KOTA
GEOGRAFI KOTA
DEFINISI KOTA
Kota (city): Tempat dimana konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya
karena terjadinya pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau
aktivitas penduduknya.
Kota (city): Pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah
administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang telah
memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan (Pemendagri No. 2/1987).
Pengertian kota (city)dilihat dari berbagai aspek:
Perkotaan (urban): Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi .
Kawasan perkotaan juga dapat beraglomerasi membentuk suatu metropolitan
KLASIFIKASI KOTA
A. Secara Kuantitatif
Penggolongan kota berdasarkan data kuantitatif, seperti jumlah penduduk, kepadatan
penduduk, luas wilayah kota, maupun perbandingan jenis kelamin (sex ratio).
Menurut C.Doxiadis dan N.R Doxiadis
No Nama Tahapan Kota Jumlah Penduduk Minimal
1 Dwelling Group 40 orang
2 Small Neighborhood 250 orang
3 Neighborhood 1.500 orang
4 Small Town 9.000 orang
5 Town 50.000 orang
6 Large City 300.000 orang
7 Metropolish 2.000.000 orang
8 Conurbation 14.000.000 orang
9 Megapolish 100.000.000 orang
10 Urban Region 700.000.000 orang
11 Urban Continent 5.000.000.000 orang
12 Ecumenepolish 30.000.000.000 orang
B. Secara Kualitatif
Penggolongan kota berdasarkan data kualitatif, seperti kondisi sosial dan lainnya.
a. Eopolis, tahap perkembangan desa yang sudah teratur, sehingga organisasi
masyarakat penghuni daerah tersebut sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri perkotaan.
Merupakan peralihan dari desa ke arah perkotaan.
b. Polis, tahap dimana suatu kota masih bercirikan agraris atau agricultural oriented.
c. Metropolis, kelanjutan dari tahap polis. Sebagian besar kehidupan ekonominya
industrial oriented.
d. Megapolis, gabungan dari beberapa metropolis. Sangat besar sehingga membentuk
jalur perkotaan. Beberapa aspek mulai mengalami penurunan kualitas
e. Tryanopolis, dicirikan oleh kriminalitas tinggi, kemacetan, ataupun kekacauan
pelayanan
f. Nekropolis, perkembangan kota menuju arah kematiannnya
ELEMEN PERKOTAAN
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang elemen perkotaan :
1. Doxiadis: Alam (nature), Individu manusia (Antropos), Masyarakat (Society), Ruang
kehidupan (Shells), Jaringan (Network)
2. Patrick Geddes: Place, Work, Folk
3. Kevin Lynch: The image of the city (1960. Sifat suatu obyek fisik yang menyebabkan
kemungkinan besar membuat citra yang kuat pada setiap orang di dalam kota: path,
edge, district, node, dan landmark.
4. Kus Hadinoto: Wisma, Marga, Suka, Penyempurna
5. Elemen kota yang membentuk kota umumnya adalah: pusat kegiatan/pelayanan, kawasan
fungsional, dan jaringan (misalnya transportasi)
b. Pendekatan Ekonomi
Selain itu ada juga yang disebut zona hadal, wilayah laut terdalam dengan kedalaman
> 600m
b. Berdasarkan sifat ketransparanannya
Daerah eufotik masih dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman < 200 m
(sunlight zone)
Daerah disfotik daerah yang menerima cahaya remang-remang, tidak efektif untuk
( twilight) kegiatan fotosintesis, dengan kedalaman antara 200 m - 2000 m
Daerah afotik tidak tembus cahaya matahari. Selalu gelap dan tidak ada kegiatan
( midnight zone) fotosintesis, dengan kedalaman > 2000 m
c. Berdasarkan letaknya
1) Laut Tepi.
Laut tepi merupakan laut yang berada di tepi benua dan dipisahkan oleh kepulauan dari
samudera. Contoh dari laut ini adalah Laut Cina Selatan yang terletak di tepi Benua
Asia.
2) Laut Pedalaman.
Laut pedalaman merupakan laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan atau
terletak di tengah2 suatu benua. Laut yang masuk jenis ini adalah laut hitam yang
terletak di tengah Benua Asia, juga Laut Adriatik.
3) Laut Tengah.
Laut tengah merupakan lautan yang memisahkan dua benua atau lebih. Misalnya laut
tengah (Mediterania) yang memisahkan Benua Eropa dan Afrika, juga laut Indonesia
yang memisahkan Benua Asia dengan Australia.
d. Berdasarkan terjadinya
1) Laut Transgresi atau Laut Meluas, yaitu laut yang terjadi karena perubahan
permukaan air laut positif, baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut itu
sendiri atau oleh turunnya daratan perlahan-lahan, sehingga sebagian dari daratan
digenangi air. Laut jenis ini pada umumnya terjadi pada akhir zaman glasial. Contoh :
Laut Utara dan Laut Jawa.
2) Laut Ingresi atau Laut Tanah Turun, laut ini terjadi karena turunnya tanah sebagai
akibat tekanan vertikal (gaya endogen) yang menimbulkan patahan. Contoh : laut
Karibia, Laut Jepang, dan Laut Tengah.
3) Laut Regresi atau Laut Menyempit, laut ini terjadi karena laut mengalami proses
penyempitan akibat adanya endapan-endapan di laut yang dibawa sungai sehingga laut
tersebut mengalami pendangkalan. Contohnya : Selat Malaka.
MORFOLOGI LAUT
Laut di dunia dapat dibedakan berdasarkan jenis tepian samuderanya, atau marginnya.
Secara umum, terdapat dua jenis tepian samudera: passive margin dan active margin. Suatu
samudera tepinya disebut pasif kalau pada tepiannya tidak dijumpai batas lempeng atau
aktivitas tektonik. Sebaliknya, suatu samudera tepinya disebut aktif kalau pada tepiannya
terdapat aktivitas tektonik yang intens, dengan kata lain, tepian samudera ber-active margin
juga merupakan batas lempeng.
Dasar samudera tipe passive margin terbagi atas dua bagian : continental margin
(tepi benua) dan ocean basin (cekungan samudera). Continental margin adalah bagian
samudera yang berdekatan dengan daratan (benua) dan masih mendapat pengaruh daratan,
misalnya masih menampung endapan aluvial dari sungai. Bagian-bagian dari continental
margin sendiri antara lain:
a. Continental shelf:
Continental shelf yang landai ini sebenarnya masih bagian dari benua. Bahkan pada
zaman es, bagian ini merupakan daerah yang kering. continental shelf ditutupi oleh
sedimen yang berasal dari benua, namun sedimen tersebut 70% berasal dari endapan
sungai waktu zaman es dulu; sungai yang sekarang bermuara di sana dan mengendapkan
material cuma berkontribusi sedikit.
b. Shelf break:
Batas berakhirnya shelf dan dimulainya continental slope. Uniknya, di samudera
manapun di dunia, batas shelf break selalu berada di sekitar 140 m di bawah permukaan
laut! Kemungkinan besar, ini merupakan sisa-sisa zaman es dulu, dimana level air laut
lebih rendah dari sekarang dengan tepian berada di shelf break.
c. Continental slope:
Sesuai namanya, karakter khas continental slope adalah slopenya atau kemiringannya
yang sangat curam. Kebanyakan continental slope „dihiasi‟ lembah-lembah gelap nan
curam hasil dari pahatan arus turbid.
d. Continental rise:
Kemiringannya bervariasi antara 0,5 sampai 1°, melampar hingga 500 km dari slope.
ORGANISME
Ada beberapa tipe organisme yang hidup di air, yaitu
1. Bentos, hidup di dasar laut. Bentos sesil (melekat di dasar) seperti tiran atau koral dan
bentos vagil (bergerak di dasar) seperti cacing dan siput laut
2. Pelagos, hidupnya tak tergantung pada dasar laut.
Plankton, bergerak melayang-layang mengikuti arus (pasif). Fitoplankton
(tumbuhan) dan zooplankton (hewan)
Nekton, bergerak bebas (aktif berenang) seperti ikan
3. Neuston, mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempang di permukaan air,
contohnya serangga air
4. Perifiton, hewan atau tumbuhan yang melekat/bergantung pada yang tumbuhan atau
benda lain, contohnya keong
PENGUKURAN KEDALAMAN
Pengukuran kedalaman laut ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
a. Batu Duga
Cara ini disebut juga tali unting, merupakan cara mengukur kedalaman laut yang paling
sederhana. Sebongkah besi diikat pada ujung tali dan sebuah tabung beserta alat pemberat
diturunkan ke dasar laut. Sistem ini memerlukan waktu yang lama karena untuk mengukur
kedalaman laut sampai 5000 m saja memerlukan waktu sampai satu jam. Selain itu,
kedalaman laut yang sebenarnya kadang2 kurang tepat disebabkan tali yang diturunkan
sering condong/atau lengkung karena terbawa oleh arus laut.
b. Gema Duga
Cara ini merupakan teknologi yang lebih maju dan mulai digunakan sejak tahun 1920. Cara
ini menggunakan alat pengirim dan penerima gelombang suara. Suara dari alat pengirim
akan merambat ke dasar laut dan sesampainya di dasar laut dipantulkan kembali ke atas.
Pantulan kembali gema suara akan diterima oleh alat penerima di atas kapal. Alat gema
duga sering dinamakan hidrofon. Dengan mengetahui kecepatan suara yang diterima, maka
dapat diketahui kedalamannya. Dengan pengandaian kecepatan suara dalam air laut 1.500
m/det, dihasilkan rumus kedalaman laut sebagai berikut :
D=
Keterangan :
D = Kedalaman laut
t = Jangka waktu antara suara yang dikirimkan sampai diterima kembali pantulan gema
suaranya.
v = Kecepatan suara dalam air
ARUS LAUT
Arus laut adalah aliran air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap dan
teratur. Berbeda dengan gelombang, arus laut memindahkan materi yang dilewatinya. Faktor
pemicunya :
Magnitudo arus laut dapat diukur dalam satuan Sverdrups (Sv), 1 Sv = 1.000.000 m3/s.
Rentan magnitudonya dari beberapa Sv hingga > 100 Sv. Sebagai contohnya, Sungai Amazon
(Sungai terbesar di dunia) mengalir sekitar 0,2 Sv
Ketika suatu arus membentuk sebuah putaran terus menerus, maka disebut Gyre. Ada
beberapa gyre di dunia, contohnya South Pacific Gyre
Arus laut dapat dibedakan menurut letak dan suhunya
1. Menurut letaknya
Arus bawah ialah arus laut yang bergerak di bawah permukaan laut, misalnya arus
bawah di Selat Gibraltar.
Arus atas ialah arus laut yang bergerak di permukaan laut, misalnya arus Kalifornia.
2. Menurut suhunya.
Arus panas ialah bila suhu arus air laut lebih panas daripada suhu air laut di sekitarnya,
misalnya arus teluk.
Arus dingin ialah bila suhu arus laut lebih dingin dari laut di sekitarnya, misalnya arus
Labrador.
1. Salinitas
Salinitas atau kadar garam air laut adalah banyaknya garam (dinyatakan dengan gram)
yang terlarut dalam 1 kg air laut ketika semua karbonat sudah diubah menjadi oksida, semua
bromin dan iodin sudah dirubah menjadi klorin dan semua senyawa organik sudah dioksidasi
pada suhu 4800C. Dinyatakan dalam satuan permil/ppt (part per thousand) atau psu
(practical salinity unit). Rentang salinitas normal pada laut terbuka berkisar 30-35 psu.
Tahukah kamu? Tingkat salinitas tertinggi di dunia berkisar 300-400 psu terdapat di Laut
Mati (Israel dan Jordania), titik terendah daratan kering (418 m dibawah MSL)
Garam di laut berasal dari hasil2 pelapukan di daratan. Hasil-hasil pelapukan ini
mengandung bermacam-macam garam, yang oleh air sungai di larutkan, dihanyutkan, serta
dibawa ke laut. Menurut Clarke, di dalam air laut terdapat larutan garam seperti :
Perubahan kadar garam di laut tidak besar. Hal ini disebabkan oleh kecilnya proses
penguapan bila dibandingkan dengan isi air laut tersebut. Besar kecilnya kadar garam di laut
ditentukan oleh faktor2 berikut :
1) Banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser
2) Besar kecilnya curah hujan di tempat tersebut
3) Besar kecilnya penguapan di tempat tersebut
4) Besar kecilnya atau banyak sedikitnya sungai yang bermuara di tempat tersebut.
2. Konduktifitas
Konduktifitas air laut merupakan kemampuan air laut untuk mentransmisikan panas,
listrik atau bunyi. Unit satuannya adalah Siemens per meter (S/m) dalam SI dan mikrohos per
cm (mmho/cm) dalam satuan U.S. Normalnya air laut memiliki konduktifitas sekitar 2 – 5
S/m. Salinitas juga bisa diukur melalui konduktifitas air laut
3. Temperatur
Temperatur merupakan tingkat panas suatu zat. Temperatur juga merupakan sifat
termodinamika fluida, karena bergantung pada aktivitas moleku dan atom pada fluida.
Semakin besar aktifitas (energi) semakin besar temperaturnya. Unit satuannya adalah derajat
celcius (°C). Rentan temperatur normal air laut sekitar 0 – 33 °C
Keadaan suhu perairan di laut banyak ditentukan oleh penyinaran matahari yang disebut
proses insolation (incoming solar radiation). Karena bumi berbentuk bulat, maka sinar
matahri yang diterima kutub dan khatulistiwa berbeda.
Pola suhu perairan laut pada umumnya :
a. Makin ke kutub makin dingin
b. Makin ke bawah makin dingin
4. Tekanan
1. Heat Latency
- Kapasitas panas adalah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air
sebesar 10C.
- Kalor lebur adalah panas yang dibutuhkan untuk melelehkan 1 gram es 00C menjadi air
00C.
- Kalor uap adalah panas yang dibutuhkan untuk mengubah air 1000C menjadi uap air
1000C
2. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan menyatakan seberapa sulit memecah permukaan suatu cairan. Air
memiliki tegangan permukaan paling besar dibandingkan cairan lain pada umumnya.
3. Ikatan Hidrogen
Interaksi elektromagnetik antar atom hidrogen yang bersifat polar pada molekul air.
Ada yang sudah pernah mendengar tentang anomali air? Laut maupun danau tidak
membeku pada musim dingin karena adanya ikatan hidrogen. Air memiliki densitas lebih
rendah saat ia berupa padatan daripada fasenya saat berupa cairan. Sebagai akibatnya, lapisan
es pada danau, sungai, ataupun laut yang membeku selalu terletak pada bagian atas. Hal ini
mencegah air mengalami pembekuan lebih lanjut serta menjaga agar ikan dan organisme
lainnya tetap hidup pada saat musim dingin
6. Keasaman (Acidity)
Mengukur disosiasi air menjadi ion (H+, OH-). pH berpengaruh pada reaksi biologis dan
geokimia.
pH= - log (H+)
7. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)
Pengukuran jumlah oksigen relatif yang terlarut atau terbawa oleh medium tertentu air laut
atau pertukaran udara di atmosfer. Pengaruh air itu sendiri terhadap DO adalah dari proses
biologis yang mengubah konsentrasi O2 seperti fotosintesis dan respirasi
Geografi ekonomi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang struktur
keruangan aktivitas ekonomi manusia
Kelebihan Kekurangan
1. Tidak terjadi persaingan 1. Keterbatasan hasil produksi
2. Kegiatan yang dilakukan hanya 2. Karena pengaruh tradisi, pola pikir
untuk memenuhi kebutuhan sehari masyarakat tidak berkembang
hari 3. Tidak memperhitungkan efisiensi dan
3. Tidak individualis penggunaan sumberdaya
4. Kegiatan perekonomian tidak untuk
meningkatkan kesejahteraan
2. Liberal Kapitalis
Ciri-ciri
Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
Individu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya
Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
Pasar berfungsi memberikan “signal” kepada produsen dan konsumen dalam bentuk harga-
harga.
Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin.
Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingan
(keuntungan) sendiri
Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut
hedonisme).
menjadi 2, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan golongan
Masyarakat dibagi
pekerja (buruh)
Kelebihan Kelemahan
1. Timbul persaingan untuk maju 1. Terjadinya persaingan bebas yang
2. Menghasilkan barang barang bermutu tidak sehat
tinggi 2. Masyarakat yang kaya makin kaya,
3. Efisiensi dan efektifitas tinggi karena yang miskin makin miskin
motifnya keuntungan 3. Banyak terjadi monopoli masyarakat
4. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi 4. Sulit melakukan pemerataan
masyarakat pendapatan
5. Mendorong pastisipasi aktif masyarakat 5. Banyak gejolak ekonomi karena
dalam perekonomian kesalahan alokasi sumberdaya
3. Komunis Sosialis
Ciri ciri
Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
Hak milik perorangan tidak diakui
Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan
perekonomian
Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah
harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara dan tidak
Seluruh kegiatan ekonomi
ada perusahaan swasta
Kelebihan Kekurangan
1. Pemerintah lebih mudah mengendalikan 1. Mematikan inisiatif individu untuk
inflasi, pengangguran dan masalah maju
ekonomi lainnya 2. Sering terjadi monopoli yang
2. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar merugikan masyarakat
3. Pemerintah dapat turut campur dalam hal 3. Masyarakat tidak memiliki
pembentukan harga kebebasan dalam memilih sumber
4. Relatif mudah melakukan distribusi daya
pendapatan 4. Kurang adanya variasi dalam
5. Jarang terjadi krisis ekonomi memproduksi barang
Kelebihan Kekurangan
1. Kebebasan berusaha 1. Beban pemerintah berat dari pada
2. Hak individu berdasarkan sumber beban swasta
produksi walaupun ada batas 2. Pihak swasta kurang memaksimalkan
3. Lebih mementingkan umum dari pada keuntungan
pribadi
Bicara tentang sistem ekonomi campuran, dikenal juga istilah welfare state, yakni
sebuah negara dengan ciri-ciri
Memiliki sistem ekonomi di tengah-tengah, antara kapitalisme dan sosialis
Kepemilikan serta bisnis pribadi diperbolehkan
Pajak usaha dan pendapatan lebih tinggi jika dibandingkan negara-negara yang
menganut kapitalisme murni
Pajak yang berlaku adalah pajak progresif (persentase pajaknya naik seiring naiknya
pendapatan)
Kesejahteraan sosial diprioritaskan
4. Sistem Ekonomi Syariah
Ciri-ciri
Individu mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk berpendapat atau membuat suatu keputusan
yang dianggap perlu selama tidak menyimpang dari kerangka syariat islam
Islam mengakui hak milik individu dalam masalah harta sepanjang tidak merugikan
kepentingan masyarakat luas
Islam juga mengakui bahwa tiap individu pelaku ekonomi mempunyai perbedaan potensi
Islam tidak mengarahkan pada suatu tatanan masyarakat yang menunjukkan adanya
kesamaan tapi mendukung dan menggalakkan terwujudnya tatanan
ekonomi,
kesamaan sosial
Adanya jaminan sosial bagi tiap individu dalam masyarakat
Islam melarang praktik penimbunan kekayaan secara berlebihan yang dapat merusak tatanan
perekonomian masyarakat
Prinsip syariah adalah bagi hasil, bukan laba
INDUSTRI
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri.
Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU No. 24 tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana)
SIKLUS BENCANA
1. Responses : Pertolongan, evakuasi, logistik
2. Post Disaster : Rehabilitasi, recovery
3. Mitigasi : Tata Ruang, Kode bangunan, Pendidikan
kepada masyarakat, Latihan dan simulasi
4. Preparedness : Observasi gejala awal, siap siaga,
rencana kontijensi
CONTOH BENCANA ALAM
Jenis Bencana
Daerah Rawan Gejala Awal
Alam
Banjir Dataran banjir, sempadan Curah hujan tinggi, hujan berlangsung
sungai bermeander, lama, naiknya muka air sungai di
lekukan-lekukan di stasiun pengamatan
dataran aluvial
Banjir bandang Daerah bantaran sungai Daerah pegunungan gundul, batuan
pada transisi dataran ke mudah longsor, curah hujan tinggi,
pegunungan hujan berlangsung lama, terjadi
pembendungan di hulu sungai
Longsor / Daerah dengan batuan Curah hujan tinggi, hujan berlangsung
Gerakan Tanah lepas, batulempung, tanah lama, munculnya retak-retak pada tanah
tebal, lereng curam di lereng atas; tiang listrik, pohon,
benteng menjadi miring
Amblesan Tanah Daerah plateau karst Timbulnya lubang dan/atau retakan
(dataran tinggi dalam di permukaan tanah; dinding,
berbatugamping), daerah tembok, lantai retak-retak.
dengan eksploitasi
airtanah tinggi
Letusan Lereng dan kaki Naiknya suhu air kawah, perubahan
gunungapi gunungapi, terutama yang komposisi kimiawi air dan gas di
menghadap ke arah kawah kawah, guguran kubah lava, adanya
sumbing (breached crater) lindu/lini, peningkatan tremor pada
seismograf
Tsunami Pantai-pantai yang Terjadinya gempabumi, air laut surut
berhadapan dengan palung
tektonik atau gunungapi
laut
Gempabumi Jalur-jalur tektonik, sesar Peningkatan tremor pada seismograf
(patahan) aktif (yang umumnya sangat singkat ke
gejala utama)
RESIKO BENCANA
Sumber daya alam adalah unsur unsur lingkungan alam yang diperlukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
KLASIFIKASI SDA
Berdasarkan bentuknya, SDA dapat dibagi menjadi 5 kelompok
1. Sumber daya lahan atau tanah
2. Sumber daya hutan
3. Sumber daya air
4. Sumber daya laut
5. Smber daya mineral
Adapun SDA dibagi ke dalam 3 jenis
Berdasarkan sifatnya :
1. Renewable resources
SDA yang apabila dimanfaatkan dan habis dapat dilestarikan kembali. Sumber daya alam
ini dapat bereproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali)
2. Non renewable resources
SDA yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang apabila dimanfaatkan
atau digunakan sampai habis maka sumber daya alam itu tidak dapat dilestarikan kembali,
seperti emas, batu bara, minyak bumi, tembaga dan lain-lain
Berdasarkan potensinya:
1. SDA materi
Sumber daya alam materi merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan oleh manusia
dalam bentuk fisiknya, seperti batu, besi, kayu, kapas dan sejenisnya
2. SDA energi
Sumber daya energi konvensional
Sumber daya energi yang digunakan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi
manusia sekarang. Sumber daya energi konvensional terdiri dari 1 minyak bumi 2
batubara 3 gas alam.
Sumber daya energi nuklir
Merupakan sumber daya yang tersedia di alam dan hanya dapat dikonversi menjadi
bentuk energi yang dapat dikonsumsi oleh manusia melalui reaksi nuklir. Sumber daya
energi nuklir terdiri dari
1) Sumberdaya energi fisi nuklir (uranium)
2) Material radioaktif alami
3) Sumber daya energi terbarukan
Sumber daya energi terbarukan
Sumber daya energi yang tersedia secara terus menerus dalam waktu sangat lama
karena siklus alaminya. Sumber daya energi terbarukan terdiri dari : energi angin,
energi surya, geothermal, aliran air (sungai), biomassa (sampah, kultivasi), atau energi
kelautan (arus laut, gelombang, pasang surut)
3. SDA ruang
Sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, contohnya hamparan tanah atau
dataran dan ruang angkasa.
Berdasarkan Jenisnya:
1. SDA hayati
2. SDA non hayati
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga membagi jenis bahan galian menjadi tiga, yaitu:
1) Golongan A, yaitu golongan bahan galian yang strategis. Artinya bahan galian tersebut
penting untuk pertahanan/keamanan Negara atau untuk menjamin perekonomian negara
Contohnya : Minyak bumi, Batu bara
2) Golongan B, yaitu golongan galian yang vital, yang dapat menjamin hajat hidup orang
banyak
Contohnya : emas, perak, asbes
3) Golongan C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A maupun B.
Tumbuhan
Tumbuhan memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses
fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen penyusun dasar rantai
makanan. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya bahan makanan, bahan
bangunan, bahan bakar (bio solar)
Pertanian dan Perkebunan
Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor
antara lain padi, jagung, kedelai dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal
dengan hasil perkebunannya, antara lain karet, kelapa sawit, tembakau, dan lain-lain.
Hewan, peternakan dan perikanan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah
dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti
kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi.
SEJARAH PERTANIAN
ATMOSFER
Atmos berarti uap, sphaira berarti bulatan. Atmosfer adalah gas yang relatif sangat tipis
yang menyelubungi bumi. Ketebalan atmosfer sekitar 100 km, sangat kecil jika dibandingkan
dengan radius bumi yang berkisar 6400 km.
Atmosfer terdiri dari campuran beberapa gas dan uap air. Campuran gas yang tidak
mengandung uap air dinamakan udara kering.
MASSA UDARA
Kumpulan udara dengan banyak/sedikit sifat fisis yg seragam pada jarak horizontal
ratusan km. Sifat & tingkat keseragaman bergantung pada:
1. Sumber massa udara
2. Riwayat – modifikasi massa udara
3. Waktu hidup massa udara
Jenis massa udara :
Kawasan Polar Tropis
mP mT
maritim
dingin, lembab, tidak stabil hangat, lembab, tidak stabil
cP cT
continental
dingin, kering, stabil panas, kering
FRONT
Front adalah pertemuan dua massa udara yang berbeda. Jenis front
1. Front panas
2. Front dingin
3. Front Stasioner
- Tidak ada perbedaan yang signifikan antara massa
udara panas dan massa udara dingin, daerah front
ditentukan berdasarkan arah gerakan
- Ketika batas antara kedua massa udara tidak berubah,
maka disebut front stasioner
- Perlu diperhatikan bahwa kecepatan angin tidak nol,
udara itu sendiri tetap berpindah, tetapi batas diantara
keduanya tidak Occluded front/front macet
4. Front Oklusi
Warm occlusion
Cold occlusion
BENCANA METEOROLOGIS
1. Siklon Tropis
4 tahap pertumbuhan siklon
Gangguan Tropis Depresi Tropis Badai Tropis Siklon Tropis
- Kumpulan - Kumpulan - Sistem berotasi - Mata siklon sudah
beberapa sistem Thunderstorm berlawanan jarum terbentuk
hujan badai lebih terorganisir jam di BBU dan - Ada minimal 3
(thunderstorms) - Ada satu isobar sebaliknya di BBS, isobar tertutup
dengan isobar tertutup tetapi belum ada - Kecepatan angin
sedikit - Kecapatan angin “mata” melebihi 64 knot (>
melengkung. antara 20-34 knot. - Ada 2 isobar 74 mph atau >
- Kecepatan angin tertutup 119 kmph)
<20 knot - Kecepatan Angin
antara 35-64 knot.
- Pada saat ini badai
diberi nama.
3. Tornado
Kontroversi pemanasan global dan perubahan ikim : Menurut IPCC iklim berubah
karena manusia dan siklus iklim itu sendiri sedangkan menurut UNFCC iklim berubah karena
manusia
Iklim Global berubah secara natural tanpa pengaruh manusia karena
1. Perubahan orbit bumi
2. Variasi output matahari
3. Dampak meteor
4. Erupsi vulkanik
Pengaruh manusia
1. Peningkatan emisi GRK
2. Pengurangan penyerap karbon
Geomorfologi berasal dari kata geo = bumi, morphe = bentuk, dan logos = ilmu/uraian.
Jadi, geomorfologi adalah ilmu yg mempelajari bentuk muka bumi /bentuk lahan, proses-
proses yg mempengaruhi genesa, serta hubungannya dengan lingkungan dalam ruang &
waktu.
Siklus geomorfologi
1. Terjadinya proses endogenik baik berupa diastropisme / vulkanisme. Proses ini
menyebabkan terjadinya pengangkatan, lipatan, patahan, yang sering diikuti dengan
pembentukan gunung/pegunungan. Akibatnya bumi terangkat jadi daratan & proses
endogenik berhenti.
2. Setelah itu terjadi proses eksogenik antara lain pelapukan, erosi, transportasi, deposisi /
gerakan massa. Proses ini berlangsung terus menerus hingga diperoleh kondisi saat ini.
3. Target akhir yaitu terbentuknya suatu bentang alam yang setimbang, yakni suatu daratan
(hampir rata). Selanjutnya proses-proses yg membentuk bentang alam disebut proses
geomorfik.
Klasifikasi Relief
a. Relief orde I
Jika bumi dilihat dalam skala kecil hanya nampak perairan serta daratan. Sehingga yang
termasuk relief orde satu adalah kelima benua dengan paparannya serta cekungan dengan
samudera yg ada di bumi.
b. Relief orde II
Jika skala diperbesar, akan nampak relief yg perbedaan tingginya cukup mencolok.
Sehingga yg termasuk relief orde dua adalah pegunungan, plateau, dataran (plains).
c. Relief orde III
Jika skala diperbesar lagi, akan nampak morfologi yang lebih jelas yang terbentuk akibat
proses erosional, deposisional & residual seperti bukit, lembah, punggungan, cekungan
danau, kipas alluvial, dan sebagainya.
2. Vulkanisme
Yaitu peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas magma di dalam bumi. Vulkanisme
Gunung api berdasarkan bentuknya:
a. Gunung api berbentuk Maar
Terbentuk akibat satu kali letusan (eksplosif) cukup besar dan dapur magma dekat
dengan permukaan bumi. Contoh : G. Api lamongan (Jawa timur ), Peg. Eifel
(perancis)
b. Gunung api berbentuk kerucut / strato
Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusannya meleleh (efusi) berkali-kali dari
bahan kental sehingga berlapis-lapis dan makin tinggi. Sebagian besar gunung di
Indonesia berbentu strato ini.
c. Gunung api berbentuk Perisai / tameng/ aspit
Bentuknya seperti perisai, terjadi karena bahan letusan sangat cair sehingga meleleh
sangat landai antara 1 - 100. Contoh : G. Mauna Loa dan Kilanca di Hawaii
3. Seisme
Seisme/gempa adalah getaran permukaan bumi disebabkan tenaga dari dalam bumi. Pusat
gempa di dalam bumi disebut Hiposentrum, sedangkan pusat gempa di permukaan bumi
disebut episentrum. Alat pengukur gempa : seismograf (horisontal maupun vertikal),
kekuatan gempa dinyatakan dalam satuan Skala richter. Gempa yang intensitasnya dapat
diketahui tanpa menggunakan alat disebut Macroseisme, sedangkan gempa yang
intensitasnya kecil dan tidak dapat dirasakan disebut Microsisme
Isoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang terkena gempa dengan
kekuatan sama
Homoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang terkena gempa
Primer pada saat yang sama
Pleistoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat tempat dengan tingkat
kerusakan yang sama.
Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi 3
1. Gempa tektonik : disebabkan oleh tenaga tektonisme (pergeseran kerak/kulit bumi.
Gempa ini paling berbahaya karena meliputi kawasan yang luas
2. Gempa Vulkanik: gempa yang disebabkan aktivitas magma
3. Gempa runtuhan/ terban: disebabkan karena tanah runtuh / longsor.
B. Tenaga Eksogen
Tenaga yang berasal dari permukaan bumi. Dibagi menjadi 3, yaitu
1. Pengikisan (erosion)
Batuan yang terkena sinar matahari secara terus-menerus setiap siang hari, menjadi
panas, dan di malam hari menjadi dingin, dan kadang-kadang terkena hujan. Lambat laun
batuan dapat menjadi lapuk. Batuan yang lapuk kemudian akan terkikis. Batuan terkikis
tersebut dipindahkan ke tempat lain dengan tenaga air, tenaga angin, dan gletser. Erosi terjadi
karena beberapa sebab berikut.
1) Tenaga air
a) Erosi percikan (splash erosion).
b) Kumpulan aliran dari erosi percikan,yaitu erosi parit (gully erosion).
c) Lebih besar dari gully erosion, yaitu erosi lembah (valley erosion).
d) Aliran paling besar akibat erosi, yaitu erosi ngarai (canyon erosion).
2) Tenaga angin
Hembusan angin dapat menyebabkan erosi pada batuan. Proses pengikisan batuan
oleh
angin dinamakan deflasi.
3) Tenaga gelombang
Erosi ini terjadi di pinggir-pinggir laut dan kekuatan gelombang air laut merupakan
tenaga penggerak dari erosi gelombang. Bentuk erosi gelombang berupa gua-gua laut
dan celah-celah, serta lengkung laut. Bentuk sisa erosi gelombang berupa dasar pantai
yang datar (platform) dan tanjung dengan ujung yang curam. Hasil endapan dari erosi
ini berupa gosong pasir (bars) dan dasar laut yang dangkal dengan endapan sementara
di dalamnya (beach).
4) Tenaga gletser
Es yang meluncur di lereng pegunungan dapat mengakibatkan terjadinya erosi. Es
meluncur menuruni pegunungan karena es mengalami pencairan. Peluncuran es
diikuti oleh tanah dan batuan di lereng pegunungan. Erosi yang disebabkan oleh
luncuran es itulah yang dinamakan erosi gletser. Bentuk erosi gletser berupa ledok
berundak (cirques) dan palung glasial. Bentuk sisa dari erosi ini adalah puncak bukit
yang mirip tanduk (matterhorn peaks) dan jerengjereng yang kasar dan tajam (aretes).
Sedangkan hasil endapan erosi gletser berupa morena, drumlin, dan esker.
5) Tenaga makhluk hidup (organisme)
Organisme sebagai tenaga penggerak erosi. yaitu binatang atau manusia. Erosi oleh
organisme ini berupa liang-liang galian binatang (burrows), atau lubang galian
pertambangan oleh manusia. Hasil endapan dari erosi organisme di antaranya berupa
karang koral (coral reef) dan sarang binatang (ant hill).
2. Pelapukan (weathering)
Pelapukan merupakan salah satu tenaga eksogen yang menghasilkan bentuk muka
bumi. Pelapukan merupakan peristiwa hancurnya bentuk gumpalan menjadi butiran yang
kecil bahkan dapat larut dalam air.
Macam-macam pelapukan sebagai berikut.
1) Pelapukan fisik
Pelapukan fisik terjadi oleh adanya tenaga panas, air mengalir, gletser, angin, dan air
hujan. Pelapukan fisik terjadi secara alami tanpa ada campur tangan manusia. Proses
pelapukan ini sangat dipengaruhi kondisi alam suatu wilayah.
2) Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi terjadi karena proses kimiawi sehingga batuan menjadi lapuk.
3) Pelapukan organis atau biologis
Pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup dinamakan pelapukan biologis atau
pelapukan organis. Akar tumbuhan dapat menembus batuan hingga batuan menjadi
retak dan lapuk. Semut, cacing, maupun tikus mampu merusak batuan hingga batuan
menjadi lapuk. Manusia juga merupakan salah satu faktor yang dapat memicu
terjadinya pelapukan.
4. Amblesan (Subsidensi)
Amblesan, yaitu pergeseran tempat ke arah bawah tanpa permukaan bebas dan tidak
menimbulkan pergeseran horizontal. Hal ini umumnya terjadi karena perpindahan material
secara pelan-pelan di daerah massa yang ambles.
2. Struktur Miring
Bukit yang miring berdasarkan sudut kemiringannya dapat dibedakan menjadi :
a. Cuesta : Scrap slopenya lebih curam, dan
dip slopenya lebih landai
b. Hogback : Sudut antara kedua sisi relatif
sama, sehingga hampir simetris
c. Homoklin : memiliki rentan sudut
diantara hogback dan cuesta
3. Struktur Lipatan
Berdasarkan kedudukan axial plane, lipatan dibagi menjadi 4 :
4. Struktur Patahan
BENTANG ALAM KARST
Topografi karst adalah suatu topografi yang terbentuk pada daerah dengan litologi
berupa batuan yang mudah larut. Faktor yang mempengaruhi bentang alam karst :
Faktor Fisik 1. Ketebalan batu gamping
2. Porositas dan permeabilitas
3. Intensitas struktur (kekar)
Faktor Kimiawi 1. Kondisi kimia batuan
2. Kondisi kimia media pelarut
Faktor Biologis Aktivitas tumbuhan dan mikrobiologi
Faktor Iklim dan Lingkungan Adanya lembah dan curah hujan tinggi
1. Meander, belokan tajam pada sungai, biasanya terjadi pada dalam suatu rangkaian, yang
disebabkan karekteristik dari aliran air. Meander terbentuk pada aliran endapan sedimen
dan berhenti diatas aliran karena terhalang.
2. Meander cut off, meander cutoff merupakan meander yang terbentuk akibat aliran yang
melewati bagian sempit dari leher meander, di mana aliran ke bawah telah berpindah dari
meander yang telah melambat dan meander berikutnya telah mengambil aliran tersebut.
3. Flood Plain, adalah suatu level area pada daratan untuk memprediksi banjir dari tubuh
air yang berdekatan. Flood plain digambarkan dari frekuensi banjir yang sudah terjadi.
4. Stream divide, merupakan pembagian arus sungai berdasarkan dasar sungai dan arah
alirannya tersebut. Pembagian tersebut, yaitu branch, beck, burn, creek, kill, lick, rill,
river syke, bayou, rivulet, run.
5. River terrace, merupakan teras sungai yang tampak sepanjang sisi lembah, biasanya
sejajar dengan tembok lembah. Kebanyakan terraces terbentuk ketika erosi pada sungai
meningkat dan melewati flood plain.
6. Channel Bar, adalah endapan sungai yang terdapat pada tengah alur sungai.
7. Point bar, adalah endapan sungai yang terdapat pada tepi alur sungai.
8. Natural levees, merupakan pemanjangan dari tanggul terdiri dari pasir dan lanau dan
terendapkan sepanjang tepi sungai selama masa banjir.
9. Back Swamp, merupakan rawa yang mengalami penurunan area floodplain antara
natural levees dan pada tepi floodplain
10. Braided stream, adalah arus yang mengalir pada beberapa terusan yang terbagi dan
yang bersatu. Braided stream terbentuk pada bagian hilir sungai yang memiliki slope
hampir datar-datar, alurnya luas, dan dangkal.
11. Oxbow lake, merupakan meander pada awalnya karena adanya pemotong pada arus
akibat pelurusan air, maka terbentuklah struktur seperti tapal kuda, struktur ini
dinamakan oxbow lake.
12. Crevasse splay, merupakan kenampakan roman muka bumi yang terbntuk akibat arus
berlebih memotong levee dan endapan sedimen pada floodplain. Hal ini dapat membuat
endapan yang sangat besar sehingga menjadi delta.
13. Alluvial fan, berbentuk seperti kipas, merupakan akumulasi dari endapan alluvial pada
mulut jurang atau aliran anak sungai dengan arus utama.
14. Channel fill, merupakan akumulasi pasir detritus pada arus di mana kapasitas
transportasi dari air tidak mampu untuk memindahkan material secara berulang.
15. Overbank, merupakan penggambaran dari tipe endapan alluvial atau sediment yang
terendapkan pada floodplain di sungai. Biasanya endapan berbutir halus.
16. Flood basin, merupakan daerah di bawah permukaan air selama air tinggi karena banjir
pada daerah tertentu.
Tentunya Anda masih ingat bahwa jika aktivitas magma mencapai ke permukaan bumi,
maka gerakan ini dinamakan ekstrusi magma. Jadi ekstrusi magma adalah proses keluarnya
magma ke permukaan bumi. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung
api. Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bias terjadi di lautan. Oleh
karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma dibagi
dalam tiga macam, yaitu:
a. Ekstrusi linier, lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk
deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api
di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
b. Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga
magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow
Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.
c. Ekstrusi sentral, melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-
gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.
Bentang alam eolian merupakan bentang alam yang dibentuk karena aktivitas angin.
Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir. Gurun pasir sendiri lebih
diakibatkan adanya pengaruh iklim. Gurun pasir diartikan sebagai daerah yang mempunyai
curah hujan rata-rata kurang dari 26 cm/tahun. Gurun pasir tropik terletak pada daerah antara
350 LU sampai 350 LS, yaitu pada daerah yang mempunyai tekanan udara tinggi dengan
udara sangat panas dan kering. Gurun pasir lintang rendah terdapat di tengah-tengah benua
yang terletak jauh dari laut atau terlindung oleh gunung-gunung dari tiupan angin laut yang
lembab sehingga udar yang melewati gunung dan sampai pada daerah tersebut adalah udara
yang kering.
B. Loess
Daerah yang luas tertutup material-material halus dan lepas disebut Loess. Beberapa
endapan loess yang dijumpai di Cina barat mempunyai ketebalan sampai beberapa ratus
meter. Sedangkan di tempat lain kebanyakan endapan loess tesebut hanya mencapai beberapa
meter saja. Beberapa endapan loess menutupi daerah yang sangat subur. Penyelidikan secara
mikroskopis memperlihatkan bahwa loess berkomposisi partikel-partikel angular dengan
diameter kurang dari 0,5 mm terdiri dari kuarsa, feldspar, hornblende dan mika. Kebanyakan
butiran-butiran tersebut dalam keadaan segar atau baru terkena pelapukan sedikit.
Kenampakan itu menunjukkan bahwa loess tersebut merupakan hasil endapan dari debu dan
lanau yang diangkut dan diendapkan oleh angin.
Aktivitas marine sering dipengaruhi\ aktivitas fluvial sehingga sering disebut sebagai
fluvio – marine. Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas gerakan air laut,
baik pada tebing curam, pantai berpasir, pantai berkarang maupun pantai berlumpur. Gerakan
tersebut meliputi pasang surut, arus maupun ombak.
Semakin dangkal laut maka akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam
daerah pantai, dan semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya bentang
alam di daerah pantai., dan Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang
lahan daerah pantai juga dipengaruhi oleh:
a. Struktur, tekstur, dan komposisi batuan.
b. Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah sekitar pantai
tersebut.
c. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan oleh tenaga
dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan arus laut.
d. Proses geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan bentang alam
di permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme, diastrofisme, pelipatan,
patahan, dan sebagainya.
e. Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan organisme
yang ada di laut.
Klasifikasi pantai menurut Johnson (1919 Vide Thornbury, 1964), berdasarkan genesa
dibagi menjadi 4 macam pantai yaitu:
1. Pantai tenggelam (submergence coast), terjadi karena tenggelamnya daratan atau naiknya
muka air laut. Contoh : Pantai Ria (terjadi akibat erosi fluvial), Pantai Fjord (terjadi
akibat glasiasi)
2. Pantai naik (emergence coast), pantai ini terjadi akibat majunya garis pantai atau
turunnya muka air laut.
3. Pantai netral , adalah pantai yang tidak mengalami penenggelaman atau penurunan.
Contoh: Pantai delta, Pantai volkanik, Pantai terumbu koral
4. Pantai campuran (compound)
Pantai tenggelam Pantai naik Pantai campuran
Pantai netral
(Submerge coast) (emergence coast) (compound)
Dimukapantai Dimuka pantai Garis pantai relatif Pantai
ada pulau terbentuk undak- lurus menunjukan
Garis pantai tidak undak pantai dan Pantai landai, undak pantai
teratur gosong pasir atau ombak tidak besar Lembah
Teluk dalam tanggul-tanggul. Kadang-kadang tenggelam, akibat
Lembah-lembah Garis pantai relatif terbentuk delta, turun dan naiknya
turun lurus bila suplai material muka air laut.
Relief relatif melimpah
rendah
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak.
1. Gagasan (Wujud ideal)
2. Aktivitas (tindakan)
3. Artefak (karya)
Penetrasi Kebudayaaan
Masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan
dapat terjadi dengan dua cara:
a. Penetrasi damai (penetration pasifique)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh
kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut
tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat.
Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya
masyarakat. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan :
1. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru
tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi
Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan
kebudayaan India.
2. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan
baru.
3. Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya
sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
F. Homo neanderthal
Makhluk yg paling dekat ke kemunculan manusia modern
sekitar 200.000 tahun yg lampau, yaitu makhluk dengan nama
Homo neanderthalensis atau manusia Neanderthal. Manusia
ini ditemukan tengkoraknya pada tahun 1856 di lembah
sungai Neander dekat Dusseldorf, Republik Jerman
G. Homo cro-magnon
Sekitar 35.000 tahun yang lampau hominid yang masih
bertahan yaitu Cro-Magnon, dan tergolong kedalam genus
Homo Sapiens. Sebagai pemburu nomadik, Cro-Magnon
bermigrasi ke Eropa dari Timur Tengah; mereka menghuni
wilayah pantai Mediteranean (Laut Tengah) dan terpencar
pula ke pedalaman sampai memasuki daerah Tundra,
suatudaerah miskin tumbuhan di batas glasial Eropa.
RAS MANUSIA
Ras Manusia disebut karakteristik luar yang diturunkan secara genetik dan membedakan
satu kelompok dari kelompok lainnya. Selain warna kulit sebagai ciri yang paling menonjol
untuk menen-tukan ras manusia, maka ras ciri-ciri fisik lainnya dapat pula dija-dikan dasar
untuk mengetahui ras, yaitu :
Bentuk badan; Bentuk dan warna mata;
Bentuk kepala; Bentuk dan warna rambut;
Bentuk muka & tulang rahang bawah; Bentuk bibir.
Bentuk hidung;
Warna kulit manusia sangat tergan-tung dari ras atau keturunannya. Misalnya, Negroid
memiliki kulit yg hitam, Kaukasoid memiliki kulit putih, bangsa Polynesia atau Indian berku-
lit kemerahan, Cina (oriental) berkulit kuning langsat, dan orang Melayu berkulit sawo
matang. Warna kulit ini ditentukan oleh pigmen yang terdiri dari eumelanin dan feomelanin .
Eumelanin adalah pigmen hasil oksidasi yg berwarna cokelat tua sedangkan feomelanin
adalah pig-men hasil reduksi yg ber-warna kuning krem.
Ras Negroid hanya memiliki eumelanin;
Ras Kaukasoid (Eropa) hanya feomelanin,
Ras Mongoloid (Orang Cina, Jepang dan Orang Melayu), memiiki kedua jenis pigmen
tersebut. Oriental (Cina dan Jepang), feomelanin lebih besar dari eumelanin sehingga
berwarna kuning langsat. Orang Melayu feomelanin lebih kecil dibandingkan
Eumelanin, sehingga berwarna sawo matang.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di
bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
2. Unsur Sosial Budaya
3. Unsur Fisik (Abiotik)
2. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti
SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi
kualitas air tanah dan air permukaan
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
3. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan
bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena
pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
Peningkatan suhu rata-rata bumi
Pencairan es di kutub
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan.
PENGANTAR DEMOGRAFI
Demografi berasal dari bahasa Yunani “demos/rakyat” dan “grafein/menggambar atau
menulis”.Demografi adalah ilmu pengetahuan yang mengumpulkan serta menyelidiki
catatan-catatan dan statistik penduduk untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan
dengan perkembangan, kepadatan, kematian, kelahiran, perpindahan , penyebaran penduduk.
Bapak Demografi, John Graunt, menganalisis data kelahiran dan kematian yang diperoleh
dari catatan kematian (bills of mortality) yang setiap minggunya diterbitkan oleh petugas
gereja.
KOMPOSISI PENDUDUK
1. Sex ratio
Merupakan angka perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah
penduduk perempuan di suatu daerah. Penyajian data mengenai sex ratio dapat
ditampilkan secara umum (tanpa melihat kelompok umur) atau juga dapat didasarkan
kelompok umur tertentu. Perhitungan Sex Ratio :
Jika disuatu daerah Sex Ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk
laki-laki. Sedangkan jika Sex Ratio < 100 berarti lebih banyak perempuan.
2. Dependency Ratio
Perbandingan antara penduduk usia non produktif (<15 tahun + >64 tahun) terhadap
penduduk usia produktif (15-64 tahun). Perhitungan dependency ratio
PIRAMIDA PENDUDUK
Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin
pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Golongan umur dibagi menjadi 3 golongan
yaitu :
1. Golongan muda (umur 0-14 tahun)
2. Golongan Dewasa (umur 15-64 tahun)
3. Golongan Tua (umur 65 tahun keatas)
DINAMIKA PENDUDUK
Faktor penyebab dinamika penduduk
1. Natalitas (Kelahiran)
Natalitas yaitu suatu pengertian yang digunakan untuk menunjukan tingkat pertambahan
anak . Natalitas juga sering diartikan sebagai jumlah kelahiran tiap 1000 orang penduduk per
tahun. Skala Tingkat kelahiran digolongkan tinggi jika >30, sedang jika antara 20-30, dan
rendah jika <20.
Pronatalitas Antinatalitas
a. Nikah usia muda a. Menunda nikah
b. Pergaulan bebas b. Pantang nikah
c. Derasnya arus informasi c. Penyakit
d. Lemahnya iman d. KB
e. Kurangnya kesadaran ber-KB
Pengukuran angka kelahiran
Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran
Kasar Keterangan :
B = banyaknya kelahiran selama 1 tahun
P = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun
k = bilangan konstan, biasanya 1000.
2. Kematian (Mortalitas)
Mortalitas (Tingkat kematian) yaitu angka atau jumlah kematian per tahun per seribu
penduduk. Skala Tingkat Kematian digolongkan rendah apabila di antara 9-13, sedang jika
diantara 14-18, dan tinggi jika >18
Promortalitas Antimortalitas
a. Perang a. Perdamaian
b. Penyakit b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran
c. Kriminalitas c. Imunisasi
d. Bunuh diri d. Kebersihan
e. Bencana alam e. Makanan bergizi
3. Perpindahan (Migrasi)
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat satu ke tempat lain, melewati batas
negara atau batas daerah administrasi tertentu dalam suatu negera, dengan tujuan untuk
menetap. Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi dibedakan menjadi dua, yaitu faktor
pendorong adalah faktor-faktor yang merangsang proses migrasi yang berasal dari tempat
asal, seperti Bencana Alam, lahan yang sempit, wabah penyakit atau perang dan faktor
penarik adalah faktor-faktor yang merangsang proses migrasi yang berasal dari tempat
tujuan seperti upah yang tinggi, penghidupan yang lebih layak di tempat yang baru serta
lapangan kerja yang luas.
Menurut Everett S. Lee ada 4 faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan
untuk melakukan migrasi yaitu :
1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan
3. Rintangan-rintangan yang menghambat
4. Faktor-faktor pribadi
Teori migrasi
Menurut Everett S. Lee, migrasi terjadi apabila terjadi perubahan tempat tinggal yang
permanen dengan sukarela oleh masyarakat, dimana tidak ada pembatasan atas tempat
atau jarak perpindahan tersebut
Menurut Hicks, dalam teorinya Wage Diffential Teory, migrasi disebabkan perbedaan
dalam penawaran dan permintaan buruh antara sebuah negara dengan negara yang lain.
Menurut Goss dan Linquist berpendapat bahwa seseorang akan membuat keputusan untuk
berhijrah jika dia merasakan dapat memaksimumkan pendapatan mereka.
Sejarah migrasi
Migrasi menjadi lebih dekat dengan sejarah Eropa modern setelah disepakatinya
perjanjian Westphalia yang menandakan terbentuknya negara-negara modern di Eropa,
dan meletusnya perang dunia.
Migrasi yang terjadi di Eropa memiliki beberapa tipe dan secara umum dapat
diklasifikasikan berdasarkan fase-fase tertentu seperti migrasi pada saat perang dunia,
pada masa pasca perang dunia II, pasca perjanjian Schengen di tahun 1985 menandakan
terbentuknya identitas masyarakat Eropa yang satu, sehingga migrasi yang terjadi adalah
migrasi antar negara-negara di Eropa itu sendiri.
Jenis migrasi
a. migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain
b. migrasi internal perpindahan yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi,
antar kota/kabupaten, migrasi perdesaan ke perkotaan atau satuan administratif
lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten, seperti kecamatan, kelurahan dan
seterusnya. Jenis migrasi yang terjadi antar unit administratif selama masih dalam satu
Negara .
PERSPEKTIF DEMOGRAFI
1. Perspektif demografi menurut Malthus (An Essay on Population)
Penduduk berkembang menurut deret ukur (1,2, 4, 8, …),sedangkan Bahan pangan
berkembang menurut deret hitung (1, 2, 3, 4,…).
2. Perspektif demografi menurut Marx
Menurut marx semakin banyak jumlah manusia, maka akan semakin banyak produksi
pangan yang dihasilkan.
3. Perspektif demografi menurut Arsene Dumont (teori kapilaritas social)
Manusia selalu ingin meningkatkan status sosialnya. Semakin tinggi status sosialnya,
semakin enggan memproduksi anak dan makin lepas dari lingkungan natural dan
keluarganya.
4. Perspektif demografi menurut Davis
Mengungkapkan bahwa penurunan fertilitas diakibatkan oleh adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya konsepsi salah satunya adalah dengan pemakaian alat
kontrasepsi.
5. Perspektif demografi menurut teori Transisi Demografi
Perubahan penduduk terjadi dari tingkat pertumbuhan stabil tinggi (fertilitas dan
mortalitas tinggi) ke tingkat pertumbuhan rendah (fertilitas dan mortalitas rendah).
Menghubungkan 2 variabel : angka kelahiran akan lebih tinggi daripada angka kematian
1. Fase Pra Transisi
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi, karena reproduksi tidak terkendali, daya
tahan tubuh rendah, wabah, teknologi rendah. Pertambahan penduduk rendah.
2. Fase Transisi
Permulaan Transisi : tingkat mortalitas mulai turun, tapi fertilitas masih tinggi.
Adanya perbaikan obat-obatan (pertumbuhan penduduk tinggi : terjadi
population explotion)
Pertengahan Transisi : tingkat mortalitas dan fertilitas turun, dengan penurunan
mortalitas lebih cepat.
Akhir Transisi : tingkat mortalitas konstan atau menurun sedikit, tingkat
kelahiran sedang-rendah atau menurun, kesehatan masyarakat sudah baik dan
pengetahuan tentang kontrasepsi meluas.
3. Fase Paska Transisi
Tingkat mortalitas dan fertilitas penduduk rendah. Pertambahan penduduk sangat
rendah.
ISU KEPENDUDUKAN
1. Pertambahan penduduk
Landis dan hatt membagi 3 tipe mengenai pertambahan penduduk yaitu :
a. Incipient decline, ditandai dengan angka kelahiran rendah dan angka kematian rendah
pula. Contoh :Amerika, australia
b. Transitonal Growth, ditandai dengan angka kelahiran tinggi dan angka kematian
rendah. Contoh : Negara eropa timur dan Amerika latin.
c. High Growth Potential, angka kelahiran tinggi tapi angka kematian belum ada yang
dapat dipercaya akibat pertumbuhan penduduk. Contoh : negara timur tengah, afrika.
2. Ledakan penduduk
Buku berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R.
Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk
dan ledakan penduduk. bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan
eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan Kelaparan.
3. Urbanisasi
4. Masalah Komposisi Penduduk
DESTINASI WISATA
1. Destinasi Alam : Gunung, Pantai, Hutan, Sungai, dst
2. Destinasi Budaya : Seni, Pertunjukkan, Kerajinan
3. Destinasi Buatan : Pasar, Tempat rekreasi
Manusia selalu bercita-cita bahagia dunia akhirat, bahagia dunia ujung-ujungnya pariwisata
Paradigma lama : dianggap bahagia apabila memiliki kekayaan yang banyak
Paradigma baru : dianggap bahagia apabila telah banyak berkunjung ke daerah lain
Memperbaiki Citra Pariwisata :
Ustad dan tokoh masyarakat harus ikut mengelola pariwisata
Tempat wisata harus dijadikan sbg :
Tempat pendidikan
Tempat penelitian
Tempat silaturahim
MODAL KEPARIWISATAAN
Modal kepariwisataan atau sering juga disebut sumber kepariwisataan (Tourism
resources) adalah suatu daerah atau tempat dapat menjadi tujuan wisata kalau kondisinya
mendukung sehingga dapat dikembangkan menjadi attraksi wisata.
Modal kepariwisataan itu mengandung potensi untuk dikembangkan menjadi atraksi
wisata, sedang atraksi wisata itu sudah tentu harus komplementer dengan motif perjalanan
wisata. Maka untuk menemukan potensi kepariwisataan di suatu daerah orang harus
berpedoman kepada apa yang dicari oleh wisatawan.
Modal atraksi yang menarik kedatangan wisatawan itu kebanyakan berdasarkan
kepada tiga hal, yaitu: potensi alam, potensi budaya dan potensi manusia itu sendiri.
ASAS KEPARIWISATAAN
Kepariwisataan wahana untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila :
1. Religius : nilai luhur agama, budi pekerti luhur
2. Kemanusiaan : non diskriminatif
3. Persatuan bangsa: multi kultur, plural
4. Adil & sejahtera : pemerataan kesejahteraan
5. Demokrasi : berbasis masyarakat
No Nama
1 PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia)
2 ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia)
3 GAHAWISRI (Gabungan Pengusaha Wisata Bahari Indonesia)
4 INCCA (Indonesia Congress and Convention Association)
5 PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia)
6 GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia)
7 BPPI (Badan Promosi Pariwisata Indonesia)
8 MPI (Masyarakat Pariwisata Indonesia)
9 HILDIKTIPARI (Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia)
1. Hotel : Bangunan yang menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta
jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersil
2. Motel : Bangunan yang terletak di luar pusat kota dan daerah dekat jalan raya,
menyediakan penginapan dan dapat untuk tempat tinggal kurang dari 24 jam, memiliki
pintu masuk tersendiri dan satu garasi
3. Guest House : dimiliki oleh suatu perusahaan atau instansi yang diperuntukkan bagi para
tamu yang menginap dan mendapatkan
4. Youth Hotel : Adalah bangunan bagi para pejalan muda, penaik sepeda, dan sebagainya
dapat tinggal dan makan atau menyediakan makanannya sendiri dengan murah.
5. Apartemen : Bangunan yang menyediakan jasa akomodasi jangka lama untuk sejumlah
orang dalam unit tersendiri dengan satu dapur dan ruang tunggal atau ruang makan.
HUBUNGAN PARIWISATA DENGAN BERBAGAI BIDANG
Dampak Langsung
Hotel Dampak Tak
Pramuwisata Langsung
Restoran Karyawan hotel,
ODTW restoran, BPW,
Perush Airline ODTW, dsb.
Perush Angkt Supir angkt.
Umum
Galleri/art shop
BPW Pemerintah
Jasa keuangan (pajak)
Perajin
cinderamata
Pompa bensin
Penjual sayuran,
buah & bahan
makanan
Seniman iklan
Percetakan
Dampak Ikutan buah & bahan
Petani sayuran, bunga dan buah makanan
Peternak ayam, ikan dan sapi Seniman iklan
Penghasil bahan baku kerajinan Percetakan
Sektor industri & perdagangan
Sektor agribisnis
DAMPAK PARIWISATA
Positif Negatif
Penduduk lokal melihat nilai Eksploitasi berlebihan suatu
ekonomis dari daerah alam karena daerah dapat membahayakan
Lingkungan
menarik kedatangan sehingga daerah habitat alam
tersebut dipelihara
Berbagi ide serta kebudayaan dapat Turis dalam jumlah besar dapat
membentuk perspektif global pada merusak kebudayaan asli,
Sosial turis maupun penduduk lokal. beberapa komunitas mungkin
terpaksa dipindahkan akibat
perkembangan pariwisata
Dapat memenuhi kebutuhan devisa Melayani turis kelas atas dapat
di negara berkembang; menyebabkan inflasi harga barang
memperkerjakan banyak orang di sehari hari; banyak uang hasil
Ekonomi
negara maju. pariwisata tidak berakhir di
negara tersebut. Misal : hotel
internasional
Dapat mengurangi daerah terisolir; Uang dari pariwisata dapat
memperluas pengetahuan tentang memperluas kemungkinan
sistem politik lain; warga asing korupsi. Dunia Pariwisata
dapat memantau apa yang terjadi. cenderung mendukung
Politik
pemerintah berkuasa (walaupun
diktator) karena tidak
menghendaki adanya
ketidakstabilan keadaan negara
PENGANTAR
GEOLOGI
PENGANTAR GEOLOGI
EVOLUSI BUMI
Stratigrafi
Pada mulanya tujuan ilmu geologi adalah menyusun sejarah bumi dengan membagi
dalam selang-selang waktu tertentu . Untuk pembagian perioda-perioda digunakan
kriteria litologi dan paleontologi.
o Mikropaleontologi – stratigrafi
Hukum-hukum yg mendasari stratigrafi klasik :
1. Super posisi (Steno, 1669)
Lapisan yang termuda terletak di puncak, dalam urut-urutan yang tidak
terganggu
2. Horizontalitas (Steno, 1669)
Lapisan yg miring, tadinya adalah horizontal.
3. Kesinambungan Lateral (Steno, 1669)
Lapisan sedimen menerus ke arah lateral sampai ke tepi cekungan di
mana pengendapannya menjadi membaji
4. Uniformitarianisme (Hutton, 1756)
Proses-proses geologi yg berlangsung sekarang, juga terjadi pada masa yang
lampau: “The present is the key to the past”
5. Hukum urut-urutan fauna (Abbe Giraud – Soulavie, 1777)
Jenis-jenis fosil itu berbeda sesuai dengan umurnya. Fosil pada formasi yg
terbawah tidak serupa dengan yang berada pada formasi yg lebih tinggi
6. Strata dikenal oleh kandungan fosilnya (Smith, 1816)
Lapisan batuan dapat dibedakan dari kandungan fosilnya yg khas
INTERIOR BUMI
Inti Bumi:
2900 km – pusat Bumi; inti luar dan dalam; densitas 9,5 – 14,5 gr/cm3
Diperkirakan terdiri dari Fe-Ni (dilihat dari densitas unsur tersebut dan dari deduksi
meteorit yang jatuh di Bumi)
Selubung Bumi:
Batas kerak bumi – 2900 km; selubung bawah dan selubung atas; densitas 3,3 – 5,7
gr/cm3; volumenya 82,3% dari volume Bumi dan 67,8% dari massa Bumi.
Kerak Bumi:
Ketebalan tidak merata: di bawah pegunungan 70 km di bawah samudra bisa hanya 5
km saja; densitas rata-rata 2,7 gr/cm3
Bidang-bidang diskontinuitas:
1. Bidang Gutenberg (antara Inti dan Selubung Bumi)
2. Bidang Mohorovicic (antara Selubung dan kulit bumi/astenosfer-litosfer)
Teori Pengapungan Benua (1912) Alfred Wegener (1880-1930)
The main features of plate tectonics are:
• The Earth's surface is covered by a series of crustal plates.
• The ocean floors are continually moving, spreading from the center, sinking at the
edges, and being regenerated.
• Convection currents beneath the plates move the crustal plates in different
directions.
• The source of heat driving the convection currents is radioactivity deep in the
Earths mantle.
Penelitian Gravity Vening Meinesz ahli Geofisika Belanda 1940 – 1959
• Menemukan anomali gaya berat di Palung Sumatra (pantai barat Sumatera)
• 1962 (Harry Hess) : arus konveksi dari penelitian di dasar Samudera Atalantik Sea Floor
Spreading
Pergerakan lempeng
BATUAN
o Dalam geologi secara umum: Masa padat terdiri dari kumpulan satu atau lebih
mineral sebagai pembentuk kerak bumi
o Dalam geologi teknik: Masa dari kerak bumi yang kompak, agak keras (semi
hard) atau keras (hard)
MINERAL : Natural, Solid, Inorganic, Crystalline Structure, Chemical Compound.
o Batuan terbentuk dari kumpulan mineral-mineral
o Siklus batuan
o Jenis batuan:
1. Batuan Beku/Igneous Rocks : berasal dari pembekuan magma
Intrusif bertekstur kasar (fanerik)
Ekstrusif bertekstur halus (afanitik)
o Kandungan mineral dari kelompok utama batuan beku
• Sorting
• Diagenesis: Lithification
o Kegunaan batuan
- Estetika – arsitektur
- Industri: logam, bangunan, manufaktur
- Energi
- Batu mulia, batu permata hobby dan perhiasan
- Monumen alam, Pusaka bumi
PROSES-PROSES DIBUMI
• Pelapukan
o Pelapukan Mekanik (Fisik: tidak mengubah komposisi kimia material/disintegrasi):
perubahan temperatur ekstrim
proses-proses mekanik (pecah, retak, dsb)
aktivitas organik (termasuk manusia)
o Pelapukan Kimia (mengubah komposisi kimia material/dekomposisi)
pembentukan tanah residu oleh air tanah.
• Erosi
Tahapan erosi sungai
SISTEM KOORDINAT
Koordinat geografis
Pengertian lintang suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu meridian dihitung
dari ekuator sampai ke paralel yang melalui titik tersebut. Harga dari besaran adalah :
- dari 00 - 900 kearah Kutub Utara dari ekuator disebut Lintang Utara (LU)
- dari 00 - 900 kearah Kutub Selatan dari ekuator disebut Lintang Selatan (LS)
Pengertian bujur suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu garis paralel
antara meridian titik pengamatan dengan meridian nol (meridian Greenwich). Harga dari
besaran adalah :
- dari 00 - 1800 kearah Barat dari meridian nol disebut Bujur Barat (BB)
- dari 00 - 1800 kearah Timur dari meridian nol disebut Bujur Timur (BT)
Koordinat Cartesian
AZIMUTH
Kuadran I
Kuadran II
Kuadran III
tan o3 = ( ) 0
Azimuth garis 3 = 180 + o3
Kuadran IV
tan o4 = ( ) 0
Azimuth garis 3 = 360 - o3
PETA
Peta adalah suatu penyajian grafis dari seluruh atau sebagian muka bumi pada suatu skala
peta dan sistem proyeksi peta tertentu. Untuk dapat digunakan sebagai dat dan informasi muka
bumi, maka suatu peta mempunyai 3 prinsip utama, yaitu :
1. Menyatakan posisi/lokasi suatu tempat pada permukaan bumi.
2. Mermperlihatkan pola distribusi dan pola spasial dari fenomena dan buatan manusia
3. Merekam dan menyimpan data dan informasi muka bumi serta memvisualisasikan data dan
informasi muka bumi menjadi peta
1. Peta disajikan pada bidang datar dalam bentuk dua dimensi (hasil transformasi matematik)
2. Merupakan bentuk reduksi dari yang sebenarnya
3. Dalam penyajiannya mengalami suatu proses generalisasi, sehingga tidak semua informasi
disajikan.
4. Peta merupakan suatu bentuk penegasan (enchancement) dari unsur yang terdapat di muka
bumi
A. JENIS PETA
1. Peta topografi =>> memperlihatkan posisi horizontal serta vertikal dari unsur alam dan unsur
buatan manusia dalam suatu bentuk tertentu
a. Peta Planimetrik : menyajikan informasi beberapa jenis unsur muka bumi seperti jalan ,
sungai, rumah, batas administrasi sesuai maksud dan tujuan pembuatan peta. Data &
informasi ketinggian tidak disajikan
b. Peta Bathimetrik : menyajikan kedalaman air & topografi bawah laut.
c. Peta teknik : menyajikan data muka bumi (planimetris dan tinggi) untuk keperluan proyek
kerekayasaan (jalan, dam, saluran irigasi), dan juga untuk keperluan estimasi biaya
kontruksi
2. Peta tematik =>> menyajikan unsur unsur tertentu dari permukaan bumi dengan tema
tertentu dari peta bersangkutan
a. Peta diagram : dua atau lebih subjek tematik yang berelasi disajikan dalam bentuk
diagram proporsional. Ex : peta jumlah penduduk
b. Peta choropleth : menyajikan ringkasan distribusi kuantitatif dengan basis deliminasi
area. Ex : Peta kepadatan penduduk
c. Peta distribusi : menggunakan symbol titik kuantitatif untuk menyajikan suatu data yang
spesifik
d. Peta dasymetrik : sejenis choropleth, tetapi basisnya bukan pada batas admisnistrasi,
melainkan pada batas dari area yang disurvei
e. Peta chorochromatik : memperlihatkan distribusi kualitatif dari fenomena spesifik dan
relasinya
f. Peta isoline : memperlihatkan harga numerik untuk distribusi yang kontinu , dalam bentuk
garis garis yang terhubung pada suatu harga yang sama. Ex : isobar
g. Peta alir (flow maps) : menyajikan informasi dalam bentuk garis tebal atau warna untuk
memperlihatkan arah atau frekuensi pergerakan. Ex: peta jalur penerbangan
3. Chart
Peta yang berhubungan dengan unsur navigasi atau keselamatan perhubungan.
a. Peta navigasi laut (Nautical chart) : menyajikan unsur unsur laut dan daratan yang
diperlukan untuk navigasi laut.
b. Peta navigasi udara (Aero nautical chart): menyajikan unsur unsur laut dan daratan yang
diperlukan untuk navigasi udara. Umumnya Aero nautical chart diganti setiap 3 atau 6
bulan sekali.
B. PENYAJIAN PETA
a. Peta garis
Suatu peta yang memvisualisasikan permukaan bumi dalam bentuk garis atau grafis hitam
putih atau berwarna
b. Peta foto
Suatu peta yang memvisualisasikan permukaan bumi dalam bentuk fotografis hasil
pengolahan foto udara, radar dan sensor airbone lainnya, citra satelit.
F. KONSTRUKSI PETA
Konstruksi peta atau garis garis kerangka peta dibagi menjadi dua yaitu grid dan gratikul.
Gratikul adalah kerangka peta yang besaran busur akan semakin mengecil bila menjauhi
utara/selatan (mendekati ekuator). Grid adalah garis garis pada muka peta yang tergambar
saling tegak lurus.
G. GARIS TEPI PETA
Peta skala besar : menggunakan grid
Peta skala sedang : menggunakan gratikul
Peta skala kecil : menggunakan gratikul
Peta dengan format tidak beraturan : menggunakan garis grid atau gratikul
H. SIMBOL PETA
Merupakan gambaran yang mewakili objek objek di peta
DATA SPASIAL
Data spasial adalah data yang berdimensi dan bereferensi keruangan yang terukur dan
terkait dengan suatu posisi dan/atau lokasi. Data spasial dapat dibedakan menjadi 3
dasar/kategori
a. Data Posisi
Titik koordinat adalah salah satu bentuk yang menyatakan suatu data posisi di muka bumi.
Secara konsepsi, pengertian posisi ataupun lokasi adalah sesuatu yang nyata tampak pada suatu
tempat dimuka bumi. Data posisi di lapangan akan banyak dijumpai jenisnya, mulai dari titik
kedalaman pemeruman (sounding), titik tinggi, titik planimetris, sampai ke perpotongan jalan.
b. Data Linier
Sejumlah besar unsur geografi dimuka bumi adalah dalam bentuk data linier yang mempunyai
suatu ukuran tertentu. Jalan atau sungai yang mempunyai panjang relatif adalah bentuk dominan
data linier yang mudah dikenal di lapangan. Bentuk-bentuk lainnya adalah mulai dari bentuk yang
tidak nyata dilapangan seperti batas administrasi antara dua tempat atau garis pantai yang
membedakan antara daratan dan air, sampai kebentuk data yang nyata seperti jalan dan sungai.
c. Data Luas
Secara konsepsi data luas berbentuk dua dimensi, dan pengertian pokoknya adalah suatu
area yang dibatasi oleh suatu bentuk linier yang tertutup. Data luas dapat dalam bentuk suatu
negara, karakteristik tanah, perkebunan ataupun daerah hutan.
b. Data ordinal : Suatu ukuran dengan aturan tertentu yang mempunyai tingkatan . Ex : Kota
besar, kota kecil ; desa luas, desa sempit
c. Data interval dan data ratio : Suatu ukuran yang tidak hanya dengan aturan dan urutan
tertentu saja, melainkan juga dibagi berdasarkan kelas kelas tertentu. Pada ukuran interval,
titik nol merupakan titik semba rang. Sedangkan pada ukuran rasio pemetaan adalah nilai
mutlak.
PROYEKSI PETA
Untuk dapat menyajikan unsur-unsur dipermukaan bumi (bentuk ellipsoid) ke bidang datar
(dalam hal ini, peta), dilakukan suatu transformasi dengan menggunakan rumus matematis
tertentu, cara ini disebut Proyeksi Peta
1. Proyeksi kerucut, bidang proyeksinya adalah bidang kerucut ; suatu kerucut diletakan pada
bumi dan menyinggung bola bumi sepanjang suatu lingkaran. Cocok untuk lintang tengah
2. Proyeksi silinder, bidang proyeksinya bidang silinder ; suatu silinder diletakan pada bumi dan
kemudian didatarkan. Cocok untuk khatulistiwa
3. Proyeksi azimuthal (zenithal), bidang proyeksinya bidang datar. Cocok untuk daerah kutub.
1. Proyeksi konform, sudut dipermukaan bumi sama dengan sudut pada bidang proyeksi; daerah-
daerah kecil pada peta sama sebangun dengan yang ada dipermukaan bumi. Pemakaian proyeksi
konform baik untuk memperlihatkan arah.
2. Proyeksi equivalent, luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi pada skala yang
sama.
3. Proyeksi equidistant, jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi pada skala yang sama.
2. Proyeksi miring (oblique), garis karakteristiknya membentuk sudut dengan sumbu bumi.
3. Proyeksi transversal (transverse), garis karakteristiknya tegak lurus dengan sumbu bumi.
Ada satu sistem yang dapat menjadi acuan untuk seluruh dunia yaitu sistem grid Universal
Transverse Mercator yang merupakan modifikasi dari sistem proyeksi Transverse Mercator.
a. Sistem grid UTM adalah sistem grid yang bersifat universal, membagi seluruh wilayah
permukaan bumi menjadi 60 bagian yang disebut sebagai zone UTM. Masing - masing zone
UTM dibatasi oleh 2 buah meridian dengan lebar 60 bujur dan 80 lintang.
b. Zone-zone UTM diberi nomer yaitu zone 1 antara 180 0 BB sampai 1740 BB terus kearah
timur sampai zone 60 antara 1740 BT sampai 1800 BT.