Anda di halaman 1dari 18

PALIATIF CARE PADA ANAK

DISUSUN OLEH

MOH. YAHYA DJAKARIA

C01416111

KEPERAWATAN A

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2017
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

A. Pengertin

Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan


dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan
enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oral) makanan
terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung di dalam berbagai
cairan pencernaan.fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan
nutrient,air, dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke dalam
lingkungan internal tubuh. (1)(Lauralee Sherwood, Fisiologi Manusia
(2013). Hal 641)
B. Bagian bagian sistem pencernaan

1. mulut

Rongga mulut adalah pintu masuk ke saluran cerna. Di dalam


rongga mulut terdapat gigi, lidah dan kelenjar air liur (saliva). Lubang
masuk dibentuk oleh bibir yang mengandung otot dan membantu
mengambil, menuntun dan menampung makanan di mulut. Terdiri atas
dua bagian yaitu bagian luar yang sempit(vestibula) yaitu ruang diantara
gusi,gigi,bibir dan pipi, dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang
dibatasi di sisi-sisinya oleh tulang maksilaris dan semua gigi, dan di
sebelah belakang bersambung dengan awal faring. lidah terletak
diantaranya dan terikat pada tulang hyoid. Di garis tengah sebuah lipatan
membrane mukosa (frenulum linguas) menyambung lidah dengan lantai
mulut. Kedua sisi terletak papilla sublingualis yang memuat lubang
kelenjar ludah submandibularis. Sedikit eksternal dari papilla ini terletak
lipata sublingualis, tempat lubang-lubang halus kelenjar ludah sublingualis
bermuara.(anatomi fisiologi untuk paramedic, evelyn c.pearce hal:214)

a. bibir

Bibir terdiri atas dua lipatan daging yang membentuk gerbang


mulut. Di sebelah luar ditutupi kulit dan di sebelah dalam ditutupi selaput
lendir (mukosa). Otot orbicularisoris menutup bibir , levator anguli oris
mengangkat, dan depressor anguli oris menekan ujung mulut. Tempat
bibir atas dan bawah bertemu membentuk sudut mulut.(anatomi fisiologi
untuk paramedic, evelyn c.pearce hal:214)

b. platum (langit langit)

Platum (langit-langit) yang membentuk atap lengkung rongga


mulut, memisahkan mulut dari saluran hidung. Keberadaan struktur ini
juga memungkinkan bernafas dan mengunyah atau menghisap
berlangsung secara bersamaan. Di belakang tenggorokan menggantung
pada platum suatu tonjolan, uvula yang berperan penting dalam menutup
saluran hidung sewaktu menelan. (uvula adalah struktur yang terangkat
ketika anda mengucapkan “ahh” sehingga dokter dapat melihat
tenggorokan lebih jelas). Platum terdiri atas dua bagian yaitu platum keras
yang tersusun atas tajuk-tajuk platum dari sebelah depan tulang maksilaris
dan lebih ke belakang terdiri atas dua tulang platum. Di belakang ini
terletak platum lunak, merupakan lipatan menggantung yang dapat
bergerak dan terdiri atas jaringan fibrus dan selaput lender. Gerakannya
dikendalikan otot sendiri, ditengah platum lunak menggantung ke luar
sebuah prosesus berbentuk kerucut(uvula). Dari sisni tiang-tiang
lengkungan (fauses) melengkung ke bawah, ke samping kiri dan kanan,
dan diantara tiang-tiang ini terdapat lipatan rangkap otot dan selaput lendir
yang di sebelah kanan dan kiri memuat tonsil.

c. gigi

Gigi berperan untuk menguyah, langkah pertama dalam proses


pencernaan adalah mastikasi (mengunyah). Motolitas mulut yang
melibatkan pengirisan, perobekan, penggilingan dan pencampuran
makanan oleh gigi. Gigi tertanam kuat dan menonjol dari tulang
rahang.Gigi terdapat 2 kelompok yaitu gigi sementara (gigi susu) dan gigi
tetap. Gigi sementara terdapat 20 gigi, tiap rahang terdapat (4
gigiseri/insivisus, 2 gigi taring/kania, 4 gigi geraham/molar), sedangkan
gigi tetap terdapat 32 gigi tiap rahang terdapat ( 4gigi seri/invisus, 2gigi
taring/kanina, 4 gigi geraham depan/premolar, 6 gigi geraham
belakang/molar).

d. saliva ludah

Saliva atau ludah adalah cairan yang bersifat alkali, ludah mengandung
musin, enzim pencerna zat tepung, dan sedikit zat padat. Fungsinya ludah
bekerjasecara fisis dan kimiawi. Kerja fisisnya untuk membahasi mulut,
membersihkan lidah dan memudahkan orang berbicara. Ludah membasahi
makanan agar mudah untuk ditelan. Kerja kimiawi ludah disebabkan
enzim ptyalin (amylase ludah), kerja ini dimulai di dlam mulut, ludah
ditelan bersama dengan makanan dan kerja ptyalin berjalan terus di dalam
lambung selama kira-kira dua puluh menit atau sampai makanan menjadi
asam oleh kerja cairan lambung.Konsentrasi NaCl (garam) liur hanya
sepertujuh dari konsentrasinya di plasma, yang penting dalam
mempersepsikan rasa asin, diskriminasi rasa manis ditingkatkan oleh tidak
adany glukosa di liur protein liur yang terpenting adalah amylase, mucus
dan lisozim.

e. lidah

Lidah yang membentuk dasar rongga mulut terdiri dari otot rangka
yang di control secara volunteer. Lidah berfungsi untuk menuntun
makanan di dalam mulut sewaktu mengunyah dan menelan serta berperan
penting dalam berbicara. Selain itu sebagai kuncup kecap.

2. Faring dan Esophagus

a. faring

Faring adalah rongga di belakang tenggorokan. Rongga itu merupakan


saluran bersama untuk sistem pencernaan (dengan berfungsi sebagai
penghubung antara mulut dan esophagus untuk makanan) dan sistem
pernfasan (dengan menyediakan jalan antara rongga hidung dan trakea
untuk udara). Susunan semacam ini mengharuskan adanya mekanisme
(yang akan segera dijelaskan) untuk memandu makanan dan udara ke
saluran yang sesuai setelah melewati faring. Di dalam dinding sisi
faring terdapat tonsil, yaitu organ limfoid yang merupakan bagian dari
tim pertahanan tubuh.

b. Esophagus
1. Anatomi : Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 9
sampai 10 inci (25 cm) dan berdiameter 1 inci (2,54 cm).
Esophagus berawal pada area laringofaring, melewati diafragma
dan hiatus esophagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks
kesepuluh, dan membuka ke arah lambung.
2. Fungsi : Esophagus menggerakkan makanan dari faring ke
lambung melalui gerak peristalsis. Mukosa esophagus
memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan
melindungi esophagus. Esophagus tidak memproduksi enzim
pencernaan. (1) )(Ethel Sloane, Anatomi Dan Fisiologi (2012). Hal
285)

Esophagus adalah sebuah tabung berotot yang panjangnya dua puluh


sampai dua puluh lima sentimeter, di atas dimulai dari faring, sampai
pintu masuk kardiak lambung dibawah. Terletak dibelakang trakea dan
di depan tulang punggung. Setelah melalui toraks, menembus
diafragma, masuk ke dalam abdomen, dan menyambung dengan
lambung.
Esophagus berdinding empat lapis. Disebelah luar terdiri atas lapisan
jaringan ikat yang renggang, sebuah lapisan otot yang terdiri atas dua
lapis serabut otot, yang satu berjalan longitudinal dan yang lain
sirkular, sebuah lapisan submukosa, dan paling dalam terdapat selaput
lendir (mukosa).
3. Lambung

Lambung adalah sebuah kantong muscular yang terletak di antara


esofagus dan usus halus. Lambung berada di sebelah kiri abdomen,
tempatnya di bawah diafragma bagian depan pancreas dan limpa
menempel pada sebelah kiri fundus. (anatomi klinis dasar. Dr.imelda
mohamad. Hal: )
Lambung adalah suatu kantung yang dapat berdistensi dengan
kapasitas kira-kira 1500ml. inlet ke lambung disebut pertemuan
esofagogastrik. bagian ini di kelilingi oleh cinci otot halus, disebut
sfingter esofagus bawah (sfingter kardia), yang pada saat kontraksi
menutup lambung dari esofagus. Lambung dapat dibagi kedalam
empat bagian anatomis : kardia (jalan masuk), fundus, korpus, dan
pylorus (outlet).

1. Struktur lambung
a. Fundus ventrikul yaitu bagian lambung yang menonjol ke atas.
Letaknya di sebelah kiri jantung dan biasanya berisi gas. Pada fundus
lambung terdapat katup sfingter kardiak yang memisahkan lambung
dengan esofagus
b. Korpus ventrikul yaitu bagian dari lambung yang merupakan segitiga
osteum kardiakum. Osteum kardiatum adalah suatu lekukan padat
pada bagian bawah kurvatura minor yang merupakan bagian utama
dari lambung
c. Antrum pylorus adalahbagian utama lambung yang berbentuk tabung
dan mempunyai otot yang tebalmembentuk sfingter pylorus.
d. Kurvatura minor yaitu bagian dari lambung yang terdapat di sebelah
kanan lambung
e. Kurvatura mayor yaitu bagian lambung yang terbentang pada sisi
kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli, kemudian menuju
ke kanan sampai pylorus inferior. Kurvatura mayor lebih panjang
dari kurvatura minor dan dihubungkan dengan kolon transversum
oleh omentum mayor
f. Osteum kardiakum merupakan tempat esofagus bagian abdomen
masuk lambung. Terdapat orificium pylorusyang tidak mempinyai
sfingterkhusus, tetapi hanya berbentuk cincin yang membuka dan
menutup serat otot pada dasar esofagus.
(atlas anatomi manusia sobotta jilid 2)

2. Lapisan lambung
a. Lapisan selaput lender (mukosa), terletak di sebelah dalam, tebal,
dan teridiri atas banyak kerutan atau rugae, yang hilang bila organ itu
mengembang karena berisi makanan
b. Lipatan otot melingkar (muscular aurikularis) merupakan jaringan
otot yang kuat
c. Lapisan otot miring (muskulus oblique) memepunyai otot bergaris
d. Lapisan otot memanjang (muskulus longitudinal) merupakan
susunan lapisan otot lambung yang panjang
e. Jaringa ikat (peritoneum atau serosa), jaringan ini melapisi lambung
bagian luar

3. Fungsi lambung
Lambung berfungsi menerima makanan dari usophagus melalui
orifisium kardiak dan bekerja sebagai penimbun sementara, sedangkan
kontraksi otot mencampur makanan dengan getah lambung.
Gelombang peristaltic dimulai tinggi di fundus, berjalan berulang-
ulang, setiap menit tiga kali dan merayap perlahan-lahan ke pylorus.
a. Lambung menerima makanan dan bekerja sebagai penampung
untuk jangka waktu pendek
b. Semua makanan dicairkan dan dicampur dengan asam
hidroklorida. Dan dengan cara ini disiapkan untuk dicerna oleh
usus
c. Protein dibuah menjadi pepton
d. Susu dibekukan dan kaein dikeluarkan
e. Pencernaan lemak dimulai didalam lambung
f. Factor antianemia dibentuk
g. Kime yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum
(Anfis untuk paramedic. Evelyn c.pearce, hal : 227)

4. Kerja lambung
Kerja lambung yaitu mensekresi cairan yang sangat asam
dalam berespons atau sebagai antisipasi terhadap pencernaan makanan.
Cairan ini yang dapat mempunyai pH serendah , memperoleh
keasamannya dari asam hidroklorida yang di sekresikan oleh kelenjar
lambung. Fungsi asam ini yaitu untuk memecah makanan menjadi
komponen yang lebih dapat diabsorpsi dan untuk membantu destruksi
kebanyakan bakteri pencernaan. Lambung dapat menghasilkan sekresi
kira-kira 2,4 L/hari. ( Keperawatan Medical Bedah, Suzane
C.Smeltzer, Hal:986)
Kelenjar dalam lapisan mukosa lambung mengeluarkan secret,
yaitu cairan pencerna penting, getah lambung. Getah ini adalah cairan
asam bening tak berwarna, mengandung 0,4 persen asam hidroklorida
(HCL), yang mengasamkan semua makanan dan bekerja sebagai zat
antiseptic dan disinfektan, membuat banyak organisme yang ikut
masuk bersama makanan, tidak berbahaya, dan menyediakan
lingkungan untuk percernaan makanan protein. Beberapar enzin
pencerna terdapat dalam getah lambung :
a. pepsin yang dihasilkan dari pepsinogen dalam lingkugan asam
hidroklorida dan bekerja atas protein, mengubahnya menjadi bahan
yang lebih mudah larut yang disebut pepton
b. Renin ialah ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dri
kasinogen yang dapat larut. Kasein adalah protein susu dan setelah
dipisahkan dapat dipengaruhi fermen pepsin
c. Sebuah enzim yang memecahkan lemak disebut lipase lambung
supaya dapat dibedakan dari lipase getah pancreas terdapat dalam
jumlah kecil di dalam lambung dan pencernaan lemak mulai disini.
(Anfis untuk paramedic. Evelyn c.pearce, hal : 226)

4. Usus Halus
Usus halus adalah tabung yang kira-kira sekitar dua setengah meter
panjang dalam keadaan hidup. Angka yang biasa diberikan, enam
meter adalah penemuan setelah mati bila otot kehilangan tonusnya.
Usus halus memanjang dari lambung, sampai katup ileo-kolika, tempat
bersambung dengan usus besar.

Struktur : Dinding usus halus terdiri atas keempat lapisan yang sama
dengan lambung:

1. Dinding lapisan luar adalah membran serosa, yaitu peritoneum


yang membalut usus dengan erat.
2. Dinding lapisan berotot terdiri atas dua lapis serabut saja : lapisan
luar terdiri atas serabut longitudinal, dan dibawah ini ada lapisan
tebal terdiri atas serabut sirkular. Di antara kedua lapisan serabut
berotot ini terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, dan pleksus.
3. Dinding submukosa terdapat antara otot sirkular dan lapisan yang
terdalam yang merupakan perbatasannya. Dinding submukosa ini
terdiri atas jaringan areolar dan berisi banyak pembuluh darah,
saluran limfe, kelenjar, dan pleksus saraf yang disebut pleksus
Meissner. Di dalam duodenum terdapat beberapa kelenjar, khas
yang dikenal sebagai kelenjar Brunner. Kelenjar-kelenjar ini adalah
jenis kelenjar tandan yang mengeluarkan sekret cairan kental alkali
yang bekerja untuk melindungi lapisan duodenum dari pengaruh isi
lambung yang asam.
4. Dinding mukosa dalam yang menyelaputi sebelah dalamnya
disusun berupa kerutan tetap seperti jala, yang disebut valvulae
koniventes, yang memberi kesan anyaman halus. Lipatan ini
menambah luasnya permukaan sekresi dan absorpsi. Dengan ini
juga dihalangi agar isinya tidak terlalu cepat berjalan melalui usus,
dengan demikian memberi kesempatan lebih lama pada getah
pencerna untuk bekerja atas makanan.
Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi kime dari
lambung. Isi duodenum ialah alkali. Isinya yang cair (atau kime)
dijalankan oleh serangkaian gerakan peristaltik yang cepat. Setiap
gerakan lamanya satu sekon dan antara dua gerakan ada istirahat
beberapa sekon. Terdapat juga dua jenis gerakan lain seperti berikut.

a. Gerakan segmental ialah gerakan yang memisahkan beberapa


segmen usus karena diikat gerakan konstriksi serabut sirkuler. Hal
ini memungkinkan isi yang cair ini sementara bersentuhan dengan
dinding usus untuk digesti dan absorpsi. Kemudian segmen yang
berisi itu hilang untuk timbul lebih jauh lagi dalam usus tadi.
b. Gerakan pendulum atau ayunan menyebabkan isi usus bercampur.
Dua cairan pencerna masuk duodenum melalui saluran-salurannya,
yaitu empedu melalui hati dan getah pankreas dari pankreas.
(1)
(Evelyn C. Pearce, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis
(2015). Hal 227-229)

5. Usus Besar
1. Pengertian
Usus bersar merupakan saluran pencernaan berupa usus yang
berpenampang luas atau berdiameter besar dengan panjang 1,5-1,7meter
dan penampang 5-6cm, usus besar adalah lanjutan dari usus halus yang
tersusun seperti huruf U terbalik dan mengelilingi usus halus dari valvula
ileosekalis(tempat sisa makanan lewat)sampai ke anus. Reflex gastrokolik
terjadi ketika makanan masuk lambung dan menimbulkan peristaltic di
dalam usus besar. Reflex ini menyebabkan defekasi atau pembuangan air
besar.
Usus besar terdiri dari kolon, sekum, apendiks dan rectum. Sekum
membentuk kantung buntu dibawah pertemuan antara usus halus dan usus
besar di katup ileosekum. Tonjolan kecil seperti jari dari dasar sekum
adalah apendiksialah suatu jaringan limfoid yang mengandung
limfosit.Kolonmembentuk sebagian besar usus besar, tidak bergelung
seperti usus halus tetapi terdiri dari tiga bagian yang relative lurus yaitu
kolon asendens, kolon transversum dan kolon desendens. Bagian terakhir
kolon desendens membentuk huruf S, membentuk kolon sigmoid
(sigmoid artinya “berbentuk S”), kemudian lurus untuk membentuk
rectum.

1. Lapisan Usus Besar


a. Lapisan selaput lender (mukosa) merupakan lapisan yang tidak
memiliki vili, kripta-kripta yang terdapat di dalam terletak
berdekatan satu sama lain.
b. Lapisan otot melingkar (m.sirkuler) berada di sebelah dalam dan
berbentuk lingkaran
c. Lapisan otot memanjang (m.longitudinalis) lapisan otot ini
berkumpul menjadi tiga pita panjang dengan lebar 1cm disebut
teniacoli.
d. Lapisan jaringan ikat (serosa) merupakan jaringa ikat kuat yang
berada di sebelah luar

2. Bagian Usus Besar


a. Sekum ialah kantong lebar yang terletak pada fossa iliaka
dekstra.pada bagian bawah sekum muara apendiks
vermiformisdisebut umbai cacing, dengan panjang sekitar 6cm
b. Kolon asendens, bagian memanjang dari sekum ke fossa iliaka
kanan sampai sebelah kanan abdomen. Panjangnya 13cm terletak di
bawah abdomen sebelah kanan dan di bawah hati sebelah kiri.
c. Kolon tranversum, panjangnya 38cm membujur dari kolon asendens
sampai ke kolon desendens. Berada di abdomen sebelah kanan,
tepat pada lekukan yang disebut fleksuara lienalis (fleksuara koli
sinistra), dan memiliki mesenteriunyang melekat pada omentum
mayu
d. Kolon desendens, panjangnya kira-kira 25cm terletak di bawah
abdomen bagian kiri dari atas ke bawah
e. Kolon sigmoid , merupakan lanjutan dari kolon desendens yang
terletak miring dalam rongga pelvis. Panjangnya 40cm dalam
rongga pelvis sebelah kiri berbentuk huruf S. ujung bawahnya
behubungan dengan rectum. Kolon sigmoid ini ditunjang oleh
mesenterium yang disebut mesokolon sigmoideum
Pada kolon terdapat gerakan mencampur dan mendorong feses,
gerakan-gerakan ini didukung oleh adanya otot sirkuler kolon.
Fungsi kolon adalah absorbs air (2liter atau lebih dalam 24 jam)
natrium, klorida, ekskresi kalium ke dalam kolon(Anatomi Klinik
Dasar, Dr.Imelda Mohamad, Hal: )
3. Fungsi
Usus besar tidak ikut serta dalam pencernaan atau absorpsi
makanan. Bila isi halus mencapai sekum, semua zat makanan telah
diabsorpsi dan isinya cair. Selama perjalanan di dalam kolon isinya
menjadi makin padat karena air absorpsi dan ketika rectum dicapai
maka feses bersifat padat atau lunak. Peristaltic di dalam kolon sangat
lamban. Diperlukan waktu kira-kira enam belas sampai dua puluh jam
bagi isinya untuk mencapai fleksura sigmoid.
1. Usus besar mengabsorpsi 80% air dan elektrolit dari kimus
yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi
massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi mukus. Sekresinya tidak
mengandung enzim atau hormon pencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah
kecil selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrient bagi
tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga memproduksi vitamin
(K, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar mengekskresikan zat sisa dalam bentuk feses.

4. Cara kerja
Dalam 4 jamsetelah makan, materi sisa residu melewati bagian
proksimal kolon melalui katup ileosekal. Katup ini yang secara normal
tertutup, membantu memecah isi kolon mengalir kembali ke usus
halus. Pada setiap gelombang peristaltic, katup terbuka secara singkat
dan memungkinkan sebagian isinya masuk ke kolon. Populasi bakteri
adalah komponen utama dari usus besar. Bakteri membantu
menyelesaikan materi sisa dan garam empedu. Dua jenis sekresi kolon
ditambahkan pada materi sisa mucus dan larutan elektrolit. Larutan
elektrolit adalah larutan bikarbonat yang bekerja untuk menetralisasi
produk akhir yang terbentuk melalui kerja bakteri kolonik. Mucus ini
melindungi mukosa kolon dari isi interluminal dan juga memberikan
perlekatan untuk massa fekal.
Aktivitas peristaltic yang lemah menggerakan isi kolonik dengan
perlahan sepanjang saluran. Transfer lambat ini memungkinkan
reabsorpsi efisien terhadap air dan elektolit. Gelombang peristaltic kuat
intermiten mendorong isi untuk jarak tertentu.

6. Rektum

a. Pengertian

Rectum memiliki panjang sekitar 12cm, di mulai pada pertengahan


sacrum dan berkakhir pada canalis analis.
Posterior : rectum berhubungan dengan sacrum dan cocygeus
Lateral : pria (vesika urinaria, vesika seminalis dan glandula prostika),
wanita (cervix uteri dan vagina)

b. Bagian

Rectum terbagi atas dua bagian yaitu:


a. Rectum propria adalah bagian yang melebar disebut ampulla
rekti. Bagian ini akan meragsang hasrat defekasi jika tersisa
makanan
b. Rectum analis adalah rectum yang berada di sebelah bawah
ditutupi oleh serat-serat otot polos (muskulus sfingter ani internus
dan muskulus sfingter ani eksternus)
DAFTAR PUSTAKA

Lauralee Sherwood (2011), Fisiologi Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC,


Jakarta

Koes Inanto (2014), Anatomi Dan Fisiologi, Penerbit Alfabeta, Bandung

Evelyn C.Pearce (2014), Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedic, Penerbit


PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Smeltzer, Suzanne C (2001), Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner &
Suddarth/Editor, Suzanne C Smezer, Brenda G.Bare; Alih Bahasa, Agung
Waluyo, Editor Edisi Bahasa Indonesia, Monica Ester, Jakarta EGC

Anda mungkin juga menyukai