Anda di halaman 1dari 18

27

BAB III
METODE PENELITIAN

Menurut Arikunto (2010) metode penelitian adalah cara yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya sedangkan menurut

Sugiyono (2014) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan

suatu pengetahuan sehingga pada giliranya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan danmengindetifikasi masalah.

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan

penatalaksanaan kejang demam pada balita. Penelitian ini menggunakan

pendekatan cross sectional yaitu penelitian dari semua variabel independent dan

dependent yang diambil secara bersamaan pada satu waktu. Adapun data

penelitian ini menyangkut variabel yang dikumpulkan secara besamaan

(Notoatmodjo, 2010).Jenis penelitian ini adalah penelitian survei untuk

mengetahui hubungan antara variabel yang akan diteliti yaitu variabel

pengetahuan ibu dengan variabel terkait penatalaksanaan kejang demam pada

balita.

27
28

3.2. Kerangka Kerja

Populasi : Semua ibu yang memiliki anak balita di Posyandu Anggrek RW 05


Tlogomas sebanyak 80 0rang

Sampel : Ibu yang memilki balita di Posyandu Anggrek RW 05 Tlogomas


sebanyak 45 responden diambil dari sebagian jumlah populasi.

Teknik Sampiling : simple random sampling

Variabel Independent Variabel Dependent

(Pengetahuan Ibu) (Penatalaksanaan Kejang Demam)

Lembar kuesioner Lembar kuesioner

Pengolahan data dan anlisa data (Editing,


Coding, Entry, Scoring, Tabulating)

Analisa data : Spearmen Rank (Rho)dengan program SPSS

Penyajian hasil dan penarikan kesimpulan

Gambar 3.1 :Kerangka Kerja Hubungan Antara Pengetahuan Ibu


DenganPenatalaksanaan Kejang Demam Pada Balita Diposyandu
Anggrek RW 05 Tlogomas wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo
Kota Malang.
29

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmodjo 2010).Populasi dalam penelitian ini adalah para ibu yang

memiliki anak balita diwilyah kerja puskesmas Dinoyo khususnya di posyandu

Anggrek RW 05 Tlogomas-Malang yang diambil data terbaru pada tanggal 29

Januari 2016 sebanyak 80 Ibu yang mempunyai anak usia balita.

3.3.2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan di teliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2010).

a. Jumlah sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak balita di

posyandu Anggrek RW 05 tlogomas pada wilayah kerja puskesmas Dinoyo-

Malang yang berjumlahsesuai dengan perhitungan sampel. Besar sampel dalam

penelitian ini diperoleh berdasarkan rumus sebagai berikut:

Besar sampel ditentukan menggunakan rumus Slovin:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑 2 )

Keterangan :

n= ukuran sampel

N= ukuran populasi

d= tingkat kesalahan yang dipilih atau signifikan 10%(0,1)

(Nursalam, 2013 )
30

Pengambilan sampel menggunakan rumus, perhitungannya adalah sebagai

berikut :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑2 )
80 80
n= 2 =
1+80(0,1) 1+80(0,01)

80 80
n= = = 44,44 = 45
1+0,8 1,8

Jadi besar sampel yang ditentukan dalam penelitian ini adalah 45 responden.

Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya, maka sebelum

pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria inklusi, maupun kriteria eksklusi.

Dalam penelitian ini dipilih sampel yang memiliki kriteria sebagai berikut:

a) Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap

anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu :

a. Ibu yang mempunyai anak balitabaik laki-laki maupun perempuan.

b. Bersedia menjadi responden.

c. Sehat jiwa dan tidak dalam kondisi sakit.

d. Bisa membaca.

b) Kriteria eksklusi merupakan keadaan yang menyebabkan subyek yang

memenuhi kriteria inklusi tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian

(Nursalam, 2013).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu:

a. Ibu yang mempunyai anak balita dalam keadaan sakit.

b. Ibu yang mempunyai anak dengan kejang demam.


31

3.3.3. Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Tekniksampling merupakan cara yang ditempuh dalam

mengambil sampel agar memperoleh yang sesuai dengan keseluruhan subyek

penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan

teknik simple random sampling yaitu dimana sampel diperoleh secara acak dari

bagian populasi yangditemui(Notoatmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Pengertian

simple random sampling menurut sugyono (2014) adalah teknik pengambilan

anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi itu.

3.4. Variabel Penelitian


Pengertian variabel menurut Sugiyono (2014) variabel penelitian adalah

suatu atribut atau sifat nilai dari seseorang objek atau kegiatan yang mempunyai

variasi yang tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Definisi lain mengatakan bahwa variabel adalah sesuatu

yag digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh

satuan penelitan tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis

kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, penyakit dan

sebagainya (Notoatmodjo, 2010)

Dalam penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari dua variabel, yaitu

variabel independen dan variabel dependen. Adapun penjelasan dari masing-

masing variabel itu adalah sebaga berikut :


32

1. Variabel independent atau Variabel Bebas

Variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat) (Sugiyono, 2014).Variabel independent dalam penelitian ini

adalah pengetahuan ibu.

2. Variabel Dependent atau Terikat

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas) (Sugiyono,

2014). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah penatalaksanaan

kejang demam pada balita.

Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, perlu sekali variabel tersebut

diberi batasan yang disebut dengan definisi operasional variabel.

3.5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Di Posyandu Anggrek RW

05 Tlogomas Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang, dimana penelitian

akan dilaksanakan pada tanggal 1 Mei – 31Mei2016.

3.6. Bahan dan Alat/Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data atau

informasi yang berkaitan dengan penelitian, yang didahulukan dengan uji validitas

dan uji reabilitas. Instrumen penelitian alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
33

lebih baik, dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah

(Arikunto, 2010)

a. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu.

Yang terdiri dari pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,11,12,

13, 14, 15, 16.

b. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penatalaksanaan kejang

demam pada balita. Yang terdiri dari pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8, 9, 10.

Jenis kuisioner yang dipakai adalah kuisoner tertutup dimana bentuk

pertanyaan dan jawaban telah tersedia. Kuisioner pengetahuan ibu tentang

penatalaksanaan kejang demam dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan studi

literatur yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu terhadap

penatalaksanaan kejang demam.

Kuisioner yang diberikan pada responden untuk mendapatkan data berupa

tanggapan atau respon dari sampel penelitian. Sedangkan waktu pengumpulan

data dilakukan dengan cara cross sectional yaitu data yang dikumpulkan sesaat

atau data diperoleh saat ini juga (Sugiyono, 2014)

3.7. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah untuk membatasi ruang lingkup atau

pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel

tersebut diberi batasan.Definisi operasional juga bermanfaat untuk mengarahkan

pada suatu pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang

bersangkutan serta pengembangan instrument atau alat ukur(Notoatmodjo, 2010).


34

Tabel 3.1 :Definisi Operasional Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Penatalaksanaan
Kejang Demam Pada Balita Di Posyandu Anggrek Wilayah Kerja Puskesmas
Dinoyo-Kota Malang.

Variabel/sub Devinisi Parameter Alat ukur Skala Kategori


variabel operasional
Pengetahuan ibu Segalah sesuatu Pengetahuan Kuesioner Ordinal 1. Baik =
yang diketahui Ibu 76-100%
ibu tentang - Pengertian 2. Cukup =
kejang demam. kejang 56-75 %
demam 3. Kurang =
- Tanda dan <56 %
gejalah
- Penyebab
kejang
demam
- Dampak dari
kejang
demam
- Faktor resiko
dari kejang
demam

Penatalaksanaan Upaya yang Penatalaksana Kuesioner Ordinal 1. Baik =


kejang demam dilakukan ibu an Kejang 76-100%
ketika anak Demam 2. Cukup =
mengalami - Buka jalan 56-75%
kejang demam nafas 3. Kurang =
di rumah. - Baringkan <56 %
ditempat yang
datar
- Atur posisi
anak dengan
posisi miring
- Jangan
memasang
sundip lidah
- Singkirkan
benda
berbahaya dari
dekat anak
- Jangan
menggunakan
selimut dan
longgarkan
pakaian.
35

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Setelah instrumen yang digunakan berupa kuisioner sebagai instrumen

penelitian selesai disusun, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas karena

suatu kuisioner dikatakan valid apabila kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu

yang diukur oleh kuisioner tersebut (Notoatmodjo, 2010). Adapun uji validitas

dan reliabilitas kuisioner ini diujicobakan di posyandu Angrek RW 05 Tlogomas

diwilyah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang.

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidtan kesahan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Valid berarti

instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur

(Sugiyono, 2014). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur relevan

tidaknya pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian

(Notoatmodjo, 2010).

Uji validitas instrumen dapat menggunakan rumus korelasi.

Selanjutnya untuk menghitung korelasi antara skor masing-masing

pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan teknik korelasi

“pearson produk moment”. Dengan Rumus :

N(∑ 𝑋𝑌) − ( ∑ X)(∑ Y)


𝑟𝑥𝑦 =
√(N ∑ X 2 − (∑ X)2 (N ∑ Y 2 (∑ Y)2
36

Keterangan :

r = koefisien korelasi antara item

N = Banyaknya Subyek

X = Pertanyaan

Y = Skor total

XY = Skor pertanyaan dikali skor total.

Dalam uji validitas setiap item pertanyaan membandingkan r

hitung dengan r tabel.

1. Jika r hitung > r tabel (degree of freedom) maka instrumen

dianggap valid

2. Jika r hitung > r tabel (degree of freedom) maka instrumen

dianggap tidak valid (drop), sehingga instrumen tidak dapat

digunakan dalam penelitian.

Menurut Sugiyono (2010) kriteria atau syarat suatu item tersebut

dinyatakan valid adalah bila korelasi tiap faktor tersebut bernilai

positif dan besarnya 0,3 keatas.

Jika kita sudah memperoleh angka validitasnya, langkah

selanjutnya adalah mengkosultasi harga tabel tersebut dengan tabel

r product moment. Dari tabel diketahui bahwa dengan N = 30,

harga r𝑟𝑡(5%) = 0.60 dengan demikian instrumen dikatakan valid

jika diperoleh hasil ≥ 0.60 (Arikunto 2013).


37

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana

suatu instrument sebagai alat ukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan (Sugiyono, 2010). Instrument yang sudah dipercaya,

yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Uji reliabilitas dilakukan dengan cara mencobakan instrumen

sekali saja, kemudian dianalisis dengan teknik tertentu (Arikunto,

2010).Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Alpha

cronbach dengan nilai >0,6 maka dikatakan reliable(Arikunto,

2014).

3.9. Prosedur Penelitian/Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses

pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2014).

Proses pengumpulan data dimulai dengan :

1. Tahap Persiapan

1) Mengajukan ijin penelitian dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Tribhuwana Tungga Dewi Malang.

2) Mengajukan ijin penelitian ke BANGKESBANGPOL kota Malang,

tembusan kepada Dinkes Kota Malang dan Puskesmas Dinoyo

3) Kemudian mengurus perizijinan ke posyandu Angrek RW 05 Tlogomas

wilayah kerja Puskesmas Dinoyo, untuk mendapat ijin penelitian.

4) Peneliti menyiapkan alat tulis, buku, dan kuesioner.


38

5) Setelah permohonan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait, peneliti

melakukan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

1). Peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian,bila

responden setuju, responden menandatangani inform concent.

2). Responden mengisi lembar kuesioner.

3). Setelah selesai data dikumpulkan, peneliti mengucapkan terima kasih

kepada semua responden yang telah berpartisipasi dalam penelitian yang

dimaksud dan peneliti mohon pamit.

4). Semua data yang telah terkumpul tersebut selanjutnya diolah sesuai dengan

langkah-langkah pengolahan data.

3.10. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul selanjutnya adalah proses pengolahan data dengan

melalui tahaptahapsebagai berikut (Notoatmodjo, 2013)

a. Editing

Editing adalah untuk meneliti kelengkapan data diantaranya

kelengkapanidentitas responden, pengecekan jumlah kuisioner,

lembar kuesioner dan kelengkapan pengisian kuesioner, sehingga

apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi segera oleh

peneliti.

b. Coding

Coding adalah melakukan pemberian kode berupa angka untuk

memudahkan pengolahan data. Setelah semua kuisioner di edit


39

atau di sunting, selanjutnya dilakukan pengkodeanatau ”coding”,

yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data

angkaatau bilangan. Coding atau pemberian kode ini sangat

berguna dalam memasukan data (data entry)

c. Skoring

Pada tahap ini peneliti memberi nilai pada data sesuai dengan skor

yangtelah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh

responden.

Untuk pengetahuan ibu dan penatalaksanaan kejang demam

dikategorikan menjadi baik, cukup, kurang.

Pada kuesioner pengetahuan ibusetiap jawaban yangbenar

diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0. Pada kuesioner

penatalaksanaan kejang demam setiap jawaban yang benar diberi

nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0.

d. Entry

Entry adalah memasukan data yang diperoleh penelitian yaitu data

dari kuisioner ke dalampaket program computer.

e. Processing

Setelah diedit dan diberi kode, data diproses melalui program

Komputer

f. Tabulating

Yaitu melakukan pengolahan data berdasarkan hasil kuisioner

untukmempermudahhasil pemahaman, maka data yang diperoleh

disajikan dalam bentuk tabel.


40

g. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden salasai

dimasukan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pemberihan data

(cleaning).

3.11.Analisa Data

Analisa data yaitu mendeskripsikan dan menginterpretasikan datayang

telah diolah baik pengolahan secara manual maupun menggunakan bantuan

komputer agar data tersebut bermakna (Notoatmodjo 2012).

3.11.1 Analisa Univariate

Analisa univariate adalah analisa yang digunakan dengan tujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variable penelitian. Bentuk

analisa univariate atau deskriptif tergantung dari jenis datanya. Untuk data

numeric diggunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standart deviasi. Pada

umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan

persentase dari tiap variabel.(Notoatmodjo 2012).

1. Analisis data Pengetahuan Ibu

Metode yang diggunakan untuk pengolahan pengetahuan ibu adalah untuk tiap

jawaban dari responden akan diberi skor 1 jika jawaban itu benardan diberi

skor 0 untuk setiap jawaban yang salahdengan skor maksimal 16. Dimana

jumlah total soal untuk pengetahuan ibu yaitu = 16, kemudian hasil jawaban
41

responden yang telah diberi bobot itu dijumlahkan dan dibandingkan dengan

skor tertinggi dikalikan 100%hasilnya dihitung dengan rumus:

𝑺𝒑
𝐏= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐒𝐦

Keterangan : P = Nilai

Sp = Skor yang diperoleh

Sm = Skor maksimal

Hasil prosentase data diinterpretasikan dengan menggunakan criteria kualitatif:

 Baik : 76%-100%

 Cukup baik : 56%-75%

 Kurang baik : <56%

(Arikunto, 2013)

2. Analisis Data penatalaksanaan kejang demam

Metode yang diggunakan untuk pengolahan penatalaksanaan kejang demam

adalah untuk tiap jawaban dari responden akan diberi skor 1 jika jawaban itu

benardan diberi skor 0 untuk setiap jawaban yang salah, dengan skor

maksimal 10. Dimana jumlah total soal untuk pengetahuan ibu yaitu = 10,

kemudian hasil jawaban responden yang telah diberi bobot itu dijumlahkan

dan dibandingkan dengan skor tertinggi dikalikan 100% hasilnya dihitung

dengan rumus:

𝑺𝒑
𝐏= 𝐗𝟏𝟎𝟎%
𝐒𝐦

Keterangan : P = Nilai

Sp = Skor yang diperoleh

Sm = Skor maksimal
42

Hasil prosentase data diinterpretasikan dengan menggunakan criteria kualitatif:

 Baik : 76%-100%

 Cukup baik : 56%-75%

 Kurang baik : <56%

(Hidayat, 2014)

3.11.2. Analisis Bivariat

Analisis Pengetahuan Ibu Dengan Penatalaksanaan Kejang Demam Pada

Balita Di Posyandu Anggrek Rw 05 Tlogomas Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo

Kota Malang.

Hubungan pengetahuan ibu dengan penatalaksanaan kejang demam pada

balita menggunakan metode analisa korelasi Spearman Rank(Rho). Pada uji

spearman Rank digunakan untuk mengukur asosiasi antara dua variabel dimana

kedua variabel tersebut paling tidak diukur dengan skala ordinal sehingga teknik

pengolahan data statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS. Dalam proses

perhitungan menggunakan tingkat atau derajat kemaknaan (α) = 0,05. Sehingga

kesimpulan dalam penelitian ini adalah jika p value ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan

jika p value > (α) = 0,05 maka H1 diterima. (Sugiyono, 2014)


43

3.12. Etika Penelitian

Etika Penelitian Etika penelitian memiliki berbagai macam prinsip, namun

terdapat empat prinsip utama yang perlu dipahami oleh pembaca(Nursalam,

2011), yaitu:

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human

dignity).

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk

mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya

penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari

paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy).

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for

privacy and confidentiality).

Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi

dan kebebasan individu. Pada dasarnya penelitian akan memberikan

akibat terbukanya informasi individu termasuk informasi yang bersifat

pribadi. Sedangkan, tidak semua orang menginginkan informasinya

diketahui oleh orang lain, sehingga peneliti perlu memperhatikan

hakhak dasar individu tersebut.

3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness).

Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil.Untuk

memenuhi prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur,

hatihati, profesional, berperikemanusiaan, dan memperhatikan

faktorfaktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis

serta perasaan religius subyek penelitian.


44

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing

harms and benefits).

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian

guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi

subyek penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi

(beneficence).Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi

subyek (nonmaleficence). Apabila intervensi penelitian berpotensi

mengakibatkan cedera atau stres tambahan maka subyek dikeluarkan

dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera, kesakitan,

stres, maupun kematian subyek penelitian.

Anda mungkin juga menyukai