Hipertensi
Hipertensi
1. Pengertian
merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik
90 mmHg.
darah sama dengan atau diatas 160 / 95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
2. Etilogi
penyebabnya.
terjadinya hipertensi.
perifer.
3. Patofisiologi
dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras
saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna
system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya
retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra
tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi
otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi
dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang
tahanan perifer.
sphygmomanometer.
4. Pathway
Perubahan struktur
Vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
Pembuluh darah- otak menrun Blood flow Vasokonstriksi iskemi Resti injuri
curah
jantung
Intoleransi
aktifitas
5. Klasifikasi
yaitu
a. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140 mmHg
b. Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg dan
c. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95mmHg.
Menurut The Joint National Committee on the Detection and Treatment of dalam
1. Diastolik
Tingginya tekanan darah bervariasi, yang terpenting adalah cepat naiknya tekanan
darah.
a. Hipertensi Emergensi
Situasi dimana diperlukan penurunan tekanan darah yang segera dengan obat
b. Hipertensi urgensi
adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif bermakna tanpa
adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif dan tekanan
dalam kurun waktu 24-48 jam (penurunan tekanan darah dapat dilaksanakan
6. Manifestasi klinik
baru muncul setelah komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau jantung.
Menurut Suzanne S (2002) dalm Pepi H (2013) menyatakan bahwa Gejala lain
yang sering ditemukan adalah sakit kepala, epistaksis, marah, telinga berdengung,
rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang dan pusing. Nokturia
(peningkatan urinasi pada malam hari), azotemia (peningkatan nitrogen urea darah
Hemoglobin / hematokrit
Untuk mengkaji hubungan dari sel – sel terhadap volume cairan ( viskositas ) dan
1 BUN
a. Glukosa
b. alium serum
c. Kalsium serum
e. Pemeriksaan tiroid
g. Urinalisa
Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan atau adanya
diabetes.
h. Asam urat
i. Steroid urin
2 IVP
a Foto dada
3 CT scan
4 EKG
hipertensi