t = 0,004). Self
efficacy tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap tingkat pemahaman
mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi (thitung = 1,106 dengan Sig.t =
0,274). Locus of control tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap tingkat
pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi (thitung = 0,194
dengan Sig.t = 0,847). Fasilitas pembelajaran tidak berpengaruh positif secara parsial
terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi
(thitung = 0,793 dengan Sig.t = 0,431). Kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa, self
efficacy, locus of control, fasilitas pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan secara
simultan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah
akuntansi (Fhitung = 2,833 dengan Sig.F = 0,033).

Kata kunci: kompetensi dosen, self efficacy, locus of control, fasilitas pembelajaran, tingkat
pemahaman mahasiswa akuntansi.

A. Latar Belakang

Pendidikan dipandang sebagai salah hendaknya dikelola baik secara kualitas


satu aspek yang memiliki peranan pokok maupun kuantitas. Hal tersebut dapat
dalam membentuk generasi masa depan tercapai bila peserta didik dapat memahami
yang berkualitas dan bertanggung jawab dan juga mempraktikkan apa yang sudah
serta mampu menyongsong kemajuan pada diajarkan secara baik dan benar.
masa mendatang. Proses pendidikan akan Keberhasilan pendidikan akan
mengubah tingkah laku peserta didik agar tercapai jika ada usaha untuk meningkatkan
menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mutu pendidikan. Fungsi dan tujuan
mandiri dan kreatif. Pendidikan juga pendidikan menurut Undang Undang No 20
berfungsi mengembangkan kemampuan dan Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa
membentuk watak serta peradaban bangsa Pendidikan nasional berfungsi
yang bermartabat karena pendidikan mengembangkan kemampuan dan
memegang peranan penting dalam membentuk watak serta peradaban bangsa
mempersiapkan sumber daya manusia yang yang bermartabat dalam rangka
berkualitas. Oleh karena itu pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

Politeknik Cahaya Surya Kediri


36
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013 Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati

untuk berkembangnya potensi peserta didik ketrampilan memberi penguatan, ketrampilan


agar menjadi manusia yang beriman dan bertanya, ketrampilan mengadakan variasi,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ketrampilan menjelaskan, dan keterampilan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, membuka dan menutup pelajaran.
mandiri dan menjadi warga negara yang Menurut undang-undang No 14 tahun
demokrasi serta bertanggung jawab. 2005 pasal 69 ayat 2 yang dikutip dari Martinis
Penilaian kualitas produk pendidikan (2006:21) kompetensi dosen meliputi
pertama-tama terlihat pada perkembangan kompetensi pedagogik, kompetensi
sikap dasar, seperti sikap kritis akademis ilmiah kepribadian, kompetensi sosial, dan
dan kesediaan terus mencari kebenaran. Oleh kompetensi profesional. Dosen yang
karena itu, konsep pendidikan tidak direduksi berkompeten sangat dibutuhkan dalam dunia
pada ujian yang hanya mengukur transfer pendidikan saat ini. Usaha yang dilakukan
pengetahuan, namun lebih luas, mencakup universitas antara lain melakukan seleksi dan
pembentukan keterampilan (skill) dan sikap menaikkan standar pendidikan dosen. Dalam
dasar (basic attitude), seperti kekritisan, Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 pasal
kreativitas dan keterbukaan terhadap inovasi 31 ayat 1 adalah dosen minimal lulusan
dan aneka penemuan. Semua itu amat diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) untuk
diperlukan agar peserta didik mampu bertahan program diploma, minimal lulusan program
hidup dan menjawab tantangan yang selalu magister (S2) untuk program sarjana (S1), dan
berkembang. minimal lulusan program doktor (S3) untuk
Pendidik atau dalam perkuliahan program magister (S2) dan program doktor
disebut sebagai dosen, dituntut tidak sekedar (S3). Namun pendidik yang berkompeten tidak
sebagai pentransfer ilmu, namun lebih dari itu cukup untuk dimiliki saja, mahasiswa
juga berperan sebagai agen pencerahan. seharusnya memanfaatkan untuk
Idealisme pendidik, meminjam istilah Socrates memperdalam ilmu. Dosen bertugas
adalah eutike, bidan yang membantu peserta mentransfer ilmu kepada mahasiswa dan
didik melahirkan inovasi dan pengetahuan. mahasiswa mempunyai hak untuk bertanya
Oleh karena itu kompetensi dosen merupakan apabila ada yang belum dipahami.
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi Dalam penyampaian mata kuliah-mata
mahasiswa dalam memahami dan menguasai kuliah akuntansi, dosen diharapkan mampu
pelajaran. Bergayut dengan ini, maka menyajikan materi-materi dengan jelas, salah
kegagalan belajar jangan begitu saja satunya dengan mengembangkan kompetensi
mempersalahkan pihak mahasiswa sebab mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat
dimungkinkan dosen kurang berhasil dalam dicapai dengan maksimal dan agar anggapan
memberikan motivasi yang mampu mahasiswa yang keliru tersebut dapat ditepis.
membangkitkan semangat dan kegiatan siswa Untuk mendukung hal tersebut, maka
untuk belajar. diperlukan media pembelajaran seperti buku
Purwanto (2002:38) menyatakan bahwa paket. Selain media cetak, dosen pengampu
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar juga menggunakan media berbasis komputer
adalah faktor internal dan faktor eksternal. yaitu penyampaian materi yang disajikan
Faktor internal antara lain intelegensi, bakat, melalui LCD. Dosen berupaya untuk
minat, emosi, dan kemampuan kognitif. menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat
Sedangkan faktor eksternal antara lain diproses dengan berbagai indera. Hal tersebut
lingkungan (lingkungan alam dan lingkungan sesuai dengan yang dikemukakan oleh Azhar
sosial) dan instrumental (kurikulum, program Arsyad (2007:9) semakin banyak alat indera
pengajaran, sarana dan fasilitas, guru, yang digunakan untuk menerima dan mengolah
administrasi dan manajemen). informasi, semakin besar kemungkinan
Dosen yang berkompeten pada informasi tersebut dimengerti dan dapat
umumnya dilihat dari seberapa jauh dosen dipertahankan dalam ingatan. Diharapkan
menguasai materi dan dosen tersebut dapat dosen lebih mudah dalam menyampaikan
menerapkan model pembelajaran yang tepat materi kuliah, sehingga dapat membantu
untuk materi yang dipelajari. Menurut mahasiswa dalam menerima dan menyerap
Djamarah (2000:99) pendidik yang dengan baik pesan-pesan dari materi yang
berkompeten adalah pendidik yang memiliki disampaikan.

Politeknik Cahaya Surya Kediri


37
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013 Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati

Arikunto (2002:6) menyatakan bahwa pengetahuan dan skill baru nantinya dapat
fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang diterapkan ketempat kerjanya kelak setelah
dapat memudahkan dan melancarkan lulus kuliah, sedangkan individu yang
pelaksanaan sesuatu usaha. Seorang meragukan kemampuannya tergolong individu
mahasiswa seharusnya lebih giat untuk yang memiliki self efficacy rendah.
belajar ketika fasilitas belajar memadai. Locus of control adalah salah satu aspek
Wuryani (2002:329) menyatakan bahwa kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu,
fasilitas belajar yang lengkap, guru yang pada dasarnya menunjukkan pada
disediakan, dan gedung dibuat dengan keyakinan individu mengenai sumber penyebab
harapan supaya siswa bersemangat. dari peristiwa – peristiwa yang terjadi pada
Upaya lain yang perlu diperhatikan dirinya. Demikian juga Locus of control pada
untuk meningkatkan manusia yang peserta pelatihan dianggap mempengaruhi
berkualitas dibidang akuntansi maka harus besarnya kemampuan mentransfer ketrampilan
ditingkatkannya pemahaman materi kuliah yang baru mereka pelajari (Noe & Schmitt,
tidak dengan satu kali membaca saja. Pesan 1999 dalam Kustini dan Suharyadi (2002).
atau informasi dalam materi akan lebih jelas Menurut Rotter (1996) dalam Kustini dan
dan dapat dipahami jika dibaca atau Suharyadi (2002) locus of control adalah
dipraktikkan berulang-ulang. Seperti halnya merupakan derajat keyakinan individu bahwa
penggunaan buku paket akuntansi yang mereka mampu mengontrol event – event
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, dalam kehidupannya (internal locus of control)
penerapan, dan analisis mahasiswa terhadap atau keyakinan individu bahwa lingkunganlah
materi akuntansi.. Menurut Nana Sudjana yang mampu mengontrol event – event dalam
(2005:19) segala apa yang dipelajari kehidupannya (external locus of control).
memerlukan pengulangan atas kegiatan Mata kuliah yang menunjang keahlian di
belajar terdahulu. Penguasaan pengetahuan bidang akuntansi adalah Dasar Akuntansi
terhadap ketrampilan dalam suatu bidang Keuangan (DAK), Akuntansi Keuangan
merupakan suatu proses yang panjang, Menengah (AKM), Akuntansi Keuangan Lanjut
sehingga perlu adanya penguasaan materi (AKL), dan Akuntansi Keuangan Biaya (AKB).
dengan baik. Dengan penggunaan waktu dan Mata kuliah tersebut saling berkaitan dan
pola belajar yang baik, rajin masuk kuliah, dipelajari secara bertahap yang didesain
serta dimilikinya sumber belajar yang lengkap dengan suatu pendekatan komprehensif dan
diharapkan mahasiswa dengan mudah dalam seimbang untuk para mahasiswa pendidikan
memahami materi kuliah yang disampaikan akuntansi sebagai bekal mahasiswa untuk
oleh dosen, sehingga memberikan dampak meniti karier dibidang bisnis.
terhadap tingkat pemahaman yang baik. Untuk menghasilkan laporan keuangan
Self efficacy itu sendiri dinyatakan suatu badan usaha dari catatan-catatan
sebagai kepercayaan seseorang bahwa dia kejadian diperlukan pengetahuan dan
dapat menjalankan sebuah tugas pada pemahaman terhadap proses-proses yang
sebuah tingkat tertentu (Bandura, 1991 bersangkutan dan penalaran secara sistematis,
dalam Kustini dan Suharyadi, 2002). Dalam dan dapat dirumuskan secara kuantitatif
hubungannya dengan proses belajar sehingga menghasilkan laporan keuangan.
mengajar, self efficacy adalah tingkat Dalam program studi akuntansi, mahasiswa
kepercayaan individu yang merasa yakin akan diberi bekal mengenai penyusunan dan
dengan kemampuannya menguasai dan pemeriksaan laporan keuangan, perencanaan
mempelajari isi program pembelajaran (Noe perpajakan, dan analisis laporan keuangan.
et al, 2000) dalam Kustini dan Suharyadi Dimana tujuan ini tidak akan tercapai bila
(2002). Adanya self efficacy pada mahasiswa mahasiswa tidak memahami materi-materi
akan dapat menambah kepercayaan bahwa akuntansi yang disebabkan oleh fasilitas yang
dia dapat menjalankan proses perkuliahan kurang memadai ataupun karena dosen sebagai
secara benar. Individu dengan self efficacy pihak yang mentransfer ilmu kurang memenuhi
tinggi mempunyai arti bahwa individu standar kualifikasi seorang pendidik pada
tersebut memiliki keyakinan yang tinggi perguruan tinggi. Pada dasarnya konsep
untuk dapat berhasil dalam proses kompetensi dosen dan fasilitas belajar dalam
pendidikan atau pelatihan, dimana dengan penelitian ini merupakan replikasi dari

Politeknik Cahaya Surya Kediri


38
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013 Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati

penelitian Isni Ischayati (2011). Perbedaan jurusan akuntansi perguruan tinggi swasta di
pada penelitian sebelumnya adalah pada Kediri dalam memahami mata kuliah – mata
variabel dependen dan sampel penelitian kuliah akuntansi.
Variabel tingkat pemahaman akuntansi
dipilih karena sebagai tolak ukur atas B. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
keberhasilan yang dicapai dalam
menghasilkan generasi akuntansi yang Berdasarkan latar belakang yang telah
berguna di dunia bisnis. Pada penelitian ini, diuraikan diatas, maka rumusan masalahnya
sampel yang akan diteliti adalah mahasiswa adalah sebagai berikut:
jurusan Akuntansi di tiga Perguruan Tinggi apakah terdapat pengaruh yang signifikan
Swasta di Kediri, dengan melakukan secara simultan dan parsial antara
penelitian pengaruh kompetensi dosen dan kompetensi dosen yang dipersepsikan
fasilitas belajar terhadap tingkat pemahaman mahasiswa, self efficacy, locus of control,
akuntansi, akan diketahui kualitas prestasi fasilitas pembelajaran terhadap tingkat
yang telah dicapai. Hal ini sangat penting pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri
sehingga pada perguruan tinggi akan lebih pada mata kuliah akuntansi ?
mudah dalam melakukan proses
pembelajaran yang tepat. Berdasarkan rumusan masalah yang
Pada penelitian yang dilakukan oleh dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian
Isni Ischayati (2011) yang berjudul “Pengaruh ini adalah sebagai berikut : untuk mengetahui
persepsi mahasiswa mengenai kompetensi pengaruh yang signifikan secara simultan dan
dosen dan fasilitas belajar terhadap motivasi parsial antara kompetensi dosen yang
belajar akuntansi keuangan menengah” dipersepsikan mahasiswa, self efficacy, locus
menghasilkan kesimpulan bahwa persepsi of control, fasilitas pembelajaran terhadap
mengenai kompetensi dosen dan fasilitas tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di
belajar secara bersama-sama berpengaruh kediri pada mata kuliah akuntansi.
positif terhadap motivasi belajar mahasiswa.
Dari hasil penelitian tersebut dijelaskan C. Penelitian Terdahulu & Perumusan
bahwa terdapat pengaruh antara kompetensi Hipotesis
dosen dan fasilitas belajar terhadap motivasi
belajar akuntansi. Dari hasil penelitian sebelumnya yang
Pada penelitian ini, penulis mengambil dilakukan oleh Isni Ischayati (2011) dengan
mahasiswa jurusan Akuntansi sebagai objek judul “Pengaruh Persepsi Mahasiswa
untuk mengukur tingkat pemahaman Mengenai Kompetensi Dosen dan Fasilitas
akuntansi dalam menguasai materi sehingga Belajar Terhadap Motivasi Belajar Akuntansi
dapat menyelesaikan kasus-kasus akuntansi Keuangan Menengah”, menyatakan bahwa
pada saat terjun di dunia kerja. Dalam kompetensi dosen dan fasilitas belajar
penelitian ini, penulis memilih tiga Perguruan mempengaruhi motivasi belajar akuntansi
Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Kediri yaitu keuangan menengah. Sedangkan dari hasil
pada Universitas Nusantara PGRI (UNP), dan penelitian Devi Hardian Tyasari (2011) dengan
Universitas Islam Kediri (UNISKA) yang judul “Pengaruh Kompetensi Profesionalisme
mewakili mahasiswa akuntansi dari jenjang Dosen terhadap Motivasi Belajar (Studi
pendidikan akademik/ Strata Satu, dan tentang persepsi mahasiswa)”, disimpulkan
Politeknik Cahaya Surya Kediri yang mewakili bahwa persepsi mahasiswa tentang
mahasiswa dari jenjang pendidikan vokasi/ kompetensi kepribadian, kompetensi
Diploma Tiga. Penelitian terhadap tingkat pedagogik, kompetensi professional, dan
pemahaman sudah pernah dilakukan di Kediri kompetensi sosial dosen berpengaruh positif
namun dengan populasi yang khusus pada signifikan terhadap motivasi belajar.
satu perguruan tinggi saja. Sehingga hal Persamaan penelitian ini dengan
tersebut yang membuat penulis memutuskan penelitian sebelumnya adalah sama – sama
memilih melakukan penelitian di Kediri meneliti tentang elemen kompetensi dosen
dengan lebih memperluas populasi yang akan dan fasilitas belajar. Sedangkan perbedaannya
di uji dengan tujuan mengetahui dan adalah pada peneltian sebelumnya
mengukur tingkat pemahaman mahasiswa menggunakan variabel dependen berupa

Politeknik Cahaya Surya Kediri


39
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013 Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati

motivasi belajar, sedangkan pada penelitian ini Hipotesis 4 :


adalah tingkat pemahaman, dengan populasi yang fasilitas pembelajaran berpengaruh positif
lebih luas yaitu pada mahasiswa program studi S1 dan signifikan terhadap tingkat
di Universitas Islam Kediri (UNISKA) dan pemahaman mahasiswa akuntansi di
Universitas Nusantara PGRI (UNP), dan kediri pada mata kuliah akuntansi.
mahasiswa program studi D3 di Politeknik Cahaya Hipotesis 5 :
Surya Kediri. kompetensi dosen yang dipersepsikan
Hipotesis yang dibangun dalam penelitian mahasiswa, self efficacy, locus of control,
ini adalah : fasilitas pembelajaran berpengaruh positif
Hipotesis 1 : dan signifikan terhadap tingkat
kompetensi dosen yang dipersepsikan pemahaman mahasiswa akuntansi di
mahasiswa berpengaruh positif dan kediri pada mata kuliah akuntansi
signifikan terhadap tingkat pemahaman
mahasiswa akuntansi di kediri pada mata Untuk mempermudah pelaksanaan
kuliah akuntansi. penelitian agar tidak menyimpang dari inti
Hipotesis 2 : permasalahan maka perlu dijelaskan suatu
self efficacy berpengaruh positif dan kerangka pemikiran, karena kerangka
signifikan terhadap tingkat pemahaman pemikiran menyajikan secara ringkas dalam
mahasiswa akuntansi di kediri pada mata bentuk gambar hubungan antar variabel
kuliah akuntansi. penelitian
Hipotesis 3 :
locus of control berpengaruh positif dan
signifikan terhadap tingkat pemahaman
mahasiswa akuntansi di kediri pada mata
kuliah akuntansi.

Gambar : Kerangka Pemikiran Penelitian

Kompetensi Dosen
X1 H1

Self Efficacy H2
X2 Tingkat Pemahaman
Y
Locus Of Control H3
X3

H4
Fasilitas Belajar
X4

Politeknik Cahaya Surya Kediri


40
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013 Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati

D. METODE PENELITIAN

D.1 Sumber Data, Populasi dan Sampel D.2 Variabel Penelitian


Penelitian 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)

Sumber data yang digunakan dalam Variabel independen atau variabel bebas
penelitian ini diperoleh dari data primer yang merupakan variabel yang memengaruhi
didapatkan dari responden melalui pengisian variabel lain. Menurut Sarwono (2009:16)
kuesioner yang dibagikan secara langsung variabel bebas merupakan variabel yang
kepada mahasiswa akuntansi di Kediri. variabelitasnya diukur, dimanipulasi, atau
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari dipilih oleh peneliti untuk menentukan
satuan-satuan atau individu-individu yang hubungannya dengan suatu gejala yang
karakteristiknya hendak diduga. Populasi diobservasi. Dalam hal ini yang menjadi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa variabel independen adalah: Kompetensi
akuntansi di tiga perguruan tinggi swasta di Dosen (X1), Self Efficacy (X2), Locus Of Control
Kediri, yaitu pada Universitas Nusantara PGRI (X3) & Fasilitas Belajar (X4)
(UNP), dan Universitas Islam Kediri (UNISKA)
yang mewakili mahasiswa akuntansi dari 2. Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y)
jenjang pendidikan akademik/ Strata Satu,
dan Politeknik Cahaya Surya Kediri yang Variabel dependen atau variabel terikat
mewakili mahasiswa dari jenjang pendidikan adalah variabel yang memberikan reaksi/
vokasi/ Diploma Tiga. respons jika dihubungkan dengan variabel
Sampel adalah sebagian dari populasi bebas. Menurut Sarwono (2009:17) variabel
yang karakteristiknya mewakili karakteristik terikat merupakan variabel yang
populasinya. Cara pengambilan sampel variabelitasnya diamati dan diukur untuk
dilakukan dengan non probability sampling menentukan pengaruh yang disebabkan oleh
yaitu cara atau teknik yang dalam variabel bebas. Variabel dependen dalam
pemilihannya, satuan-satuan dalam populasi penelitian ini adalah tingkat pemahaman
tidak diberi kesempatan yang sama untuk mahasiswa terhadap mata kuliah – mata kuliah
dipilih sebagai sampel atau menjadi akuntansi. Untuk dapat memperoleh hasil yang
responden. Sampel dipilih oleh peneliti baik dalam suatu rangkaian kegiatan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pendidikan dan pembelajaran, seorang dosen
tertentu. Metode ini berupa purposive dituntut untuk memiliki kualifikasi tertentu
sampling. Syarat purposive sampling dalam yang disebut juga kompetensi. Kompetensi
penelitian ini adalah sebagai berikut : dosen meliputi kompetensi pedagogik,
1. Mahasiswa S1 dan D3 akuntansi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
minimal semester 3 (tiga). dan kompetensi profesional yang diperoleh
2. Telah menempuh mata kuliah pokok melalui pendidikan profesi. Kompetensi dosen
akuntansi yaitu Pengantar Akuntansi 1, sebagai variabel independen yang diukur
Pengantar Akuntansi 2, Akuntansi melalui persepsi mahasiswa berdasarkan
Keuangan Menengah 1, Akuntansi pernyataan 12 item untuk elemen kompetensi
Keuangan Menengah 2, Akuntansi pedagogik, kompetensi kepribadian,
Biaya, dan Auditing 1. kompetensi sosial dan kompetensi profesional
di kuesioner bagian A (Kompetensi Dosen).

Tabel : Populasi dan Sampel Penelitian

Perguruan Tinggi Populasi Sampel


Universitas Islam Kadiri 424 mahasiswa 30 Responden
Universitas Nusantara PGRI Kediri 377 mahasiswa 30 Responden
Politeknik Cahaya Surya Kediri 40 mahasiswa 30 Responden
Sumber: www.evaluasi.dikti.go.id, 2011

Politeknik Cahaya Surya Kediri


41
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013 Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati

Pernyataan tentang kompetensi Mahasiswa dapat dikatakan menguasai


pedagogik merupakan pernyataan yang atau memahami akuntansi apabila ilmu
menggambarkan tentang sejauh mana akuntansi yang sudah diperoleh selama ini
kemampuan dosen dalam memahami peserta dapat diterapkan dalam kehidupan
didik, merencanakan program belajar bermasyarakat atau dapat dipraktekkan di
mengajar, dan kemampuan melakukan dunia kerja.Pengukuran tingkat pemahaman
penilaian. Kompetensi pedagogik akuntansi dapat diukur melalui Indeks Prestasi
tergambarkan dalam pernyataan kuesioner Kumulatif (IPK) yang diperoleh berdasarkan
nomor 1 sampai 3. Pernyataan tentang nilai mata kuliah-mata kuliah akuntansi.
kompetensi kepribadian merupakan Tingkat pemahaman akuntansi sebagai
pernyataan yang menggambarkan tentang variabel dependen yang diukur melalui
kepribadian dosen yang mampu menjadi persepsi mahasiswa berdasarkan pernyataan
teladan yang baik terhadap peserta didik. 13 item pada kuesioner bagian C (Tingkat
Kompetensi kepribadian tergambarkan dalam Pemahaman Akuntansi). Teknik pengukuran
pernyataan kuesioner nomor 4 sampai 6. variabel kompetensi dosen, fasilitas
Pernyataan tentang kompetensi sosial pembelajaran dan tingkat pemahaman
merupakan pernyataan yang menggambarkan akuntansi adalah dengan menggunakan skala
tentang kemampuan dosen dalam likert, yaitu pada masing-masing pernyataan
berkomunikasi dan berinteraksi dengan pada kuisioner diberi skor 1 sampai dengan 5
peserta didik, sesame pendidik, dan untuk kategori:
masyarakat sekitar. Kompetensi sosial Sangat rendah (SR) Skor 1
tergambarkan dalam pernyataan kuesioner Rendah (R) Skor 2
nomor 7 sampai 9. Sedangkan elemen Cukup rendah (CR) Skor 3
kompetensi yang terakhir adalah dalam Tinggi (T) Skor 4
kuisioner ini adalah kompetensi professional Sangat tinggi (ST) Skor 5
merupakan pernyataan yang ditujukan untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan dosen E. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
menguasai materi pelajaran secara luas dan
mendalam. Kompetensi profesional E.1 Deskripsi Data
tergambarkan dalam pernyataan kuesioner Penelitian ini menggunakan kuisoner
nomor 10 sampai 12. sebagai alat pengumpulan data kuisioner
Fasilitas belajar adalah semua kebutuhan sebagian disebarkan kepada responden secara
yang diperlukan oleh peserta didik dalam langsung dan sebagaian disebarkan dengan
rangka untuk memudahkan, melancarkan dan metode snowballing. Responden dalam
menunjang dalam kegiatan belajar di sekolah. penelitian ini adalah mahasiswa DIII Akuntansi
Supaya lebih efektif dan efisien yang nantinya di Politeknik Cahaya Surya Kediri, dan
peserta didik dapat belajar dengan maksimal mahasiswa S1 Akuntansi di Universitas
dan hasil belajar yang memuaskan. Fasilitas Nusantara PGRI Kediri dan Universitas Islam
belajar sebagai variabel independen yang Kadiri. Pengumpulan data dilakukan selama 14
diukur melalui persepsi mahasiswa s/d 27 Oktober 2011. Jumlah kuisioner yang
berdasarkan pernyataan 12 item pada disebarkan sebanyak 90 buah. Kuisioner yang
kuesioner bagian B (Fasilitas Belajar). dikembalikan sebanyak 90 buah. Jumlah
respons kuisioner secara lengkap disajikan
dalam tabel berikut:

Tabel : Hasil Pengumpulan Data


Kelompok Kuisioner Kuisioner Kuisioner Kuisioner Tidak Kuisioner
Responden Dikirim Kembali Tidak Kembali Dapat Diolah Dapat Diolah
UNP 30 30 - - 30
UNISKA 30 30 - - 30
Politeknik CSK 30 30 - - 30
Persentase 100%

Politeknik Cahaya Surya Kediri


42
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013 Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati

E.2Analisa Hasil Penelitian


a. Uji Validitas dan Reliabilitas
Alat ukur penelitian ini diadopsi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
sehingga validitas dan realibilitasnya telah teruji. Dilakukannya pengujian kembali terhadap
validitas dan reabilitas dalam penelitian ini dimaksudkan untuk lebih meyakinkan hasil yang
diperoleh. Pengujian validitas dilakukan terhadap variabel kompetensi dosen, fasilitas belajar
dan tingkat pemahaman dengan menggunakan analisis korelasi product moment yang
terkoreksi (corrected item-total correlation). Penggunaan nilai corrected item-total correlation
digunakan karena nilai tersebut menghilangkan bias ukuran yang diperoleh dari uji korelasi
product moment biasa, dan item instrumen dianggap valid jika lebih besar dari 0,3 Nilai uji
validitas dengan corrected item-total correlation dari hasil pengujian validitas instrumen
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel : Hasil Uji Validitas

corrected .538 0.05 Valid


Butir Taraf 1
item-total Kete
Variabel Perta Signi .565 0.05 Valid
nyaan
correlatio
fikansi
rangan 2
n 0.05 Valid
3 .565
1 .787 0.05 Valid 0.05 Valid
4 .565
.537 0.05
2 Valid Locus .569 0.05 Valid
5
.787 0.05 Of
3 Valid .210 0.05 Valid
Control 6
.787 0.05
4 Valid (X3) .569 0.05 Valid
7
.523 0.05
5 Valid .569 0.05 Valid
Kompeten 8
.538 0.05
si 6 Valid .787 0.05 Valid
9
Dosen .538 0.05
7 Valid .338 0.05 Valid
(X1) 10
.565 0.05
8 Valid .338 0.05 Valid
11
.481 0.05
9 Valid .338 0.05
1 Valid
.787 0.05
10 Valid .393 0.05
2 Valid
.787 0.05
11 Valid .332 0.05
3 Valid
.787 0.05
12 Valid .332 0.05
4 Valid
.481 0.05 Valid
1 .393 0.05
5 Valid
.481 0.05 Valid
2 Fasilitas .393 0.05
6 Valid
.468 0.05 Valid Belajar
3 .452 0.05
(X4) 7 Valid
.404 0.05 Valid
4 .580 0.05
8 Valid
Self .481 0.05 Valid
5 .580 0.05
Efficacy 9 Valid
.402 0.05 Valid
6 .580 0.05
10 Valid
(X2) .422 0.05 Valid
7 .580 0.05
11 Valid
.422 0.05 Valid
8 .580 0.05
12 Valid
.476 0.05 Valid
9
.523 0.05 Valid
10
.538 0.05 Valid
11
Sumber: Data primer diolah

Politeknik Cahaya Surya Kediri


43
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013 Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati

.590 0.05 Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa


1 Valid
.590 0.05 seluruh item pertanyaan yang digunakan
2 Valid
telah valid dan oleh sebab itu dapat
.575 0.05
3 Valid digunakan sebagai instrumen penelitian.
0.05
4 .516 Valid Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk
5 .498 0.05
Valid
mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
0.05 tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran
Tingkat 6 .498 Valid
Pema dua kali terhadap gejala yang sama dengan
.498 0.05
haman 7 Valid menggunakan alat ukur yang sama. Suatu
(Y) .422 0.05 instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai
8 Valid
.522 0.05 nilai croanbach alpha > 0,6. semakin besar
9 Valid
0.05 alpha maka alat ukur yang digunakan semakin
10 .621 Valid reliabel. Nilai alpha untuk setiap nomor
.515 0.05
11 Valid pertanyaan lebih besar dari 0,6 sehingga
.787 0.05 kesimpulan yang bisa diambil adalah bawa
12 Valid
.787 0.05 masing-masing item pertanyaan adalah
13 Valid
Sumber: Data primer diolah
reliabel. Tabel berikut menyajikan secara
lengkap hasil uji reliabilitas.

Tabel Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbanch’s Alpha Keterangan


Kompetensi Dosen (X1);
Self Efficacy (X2); .920 Reliabel
Locus Of Control (X3);
Fasilitas Belajar (X4);
Tingkat Pemahaman (Y)
Sumber : Data primer diolah

b. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data data berasal dari populasi yang
memiliki sebaran atau distribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogrov-Smirnov dalam program SPSS 16.0. Untuk menolak atau menerima hipotesis dengan cara
membandingkan nilai probabilitas dengan taraf signifikansi (α)=5%. JIka nilai probabilitas lebih besar
dari 0.05 maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal.

Tabel Hasil Uji Normalitas


Taraf
Variabel Asym. Sig Distribusi
Signifikansi
Kompetensi Dosen 0,264 0,05 Normal
Self Efficacy 0,412 0,05 Normal
Locus Of Control 0,511 0,05 Normal
Fasilitas Belajar 0,762 0,05 Normal
Tingkat Pemahaman 0,637 0,05 Normal
Sumber : Data primer diolah

Dari hasil perhitungan uji normalitas, seluruh nilai probabilitas > 0.05 sehingga data tersebut
dinyatakan berdistribusi normal atau mempunyai sebaran data normal.

Politeknik Cahaya Surya Kediri


44
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013 Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Perhitungan regresi linier bergnda ini dilakukan dengan menggunakan bantuan paket
program komputer SPSS for windows versi 16.0. hasil dari perhitungan regresi diperoleh sebagai
berikut :
Tabel : Hasil dan pengujian regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 17.611 24.354 .723 .473
Kompetensi Dosen 1.816 .610 .525 2.977 .004
Self Efficacy .276 .250 .169 1.106 .274
Locus Of Control .066 .341 .040 .194 .847
Fasilitas Belajar .205 .258 -.149 .793 .431
a. Dependent Variable: Tingkat Pemahaman

Sumber: Data primer diolah

Model tersebut dapat dituliskan dalam persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y= 17.611 + 1.816 X1 + 0.276 X2 + 0.066 X3 + 0.205 X4
Hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa semua variabel independent memiliki koefisien
bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi yang lebih baik akan variabel kompetensi dosen,
Self Efficacy, Locus Of Control dan fasilitas belajar akan dapat meningkatkan tingkat pemahaman
akuntansi.

d. Uji Hipotesis
Kesimpulan dari hasil uji hipotesis disajikan dalam tabel 4.6 berikut :

Tabel : Hasil Uji Hipotesis dengan uji t dan uji F


Hipotesis 1 : Nilai thitung = Sig.t = Sig.t < 0,05
Kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa berpengaruh 2.977 .004 maka
positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa H1
akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi. diterima
Hipotesis 2 : Nilai thitung = Sig.t = Sig.t > 0,05
Self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat 1.106 .274 maka
pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah H2 ditolak
akuntansi.
Hipotesis 3 : Nilai thitung = Sig.t = Sig.t > 0,05
Locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap .194 .847 maka
tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata H3 ditolak
kuliah akuntansi.
Hipotesis 4 : Nilai thitung = Sig.t = Sig.t > 0,05
Fasilitas pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan .793 .431 maka
terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri H4 ditolak
pada mata kuliah akuntansi.
Hipotesis 5 : Nilai Fhitung = Sig.F = Sig.F <
Kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa, self efficacy, 2.833 .033 0,05 maka
locus of control, fasilitas pembelajaran berpengaruh positif dan H5
signifikan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di diterima
kediri pada mata kuliah akuntansi.
Sumber: Data primer diolah

Politeknik Cahaya Surya Kediri


45
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013 Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati

F. Pembahasan

Hasil pada penelitian ini menunjukkan untuk mahasiswa tetapi juga dapat
bahwa fasilitas belajar, self efficacy, locus of digunakan sebagai tambahan referensi
control dan kompetensi dosen berupa dosen untuk mengajar. Dapat mengakses
kompetensi pedagogik, kompetensi, data lewat internet baik dari perpustakaan
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial sendiri maupun dari fasilitas hotspot di area
dan kompetensi profesional secara bersama – universitas.
sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat Dari uraian – uraian di atas jelaslah
pemahaman akuntansi mahasiswa. Hal ini bahwa kompetensi dosen dan fasilitas
dibuktikan dengan sig.F .033 lebih kecil dari pembelajaran berpengaruh terhadap tingkat
alpha 5%. Hal ini berarti bahwa dengan adanya pemahaman yang dimiliki mahasiswa
kompetensi dosen, self efficacy yang dimiliki terhadap mata kuliah- mata kuliah
mahasiswa, locus of control dan fasilitas belajar akuntansi. Sehingga mahasiswa dapat
yang diberikan perguruan tinggi akuntansi yang menguasai mengenai penyusunan dan
baik dapat mempersiapkan mahasiswa menjadi pemeriksaan laporan keuangan,
seorang akuntan yang berkualitas, karena perencanaan perpajakan, dan analisis
memahami mata kuliah-mata kuliah inti laporan keuangan, serta ilmu – ilmu
pendidikan tinggi akuntansi. Hasil penelitian ini akuntansi lain yang dapat dimanfaatkan
mendukung penelitian Isni Ischayati (2011) mahasiswa saat terjun langsung di dunia
yang menyimpulkan bahwa fasilitas belajar dan kerja.
dari ketiga elemen kompetensi dosen yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial G. Kesimpulan Dan Saran
dan kompetensi profesional memiliki
pengaruih secara signifikan terhadap tingkat Berdasarkan hasil analisis data dan
pemahaman akuntansi. Jadi tidak terdapat pembahasan yang telah diuraikan pada bab
perbedaan hasil penelitian walaupun objek sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan
penelitian yang ditelii pada penelitian ini bahwa kompetensi dosen yang dipersepsikan
meliputi mahasiswa diploma III Akuntansi dan mahasiswa berpengaruh positif dan signifikan
mahasiswa tingkat Strata I pada beberapa secara parsial terhadap tingkat pemahaman
universitas, sedangkan pada penelitian mahasiswa akuntansi di kediri pada mata
terdahulu objek penelitian yang diteliti adalah kuliah akuntansi. Self efficacy tidak
mahasiswa tingkat Strata I pada satu berpengaruh signifikan secara parsial
universitas saja. terhadap tingkat pemahaman mahasiswa
Seorang mahasiswa dalam memahami akuntansi di kediri pada mata kuliah
mata kuliah-mata kuliah akuntansi tidak hanya akuntansi. Locus of control tidak berpengaruh
dengan adanya dosen yang berkompeten saja, signifikan secara parsial terhadap tingkat
namun seharusnya mahasiswa dapat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri
memanfaatkan untuk memperdalam ilmu, pada mata kuliah akuntansi. Fasilitas
dimana dosen bertugas mentransfer ilmu pembelajaran tidak berpengaruh positif
kepada mahasiswa dan mahasiswa mempunyai secara parsial terhadap tingkat pemahaman
hak untuk bertanya apabila ada yang belum mahasiswa akuntansi di kediri pada mata
dipahami sampai pihak mahasiswa benar- kuliah akuntansi. Kompetensi dosen yang
benar memahami dan mengerti ilmu yang dipersepsikan mahasiswa, self efficacy, locus
didapat dari dosen tersebut. Dalam of control, fasilitas pembelajaran
menyampaikan mata kuliah – mata kuliah berpengaruh positif dan signifikan secara
akuntansi, dosen memerlukan fasilitas simultan terhadap tingkat pemahaman
pembelajaran untuk lebih mempermudah mahasiswa akuntansi di kediri pada mata
mahasiswa dalam memahami mata kuliah yang kuliah akuntansi.
diajarkan. Fasilitas pembelajaran seperti buku Berdasarkan hasil kesimpulan
paket atau modul, penggunaan media berbasis tersebut, maka dapat diberikan saran bagi
komputer yaitu dengan menyampaikan materi pihak yang berkepentingan dalam penelitian
melalui LCD. Perpustakaan berusaha ini : (1) Bagi Perguruan Tinggi, dengan
menambah koleksi terbaru yang bukan hanya pelatihan dan evaluasi berkala terhadap

Politeknik Cahaya Surya Kediri


46
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013 Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati

kompetensi dosen, perkuliahan sebaiknya memfasilitasi upaya peningkatan kompetensi dosen agar
mahasiswa merasa nyaman dalam berinteraksi dengan dosen dan memaksimalkan pemanfaatan
fasilitas belajar sehingga mampu meningkatkan tingkat pemahaman mahasiswa. (2) Bagi dosen, Dosen
disarankan untuk terus berupaya meningkatkan kompetensi mengajar yang dimiliki. (3) Bagi peneliti
selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian dengan populasi yang lebih luas lagi dan
memperhatikan faktor lain yang mempengaruhi tingkat pemahaman.

DAFTAR PUSTAKA Kustini, Suharyadi F. 2004. Analisis Pengaruh


Locus Of Control, Orientasi Tujuan
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Pembelajaran dan Lingkungan Kerja
suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Terhadap Self Efficacy dan Transfer
Rineka Cipta. Pelatihan. Jurnal Ventura STIE Perbanas
Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Surabaya, Volume 07, Nomor : 01, April
Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Martinis, Yamin. 2006. Sertifikasi profesi
Aksara. Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Persada Press
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No
Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
2004. Standar Kompetensi Guru. Pendidikan
Jakarta: Depdiknas Purwanto. 2002. Psikologi Pendidikan.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Psikologi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Sistem pendidikan Nasional. Jakarta: CV.
Multivariate dengan Program SPSS Eka Jaya
http://eprints.upnjatim.ac.id diakses 2 oktober Sardiman AM. 2001. Interaksi dan Motivasi
2011 Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
http://hanstoe.wordpress.com diakses 20 Persada.
oktober 2011 Sarwono, Jonathan. 2009. Statistik itu mudah:
http://miklotof.wordpress.com diakses 4 Panduan Lengkap Untuk Belajar
oktober 2011 Komputasi Statistik Menggunakan SPSS
http://psikologimania.co.cc diakses 4 oktober 16. Yogyakarta: 2009
2011 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang
http://psychologymania.wordpress.com Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
diakses 2 oktober 2011 Cipta.
http://rasto.wordpress.com diakses 10 oktober Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses
2011 Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
http://rumahbelajarpsikologi.com diakses 10 Algesindo.
oktober 2011 Sugiyono. 2008.. Metode Penelitian Bisnis.
http://sobatbaru.blogspot.com diakses 2 Bandung: Alfabeta.
oktober 2011 Tyasari, Devi Hardian. 2011. Pengaruh
Ischayati, Isni. 2011. Pengaruh Persepsi Kompetensi Profesionalisme Dosen
Mahasiswa Mengenai Kompetensi terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa
Dosen Dan Fasilitas Belajar Terhadap Program Studi S1 Pendidikan Akuntasi
Motivasi Belajar Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Menengah Pada Mahasiswa FKIP- Malang (Studi tentang Persepsi
UMS, Skripsi Fakultas Keguruan dan Mahasiswa). Skripsi Jurusan Akutansi -
Ilmu Pendidikan Universitas Fakultas Ekonomi UM.
Muhammadiyah Surakarta Undang-Undang Republik Indonesia, No. 14
Kunandar. 2009. Guru Profesional Tahun 2005 , Guru dan Dosen
Implementasi Kurikulum KTSP dan Wuryani, Sri Esti. 2002. Psikologi Pendidikan.
Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Jakarta: PT Grasindo
Rajawali Pers. www.evaluasi.dikti.go.id

Politeknik Cahaya Surya Kediri


47

Anda mungkin juga menyukai