Anda di halaman 1dari 84

BLOK HPK 4.

Semester 4

Digestive Disorders

Disiplin Ilmu yang terlibat:

• Ilmu Penyakit Dalam


• Ilmu Kesehatan Anak
• Ilmu Bedah
• Ilmu Kesehatan Masyarakat
• Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut
• Radiologi
• Mikrobiologi
• Parasitologi
• Patologi Anatomi
• Patologi Klinik
• Farmakologi
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

TIM PENYUSUN

dr. Tissa Octavira Permatasari, MMedEd

dr. Vivi Meidianawaty, MMedEd.

dr. Bambang Wibisono, M.HKes

dr. Kati Sriwiyati, M.Biomed

dr. Dini Norviatin, M.KM

M. Duddy Satrianugraha, SSi., MSi.Med.

dr. Emallia Fitriani.

dr. A. Fariz Malvi Z, Sp.PD

dr. Yusuf Handoyo, SpB., Msi.Med

Dadan Ramadhan A, SSi., M.Biomed.

dr. M. Suhanda

2
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

DAFTAR ISI

Halaman
Daftar Isi 3
Visi dan Misi Fakultas Kedokteran Unswagati 4
Deskripsi Modul 5
Kompetensi &Level Kompetensi yang Diharapkan 6
Deskripsi Materi Pembelajaran 17
Bahan-bahan Rujukan 24
Strategi PBL 27
Tata Tertib dalam PBL 34
Tugas dan Peran Tutor dalam PBL 36
Skenario Kasus PBL 48
Evaluasi Mahasiswa 102
Evaluasi program 113
Objective Structured Oral Case Analysis (OSOCA) 114
Daftar Nama Pengampu dan Tutor 115
Jadwal Tutor PBL
Jadwal Blok
Blueprint Assessment

3
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

VISI & MISI FK UNSWAGATI


Visi Program Studi Pendidikan Dokter Unswagati Cirebon :
Terwujudnya Program Studi Pendidikan Dokter yang unggul di bidang
pendidikan kedokteran berbasis masyarakat yang bereputasi nasional
pada tahun 2025.

Misi Program Studi Pendidikan Dokter Unswagati Cirebon :


1. Melaksanakan pendidikan yang unggul dalam bidang pendidikan
kedokteran berbasis masyarakat
2. Melaksanakan penelitian kedokteran dasar dan terapan berbasis
masyarakat
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan
pendidikan kedokteran berbasis masyarakat.

4
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

DESKRIPSI MODUL
Blok ini merupakan implementasi dari beberapa area kompetensi pada
Standar Kompetensi Dokter Indonesia (KKI, 2012). Level kompetensi yang
diharapkan disesuaikan dengan tingkat kemampuan mahasiswa
kedokteran semester 4.
Setelah mempelajari blok ini mahasiswa semester 4 mampu
menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan
ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Pencegahan / Kedokteran
Komunitas yang terkini untuk menjelaskan terjadinya masalah kesehatan
pada sistem pencernaan dan hepatobilier, serta mampu melakukan
komunikasi efektif dan prosedur klinis sesuai dengan masalah kesehatan
pada sistem pencernaan dan hepatobilier dengan menerapkan prinsip
keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri dan orang lain serta memiliki
perilaku profesional, mawas diri dan belajar sepanjang hayat.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan metode kuliah inovatif;
PBL (Problem based learning); praktikum untuk pendalaman
pengetahuan; dan pelatihan keterampilan klinik dengan menggunakan
role play dan manekin. Permasalahan yang digunakan sebagai trigger
/pencetus pada metode PBL diambil dari daftar keluhan yang tercantum
pada buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia dengan mengutamakan
kasus-kasus yang prevalen. Modul ini membahas lima masalah/ kasus
dengan tipe problem berupa eksplanasi.

5
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

KOMPETENSI & LEVEL


KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

Dalam mengaplikasikan kompetensi, maka level yang digunakan


adalah mengadaptasi Miller’s piramide of competency level.
Area dan Level Materi Metode
Komponen Kompetensi
Kompetensi
Profesionalisme 3 PBL/small group
• Menunjukkan discussion
karakter sebagai
dokter yang Praktikum
profesional Keterampilan klinis
• Mengutamakan
keselamatan
pasien
Mawas diri dan 3 PBL/small group
Belajar Sepanjang discussion
Hayat
• Mengenali dan Praktikum
mengatasi Keterampilan klinis
masalah
keterbatasan fisik,
psikis, sosial dan
budaya diri sendiri
• Menyadari
keterbatasan
kemampuan diri
dan merujuk
kepada yang lebih
mampu.
• Menerima dan
merespon positif
umpan balik dari
pihak lain untuk
pengembangan
diri.

6
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

• Menyadari kinerja
profesionalitas diri
dan
mengidentifikasi
kebutuhan belajar
untuk mengatasi
kelemahan
Komunikasi efektif Anamnesis kelainan Praktikum
• Membangun 3 sistem pencernaan Keterampilan
hubungan dan dan hepatobilier, Komunikasi
empati dengan dengan faktor risiko
pasien dan
keluarganya
melalui komunikasi
verbal dan non
verbal, serta
menggunakan
bahasa yang
santun dan mudah
dimengerti.
• Mendengarkan
dengan aktif untuk
menggali
permasalahan
kesehatan secara
holistik dan
komprehensif.
• Menunjukkan
kepekaan terhadap
aspek
biopsikososiokultur
al dan spiritual
pasien dan
keluarga
Pengelolaan 3
Informasi PBL/small group
• Memanfaatkan discussion
keterampilan
pengelolaan
informasi
kesehatan untuk

7
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

dapat belajar
sepanjang hayat
Penerapan dasar Masalah yang Kuliah
ilmu biomedik, berhubungan dengan
klinik, perilaku kelainan pada sistem PBL/small group
• Menerapkan pencernaan dan discussion
prinsip-prinsip ilmu hepatobilier
Biomedik, ilmu Pemeriksaan Praktikum
Humaniora, ilmu morfologi dan telur Keterampilan klinis
Kedokteran Klinik, cacing
dan ilmu
Kesehatan Pemeriksaan feses
Masyarakat/ rutin
Kedokteran Praktikum biomedis
Pencegahan /
Kedokteran
Komunitas yang
berhubungan
dengan terjadinya
masalah
kesehatan yang
berhubungan
dengan
pencernaan dan
hepatobilier pada
tingkat individu,
keluarga dan
masyarakat.
• Menganalisis
masalah
kesehatan sistem
pencernaan dan
hepatobilier
melalui
pemahaman
mekanisme normal
dan perubahan-
perubahan yang
terjadi di tingkat
molekular maupun
selular.

8
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

• Menggunakan data
klinik dan
pemeriksaan
penunjang yang
rasional untuk
menegakkan
diagnosis kelainan
pada sistem
pencernaan dan
hepatobilier.
• Menggunakan
alasan ilmiah
dalam menentukan
penatalaksanaan
masalah
kesehatan
berdasarkan
etiologi,
patogenesis, dan
patofisiologi
kelainan pada
sistem pencernaan
dan hepatobilier.
• Menentukan
prognosis penyakit
melalui
pemahaman
prinsip-prinsip ilmu
Biomedik, ilmu
Humaniora, ilmu
Kedokteran Klinik,
dan ilmu
Kesehatan
Masyarakat/
Kedokteran
Pencegahan /
Kedokteran
Komunitas.
Keterampilan klinis 2 Pemeriksaan feses PraktikumBiomedis
dasar rutin Praktikum
• Melakukan dan Integrated Patient keterampilan klinis
menginterpretasi management

9
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

hasil (digestive and


autoanamnesis, hepatobilier
pemeriksaan fisik disorders)
umum dan khusus Pemasangan NGT
sesuai dengan
masalah pasien
pada sistem
pencernaan dan
hepatobilier
• Melakukan dan
menginterpretasi
pemeriksaan
penunjang dasar
dan mengusulkan
pemeriksaan
penunjang lainnya
yang rasional
• Melakukan
prosedur proteksi
terhadap hal yang
dapat
membahayakan
diri sendiri dan
orang lain
Pengelolaan
masalah kesehatan
• Menginterpretasi Pelayanan primer Kuliah
data klinis dan 2 pada gangguan PBL/small group
merumuskannya saluran discussion
menjadi diagnosis cernadanhepatobilier.
• Menginterpretasi
data kesehatan
keluarga dalam
rangka
mengidentifikasi
masalah
kesehatan
keluarga.
• Menginterpretasi
data kesehatan
masyarakat dalam
rangka

10
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

mengidentifikasi
dan merumuskan
diagnosis
komunitas.
• Memilih dan
menerapkan
strategi
penatalaksanaan
yang paling tepat
berdasarkan
prinsip kendali
mutu, biaya, dan
berbasis bukti.
• Melakukan
kegiatan
penapisan faktor
risiko penyakit
laten untuk
mencegah dan
memperlambat
timbulnya
penyakit.
• Melakukan
pencegahan untuk
memperlambat
progresi dan
timbulnya
komplikasi
penyakit dan atau
kecacatan
1) : Knows (factual recall of knowledge)
2) : Knows how (the application of knowledge to problem solving and
decision making)
3) : Shows how (the student has performed the skill at least several
times).
4) : Does (actual performance)

Daftar masalah/daftar penyakit/daftar ketrampilan klinik pada


kelainan sistem saluran cerna yang terdapat pada Standar Kompetensi

11
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Dokter menjadi dasar dari penentuan pokok bahasan materi yang


disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa semester 4.

Daftar Masalah Individu dan Komunitas

12
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

13
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

14
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

No Daftar Keterampilan Level


kompetensi
1. Anamnesis kelainan sistem pencernaan dan 4A
hepatobilier
2. Pemeriksaan fisik abdomen patologis 4A
3. Pemeriksaan feses rutin 4A
4. Pemasangan NGT 4A

15
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

16
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

DESKRIPSI MATERI
PEMBELAJARAN
PROBLEM-BASED LEARNING (PBL)
Kasus/ pemicu
1. Nyeri Ulu hati
2. Perut Tidak Nyaman
3. Sering BAB
4. Mata dan Badan Ikterik
5. Nyeri diseluruh Lapang Abdomen

MATERI PERKULIAHAN
Agen Penyebab Infeksi pada saluran pencernaan dan Hepatobilier
1. Mikrobiologi
- Helicobacter pylori
- S. Typhi
- Vibrio colera
- Disentri basiler (Shigella dan Salmonella)
- Campylobacter
- E. Coli
- Virus Hepatitis
- Cytomegalovirus
2. Parasit
- Nematoda usus (ascaris lumbricoides, necator americanus,
ancylostoma duodenale, trichuris triciura, strongyloides steroralis)
- Trematoda
- Cestoda
- Protozoa

17
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Dasar diagnosis dan terapi medikamentosa pada gangguan saluran


pencernaan
A. Pemeriksaan patologi klinik pada gangguan saluran pencernaan
1. Pemeriksaan feses rutin
2. Tujuan pemeriksaan feses rutin
3. Jenis pemeriksaan feses rutin
4. Cara pemeriksaan feses rutin
B. Radiologi pada kelainan saluran pencernaan
- Pemeriksaan radiologis pada kelainan saluran pencernaan
- Gambaran radiologis pada kelainan saluran pencernaan (e.g. pada
ileus dan appendicitis)
C. Obat – obat pada penyakit saluran cerna
- Antasida
- Antagonis reseptor H2
- Penghambat pompa proton
- Obat – obat prokinetik
- Obat diare
- Obat anti spasmolitik
- Anti helmin
- Obat hemoroid

Dasar diagnosis dan terapi medikamentosa pada gangguan sistem


hepatobilier
A. Pemeriksaan Patologi Klinik pada gangguan sistem hepatobilier
- Tes fungsi hati
- Fungsi dan tujuan tes fungsi hati
- Prinsip dasar dan cara kerja
B. Gambaran radiologi pada gangguan system hepatobilier
1. Gambaran radiologi pada hepatitis dan Ca hepar
2. Gambaran radiologi pada choledocolithiasis
C. Obat – obat pada penyakit system hepatobilier
- Obat anti virus hepatitis
- Imunomodulasi

18
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

- Obat – obat kolestasis

Penyakit dan Gangguan Sistem Pencernaan dan Hepatobilier


A. Gangguan Gigi dan Mulut
1. Inflamasi pada gigi dan rongga mulut (Candidiasis, Mouth ulcer,
Glossitis, dan Ginggivitis)
- Etiologi
- Patofisiologi dan manifestasi klinik
- Diagnosis banding dan penegakkan diagnosis
- Penatalaksanaan
2. Caries dentis
- Etiologi carries dentis
- Patofisiologi dan diagnosis carries dentis, serta
penyebarannya (fokus infeksi)
- Penatalaksanaan carries dentis
B. Gangguan esofagus, gaster dan duodenum
1. Penyakit akibat gangguan struktur dan fungsi esofagus, gaster
dan duodenum eg. Refluks esofagitis, Dispepsia / Gastritis,
Gastroduodenal ulcers :
- etiologi
- patofisiologi dan manifestasi klinik
- diagnosis banding dan penegakkan diagnosis
- penatalaksanaan
2. Gastroenteritis
- Etiologi gastroenteritis
- Patofisiologi dan diagnosis gastroenteritis
- Penatalaksanaan gastroenteritis
- Gastroenteritis dengan dehidrasi pada orang dewasa
- Penilaian derajat dehidrasi pada dewasa
3. Gastroenteritis pada anak
- Etiologi gastroenteritis infeksi dan non infeksi
- Patofisiologi dan diagnosis gastroenteritis
- Penatalaksanaan gastroenteritis

19
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

4. Gastroenteritis dehidrasi pada anak


- Etiologi gastroenteritis dehidrasi
- Patofisiologi dan diagnosis gastroenteritis dehidrasi
- Penatalaksanaan gastroenteritis dehidrasi
5. Macam – macam gangguan pada pankreas eg. pankreatitis akut
dan kronik, Ca. pankreas :
- Etiologi
- Patofisiologi dan manifestasi klinik
- Diagnosis banding dan penegakkan diagnosis
- Penatalaksanaan
6. Patologi anatomi pada gangguan saluran cerna bagian atas
Gambaran patologi anatomi pada kelainan saluran cerna atas eg.
refluks esofagus, gastritis, ulkus peptic, ulkus duodenal.
C. Gangguan usus halus
1. Ileus
- Etiologi ileus
- Patofisiologi dan diagnosis ileus
- Penatalaksanaan ileus
2. Peritonitis
- Etiologi peritonitis
- Patofisiologi dan diagnosis peritonitis
- Penatalaksanaan peritonitis
3. Appendicitis
- Etiologi appendicitis akut dan kronik
- Patofisiologi dan diagnosis appendicitis akut dan kronik
- Penatalaksanaan appendicitis akut dan kronik
- Komplikasi appendicitis
D. Gangguan kolon, anus dan rectum
1. Rectal anal prolaps
- Etiologi rectal anal prolaps
- Patofisiologi dan diagnosis rectal anal prolaps
- Penatalaksanaan rectal anal prolaps

20
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

2. Carsinoma colon
- Etiologi carsinoma colon
- Patofisiologi dan diagnosis carsinoma colon
3. Penatalaksanaan carcinoma colonPerianal abses
- Etiologi perianal abses
- Patofisiologi dan diagnosis perianal abses
- Penatalaksanaan perianal abses
4. Hemorrhoid
- Etiologi hemorrhoid
- Patofisiologi dan diagnosis hemorrhoid
- Penatalaksanaan hemorrhoid
5. Patologi Anatomi pada gangguan saluran pencernaan bagian
bawah
- Patologi anatomi pada hemorroid
- Patologi anatomi pada appendisits
- Patologi anatomi pada ca pancreas dan ca colon
E. Gangguan dinding perut dan hernia
1. Hernia inguinal
- Etiologi hernia inguinal
- Patofisiologi dan diagnosis hernia inguinal
- Penatalaksanaan harnia inguinal
2. Hernia femoral
- Etiologi hernia femoral
- Patofisiologi dan diagnosis hernia femoral
- Penatalaksanaan hernia femoral
3. Hernia umbilical
- Etiologi hernia umbilical
- Patofisiologi dan diagnosis hernia umbilical
- Penatalaksanaan hernia umbilical
F. Gangguan organ hepar
1. Fatty liver dan Sirosis hepatis (varices esofagus)
- Etiologi dan patofisiologi fatty liver
- Gambaran klinis dan penatalaksanaan fatty liver (profil lipid)

21
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

- Etiologi dan patofisiologi sirosis hepatis


- Gambaran klinis dan penatalaksanaan sirosis hepatis
2. Penyakit oleh Hepatitis virus
- Etiologi Hepatitis A, B, C
- Patofisiologi hepatitis A, B, C
- Gambaran Klinis Hepatitis A, B, C
- Penatalaksanaan Hepatitis A, B, C
3. Ca Hepar
- Etiologi Ca Hepar
- Patofisiologi Ca Hepar
- Gambaran klinis Ca Hepar
- Penatalaksanaan Ca Hepar
4. Jaundice dan Hepatitis pada anak
- Etiologi Jaundice pada bayi dan anak
- Mekanisme terjadinya jaundice pada bayi dan anak
- Penegakkan diagnosis jaundice pada bayi dan anak
- EtiologiHepatitis pada anak
- Patofisiologi Hepatitis pada anak
- Gambaran klinis Hepatitis pada anak
- Penatalaksanaan Hepatitis pada anak
5. Patologi Anatomi pada gangguan sistem hepatobilier
- Patologi anatomi pada hepatitis virus
- Patologi anatomi pada kolestasis
G. Gangguan saluran dan Kandung empedu
1. Penyakit pada sistem bilier
1. Etiologicholesistitis dan cholangitis
2. Patofisiologi cholesistitis dan cholangitis
3. Gambaran klinis cholesistitis dan cholangitis
- Penatalaksanaan cholesistitis dan cholangitis
2. Choledocholithiasis
- etiologicholedocholitiasis
- patofisiologi choledocholitiasis
- gambaran klinis choledocholitiasis

22
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

- penatalaksanaan choledocholitiasis
H. Pelayanan Primer
1. Pada Gangguan Saluran cerna
4. Prinsip – prinsip pencegahan penyakit
5. Pencegahan penyakit saluran pencernaan bagian atas
6. Pemberantasan penyakit saluran cerna bagian atas Penyakit
oleh Hepatitis virus
2. Pada gangguan hepatobilier
- Pencegahan penyakit hepatobilier
- Pemberantasan penyakit hepatobilier
- Pelayanan primer pada penyakit hepatobilier

PRAKTIKUMBIOMEDIS
- Patologi Klinik : Pemeriksaan Feses Rutin
- Parasitologi : Identifikasi jenis cacing dan telur cacing
- Farmakologi Klinik : Dasar pemberian farmakoterapi rasional pada
kelainan sistem saluran cerna dan hepatobilier

KETERAMPILAN KLINIK

No Daftar Keterampilan Level


kompetensi
1. Anamnesis kelainan sistem digestif dan hepatobilier 4A
2. Pemeriksaan fisik abdomen patologis 4A
3. Pemasangan NGT 4A

23
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

BAHAN-BAHAN RUJUKAN
No JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN/EDIS
I
ILMU PENYAKIT DALAM
1 Buku Ajar Ilmu Sudoyo A.W., Pusat Penerbitan 2006/Ed 4
Penyakit Dalam Setiyohadi B., Alwi Departemen Ilmu Jilid II
Idrus, Simadibrata Penyakit Dalam
M., Setiati S FKUI, Jakarta
2 Harrison’s Principles McGraw Hill 2012/ 18th ed
Longo DL, et al.
of Internal Medicine Company, USA vol.2
3 Atlas of Wiley-Blackwell, 2009/ 4th ed
Yamada T, et al.
Gastroenterology West Sussex
ILMU BEDAH
4 Schwartz’s Principles Brunicardi CF McGrawHill, USA 2009/ 9th ed
of Surgery
5 Buku Ajar Ilmu Sjamsuhidayat EGC, Jakarta 2005/Ed 2
Bedah
PATOLOGI ANATOMI
6 Buku Ajar Patologi Kumar, Cotran, EGC, Jakarta 2007/Ed 7
Robbins vol.1
7 Robbins and Cotran Kumar V, et al. Elsevier, 2010/ 8th ed
Pathologic Basic of Philadelphia
Disease
FARMAKOLOGI
8 The Pharmacological Brunton LL in McGraw-Hill, Inc 2006, 11th ed
Basis of Goodman & p.1679-1706
Therapeutics Gilman’s
9 Farmakologi Dasar Katzung BG, Safrin Salemba Medika, 2001/ 9th ed
dan Klinik S Jakarta
10 Farmakologi dan Ganiswara SG FKUI 2004/ed 4
Terapi
11 Immunopharmacolog Katzung BG , Lake McGraw-Hill, Inc. 2004/ 9th ed
y, In: Basic and DF, Adrienne DB, NY p. 931-57
Clinical Akporiaye ET
Pharmacology

24
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

No JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN/EDIS


I
12 Farmakologi dan Syarif A. Dkk Balai Penerbit FK 2007/ Ed 5
Terapi UI, Jakarta
13 Basic and Clinical Katzung BG, McGraw Hill, 2009/ 11rd ed
Pharmacology Masters SB, Trevor Singapore
AJ.
14 Medical Neal MJ. Wiley-BlackWell 2015/ 8th ed
Pharmacology at A
Glance
MIKROBIOLOGI
15 Jawetz, Melnick, Brooks GF, Butel JS, EGC, Jakarta 2007/ Ed 23
&Adelberg Morse SA
Mikrobiologi
Kedokteran
16 Mikrobiologi Dasar Hadi P Bagian 2006
Mikrobiologi FK
UNDIP – RSDK,
Semarang
RADIOLOGI
17 Lecture Notes Patel PR Erlangga, Jakarta 2007
Radiologi
ILMU KESEHATAN ANAK
18 Buku ajar Ilmu Markum A.H FKUI Jakarta 2002/Jilid 1
Kesehatan Anak
19 Standar pelayanan Pusponegoro, BP IDAI Jakarta 2005/Ed 1
medis Kesehatan Hardiono dkk
Anak
20 Penyakit Infeksi Rampengan TH, EGC, Jakarta 1993
tropik pada anak Laurentz IR
21 Buku Ajar ilmu Soedarmo S., Gama Balai Penerbit 2010
Kesehatan Anak H., Hadinegoro S FKUI, Jakarta
Infeksi dan Penyakit
Tropis
22 Ilmu kesehatan Anak
Behrman, Kliegman, EGC Jakarta 1996
Arvin
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
23 Ilmu Kesehatan Entjang E PT Citra Aditya 2000
Masyarakat Bakti, Bandung

25
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

No JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN/EDIS


I
24 Manajemen McMahon R, Barton EGC, Jakarta 1999
Pelayanan E, Piot M
Kesehatan Primer
PATOLOGI KLINIK
25 Penuntun Gandosoebrata R Dian Rakyat, 2010
Laboratorium Klinik Jakarta
PARASITOLOGI KEDOKTERAN
26 Parasitologi Gandahusada S FKUI, Jakarta 1995
Kedokteran
27 Zoonosis Kedokteran Soedarto Airlangga 2003
Universiy Press,
Surabaya
28 Atlas Parasitologi Juni P PT Gramedia 2004
Kedokteran Pustaka Utama,
Jakarta

26
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

STRATEGI PBL
Problem–based learning (PBL) menggunakan sistem 7 langkah (7-
jump), yaitu:

1. Clarify unfamiliar terms


2. Define the problem(s)
3. Brainstorm possible hypotheses or explanation
4. Arrange explanations into a tentative solution
5. Define learning objectives
6. Information gathering and private study
7. Synthesize and test acquired information (Share the results of
information gathering and private study)
▪ Langkah 1 – 5 : Diskusi I
▪ Langkah 6 : Belajar mandiri
▪ Langkah 7 : Diskusi II.
• Diberikan 5 skenario, 1 skenario/ minggu. Dimulai pada minggu ke
1
• Dilaksanakan dua kali dalam satu minggu sesuai dengan jadwal
sebagai contoh adalah hari Selasa dan Jumat.
- Selasa untuk Diskusi I (langkah 1-5 yaitu diskusi s/d
rencana belajar)
- Rabu s.d. Kamis langkah 6 (belajar mandiri)
- Jumat untuk Diskusi II (langkah 7 yaitu diskusi hasil belajar)

27
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

PBL THE 7-JUMP

STEP 1. CLARIFY UNFAMILIAR TERMS

Proses

Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata atau istilah yang


maknanya tidak jelas. Dalam hal ini ada kemungkinan bahwa ada
anggota kelompok yang dapat menjelaskannya atau
mendefinisikan kata / istilah yang dianggap tidak jelas
maknanya. Dalam tahap ini para mahasiswa perlu memiliki
perasaan nyaman dan aman, tanpa perasaan malu atau takut,
dan harus jujur tentang hal-hal yang dianggapnya belum jelas.

Rasional

Kata-kata atau istilah-istilah yang tidak jelas maknanya dapat


menjadi hambatan dalam pemahaman makna skenario secara
keseluruhan. Klarifikasi yang bersifat “setengah jalan” dapat
menjadi pijakan bagi proses diskusi.

STEP 2. DEFINE THE PROBLEM (S)

Proses

Tahap ini merupakan sesi terbuka, mahasiswa didorong untuk


menyumbang pandangannya terhadap masalah yang sedang
dibahas. Tutor harus mendorong para mahasiswa untuk memberi
sumbangan pikiran dan kemudian mengembangkannya secara
luas dan cepat.

Rasional

Setiap anggota kelompok sangat mungkin mempunyai


pandangan yang sangat berbeda terhadap masalah yang sedang
dibahas . Pembandingan dan pengelompokan

28
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

pandangan meluaskan horison intelektual mahasiswa yang


terlibat di dalam diskusi. Hal ini akan memacu para mahasiswa
untuk mencari informasi yang lebih dalam / luas / lanjut.

Hasil tertulis

Daftar topik yang perlu dijelaskan lebih lanjut

STEP 3. BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION

Proses

Sesi terbuka tahap lanjut, tetapi para mahasiswa mencoba untuk


membuat formulasi, mencocokkan dan membandingkan buah
pikiran mereka sebagai suatu penjelasan terhadap masalah atau
kasus yang sedang dibahasnya. Tutor menjaga diskusi agar tetap
dalam tahap hipotetik dan mencegah terjadinya diskusi yang
terlalu rinci dan terlalu cepat. Dalam hal ini ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, antara lain:

- Hipotesis berarti suatu usulan pikiran yang diajukan baik


sebagai dasar penalaran tanpa asumsi kebenarannya, atau
sebagai titik awal pemikiran lebih lanjut
- Penjelasan berarti pemahaman rinci dan lebih dimengerti,
dengan maksud untuk pemahaman kelompok yang lebih
baik
Rasional

Tahap ini merupakan langkah yang sangat penting dan


memerlukan prior knowledge mahasiswa. Dalam langkah ini
setiap anggota kelompok berkesempatan untuk mencocokkan
atau menarik kembali pemahamannya sesuai dengan proses
diskusi yang sedang berlangsung . Rantai hipotesis atau
penjelasan dapat dibangun dari hal-hal yang yang belum
dipahami sepenuhnya oleh kelompok. Apabila proses ini dapat

29
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

dilaksanakan secara baik maka kelompok akan memperoleh


makna pembelajaran yang dalam, bukan lagi superfisial atau
sekedar daftar fakta.

Hasil tertulis

Daftar hipotesis atau penjelasan

STEP 4. ARRANGE EXPLANATIONS INTO TENTATIVE SOLUTIONS

Proses

Para mahasiswa akan memiliki buah pikiran yang berbeda-beda.


Masalah dibahas lebih teliti dan dibandingkan dengan hipotesis
atau penjelasan yang sedang dikembangkan, untuk mengetahui
apakah sudah ada kesesuaian makna atau belum; bila belum ada
kesesuaian maka diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Dari sini
kelompok mengembangkan tujuan pembelajaran, namun
demikian tidaklah bijaksana apabila para mahasiswa
menetapkan tujuan pembelajaran secara tergesa-gesa.

Rasional

Tahap ini merupakan proses yang sangat aktif dan juga


merupakan langkah restrukturisasi pengetahuan serta
mengidentifikasi adanya kesenjangan pemahaman. Penentuan
tujuan pembelajaran secara tergesa-gesa akan mengakibatkan
proses pengembangan intelektual melalui jalan pintas, dengan
demikian akan menghasilkan tujuan pembelajaran yang terlalu
lebar dan superfisial.

Hasil tertulis

Catatan yang dihasilkan menggambarkan pengorganisasian


penjelasan terhadap masalah, mencerminkan buah pikiran yang
skematik, perangkaian buah pikiran baru dengan pemahaman

30
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

sebelumnya dan dengan konteks yang berbeda. Proses ini


menghasilkan catatan yang menggambarkan hubungan antara
bagian-bagian informasi yang berbeda dan informasi yang telah
tersimpan di dalam memori lama.

STEP 5. DEFINE LEARNING OBJECTIVES

Proses

Kelompok sepakat tentang seperangkat tujuan pembelajaran


yang akan dipelajari oleh seluruh anggota kelompok. Tutor
menyarankan kelompok agar berpikir lebih fokus, tidak melebar
atau superfisial, dan tujuan pembelajaran harus dapat dicapai
dalam waktu yang tersedia. Beberapa anggota kelompok
mungkin mempunyai tujuan pembelajaran lain yang tidak
disepakati oleh kelompok karena kebutuhan atau kepentingan
pribadi.

Rasional

Proses konsesus menggunakan pengetahuan / pemahaman


seluruh anggota kelompok (termasuk tutor) untuk membuat
sintesis tentang hal-hal yang sesuai untuk dibahas lebih lanjut
sebagai tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh kelompok.
Tahap ini bukan hanya menetapkan tujuan pembelajaran tetapi
juga membuat kesimpulan diskusi secara bersama-sama.

Hasil tertulis

Tujuan pembelajaran ini merupakan hasil awal utama dari kerja


kelompok. Tujuan pembelajaran diekspresikan dalam bentuk
pertanyaan yang spesifik atau dalam kalimat hipotesis.

31
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

STEP 6. INFORMATION GATHERING (PRIVATE STUDY)

Proses

Kegiatan ini meliputi pencarian informasi dari berbagai buku,


jurnal, internet, disket, CD, kaset, video, spesimen patologi, dosen
pakar, atau apa saja yang menyediakan informasi yang tepat
sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa.

Rasional

Proses pembelajaran yang hakiki adalah pencarian dan


penemuan informasi baru melalui usaha para mahasiswa sendiri.

Hasil tertulis

Catatan setiap anggota kelompok dari hasil self-study atau


independent learning dalam bentuk resume PBL yang harus
ditulis tangan pada kertas polio bergaris dan dikumpulkan ke
bagian akademik paling lambat satu hari sebelum pertemuan
ke 2.

STEP 7. SYNTHESIZE AND TEST ACQUIRED INFORMATION(Share


the results of information gathering and private study)

Proses

Langkah 1-5 diselesaikan dalam satu hari (biasanya 2 jam


diskusi). Langkah 6 memerlukan waktu beberapa hari, sesuai
dengan alokasi waktu / jadual yang telah ditetapkan. Langkah 7
dilaksanakan setelah penyelesaian langkah 6. Pada awalnya
kelompok kembali pada tujuan pembelajaran yang telah
disepakati bersama , kemudian setiap anggota kelompok
melaporkan sumber-sumber belajar yang digunakan dan hasil
penelusuran informasi yang telah dicapainya. Seluruh hasil
penelusuran informasi dikelompokkan, dan apabila masih ada

32
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

kesulitan maka hal ini ditetapkan sebagai bahan studi lebih lanjut
(bila perlu dengan bantuan dosen pakar). Setelah selesai maka
para mahasisa mencoba untuk menganalisis seluruh permasalah-
an secara lengkap.

Rasional

Tahap ini merupakan sintesis kerja kelompok, konsolidasi


pembelajaran dan mengidentifikasi berbagai areayang belum
pasti atau yang perlu dipelajari lebih lanjut.Sudah pasti bahwa
proses pembelajaran tetap belumlengkap dan bersifatopen-
ended, tetapi hal ini memang disengaja agar mahasiswa kembali
kepada topik ketika menjumpai pemicu yang mirip di kemudian
hari.

Hasil tertulis

Kelompok membuat laporan tertulis yang menganalisis secara


lengkap tentang masalah/ fenomena yang sedang dipelajari

Catatan: Pada saat berdiskusi di langkah ke 7, overhead hanya diperlukan


untuk menayangkan bagan/ skema/ gambar yang sulit diterangkan
dengan kata-kata.

33
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

TATA TERTIB PBL


A. Tata Tertib Mahasiswa dalam Mengikuti PBL
1. Mahasiswa wajib mengikuti setiap tutorial dan diskusi panel
narasumber pada akhir blok.
2. Mahasiswa wajib hadir maksimal 5 menit sebelum tutorial dan
diskusi panel narasumber. Keterlambatan yang ditolerir maksimal
hanya 15 menit dari waktu tutorial yang telah ditentukan.
3. Mahasiswa wajib mengikuti diskusi dalam tutorial secara aktif.
4. Setiap mahasiswa wajib mempelajari seluruh sasaran
belajar/learning objectives yang telah disepakati (tidak
dibenarkan untuk membagi tugas).
5. Sebelum step ke 7 (tutorial kedua), masing-masing mahasiswa
wajib membuat resume. Ditulis tangan pada kertas polio bergaris
dan dikumpulkan kepada bagian akademik satu hari sebelum
pelaksanaan tutorial kedua. Pada tutorial kedua mahasiswa harus
memiliki salinan resume yang dikumpulkan. Mahasiswa yang tidak
mengumpulkan resume tidak dapat mengikuti tutorial PBL kedua.
6. Mahasiswa wajib memiliki copy salinan
7. Nilai resume dimasukan pada kolom persiapan
8. Resume dibagikan kepada mahasiswa diakhir pertemuan kedua
setelah dikoreksi
9. Mahasiswa wajib menyelesaikan tugas yang diberikan (laporan
PBL) .
10. Mahasiswa yang tidak hadir pada salah satu tutorial (tutorial
pertama maupun kedua), wajib melaksanakan presentasi tentang
resume kasus serta resume tutorial pertama dan kedua sebelum
akhir blok. Presentasi tersebut wajib dihadiri oleh seluruh
mahasiswa angkatannya.
11. Mahasiswa wajib mengisi kuesioner untuk evaluasi.

34
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

12. Mahasiswa wajib membuat 1 laporan PBL tiap kelompok untuk


setiap kasus meliputi dua kali tutorial. Laporan dikumpulkan
kepada bagian akademik paling lambat dua hari setelah tutorial
kedua. Apabila Laporan Kelompok belum dikumpulkan sesuai
waktu yang ditentukan, maka seluruh anggota dalam kelompok
tersebut dianggap belum memenuhi syarat untuk mengikuti ujian
blok.
13. Apabila dalam 5 menit tutor belum hadir maka ketua kelompok
memberitahu bagian akademik.

B. Tata Tertib Tutor dalam PBL


1. Tutor wajib hadir 5 menit sebelum tutorial dimulai.
2. Tutor harus menjalankan kewajibannya sebagai tutor yang efektif
berdasarkan tugas dan peran tutor dalam PBL
3. Tutor wajib mengarahkan diskusi berdasarkan panduan tutor.
4. Tutor wajib mengisi lembar penilaian mahasiswa.
5. Bila tutor yang bertugas berhalangan hadir maka wajib
memberitahu bagian akademik maksimal 1 hari sebelum tutorial
6. Bila tutor tidak bisa hadir dan tidak ada konfirmasi selama lebih dari
15 menit dari waktu pelaksanaan tutorial, maka tutor akan
digantikan oleh tutor lain
7. Tutor wajib memeriksa dan memberikan penilaian laporan PBL
kelompoknya.
8. Tutor wajib mengisi daftar hadir sebelum tutorial, mengambil
lembar penilaian tutorial mahasiswa dan tutor.
9. Tutor menyerahkan hasil no. 7 pada bagian akademik.
10. Tutor mengikuti persamaan persepsi skenario pada hari Sabtu di
minggu pertama awal blok.

35
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

TUGAS & PERAN TUTOR


TUGAS TUTOR

1. Tugas pra-aktif: mendorong dan mengembangkan proses belajar


a. Tutor harus mengetahui struktur dan latar
belakangskenario/kasus sebagai bahan diskusi / block book.
b. Tutor harus paham tentang referensi yang telah disiapkan
oleh planning group atau penyusun kurikulum.
c. Tutor berusaha untuk memperoleh gambaran yangjelas
tentang prior knowledge para mahasiswa.
d. Tutor menjaga proses diskusi tetap konsisten terhadap
tujuanpembelajaran.
e. Tutor perlu mengetahui proses kognitif mahasiswa, ialah
konsep yang berkembang di anggota kelompok termasuk
kemungkinan konflik di dalamnya.
f. Tutor memberi fasilitasi belajar mahasiswa, antara lain dengan
mengajukan pertanyaan , menggunakan analogi dan
metafora, atau melakukan klarifikasi konsep.
g. Tutor mengajukan pertanyaan dan “menantang” mahasiswa
dalam hal penalaran, evaluasi kritis
terhadapideyangmuncul,dan hipotesis.
h. Tutor mendiagnosis proses belajar, mendorong
perubahankonseptual.
i. Tutor mendiagnosis adanya miskonsepsi, mendorong
elaborasigagasan.
j. Tutor mengamati alasan-alasan yang diajukan para
mahasiswadan kemungkinan munculnya problem –
solving(dalam kerangka problem-based learning).
k. Tutor mencegah terjadinya analisis masalah dansintesis
“temuan-temuan” yang bersifat superfisial.

36
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

l. Tutor mendorong mahasiswa untuk melaksanakan


student-directed learning.
m. Tutor menyadari diri sendiri, apakah dia menghambatatau
mendorong proses kognitif mahasiswa?
n. Tutor mengevaluasi secara teratur, apakah para mahasiswa
puas dengan proses yang sedang berlangsung, kemudian
memberi saran untuk perbaikan.
2. Tugas interaktif: mengembangkan dan menjaga kerjasama
mahasiswa dan dinamika kelompok.
a. Tutor mendorong mahasiswa untuk membuat
persetujuandi antara mereka dalam hal prosedurkerja,
partisipasi, dan peran anggota kelompok.
b. Tutor mendorong anggota kelompok untuk aktif.
c. Tutor membina kepemimpinan kelompok.
d. Tutor mengamati adanya masalah perilaku mahasiswa
(dominan, pasif, mengganggu temannya dsb) dan sekaligus
memecahkannya.
e. Tutor mengevaluasi proses diskusi, apakah
mahasiswapuas dengan proses kerjasama yang sedang
berjalan.
f. Tutor memperhatikan efisiensi waktu.
g. Tutor mencatat kehadiran para mahasiswa.
h. Tutor memberi tanggapan dan menciptakan iklim belajaryang
nyaman.
i. Tutor memberi dorongan kepada ketua dan
sekretariskelompok.
j. Tutor mendorong kelompok untuk membuat evaluasiterhadap
kerjasama yang sedang berlangsung.
k. Tutor menjaga proses tetap berlangsung secara dinamik
l. Tutor memberi umpan balik dan mengevaluasi
perkembangan/ kemajuan kelompok
3. Tugas pasca-aktif: sebagai penghubung antara mahasiswa
dandosen / institusi

37
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

a. Tutor membantu mahasiswa untuk mencari


narasumberatau konsultan.
b. Tutor memberi umpan balik kepada mahasiswa tentangmutu
tugas yang dilaksanakannya sesuai dengan block book.
c. Tutor menghadiri pertemuan tutor selama periode blockyang
bersangkutan.
Untuk dapat melaksanakan tugas pra-aktif, interaktif dan pasca-aktif
secara efektif, maka seorang tutor seharusnya:

1. Memahami isi problem/skenario/masalah yang didiskusikan


2. Memahami bagaimana proses pembelajaran terjadi.
3. Memahami latar belakang secara keseluruhan (baik latar belakang
mahasiswa, latar belakang blok, urutan dalam kurikulum dst.)

PERAN TUTOR

1. Tutor sebagai fasilitator


a. Tutor bukanlah instruktur: students do not existto meetour
needs; we exist to meet their needs!
b. Tutor bekerja dengan mahasiswa (sebagai mitra
pembelajaran), bukan sebagai pemberi kuliah, menanamkan
semangat kerjasama dalam belajar.
c. Tutor memberi ilustrasi atau contoh tentang konsep.
d. Tutor memimpin dan mengarahkan mahasiswa agarmereka
mencari dan menemukan informasi secara independen.
e. Tutor membantu mahasiswa untuk bertanggung jawabatas
proses pembelajaran mahasiswa secara aktif.
f. Tutor menyediakan waktu untuk umpan balik kelompok.
g. Tutor menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
h. Tutor memandu dan memotivasi mahasiswa untuk
mengidentifikasi pokok bahasan.
i. Tutor mengingatkan mahasiswa untuk selalu
mengintegrasikanpengetahuan (horisontal dan vertikal).

38
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

2. Tutor sebagai pendengar


a. Tutor mencermati tujuan pembelajaran mahasiswa yangmuncul
dalam diskusi.
b. Tutor membangun latar belakang yang sama di antara para
mahasiswa.
c. Tutor memberi umpan balik secukupnya berdasarkan materi
yang sedang dibahas para mahasiswa.
3. Tutor sebagai profesional
a. Tutor memperlihatkan sikap pofesional kepada mahasiswa.
b. Tutor menjaga informasi personal dan akademik
tentangrahasia mahasiswa.
c. Tutor selalu berdiskusi dengan supervisor, mencari umpan
balik.
d. Tutor berkonsultasi dengan supervisor bila ada masalah non-
akademik pada mahasiswa tertentu.
e. Tutor tidak perlu menjadi pembimbing / konsultan
untukmasalah pribadi.
f. Tutor harus mencari petunjuk / pengarahan bila ada konflik
pribadi di antara mahasiswa.
g. Tutor harus selalu menjaga hubungan profesional dengan
mahasiswa.
4. Tutor sebagai pencatat
a. Informasi tentang mahasiswa harus selalu up to date.
b. Tutor selalu mengikuti prosedur tutorial.
c. Tutor memberi penilaian terhadap kegiatan mahasiswa.
5. Tutor sebagai evaluator
a. Tutor menggunakan strategi assessment yang sesuai:sejalan
dengan tujuan pembelajaran, dengan format yang sesuai.
b. Tutor memonitor kemajuan mahasiswa, ialah memberiumpan
balik yang konstruktif termasuk kinerja para mahasiswa.
c. Tutormemberirefleksi keefektivanpembelajaran.

39
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

FORMAT RESUME PBL

(Untuk Pertemuan ke 2, tulis tangan)

Nama :

NPM :

- Skenario
- Step 1
- Step 2
- Step 3
- Step 4
- Step 5

Refleksi (tuliskan dengan menjawab pertanyaan berikut)

- Melakukan identifikasi kebutuhan


• Apa yang sudah saya ketahui tentang topik tersebut?
• Apa yang tidak saya ketahui tentang topik tersebut?
• Apa kesenjangannya ?
• Apa topik yang paling penting yang harus saya kuasai?
- Mengembangkan dan menerapkan rencana belajar
• Apa strategi belajar yang paling sesuai untuk saya mencapai tujuan
belajar?
• Apa alternatif lain yang saya miliki?
• Apa sumber belajar yang saya butuhkan?
• Apakah saya pernah memiliki pengalaman sukses dengan strategi
belajar ini?

- Hasil Step 6

40
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

FORMAT LAPORAN PBL

(KELOMPOK)

I. COVER

LAPORAN PBL BLOK........... (TNR Font 12, bold)

Skenario .............. (TNR Font 14, Bold)

Logo UNSWAGATI

Nama Kelompok .......... (TNR Font 12, bold)

Nama Anggota Kelompok ... (TNR Font 12, bold, 1sp.)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER (TNR Font 2, bold, 1sp.)

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

CIREBON

TAHUN

41
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

II. ISI

a. Skenario
Diketik semua informasi yang ada
b. Klarifikasi Istilah
c. Rumusan Daftar Masalah
d. Analisis Masalah
e. Sistematika Masalah
f. Sasaran Belajar
g. Penjelasan
Penjelasan masing-masing bagian diutamakan berhubungan
dengan problem. Bobot akan lebih tinggi bila disertai gambar dan
penjelasannya. Selain membuat laporan kelompok setiap anggota
kelompok membuat laporan refleksi tulis tangan dengan menjawab
pertanyaan berikut :

Refleksi :

- Bagaimana kemajuan yang dicapai sejauh ini?


- Apakah jangka waktunya memadai?
- Apakah saya perlu mengubah strategi belajar?
- Apakah yang menjadi faktor penentu keberhasilan dan kegagalan
saya?
- Apa yang telah saya pelajari dari proses yang dapat membantu
saya di masa depan.

Daftar Pustaka

• Jumlah referensi minimal 5 referensi. Minimal 3 referensi dalam


bahasa asing.
• Gunakan referensi dari textbook maksimal 10 tahun terakhir, jurnal
internasional maupun nasional maksimal 5 tahun terakhir.

42
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

• Salinan referensi harus dilampirkan pada Laporan PBL yang


dikumpulkan.

Laporan kelompok PBL harus dikoreksi dan disetujui oleh tutor yang
bersangkutan dan dikumpulkan paling lambat 2 hari setelah pertemuan
PBL ke 2. Laporan disetujui bila refleksi mahasiswa telah lengkap.

43
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

TATA TULIS LAPORAN PBL

Tata tulis laporan PBL perlu mengikuti beberapa ketentuan seperti


disebutkan di bawah ini :

a. Laporan PBL dapat ditulis menggunakan bahasa Indonesia baku.


b. Naskah ditulis dalam jarak satu setengah spasi pada kertas HVS 70
gram berukuran 21,25 x 28 cm atau kuarto dalam bentuk satu kolom
dan dicetak menggunakan tinta warna hitam, kecuali untuk gambar,
grafik atau tabel boleh menggunakan tinta berwarna.
c. Pengetikan menggunakan huruf standar yaitu Times New Roman
dengan font 12 pada program software MS Word.
d. Pengetikan menggunakan batas 4 cm dari tepi kiri serta 3 cm untuk
tepi kanan, atas dan bawah.
e. Penulisan acuan pustaka pada naskah seperti pada pedoman
penulisan pustaka.
f. Jarak antar kalimat dalam teks setelah titik adalah dua ketukan,
sedangkan kalimat lanjutan setelah koma, titik koma atau titik ganda
diberi jarak satu ketukan.
g. Tabel, gambar (kurva, histogram, foto dan lainnya) dimuat pada kertas
naskah.
h. Tiap halaman diberi nomor halaman pada sudut sebelah kanan atas
berjarak 3 cm dari tepi atas dan tepi kanan, kecuali halaman judul
(nomor halaman tidak ditulis tetapi diperhitungkan).
i. Tabel/Gambar/Lampiran menggunakan huruf kapital hanya pada awal
kalimat, kecuali untuk nama wilayah/kota/negara dan sejenisnya.
Bahasa asing dicetak miring (italic). Pembuatan kolom tabel tidak
menggunakan garis batas vertikal, sedangkan baris tabel
menggunakan garis batas horizontal.
j. Judul tabel dan lampiran di atas tabel/lampiran dan diakhiri tanpa titik.
Judul gambar ditulis di bawah gambar dan diakhiri dengan titik.

44
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

METODE DAN TATA TULIS PENGACUAN PUSTAKA

SISTEM VANCOUVER

Penggunaan Daftar Pustaka yang dipergunakan adalah Sistem Vancouver. Pada


penulisan daftar pustaka Sistem Vancouver terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Penulisan memakai nomor pemunculan nama penulis secara berurutan.
2. Abstrak penelitian saja tidak dapat dijadikan menjadi daftar pustaka,
tetapi harus dicari artikel penelitian yang lengkap.
3. Penulisan nama pengarang adalah nama keluarga yang ditulis lengkap
diikuti dengan singkatan nama kecil dan lainnya. Contoh: Ronald M
Harden→ Harden RM.; Soekidjo Notoatmodjo→ Notoatmodjo S.
4. Penulisan judul artikel ilmiah disesuaikan dengan gaya selingkung jurnal
yang disitasi.
5. Nama jurnal ditulis singkatannya saja bila memang sudah ada singkatan
bakunya ( dapat dilihat di index medicus)
6. Halaman disingkat menjadi hlm. Bila menulis hlm. 14-19 ditulis hlm. 14–
9 (Perhatikan pemilihan tanda sambung lebih panjang; symbol “en dash”).
Angka 19 menjadi 9 karena angka 1 pada 19 dihilangkan, sebab angka 1
sudah tertulis pada angka 14. Berbeda halnya jika menulis hlm. 14–27.
(tetap ditulis secara utuh).
7. Perhatikan tanda titik, titik koma, titik dua, dan apakah perlu spasi di
antaranya.
Penulisan Daftar Pustaka Sistem Vancouver
ARTIKEL JURNAL
1. Artikel standar
Bila jumlah penulis artikel kurang dari atau sama dengan 6 orang, maka semua
nama penulis harus ditulis.

Manji F, McCarty K, Kurzweil V, Mark E, Rathmell JP, Agarwala AV. Measuring


and Improving the Quality of Preprocedural Assessments. Anesth Analg. 2017
Jun;124(6):1846–854. doi: 10.1213/ANE.0000000000001834.

45
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Bila jumlah penulis lebih dari 6 orang, maka 6 penulis pertama ditulis semua,
diikuti dengan dkk.

Mooney AC, Gottert A, Khoza N, Rebombo D, Hove J, Suarez AJ, dkk. Men’s
Perceptions of Treatment as Prevention in South Africa: Implications for
Engagement in HIV Care and Treatment. AIDS Educ Prev. 2017 Jun;29(3):274–
87. doi: 10.1521/aeap.2017.29.3.274.

2. Organisasi sebagai pengarang

European Society of Radiology. The new EU General Data Protection Regulation:


what the radiologist should know. Insights Imaging. 2017 Jun;8(3):295–9. doi:
10.1007/s13244-017-0552-7. Epub 2017 Apr 24.

3. Tidak ada nama pengarang

Diagnosis Cepat dan tepat Demam Berdarah Dengue (editorial). Medika. 2017
Jun;6:279.

BUKU DAN MONOGRAFI LAIN


1. Personal author(s)

Harden RM, Laidlaw JM. Essential Skills for A Medical Teacher: An introduction
to teaching and learning in medicine. Edisi ke-2. China: Elsevier; 2017.

2. Editor (s) sebagai pengarang

Cissarek T, Gray WA, Kroger K, Santosa F, Zeller T, penyunting. Vascular


Medicine: Theraphy and Practice. Berlin: ABW Wissenschaftsverlag GmbH;
2010.

3. Organisasi sebagai pengarang

World Health Organization. Guide to cancer early diagnosis. Geneva: the WHO
Document Production Services; 2017.

46
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

4. Chapter dalam buku

Freeman R. Syncope. Dalam: Kasper DL, Farci AS, Longo Dl, Hauser SL,
Jameson JL, Loscalzo J, penyunting. Harrison’s Principles of Internal Medicine.
Edisi ke-19. USA: McGraw Hill Education; 2016. hlm. 142–8.

PROSIDING KONFERENSI

Bukhari A, Minhajat R, penyunting. Buku Prosiding Marine 2017 Makassar Allergy


Immunology Network; 11-12 Feb 2017. Makasar: FK Unhas Perhimpunan Alergi
Imunologi Indonesia; 2017.

DISERTASI ATAU TESIS

Arifin R. Perbandingan Kadar Heat Shock Protein Mycobacterium Leprae 65-kDa,


Komplemen C3, dan Laktoferin di Dalam Air Mata dan Humor Akuos pada Uveitis
Akibat Kusta Multibasilar [disertasi]. Jakarta: Universitas Indonesia; 2017.

BAHAN INTERNET

World Health Organization. Guidelines for managing advanced HIV disease and
rapid initiation of antiretroviral therapy [document on the Internet] Juli 2017
[diunduh 23 September 2017]. Tersedia dari:
http://www.who.int/hiv/pub/guidelines/advanced-HIV-disease/en/

47
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

SKENARIO KASUS PBL


SKENARIO 1

Nyeri Ulu Hati

Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke Puskesmas


dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu. nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk dan timbul terutama saat pasien merasa lapar, nyeri
hilang setelah makan. Keluhan disertai mual, muntah, kembung, dan
sering sendawa. Pasien memiliki riwayat pola makan tidak teratur. Pada
pemeriksaan tanda vital tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi
84x/menit, laju pernafasan 20x/menit, suhu 37,3°C. Pada pemeriksaan
fisik abdomen ditemukan nyeri tekan (+) daerah epigastrium. Dokter
memberikan obat untuk mengatasi keluhan tersebut.

Referensi:
1. Jameson JL, Fauci AS, Kasper Dl, Hauser Sl, Longo Dl, Loscalzo J.
Harrison’s Principles of Internal Medicine. 20th Ed Vol 2. USA: McGraw
Hill Company; 2018.
2. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ke-6 Jilid II.Jakarta : Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2014.
3. R Sjamsuhidayat, Wim De Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Ke-2.
Jakarta : EGC; 2010.
4. Syarif A, Ascobat P, Estuningtyas A, Setiabudy R, Setiawati A,
Muchtar A, dkk. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-6.Jakarta: Balai
Penerbit FK UI; 2017.

48
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

SKENARIO 2

Perut Tidak Nyaman

Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke poliklinik umum


rumah sakit dengan keluhan perut tidak nyaman sejak 2 bulan yang lalu,
keluhan disertai penurunan nafsu makan. Pasien mengaku sering
mengkonsumsi steak setengah matang. Dari pemeriksaan fisik tanda vital
tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, laju pernafasan
20x/menit, suhu 36,7°C. Pada pemeriksaan fisik abdomen dalam batas
normal. Pada pemeriksaan feses ditemukan telur seperti gambar dibawah.
Dokter memberikan pengobatan serta edukasi kepada pasien terkait
penyakit pasien

Referensi:
1. Jameson JL, Fauci AS, Kasper Dl, Hauser Sl, Longo Dl, Loscalzo J.
Harrison’s Principles of Internal Medicine. 20th Ed Vol 2. USA: McGraw
Hill Company; 2018.
2. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ke-6 Jilid II.Jakarta : Pusat Penerbitan

49
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia; 2014.
3. Katzung BG.Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 1. Jakarta : Salemba
Medika; 2011.
4. Syarif A, Ascobat P, Estuningtyas A, Setiabudy R, Setiawati A,
Muchtar A, dkk. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-6.Jakarta : Balai
Penerbit FK UI; 2017.
5. Brashers, Valentina L.Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan
Manajemen. Edisi 3. Jakarta : EGC ; 2011.
6. Price, Sylvia A. dan L.M.Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses –
Proses Penyakit Volume 1. Edisi ke-7. Jakarta : EGC; 2010.
7. Actor JK. Immunology and Microbiology. Philadelphia : Mosby Elsevier
Inc; 2010.
8. Brooks GF, Butel JS, Ornston LN. Jawetz, Melnick, Adelberg
Mikrobiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta : EGC; 2016.
9. Hadi P. Mikrobiologi Dasar. Semarang : Bagian Mikrobiologi FK
UNDIP – RSDK; 2016.
10. Srisai G. Parasitologi Kedokteran. Jakarta : FKUI; 2015.

50
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

SKENARIO 3
Sering BAB

Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poliklinik dengan


keluhan BAB sering sekitar 3-4 kali perhari dengan konsistensi lembek,
keluhan dirasakan sejak 3 hari. Keluhan disertai nyeri perut seperti
diremas namun setelah BAB keluhan dirasakan membaik. Pasien juga
mengalami keluhan yang sama hampir setiap bulannya dalam 3 bulan
terakhir. Pada tanda vital tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi
80x/menit, laju pernafasan 20x/menit, suhu 37,1°C. Pada pemeriksaan
fisik tidak dijumpai adanya kelainan. Dokter memberikan obat anti diare
dan anti depresan serta edukasi kepada pasien terkait penyakitnya.

Referensi:
1. Jameson JL, Fauci AS, Kasper Dl, Hauser Sl, Longo Dl, Loscalzo J.
Harrison’s Principles of Internal Medicine. 20th Ed Vol 2. USA: McGraw
Hill Company; 2018.
2. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ke-6 Jilid II.Jakarta : Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2014.
3. R Sjamsuhidayat, Wim De Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Ke-2.
Jakarta : EGC; 2010.
4. Syarif A, Ascobat P, Estuningtyas A, Setiabudy R, Setiawati A,
Muchtar A, dkk. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-6.Jakarta: Balai
Penerbit FK UI; 2017.
5. Katzung BG.Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 1. Jakarta : Salemba
Medika; 2011.
6. Brashers, Valentina L.Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan
Manajemen. Edisi 3. Jakarta : EGC ; 2011.
7. Price, Sylvia A. dan L.M.Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses –
Proses Penyakit Volume 1. Edisi ke-7. Jakarta : EGC; 2010.
8. Rubenstein D, Wayne D, Bradley J. Lecture Notes : Kedokteran Klinis.
Edisi ke-7. Jakarta: Erlanggga; 2012.

51
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

SKENARIO 4

Mata Kuning

Seorang laki-laki berusia 38 tahun datang ke Poliklinik RS dengan


keluhan mata dan badan tampak kuning sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan disertai nyeri perut kanan atas, demam, mual, muntah, serta BAK
seperti teh sejak 5 hari yang lalu. Pasien merupakan pekerja kantor
dengan riwayat sering makan di warung pinggiran. Pada pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80mmHg, denyut nadi
80x/menit, laju pernafasan 20x/menit, suhu 38,2°C. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang dengan sklera ikterik,nyeri
tekan (+) di kanan atas. Hasil laboratorium didapatkan peningkatan
SGOT/SGPT, kadar bilirubin direct, bilirubin undirect dan bilirubin total.
Dokter memberikan penatalaksanaan dan menjelaskan tentang penyakit
tersebut pada pasien

Referensi:

1. Jameson JL, Fauci AS, Kasper Dl, Hauser Sl, Longo Dl, Loscalzo J.
Harrison’s Principles of Internal Medicine. 20th Ed Vol 2. USA: McGraw
Hill Company; 2018.
2. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ke-6 Jilid II.Jakarta : Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2014.
3. Katzung BG.Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 1. Jakarta : Salemba
Medika; 2011.
4. Syarif A, Ascobat P, Estuningtyas A, Setiabudy R, Setiawati A,
Muchtar A, dkk. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-6.Jakarta : Balai
Penerbit FK UI; 2017.
5. Brashers, Valentina L.Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan
Manajemen. Edisi 3. Jakarta : EGC ; 2011.

52
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

6. Price, Sylvia A. dan L.M.Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses –


Proses Penyakit Volume 1. Edisi ke-7. Jakarta : EGC; 2010.
7. Actor JK. Immunology and Microbiology. Philadelphia : Mosby Elsevier
Inc; 2010.
8. Rubenstein D, Wayne D, Bradley J. Lecture Notes : Kedokteran Klinis.
Edisi ke-7. Jakarta: Erlanggga; 2012.

53
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

SKENARIO 5

BAB Hitam

Seorang laki-laki berusia 52 tahun dibawa keluarganya ke Instalasi


Gawat Darurat RS dengan keluhan BAB berwarna hitam sejak 2 hari yang
lalu 3-4x/hari. Keluhan disertai nyeri di daerah ulu hati, mual, muntah dan
penurunan nafsu makan. Menurut keluarga pasien, pasien memiliki
riwayat penyakit sendi sehingga sering meminum obat piroxicam dan
allopurinol. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/70
mmHg, pernafasan 20x/menit, nadi 92x/menit, dan suhu 37,2oC. Pada
pemeriksaan didapatkan konjungtiva anemis, pemeriksaan abdomen
didapatkan nyeri tekan (+) pada daerah epigastrum. Dokter segera
melakukan penatalaksaan pada pasien tersebut.

Referensi:
1. Jameson JL, Fauci AS, Kasper Dl, Hauser Sl, Longo Dl, Loscalzo J.
Harrison’s Principles of Internal Medicine. 20th Ed Vol 2. USA: McGraw
Hill Company; 2018.
2. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ke-6 Jilid II.Jakarta : Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2014.
3. R Sjamsuhidayat, Wim De Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Ke-2.
Jakarta : EGC; 2010.
4. Syarif A, Ascobat P, Estuningtyas A, Setiabudy R, Setiawati A,
Muchtar A, dkk. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-6.Jakarta: Balai
Penerbit FK UI; 2017.
5. Katzung BG.Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 1. Jakarta : Salemba
Medika; 2011.
6. Brashers, Valentina L.Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan
Manajemen. Edisi 3. Jakarta : EGC ; 2011.
7. Price, Sylvia A. dan L.M.Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses –
Proses Penyakit Volume 1. Edisi ke-7. Jakarta : EGC; 2010.

54
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

8. Rubenstein D, Wayne D, Bradley J. Lecture Notes : Kedokteran Klinis.


Edisi ke-7. Jakarta: Erlanggga; 2012.
9. Bakta IM, Suastika IK. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam.
Jakarta: EGC; 2014.

55
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

EVALUASI MAHASISWA
Evaluasi pada blok dilakukan secara formatif dan sumatif.

1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung, baik dalam kegiatan kuliah, tutorial, praktikum, dan
keterampilan klinik. Penilaian meliputi aspek knowledge, skills,
dan attitude.
Evaluasi pada kegiatan kuliah meliputi kehadiran dan
keaktifan mahasiswa.
Evaluasi pada kegiatan tutorial meliputi:
a. Evaluasi peserta tutorial
b. Evaluasi fungsi tutor

Evaluasi formatif bertujuan untuk memperbaiki dan


meningkatkan proses pembelajaran melalui feedback yang
konstruktif.

a. Evaluasi peserta tutorial


Evaluasi peserta tutorial dilaksanakan oleh tutor dengan

56
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

format sebagai berikut:

57
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Peserta tutorial (mahasiswa) dinilai dalam 2 (dua) aspek yaitu aspek


keterlibatan dalam diskusi dan aspek perilaku. Masing-masing aspek
tersebut terbagi menjadi kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Aspek Keterlibatan dalam Diskusi
a. Sharing yaitu sharing opini/informasi yang berhubungan
dengan topik diskusi kepada anggota kelompok
b. Argumentasi yaitu memberikan pengetahuan dan argumentasi
logis berdasarkan literatur
c. Keaktifan yaitu keaktifan dalam diskusi tanpa intervensi tutor
d. Dominasi yaitu mendominasi forum dalam diskusi kelompok
e. Kolaborasi yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan yang
lain dan mengatasi konflik dalam kelompok
b. Aspek Perilaku
a. Sopan santun yaitu menunjukkan perilaku saling menghormati
satu sama lain
b. Keterampilan berkomunikasi yaitu mendengarkan,
menjelaskan dan bertanya dengan menggunakan bahasa yang
baik secara sistematis
c. Kedisiplinan/ kehadiran

Masing-masing kriteria aspek dinilai dalam angka 0-10 dengan ketetapan


sebagai berikut:

58
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Tanggung jawab peserta tutorial


1. Menghargai proses diskusi
a. Mendengarkan dan memperhatikan apa yang sedang diutarakan
oleh temannya.
b. Bersikap sopan, baik verbal maupun non-verbal.
c. Memberi kesempatan berbicara kepada temannya tanpa
mengganggu pembicaraan.
d. Berpartisipasi secara aktif dalam diskusi dengan memperhatikan
nilai moral.
e. Menghargai informasi dan sumbangan pikiran temannya
f. Membedakan nilai informasi dari nilai personal.
g. Segera minta maaf apabila datang terlambat dengan alasan
apapun.

2. Ketrampilan komunikasi
a. Berbicara secara langsung kepada anggota kelompok.
b. Berbicara secara jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti.
c. Berbicara dengan menggunakan kata-kata yang dimengerti oleh
anggota lainnya.
d. Menggunakan pertanyaan open-ended secara tepat.
e. Mengidentifikasi kesalahpahaman antara diri sendiri dengan
temannya.
f. Berusaha untuk menyelesaikan kesalahpahaman.
g. Menerima dan mendiskusikan masalah emosional.
h. Mampu untuk menyatakan emosinya secara tepat dalam situasi
tertentu.
i. Perilaku non-verbal konsisten dengan nada dan isi komunikasi
secara verbal.
j. Perilaku verbal dan non-verbal menunjukkan bahwa
pernyataannya telah dipahami.
k. Mengenal dan menanggapai komunikasi non-verbal dari
temannya.

59
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

3. Tanggung jawab
a. Datang tepat waktu.
b. Menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya.
c. Menyajikan informasi yang relevan.
d. Mengidentifikasi informasi yang tidak relevan dan berlebihan.
e. Mengambil inisiatif atau membantu kelangsungan dinamika
kelompok.
f. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan kelompok dalam rangka
mendukung keberhasilan kelompok.
g. Memberi pesan apabila akan tidak hadir di waktu mendatang.
h. Mengajukan alternatif apabila sekiranya tidak mampu
menyelesaikan tugasnya.
i. Bertanggung jawab atas keakuratan informasi yang
disampaikan.

4. Kesadaran diri / evaluasi diri


a. Menyadari atas kelemahan dan kekuatannya yang berkaitan
dengan proses diskusi.
b. Menerima kritik dari teman tanpa mempertahankan diri atau
menyalahkan orang lain.
c. Berkemauan kuat untuk memperbaiki diri atas kritikan teman
dalam konteks pembelajaran.

b. Evaluasi Fungsi Tutor (Diisi oleh Peserta Tutor)


Nama Tutor :
Kelompok Tutorial/Blok :
Blok :
Judul Skenario :
Petunjuk untuk pertanyaan kelompok A, B, C
- SS Sangat Setuju
- S Setuju
- TP Tidak Pasti
- TS Tidak Setuju
- STS Sangat Tidak Setuju

60
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

A. Proses dalam kelompok SS S TP TS STS


Tutor kami.............

Tampak antusias dalam melakukan tutorial

Tidak mendominasi diskusi kelompok

Menciptakan suasana yang menunjang untuk


dinamika kelompok
Menunjukkan perhatiannya pada kemajuan
tiap individu
Mendorong partisipasi dari setiap anggota
kelompok

Menjaga untuk tetap fokus pada tugas


Memotivasi kami untuk merefleksi dan
mengevaluasi seberapa bagus kelompok
bekerja bersama sebagai tim
Menggarisbawahi masalah kelompok yang
muncul
Memberi umpan balik tentang performa saya
bila saya minta
Meminta umpan balik yang konstruktif
tentang performannya

B. Proses Penalaran SS S TP TS STS

Tutor mendorong kami untuk.......

Mengidentifikasi petunjuk yang relevan yang


ada dalam problem

Membuat hipotesis secara logis dan luas

61
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Merangkum dan menyatakan kembali


problem yang teridentifikasi saat kami
menyelesaikan problem tersebut.
C. Belajar Mandiri SS S TP TS STS

Tutor mendorong kami untuk……


Mengidentifikasi apa yang kami butuhkan
untuk menemukan berbagai hal yang
berhubungan dengan problem
Menemukan sumber-sumber belajar yang
tepat
Mengkomunikasikan secara efektif dan
efisien ke kelompok tentang apa yang sudah
kami pelajari sendiri
Petunjuk untuk pertanyaan kelompok D
1. Sangat Memuaskan
2. Memuaskan
3. Cukup
D. Penilaian Secara Keseluruhan 1 2 3

Secara keseluruhan, bagaimana anda menilai


tutor anda?
Tuliskan hal-hal mengenai tutor anda yang paling berguna untuk belajar
anda?
Sebutkan alasan anda.

......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

Tuliskan hal-hal yang ada pada tutor anda yang paling tidak berguna
untuk belajaranda? Sebutkan alasan anda.
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

62
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Saran-saran apa yang Anda punyai untuk memperbaiki tutor anda dalam
proses
tutorial?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

2. Evaluasi Sumatif
Syarat dapat mengikuti evaluasi sumatif blok jika:
- Kehadiran kegiatan tatap muka atau perkuliahan minimal 75%.
- Kehadiran tutorial, praktikum biomedis dan praktikum keterampilan
klinik sesuai dengan yang dijadwalkan kecuali dengan alasan yang
dapatdipertanggungjawabkan.
- Menyelesaikan semua penugasan dan laporan.

Evaluasi sumatif meliputi ujian tulis blok, ujian PBL, dan tugas
terstruktur.
- Ujian tulis dilakukan pada pertengahan dan akhir blok. Ujian tulis
yang dilakukan berupa MCQ berbentuk vignette dengan satu
jawaban benar dan konten disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
blok. Mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir blok jika memenuhi
syarat yang telah sebutkan di atas.
- Ujian praktikum biomedis dilakukan berupa ujian keterampilan
prosedur pada akhir blok.
- Ujian PBL dilakukan dalam bentuk Objective Structured Oral Case
Analysis (OSOCA). Ujian dilaksanakan satu kali pada akhir blok.
(Panduan OSOCA terlampir).

63
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Komponen penilaian blok adalah sebagai berikut :


a. Praktikum biomedis : 25%
b. PBL : 25 %
d. Ujian tulis Blok : 50%
Total : 100%

Hasil penilaian berdasarkan PAP (Criterion reference).

Skor Huruf Mutu Angka Mutu


80 – 100 A 4,00
75 – <80 AB 3,5
68 – < 75 B 3,00
63 – < 68 BC 2,5
56 – < 63 C 2,00
44 – < 56 D 1,00
< 44 E 0,00
Penilaian keterampilan klinik dilakukan dengan OSCE (Ojective
Structured Clinical Examination) yang dilaksanakan setiap akhir
semester, dengan menggunakan checklist yang terstandarisasi dan diisi
oleh penguji. Hasil Keterampilan Klinik akan memiliki bobot yang setara
dengan 3 SKS per semester.

64
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Penilaian Attitude (Professional Behaviour) dilakukan oleh : dosen,


instruktur, tutor, tenaga non akademik dan sesama mahasiswa, selama
kegiatan pembelajaran. Aspek yang dinilai meliputi sebagai berikut :

1. Jujur :
- Menghormati dan dihormati oleh teman, tenaga pengajar dan tenaga
non pengajar.
- Tidak berbuat curang untuk kepentingan sendiri (tidak melakukan
plagiarism).
2. Bertanggung Jawab :
- Komitmen terhadap tugas
- Tepat waktu
- Tidak terlambat atau absen tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Compassion :
- Menunjukkan sikap yang perhatian dan peduli terhadap sesama
mahasiswa dan civitas akademik lainnya.
- Peka terhadap kebutuhan orang lain, baik secara fisik maupun
emosional.
4. Mawas diri : mampu mengenali kemampuan dan keterbatasan diri
sendiri.
5. Tidak diskriminatif : memberikan perlakuan yang sama terhadap orang
lain tanpa membedakan ras, gender, agama dan kepercayaan, serta
penyakit itu sendiri.
6. Menghargai orang lain

65
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

- Menghargai hak, kepercayaan, peran, tanggung jawab,


kemampuan, dan nilai budaya dari seseorang, kelompok, staf, dan
anggota masyarakat.
- Hati – hati dalam bersikap, tidak sombong, tidak agresif, dan ramah.
7. Partisipasi
- Ikut serta dan berkontribusi secara sukarela dalam kelompok dan
aktivitas di masyarakat.
- Memfasilitasi kegiatan belajar orang lain dan tidak menghalangi
usaha mereka.
- Membantu orang lain yang sedang dalam tahap awal pembelajaran.

Penilaian attitude menggunakan format di bawah ini :


No Aspek yang dinilai Baik Cukup Kurang
1 Jujur
2 Bertanggung Jawab
3 Compassion
4 Mawas Diri
5 Tidak diskriminatif
6 Menghargai orang lain
7 Partisipasi

Interpretasi secara keseluruhan : Sufficient/ Insufficient

Mahasiswa yang mendapatkan penilaian insufficient akan


mendapatkan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, baik
bersifat akademik maupun non akademik.

66
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

67
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

EVALUASI PROGRAM

Dilaksanakan di akhir Modul sejalan dengan tugas Tim Penjaminan Mutu.


Sumber data: Mahasiswa, Dosen, Petugas administrasi.

68
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

OSOCA
OBJECTIVE STRUCTURED ORAL CASE ANALYSIS (OSOCA)

OSOCA merupakan evaluasi sumatif untuk menilai keberhasilan


proses belajar melalui diskusi kelompok kecil (PBL).

Aspek yang dinilai :

- Kedalaman pemahaman materi.


- Kemampuan membuat mind map yang menunjukkan sistematika
pola pikir dan pemahaman yang komprehensif.
- Kemampuan menyampaikan materi secara jelas dan sistematis.

Teknik pelaksanaan :

- OSOCA dilaksanakan pada minggu ke-6.


- Mahasiswa membuat mind map sesuai kasus dan tugas yang
didapatkan.
- Waktu : maks 10 menit setiap mahasiswa.
- Setiap mahasiswa dinilai oleh satu orang penguji.

Nilai PBL terdiri dari : 40% nilai harian (formatif) dan 60% nilai
OSOCA.

69
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

DAFTAR NAMA DOSEN


D
Daftar Nama Dosen Pengampu Blok HPK 4.2 TA 2017-2018

No Materi Nama Dosen


1. Patologi Anatomi dr. Nurbaiti, Sp. PA, M. Kes
dr. Aliya Amile Fitrie, Sp.PA .,M.Kes
2. Mikrobiologi Dadan Ramadhan A, SSi., M.Biomed.
3. Parasitologi Dadan Ramadhan A, SSi., M.Biomed.
Thysa Thysmelia A, dr.,MKM
4. Farmakologi Rama Samara B., S.Farm., MSc.Apt
Sri Marfuati, M.Farm., Apt.
5. Radiologi dr. Nunik, Sp. Rad
Muhammad Latief, dr.,Sp.Rad
6. Ilmu Penyakit Dalam dr. A. Fariz Malvi Zamzam Z, Sp.PD
dr. Irene Gunawan, Sp. PD
Menik, dr.,Sp.PD
7. Ilmu Penyakit Anak dr. Defa, Sp.A, M.Kes
dr. Ineu Nopita,Sp.A
8. Patologi Klinik dr. Indriani Silvia, Sp.PK
9. Ilmu Bedah Dini Sapardini, dr.,Sp.B
Opi Zainul Haq, dr.,Sp.B
dr. Iskandar S, Sp.B
dr. Iwan H, Sp.BA
10. Ilmu Kesehatan Masyarakat Witri Pratiwi, dr.,M.Kes
11. Ilmu Kesehatan Gigi dan drg. Siska
Mulut

70
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Daftar Nama Tutor PBL Blok HPK 4.2 TA 2017-2018


No Nama Tutor No HP
1. dr. Catur Setiya Sulistiyana, M.Med.Ed.
2. dr. Yandri Naldi, MH
3. dr. Ruri Eka Maryam M., MM
4. dr. Tissa Octavira P., M.Med.Ed
5. dr. R. Vivi Meidianawaty, M.Med.Ed.
6. dr. Bambang Wibisono
7. dr. Thysa Thysmelia Affandi, MKM
8. dr. Shofa Nur Fauzah
9. dr. Niklah Zaidah
10. dr. Tiar Masykuroh P., MM
11. dr. Ouve Rahadiani, MHKes
12. dr. Nurbaiti, Sp. PA
13. dr. Yukke Nilla Permata
14. dr. Kati Sriwiyati
15. dr. Ignatius Hapsoro Wirandoko, M.Si
16. dr. Dini Norviatin, MKM
17. dr. Herry Nurhendriyana
18. dr. Ariestya Indah Permata Sari, MSc., MSi.Med.
19. dr. Ade Yusuf
20. dr. Rian Damayanti
21. dr. Emallia Fitriani
22. dr. Witri Pratiwi, MKes
23. dr. Ria Ramadhanti
24. dr. Aprilyan Laras Chantika
25. dr. Mohammad Irwan Darmansyah
26. dr. Ajmalunnas
27. dr. Helga Marwa Afifah
28. dr. Hilmi Mawaddi Ahmad
29. ddr. R. Handi Dwiyono
30. dr. Yorim Sora Pasila
31. dr. Muhammad Suhanda
32. dr. Efendi Agnilinia
33. dr. M. Hasbi Trijati
34. dr. Kartika DA

71
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BLOK 4.2DIGESTIVE DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Daftar Nama Instruktur Praktikum Biomedis


No Nama Disiplin Ilmu No HP
1 Rama Samara B, S.Farm.,
MSc.Apt
2 dr. R. Vivi Meidianawaty,
MMed.Ed. Farmakologi
3 dr. Emallia Fitriani
4 Sri Marfuati, M.Farm.,Apt
5 dr. Indriani Silvia, Sp.PK

6 dr. Rose Indriyati, Sp.PK

7 dr. Kati Sriwiyati Patologi Klinik

8 Isti Noviani, dr.,Sp.PK.,M.Kes

9 Efendi Agnilinia, dr

10 dr. Thysa Thysmelia A.

11 Ria Ramadhanti, dr

12 Dadan Ramadhan A, SSi., Parasitologi


M.Biomed.
13 Shopa Nur Fauzah, dr.,MKM

72
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLOK HPK 4.2 DIGESTIVE DISORDERS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

Tujuan Bobot
Pembelajaran Sub Pokok Disiplin Level
Pokok Bahasan Materi Pembelajaran Soal
Bahasan ilmu Kognitif
(%)
Mahasiswa mampu Agen penyebab Mikroba - Helicobacter pylori Mikrobiologi
menjelaskan kelainan pada penginfeksi - Salmonella typhi
tentang bakteri, saluran saluran cerna dan - Vibrio colera
virus dan parasit pencernaan dan hepatobilier - Disentri basiler (Shigella dan
penyebab kelainan hepatobilier Salmonella) 2 2
pada saluran - Campylobacter
pencernaan dan - Eschericia coli
hepatobilier - Virus hepatitis
- Cytomegalovirus
Parasit - Helminthes Parasitologi
penginfeksi o Nematoda usus (ascaris
saluran cerna dan lumbricoides, necator
hepatobilier americanus, ancylostoma
duodenale, trichuris triciura,
strogyloides stercoralis)
o Trematoda
o Cestoda 2 2
- Protozoa
o Entamoeba coli
o Entamoeba hystolitica
o Giardia lamblia
o Balantidium coli
o Endolimaxnana
o Etc.

1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLOK HPK 4.2 DIGESTIVE DISORDERS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

- Identifikasi Jenis cacing dan telur Parasitologi


cacing
- Protozoa
Mahasiswa mampu Dasar diagnosis Pemeriksaan - Pemeriksan feses rutin Patologi
2 2
menjelaskan dan terapi medika patologi klinik - Tujuan pemeriksaan feses rutin klinik
tentang mentosa pada pada gangguan - Jenis pemeriksaan feses rutin Patologi
pemeriksaan gangguan saluran saluran - Cara pemeriksaan feses rutin klinik
laboratorium yang pencernaan pencernaan
digunakan sebagai
penunjang
penegakkan
diagnosis kelainan
pada saluran
pencernaan
Mahasiswa mampu Radiologi pada - Prinsip pemeriksaan radiologi pada Radiologi
mengaplikasikan kelainan saluran kelainan saluran pencernaan,
prinsip pembacaan pencernaan hepatobilier dan pankreas
gambaran - Dasar pembacaan hasil 3 2
radiologis dengan pemeriksaan radiologi pada
kelainan pada kelainan saluran pencernaan,
saluran pencernaan hepatobilier dan pankreas
sebagai dasar - Pemeriksaan radiologi pada Radiologi
penunjang kelainan saluran pencernaan
diagnosis - Gambaran radiologis pada 3 2
kelainan saluran pencernaan (e.g.
pada Ileus, appendicitis, dll)
Mahasiswa mampu Obat-obat pada - Antasida Farmakologi
menjelaskan penyakit saluran - Antagonis reseptor H2
2 2
farmakokinetika cerna - Penghambat pompa proton
dan - Obat-obat prokinetik

2
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLOK HPK 4.2 DIGESTIVE DISORDERS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

farmakodinamika, - Obat diare Farmakologi


indikasi, dosis dan - Obat anti spasmolitik
pemberian, dan - Anti emetik
efek samping obat
2 2
– obat yang
diberikan untuk
kelainan saluran
cerna
Obat-obat pada - Praktikum farmakologi Farmakologi
penyakit saluran
cerna
Hepatobilier
Mahasiswa mampu Dasar diagnosis Pemeriksaan - Tes fungsi hati Patologi
menjelaskan dan terapi Patologi klinik - Fungsi dan tujuan tes fungsi hati klinik
tentang medikamentosa pada gangguan - Prinsip dasar dan cara kerja
pemeriksaan pada gangguan sistem - Pemeriksaan Bilirubin
laboratorium yang sistem hepatobilier
digunakan untuk hepatobilier 2 2
menunjang
penegakkan
diagnosis pada
kelainan sistem
hepatobilier
Mahasiswa mampu Gambaran - Gambaran radiologi pada kelainan Radiologi
mengaplikasikan radiologi pada hepar (e.g. Hepatitis dan Ca Hepar)
prinsip pembacaan gangguan system - Gambaran radiologi pada kelainan
gambaran radiologi hepatobilier bilier (e.g choledocholitiasis) 3 2
sebagai penunjang
kelainan pada
sistem hepatobilier

3
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLOK HPK 4.2 DIGESTIVE DISORDERS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

Mahasiswa mampu Obat-obat pada - Obat anti virus hepatitis Farmakologi


menjelaskan penyakit system - Imunomodulasi
tentang hepatobilier - Obat-obat kolestasis
farmakokinetika
dan
farmakodinamika,
indikasi, dosis dan 2 2
pemberian, efek
samping obat –
obatan yang
diberikan pada
kelainan sistem
hepatobilier
Mahasiswa mampu Gangguan gigi Inflamasi pada - Obat-obat pada gangguan rongga Farmakologi
menjelaskan dan mulut gigi dan rongga mulut
2 2
tentang kelainan mulut - Antibiotik, Anti Jamur
yang disebabkan - Obat Kumur
oleh radang dan Candidiasis, Mouth ulcer, Glossitis, Ilmu
infeksi pada rongga dan Ginggivitis : kesehatan
mulut - etiologi gigi dan
- patofisiologi dan manifestasi klinik mulut 2 2
- diagnosis banding dan penegakkan
diagnosis
- penatalaksanaan
Carries dentis - etiologi carries dentis Ilmu
- patofisiologi dan diagnosis carries Kesehatan
dentis, serta penyebarannya (fokus Gigi dan 2 2
infeksi) Mulut
- penatalaksanaan carries dentis

4
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLOK HPK 4.2 DIGESTIVE DISORDERS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

Mahasiswa - Integrasi 3-4 4


menjelaskan Gastroenteritis - etiologi Ilmu
tentang kelainan - patofisiologi dan manifestasi klinik penyakit
radang pada - diagnosis banding dan penegakkan dalam
saluran cerna diagnosis
bagian atas, - penatalaksanaan 2 2
mekanisme
- Gastroenteritis dengan dehidrasi
patofisiologi,
pada orang dewasa
penegakkan
- Penilaian derajat dehidrasi pada
diagnosis dan
dewasa
penatalaksanaannya
Gastroenteritis - etiologi gastroenteritis infeksi Ilmu
pada anak (bakteri, virus, dan parasit) kesehatan
- patofisiologi gastroenteritis anak 2 2
- diagnosis gastroenteritis
- penatalaksanaan gastroenteritis
- Etiologi gastroenteritis non infeksi
(malabsorpsi dan food intolerance)
- patofisiologi gastroenteritis 2 2
- diagnosis gastroenteritis
- penatalaksanaan gastroenteritis
- penentuan derajat dehidrasi
- penatalaksanaan gastroenteritis 2 2
dehidrasi
Mahasiswa mampu Gangguan pada Macam – macam gangguan pada Ilmu
menjelaskan pankreas pankreas eg. pankreatitis akut dan penyakit
tentang kelainan kronik, Ca. pankreas : dalam
2 2
pada pankreas yang - etiologi
disebabkan oleh - patofisiologi dan manifestasi klinik
berbagai macam

5
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLOK HPK 4.2 DIGESTIVE DISORDERS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

penyebab, disertai - diagnosis banding dan penegakkan


mekanisme diagnosis
patofisiologi, - penatalaksanaan
penegakkan
diagnosis dan
penatalaksanaannya
Mahasiswa mampu Patologi anatomi Gambaran patologi anatomi pada Patologi
menghubungkan pada gangguan kelaian saluran cerna atas eg. refluks anatomi
kelainan gambaran saluran esofagus, gastritis, ulkus peptic, ulkus
patologi anatomi pencernaan duodenal
2 2
dengan keluhan bagian atas
dan kelainan pada
saluran cerna
bagian atas
Mahasiswa mampu Gangguan usus Appendicitis - etiologi appendicitis akut dan Ilmu bedah
menjelaskan halus kronik
tentang kelainan - patofisiologi appendicitis akut dan
pada saluran cerna kronik
2 2
bagian bawah, - diagnosis appendicitis akut dan
mekanisme kronik
patofisiologi, - penatalaksanaan appendicitis
penegakkan - komplikasi appendicitis
diagnosis dan Gangguan kolon, Infeksi Macam – macam kelainan pada kolon Ilmu bedah
penatalaksanaannya anus dan rectum Neoplasma dan rektum, eg. Ca. colon, rectal-anal
prolaps :
- etiologi 2 2
- patofisiologi
- penegakkan diagnosis
- penatalaksanaan

6
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLOK HPK 4.2 DIGESTIVE DISORDERS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

Diagnosis molekuler keganasan IPD


kolorektal
Terapi paliatif
2 2
Deteksi dini

Perianal abses - etiologi Perianal abses Ilmu bedah


- patofisiologi Perianal abses
2 2
- diagnosis Perianal abses
- penatalaksanaan Perianal abses
Mahasiswa Patologi Anatomi - Patologi anatomi pada Hemorroid Patologi
menghubungkan pada gangguan - Patologi anatomi pada appendisitis anatomi
kelainan gambaran saluran cerna - Patologi anatomi pada ca pancreas
patologi anatomi bagian bawah & Ca Colon
2 2
dengan keluhan dan
kelainan pada
gangguan saluran
cerna bagian bawah
Mahasiswa mampu Gangguan Inguinal hernia - Etiologi Inguinal hernia Ilmu bedah
menjelaskan dinding perut dan - Patofisiologi Inguinal hernia
2 2
kelainan pada hernia - Diagnosis Inguinal hernia
dinding perut dan - Penatalaksanaan Inguinal hernia
hernia Femoral hernia - Etiologi Femoral hernia
- Patofisiologi Femoral hernia
2 2
- Diagnosis Femoral hernia
- Penatalaksanaan Femoral hernia
Umbilical hernia - Etiologi Umbilical hernia
- Patofisiologi Umbilical hernia
2 2
- Diagnosis Umbilical hernia
- Penatalaksanaan Umbilical hernia

7
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLOK HPK 4.2 DIGESTIVE DISORDERS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

Mahasiswa mampu Pelayanan primer - Prinsip – prinsip pencegahan Ilmu


menjelaskan pada gangguan penyakit kesehatan
tentang pencegahan saluran cerna - Pencegahan penyakit saluran masyarakat
2 2
dan pemberantasan pencernaan bagian atas
penyakit saluran - Pemberantasan penyakit saluran
pencernaan cerna bagian atas
Mahasiswa mampu Kelainan enzim Kelainan Enzim - Keluhan akibat kelainan enzim IPD
menerapkan dasar Saluran Cerna Saluran Cerna Saluran cerna
ilmu biomedis dan - Macam-macam kelainan enzim
hubungannya saluran cerna dan patofisiologinya
2 2
dengan ilmu klinis - Penegakkan diagnosis pada kelainan
dalam menjelaskan enzim pencernaan
terjadinya kelainan - Penatalaksanaan pada kelainan
pada sistem enzim pencernaan
pencernaan serta Kecacingan - Integrasi
mekanisme
penatalaksanaannya
3-4 4
secara
komprehensif.

Motilitas Saluran Gangguan - Integrasi


3-4 4
Cerna Motilitas
Mahasiswa mampu Gangguan organ Fatty liver dan - Etiologi dan patofisiologi Ilmu
menjelaskan hepar Abses Hepar - Penegakkan diagnosis penyakit
2 2
kelainan pada - Penatalaksanaan dalam
struktur dan fungsi - Komplikasi
hepar, mekanisme Sirosis hepatis - Etiologi dan patofisiologi
patofisiologis, - Penegakkan diagnosis
penegakkan 2 2
- penatalaksanaan
- Komplikasi

8
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLOK HPK 4.2 DIGESTIVE DISORDERS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

diagnosis dan Keganasan hepar - Etiologi Ca Hepar Ilmu


penatalaksanaannya Primer - Patofisiologi Ca Hepar penyakit
2 2
Sekunder - Gambaran klinis Ca Hepar dalam
- Penatalaksanaan Ca Hepar
Jaundice dan - Etiologi Jaundice pada bayi dan Ilmu
Hepatitis pada anak kesehatan
anak - Mekanisme terjadinya jaundice anak
pada bayi dan anak
- Penegakkan diagnosis jaundice
pada bayi dan anak
2 2
- Etiologi Hepatitis pada anak
- Patofisiologi Hepatitis pada anak
- Gambaran klinis Hepatitis pada
anak
- Penatalaksanaan Hepatitis pada
anak
Mahasiswa mampu Gangguan saluran Inflamasi - Etiologi Ilmu
menjelaskan dan kandung Keganasan - Patofisiologi penyakit
2 2
tentang kelainan empedu - Penegakkan diagnosis dalam
pada struktur dan - Penatalaksanaan
fungsi sistem bilier, Choledocholitiasis - Etiologi choledocholitiasis Ilmu
mekanisme - Patofisiologi choledocholitiasis penyakit
patofisiologi, 2 2
- Gambaran klinis choledocholitiasis bedah
penegakkan - Penatalaksanaan choledocholitiasis
diagnosis dan - Integrasi
penatalaksanaannya 3-4 4
Hemorroid - Etiologi dan faktor risiko Bedah
2 2
hemorrroid

9
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLOK HPK 4.2 DIGESTIVE DISORDERS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

- Patofisiologi hemorroid (termasuk


derajat ) dihubungkan dengan
manifestasi klinis
- Penegakkan diagnosis hemorroid
- Penatalaksanaan farmako dan
nonfarmakologi
- Komplikasi haemorrhoid
Mahasiswa Patologi anatomi - Patologi anatomi pada hepatitis Patologi
menghubungkan pada gangguan virus anatomi
kelainan gambaran system - Patologi anatomi pada kolestasis
patologi anatomi hepatobilier 2 2
dengan keluhan
dan kelainan pada
sistem hepatobilier
Mahasiswa mampu Pelayanan primer - Pencegahan penyakit hepatobilier Ilmu
menjelaskan pada gangguan - Pemberantasan penyakit kedokteran
tentang pencegahan hepatobilier. hepatobilier komunitas
dan pemberantasan - Pelayanan primer pada penyakit
2 2
serta pelayanan hepatobilier
primer pada
penyakit
hepatobilier
Kegawatdaruratan Kegawatdaruratan - Integrasi
pada kelainan pada perdarahan 3-4 4
sistem saluran cerna
gastrointestinal dan Kegawatdaruratan - Etiologi dan faktor risiko terjadinya Bedah
hepatobilier pada kelainan kegawatan abdomen
sistem - Patomekanisme terjadinya 2 2
gastrointestinal kegawatan abdomen
dan hepatobilier

10
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLOK HPK 4.2 DIGESTIVE DISORDERS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

- Pendekatan klinis pada kegawatan


abdomen
- Penatalaksanaan awal pada
kegawatan abdomen
Mahasiswa mampu - Macam-macam kelainan kongenital Bedah anak
menjelaskan pada sistem digestive-hepatobilier
mengenai kelainan - Penegakkan diagnosis kelainan
kongenital pada kongenital pada sistem digestive-
sistem digestive- hepatobilier
2 2
hepatobilier - Penatalaksanaan kelainan kongenital
pada sistem digestive-hepatobilier
- Dampak klinis kelainan kongenital
pada sistem digestive-hepatobilier

- 100%

11

Anda mungkin juga menyukai