PENDAHULUAN
Di dalam hukum tata pemerintahan yang menjadi objek kajian hukum tata
pemerintahan yakni pemerintah, aspek untuk membahas pemerintah ada 5 (lima) aspek
yakni aspek struktur organisasi, kewenangan aparat pemerintah, fungsi/kefungsian aparat
pemerintah, produk hukum yang dihasilkan, sarana yang diperlukan dan pengawasan
(sistem pengawasan). Yang menarik dalam beberapa aspek tersebut ialah mengenai
produk hukum yang dihasilkan aparat pemerintah dalam menyelenggarakan negara
utamanya fungsi pemerintah yang pokok dan fungsi pelayanan.
Pada masa lalu, istilah “teori hukum tata negara” sangat jarang sekali terdengar,
apalagi dibahas dalam perkuliahan maupun forum-forum ilmiah. Hukum Tata Negara
yang dipelajari oleh mahasiswa adalah Hukum Tata Negara dalam arti sempit. Hal ini
dipengaruhi oleh watak rezim orde baru yang berupaya mempertahankan tatanan
ketatanegaraan pada saat itu yang memang menguntungkan penguasa untuk
mempertahankan kekuasaannya. Pemikiran Hukum Tata Negara secara langsung maupun
tidak langsung akhirnya menjadi terhegemoni/terbelenggu. Tatanan ketatanegaraan
berdasarkan Hukum Tata Negara pada saat itu adalah pelaksanaan dari Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dengan memberlakukan asas tunggal Pancasila dan penerapan
P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Akibatnya, pembahasan sisi
teoritis dari Hukum Tata Negara menjadi ditinggalkan, bahkan dikekang karena dianggap
sebagai pikiran yang “anti kemapanan” dan dapat mengganggu stabilitas nasional.
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang diperoleh dari rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hukum Tata Negara
Tata Negara berarti sistem penataan negara yang berisi ketentuan mengenai
struktur kenegaraan dan mengenai substansi norma kenegaraan. Dengan kata lain,
Hukum Tata Negara merupakan cabang Ilmu Hukum yang membahas mengenai tata
struktur kenegaraan, mekanisme hubungan antar struktur kenegaraan, serta mekanisme
hubungan antara struktur negara dengan warga negara.
Istilah Hukum Tata Negara berasal dari bahasa Belanda Staatsrecht yang artinya
adalah hukum Negara. Staats berarti negara-negara, sedangkan recht berarti hukum.
Hukum negara dalam kepustakaan Indonesia diartikan menjadi Hukum Tata Negara.
Mengenai definisi hukum tata negara masih terdapat perbedaan pendapat di antara ahli
hukum tata negara. Perbedaan ini antara lain disebabkan oleh masing-masing ahli
berpendapat bahwa apa yang mereka anggap penting akan menjadi titik berat
perhatiannya dalam merumuskan pengertian dan pandangan hidup yang berbeda. Berikut
pengertian Hukum Tata Negara menurut beberapa ahli :
1. Cristian Van Vollenhoven
Hukum Tata Negara mengatur semua masyarakat hukum atasan dan masyarakat
hukum bawahan menurut tingkatan-tingkatannya, yang masing-masing menentukan
wilayah atau lingkungan rakyatnya sendiri-sendiri, dan menentukan badan-badan
dalam lingkungan masyarakat hukum yang bersangkutan beserta fungsinya masing-
masing, serta menentukan pula susunan dan wewenangnya dari badan-badan tersebut.
2. J. H. A. Logemann
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi negara. Negara adalah
organisasi jabatan-jabatan. Jabatan merupakan pengertian yuridis dan fungsi,
sedangkan fungsi merupakan pengertian yang bersifat sosiologis. Karena negara
merupakan organisasi yang terdiri dari fungsi-fungsi dalam hubungannya satu dengan
yang lain maupun dalam keseluruhannya, maka dalam pengertian yuridis, negara
merupakan organisasi jabatan.
Kajian Hukum Tata Pemerintahan mencakup dua aspek yaitu aspek yang luas
dan sempit. Kedua aspek itu melihat Hukum Tata Pemerintahan dari fokus perhatian
yakni obyek penelitiannya. Aspek yang Luas: melihat Hukum Tata Pemerintahan
sebagai sebagai obyek yang berorientasipada pengertian Hukum Tata Pemerintahan yang
identik dengan lapangan tugas pemerintahan sedangkan obyek yang sempit adalah yang
tidak identik. Idendifikasi sedemikian ini, maka pemberian Pengertian hukum Tata
Pemerintahan terbagi dalam 2 (dua) pengertian yaitu :
a. Hukum Tata Pemerintahan Heteronom adalah semua aturan hukum yang mengatur
tentang organisasi pemerintahan negara. Hukum Tata Pemerintahan yang merupakan
bagian dari hukum Tata Negara.
b. Hukum Tata Pemerintahan Otonom adalah aturan-aturan hukum yang dibuat oleh
aparat pemerintah yang sifatnya istimewa, baik aturan yang sifatnya sepihak maupun
aturan yang bersifat dua pihak. atau hukum yang dibuat oleh aparatur pemerintah atau
oleh para administrasi negara.
Hukum Tata Pemerintahan Heterenom dalam kajiannya berada pada konteks
tugas-tugas pemerintah berkaitan dengan akibat-akibat hukum yang ditimbulkannya,
termasuk didalamnya aspk hukum dalam kehidupan organisasi pemerintahan seperti
organisasi pemerintahan negara dalam hal hubungan hukum lembaga-lembaga negara
dan berbagai kompetensi hukum kelembagaan organisasi pemerintahan negara;
organisasi pemerintahan daerah dalan kaitan hukum otonomi daerah; dan akibat-akibat
3
hukum dalam organisasi pemerintahan desa dan kelurahan. Juga menyangkut aspek
hukum dalam menyelesaikan pertentangan kepentingan pemerintah dengan warga yang
diayomi atau penyelesaian suatu sengketa akibat dari suatu perbuatan pemerintah.
Sedangkan Hukum Tata pemerintahan yang Otonom adalah adalah hukum yang
dibuat dan atau diciptakan oleh aparatur pemerintah dalan rangka pelaksanaan tugas
seperti; Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Gubernur, Peraturan
Bupati/Walikota.
4
Prinsip Oportunitas (Oportunity Principle) : Yaitu bahwa pejabat pemerintahan
dalam melakukan pengambilan keputusan memiliki kebebasan yang dilandasi
kebijaksanaan.
Prinsip Adaptasi : Yaitu prinsip hukum ynag menghendaki akan setiap pejabat
pemerintah dalam proses pengmbilan keputusan selalu diberi ksempatan untuk
mengadakan perubahan sebagai langkah penyesuaian bagi dirinya terhadap tugas-
tugas yang dihadapinya.
Prinsip Continuitas : Yaitu prinsip hukum yang menghendaki adanya jaminan
suatu keputusan yang telah ditanda tangani terdahulu tetap berlaku walaupun
pejabat tersebut telah diganti.
Prinsip Prioritas : Yaitu prinsip tata pemerintahan yang memberikan perlindungan
serta mengutamakan pada kepentingan umum.
2.4 Macam-macam Perbuatan Pemerintah
Macam – macam perbuatan Pemerintah ialah :
A. Perbuatan Hukum Menurut Hukum privat
Administrasi negara sering juga mengadakan hubungan-hubungan hukum
dengan subyek hukum – subyek hukum lain berdasarkan hukum privat seperti sewa
menyewa, jual beli dan sebagainya. Berkaitan dengan ini ada dua pendapat yang
menangghapi tentang diperbolehkanya administrasi negara mengadakan hubungan
hukum berdasarkan hukum privat. Pendapat yang pertama bahwa administrasi negara
dalam menjalankan tugas pemerintahan tidak dapat menggunakan hukum privat
dengan alasan sifat hukumprifat itu mengatur hubungan hukum yang mengatur
hubungan kehendak dua belah pihak dan bersifat perorangan. Sedangkan hukum
administrasi negara merupakan bagian dari hukum publik yang merupakan hukum
untuk bolehnya tindalkan atas kehendak satu pihak.
Pendapat yang kedua yaitu administrasi negara dalam menjalankan tugasnya
dalam beberapa hal dapat juga menggunakan hukum privat, tetapi untuk
menyelesaikan suatu soal yang khusus dalam lapangan administrasi negara telah
tersedia peraturan-peraturan huklum publik.
B. Perbuatan Hukum Menurut Hukum Publik
Perbuatan hukum menurut hukum publik itu ada dua yaitu:
1) Perbuatan hukum publik yang bersegi satu
beberapa sarjana seperti s. Sybenga hanya mengakui adanya perbuatan hukum
publik yang bersegi satu, artinya hukum publik itu lebih merupakan kehendak satu
pihak saja yaitu pemerintah. Menurut mereka tidak ada perbuatan hukum publik
yang bersegi dua, tidak ada perjanjian , misalnya yang diatur oleh hukum publik.
Jika ada perjanjian dengan pihak suwasta maka perjanjian itu menggunakan
hukujm privat, karena itu merupakan perbuatan hukum bersegi dua karena
dilakukan oleh kehendak kedua belah pihak dengan sukarela. Itulah tidak ada
perjanjian hukum publik, karena hubungan hukum yang diatur hukum publik
hanya berasal dari satu pihak saja yakni pemerintah dengan cara menentukannya
dengan kehendaknya sendiri.
5
2) Perbuatan hukum publik yang bersegi dua
van der pot, kranenberg vegting, wiarda dan donner mengakui adanya
hukumpublik yang bersegi dua atau adanya perjanjian menurut hukum publik,
mereka memberi contoh dengan adanya perjan jian kerja jangka pendek yang
diadakan seorang swasta sebagai pekerja dengan pihak pemerintah sebagai pihak
yang pemberi pekerjaan.
6
3. Asas Negara Hukum
Yaitu negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada
warga negaranya. Asas Negara hukum (rechtsstaat) cirinya yaitu pertama, adanya
UUD atau konstitusi yang memuat tentang hubungan antara penguasa dan rakyat,
kedua adanya pembagian kekuasaan, diakui dan dilindungi adanya hak-hak kebebasan
rakyat.
4. Asas Demokrasi
Adalah suatu pemerintahan dimana rakyat ikut serta memerintah baik secara
langsung maupun tak langsung. Azas Demokrasi yang timbul hidup di Indonesia
adalah Azas kekeluargaan.
5. Asas Kesatuan
Adalah suatu cara untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu dan damai
tanpa adanya perselisihan sehingga terciptanya rasa aman tanpa khawatir adanya
diskriminasi. Asas Negara kesatuan pada prinsipnya tanggung jawab tugas-tugas
pemerintahan pada dasarnya tetap berada di tangan pemerintah pusat. Akan tetapi,
sistem pemerintahan di Indonesia yang salah satunya menganut asas Negara kesatuan
yang di desentralisasikan menyebabkan adanya tugas-tugas tertentu yang diurus
sendiri sehingga menimbulkan hubungan timbal balik yang melahirkan hubungan
kewenangan dan pengawasan.
6. Asas Pembagian Kekuasaan dan Check Belances
Yang berarti pembagian kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam beberapa
bagian baik mengenai fungsinya.
Kekuasaan Legislatif
Kekuasaan Eksekutif
Kekuasaan Federatif
Montesquieu mengemukakan bahwa setiap Negara terdapat tiga jenis kekuasaan yaitu
Trias Politica
Eksekutif
Legislatif
Yudikatif
7. Asas legalitas
Dimana asas legalitas tidak dikehendaki pejabat melakukan tindakan tanpa
berdasarkan undang-undang yang berlaku. Atau dengan kata lain the rule of law not
of man dengan dasar hukum demikian maka harus ada jaminan bahwa hukum itu
sendiri dibangun berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di peroleh dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Hukum Tata Negara merupakan cabang Ilmu Hukum yang membahas mengenai tata
struktur kenegaraan, mekanisme hubungan antar struktur kenegaraan, serta
mekanisme hubungan antara struktur negara dengan warga negara.
2. Prinsip – prinsip Hukum Tata Pemerintahan yaitu : Prinsip Legalitas, Prinsip
Oportunitas, Prinsip Adaptasi, Prinsip Continuitas dan Prinsip Prioritas.
3. Macam – macam perbuatan Pemerintah ialah : Perbuatan Hukum Menurut Hukum
privat dan Perbuatan Hukum Menurut Hukum Publik.
3.2 Saran
Dengan kekurangan makalah sederhana ini yang jauh dari kata-kata sempurna, kami
sebagai penulis sangat mengharapkan masukan dari semua pihak terutama bagi pembaca
untuk kebaikan makalah kami mendatang. Bagi pembaca kami menyarankan untuk
mengetahui banyak referensi berkaitan dengan materi kami dengan tujuan tercapainya
indicator pembelajaran yang baik.
8
DAFTAR PUSTAKA
Churohman, M. 2010. Istilah dan Pengertian Hukum Tata Negara. [Online]. Tersedia :
https://miftachr.blog.uns.ac.id/2010/04/1istilah-dan-pengertian-hukum-tata-negara/.
[9 April 2010].
Mahfud SH, Marbun SH. 2004. Pokok-pokok Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta,
Libery.
Senja, K. 2014. Makalah Tentang Tata Hukum Pemerintahan. [Online]. Tersedia :
http://viapurwawisesasiregar.blogspot.com/2014/03/makalah-tentang-tata-hukum-
pemerintahan.html. [9 April 2019].