Kegiatan BMT
Kegiatan BMT
Kegiatan BMT
2. Prinsip Mudharabah
Yang dimaksud mudharabah dalam produk BMT adalah bagi hasil antara
pemilik dana (shahibul maal) dengan pengusaha (mudharib). Mudharabah
secara umum dibagi menjadi dua yakni mudharabah mutlaqah dan
muqayyadah.
a. Mudharabah mutlaqah (umum/bebas)
Yaitu akad penyimpanan dari anggota kepada BMT dengan sistem bagi
hasil, di mana BMT tidak mendapat pembatasan apa pun dalam penggunaan
dananya. BMT diberikan kebebasan untuk memanfaatkan dana simpanan
untuk pengembangan usaha BMT. Atas dasar akad ini, BMT akan berbagi
hasil dengan anggota dengan kesepakatan nisbah diawal akad.
b. Mudharabah muqayadah (terikat)
Yaitu akad penyimpanan dari anggota kepada BMT dengan sistem bagi
hasil, di mana BMT dibatasi dalam penggunaan dananya. Sejak awal
disepakati, bahwa dana tersebut hanya dapat dialokasikan untuk membiayai
proyek tertentu. Atas dasar akad ini, BMT tidak dapat melakukan
penyimpangan dalam penggunaannya.
1
Buchari Alma Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Cetakan 1, (Bandung: Alfabeta,
2009), hal. 20.
jenis akad, yakni akad tijarah dan syirkah. Masing-masing akan diuraikan sebagai
berikut:
1. Akad tijarah (jual beli), yakni perjanjian pembiayaan yang disepakati antara
BMT dengan anggota di mana BMT menyediakan dananya untuk sebuah
investasi dan/atau pembelian barang modal dan usaha anggotanya yang
kemudian proses pembayarannya dilakukan secara mencicil atau angsuran atau
pengembalian dibayarkan pada saat jatuh tempo pengembaliannya.
2. Akad syirkah (penyertaan dan bagi hasil)
a. Musyarakah, penyetaan BMT sebagai pemilik modal dalam suatu usaha
yang mana antara risiko dan keuntungan ditanggung bersama secara
seimbang dengan porsi penyertaan.
b. Mudharabah, suatu perjanjian pembiayaaan antara BMT dengan anggota
dimana BMT menyediakan dana untuk penyediaan modal kerja sedangkan
peminjam berupaya mengelola dana tersebut untuk pengembangan
usahanya.
Penggalangan dana BMT disalurkan untuk sektor perdagangan industri
rumah tangga, pertanian, peternakan, perikanan, konveksi, konstruksi, percetakan,
dan jasa. Adapun pola angsuran dapat berdasarkan pada angsuran harian,
mingguan, dua mingguan, bulanan, serta pada saat jatuh tempo.