PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Segala macam belajar melibatkan ingatan. Jika kita tidak dapat mengingat apapun
mengenai pengalaman kita, kita tidak akan dapat belajar apa-apa. Kehidupan hanya
sebuah pengalaman sementara yang sangat berkaitan antara satu dengan yang lain.
Kita tidak dapat melakukan apapun walaupun percakapan yang sederhana sekalipun,
karena untuk berkomunikasi kita harus mengingat pikiran yang kita ungkapkan dan
pikiran yang baru disampaikan kepada kita. Tanpa ingatan kita tidak dapat
merefleksikan diri kita sendiri, karena pemahaman diri tergantung pada suatu kesadaran
yang berkesinambungan yang hanya dapat terlaksana dengan adanya ingatan.
Semua informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan. Akan tetapi, tidak semua
informasi tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan atau hilang karena ada beberapa
faktor yang mempengaruhinya. Ketika individu memperoleh suatu informasi, secara
tidak langsung otak akan memproses informasi tersebut. Apabila dalam pemrosesan
tersebut terdapat perhatian (attention) pada informasi yang diperoleh, maka akan
menghasilkan suatu pemahaman.
Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan
kemampuan kognisi seseorang Dengan kata lain, pemrosesan informasi dipengaruhi
oleh faktor memori dan kognisi termasuk kecerdasan seseorang. Dalam psikologi
pemrosesan informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme
dimana pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses beberapa
pemecahan masalah. Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terus-
menerus selama adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran.
3. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Teori-teori pemrosesan informasi.
2. Pemrosesan informasi dalam ingatan manusia.
3. Penerapan pemrosesan informasi dalam proses pembelajaran.
B. PEMBAHASAN
1. Teori Pemrosesan Informasi
Dalam proses pembelajaran terjadi adanya proses informasi kemudian diolah sehingga
menciptakan suasana yang terencana, dan suasana pembelajaran yang mendukung
(Ellen, 2016:225). Teori pemrosesan informasi merupakan teori kognitif tentang belajar
yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan
dari otak (Slavin, 2000: 175).Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh
sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama.Oleh karena itu
perlu menerapkan model pembelajaran tertentu yang dapat memudahkan semua
informasi diproses dalam otak melalui beberapa indera.
Pemrosesan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi kognitif.
Dimana dalam ranah psikologi kognitif ini sebagai upaya untuk memahami mekanisme
dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980). Dalam teori pemrosesan
informasi memiliki suatu perbedaan dengan teori belajar yaitu pada derajat penekanan
pada soal belajar.Teori pemrosesan informasi tidak memberlakukan belajar sebagai titik
pusat penelitian yang utama melainkan juga melihat sisi lainnya, seperti pada informasi
yang diperoleh ataupun melihat kemampuan memori seorang individu.
Menurut Anderson, 1980 “belajar itu hanyalah merupakan salah satu proses yang
diselidiki dan antara kegiatan belajar dan sub-sub ranah lain dari psikologi kognitif
tetap tidak jelas. Namun demikian, penelitian pemrosesan informasi memberikan
Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan
kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Dengan kata lain, pemrosesan
informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk kecerdasan seseorang
(Frishammar, 2002). Resnick (1981) berpendapat bahwa dalam psikologi pemrosesan
informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana
pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses beberapa
pemecahan masalah. Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terus-
menerus selama adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran.
1. Model pemrosesan informasi dari belajar dan ingatan memiliki signifikasi yang besar
bagi perencanaan dan desain pembelajaran yang dirancang oleh guru. Belajar
dimulai dengan pemasukan stimulasi dari reseptor dan diakhiri dengan umpan balik
yang mengikuti performa pembelajar. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh
guru untuk membimbing siswa dalam penerimaan stimulus dengan cara:
Selain itu ada sembilan langkah yang harus diperhatikan guru di kelas dalam kaitannya
dengan pembelajaran pemrosesan informasi.
a. Melakukan tindakan untuk menarik perhatian peserta didik.
b. Memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran dan topik yang dibahas.
c. Merangsang peserta didik untuk memulai aktivitas pembelajaran.
d. Menyampaikan isi pembelajaran sesuai dengan topik yang telah dirancang.
e. Memberikan bimbingan bagi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran.
f. Memberikan penguatan pada perilaku pembelajaran.
g. Memberikan feedback terhadap perilaku yang ditunjukkan peserta didik.
h. Melaksanakan penilaian proses dan hasil.
i. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan menjawab
berdasarkan pengalamannya.
C. SIMPULAN
1. Kesimpulan
Pemrosesan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi
kognitif.Dalam teori pemrosesan informasi memiliki suatu perbedaan dengan teori
belajar yaitu pada derajat penekanan pada soal belajar.Teori pemrosesan informasi
tidak memberlakukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama melainkan juga
2. Saran
Kami menyadari dalam penyusunan dan penjelasan yang ada di dalam makalah
inimasih terdapat kekurangan, untuk itu kami menyarankan untuk dilakukan suatu
pengkajian yang lebih mendalam mengenai materi ini.Dan demi perbaikan makalah
kami selanjutnya kami mohon saran dan kritik pembaca yang tentunya membangun