Kel 1 Mankep
Kel 1 Mankep
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita ketahui bahwa pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan yang diselenggarakan di rumah sakit. Pelayanan
keperawatan mempunyai peran yang besar dalam pencapaian mutu citra dan efisiensi
pelayanan kesehatan di RS, karena selain merupakan tenaga profesi yang terbanyak
jumlahnya di setiap RS juga sebagai tenaga profesi yang memberi pelayanan selama 24
jam terus menerus di sisi pasien, sehingga pengelolaan tenaga keperawatan mutlak perlu
dilaksanakan dengan baik.
Untuk dapat melaksanakan pernyataan ini, perlu adanya rekrut, seleksi, orientasi,
pengembangan, penjadwalan serta klasifikasi dan perencanaan tenaga keperawatan yang
diatur dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip dalam sistem pengelolaan dan
pendayagunaan tenaga keperawatan
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem klasifikasi pasien?
2. Apa tujuan dari klasifikasi pasien?
3. Apa saja kategori sistem klasifikasi pasien?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian sistem klasifikasi pasien.
2. Untuk mengetahui tentang tujuan dari klasifikasi pasien.
3. Untuk mengetahui tentang kategori sistem klasifikasi pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Minimal care
Pasien memerlukan bantuan sebagian dalam tindak keperawatan dan pengobatan
tertentu, misalnya pemberian obat intravena, dan mengatur posisi. Biasanya dibutuhkan
waktu 3-4 jam dengan waktu rata-rata efektif 3,5 jam/24 jam.
3. Intermediate care
Pasien biasanya membutuhkan waktu 5-6 jam dengan rata-rata efektif 5,5 jam/24 jam.
4. Mothfied intensive care
Pasien biasanya membutuhkan waktu 7-8 jam dengan waktu rata-rata efektif 7,5 jam/24
jam.
5. Intensive care
Pasien biasanya membutuhkan 10-14 jam dengan waktu rata-rata efektif 12 Jam/24
jam.
Metode lain yang sering digunakan di Rumah Sakit adalah metode menurut
Donglas (1984), yang mengklasifikasi derajat ketergantungan pasien dalam tiga
kategori, yaitu perawatan minimal, perawatan intermediate, dan perawatan maksimal
atau total.
1. Perawatan minimal
Perawatan ini memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam. Kriteria pasien pada klasifikasi
ini adalah pasien masih dapat melakukan sendiri kebersihan diri, pasien bisa mandiri/
hampir tidak memerlukan bantuan. Meskipun demikian pasien perlu diawasi ketika
melakukan ambulasi atau gerakan.
Ciri-ciri lain pada pasien dengan klasifikasi ini yaitu :
a. Mampu naik turun tempat tidur,
b. Mampu ambulasi dan berjalan sendiri dengan pengawasan,
c. Observasi tanda vital dilakukan setiap shift,
d. Mampu makan dan minum sendiri,
e. Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri).
f. Mampu mandi sendiri/ mandi sebagian dengan bantuan,
g. Pengobatan minimal dengan status psikologi stabil,
h. Perawatan luka sederhana.
2. Perawatan intermediate
Perawatan ini memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam. Kriteria pasien pada klasifikasi
ini adalah pasien masih memerlukan bantuan perawat sebagian, pasien masih perlu
bantuan dalam memenuhi kebersihan diri, makan dan minum. Disamping itu pasien
dalam klasifikasi ini memerlukan pengobatan lebih dan sekali.
Ciri-ciri pada pasien dengan klasifikasi ini yaitu :
a. Membutuhkan bantuan 1 orang untuk naik-turun tempat tidur,
b. Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/berjalan,
c. Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan,
d. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut,
e. Membutuhkan bantuan untuk BAB/BAK (tempat tidur/ kamar mandi),
f. Post operasi minir 24 jam,
g. Melewati fase akut dari post operasi mayor
h. Fase awal dari penyembuhan
i. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam,
j. Gangguan emosional ringan,
k. Pasien dengan kateter urin, pemasukan dan pengeluaran dicatat,
Penerapan system klasifikasi pasien dengan tiga kategori di atas adalah sebagai berikut :
a. Kategori I : perawatan mandiri/ self care
Kegiatan sehari hari dapat dilakukan sendiri, penampilan secara umum baik, tidak ada
reaksi emosional, pasien memerlukan orientasi waktu, tempat dan pergantian shift,
tindakan pengobatan biasanya ringan dan sederhana
A. Kesimpulan
Sistem klasifikasi pasien adalah pengelompokkan pasien berdasarkan kebutuhan
perawatan yang secara klinis dapat diobservasikan oleh perawat. Pada dasarnya sistem
klasifikasi pasien ini mengelompokkan pasien sesuai dengan ketergantungannya dengan
perawat atau waktu dan kemampuan yang dibutuhkan untuk memberi asuhan keperawatan
yang dibutuhkan. Tujuan klasifikasi pasien ialah untuk mengkaji pasien dan pemberian
nilai untuk mengukur jumlah usaha yang diperlukan untuk memenuhi perawatan yang
dibutuhkan pasien.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat menjadi referensi serta menambah wawasan dan ilmu bagi
pembaca terutama dalam bidang keperawatan agar mengetahui banyak hal mengenai
sistem kasifikasi pasien dalam lingkup manajemen keperawatan.
Daftar pustaka
Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika