Anda di halaman 1dari 15

SKENARIO A BLOK 21 TAHUN 2017

Nn. ZS, usia 33 tahun, seorang model, datang ke poliklinik dengan keluhan mual,
nyeri kepala, pegal-pegal, nyeri sendi, nyeri perut, dan gangguan menstruasi. Keluhan-
keluhan tersebut dirasakan pertama kali sekitar 2 tahun yang lalu. Beberapa bulan
sebelumnya Nn. ZS berencana menikah namun dibatalkan tanpa sebab oleh calon suaminya.
Nn. ZS menyangkal perasaan sedih, tidak berguna dan putus asa namun sesekali mengalami
sulit tidur, sulit konsentrasi, tegang dan mudah marah. Beberapa bulan terakhir, Nn. ZS mulai
khawatir terhadap kondisinya sehingga beberapa kali berobat ke dokter penyakit dalam dan
dokter kandungan, dilakukan berbagai pemeriksaan namun dikatakan tidak mengalami
kelainan apapun. Nn. ZS mengakui bahwa dirinya merupakan tipe orang yang cenderung
menghindari konflik dengan orang lain namun sangat mudah terpengaruh dengan perkataan
orang lain.

Hasil pemeriksaan

Fisik:

Kesadaran: kompos mentis

Tanda vital: Dalam batas normal

Abdomen: Nyeri rekan epigastrium (-)

Lain-lain: Dalam batas normal

Status psikiatrikus:

Penampilan : Pasien berpostur tinggi, berpakaian rapi, perawatan diri baik, kooperatif.

Bicara : Verbalisasi jelas dan lancer.

Emosi : Mood: Disforik

Afek: Sesuai, luas

Pikiran : Realistik, relevan, koheren, preokupasi terkait keluhan fisik, waham tidak
ada. Perasaan bersalah, tidak berguna dan putus asa tidak ada.

5
Presepsi : Halusinasi tidak ada, Ilusi tidak ada.

Pemeriksaan penunjang

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) : 12

Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) : 17

6
I. KLARIFIKASI ISTILAH

No. Istilah Pengertian

1. Verbalisasi Penjelasan sesuatu dengan kata-kata.

2. Disforik Mood yang tidak menyenangkan.

3. Mood Keadaan emosional atau keadaan pikiran seseorang.

4. Afek Ekspresi emosi yang terlihat.

Keyakinan yang salah yang secara kokoh


5. Waham dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain
dan bertentangan dengan realita normal.

Berhubungan dengan kenyataan atau menunjukkan


6. Realistik
keadaan yang sebenarnya.

7. Relevan Menyangkut-nyangkut.

8. Koheren Berhubungan, bersangkut-paut

Pikiran dalam waktu yang lama dan terpusat pada


9. Preokupasi
focus atau situasi tertentu.

Presepsi sensorik (pengelihatan, sentuhan,


10. Halusinasi pendengaran, penghiduan, atau pengecapan) tanpa
adanya stimulus eksternal.

Ilusi Pengamatan yang tidak sesuai pengindraan.

Hamilton Depression Rating Scale adalah tes yang


HDRS mengukur tingkat keberatan dari gejala depresi pada
individu.

7
Skala yang merupakan pengukuran kecemasan yang
HARS
didasarkan pada munculnya symptom pada individu.

II. IDENTIFIKASI MASALAH

8
No. Kenyataan Kesesuaian Konsen

Nn. ZS, usia 33 tahun, seorang model, datang ke


poliklinik dengan keluhan mual, nyeri kepala, pegal-
1.
pegal, nyeri sendi, nyeri perut, dan gangguan
menstruasi. Keluhan-keluhan tersebut dirasakan
pertama kali sekitar 2 tahun yang lalu.

Beberapa bulan terakhir, Nn. ZS mulai khawatir


terhadap kondisinya sehingga beberapa kali berobat ke
2.
dokter penyakit dalam dan dokter kandungan,
dilakukan berbagai pemeriksaan namun dikatakan tidak
mengalami kelainan apapun.

Beberapa bulan sebelumnya Nn. ZS berencana


menikah namun dibatalkan tanpa sebab oleh calon
3.
suaminya. Nn. ZS menyangkal perasaan sedih, tidak
berguna dan putus asa namun sesekali mengalami sulit
tidur, sulit konsentrasi, tegang dan mudah marah.

Nn. ZS mengakui bahwa dirinya merupakan tipe orang


4. yang cenderung menghindari konflik dengan orang lain
namun sangat mudah terpengaruh dengan perkataan
orang lain.

Fisik:

Kesadaran: kompos mentis


5.
Tanda vital: Dalam batas normal

Abdomen: Nyeri rekan epigastrium (-)

Lain-lain: Dalam batas normal

6. Status psikiatrikus:

Penampilan : Pasien berpostur tinggi, berpakaian


rapi, perawatan diri baik, kooperatif.

9
Bicara : Verbalisasi jelas dan lancer.

Emosi : Mood: Disforik

Afek: Sesuai, luas

Pikiran : Realistik, relevan, koheren, preokupasi


terkait keluhan fisik, waham tidak ada.
Perasaan bersalah, tidak berguna dan
putus asa tidak ada.

Presepsi : Halusinasi tidak ada, Ilusi tidak ada.

Pemeriksaan penunjang
7.
Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) : 12

Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) : 17

III. ANALISIS MASALAH

1. Nn. ZS, usia 33 tahun, seorang model, datang ke poliklinik dengan keluhan
mual, nyeri kepala, pegal-pegal, nyeri sendi, nyeri perut, dan gangguan

10
menstruasi. Keluhan-keluhan tersebut dirasakan pertama kali sekitar 2 tahun
yang lalu.

a. Apa hubungan usia, jenis kelamin, pekerjaan terhadap keluhan?

b. Apa mekanisme dari keluhan-keluhan di atas terkait kasus?

c. Bagaimana tatalaksana awal terkait kasus?

2. Beberapa bulan sebelumnya Nn. ZS berencana menikah namun dibatalkan


tanpa sebab oleh calon suaminya. Nn. ZS menyangkal perasaan sedih, tidak
berguna dan putus asa namun sesekali mengalami sulit tidur, sulit konsentrasi,
tegang dan mudah marah.

a. Apakah ada hubungan keluhan fisik dan psikologis terkait kasus?

b. Apa hormon yang terganggu terkait kasus?

c. Bagaimana patofisiologi sulit tidur terkait kasus?

3. Beberapa bulan terakhir, Nn. ZS mulai khawatir terhadap kondisinya sehingga


beberapa kali berobat ke dokter penyakit dalam dan dokter kandungan,
dilakukan berbagai pemeriksaan namun dikatakan tidak mengalami kelainan
apapun.

a. Apa makna klinis tidak ditemukannya kelainan apapun pada pemeriksaan di


atas?

4. Nn. ZS mengakui bahwa dirinya merupakan tipe orang yang cenderung


menghindari konflik dengan orang lain namun sangat mudah terpengaruh
dengan perkataan orang lain.

a. Apakah keluhan yang dialami Nn. ZS termasuk gangguan kepribadian?


Jelaskan!

11
5. Fisik:

Kesadaran : kompos mentis

Tanda vital : Dalam batas normal

Abdomen : Nyeri rekan epigastrium (-)

Lain-lain : Dalam batas normal

a. Apa makna klinis dari pemeriksaan fisik?

6. Status psikiatrikus:

Penampilan : Pasien berpostur tinggi, berpakaian rapi, perawatan diri baik,


kooperatif.

Bicara : Verbalisasi jelas dan lancer.

Emosi : Mood: Disforik

Afek: Sesuai, luas

Pikiran : Realistik, relevan, koheren, preokupasi terkait keluhan fisik,


waham tidak ada. Perasaan bersalah, tidak berguna dan putus asa
tidak ada.

Presepsi : Halusinasi tidak ada, Ilusi tidak ada.

a. Bagaimana interpretasi status psikiatrikus?

b. Bagaimana mekanisme abnormal pada status psikiatrikus?

c. Bagaimana prosedur penilaian mood?

d. Bagaimana prosedur penilaian preokupasi?

e. Apa hubungan status psikiatrikus dengan keluhan-keluhan yang dialami Nn.


ZS?

12
7. Pemeriksaan penunjang

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) : 12

Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) : 17

a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan penunjang?

b. Bagaimana mekanisme abnormal pada pemeriksaan penunjang?

c. Apa indikasi dari pemeriksaan penunjang?

d. Bagaimana prosedur pemeriksaan penunjang? (buat

Hipotesis

Nn. ZS, 33 tahun, seorang model diduga mengalami gangguan somatoform.

Template

1. DD

2. WD

3. Definisi

4. Etiologi

5. Epidemiologi

6. Manifestasi klinis

7. Faktor risiko

8. Patofisiologi & patogenesis

9. How to diagnose

10. Tatalaksana

13
11. Komplikasi

12. Edukasi dan pencegahan

13. Prognosis

14. Skdi

IV. KETERBATASAN ILMU

14
What I Have to How I
Pokok Bahasan What I Know What I Don’t Know
Prove Learn

Text book,
e-book,
internet,
jurnal

V. LEARNING ISSUE

1. Gangguan Somatoform

15
VI. SINTESIS

16
VII. KERANGKA KONSEP

17
VIII. KESIMPULAN

18
IX. DAFTAR PUSTAKA

19

Anda mungkin juga menyukai