Combine harvester adalah mesin panen padi yang serba komplit dan canggih
dalam pengoperasiannya. Combine harvester dapat bekerja cepat pada areal
sawah yang luas. Waktu yang dibutuhkan untuk memanen padi relatif singkat.
Combine harvester dilengkapi dengan alat pemotong, perontok, dan
mengarungkan padi dalam suatu proses kinerja saja (Akatiga, 2016).
Combine harvester adalah mesin yang memanen tanaman serealia. Mesin ini,
seperti namanya, merupakan kombinasi dari tiga operasi yang berbeda, yaitu
menuai, merontokkan, dan menampi, dijadikan satu rangkaian operasi. Di antara
serealia yang dipanen (Saputra, 2018).
Pada saat sekarang ini proses panen ini yang biasanya menggunakan alat-alat
panen padi tradisional kini beralih ke penggunaan mesin pemanen padi modern
combine harvester, selain meningkatkan efisiensi panen dengan pengurangan
waktu panen bila dibandingkan tenaga manusia dan penggunaan alat panen
tradisional juga mengurangi tingkat kehilangan hasil, dikarenakan prinsip kerja
alat pemanen padi kombinasi ini selain memotong padi (reaping), juga merontok
(threshing) juga sekaligus mengemas gabah (packing) ke dalam karung. Selain
mengefesienkan waktu dan biaya saat panen, alat panen padi ini juga menjadi
wadah untuk mengembangkan usaha khususnya pada sektor pertanian dengan
menyediakan jasa pemanenan dengan meggunakan alat panen combine harvester,
hal ini menjadi peluang tersendiri bagi pengusaha yang bergerak di sektor
pertanian untuk merauk keuntungan dari usaha tersebut (Zainuddin, 2016).
Faktor Faktor yang mempengaruhi kinerja alat diantaranya yaitu kapasitas
kerja serta faktor kehilangan hasil. Penundaan perontokan padi dapat
mempengaruhi kualitas serta kuantitas dari gabah dan beras yang dihasilkan.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai mekanisme, kinerja dan faktor yang
mempengaruhi tahapan kegiatan pemanenan padi, dilakukan penelaahan
mengenai kegiatan pemanenan padi sehingga dalam pelaksanaannya di lapangan
perlu dipertimbangkan faktor-faktor seperti jenis lahan, varietas padi, sistem
tanam dan alat pendukung lainnya (Sumarlan, dkk., 2017).
2.2. Prinsip Kerja Combine Harvester
Berikut ini merupakan spesifikasi dari mesin combine harvester yang perlu
diketahui yaitu bagian-bagian terpenting dari mesin combine harvester seperti
pisau pemotong, roda crawler, tangki penampung, Lifting chain (rantai lifting),
pembagi, bagian perontokan dan tangki penampung (Murti, 2017).
Menurut Murti (2017), bahwa terdapat 2 tipe combine harvester yaitu tipe
pull atau tractor-drawn yang ditarik oleh traktor dan tipe selfpropelled yang
digerakkan oleh mesin. Combine harvester tipe self-propelled dioperasikan oleh
satu orang. combine harvester tipe self-propelled terdiri dari dua jenis, yakni
head-feed type dan standard type. Jenis standard type merupakan combine
harvester ukuran besar. Pada jenis ini bulir beserta jerami yang dipotong
seluruhnya dimasukkan kebagian perontokan. Combine harvester jenis head-feed
type mekanisme kerjanya adalah hanya malai tanaman yang diteruskan ke bagian
perontok mesin. Gabah yang telah dirontokkan dikemas dalam kantung atau
ditampung dalam tangki gabah. Lebar pemotongannya antara 60-150 cm dengan
kecepatan 0,5-1 m/detik.
Berdasarkan keadaan di lapangan, mesin combine harvester yang banyak
digunakan adalah jenis head-feed type, dimana dibedakan berdasarkan combine
harvester mini dan combine harvester besar (Murti, 2017).
Dari cara kerja mesin panen padi di bedakan yaitu, mesin panen yang hanya
memotong rumpun padi kemudian melemparkan kesamping mesin (reaper).
Kedua, mesin panen yang memotong dan mengikat kemudian melemparkan
kesamping (binder). Jenis yang ketiga adalah mesin panen yang mampu
memotong rumpun padi, merontokkan dan membersihkan butir gabah dari
kotoran (combine harverster) (Sumarlan, dkk., 2017).
Combine hasvester merupakan suatu teknologi mesin panen padi yang pada
mulanya dikembangkan di Negara Korea Selatan dan Jepang. Combin hasvester
pada dasarnya sebagai mesin pemanen padi yang membantu petani didalam
pemanenan padi. Teknologi ini sangat membantu dari segi tenaga kerja, waktu,
biaya panen serta kecepatan pemanenan (Togatorop, 2017).
Tingkat kehilangan gabah pun sangat kering dibandingkan dengan cara
manual. Namun dalam pemanenan perlu juga dikaji beberapa faktor yang
mempengaruhi dalam menunjang proses panen diantarnya umur padi dan
pengamatan teoritis (deskripsi varietas dan pengukuran kadar air gabah). Proses
pemanenan padi dengan manggunakan combin hasvester sangat membantu petani
didalam pemanenan padi, yang bisa menghemat dari segi kecepatan waktu 75%
dibanding menggunakan tenaga manusia. Dalam kurun waktu terakhir ini
penggunaan Alsintan dikalangan pertanian sudah semakin berkembang untuk
mengatasi keterbatasan tenaga kerja dipedesaan. Kapasitas kerja dari combin
hasvester sendiri 5,05 jam/ha (Togatorop, 2017).
Potensi hasil panen pada masing-masing lahan pemanenan potensi upah
ataupun pendapatan yang diperoleh dari penggunaan alat panen Combine
harvester yang dilakukan pada lahan persawahan memiliki rataan potensi upah
Rp 2.231.526 per ha, yang dimana potensi upah atau pendapatan terbesar terdapat
pada lahan 2 dengan potensi upah sebesar Rp 2.536.232 /ha, yang didapat dari
perhitungan potensi upah panen perhektar dikalikan dengan harga gabah kering
panen sebesar Rp 3500, potensi hasil panen terbesar juga terdapat pada lahan
2 dengan potensi hasil panen sebesar 6.521 kg/ha, besarnya potensi upah
pendapatan Combine harvester pada masing-masing lahan juga tergantung
dari potensi hasil panen dikarenakan pendapatan atau upah dari pengerjaan
dengan Combine harvester diperoleh dari besarnya hasil panen pada lahan
persawahan dengan perbandingan 1 banding 9, dimana setiap 9 kg hasil panen
dari lahan, upah Combine harvester sebesar 1 kg, atau dengan kata lain setiap 9
karung hasil panen Combine harvester pada suatu lahan diperoleh upah 1 karung
dari hasil panen tersebut (Zainuddin, 2016).
III. METODOLOGI
4.1. Hasil
8
2
3
4
5 6
4
Gambar 24. Combine harvester tampak depan.
(Sumber: Data primer 2018).
Tabel 17. Bagian-bagian Combine harvester tampak depan dan fungsinya.
No. Nama bagian Fungsi
1. Shun shade Untuk melindugi operator dari terik matahari.
2. Lampu kerja Untuk memberikan penerangan.
3. Reel Fungsinya, menarik atau mengait batang
tanaman padi dari posisi tegak kearah pisau
pemotong.
4.2. Pembahasan
5.1. Kesimpulan