Anda di halaman 1dari 16

ANALISA JURNAL

PENGARUH MADU TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA DIABETES

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Terapi Komplementer dari

N. Deati Kurniawati , M.Kep

Oleh :

Kelas 4B

M Noviansya setiadi 1115051


Teti Sugianti 1115014
Putri Inka Widya A. 1115019
Sifa Nursopa 1115020
Winda Aditiya 1115021
Rizky Intan Pratiwi 1115022
La Ode Muhamad Mizwar 1115075
Ineu Rachmawati 1115057
Rahmah Puji Rahayu 1115062

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaiakan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Analisa jurnal: pengaruh madu terhadap
penyembuhan luka diabetes”. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada
kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin

22 Oktober 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI. ........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Use of Honey in Management of Diabetic Foot Infection: Patient’s Satisfaction and Outcome ... 3
2.2 Successful Repair of Diabetic Foot Ulcer with Honey-Based Treatment:A Case Report.............. 3
2.3 Honey based therapy for the management of a recalcitrant diabetic foot ulcer. ............................ 5
2.4 The role of honey in the diabetic foot ulcer treatment-cross section analytical study in south
India. ............................................................................................................................................... 6
2.5 Research Article: A Pilot Randomized, Controlled Study of Nanocrystalline Silver, Manuka
Honey, and Conventional. .............................................................................................................. 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan. ....................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA.

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diabetes merupakan salah satu dari empat prioritas penyakit tidak menular, diabetes
merupakan penyebab utama untuk kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan
amputasi kaki. Pada tahun 2012, diabetes merupakan penyebab kematian ke delapan
pada kedua jenis kelamin dan penyebab kematian kelima pada perempuan. (WHO,
2015). Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas
insulin atau keduanya yang menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler dan
neuropati (Yuliana, 2009 dalam NANDA, 2013). Berbagai penelitian epidemiologi
menunjukan adanya kecenderungan peningkatan insiden dan prevelensi Diabetes
melitus tipe II di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. WHO menyatakan kasus
diabetes di Asia akan naik samapai 90% dalam 20 tahun ke depan (Riskesdas, 2009).
Di Indonesia berdasarkan hasil Riskedes (2009) dari 24417 responden berusia
>15tahun, 10,2% mengalami toleransi glukosa terganggu (kadar glukosa) 140-200
mgdl setelah puasa selama 4 jam diberikan beban glukosa sebanyak 75 gram, Beberapa
hal yang dihubungkan dengan faktor resiko diabetes melitus adalah obesitas, hipertensi,
kurangnya aktivitas fisik dan rendahnya konsumsi sayur dan buah (Riskesdes, 2009).
Berdasarkan laporan rumah sakit dan puskesmas, prevelensi diabetes mellitus
tergantung insulin di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008 sebesar 0.16 (Riskesdes,
2009). Salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah gangren, dimana kulit dan
jaringan sekitar luka akan mati atau nekrotik dan mengalami pembusukan, Gangren
dapat terjadi pada pasien bagian tubuh yang terendah diujung terutama pada ekstremitas
bawah. Perawatan luka biasanya mengunakan antiseptik cairan fisiologis (NaCl atau
RL) lakukan debridement pada luka dan gunakan kasa steril serta peralatan luka
Cloramfenikol, tetrasiklin HCL, silver sulvadiazine 1%, basitracin, bioplacenton,
mafenide acetate dan gentamisin sulfat adalah antibiotik yang sering penggunaan
antibiotik topikal ini dapat menyebabkan efek yang merugikan seperti peningkatan
jumlah koloni pada luka, menimbulkan nyeri dan sensitifitas terhadap sulfa (Moenadjat,
2006). Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan metode pengobatan gangren
secara herbal diantaranya pengobatan gangren dengan herbal yaitu dengan minyak

1
zaitun (Hammad, 2012), madu (Hammad, 2013) dan aloe vera (Yunita Sari, 2015).
Perawatan luka menggunakan aloe vera sebagai pengobatan luka pada gangrene karena
aloe vera mengandung anti inflamasi, antiseptik agen, glukoman dan aloe vera dapat
me-ningkatkan sintesisi kolagen dan kontraksi pada luka (Yunitasari, 2015). Dari berbagai
cara tersebut diatas pengusul memilih cara Perawatan luka menggunakan madu karena
madu mengandung zat gula fruktosa dan glukosa yang merupakan jenis gula
monosakarida yang mudah diserap oleh usus. Selain itu, madu mengandung vitamain,
asam amino, mineral, antibiotik dan bahan-bahan aroma terapi. Pada umumnya madu
tersusun atas 17,1 % air, 82,4 % karbohidrat total, 0,5% protein, asam amino, vitamin
dan mineral. Selain asam amino nonesensial ada jug asam ami-no esensial diantaranya
listin, hystadin, tritofan. Karbohidrat yang terkandung dalam madu termasuk tipe
karbohidrat sederhana. Karbohidrat tersebut umumnya terdiri dari 38,5% fruktosa dn
31% glukosa. Sisanya 12,9% karbohidrat yang tersusun dari maltose, sukrosa, dan gula
lain (Intanwidya, 2006 dalam Kartini, 2009). Kemudian cara perawatan luka gangren
dengan madu secara rutin akan lebih baik, dari jaman dulu madu sangat dipercaya oleh
masyarakat untuk berbagai jenis pengobatan termasuk luka madu juga mudah didapat
selain itu efektif dalam proses penyembuhan luka karena kandungan airnya rendah,
juga PH madu yang asam serta kandungan hidrogen peroxida-nya mampu membunuh
bakteri dan mikro-organisme yang masuk kedalam tubuh kita. Selain itu madu juga
mengandung antibiotika sebagai antibakteri dan antiseptik menjaga luka (Hammad,
2013).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana “Use of Honey in Management of Diabetic Foot Infection: Patient’s
Satisfaction and Outcome”?
2. Bagaimana “Successful Repair of Diabetic Foot Ulcer with Honey-Based
Treatment:A Case Report”?
3. Bagaimana “Honey based therapy for the management of a recalcitrant diabetic foot
ulcer”?
4. Bagaimana “The role of honey in the diabetic foot ulcer treatment-cross section
analytical study in south India”?
5. Bagaimana “Research Article: A Pilot Randomized, Controlled Study of
Nanocrystalline Silver, Manuka Honey, and Conventional”?

2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui “Use of Honey in Management of Diabetic Foot Infection: Patient’s
Satisfaction and Outcome”
2. Mengetahui “Successful Repair of Diabetic Foot Ulcer with Honey-Based
Treatment:A Case Report”
3. Mengetahui “Honey based therapy for the management of a recalcitrant diabetic
foot ulcer”
4. Mengetahui “The role of honey in the diabetic foot ulcer treatment-cross section
analytical study in south India”
5. Mengetahui “Research Article: A Pilot Randomized, Controlled Study of
Nanocrystalline Silver, Manuka Honey, and Conventional”

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Cara Pengukuran Variabel


No Judul Jurnal/ Penulis Research Variables Pengambilan Analisis Penemuan
Volume/ Questions Sample
Tahun
1. Use of Honey in Journal of Alexander Apakah madu Variabel independen Terdapat 45 - Semua pasien Penelitian ini telah dilakukan Madu berguna untuk
Management of Surgery Kosternoy, dapat membantu (bebas) : penggunaan paien dalam yang masuk pada empat puluh lima pasien meningkatkan
Diabetic Foot (2015), 42- dan Emad K. dalam madu penelitian ini. kedalam diabetes debridemen otomatis
Infection: penelitian dengan masalah ekstremitas
47 Bayumi penyembuhan Variabel dependen dengan menyerap
Patient’s dievaluasi bawah
Satisfaction and luka pada infeksi (terikat): manajemen dari faktor selama periode dari Januari cairan edematous di
Outcome kaki diabetes ? infeksi kaki diabetes risiko seperti 2013 hingga Agustus 2014. sekitar ulkus dan
usia, Semua pasien meningkatkan
merokok, dievaluasi secara klinis, pembentukan
lamanya laboratorium dan radiologi jaringan granulasi
menderita untuk menilai status dan epitelisasi. Madu
diabetes, sekarang dan untuk
dikatakan memiliki
hipertensi, merencanakan manajemen
penyakit masa depan. Pasien dibagi kemotaktik untuk
arteri coroner, menjadi tiga kelompok; makrofag. Makrofag
dan gangguan dengan 15 pasien di berfungsi untuk
ginjal. masing-masing: membatasi kerusakan
- Debridement - Grup A: balut luka jaringan, juga
dan drainase: dengan madu. menghapus jaringan
foto polos - Grup B: balut dengan
ikat yang rusak,
radiologi kaki gliserin magnesium
untuk - Grup C: mewakili membunuh pathogen,
mendeteksi kelompok kontrol balut memulai
keberadaan luka dengan Betadine vaskularisasi baru
benda asing, dan NaCL. dan menstimulasi
jaringan fibroblast.
lunak,
deformitas

4
kaki
neuropatik
atau patah
tulang, dan
nekrosis yang
luas
menjalani
insisi dan
drainase,
debridement
atau
amputasi.
- Dressing :
semua luka
diperiksa
setiap hari,
dan dilakukan
debridement
untuk
mengangkat
jaringan yang
terinfeksi
atau nekrotik,
balut luka di
ganti setiap 2-
3 kali perhari,
sedangkan
untuk luka
bersih atau
bergranulasi
dilakukan
satu kali per
hari.
2. Successful Iran Red Elahe Apakah madu Variabel independent Seorang Studi kasus ini - Balut luka
Repair of Crescent Delshad, efektif dalam dalam jurnal ini adalah wanita 70 menggambarkan menggunakan madu
Diabetic Foot Med J. Mandana mengobati ulkus pengobatan dengan tahun seorang wanita dengan atau tanpa
Ulcer with
(2017) 1-4 Tavakkoli- kaki diabetik ? madu usia 70 tahun minyak zaitun bias
Honey-Based
Treatment: Kakhki, dan Variabel dependen dengan BB 65 kg mencegah risiko

5
A Case Report Malihe dalam jurnal ini adalah dan indeks massa amputasi dalam kasus
Motavasselia perbaikan ulkus kaki tubuh (BMI) dari ulkuk kaki diabetik.
n diabetik. 22 ± 22,40 kg/m2.
Dia menggunakan
obat antidiabetes
oral (OADs)
(metformin 500
gr, glibenklamid 5
g) selama 15
tahun terakhir.
Pada tahun 2014
dia mengalami
kecelakaan dan
terdapat luka
memar pada
ekstremitas
bawah, namun
berkembang
menjadi ulkus
neuropatik
3. Honey based Journal of Hashim Apakah madu Variabel independen Studi kasus : Berdasarkan studi - Madu memiliki
therapy for the Tissue Mohamed, dapat membatu dalam jurnal ini adalah Seorang pasien kasus. enzim yang kuat
management of a Viability Badriya El keberhasilan terapi madu. Variabel wanita berusia (glukosa oksidase)
recalcitrant Lenjawi, Ulkus dibersihkan
(2014) 23, pengelolaan Dependen dalam jurnal 65 tahun, yang melepaskan
diabetic Mansour Abu menggunakan
foot ulcer 29-33 Salma, dan ulkus kaki ini adalah manajemen dengan sejumlah partikel
diabetik ? ulkus kaki diabetik. diabetes normal saline kecil hydrogen
Seham Abdi
selama 25 (NaCL), jaringan peroksida yang cukup
tahum, BMI nekrotik di untuk membunuh
23 kg/m2, debridemen. bakteri tanpa
mantan Madu alami di merusak jaringan
perokok, yang aplikasikan pada yang ada pada ulkus.
menderita luka luka Selain itu, madu
termal di menggunakan mempunyai elemen
permukaan spatula steril dan penting untuk

6
plantar kaki ditutup oleh membantu proses
kanan. adaptic- penyembuhan. Dari
systagenix yang semua sifat tersebut
merupakan maka, madu
dressing yang merupakan pilihan
tidak melekat yang efektif untuk
yang terbuat dari mengobati ulkus kaki
kain. Balutan ini diabetik.
di ganti setiap
hari,

Pada minggu ke-3


perbaikan luka
memiliki
kemajuan pada
tepi
penyembuhan
dengan
pengurangan yang
ditandai dengan
ukuran ulkus (>
40%) dan sisa
ulkus tampak
sehat dengan kulit
normal.

4. The role of Volume 9, Bhagavath, Bagaimana peran Variabel independen Dilakukan Analisis yang Prosedur: Setelah melakukan
honey in the
tahun 2018 Jayal JA dan madu dalam pada jurnal ini adalah pengambilan digunakan adalah Semua pasien dirawat di intervensi sebanyak
diabetic foot
ulcer treatment- Selwyn J penanganan luka madu sampel analisis data bangsal kaki diabetes. Para 100 pasien, dari 2
cross section
Kumar diabetik ? sebanyak 100 Univariat yang pasien secara kelompok tersebut
analytical study
in south India Variabel dependen pada pasien secara dilakuan 1 acak menjadi dua kelompok. sebnayak 50 pasien
jurnal ini adalah ulkus acak menjadi variabel Setelah mendapatkan berpakaian dengan

7
kaki diabetikum dua kelompok persetujuan dan menjelaskan madu lokal yang
1. Kontrol prosedur untuk pasien tidak steril dan 50
Group - 50 investigasi biokimia rutin paisen menggunakan
pasien untuk menjamin status madu bermerek
2. kelompok Diabetes, AGMARK. Madu
eksperimen - Co-morbiditas, vaskularisasi bermerek AGMARK
50 pasien dari anggota badan dianalisis. diuji kemurnian dan
Kriteria rincian demografis bebas dari
inklusi yang diperoleh. antimikroba. Dalm
• Pasien Semua pasien penilaian luka penelitian ini terbukti
dengan dilakukan dengan bahwa madu
diagnosis Kaki menggunakan Bates Jenson bermerek AGMARK
Diabetik Maag luka lebih efektif dan
dengan skala penilaian dan nyeri signifikan dalam
Wagner kelas dengan menggunakan skala penyembuhan luka
1-2 analog visual. Melalui ulkus diabetik
• Usia 25-75 debridement luka dilakukan dibanding dengan
baik seks dan dicuci dengan saline. madu lokal.
• gula darah Luka swab diambil untuk
pada kontrol budaya dan sensitif.
dengan obat haemostatis menyelesaikan
• Ukuran ulkus luka diperoleh. Dalam
2-10 cm. kelompok
Kriteria kontrol luka diterapkan
eksklusi dengan larutan hidrogen
• Pasien peroksida dan diikuti oleh

8
dengan infeksi Povidone salep.
sistematis aktif Dalam kelompok eksperimen
atau luka dicuci garam diterapkan
comorbities dengan AGMARK
• Ukuran ulkus alami standar Madu dalam
lebih dari 10 jumlah yang cukup dan
cm diserap kasa ganti dilakukan.
• Immuno Prosedur ganti dilakukan
dikompromika setiap hari dan penilaian luka
n individu dilakukan pada 1, 15, 30 th
• Pasien dan
memiliki kaki 60 th
diabetik ulkus
dari Wagner
kelas lebih
dari 3
5. Research Article Hindawi Ka-Kit Apakah madu Variabel independen Pilot Univariat: Dengan waktu 12 minggu, Penyembuhan luka
A Pilot Evidence- Tsang, Enid dapat (bebas) : madu randomized 1. Nanocrystalli follow up setiap mingggunya. ulkus diabetik lebih
Randomized, Based Wai-Yung menyembuhkan Variabel dependen: control. ne Silver Dikaji hasilnya berupa : cepat pada
Controlled Study Compleme Kwong, Tony diabetic foot diabetic foot ulcer? Kriteria inklusi 2. Madu penyembuhan luka, nanocrystalline
of ntary and Shing-Shun ulcer? : subjek yang manuka penurunan ukuran ulserasi, silver, lalu madu
Nanocrystalline Alternative To, tinggal 3. Balutan bakteriologi, tanda klinis dari manuka dan terakhir
Silver, Manuka Medicine Joanne Wai- diwilayah konvensional luka infeksi dengan balutan konvensional
Honey, and (2017) hal Yee Chung, penelitian, 4. Foot diabetic menggunakan IDSA and
Conventional 1-15 and Thomas pasien DM ulcer IWGDF classification
Dressing in Kwok- tipe 2, usia
Healing Diabetic ShingWong lebih, Bivariat:
Foot Ulcer ulkus pada 1. Pengaruh
kaki dengan Nanocrystalli
ukuran ne Silver
diameter luka terhadap

9
sama Foot diabetic
atau lebih dari ulcer
1 cm, dan 2. Pengaruh
tidak madu
diperkirakan manuka
operasi dalam terhadap
12 minggu Foot diabetic
melalui ulcer
penilaian 3. Pengaruh
dokter. alutan
Kriteria konvensional
eksklusi : terhadap
tingkat HbA1c Foot diabetic
≥ ulcer
10%; ankle
brachial index
≤ 0,4; ulkus
mengenai
tulang atau
sendi,
osteomielitis;
infeksi luka
berat [menurut
kepada
Masyarakat
Penyakit
Menular
Amerika
(ISDA) dan
International
Working
Group of
Diabetic Foot
(IWGDF)
klasifikasi
infeksi kaki
diabetik];
alergi yang
dikenal

10
ke nAg atau
MH; terdapat
ulkus vena,
tumor, atau
penyakit
autoimun.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengaruh madu terhadap manajemen dari luka ini menjelaskan bahwa madu
dapat digunakan untuk luka, tidak ada reaksi alergi dan dihasilkan, dan terdapat
perubahan yang signifikan pada luka, memudahkan eliminasi luka, memperbaiki
epitalisasi, mengurangi eksudat dan untuk sterilisasi dari mikroba. Dalam kandungan
nutrisinya, madu mengandung antiinflamasi dan antioksidan yang menjadi fungsi alami
untuk penyembuhan luka. Madu penting untuk meningkatkan penyembuhan luka dan
mengurangi prostaglandin, yang mana sebagai mediator untuk inflamasi. Antioksidan
dalam madu penting untuk menyembuhkan luka dan membantu perkembangan dari
infeksi bakterial. Madu juga berfungsi sebagai imunitas dan memproduksi antibodi.
Jadi disimpulkan madu dapat berfungsi sebagai penyembuhan luka terutama pada luka
ulkus diabetic dan dapat mengurangi resiko infeksi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bhagavath, Jayal JA., Selwyn J Kumar. (2018). The role of honey in the diabetic foot ulcer
treatment-cross section analytical study in south India. International Journal of Receat
soieatifio research, vol 9 issue 7.
Delshad, E., Kakhki, M, F., Motavasselian,m. (2017). Successful Repair of Diabetic Foot
Ulcer with Honey-Based Treatment:A Case Report. Iran Red Crescent Med J.
Kosternoy, A., & Bayumi, E, K. (2015). Use of Honey in Management of Diabetic Foot
Infection: Patient’s Satisfaction and Outcome. Journal of Surgery.
Kumar, V., Ramsi, & Stanley. (2007). Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 7 Volume 1. Jakarta
: EGC.
Mohamed, H., Lenjawi, B, E., Salma, M, A., & Abdi, S. (2014). Honey based therapy for the
management of a recalcitrant diabetic foot ulcer. Journal of Tissue Viability.
Tsang, K., Kwong, E, W., et al. (2017). Research Article: A Pilot Randomized, Controlled
Study of Nanocrystalline Silver, Manuka Honey, and Conventional. Hindawi
Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine

Anda mungkin juga menyukai