Anda di halaman 1dari 12

Tugas Pembelajaran Mikro

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Disusun Oleh :
YUSRIANI
A 231 16 089

Dosen Pengampu:
Dr. Sukayasa, M.pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMPN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Pola Bilangan
Alokasi Waktu : 1 X 20 menit

A. Kompetensi Inti
 KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
 KI2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
 KI3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
 KI4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


1.1 Menentukan pola pada
barisan bilangan dan  Mendefinisikan apa yang dimaksud dengan pola barisan
barisan konfigurasi
objek bilangan
 Menentukan pola barisan bilangan ganjil.
 Menentukan pola barisan bilangan genap.
 Menentukan pola barisan bilangan persegi.
 Menentukan pola barisan bilangan segitiga
 Menentukan pola barisan bilangan persegi panjang.
 Menentukan pola barisan bilangan segitiga pascal.
 Menentukan pola barisan bilangan fibonacci.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mendefinisikan apa yang dimaksud dengan pola barisan bilangan
dengan baik.
2. Siswa menentukan pola barisan bilangan ganjil dengan baik.
3. Siswa menentukan pola barisan bilangan genap dengan baik.
4. Siswa menentukan pola barisan bilangan persegi dengan baik.
5. Siswa menentukan pola barisan bilangan segitiga dengan tepat
6. Siswa menentukan pola barisan bilangan persegi panjang dengan tepat.
7. Siswa menentukan pola barisan bilangan segitiga pascal dengan tepat.
8. Siswa menentukan pola barisan bilangan fibonacci dengan baik.

D. Materi Pembelajaran = Pola Bilangan

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Pembelajaran Kooperatif
3. Metode : Ceramah,Diskusi,Tanya Jawab,dan Pemberian tugas

F. Media Pembelajaran
1. Laptop
2. LCD
3. Power Point
4. Internet

G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran


Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
Guru Siswa waktu
PERSIAPAN
Pendahulua  Membuka pembelajaran  Menjawab salam dan
n dengan salam dan do’a salah satu siswa
memimpin do’a

 Mengecek kehadiran  Ketua kelas


siswa memberikan
informasi tentang
kehadiran teman- 5 menit
temannya dikelas
Apersepsi
 Guru mengingatkan  Mendengarkan dan
kembali materi memberikan
sebelumnya misalnya tanggapan kepada
konsep bilangan guru
Motivasi
 Guru memberi
motivasi pada siswa  Mendengarkan dan
berhubungan dengan memperhatikan hal-
materi yang akan hal yang disampaikan
diajarkan. guru
Inti APLIKASI KOOPERATIF
a. Menyampaikan tujuan (FASE 1)
 Menyampaikan tujuan  Mendengarkan
pembelajaran yang hal-hal yang
ingin dicapai siswa disampaikan
guru.
b. Menyajikan Informasi (FASE 2)
(Mengamati  Menyajikan informasi  Menerima
dan melalui bahan tayang informasi yang di
menanya) berkaitan dengan sampaikan dan
materi pola bilangan mengamati bahan
tayang oleh guru.
10
 Memberikan
menit
kesempatan kepada  Siswa termotivasi
siswa untuk bertanya untuk bertanya
mengenai materi yang
telah di tayangkan

c. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-


kelompok belajar (FASE 3)
 Membagi siswa  Membentuk
menjadi beberapa kelompok dan
kelompok dan mengambil
membagikan lembar lembar kerja
kerja peserta didik peserta didik
yang dibagikan.

d. Membimbing kelompok bekerja dan belajar


(FASE 4)
(mencoba  Membimbing  Mendengarkan
dan menalar) kelompok-kelompok arahan guru
belajar pada saat kemudian
mereka mengerjakan menjawab
lembar kerja peserta pertanyaan
didik lembar kerja
peserta didik.
e. Evaluasi (FASE 5)

 Meminta perwakilan  Perwakilan


masing-masing Kelompok yang
kelompok dipersilahkan
mempresentasikan maju,
hasil kerjanya mempresentasika
(Mengkomun n hasil diskusi
ikasikan) kelompoknya dan
yang lainnya
menanggapi.
f. MemberikanPenghargaan (FASE 6)
 Memberikan pujian  Menerima
kepada siswa atas pujian guru atas
pembelajaran yang pembelajaran
berlangsung dengan yang
baik berlangsung
dengan baik.
Penutup  Memberikan pekerjaan  Menerima
rumah yang berkaitan pekerjaan rumah
dengan materi Pola
bilangan
 Mengakhiri kegiatan  Memperhatikan
belajar dengan pesan yang
memberikan pesan diberikan
untuk tetap belajar. 5 menit

 Guru meminta siswa  Siswa


untuk menyimpulkan menyimpulkan
materi pola bilangan materi yang
telah dipelajari
 Menyampaikan lingkup
materi yang akan
dipelajari pada  Menyimak
pertemuan selanjutnya penjelasan guru

H. Sumber Belajar
– Alat dan bahan : LCD Proyektor, Laptop, Lembar Kerja Siswa, Spidol,
whiteboard
– Sumber belajar : Buku Siswa Matematika Kelas VIII (Edisi Revisi 2016)

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Teknik Penilaian : tes tertulis
Bentuk Instrumen : uraian
No Soal Kunci Jawaban Skor
1 Tentukan rumus suku ke-n 2, 5, 8, 11, 14, …. 1
untuk barisan berikut 2, 5, 8, Pola ke-1 2= 3×1−1 1
11, 14, …. Pola ke-2 3= 3×2−1 1
Pola ke-3 8= 3×3−1 1
Pola ke-4 11 = 3 × 4 − 1 1
Pola ke-5 14 = 3 × 5 − 1 1
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
Pola ke-𝑛 yaitu:
𝑈𝑛 = 3 × 𝑛 − 1 = 3𝑛 − 1 1
2 Perhatikan pola bilangan Jika diperhatikan, sebenarnya
berikut! terdapat dua buah pola bilangan
2, 100, 4, 95, 7, 90, 11, 85, ... , yang diselang-seling.
... 2, 4, 7, 11, . . . . 1
Tentukan bilangan ke-9 dan ke- +2, +3, + 4, +5 dst 1
10 dari pola di atas! 100, 95, 90, 85, . . . . 1
−5, −5, −5, −5, dst 1
Jadi,
2, 100, 4, 95, 7, 90, 11, 85, 16, 80 1
3 Seorang pekerja menyusun 3, 6, 9, ... 1
batu-bata hingga membentuk 𝑎 = 3 1
barisan seperti terlihat pada 𝑏 = 3 1
gambar. U8 =......
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 1
𝑈8 = 3 + (8 − 1)3 1
= 3 + 7(3) 1
Berapa banyak batu-bata yang
= 3 + 21 1
dibutuhkan pekerja pada
= 24 batu-bata 1
tumpukan ke-8?

Jumlah Skor 20
Petunjuk penskoran:
Perolehan skor
Skor Akhir = × 100
20
J. Daftar Pustaka
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Matematika SMP/MTs
kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Palu, 20 April 19
Mengetahui
Kepala SMPN 18 PALU Guru Mata Pelajaran

Dr. Sukayasa, M.pd YUSRIANI


Lampiran I

LEMBAR KEGIATAN SISWA

Nama Anggota
Kelompok:
1.
2.
3.
4.
Kelas :

Petunjuk :
1. Kerjakan tugas ini secara bersama-sama dengan anggota kelompok.
2. Waktu yang diberikan 10 menit.

Soal :

1. Coba amati gambar berikut.

gambar 1

gambar 2
2. Apakah gambar di atas membentuk suatu pola? Jika iya,sebutkan nama

polanya!

3. Tanpa menggambar, dapatkah kalian menentukan banyaknya lingkaran pada

gambar 1 dan batu bata pada gambar 2 untuk bangunan ke 10 berikutnya ?

4. Dengan pola keteraturan yang sama pada gambar di atas, gambarkan tiga pola

bilangan yang engkau ketahui.


Lampiran II Materi pembelajaran Pola Bilangan

1. Pola bilangan

Pola dapat diartikan sebagai sebuah susunan yang mempunyai bentuk teratur

dari bentuk yang satu ke bentuk berikutnya. Sedangkan bilangan adalah sesuatu

yang digunakan untuk menunjukkan kuantitas (banyak, sedikit) dan ukuran

(berat, ringan, panjang, pendek, luas) suatu objek. Bilangan ditunjukkan dengan

suatu tanda atau lambang yang disebut angka. Sehingga pola bilangan dapat

diartikan sebagai susunan angka-angka yang mempunyai bentuk teratur dari

bentuk yang satu ke bentuk berikutnya.

 Pola persegi panjang


Penulisan bilangan yang didasarkan pada pola persegipanjang hanya
digunakan oleh bilangan bukan prima. Pada pola ini, noktah -noktah
disusun menyerupai bentuk persegi panjang. Contoh :
a. mewakili bilangan 6, yaitu 2 x 3 = 6.

b. mewakili bilangan 8, yaitu 2 x 4 = 8.

Rumus mencari suku ke-n : 𝑛 × (𝑛 + 1)


1
Rumus mencari jumlah 𝑛 dan suku pertama : 𝑆𝑛 = 𝑛 (𝑛 + 1)(𝑛 + 2)
3
 Pola persegi
Penulisan pola bilangan yang mengikuti pola persegi. Semua noktah
digambarkan dengan jumlah yang sama. Contoh :
a. mewakili bilangan 1, yaitu 1 x 1 = 1.

b. mewakili bilangan 4, yaitu 2 x 2 = 4.

Rumus mencari suku ke-n : 𝑛2


1
Rumus mencari jumlah 𝑛 dan suku pertama : 𝑆𝑛 = 𝑛 (𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)
6
 Pola segitiga
Penulisan pola bilangan yang mengikuti pola segitiga. Contoh :
a. mewakili bilangan 3.
b. mewakili bilangan 6.

𝑛 ×(𝑛+1)
Rumus mencari suku ke-n : 2
1
Rumus mencari jumlah 𝑛 dan suku pertama : 𝑆𝑛 = 𝑛 (𝑛 + 1)(𝑛 + 2)
6
 Pola bilangan ganjil
Pola bilangan ganjil memiliki aturan sebagai berikut :
1) Bilangan 1 sebagai bilangan awal.
2) Bilangan selanjutnya memiliki selisih 2 dengan bilangan sebelumnya.
Rumus mencari suku ke-n : 𝑈𝑛 = 2𝑛 − 1
Rumus mencari jumlah dan suku pertama : 𝑆𝑛 = 𝑛2
 Pola bilangan genap
Pola bilangan genap memiliki aturan sebagai berikut :
1) Bilangan 2 sebagai bilangan awal.
2) Bilangan selanjutnya memiliki selisih 2 dengan bilangan sebelumnya.
Rumus mencari suku ke-n : 𝑈𝑛 = 2𝑛
Rumus mencari jumlah dan suku pertama : 𝑆𝑛 = 𝑛2 + 𝑛
 Pola segitiga Pascal
Aturan untuk membuat pola segitiga Pascal adalah sebagai berikut:
1. Angka 1 merupakan angka awal yang terdapat di puncak.
2. Simpan dua bilangan di bawahnya. Oleh karena angka awal dan akhir
selalu angka 1, kedua bilangan tersebut adalah 1.
3. Selanjutnya, jumlahkan bilangan yang berdampingan. Kemudian, simpan
hasilnya di bagian tengah bawah kedua bilangan tersebut.
4. Proses ini dilakukan terus sampai batas susunan bilangan yang diminta.
Rumus mencari suku ke-n : 𝑈𝑛 = 2𝑛−1
 Pola bilangan Fibonacci
Pola bilangan yang memiliki barisan angka pertama dan kedua yang sama,
barisan angkat ketiga dan seterusnya mengikuti penjumlahan angka dari
deret sebelumnya.
Contoh:
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34... dan seterusnya.

Rumus mencari suku ke-n : 𝑈𝑛 = 𝑛 − 1 + 𝑛 − 2 dengan syarat 𝑛 ≥ 3

Anda mungkin juga menyukai