Anda di halaman 1dari 22

Erlenmeyer

Fungsi tabung erlenmeyer adalah untuk :

 Mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa,


 Menampung larutan, bahan padat ataupun cairan,
 Meracik dan melarutkan bahan-bahan komposisi media,
 Tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair,
 Tempat untuk melakukan titrasi bahan
 Erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi dengan
pengocokkan kuat, dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat destilasi dan
sebagainya.
 Erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan
lemah hingga sedang.
2. Labu destilasi
Fungsi Labu destilasi adalah untuk :

 Destilasi sederhana – digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih
nya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau minyak. Hasil dari
destilasi ini tidak benar-benar murni.
 Destilasi bertingkat – digunakan untuk komponen yang memiliki titik didih
yang berdekatan.Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana. Perbedaan
distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi.
 Destilasi uap – digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki
titik didih mencapai 200 °C atau lebih Selain itu destilasi uap dapat digunakan
untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat
didestilasi dengan air.
 Destilasi vakum – digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil,
dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya
atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C.
 Destilasi azeotrop – Digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop
(campuran campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan karena
komponen-komponennya memiliki titik didih yang konstan). Dalam proses
destilasinya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop.
 Destilasi kering – digunakan untuk memanaskan material padat untuk
mendapatkan fasa uap dan cairnya.
3. Gelas beaker

Fungsi Gelas beaker adalah untuk :

 Untuk mengukur volume larutan atau bahan yang tidak membutuhkan


tingkat ketelitian yang tinggi.
 Sebagai wadah untuk menyimpan dan membuat larutan.
 Sebagai wadah untuk memanaskan bahan diatas hot plate, khusus untuk
beker glass yang terbuat dari kaca borosilat
 Gelas Beaker biasa digunakan untuk tempat mencampur, memanaskan
cairan, mereaksikan bahan, dan membawa sampel cair atau padat.
 Gelas beaker juga digunakan untuk menampung cairan titrasi dan filtrat
hasil penyaring
4. Corong gelas
Fungsi Corong gelas adalah untuk

 Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan ke wadah /


tempat yang mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.
 Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat
meletakkan kertas saring
 Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan air satu
tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah
diberi kertas saring pada bagian atas.
 Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.
5. Corong bucher

Fungsi corong gelas adalah untuk menyaring larutan dengan dengan bantuan
pompa vakum.

6. Buret
Fungsi Buret adalah untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan
untuk mengukut volume suatu larutan.

7. Corong Pisah

Fungsi corong pisah adalah untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur
karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses
ekstraksi.

8. Labu ukur leher panjang


Fungsi Labu ukur leher panjang adalah untuk membuat dan atau mengencerkan
larutan dengan ketelitian yang tinggi.

9. Gelas ukur

Fungsi Gelas ukur adalah untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum
dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume
larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet
volume.

10. Kondensor

Untuk destilasi larutan.


Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang atas tempat air keluar.

11. Filler (karet pengisap)


Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan.
Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah
disambungkan pada pipet ukur.

12. Pipet Ukur

Untuk mengukur volume larutan

13. Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik

Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label
yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.

14. Pipet Tetes

Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.

15. Pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi
sementara berlangsung.

16. Tabung reaksi

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

17. Spatula

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam


bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula
plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat
digunakan spatula logam.

18. Kawat Nikrom


untuk uji nyala dari beberapa zat.

19. Pipa kapiler atau kaca kapiler

Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan
titik lebur suatu zat.

20. Desikator

Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat
dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator
vakum.

21. Indikator universal

Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.


Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada
pada kotak kertas universal.

22. Gelas arloji


 Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
 Untuk menimbang bahan-bahan kimia
 Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
23. Hot hands

Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.

24. Klem dan statif

Sebagai penjepit, misalnya:


• Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
• Menjepit buret dalam proses titrasi
• Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi.

25. Ring
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan
corong pada proses penyaringan.

26. Clay triangle

Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada
waktu penyaringan.

27. Kaca mata pengaman

Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari
percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika
dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.

28. Pemanas spiritus


Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.

29. Pemanas atau pembakar bunsen

Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam
proses suatu proses.

30. Hot plate

Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.

31. Oven

Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk


mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.

32. Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.

33. Inkubator

Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara


mikrobiologi.

34. Rotavapor

Untuk memisahkan zat dari suatu campuran. Misalnya untuk memisahkan pelarut
n-heksana yang digunakan untuk megektraksi minyak dari suatu bahan.

35. Cawan petri


digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri selalu berpasangan, yang
ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya

36. PH meter

Digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dari suatu zat.

37. Multimeter

Untuk mengukur kuat arus listrik atau hambatan. Misalnya untuk mengukur kuat
arus yang dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel galvani.

38. Ozon Generator


Untuk membuat ozon dalam laboratorium dengan bahan dasar oksigen (O2) murni

39. Lup

Kaca pembesar. Dapat digunakan untuk mengamati kenaikan atau penurunan suhu
pada termometer terutama termometer raksa yang tidak berwarna.

40. Botol reagen atau botol pereaksi

Digunakan untuk menyimpan larutan bahan kimia atau sering juga di gunakan
untuk menyimpan indikator asam basa seperti fenolftalin.

41. Kertas saring


Untuk menyaring larutan.

42. Kaki tiga

Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.

43. Kawat kasa

Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan
menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen

44. Rak tabung reaksi

Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang
membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang
menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi
keamanan diri sendiri maupun orang lain.

45. Penjepit

Untuk menjepit tabung reaksi.

46. Stirer

Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di


dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang
magnetik dari stirer akan berputar.

47. Mortal dan pastle

Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.

48. Krusibel
Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-
logam.

49. Evaporating dish

Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang
tidak mudah menguap.

50. Botol semprot

menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan
bahan

51. Plat tetes


Tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil

52. Lemari asam

Menyimpan larutan yang bersifat asam

53. Naraca analitic

Untuk menimbang massa suatu zat. Tingkat ketelitian lebih tinggi dari neraca
timbangan.

54. Centrifuge
Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan

55. Desikato/Eksikator

Fungsi Desiaktor adalah untuk mengeringkan kadar air pada zat/objek

56. Mikropipet

Fungsi Mikropipet adalah untuk memindahkan cairan dengan volume yang sangat
kecil

57. Piknometer
Fungsi Piknometer adalah untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida.

58. Mikroskop

Fungsi mikroskop adalah untuk mengamati benda-benda renik yang terlihat sangat
kecil sehingga terlihat lebih besar dari aslinya

59. Neraca atau timbangan

Neraca atau timbangan berfungsi untuk pengukuran massa suatu benda

60. Gold meter


Gold meter berfungsi untuk :

 Memeriksa kadar emas pada suatu objek


 membedakan emas dengan bahan campuran lainnya
 menimbang massa emas

Anda mungkin juga menyukai