Anda di halaman 1dari 7

LBM 2

STEP 1

1. Discharge :
cairan yang keluar karena adanya suatu infeksi
2. Conjunctival injection :
Pelebaran pembuluh darah pada knjungtiva yaitu pada arteri konjungtiva posterior.
Muli kemerahannya dari konjungtivanya, kalau injeksi siliar dari arah kornea ke arah luar
3. Follicle, :
Benjolan kecil berwarna kemerahan pada lipatan retrotarsal (di belakang dari tarsal)
biasanya banyak.
4. Fibrovascular Fiber :
Jaringan fibrovaskuler, bentuknya seperti segitiga di jaringan konjungtiva yang bulbaris,
tumuh sebagai respon iritasi kronis (debu, angin) (dry eye syndrome)
STEP 2
1. Mengapa pasien didapatkan kemerahan pada matanya meskipun tidak buram ?
(bapak&anak)
2. Apa jenis2 kemerahan pada mata ?
3. Mengapa pasien mengeluh mata kering dan seperti ada benda asing di mata sebelah
kanan ? (ayah)
4. Mengapa anaknya mengeluh gatal dan sulit membuka kedua mata di pagi hari, oedem,
dan injeksi kongjungtiva sejak 3 hari yg lalu ? (anak)
5. Mengapa ditemukan discharge serosa, follicle di konjungtiva fornix inferior dan kornea
clear ? (Anak)
6. Apa hubungan fakator usia dengan keluhan pada pasien ? (bapak & anak)
7. Apakah penyakit bapak dan anak sama atau tidak berhubungan ?
8. Apa saja macam2 sekret ?
9. Apa diagnosis banding dan diagnosis yang sesuai dengan skenario ? (bapak dan anak)
10. Apa etiologi penyakit dari skenario ? (bapak dan anak)
11. Bagaimana penatalaksanaan dari penyakit di skenario ? (bapak dan anak)
STEP 3
1. Mengapa pasien didapatkan kemerahan pada matanya meskipun tidak buram ?
(bapak&anak)

Curiga adanya suatu bakteri/virus/antigen. Ada antigen masuk ke konjungtiva -> pada
jaringannnya ditangkap oleh sell mass -> bradikinin -> injeksi konujungtiva -> pelebaran
pada arteri konjungtiva posterior -> kemerahan.

Tidak buram -> infeksinya pada konjungtiva, shg tidak menghalangi dari media refrakta.
Kalau di media refrakta akan menghalangi fungsi visus.

2. Apa jenis2 kemerahan pada mata ?


 Maata merah visus normal ; palpebra (blepharitis, calazion, hordeolum), konjungtiva
(konjungtivitis, pterigium,) sklera (episkleritis sama skleritis)
 Mata merah dengan penglihatan turun mendadak L: keratitis, glaukoma, uveitis
anterior, endostalmitif
 Mata tenang turun mendadak : ablasia retina,neuritis optik.

 Bleparitis : peradangan pada palpebra atau kelopak mata


 Kalazion : seperti bintilan, benjolannya besar, lunak dan tidak nyeri.
 Hordeolum : interna (terjadi peradangan pada glandula meibowm), eksternal
(peradangan pada kelenjar zeiis atau moll). Bedanya dengan kalazion, yaitu
hordeolum dia merah dan sangat nyeri
 Konjungtivitis : peradangan pada konjungtiva
 Pterigium : ada gambaran segitiga dari daerah sklera ke arah kornea.
 Keratitis : peradangan yg terjadi pada kornea ( kornea mengandung keratosit ->
keratitis)
 Glaukoma : terjadinya penignkatan tekanan intraokuli TIO normalnya 15-18 mmHg,
kalau meningkat -> glaukoma.

OPEN -> Degenerasi matriks ekstrasel dan endotel jaringan trabekulum  


kemampuan fagositosis,  outflow humor akuos terganggu
 jumlah dan diameter pori endotel kanalis Schlemn,  giant vacuoles
Gangguan mekanisme feedback

CLOSED -> Pupil middilatasi  tonus iris tinggi, iris melipat menjadi lebih tebal  iris
menempel ke kornea perifer  sudut menjadi tertutup

- Mata merah :
a. Visus normal : tajam penglihatan bagus
b. Visus turun :
o Turun mendadak:glaukoma,keratitis
o Turun perlahan:uveitis anterior,retino blastoma
- Mata tenang
a. Visus turun :
o Mendadak : ablasia retina
o Perlahan : primary open angle glaukoma

# Hiperemi arteri konjungtiva posterior : INJEKSI KONJUNGTIVA

 Arteri konj. Posterior mengalami pelebbaran, bisa karena infkesi konjungtiva, mudah
digerakan karena art. Konjungtivanya melekat pada bulbis jd bisa bergerak.

# Hiperemi arteri siliaris anterior : INJEKSI SILIAR / PERICORNEAL INJECTION

 Melebarnya pemb. Darah arteri siliaris anterior. Disebabkan karena glaukoma, radang
kornea. Tidak mudah digerakan karena menempel erat pada jaringan perikorneanya.

# INJEKSI EPISKLERA

 Terjadi pelebaran pada arteri siliaris yang longus, yang memperdarahi intraokuler.

3. Mengapa pasien mengeluh mata kering dan seperti ada benda asing di mata sebelah
kanan ? (ayah)
 Mata kering : ada peradangan pada konjungtiva. Di konjungtiva terdapat sel goblet -
> sel goblet produksinya terganggu, sehingga tidak bisa menyegarkan dari matanya
sendiri.
 Benda asing : karena adanya oedem yang disebabkan karena adanya suatu
peradangan. Arteri di mata banyak sekali -> meningkatkan permeabilitas vaskuler ->
cairan keluar -> oedem. (ANAK)
 Folikel : bentuknya seperti bula atau vesikel, timbul akibat hiperplasi dari jaringan
limfoid, ukurannya 0,5 – 5 mm. Di dalam folikel tsb banyak sel2 darah putih yang
merupakan respon dari inflamasi.

4. Mengapa anaknya mengeluh gatal dan sulit membuka kedua mata di pagi hari, oedem,
dan injeksi kongjungtiva sejak 3 hari yg lalu ? (anak)
 Injeksi konjungtiva : reaksi alergi (hipersens tipe 1 thd alergennya) allergen akan
berikatan dgn sel mass -> juga ada rekasi slang dengan IgE. Dreganulasi dari sel mass
-> terdapat respon2 peradangan -> sel mass akan melepas histamin triptase kimase -
> histamin stimulasi nosiseptorm rasa gatal, peningkatan permeabilitas vaskuler,
vasodilatasi, kemerahan (injeksi konjungtiva). Ada 2 : TERANG (Karena bakterial) ;
PUTIH SUSU (karena alergi)
 Sulit membuka : agen yg masuk merusak epitel konjungtiva -> oedem -> kematian
sel -> hipertrofi dari epitelnya. Sel2nya bisa bermigrasi dari stroma konjungtiva
melalui epitel ke permukaan sel. Shg bergabung dgn fibrin dan mukus dari sel goblet
-> membentuk eksudat konjungtiva-> palpebra lengket saat membuka mata
 Lapisan air mata ada 3 : musin (dihasilkan oleh sel goblet, karena ada infeksi, uisnnya
meningkat), aquous (Air) -> menuruun. Sekret banyak tapi airnya dikit, palpebra
waktu tidur diam atau tidak berkedip -> tidak bergerak2/ menggerakan sekret -> jadi
karena musinnya banyak tapi airnya dikit, jadi tertumpuk shg sulit dibuka matanya.
5. Mengapa ditemukan discharge serosa, follicle di konjungtiva fornix inferior dan kornea
clear ? (Anak)
 Eksudat -> diischarge serosa -> agen yg masuk merusak epitel konjungtiva -> oedem
-> kematian sel -> hipertrofi dari epitelnya. Sel2nya bisa bermigrasi dari stroma
konjungtiva melalui epitel ke permukaan sel. Shg bergabung dgn fibrin dan mukus
dari sel goblet -> membentuk eksudat konjungtiva-> palpebra lengket saat membuka
mata
 Konjungtivitis bakterial -> eksudatnya mukopurulen.
 Eksudat serosa -> karena virus
 Eksudat purulen -> chlamydia
 Eksudat mukoid -> allergi

6. Apa hubungan faktor usia dengan keluhan pada pasien ? (bapak & anak)
Ayah -> 40 tahun sudah 3 th sakit. Kenapa tidak diperiksa dari dulu2 ?
Anak -> baru 3 hari, karena alergen2 seperti debu. Kenapa lgsg diperiksa ? Hipersens tipe
1
Sehingga kurang ada pengaruhnya antara usia dengan keluhan. Lebih ke akut dan
kronisnya.

AYAH  Pterygium : timbul karena reaksi yg kronis. DRY EYE SYNDROME -> ada
gangguan pada tear filmnya (produksi dll).Bisa karena debu, angin, dan sinar matahari yg
berlebihan -> menimbulkan jaringan fibrovaskuler.

7. Apakah penyakit bapak dan anak sama atau tidak berhubungan ?


Golongan penyakit yang sama yaitu mata mrah visus normal, tetapi tidak ada
hubungannya karena etiologinya berbeda. Bukan penyakit turunan.

8. Apa saja macam2 sekret ?


 Eksudat serosa -> karena virus : cair, bening jadi seperti air, 2-3 hari berikutnya bisa
menjadi mukopurulen.
 Eksudat purulen -> chlamydia : keruh, dan kuning, karaena banyak sel yang mati terutama
leukosit dan ada banyak jaringan nekrosis, kallau ditotol kapas akan terhisap.
 Eksudat mukoid -> allergi : kental, bening, dan elastis karena jaringan2 fibrinnya masih
utuh, kalau ditarik bisa mulur2.
 Membranous : keruh, lengket. Karena tetrbentuk sekret2 dan sle2 yang epas dan jaringan
nekrotik. Suka dilepas, akrena di bawahnya ada jaringan2 ulkus di bawahnya.
 pseudo membran : keruh, lengket, diangkat terjadi perdarahan. Karena streptococcus
hemolyiticus
 sanguis : cairan merah seerti darah, karena virus yang sangat purulen, 2-3 hari terbentuk
sekret purulen.
9. Apa diagnosis banding dan diagnosis yang sesuai dengan skenario ? (bapak dan anak)
 Maata merah visus normal ; palpebra (blepharitis, calazion, hordeolum), konjungtiva
(konjungtivitis, pterigium,) sklera (episkleritis sama skleritis)
 Mata merah dengan penglihatan turun mendadak L: keratitis, glaukoma, uveitis anterior,
endostalmitif
 Mata tenang turun mendadak : ablasia retina,neuritis optik.

BAPAK

Pterygium (sondasee test negatif) (DD : Pinguecula & pseudo pterygium -> sondase test nya positif)
dapat dibedakan dengan sondase test )

BAGAIMANA SONDASE TEST ?

Ada 4 derajat :

1 : terbatas pd limbus korneanya aja, tidak diterapi tidak apa2. Kaalu di terapi alasannya lebih ke
kosmetik supaya enak dilihat.

2 : Melewati limbus kornea tp kurang dari 2 mm

3 : melebihi dari derajat 2, tapi belum melewati pupil (3-4 mm)

4 : sudah melewati pupil (benar2 ganggu penglihatan)

ANAK

Konjungtivitis Virus ( DD : konjungtivitis bakterial, konjungtivitis allergi, konjungtivitis chlamydia)

TAMBAHAN :

Patogenesis dari masing2 penyakitnya ?

Mata merah dibagi jadj akut dan kronis !

10. Apa etiologi penyakit dari skenario ? (bapak dan anak)


11. Bagaimana penatalaksanaan dari penyakit di skenario ? (bapak dan anak)
STEP 4

Anda mungkin juga menyukai