Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO G BLOK 19 TAHUN 2013

Seorang anak laki-laki, umur 10 tahun, mengeluh, mata kanannya kabur sejak terkena bola bulu
tangkis 2 hari yang lalu. Mata tampak merah namun tidak keluar darah. Penderita mengeluh mata
terasa nyeri dan mual muntah. Penderita dibawa ke mantri, diberi obat tetes Cendoxytrol dan
obat makan, tapi keluhan tidak berkurang. Penderita lalu dibawa ibunya ke RS karena mata
kanan semakin kabur

Pemeriksaan oftalmologi :

AVOD : 1/300, AVOS : 6/6 E

TIOD : 35,50 mmHg, TIOS : 18,5 mmHg

Palpebral : blefarospasme (+)

Konjungtiva :subkonjungtiva bleeding (+)

Kornea : edema

Bilik mata depan terdapat darah/black ball eye (+)

Iris, pupil, lensa dan segmen posterior tidak dapat dinilai

I. KLARIFIKASI ISTILAH
a. Cendoxytrol : obat tetes mata yang mengandung kombinasi obat
kortikosteroid (dexametason) untuk anti inflamasi dan antibiotic (neomisina dan
polimisina) sebagai anti bakterial
b. Mantri : pegawai yang bekerja sebagai pembantu dokter dan
pelayan kesehatan
c. AVOD : acies visus oculi dextra
d. AVOS : acies visus oculi sinistra
e. TIOD : tekanan intra okuler Dextra
f. TIOS : tekanan intra okule sinistra
g. Blefarospasme : kenjatan otot orbicularis oculi kelopak akibat spasme letih
atau rentan merupakan tindakan memejamkan mata dengan kuat yang tidak
disadari yang dapat berlangsung beberapa detik hingga beberapa jam
h. Konjungtiva bleeding : pendarahan pada konjungtiva
i. Black ball eye : pendarahan yang terjadi pada bilik mata depan
II. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Seorang anak laki-laki, umur 10 tahun, mengeluh mata kanannya kabur sejak
terkena bola bulu tangkis 2 hari yang lalu.
2. Mata tampak merah namun tidak keluar darah. Penderita mengeluh mata terasa
nyeri dan mual muntah.
3. Penderita dibawa ke mantri, diberi obat tetes Cendoxytrol dan obat makan, tapi
keluhan tidak berkurang.
4. Penderita lalu dibawa ibunya ke RS karena mata kanan semakin kabur
5. Pemeriksaan oftalmologi :
AVOD : 1/300, AVOS : 6/6 E
TIOD : 35,50 mmHg, TIOS : 18,5 mmHg
Palpebral : blefarospasme (+)
Konjungtiva :subkonjungtiva bleeding (+)
Kornea : edema
Bilik mata depan terdapat darah/black ball eye (+)
Iris, pupil, lensa dan segmen posterior tidak dapat dinilai

III. ANALISIS MASALAH


a. Seorang anak laki - laki, umur 10 tahun, mengeluh, mata kanannya kabur sejak
terkena bola bulu tangkis 2 hari yang lalu.
i. Bagaimana anatomi dan fisiologi mata pada anak ? (mekanisme
penglihatan jg) (1)
ii. Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin dengan keluhan ? (2)
iii. Bagaimana mekanisme mata kanan kabur sejak terkena bola bulutangkis ?
(3)
iv. Dimana letak lesi yang terjadi pada kasus ini sehingga menyebabkan
penglihatan kanan kabur ? (4)
robeknya pembuluh darah iris atau badan silier yang dikarenakan trauma
tumpul

Badan Siliaris: Menyokong lensa dan mengandung otot yang


memungkinkan lensa untuk beroakomodasi, kemudian berfungsi juga
untuk mengsekreskan aqueus humor.

Iris: Mengendalikan cahaya yang masuk ke mata melalui pupil,


mengandung pigmen.
penglihatan kabur disebabkan adanya akumulasi darah pada bilik depan
mata yang menyebabkan hantaran cahaya terhambat sehingga refraksi ikut
menurun
b. Mata tampak merah namun tidak keluar darah. Penderita mengeluh mata terasa
nyeri dan mual muntah.
i. Bagaimana mekanisme mata merah pada kasus ? (5)
ii. Bagaimana mekanisme mata nyeri ? (6)
darah dan debris terakumulasi pada bilik mata depan --> menempel di
trabekula meshwork sehingga menghambat aliran masuk humor aquos ke
dalam saluran meshwork --> meningkatnya tekanan intraokuler karena
adanya peningkatan volume cairan pd bilik mata depan
iii. Bagaimana mekanisme mual muntah pada kasus ? (7)
iv. Bagaimana makna klinis mata merah namun tidak keluar darah pada kasus
? (8)
v. Bagaimana hubungan mual muntah dengan trauma mata yang dialami ?
(9)
c. Penderita dibawa ke mantri, diberi obat tetes Cendoxytrol dan obat makan, tapi
keluhan tidak berkurang.
i. Bagaimana farmakologi dari Cendoxytrol ? (dinamik, kinetic, efk
samping, indikasi, kontraindikasi) (10)

KOMPOSISI / KANDUNGAN

Tiap 1 ml Cendo Xitrol Eye Drops mengandung Deksametason 0,1%, Neomisina 3,5 mg,
dan Polimiksina 6000 IU.

FARMAKOLOGI (CARA KERJA OBAT)

Cendo Xitrol adalah obat tetes mata yang mengandung kombinasi obat kortikosteroid
(deksametason) dan antibiotik (neomisina dan polimisina). Kortikosteroid mempunyai
efek antiinflamasi atau menekan peradangan. Sedangkan neomisina dan polimisina
mempunyai efek antibakterial.

INDIKASI / KEGUNAAN

Indikasi Cendo Xitrol adalah :


Infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap neomisina dan
polimiksina.
Blefaritis tidak bernanah.
Konjungtivitis tidak bernanah.
Skleritis.
Tukak kornea.
Keratitis.

KONTRAINDIKASI

Cendo Xitrol tidak boleh diberikan kepada :


Penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap salah satu komponen obat.
Penderita tuberkulosis mata, infeksi mata yang disebabkan jamur dan virus, cacar air,
konjungtivitis akut yang berananah, atau blefaritis akut yang bernanah.

DOSIS DAN ATURAN PAKAI

Tanyakan kepada dokter anda mengenai dosis dan aturan pakai Cendoxitrol tetes mata.
Dosis yang lazim diberikan adalah 4 – 6 kali sehari 1 – 2 tetes.

EFEK SAMPING
Reaksi hipersensitivitas atau alergi dapat terjadi meskipun jarang.
Iritasi mata, rasa terbakar, tersengat, gatal, penurunan ketajaman mata.
Katarak subkapsular posterior dan glaukoma pada penggunaan jangka panjang dan
terus menerus.

PERINGATAN DAN PERHATIAN


Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau jangka panjang dapat meningkatkan
pertumbuhan mikroorganisme yang resisten.
Tidak boleh diberikan untuk iritasi mata yang dicetuskan oleh lensa kontak.
Hati-hati pemberian pada ibu hamil atau ibu menyusui.
Tidak dianjurkan untuk pengobatan jangka panjang.

KEMASAN

Cendo Xitrol Tetes Mata, botol @ 5 ml dan @ 15 ml.

KETERANGAN

HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

Simpan di tempat kering dan sejuk.

ii. Obat makan apa yang kemungkinan diberikan pada pasien ini ? (11)
iii. Mengapa keluhan tidak berkurang walaupun sudah diberikan obat tetes
dan obat makan ? (12)
d. Penderita lalu dibawa ibunya ke RS karena mata kanan semakin kabur
i. Bagaimana mekanisme penglihatan semakin kabur ? (13)

robeknya pembuluh darah iris atau badan silier yang dikarenakan trauma tumpul

Badan Siliaris: Menyokong lensa dan mengandung otot yang memungkinkan


lensa untuk beroakomodasi, kemudian berfungsi juga untuk mengsekreskan
aqueus humor.

Iris: Mengendalikan cahaya yang masuk ke mata melalui pupil, mengandung


pigmen.

penglihatan kabur disebabkan adanya akumulasi darah pada bilik depan mata
yang menyebabkan hantaran cahaya terhambat sehingga refraksi ikut menurun

e. Pemeriksaan oftalmologi :

AVOD : 1/300, AVOS : 6/6 E

TIOD : 35,50 mmHg, TIOS : 18,5 mmHg

Palpebral :blefarospasme (+)

Konjungtiva :subkonjungtiva bleeding (+)

Kornea : edema

Bilik mata depan terdapat darah/black ball eye (+)

Iris,pupil, lensa dan segmen posterior tidak dapat dinilai

i. Bagaimana interpretasi pemeriksaan oftalmologi ? (14)


ii. Bagaimana mekanisme abnormal pemeriksaan oftalmologi ? (15)
iii. Bagaimana cara pemeriksaan oftalmologi ? (16)
1. AVOD/AVOS
2. TIO
3. Palpebral
4. Konjungtiva
5. Kornea
6. Bilik mata depan
f. Apa saja Differential diagnosis pada kasus ini ? (17)
g. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus ini ? (18)
h. Apa diagnosis kerja pada kasus ? (19)
i. Bagaimana pathogenesis pada kasus ? (20)
j. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan ? (21)
k. Apa saja factor resikonya ? (22)
l. Bagaimana epidemiologi pada kasus ? (23)
m. Apa saja etiologi pada kasus ? (24)

glaukoma:

1. KELAINAN PADA LENSA

- LUKSASI

- INTUMESEN

- FAKOLITIK

2. KELAINAN UVEA

- UVEITIS

- TUMOR

3. TRAUMA

- HIFEMA

- PERFORASI BOLA MATA

- TRABEKULITIS

4. PEMBEDAHAN

- BILIK MATA DEPAN DANGKAL

5. PENYEBAB LAIN

- STEROID INDUCED

- RUBEOSIS IRIDIS ( KELAINAN RETINA )

hifema :

1. trauma benda tumpul


2. komplikasi post-operasi intraokuli
3. pecahnya neovaskularisasi pada iris
4. anomali vaskuler (juvenile xanthogranuloma)
n. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ? (25)
o. Apa saja tindakan pencegahan yang dapat dilakukan ? (26)
p. Apa saja komplikasi yang ditimbulkan ? (27)
q. Bagaimana prognosis ? (28)
r. Apa KDU pada kasus ? (29)

IV. LI
a. Anatomi dan fisiologi mata
b. Glaucoma (galonyo ye)
c. Hifema
d. Trauma

PERHATIAN!
1. JAWABAN DIKUMPUL PALING LAMBAT HARI RABU, 9 OKTOBER
2013 JAM 16:00. LEBIH CEPAT LEBIH BAIK
2. DIKETIK RAPI, RINGKAS, PADAT, JELAS.
3. LEARNING ISSUE WAJIB DICARI DAN KETIK RAPI.
4. DIKETIK TIMES NEW ROMAN, 12 SPASI 1,5.
5. YANG MAU LEWAT EMAIL (vi_cha01@yahoo.co.id)
6. LAPORAN BERISI, KAN YANG UNTUNG KITO JUGO, NAK UJIAN
KAN? BIAR ENAK DIPAKE BUAT BELAJAR. HEHE
7. MOHON KERJASAMANYA MBAKSIST, MASBRO

HUSTIN 1 10 19 28 8 17 26 LI1
TATIA 2 11 20 29 9 18 27 LI2
WISNU 3 12 21 1 10 19 28 LI3
GHEA 4 13 22 2 11 20 29 LI4
PIER 5 14 23 3 12 21 16 LI1
CHACHA 6 15 24 4 13 22 10 LI2
SELVI 7 16 25 5 14 23 9 LI3
BEBY 8 17 26 6 15 24 20 LI4
GINA 9 18 27 7 16 25 15 LI2

V. HIPOTESIS
Seorang anak laki-laki berumur 10 tahun menderita hifema e.c trauma tumpul disertai
glaucoma sekunder pada oculi dextra

Anda mungkin juga menyukai