Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
sedikit bantuan. Antara usia 5 dan 6 tahun anak-anak sudah pandai melempar
dan menagkap bola. Mereka dapat menggunakan gunting, dapat membentuk
tanah liat atau plastisin, menggambar menggunakan pensil dan mewarnai
gambar. Ketrampilan kaki mulai dilakukan dengan gerakan-gerakan kaki. Usia
5 atau 6 tahun anak belajar melompat dan berlari cepat, dan mereka sudah dapat
memanjat. Antara usia 3-4 tahun anak dapat mempelajari sebuah sepeda roda
tiga, berenang, lompat tali,keseimbangan tubuh dalam berjalan diatas dinding
atau pagar, sepatu roda, bermain es batu, menari. (Halawa, 2014)
a. Perkembangan Kognitif
4. Cara berfikir anak centralized: yaitu terpusat pada satu dimensi saja
menurut monks dkk, (Halawa, 2014). Sebagai contoh, pada suatu
eksperimen, anak dipertunjukkan dua gelas A dan B yang sama diameter
dan tingginya, pad kedua gelas itu diisi air jeruk yang sama banyaknya,
kemudian anak ditanjya air jeruk yang ada di gelas A dengan gelas B mana
yang lebih banyak, maka anak dengan cepat akan menjawab: “sama
banyaknya”. Jawaban ini didasarkan pada pandangan tentang garis sejajar
yang ditariknya dari permukaan air jeruk yang ditariknya dari permukaan
air jeruk yang ada didalam gelas A dan gelas B. setelah itu dengan
disaksikan anak, aor jeruk yang ada digelas B ditungkan digelas C yang
diameternya lebih kecil, tetapi lebih tinggi, kermudian anak ditanya lagi,
mana yang lebih banyak antara air jeruk gelas A dengan gelas C. Dengan
cara yang sama dengan sebelumnya, anak akan menjawab air jeruk di gelas
C lebih banyak, karna permukaannya lebih tinggi. Dalam hal ini anak
mengabaikan dimensi lebar gelas, dan hanya memperhatikan dimensi
tinggi dari gelas.cara berfikir seperti ini dikatakan belum menguasai gejala
konservasi. (Halawa, 2014)
5. Berpikir tidak dapat dibalik: operasi logis anak pada masa ini belum dapat
dibalik. Sebagai contoh Adi ditanya: “Adi, kamu punya saudara tidak?”,
jawab adi:”punya”. Setelah itu Adi ditanya lagi, “siapa nama saudaramu?”,
Adi menjawab: “Mita”, kemudian sekali lagi adi ditanya:”Apakah Mita
mempunyai saudara?”, Adi menjawab: ”tidak”. Dalam hal ini Adi tidak
sadar bahwa dirinyalah saudar Mita menurut Monks dkk, (dalam Halawa,
2014)
3. Perkembangan Moral
Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami
aturan, norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Perkembangan moral
meliputi perubahan perasaan, pikiran, dan tingkah laku. Perilaku moral seseorang
dalam masyarakat banyak dipengaruhi oleh pola asuh orang tua serta perilaku
moral dari orang-orang disekitarnya. Artinya, lingkungan juga mempengaruhi
perkembangan moral seseorang. Ada dua dimensi dalam perkembangan moral,
yaitu dimensi intrapersonal dan dimensi interpersonal.
a. Moralitas heteronomous
Merupakan tingkatan pertama dari perkembangan moral yang terjadi pada
anak usia 4 sampai 7 tahun. Keadilan dan peraturan dibayangkan sebagai sifat dari
dunia yang tidak dapat berubah. (Wihdahnuha, 2011)
b. Moralitas autonomous
Merupakan tingkatan kedua dari perkembangan moral. Ditampakkan oleh
anak yang lebih tua yaitu sekitar usia 10 tahun. Anak menjadi sadar bahwa
peraturan dan hukuman dibuat oleh orang-orang dan dengan demikian dalam
Anak-anak yang lebih tua yaitu sekitar usia 10 tahun, mereka percaya
bahwa aturan adalah subjek untuk berubah, dan menyadari bahwa hukuman tidak
selalu mengikuti perbuatan salah. Misalnya bagi anak usia 5 tahun berbohong
adalah hal buruk, tetapi bagi anak yang lebih besar sadar bahwa dalam beberapa
situasi berbohong adalah dibenarkan. (Wihdahnuha, 2011)
Kohlberg memperluas teori Piaget dan menyatakan adanya enam tahap
perkembangan moral. Keenam tahapan tersebut terjadi pada tiga tingkatan, yakni
prakonvensional, konvensional, dan pascakonvensional Santrock, (dalam
Wihdahnuha, 2011)
Beberapa ciri perkembangan moral anak pada masa anak-anak akhir yaitu:
f. Keputusan anak akan sebab akibat akan meningkat. Juga kemampuan anak
dalam memecahkan masalah misalnya dalam perhitungan matematika
anak-anak mengguanakan jari atau benda lain.
g. Anak-anak pada masa operasi konkret berfikir induktif. Maksudnya adalah
berdasarkan observasi tentang segala sesuatu yang terjadi di masayarakat
dan lingkungan.