Askep Kep. Gerontik Mengenai Penyakit Di
Askep Kep. Gerontik Mengenai Penyakit Di
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya lanjut mengalami
perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan
pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatannya. Oleh karena itu,
kesehatan manusia usia lanjut usia perlu mendapat perhatian khusus dengan tetap
dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai
dengan kemampuannya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan
trhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Penyakit yang paling
Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis adalah kelinan metabolisme yang
1
Kadang – kadang orang yang terkena kencing manis tidak menyadari kondisi
tubuhnya. Ini disebabkan gejala – gejala penyakit ini sering di anggap sepele, seperti
poliuria 9sering buang air kecil), polidipsia (selalu merasa haus), polipagia (selalu
kesehatan yang serius. Gangguan tersebut antara lain gangguan pada mata yang dapat
menyebabkan kebutaan; gangguan pada ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal;
membran basalis (kerusakan dinding pembuluh darah), gangguan pada sistem saraf
otonom, foot ulcer (luka pada kaki, amputasi (pemotongan), hingga disfungsi seksual
(impotensi).
Selain gangguan – gangguan yang bersifat umum tersebut, ada juga gangguan
lain yang sangat meresahkan penderita kencing manis, yaitu Dehidrasi, ketoasidosis
(gangguan metabolisme tubuh, dan ketonuria (adalanya keton pada urin akibat
gangguan metabolisme tubuh) yang berakibat pada stupor (gangguan kesadaran) dan
koma. Selain itu, penderita DM harus sangat berhati – hati jangan sampai tubuhnya
DM dapat terjadi pada siapapun, baik laki – laki maupun perempuan, dan pada
segala umur. Resiko terkena kencing manis setelah melewati usia 50 tahun. Penyakit
atau karna penggunaan produksi insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan
lama, baik untuk mencegah komplikasi maupun dalam perawatan sakit. Faktor resiko
2
utamanya adalah pola makan yang tidak sehat, obesitas atau kegemukan, kurang
3
BAB II
Tinjauan Teoritis
A. Pengertian
Diabetes melitus yang sering disebut kencing manis adalah penyakit kronis
insulin atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin.
Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis adalah kelinan metabolisme yang
saraf).
B. Tipe DM
a. DM tipe I
terjadi yang berkurangnya rasio insulin dalan sirkulasi darah akibat hilangnya
4
IDDM dapat di derita oleh anak-anak mau pun orang dewasa.
Sampai saat ini IDDM tidak dapat di cegah dan tidak dapat di sembuhkan,
1 memiliki kesehtan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai di
deritanya. Selain itu, sensitivitas mau pun respon tubuh terhadap insulin
umumnya normal pada penderita dm tipe ini, terutama pada tahap awal.
Penyabeb terbanyak dari kehilangan sel beta pada DM tipe 1 adalah kesalahan
sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya
dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat
ol /L ) untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah. Angka
dan buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi.
5
dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau pingsan dalam waktu yang
cukup lama.
b. DM tipe 2
Selain itu, pelepasan insulin dari sel beta pankreas berkurang dan melambat.
Hasil dari kombinasi proses ini adalah pada hiperglikemia. Pada pasien lansia ,
orang yang berusia 65 tahun atau lebih. Karena gejalanya samar, para peneliti
percaya lebih banyak pasien lansia mungkin individu pad asia ini memiliki
Diabetes tipe 2 pada lansi disebabkan oleh sekresi insulin yang tidak
normal, resistansi terhadap kerja insulin pada jaringan target, dari kegagalan
peningkatan resitansi insulin pada jaringan ferifer. Meski pun jumlah reseptor
insulin sebenarnya sedikit berikatan dengan reseptor tersebut. Selain itu sel-sel
beta pada langerhans kurang sensitif terhadap kadar glikosa yang tinggi , yang
C. Penyebab DM
Penyakit Dm secara umu dapat di akibatkan oleh konsumsi makanan yag tidak
terkontrol atau sebagai efek samping dari pemakaian obat-obatan tertentu. Selain
6
1. Faktor keturunan
menular. Meski pun demikian bukan berarti penyakit tersebut pasti menurun
kepada anak, walau pun kedua orang tuanya menderita penyakit DM.
Apabila di bandingkan dengan kedua orang tua nya yang normal ( non –
2. Obesitas ( kegemukan )
DM. Kebutuhan kalori perhari unutk setiap orang berbeda satu dengan yang
Jika asupan kalori perhari seorang berlebihan, maka kalori yang tidak
seseorang menjadi kegemukan. Kalau berat banda naik 1 kg, itu sama
artinya ada kelebihan asupan 8000 kalori yang diubah menjadi lemah ( 8000
7
Penyakit hipertensi ( tekanan darah tinggi ) sanagat berbahaya bagi
terhadap insulin menjadi sanagat rendah ooleh karena itu, mereka yang
tinggi serat dan rendah lemak, seperti buah dan sayuran, sehingga mampu
Jika sensivitas insulin meningkat maka kontrol gula akan lebih baik
dan kadar lemak dalam darah menjadi rendah. Rendahnya kadar lemak
DM
normal. Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar glukosa yang tinggi
Kolestrol LDL pada penderita diabetes lebih ganas, bentuk nya lebih
padat dan ukurannya lebih kecil sehingga sangat mudah masuk dan
menempel pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (atrogenik). Pada
dengan orang yang terkena penyakit jantung korone. Bahkan, pada diabetesi
8
yang sudah terkena penyakit jantung koroner target LDL nya lebih rendah
manusia semakin terdorong untuk meraih prestasi setinggi- tinggi nya dan
menjadi yang lebih baik. Kondisi ini sering diwarnai dengan gaya hidup
modern yang tidak sehat. Mereka kurang bergerak karena segala sesuatu
menggunakan alat, seperti alat lift, eskalator, dan lain-lain. Mereka juga
demikian sibuk sehingga tidak ada waktu untuk berolahraga secara rutin.
sensitivitas insulin.
mengintai
9
7. Kerusakan pada Sel Pankreas
D. Gejala Umum DM
1. Polyuria
Efek dari kadar gula darah yang tinggi akan mempengaruhi ginjal sehingga
2. Polydipsi
berlebihan sehingga mudah merasa haus dan harus banyak minum. Ini
3. Polyphagia
Sejumlah besar kalori dari diabetisi akan hilang kedalam air kemih. Untuk
10
yang luar biasa sehingga banyak makan. Kalau tidak dipenuhi, kondisi
tubuh akan semakin parah karena bisa saja saluran perncernaan menjadi
4. Polyneuropati
Kondisi ini juga disebabkan karena rusaknya urat saraf pada diabetisi.
mengikuti pola aturan sehat dan bergizi, diabetisi akan terus kehilangan
berat badannya.
6. Penglihatan Kabur
Apabila kadar glukosa dalam darah tinggi, lensa mata menjadi cembung
11
E. Kapan Seseorang dikatakan Terkena Penyakit DM :
Antara 2-3P ditambah salah satu nilai kadar gula darahnya meninggi.
Post prandial
12
BAB III
Tinjauan Kasus
Ny. A (65 tahun) dibawa oleh anaknya ke IGD dengan keluhan kaki sering
kesemutan, rasa raba yang menurun, adanya luka yang tidak kunjung sembuh dan
berbau, klien juga menanyakan pada perawat kenapa ia mengalami penyakit yang
sama. adanya nyeri pada luka, pusing, sering buang air kecil, mudah lapar, mudah
lelah, tidak selera makan, klien susah tidur, dan anak klien juga mengatakan ibunya
dan malu dengan keadaanya sekarang yang mengalami luka yang tak kunjung
sembuh. Orang tua dari Ny. A juga memiliki riwayat penyakit Hipertensi, jantung,dan
Diabetes Melitus.
TD : 140/90 mmHg
HR : 87 x/i
RR : 22 x/i
T : 36,7 0C
13
BAB IV
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
DS :
pusing,
mudah lapar,
mudah lelah,
o dan anak klien juga mengatakan ibunya mempunyai riwayat hipertensi dan
Diabetes Melitus.
DO :
TD : 140/90 mmHg
HR : 87 X/i
RR : 22 X/i
T : 36,7 0C
14
KGD Sewaktu : 215mg/dL
B. Diagnosa
Gangguan integritas kulit b.d. adanya luka yang tidak kunjung sembuh
darah (KGD)
C. Intervensi
sesuai kemampuan.
15
Anjurkan klien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan
Anjurkan kepada klien dan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan diri
selama perawatan
D. Implementasi
sesuai kemampuam
E. Evaluasi
S : klien mengatakan rasa nyeri mulai hilang dan luka mulai membaik
O : luka klien tampak mulai membaik dan klien mulai merasa nyaman
P : intervensi dilanjutkan
16
BAB V
A. Kesimpulan
kerusakan yang diderita. Sehingga lansia mudah terpajan penyakit. Seperti Diabetes
Melitus (DM). Seseorang dikatakan orang menderita atau resiko menderita penyakit
DM jika seseorang sering buang air kecil pada malam hari, mudah lapar, mudah lelah,
sering haus dan penurunan berat badan yang cepat, serta sering mengalami kebas-
kebas, dan KGD sewaktu di atas 200mg/dL dan KGD 2 jam PP diatas126mg/dL.
B. Saran
makanan dan aktivitasnya agar terhindar dari penyakit diabetes mellitua. Diharapkan
juga untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan yang manis. Seorang lansia
dan keluarga dari lansia diharapkan untuk mengetahui diet yang tepat untuk
dikonsumsi.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Mellitus).Yogyakarta:Andi.
Geriatrik.Jakarta:EGC.
19