Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HUKUM INTERNASIONAL
“KEJAHATAN INTERNASIONAL”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Hukum Internasional

Disusun oleh:

Ajeng Riswanita Aulia 171010201225

Maulida 171010200393
Satria Romi Dwicahya 171010200460

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah.Swt, Tuhan Yang Maha
Esa. Berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah
Hukum Internasional dengan lancar.

Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas Makalah Hukum


Internasional tentang Kejahatan Internasional.

Tak lupa kami haturkan terima kasih kepada dosen hukum internasional
yang telah membimbing kami, karena atas pengarahan dan bimbingannya kami
dapat menyelesaikan makalah ini.

Oleh karena itu, pastinya makalah ini tidak lupa dari kesalahan. Kami harap
pada rekan seperjuangan dapat memberikan kritik dan saran kepada kami dalam
rangka mencapai kesempurnaan. Agar nantinya dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
kita lainnya.

Pamulang, November 2018

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

2.2 Tujuan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3

2.1 Pengertian Kejahatan Internasional ........................................... 3

2.2 Jenis - Jenis Kejahatan Internasional ........................................ 3

2.3 Unsur - Unsur Kejahatan Internasional .................................... 6

BAB III PENUTUP ................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengenalan “Crisme Againts Humaity” (Kejahatan Terhadap
Kemanusiaan), pertama kali mulai dikenal dan telah menjadi hukum internasional
positif yakni, setelah terjadi Perang Dunia II, sebagaimana ditegaskan dalam Article
6 Charter Of The Internasional Military Trybunal Mahkamah Militer Internasional
atau yang juga dikenal dengan London Agreement, August 8 1945. Pasal 6 tersebut
tidak mendefinisikan tentang kejahatan terhadap kemanusiaan, melainkan hanya
menjabarkan kejahatan-kejahatan apa saja yang merupakan kejahatan terhadap
kemanusiaan.
Dalam pergaulan masyarakat internasional, khususnya masyarakat Bangsa-
bangsa atau Negara-negara, seperti trauma terhadap akibat-akibat yang mengerikan
dari perang Dunia II, sehingga hal-hal yang merupakan penghormatan dan
perlindungan hak asasi manusia dan kemanusiaan mendapat prioritas dalam
pengaturannya pada dalam internasional. Dalam waktu yang tidak begitu lama telah
dihasilkan antara lain, Deklarasi Universal Tentang Hak Asasi Manusia, 10
Desember 1948, konvensi Genocide pada tahun 1949, dan setahun kemudian
dihasilkan konvensi jenewa 1949 tentang perlindungan korban. Dalam
perkembangan selanjutnya, pada tahun 1953 dikawasan Eropa Barat, lahirlah
European Convention On Human Rights and Fundamental Freedoms (Konvensi
Eropa tentang Hak-hak Asasi dan Kebebasan Fundamental Manusia). Demikian
pula dikawasan Amerika dan Afrika juga lahir Konvensi-konvensi regional tentang
Hak-hak Asasi Manusia yakni, Covenant on Civil and Political Rights and
Covenant on Economic and Cultural Rights. Selanjutnya, berbagai instrument Hak-
hak Asasi Manusia baik dalam ruang lingkup global dan regional, maupun yang
bersifat sektoral serta spesifik, mulai bermunculan.
Kejahatan-kejahatan dalam berbagai bentuk dan jenisnya, baik yang
terjadinya berhubungan dengan peperangan, maupun kejahatan-kejahatan yang
terjadi dalam keadaan normal (bukan keadaan perang), baik yang bersifat nasional

1
atau demostik maupun internasional atau transnasional, seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, juga semakin banyak berunculan.
Semua ini dengan akibat-akibat yang tidak berbeda dengan akibat-akibat
yang ditimbulkan oleh Perang Dunia II, yakni tersentuhnya nilai-nilai kemanusiaan
universal yang ``tidak lagi mengenal batas-batas wilayah Negara, perbedaan ras,
warna kulit, suku, etnis, agama, dan kepercayaan. Sebagai konsekuensinya,
muncullah usaha-usaha untuk menginternasionalisasikan kejahatan-kejahatan yang
bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan universal ini dan mengaturnya dalam
bentuk instrument-instrumen hukum internasional, seperti perjanjian-perjanjian
atau konvensi-konvensi internasional.
Masyarakat nasional maupun internasional, mulai mengenal nama-nama
kejahatan yang relative yang agak baru, seperti kejahatan terorisme, kejahatan
penerbangan, kejahatan tehadap orang-orang yang memiliki hak-hak istimewa dan
kekebalan diplomatic atau orang-orang yang mendapat perlindungan-perlindungan
secara internasional, kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia,
kejahatan menurut hukum internasional, dan lain sebagainya, disamping kejahatan
sejenis yang sudah lebih dahulu dikenal seperti kejahatan perang, kejahatan
genocide, kejahatan pembajakan dilaut dan kejahatan narkotika.

1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini :
1. Untuk mengetahui Apa itu Kejahatan Internasional
2. Untuk mengetahui Jenis-jenis Kejahatan Internasional
3. Untuk mengetahui Unsur-unsur Kejahatan Internasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kejahatan Internasional


Kejahatan internasional adalah perbuatan yang secara internasional diakui
sebagai kejahatan, dimana hal itu dianggap sebagai masalah serius yang menjadi
perhatian internasional dan untuk beberapa alasan yang valid hal tersebut tidak
dapat ditinggalkan dalam juridiksi ekslusif negara yang memiliki hak untuk
mengaturnya dalam keadaan yang biasa.
Tindak pidana internasional atau international crimes, baik menurut
perjanjian-perjanjian internasional maupun di dalam hukum kebiasaan
internasional, belum ada ketentuan yang jelas hingga saat ini. Hal tersebut
disebabkan adanya perdebatan seputar penetapan peristilahannya yang dapat
berdampak luas, dalam hal substansi dan subjeknya.
Sudah sejak abad ke-18, masyarakat bangsa-bangsa mengenal dan
mengakui kejahatan perompak di laut sebagai kejahatan internasional yang dikenal
sebagai piracy de jure gentium. Kejahatan tersebut dianggap sangat merugikan
kesejahteraan bangsa-bangsa pada saat itu dan dianggap sebagai musuh bangsa-
bangsa. Piracy de jure gentium kemudian ditetapkan sebagai kejahatan
internasional karena merupakan satu-satunya tindak kriminal murni.

2.2 Jenis - Jenis Kejahatan Internasional


Menurut Statuta Roma tahun 1998 tentang Mahkamah Pidana Internasional,
kejahatan yang yang termasuk dalam lingkup kejahatan Internasional ada 4 yaitu :

 Kejahatan Genosida (genocide)


Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk
menghancurkan seluruhnya atau sebagian suatu kelompok nasional, etnis, ras atau
keagamaan, perbuatan tersebut diantaranya :
a. Membunuh kelompok tersebut

3
b. Menimbulkan luka atau mental yang serius terhadap para anggota kelompok
tersebut
c. Secara sengaja menimbulkan kondisi kehidupan atas kelompok tersebut yang
diperhitungkan akan menyebabkan kehancuran fisik secara keseluruhan atau untuk
sebagian
d. Memaksakan tindakan-tindakan yang dimaksud untuk mencegah kelahiran
dalam kelompok tersebut
e. Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok itu pada kelompok lain.

 Kejahatan Terhadap Kemanusiaan (crimes against humanity)


Adalah setiap perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan
meluas atau sistematik yang ditujukan kepada suatu kelompok penduduk sipil,
dengan mengetahui serangan itu. Perbuatan tersebut diantaranya :
 Pembunuhan
 Pemusnahan / Pembasmian
 Perbudakan
 Deportasi atau pemindahan paksa penduduk
 Memenjarakan atau perampasan berat atas kebebasan fisik dengan
melanggar aturan-aturan dasar hukum internasional
 Perkosaan, perbudakan seksual, pemaksaan prostitusi, penghamilan
paksa, pemaksaan sterilisasi, atau suatu bentuk kekerasan seksual lain yang
cukup berat
 Kejahatan apartheid
 Perbuatan tidak manusiawi lainnya yang memiliki karakter yang sama
yang secara internasional mengakibatkan penderitaan yang besar, luka
serius terhadap tubuh, atau terhadap mental , atau kesehatan fisik
seseorang.

 Kejahatan Perang (War Crimes )

4
Dalam Statuta Roma Kejahatan Perang adalah Merujuk kepada Konvensi
Jenewa tanggal 12 Agustus 1949, bahwa perbuatan melawan hak seseorang atau
kepemilikan seseorang berikut ini dilindungi dibawah ketentuan-ketentuan yang
diatur dalam konvensi Jenewa, yaitu:
 Pembunuhan sengaja;
 Penyiksaan atau perlakuan tidak manusiawi, termasuk percobaan
percobaan biologi;
 Perbuatan yang dikendaki untuk menimbulkan penderitaan yang dalam,
atau luka dan maupun kesehatan yang serius;
 Perusakan secara luas dan perampasan terhadap milik seseorang,
tidakberdasarkan keperluan militer dan dilakukan secara melawan hukum
dan serampangan;
 Pemaksaan terhadap tawanan perang atau orang yang dilindungi lainnya
untuk melayani dalam ancaman kekuasaan musuh;
 Upaya untuk menghalang-halangi yang dilakukan dengan sengaja
terhadap tawanan perang atau orang yang dilindungi yang mana mereka
memiliki hak untuk mendapatkan Mahkamah secara adil dan sewajarnya;
 Deportasi secara melawan hukum atau pemindahan atau penahanan
secara melawanhukum;
 Penyanderaan

 Kejahatan Agresi (crimes of aggression)


Dalam naskah rancangan ketiga Undang – Undang Pidana Internasional
atau The Internasional Criminal code tahun 1954, telah ditetapkan 13 kejahatan
Internasional yaitu :
 Tindakan persiapan untuk Agresi dan tindakan Agresi
 Persiapan penggunaan kekuatan bersenjata terhadap negara lain
 Mengorganisasi atau memberikan dukungan persenjataan yang ditujukan
untuk memasuki wilayah suatu negara.
 Memberikan dukungan untuk dilakukan tindakan terorisme di negara asing

 Setiap pelanggaran atas perjanjian pembatasan senjata yang disetujui

5
 Penggabungan wilayah asing
 Genosida
 Pelanggaran atas kebiasaan dan hukum perang
 Setiap pemufakatan, pembujukan, dan percobaan untuk melakukan tindak
pidana pada butir 8 diatas.
 Pembajakan
 Perbudakan
 Apartheid (kejahatan terhadap warna kulit)
 Ancaman dan penggunaan kekerasan terhadap orang yang dilindungi
secara internasional.

1.3 Unsur - unsur Kejahatan Internasional


Unsur Kejahatan Internasional menurut M Cherif Bassiouni terbagi menjadi
tiga yaitu :
 Unsur internasional
 Perbuatan yang dilakukan secara langsung mengancam perdamaian dan
keamanan internasional
 Perbuatan yang dilakukan secara tidak langsung dapat mengancam
perdamaian dan keamanan internasional
 Perbuatan tersebut menggoyahkan perasaan kemanusiaan.

 Unsur transnasional
 Akibat perbuatannya menimbulkan dampak lebih dari satu negara
 Tindakannya melibatkan atau menimbulkan dampak lebih dari satu
warganegara
 Sarana atau methode yang digunakan dalam kejahatan melampaui batas-
batas teritorial suatu negara.

 Unsur necessity (kepentingan)


Adanya kebutuha untuk melakukan kerjasama dalam penegakan kejahatan
internasional.
BAB III

6
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kejahatan Internasional adalah kejahatan yang besar dan sangat berbahaya
sekaligus merugikan kehidupan masyarakat, Kejahatan-kejatan dalam berbagai bentuk
dan jenisnya, baik yang terjadinya berhubungan dengan peperangan, maupun
kejahatan-kejahatan yang terjadi dalam keadaan normal, baik yang bersifat nasional
atau demostik maupun internasional atau transnasional, seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, juga semakin banyak berunculan, dan sekarang masyarakat
nasional maupun internasional, mulai mengenal nama-nama kejahatan yang relative
yang agak baru, seperti kejahatan terorisme, kejahatan penerbangan, kejahatan tehadap
orang-orang yang memiliki hak-hak istimewa dan kekebalan diplomatic atau orang-
orang yang mendapat perlindungan-perlindungan secara internasional, kejahatan
terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia, kejahatan menurut hukum
internasional, dan lain sebagainya, disamping kejahatan sejenis yang sudah lebih
dahulu dikenal seperti kejahatan perang, kejahatan genocide, kejahatan pembajakan
dilaut dan kejahatan narkotika.

3.2 Saran
1. Memperbanyak membaca buku – buku yang relevan mengenai media dan
sumber pembelajaran.
2. Membaca dengan cermat dan teliti disetiap pokok bahasan sehingga dapat
menimbulkan suatu pemahaman.
3. Khususnya bagi generasi muda adalah calon sarjana, jadi anda harus
mempunyai wawasan yang luas dan berintelektual tinggi

DAFTAR PUSTAKA

7
http//: Andyaksalawclinic.blogspot.com
http//: id.m.wikipedia.org/wiki/kejahatan_perang.com
http//: samalovernosasa.blogspot.com/2011/04/kejahatan-internasional.html

Anda mungkin juga menyukai