Sri Winarni
FIK Universitas Negeri Yogyakarta
email: winuny@yahoo.co.id
Abstrak: Membangun insan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berkarakter dan bermartabat ber-
arti mengintegrasikan pendidikan karakter dalam seluruh kegiatan di kampus. Strategi implementasi
pendidikan karakter di kampus mestinya menyasar kepada seluruh sivitas akademika: mahasiswa,
dosen, dan pegawai yang dilakukan melalui perkuliahan, kegiatan mahasiswa, dan manajemen.
Model Nested dapat digunakan untuk mengintegrasikan beberapa keterampilan belajar: keterampilan
berpikir, keterampilan sosial, dan keterampilan mengorganisir, dan juga soft skill. Pengintegrasian
pendidikan karakter dalam perkuliahan dapat dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai karakter
dalam perencanaan (silabus dan RPP), bahan ajar dan media, implementasi di kelas, penilaian, moni-
toring, dan evaluasi kegiatan secara keseluruhan.
Abstract: Building Yogyakarta State University’s dignified humans of good character means inte-
grating character education in all activities in the campus. The strategy of implementing the character
education in the campus should be targeted to all civitas academica (campus community members):
students, lecturers, and staff, conducted through lectures, students’ activities, and management.
Nested model can employed to integrate a number of learning skills: thinking skills, social skills, orga-
nizing skills, and soft skills. Integrating character education in the lectures can be done by infusing
character values in planning (syllabus and lesson plans), learning materials and media, classroom
implementation, monitoring, assessment, and overall evaluation activities.
95
96
Pembangunan karakter melalui pen- nya harus dimiliki oleh individu (baca: ma-
didikan di antaranya pengintegrasian nilai- hasiswa). Dalam realitas kehidupan, ada
nilai karakter oleh unit MKU (Mata Kuliah sejumlah nilai yang terkonstruksi di dalam
Umum) dan dilanjutkan dengan penginte- masyarakat yang boleh jadi antara masya-
grasian pendidikan karakter dalam per- rakat yang satu dengan yang lain berbeda.
kuliahan tahun 2010. Meskipun demikian Ada kalanya konstruksi nilai dipengaruhi
masih ditemui beberapa kendala dalam oleh kultur tempat nilai tersebut dibentuk.
pengintegrasian ke dalam perkuliahan. Karena itu, untuk menghindari pemaham-
Pengintegrasian pendidikan karakter da- an yang berbeda atas suatu nilai, perlu di-
lam perkuliahan memerlukan perencana- identifikasi dulu nilai-nilai yang berlaku
an yang terpadu. Implementasi pendidikan universal atau yang ditargetkan.
karakter beserta monitoring dan evaluasi-
nya pun harus sudah disiapkan dengan Pembelajaran Nilai
baik. Pendidikan karakter tidak cukup de- Setelah proses identifikasi nilai dila-
ngan cara langsung yang memiliki ciri in- kukan dan ditemukan nilai moral yang di-
doktrinasi, karena nilai-nilainya hanya targetkan, nilai moral tersebut selanjutnya
akan diserap/dihafalkan tetapi tidak ter- ditanamkan kepada mahasiswa melalui
internalisasi apalagi diamalkan. Andai pun langkah-langkah sebagai berikut.
diterapkan. Hal itu karena adanya peng- Menciptakan lingkungan yang memung-
awasan atau pranata hukum, bukan atas kinkan nilai-nilai moral tersebut diterap-
kesadaran diri. kan. Peran ini begitu penting dilakukan
Atas dasar pemikiran di atas, tulisan oleh dosen dalam rangka membangun
ini membahas strategi pendidikan karak- kesamaan wawasan mencapai tujuan,
ter, pendekatan terintegrasi, dan integrasi menciptakan iklim moral bagi mahasis-
pendidikan karakter. Namun, tulisan ini wa.
belum didasarkan pada fakta-fakta yang Adanya keteladanan atau model peri-
implementatif terkait pendidikan karakter laku moral. Menunjukkan perilaku ber-
di kampus dan lebih didasarkan pada kon- moral memiliki dampak yang lebih kuat
sep dan pemikiran serta wacana yang akan daripada berkata-kata tentang moral.
segera diimplementasikan di UNY. One man practicing good sportmanship is
better than fifty others preaching it.
STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER Menyusun aturan atau kode etik berpe-
Marten (2004:58) mengusulkan stra- rilaku baik. Mahasiswa perlu mengeta-
tegi pembelajaran karakter yang efektif, hui apa yang boleh dan tidak boleh di-
yakni harus dilakukan secara lebih kon- lakukan. Artinya, ada pemahaman yang
kret. Ada tiga tahapan yang perlu dilaku- sama terkait dengan perilaku moral.
kan dalam pembelajaran karakter, yakni: Menjelaskan dan mendiskusikan peri-
identifikasi nilai, pembelajaran nilai, dan laku bermoral. Ketika usia anak-anak, be-
memberikan kesempatan untuk menerap- lajar perilaku moral dilakukan dengan
kan nilai tersebut. cara imitasi dan praktik tanpa harus
mengetahui alasan mengapa hal itu di-
Identifikasi Nilai lakukan atau tidak dilakukan. Mema-
Identifikasi nilai terkait dengan nilai- suki usia remaja dan dewasa, kemam-
nilai moral apa saja yang sekurang-kurang- puan bernalarnya telah berkembang.
Karena itu, perlu ada penjelasan dan moral sebagaimana yang diinginkan. Ka-
bila perlu ada proses diskusi untuk sam- rena itu, penghargaan tidak harus diberi-
pai pada pilihan perilaku moral yang kan ketika mahasiswa mengakhiri serang-
diharapkan. kaian kegiatan, melainkan juga dalam pro-
Menggunakan dan mengajarkan etika ses “menjadi”. Penghargaan dapat diberi-
dalam pengambilan keputusan. Indivi- kan dalam berbagai bentuk. Misalnya, da-
du acapkali dihadapkan pada pilihan- lam bentuk sertifikat, stiker, peran tertentu
pilihan yang harus diambil keputusan- seperti mentor bagi temannya, dan lain
nya. Mengambil keputusan adalah pro- sebagainya.
ses mengevaluasi tindakan-tindakan dan Zuchdi (2008:6-8) mengemukakan su-
memilih alternatif tindakan yang sejalan paya pendidikan moral/nilai (pendidikan
dengan nilai moral tertentu. karakter) tidak bersifat indoktrinatif, maha-
Mendorong individu mahasiswa me- siswa perlu didorong untuk dapat mene-
ngembangkan nilai yang baik. Dosen mukan alasan-alasan yang mendasari ke-
perlu menciptakan situasi dan mengins- putusan moral. Tujuannya untuk mengem-
pirasi mahasiswa untuk menampilkan bangkan kemampuan mengontrol tindakan
perilaku moral. A mediocre teacher tells, a yang diperlukan agar seseorang dapat
good teacher explains, a superior teacher benar-benar memahami keputusan moral
demonstrates, and the great teacher inspires. yang diambilnya, dapat mengidentifikasi
alasan yang baik yang harus diterima dan
Penerapan Nilai alasan yang tidak baik yang harus ditolak
Setelah pengajaran nilai dilakukan, atau diubah. Pada akhirnya mahasiswa ha-
tahap ketiga yang perlu dilakukan adalah rus mampu merumuskan perubahan yang
memberikan kesempatan untuk mengapli- perlu dilakukan.
kasikannya. Hal terpenting bertalian de- Pembelajaran mestinya menciptakan
ngan penerapan nilai adalah konsistensi setting sosial yang memungkinkan imple-
antara apa yang diajarkan dengan apa yang mentasi pengetahuan yang diperoleh un-
diterapkan. Artinya, apa yang dikatakan tuk memecahkan masalah yang ada dalam
harus berbanding lurus dengan apa yang masyarakat. Selanjutnya, pendidikan mo-
dilakukan, baik pada lingkungan kampus ral/nilai hendaknya difokuskan pada kait-
maupun dalam keluarga dan masyarakat. an antara pemikiran moral (moral thinking)
Terkait dengan penerapan nilai, ada dan tindakan bermoral (moral action). Kon-
dua model yang dapat diaplikasikan. Per- sep moralitas perlu diintegrsasikan dengan
tama, membentuk kebiasaan rutin yang pengalaman dalam kehidupan sosial. Pe-
bermuatan nilai-nilai moral. Kedua, mem- mikiran moral dapat dikembangkan antara
berikan reward bagi mahasiswa yang me- lain dengan dilema moral yang menuntut
nampilkan perilaku bernilai moral. Mena- kemampuan untuk mengambil keputusan
namkan dan membentuk nilai moral me- dalam situasi yang sangat dilematis. Tin-
mang tidak secepat mengajarkan keteram- dakan moral yang selaras dengan pemi-
pilan seperti menendang atau memukul kiran moral hanya mungkin dicapai me-
bola. Untuk hal tersebut dibutuhkan proses lalui pencerdasan emosional dan spiritual
yang relatif panjang, konsisten, dan tidak serta pembiasaan.
sekali jadi. Bisa jadi mahasiswa belum se-
penuhnya menampilkan perilaku bernilai
keterampilan Berpikir
Aktivitas Ritmik
Gambar 1: Contoh Model Nested Mata Kuliah Aktivitas Ritmik (Sumber: Kreativitas
Penulis Dimodifikasi dari Model Nested)
Komp.1 11
111
Komp.2 11 111
Tema:
Ketaatan
Komp.3 11 111
Beribadah
Komp.... 11 111
Pendidikan Nilai/Karakter
Komp.1 11 111
Tujuan Mata
Komprehensif
Kuliah dan
Metode Komp.2 11 111
Nilai-nilai
Pembe-
Target
lajaran Tema: Komp.3 11 111
yang Diintegra-
Kejujuran
sikan Komp.... 11 111
Komp.1 11 111
Komp.2 11 111
Tema:
Tanggung
Komp.3 11 111
Jawab
Komp.... 11 111
lakukan perubahan pada tiga komponen lajaran, sumber belajar, dan penilaian yang
silabus berikut. dikembangkan di dalam RPP pada dasar-
Penambahan kolom (komponen) dalam nya dipilih untuk menciptakan proses pem-
silabus, yaitu kolom (komponen) karak- belajaran untuk mencapai SK dan KD. Oleh
ter di antara kolom KD dan materi pem- karena itu, agar RPP memberi petunjuk
belajaran. pada dosen dalam menciptakan pembela-
Penambahan dan/atau modifikasi ke- jaran yang berwawasan pada pengembang-
giatan pembelajaran sehingga ada ke- an karakter, RPP tersebut perlu diadaptasi.
giatan pembelajaran yang mengembang- Seperti pada adaptasi terhadap silabus,
kan karakter adaptasi yang dimaksud antara lain me-
Penambahan dan/atau modifikasi indi- liputi hal-hal sebagai berikut.
kator pencapaian sehingga ada indika- Penambahan dan/atau modifikasi tuju-
tor yang terkait dengan pencapaian ma- an pembelajaran sehingga pembelajaran
hasiswa dalam hal karakter tidak hanya membenatu mahasiswa men-
Penambahan dan/atau modifikasi tek- capai KD, tetapi juga mengembangkan
nik penilaian sehingga ada teknik peni- karakternya.
laian yang dapat mengembangkan dan/ Penambahan dan/atau modifikasi ke-
atau mengukur perkembangan karakter giatan pembelajaran sehingga ada ke-
Penambahan kolom (komponen) ka- giatan pembelajaran yang mengem-
rakter dimaksudkan agar nilai-nilai karak- bangkan karakter.
ter terencana dengan baik pengintegrasi- Penambahan dan/atau modifikasi indi-
annya dalam pembelajaran. Penambahan kator pencapaian sehingga ada indika-
dan/atau adaptasi kegiatan pembelajaran, tor yang terkait dengan pencapaian ma-
indikator pencapaian, dan teknik penilaian hasiswa dalam hal karakter.
harus memperhatikan kesesuaiannya de- Penambahan dan/atau modifikasi tek-
ngan SK dan KD yang harus dicapai oleh nik penilaian sehingga ada teknik peni-
mahasiswa dan karakter yang hendak di- laian yang dapat mengembangkan dan/
kembangkan. Kegiatan pembelajaran, indi- atau mengukur perkembangan karakter.
kator pencapaian, dan teknik penilaian
yang ditambahkan dan/atau hasil modifi- Bahan Ajar
kasi tersebut harus bersifat lebih memper- Bahan ajar merupakan komponen
kuat pencapaian SK dan KD dan sekaligus pembelajaran yang paling berpengaruh
mengembangkan karakter. terhadap apa yang sesungguhnya terjadi
pada proses pembelajaran. Buku ajar yang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama ini dibuat biasanya hanya berisi
RPP disusun berdasarkan silabus yang materi ajar di matakuliah masing-masing.
telah dikembangkan oleh Dosen. RPP se- Walaupun buku-buku tersebut telah me-
cara umum tersusun atas SK, KD, tujuan menuhi sejumlah kriteria kelayakan - yaitu
pembelajaran, materi pembelajaran, meto- kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan grafi-
de pembelajaran, langkah-langkah pembe- ka, bahan-bahan ajar tersebut masih belum
lajaran, sumber belajar, dan penilaian. Se- secara memadai mengintegrasikan pendi-
perti yang terumuskan pada silabus, tujuan dikan karakter di dalamnya. Apabila dosen
pembelajaran, materi pembelajaran, meto- sekedar mengikuti atau melaksanakan pem-
de pembelajaran, langkah-langkah pembe- belajaran dengan berpedoman pada kegiat-
an pembelajaran pada buku-buku tersebut, pun tertulis, grafik, diagram, gambar, mo-
pendidikan karakter secara memadai del, charta, benda sesungguhnya, film, dan
belum berjalan. Oleh karena itu, sejalan sebagainya. Input yang dapat memperke-
dengan apa yang telah dirancang pada si- nalkan nilai-nilai adalah yang tidak hanya
labus dan RPP yang berwawasan pendi- menyajikan materi/pengetahuan, tetapi
dikan karakter, bahan ajar perlu diadap- yang juga menguraikan nilai-nilai yang ter-
tasi. Adaptasi yang paling mungkin dilak- kait dengan materi/pengetahuan tersebut.
sanakan oleh dosen adalah dengan cara
Aktivitas
menambah kegiatan pembelajaran yang se-
Aktivitas belajar adalah apa yang di-
kaligus dapat mengembangkan karakter.
lakukan oleh mahasiswa (bersama dan/
Cara lainnya adalah dengan mengadaptasi
atau tanpa dosen) dengan input belajar
atau mengubah kegiatan belajar pada buku
untuk mencapai tujuan belajar. Aktivitas
ajar yang dipakai.
belajar yang dapat membantu mahasiswa
Sebuah kegiatan belajar (task), baik
menginternalisasi nilai-nilai adalah aktivi-
secara eksplisit atau implisit terbentuk atas
tas-aktivitas belajar aktif yang antara lain
enam komponen. Komponen-komponen mendorong terjadinya autonomous learning
yang dimaksud adalah: 1) tujuan, 2) input,
dan berpusat pada mahasiswa. Pembelajar-
3) aktivitas, 4) pengaturan (setting), 5) pe-
an yang memfasilitasi autonomous learning
ran dosen, 6) peran mahasiswa. Dengan
dan berpusat pada mahasiswa secara oto-
demikian, perubahan/adaptasi kegiatan be-
matis akan membantu mahasiswa mem-
lajar yang dimaksud menyangkut perubah-
peroleh banyak nilai. Contoh-contoh akti-
an pada komponen-komponen tersebut.
vitas belajar yang memiliki sifat-sifat demi-
Secara umum, kegiatan belajar yang po-
kian antara lain diskusi, eksperimen, peng-
tensial dapat mengembangkan karakter
amatan/observasi, debat, presentasi oleh
mahasiswa memenuhi prinsip-prinsip atau
mahasiswa, dan mengerjakan proyek.
kriteria berikut.
Pengaturan (Setting)
Tujuan
Pengaturan (setting) pembelajaran ber-
Dalam hal tujuan, kegiatan belajar
kaitan dengan kapan dan di mana kegiatan
yang menanamkan nilai adalah apabila tu-
dilaksanakan, berapa lama, apakah secara
juan kegiatan tersebut tidak hanya ber-
individu, berpasangan, atau dalam kelom-
orientasi pada pengetahuan dan keteram-
pok. Masing-masing setting berimplikasi
pilan, tetapi juga sikap/karakter. Oleh ka-
terhadap nilai-nilai yang terdidik. Setting
renanya, dosen perlu menambah orientasi
waktu penyelesaian tugas yang pendek
tujuan setiap atau sejumlah kegiatan be-
(sedikit), misalnya akan menjadikan maha-
lajar dengan pencapaian sikap atau nilai
siswa terbiasa kerja dengan cepat sehingga
tertentu, misalnya kejujuran, rasa percaya
menghargai waktu dengan baik. Sementara
diri, kerja keras, saling menghargai, dan
itu kerja kelompok dapat menjadikan ma-
sebagainya.
hasiswa memperoleh kemampuan bekerja-
sama, saling menghargai, dan lain-lain.
Input
Input dapat didefinisikan sebagai ba- Peran Dosen
han/rujukan sebagai titik tolak dilaksanak- Peran dosen dalam kegiatan belajar
annya aktivitas belajar oleh mahasiswa. In- pada buku ajar biasanya tidak dinyatakan
put tersebut dapat berupa teks lisan mau- secara eksplisit. Pernyataan eksplisit peran
MB/B = Mulai Berkembang (apabila ma- dan dievaluasi, waktu pelaksanaan, pelak-
hasiswa sudah memperlihatkan sana, instrumen pengumpul data, dan tek-
berbagai tanda perilaku yang di- nis analisis data.
nyatakan dalam indikator dan Komponen/aspek yang dimonitor dan
mulai konsisten). dievaluasi dan instrumen pengumpul data
MT/C = Mulai Terlihat (apabila mahasis- biasanya berbeda-beda antara monitoring
wa sudah mulai memperlihatkan dan evaluasi untuk pelaksanaan pendidik-
adanya tanda-tanda awal perilaku an karakter yang terintegrasi dalam pem-
yang dinyatakan dalam indika- belajaran, kegiatan kemahasiswaan, dan
tor, tetapi belum konsisten). manajemen UNY. Hasil monitoring dan
BT/D = Belum Terlihat (apabila mahasis- evaluasi dilaporkan dan selanjutnya digu-
wa belum memperlihatkan tan- nakan untuk merancang pelaksanaan pen-
da-tanda awal perilaku yang di- didikan karakter pada tahun berikutnya.
nyatakan dalam indikator).
PENUTUP
Monitoring dan Evaluasi Strategi implementasi pendidikan ka-
Pelaksanaan pendidikan karakter baik rakter di UNY ini perlu terus disosialisasi-
melalui proses pembelajaran, kegiatan pem- kan dan mendapat dukungan dari seluruh
binaan kemahasiswaan, maupun manaje- civitas akademika di UNY. Gagasan dan
men UNY perlu dimonitor dan dievaluasi ide-ide dari semua pihak terkait: pimpinan,
setidak-tidaknya setahun sekali. Tujuan staf pengajar, staf administrasi, dan maha-
umum dari kegiatan ini antara lain adalah siswa masih diperlukan untuk keefektifan
untuk mengetahui: pelaksanaannya. Pengintegrasian pendidik-
kesesuaian pelaksanaan pendidikan ka- an karakter dalam perkuliahan menjadi pe-
rakter dengan jadwal, kerjaan rumah bagi dosen untuk mewujud-
hambatan-hambatan yang mungkin di- kan insan berkarakter dan bermartabat.
hadapi dalam pelaksanaan pendidikan Dosen hendaknya melakukan perencanaan
karakter dan solusi yang perlu diupaya- (membuat silabus, RPP, bahan ajar, media),
kan, proses perkuliahan dan penilaian dengan
hal-hal yang mendukung pelaksanaan mengintegrasikan nilai-nilai karakter. Mo-
pendidikan karakter, del Nested dapat digunakan untuk meng-
perubahan-perubahan yang dilakukan integrasikan beberapa keterampilan bela-
selama pelaksanaan pendidikan karak- jar: keterampilan berpikir, keterampilan so-
ter, sial, dan keterampilan mengorganisir, juga
tingkat ketercapaian dari target-target soft skill (keterampilan yang berkaitan peri-
pendidikan karakter yang telah diru- laku berkarakter).
muskan, dan Pelaksanaan pendidikan karakter baik
praktik-praktik yang baik dalam tingkat melalui proses pembelajaran, kegiatan pem-
ketercapaian dari target-target pendi- binaan kemahasiswaan, maupun manaje-
dikan karakter yang telah dirumuskan. men UNY perlu dimonitor dan dievaluasi
Untuk pelaksanaan monitoring dan setidak-tidaknya setahun sekali.
evaluasi perlu dibuat panduan singkat
yang setidak-tidaknya memuat tujuan, sa-
saran, komponen/aspek yang domonitor
Marten, R. 2004. Successful Coaching (Edisi Zuchdi, Darmiyati. 2008. Humanisasi Pendi-
Ketiga). Champaign, IL: Human Ki- dikan: Menemukan Kembali Pendidikan
Yang Manusiawi. Jakarta: PT. Bumi
netics.
Aksara.
Marzuki. 2012. Grand Desain Pendidikan
Karakter dan Pengembangan Kultur di Zuchdi, Darmiyati. 2012. “Implementasi
UNY. Yogyakarta : Makalah disajikan Pendidikan Karakter di Perguruan
dalam Workshop Re-Desain Pendi- Tinggi”. Makalah disajikan dalam
dikan Karakter UNY Tanggal 5 Sep- Workshop Redesain Pendidikan Ka-
tember 2012. rakter UNY tanggal 5 September
2012.
Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Ke-
bijakan Nasional Pembangunan Karakter
Bangsa Tahun 2010-2025.