Anda di halaman 1dari 10

KESADARAN MASYARAKAT INDONESIA ATAS PENTINGNYA

MENGURANGI PENGGUNAAN PLASTIK

oleh:

KURNIA AURINA

16/400684/SV/11188

1. Pendahuluan

Indonesia adalah negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia.

Banyaknya sampah plastik di Indonesia juga disebabkan oleh banyaknya

penduduk di Indonesia. Selain itu, didukung pula oleh kurangnya kesadaran

masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Plastik masih

digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena selain kuat namun juga murah.

Plastik yang kuat inilah yang menyebabkan sulit diurai dan membahayakan

hewan laut karena melukai tubuh mereka atau tertelan karena dianggap ubur-ubur

dan ikan kecil. Hal ini menjadi isu serius di Indonesia dan cukup menyadarkan

sejumlah masyarakat di Indonesia untuk membuat gerakan antiplastik.

Menurut Murhablisyah (2013:162), negara maju seperti Amerika Serikat,

Inggris, Perancis, dan lainnya. Pemerintah setempat sudah lama memberlakukan

penggunaan kertas sebagai kantung belanja. Namun, kertas juga akhirnya

menyentuh isu lingkungan hidup yang lain, yaitu penebangan pohon yang

semakin banyak sebagai sumber utama bahan pembuat kertas. Penggunaan plastik

sulit dihilangkan dari masyarakat yang sudah menggunakannya dalam seluruh

1
aspek kehidupan. Setiap generasi sudah terlanjur terbiasa dengan plastik dan

kesulitan dalam menggantikan peran plastik dengan produk lain.

Isu plastik di Indonesia yang sudah sejak dulu diberitakan di seluruh dunia

membuat banyak orang tergerak membuat komunitas dan menciptakan gerakan-

gerakan antiplastik atau gerakan mencintai lingkungan. Gerakan ini dilakukan

dengan menyadarkan masyarakat bahaya plastik bagi lingkungan. Beberapa

kelompok mempromosikan menggunakan tas serba guna atau dalam bahasa

Inggris yaitu tote bag. Beberapa kelompok lainnya mempromosikan mengganti

sedotan plastik dengan sedotan stainless steel atau baja tahan karat. Selain itu,

penggunaan botol juga membantu mengurangi sampah botol plastik. Ada pula

yang mengampanyekan menggantikan sendok, garpu, wadah dan sikat gigi plastik

dengan bahan mudah urai.

Kenyataannya di masyarakat hingga kini, penggunaan plastik masih

sangat tinggi. Kemasan produk yang dikonsumsi mayoritas terbuat dari plastik

bahkan perabotan rumah tangga. Mahasiswa sebagai akademisi memiliki peran

besar untuk menciptakan bahan penggantiplastik. Kantong plastik dari pati

singkong ditemukan beberapa tahun lalu oleh seorang konsultan teknik di Bali.

Penemuannya menyadarkan masyarakat dunia bahwa pati dalam singkong dapat

dimanfaatkan menjadi bahan dasar plastik. Plastik ini dapat dimakan oleh hewan

dan bahkan larut di air. Penemu berhasil menciptakan jenis lain dari bioplastik

Menurut Aripin (2017:79), bioplastik adalah plastik atau polimer yang secara

alamiah dapat dengan mudah terdegradasi baik melalui serangan mikroorganisme

maupun oleh cuaca.

2
Meskipun sudah diciptakan bahan penggantiplastik, masyarakat dan

industri masih menggunakan plastik polimer karena biayanya yang murah.

Bioplastik terhitung mahan dan masih sedikit ditemukan. Beberapa perusahaan

sudah mulai sadar dan menggantikan plastiknya dengan bahan bioplastik.

Masyarakat Indoensia masih belum memprioritaskan pengurangan penggunaan

plastik dan sampah plasik masih menjadi isu besar di Indonesia. Meskipun

terdapat cara lain seperti membuat pasukan pembersih laut, masih dibutuhkan

cara lain yang bersifat mencegah demi kelangsungan jangka panjang.

Tujuan dibuat makalah tentang isu sampah plastik adalah untuk

menyadarkan masyarakat akan bahayanya sampah plastik bagi lingkungan.

Tujuan lain adalah membuka mata masyarakat bahwa ada banyak bahan atau

produk penggantiplastik dapat dipakai karena ramah lingkungan. Harapannya

melalui tulisan ini pembaca dapat mempengaruhi lingkungan sekitar untuk lebih

memerhatikan kebersihan lingkungan. Melalui makalah ini juga diharapkan

menjadi sumber informasi pengetahuan mengenai lingkungan yang bersih.

Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut 1) Apa yang

membuat masyarakat Indoensia masih menggunakan plastik polimer? 2) Mengapa

masih sulit bagi masyarakat dan industri di Indonesia menggantikan plastik? 3)

Bagaimana cara masyarakat Indonesia mau berperan aktif menyukseskan

pengurangan penggunaan plastik? 4) Apa saja peran pemerintah dalam

menyukseskan penggunaan plastik? 5) Apa peran mahasiswa dalam

menyukseskan pengurangan penggunaan plastik?

3
2. PEMBAHASAN

2.1 Plastik Polimer di Masyarakat

Masyarakat Indonesia masih erat hubungannya dengan plastik

polimer. Plastik polimer menurut Trisunaryanti (2018:3) adalah plastik

dengan polimer hidrokarbon rantai panjang yang terdiri atas jutaan monomer

yang saling berkaitan dan tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme

sehingga perlu dilakukan penelitian tentang pengolahan sampah. Plastik

polimer menjajah manusia karena manfaatnya yang tinggi namun dampak

pada lingkungan juga tinggi. Plastik polimer efisien dalam penggunaan,

murah dan mudah di dapat.

Masyarakat kelas kecil hingga atas dapat menggunakan plastik

polimer dengan berbagai jenis desain dan bentuk. Plastik belanja di pasar

sampai di pusat perbelanjaan menggunakan bahan polimer. Masyarakat masih

berkegantungan dengan plastik polimer. Penggunaan plastik polimer sudah

populer mulai dari kemasan produk seperti kemasan minuman ready to drink,

mie instan, dan kemasan produk lainnya.

Semakin banyak pemberitaan tentang dampak sampah plastik pada

lingkungan dan hewan, banyak masyarakat yang mulai sadar bahwa

penggunaan plastik polimer harus dikurangi atau dihilangkan. Masyarakat

kelas menengah atas mulai menggantiplastik dengan berbagai produk. Contoh

produk tersebut adalah totebag sebagai pengganti tas belanja, lalu alat makan

stanless steel yang dapat dibawa ke mana-mana dengan kemasan unik.

Beberapa masyarakat mulai menggunakan sikat gigi dari bahan organik.

4
Plastik di berbagai kalangan masih menjadi bahan utama yang mudah

ditemukan sehingga banyak masyarakat yang masih tidak bisa lepas dari

plastik lantaran tidak begitu peduli tentang bahaya plastik. Populasi di

Indonesia yang banyak menambah jumlah plastik yang terbuang tiap

tahunnya. Sampah plastik masih dapat ditemukan di sungai, kali, laut maupun

jalanan. Hal ini perlu ditindak lanjuti agar masyarakat dapat berpindah dari

plastik. Tidak menggunakan plastik diperkirakan membutuhkan waktu lebih

dari sepuluh tahun bagi Indonesia bila dilihat dari gaya hidup masyarakat

Indonesia sampai saat ini yang masih acuh tak acuh dengan sampah plastik

yang berbahaya bagi lingkungan.

2.2 Plastik Organik atau Biodegradable

Plastik organik ada berbagai banyak jenisnya yang sudah diciptakan.

Menurut Pudjiastuti (2012:51), beberapa penelitian pembuatan plastik

biodegradable telah dilakukan di Indonesia dengan menggunakan bahan dasar

alam seperti pati, serat, dan lain-lain. Berdasarkan penelitian tersebut hasilnya

belum dapat diaplikasikan sebagai kemasan makanan. Berdasarkan hal

tersebut maka dilakukan penelitian pembuatan kemasan makanan dari polimer

nanokomposit berbasis polimer termoplastik (Polietilen,PE dan Polipropilen,

PP) dengan filler CaCO dan tiga tapioka berukuran nanopartikel dengan

penambahan plasticizer dan aditif. Beberapa plastik biodegradable yang

pernah ditemukan adalah plastik dari singkong, kulit pisang, dan plastik yang

dapat diurai oleh mikroorganisme.

5
2.3 Peran Pemuda dan Pemerintah dalam Mengurangi Sampah Plastik

Peran pemerintah dalam menggiatkan lingkungan anti plastiik masih

sangat minim. Bila dibandingkan dengan semangat masyarakatnya, maka

peran pemerintah sangat jauh. Pemerintah seharusnya membuat undang-

undang yang lebih dipertegaskan. Seperti halnya Singapur yang menggiatkan

lingkungan antiplastik dengan sangat ketat. Setiap pembuang plastik dapat

ditangkap dan diminta sanksi. Pemerintah di negara-negara maju mulai

menekan industry untuk tidak menggunakan plastik sebagai kemasan.

Kemasan yang digunakan mulai berbasis bahan biodegradable yang mudah

terurai. Pemerintah dapat memulai dengan menerapkan antiplastik di

perusahaan-perusahaan BUMN.

Pemerintah membuat undang-undang pelarangan penggunaan plastik

bahan tertentu yang hanya bersifat sekali pakai. Harapannya pemerintah juga

mau membantu para aktivis antiplastik lebih giat. Pemerintah membantu para

aktivis dan menggerakkan para pemuda untuk membersihkan laut dan

lingkungan dari sampah plastik. Pemerintah juga dapat membuat kampanye

antiplastik.

Peran mahasiswa dalam menjaga lingkungan juga sangat beragam

bentuknya. Beberapa mahasiswa membuat komunitas antiplastik dan

komunitas yang membersihkan sampah plastik dari lingkungan. Mahasiswa

mulai berkampanye antiplastik melalui sosial media dengan menggunakan

alat makan berbahan stainless steel yang dibawa ke mana-mana agar

meminimalisir penggunaan alat makan bahan plastik atau sekali pakai.

6
Harapannya mahasiswa dapat membantu para peneliti, pemerintah dan

industri menemukan bahan lain yang dapat menggantikan peran plastik

polimer menjadi plastik biodegradable. Sebagai mahasiswa Agroindustri juga

dapat membantu dengan menciptakan bahan-bahan kemasan biodegradable.

Kemasan tersebut nantinya digunakan oleh industri dan masyarakat luas.

Beberapa negara memiliki kemasan air minum yang dapat dimakan langsung

dengan air tanpa membuka kemasan. Beberapa ilmuan juga menemukan

plastik dari singkong yang bila larut di air. Selain itu jika plastik tertelan

masih aman untuk dikonsumsi oleh hewan.

Mahasiswa dapat membuat tren baru dalam masyarakat bila

mahasiswa giat dalam menyukseskan antiplastik. Mahasiswa dapat melakukan

penelitian dalam tugas akhir, atau dalam proyek penelitian PKM. Mahasiswa

dapat mulai mengampanyekan antiplastik ke kalangan pemuda lainnya atau

kalangan dewasa. Mahasiswa adalah penggerak karena kritis dan optimis akan

perubahan yang lebih baik, sehingga diharapkan mahasiswa tidak apatis

terhadap permasalahan sampah plastik.

3. KESIMPULAN

Masyarakat Indonesia masih menggunakan plastik polimer karena

harganya murah dan lebih mudah didapatkan. Masyarakat Indonesia mendukung

lingkungan yang bersih, namun usaha untuk menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari masih minim. Hal ini juga didukung oleh peran industri yang masih

7
minim dalam penggunaan plastik organik. Peran pemerintah dalam menekan

penggunaan plastikpun sangat minim

Plastik organik masih sulit digunakan bagi masyarakat karena masyarakat

membangun sendiri batasan akan plastik organik. Masyarakat percaya bahwa

plastik organik mahal harganya dan sulit ditemukan di pasar. Industri masih

menggunakan plastik polimer karena harganya sangat murah, mudah didapat, dan

kuat. Plastik organik masih mahal untuk digunakan oleh industri karena proses

pembuatan yang sedikit rumit dan bahan baku pembuatan lebih mahal.

Penggunaan plastik dapat dikurangi dengan menggunakan bahan berbasis

bukan plastik. Seperti sendok, garpu, sedotan, dan alat makan lainnya yang tidak

berbasis plastik sekali pakai. Penggunaan plastik juga dapat digantikan dengan

totebag dan kardus. Pemerintah juga harus membuat undang-undang lebih tegas

terhadap penggunaan plastik. Industri juga harus mulai berperan menggunakan

plastik organik atau bahan ramah lingkungan sebagai bahan kemasan untuk

produknya.

Pemerintah membuat undang-undang pelarangan penggunaan plastik bahan

tertentu yang hanya bersifat sekali pakai. Pemerintah juga dapat membuat

kampanye antiplastik. Pemerintah dapat membantu para aktivis untuk

menggiatkan program-program pembersihan sampah di lingkungan dan program

antiplastik. Pemerintah dapat memulai di berbagai perusahaan BUMN yang masih

menggunakan plastik. Bidang ilmu pengetahuan dan research dapat membantu

pemerintah dalam menemukan bahan penggantiplastik yang lain.

8
Peran mahasiswa beragam mulai dari peran kecil, moderat dan besar.

Peran kecilnya adalah memulai dari diri sendiri untuk lebih sadar dan membuka

mata bahwa plastik harus dihindarkan. Memulai hidup antiplastik seperti

penggunaan alat makan stainless steel, totebag, dan tas belanja lainnya. Peran

skala moderat yang dapat dilakukan adalah menjadi penggiat atau aktivis

lingkungan yang dapat menyadarkan pemuda hingga orang tua akan sampah

plastik. Peran besar yang diharapkan adalah mampu menemukan bahan lain yang

dapat dijadikan pengganti plastik sebagaimana adanya plastik dari singkong dan

kulit pisang. Harapannya mampu menemukan bahan lain yang lebih baik

kualitasnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Pudjiastuti, Wiwik.2018. Jurnal Riset Industri Vol. 6 No. 1, Hal. 51-60

Trisunaryanti, Wega.2018. Polimer Nanokomposit Sebagai Master Batch Polimer


Biodegradable Untuk Kemasan Makanan dari Sampah Plastik Menjadi
Bensin Solar.Yogyakarta: UGM Press

10

Anda mungkin juga menyukai