Anda di halaman 1dari 108

GEOGRAFI

KOTA
GEOGRAFI KOTA

DEFINISI KOTA
 Kota (city): Tempat dimana konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya
karena terjadinya pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau
aktivitas penduduknya.

 Kota (city): Pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah
administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang telah
 memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan (Pemendagri No. 2/1987).
 Pengertian kota (city)dilihat dari berbagai aspek:

LINGKUP PENGERTIAN KOTA


Fisik Suatu wilayah dengan wilayah terbangun (buit up area) yang lebih
padat dibandingkan dengan area sekitarnya
Demografis Wilayah dimana terdapat konsentrasi penduduk yang dicerminkan
oleh jumlah dan tingkat kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan keadaan di wilayah sekitarnya
Sosial Suatu wilayah dimana terdapat kelompok-kelompok sosial
masyarakat yang heterogen (tradisional – modern, formal
informal, maju – terbelakang, dan sebagainya)
Geografis Suatu wilayah dengan wilayah terbangun yang lebih padat
dibandingkan dengan area sekitarnya
Statistik Suatu wilayah yang secara statistik besaran atau ukuran jumlah
penduduknya sesuai dengan batasan atau ukuran untuk kriteria kota
Ekonomi Suatu wilayah dimana terdapat kegiatan usaha yang sangat beragam
dengan dominasi di sektor non pertanian, seperti perdagangan,
perindustrian, pelayanan jasa, perkantoran, pengangkutan, dll
Administrasi Suatu wilayah yang dibatasi oleh suatu garis batas
kewenangan administrasi pemerintah yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu

 Perkotaan (urban): Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi
 pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi .
 Kawasan perkotaan juga dapat beraglomerasi membentuk suatu metropolitan

KLASIFIKASI KOTA
A. Secara Kuantitatif
Penggolongan kota berdasarkan data kuantitatif, seperti jumlah penduduk, kepadatan
penduduk, luas wilayah kota, maupun perbandingan jenis kelamin (sex ratio).
Menurut C.Doxiadis dan N.R Doxiadis
No Nama Tahapan Kota Jumlah Penduduk Minimal
1 Dwelling Group 40 orang
2 Small Neighborhood 250 orang
3 Neighborhood 1.500 orang
4 Small Town 9.000 orang
5 Town 50.000 orang
6 Large City 300.000 orang
7 Metropolish 2.000.000 orang
8 Conurbation 14.000.000 orang
9 Megapolish 100.000.000 orang
10 Urban Region 700.000.000 orang
11 Urban Continent 5.000.000.000 orang
12 Ecumenepolish 30.000.000.000 orang

Pemerintah RI memiliki penggolongan berdasarkan jumlah penduduk, yaitu


a. Kota Kecil, 20.000 – 50.000 orang
b. Kota Sedang, 50.000 – 100.000 orang
c. Kota Besar, 100.000 – 1.000.000 orang
d. Metropolis, > 1.000.000 orang

B. Secara Kualitatif
Penggolongan kota berdasarkan data kualitatif, seperti kondisi sosial dan lainnya.
a. Eopolis, tahap perkembangan desa yang sudah teratur, sehingga organisasi
masyarakat penghuni daerah tersebut sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri perkotaan.
Merupakan peralihan dari desa ke arah perkotaan.
b. Polis, tahap dimana suatu kota masih bercirikan agraris atau agricultural oriented.
c. Metropolis, kelanjutan dari tahap polis. Sebagian besar kehidupan ekonominya
industrial oriented.
d. Megapolis, gabungan dari beberapa metropolis. Sangat besar sehingga membentuk
jalur perkotaan. Beberapa aspek mulai mengalami penurunan kualitas
e. Tryanopolis, dicirikan oleh kriminalitas tinggi, kemacetan, ataupun kekacauan
pelayanan
f. Nekropolis, perkembangan kota menuju arah kematiannnya

ELEMEN PERKOTAAN
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang elemen perkotaan :
1. Doxiadis: Alam (nature), Individu manusia (Antropos), Masyarakat (Society), Ruang
kehidupan (Shells), Jaringan (Network)
2. Patrick Geddes: Place, Work, Folk
3. Kevin Lynch: The image of the city (1960. Sifat suatu obyek fisik yang menyebabkan
kemungkinan besar membuat citra yang kuat pada setiap orang di dalam kota: path,
edge, district, node, dan landmark.
4. Kus Hadinoto: Wisma, Marga, Suka, Penyempurna
5. Elemen kota yang membentuk kota umumnya adalah: pusat kegiatan/pelayanan, kawasan
fungsional, dan jaringan (misalnya transportasi)

TEORI STRUKTUR, TATA RUANG, DAN PERKEMBANGAN KOTA


Ada dua pendekatan yaitu Pendekatan ekologis dan Pendekatan ekonomi – neoklasikal:
a. Pendekatan Ekologis
Concentric Zone (Burges)
Dikembangkan oleh sosiolog Amerika,
Ernest W Burgess yang meneliti kota Chicago
tahun 1925. Ia membagi kota menjadi 6 sektor
(lihat gambar).
Menurut Burgess, pola perkembangan suatu
kota akan mengikuti pola lingkaran atau
konsentrik, dimana suatu kota akan terdiri dari
zona-zona yang konsentris dan masing-masing
zona ini sekaligus mencerminkan tipe
penggunaan lahan yang berbeda.
Pusat kota yang letaknya tepat di tengah
kota dan berbentuk bundar yang merupakan
pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan
politik, serta merupakan zona dengan derajat
aksesibilitas tinggi dalam suatu kota.
Sectoral (Hoyt)
Dikemukakan oleh Hommer Hoyt
(1939) menyatakan bahwa perkembangan kota
terjadi mengarah melalui jalur-jalur sektor
tertentu. Sebagian besar daerah kota terletak
beberapa jalur-jalur sektor dengan taraf sewa
tinggi, sebagian lainnya jalur-jalur dengan
tarif sewa rendah yang terletak dari dekat
pusat kearah pinggiran kota. Dalam
perkembangannya daerah-daerah dengan taraf
sewa tinggi bergerak keluar sepanjang sektor
atau dua sektor tertentu (Spillane dan Wan,
1993:19).
Multiple Nuclei (Haris Ullman)
Dikemukakan oleh Chauncy Harris dan
Edward Ullman (1945) dalam artikel The
Nature of Cities. Tidak seperti 2 teori diatas,
menurut mereka pusat kota tidak selalu
berbentuk bundar dan letaknya tidak persis di
tengah. Setiap kota tidak tumbuh berdasarkan
satu pusat saja, melainkan lebih dan setiap
pusat bertindak sebagai growth point. Hal ini
dikarenakan adanya peningkatan mobilitas
masyarakat salah satunya akibat kepemilikan
mobil. Peningkatan mobilitas ini
memungkinkan daerah di sekitar pusat juga
memiliki kesempatan untuk berkembang.
Model ini hanya diasumsikan jika
kota memiliki lahan yang datar serta distribusi
sumber daya, distribusi biaya transportasi dan
masyarakat dalam kota haruslah merata.

b. Pendekatan Ekonomi

A. Teori Lokasi Pertanian


Dikemukakan oleh ekonom Jerman, Johann Heinrich Von Thunen. Menurutnya
perkembangan kota berdasarkan dua hal, yaitu jarak lokasi pertanian ke pasar dan sifat
produk pertanian (keawetan, harga, beban angkut). Semakin mudah rusak suatu komoditas
pertanian maka semakin dekat seharusnya ke pasar, sebaliknya semakin tahan lama suatu
komoditas pertanian maka dapat semakin jauh dari pasar. Von Thunen pun akhirnya
menyampaikan gagasannya dalam bentuk diagram cincin dengan satu sentra di tengahnya.
B. Teori Lokasi Industri
Dikemukakan oleh Alfred Weber. Menurutnya lokasi suatu industri ditentukan
dengan pertimbangan berbagai faktor industri seperti : bahan baku, tenaga kerja,
transportasi, pasar, tenaga ahli dan manajemen, bahan bakar, teknologi dan sebagainya
sesuai jenis industrinya.
Prinsip teori Weber adalah bahwa penentuan lokasi industri ditempatkan di tempat-
tempat yang resiko biaya atau biayanya paling murah atau minimal (least cost location)
yaitu tempat dengan penjumlahan total biaya transportasi dan tenaga kerja keduanya
minimum.
C. Teori Tempat Pusat
Dikemukakan oleh Walter Christaller. Menurutnya pusat-pusat permukiman bersifat
hirarkis dimana suatu sistem permukiman terdiri dari sub-sub permukiman dan seterusnya.
Bunyi teori Christaller adalah “Jika persebaran penduduk dan daya belinya sama baiknya
dengan bentang alam, sumber dayanya, dan fasilitas tranportasinya, semuanya
sama/seragam, lalu pusat-pusat pemukiman mennyediakan layanan yang sama,
menunjukkan fungsi yang serupa, dan melayani area yang sama besar, maka hal tersebut
akan membentuk kesamaan jarak antara satu pusat pemukiman dengan pusat pemukiman
lainnya”
OSEANOGRAFI
OSEANOGRAFI
Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari seluk – beluk laut yang melingkupi
keseluruhan karakternya sebagai suatu habitat atau lingkungan. Cabang ilmu oseanografi ada
4, yaitu :
a. Oseanografi biologi : mengidentifikasi tentang organisme laut serta faktor-faktor yang
mendukung kehidupannya
b. Oseanografi kimiawi : mempelajari sifat kimia air laut serta interaksinya dengan
atmosfer
c. Oseanografi geologi : mempelajari kondisi geologis lantai samudera termasuk lempek
tektonik serta paleoseanografi
d. Oseanografi fisik : mempelajari tentang atribut fisik laut termasuk suhu, salinitas, arus,
pencampuran, dan sebagainya.

LAUT DAN SAMUDERA


Laut adalah kumpulan air asin yang terbentang luas dan terhubung dengan samudera.
Kandungan air laut biasanya 96,5% air murni dan sisanya zat lain. Sekitar ¾ bumi kita
tertutupi oleh laut. Akan tetapi laut pada BBS memiliki persentase lebih besar daripada di
BBU. Di BBS, wilayah laut sekitar 80%, sedangkan di BBU hanya 60%.
Samudera merupakan suatu lautan luas yang berada di bumi. Samudera menutupi
70% dari permukaan planet bumi. Urutan samudera mulai dari yang terluas adalah Samudera
Pasifik, Atlantik, Hindia dan Arktik

JENIS JENIS LAUT


a. Berdasarkan kedalamannya
Lithoral Neritik Batial Abisal
 Wilayah  Dari batas  Kedalaman 150 –  Kedalaman > 1800
pasang surut wilayah pasut – 1800 m m
air laut 150 m deep  Sinar matahari  Tidak ada sinar
 Zona yang  Masih ditembus terbatas matahari
tidak selalu sinar matahari  Tumbuhan  Suhu sangat dingin
tergenang air  Paling banyak terbatas, hewan  Tumbuhan tidak
biota laut masih ada ada, hewan terbatas

Selain itu ada juga yang disebut zona hadal, wilayah laut terdalam dengan kedalaman
> 600m
b. Berdasarkan sifat ketransparanannya
Daerah eufotik masih dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman < 200 m
(sunlight zone)
Daerah disfotik daerah yang menerima cahaya remang-remang, tidak efektif untuk
( twilight) kegiatan fotosintesis, dengan kedalaman antara 200 m - 2000 m
Daerah afotik tidak tembus cahaya matahari. Selalu gelap dan tidak ada kegiatan
( midnight zone) fotosintesis, dengan kedalaman > 2000 m
c. Berdasarkan letaknya
1) Laut Tepi.
Laut tepi merupakan laut yang berada di tepi benua dan dipisahkan oleh kepulauan dari
samudera. Contoh dari laut ini adalah Laut Cina Selatan yang terletak di tepi Benua
Asia.
2) Laut Pedalaman.
Laut pedalaman merupakan laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan atau
terletak di tengah2 suatu benua. Laut yang masuk jenis ini adalah laut hitam yang
terletak di tengah Benua Asia, juga Laut Adriatik.
3) Laut Tengah.
Laut tengah merupakan lautan yang memisahkan dua benua atau lebih. Misalnya laut
tengah (Mediterania) yang memisahkan Benua Eropa dan Afrika, juga laut Indonesia
yang memisahkan Benua Asia dengan Australia.

d. Berdasarkan terjadinya
1) Laut Transgresi atau Laut Meluas, yaitu laut yang terjadi karena perubahan
permukaan air laut positif, baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut itu
sendiri atau oleh turunnya daratan perlahan-lahan, sehingga sebagian dari daratan
digenangi air. Laut jenis ini pada umumnya terjadi pada akhir zaman glasial. Contoh :
Laut Utara dan Laut Jawa.
2) Laut Ingresi atau Laut Tanah Turun, laut ini terjadi karena turunnya tanah sebagai
akibat tekanan vertikal (gaya endogen) yang menimbulkan patahan. Contoh : laut
Karibia, Laut Jepang, dan Laut Tengah.
3) Laut Regresi atau Laut Menyempit, laut ini terjadi karena laut mengalami proses
penyempitan akibat adanya endapan-endapan di laut yang dibawa sungai sehingga laut
tersebut mengalami pendangkalan. Contohnya : Selat Malaka.

MORFOLOGI LAUT

Laut di dunia dapat dibedakan berdasarkan jenis tepian samuderanya, atau marginnya.
Secara umum, terdapat dua jenis tepian samudera: passive margin dan active margin. Suatu
samudera tepinya disebut pasif kalau pada tepiannya tidak dijumpai batas lempeng atau
aktivitas tektonik. Sebaliknya, suatu samudera tepinya disebut aktif kalau pada tepiannya
terdapat aktivitas tektonik yang intens, dengan kata lain, tepian samudera ber-active margin
juga merupakan batas lempeng.
Dasar samudera tipe passive margin terbagi atas dua bagian : continental margin
(tepi benua) dan ocean basin (cekungan samudera). Continental margin adalah bagian
samudera yang berdekatan dengan daratan (benua) dan masih mendapat pengaruh daratan,
misalnya masih menampung endapan aluvial dari sungai. Bagian-bagian dari continental
margin sendiri antara lain:

a. Continental shelf:
Continental shelf yang landai ini sebenarnya masih bagian dari benua. Bahkan pada
zaman es, bagian ini merupakan daerah yang kering. continental shelf ditutupi oleh
sedimen yang berasal dari benua, namun sedimen tersebut 70% berasal dari endapan
sungai waktu zaman es dulu; sungai yang sekarang bermuara di sana dan mengendapkan
material cuma berkontribusi sedikit.
b. Shelf break:
Batas berakhirnya shelf dan dimulainya continental slope. Uniknya, di samudera
manapun di dunia, batas shelf break selalu berada di sekitar 140 m di bawah permukaan
laut! Kemungkinan besar, ini merupakan sisa-sisa zaman es dulu, dimana level air laut
lebih rendah dari sekarang dengan tepian berada di shelf break.
c. Continental slope:
Sesuai namanya, karakter khas continental slope adalah slopenya atau kemiringannya
yang sangat curam. Kebanyakan continental slope „dihiasi‟ lembah-lembah gelap nan
curam hasil dari pahatan arus turbid.
d. Continental rise:
Kemiringannya bervariasi antara 0,5 sampai 1°, melampar hingga 500 km dari slope.

Sedangkan bagian dari cekungan samudera (ocean basin):


a. Abyssal plain:
Dataran di tengah samudera yang dalam dan luas.
b. Mid Oceanic Ridge:
Pada mid oceanic ridge, terdapat dua buah lempeng samudera yang saling menjauh.
Akibatnya, magma dari dalam Bumi keluar di pertengahannya, lalu membeku, dan
membentuk tebing-tebing tinggi yang memanjang mengikuti batas lempeng. Fitur ini
disebut punggungan tengah samudera atau mid oceanic ridge karena bentuknya
menyerupai punggung punggung tebing yang curam

Bentukan morfologi dasar laut :


a. Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan badan puncaknya
muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau. Tingginya sekitar 1.000
hingga 4.000 m dari kedalaman hingga permukaan laut. Contoh: gunung Krakatau.
b. Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing
serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai
kepermukaan laut. Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.
c. Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian
puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik.
d. Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut. Contoh:
punggung laut Sibolga.
e. Ambang laut (dremple), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut
dalam. Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.
f. Lubuk laut (bacin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena
ingresi. Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut sulawesi.
g. Palung laut , yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena
ingresi. Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.
Palung laut sering disebut juga trench atau through. Terdapat perbedaan antara trench
atau through. Trench penampang sampingnya berbentuk V sedangkan trough penampang
sampingnya berbentuk U
h. Submarine Canyon : alur alur ngarai yang terletak di kawasan paparan benua, yang
dahulunya diperkirakan merupakan lembah sungai.

ORGANISME
Ada beberapa tipe organisme yang hidup di air, yaitu
1. Bentos, hidup di dasar laut. Bentos sesil (melekat di dasar) seperti tiran atau koral dan
bentos vagil (bergerak di dasar) seperti cacing dan siput laut
2. Pelagos, hidupnya tak tergantung pada dasar laut.
 Plankton, bergerak melayang-layang mengikuti arus (pasif). Fitoplankton
 (tumbuhan) dan zooplankton (hewan)
 Nekton, bergerak bebas (aktif berenang) seperti ikan

3. Neuston, mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempang di permukaan air,
contohnya serangga air
4. Perifiton, hewan atau tumbuhan yang melekat/bergantung pada yang tumbuhan atau
benda lain, contohnya keong

PENGUKURAN KEDALAMAN
Pengukuran kedalaman laut ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
a. Batu Duga
Cara ini disebut juga tali unting, merupakan cara mengukur kedalaman laut yang paling
sederhana. Sebongkah besi diikat pada ujung tali dan sebuah tabung beserta alat pemberat
diturunkan ke dasar laut. Sistem ini memerlukan waktu yang lama karena untuk mengukur
kedalaman laut sampai 5000 m saja memerlukan waktu sampai satu jam. Selain itu,
kedalaman laut yang sebenarnya kadang2 kurang tepat disebabkan tali yang diturunkan
sering condong/atau lengkung karena terbawa oleh arus laut.
b. Gema Duga
Cara ini merupakan teknologi yang lebih maju dan mulai digunakan sejak tahun 1920. Cara
ini menggunakan alat pengirim dan penerima gelombang suara. Suara dari alat pengirim
akan merambat ke dasar laut dan sesampainya di dasar laut dipantulkan kembali ke atas.
Pantulan kembali gema suara akan diterima oleh alat penerima di atas kapal. Alat gema
duga sering dinamakan hidrofon. Dengan mengetahui kecepatan suara yang diterima, maka
dapat diketahui kedalamannya. Dengan pengandaian kecepatan suara dalam air laut 1.500
m/det, dihasilkan rumus kedalaman laut sebagai berikut :

D=

Keterangan :
D = Kedalaman laut
t = Jangka waktu antara suara yang dikirimkan sampai diterima kembali pantulan gema
suaranya.
v = Kecepatan suara dalam air

ARUS LAUT
Arus laut adalah aliran air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap dan
teratur. Berbeda dengan gelombang, arus laut memindahkan materi yang dilewatinya. Faktor
pemicunya :

Perairan dangkal (coastal area) Perairan dalam (offshore area)


1. Pasang surut 1. Angin ( permukaan)
2. Gesekan dengan bagian dasar 2. Perbedaan densitas (lapisan dalam)
3. Topografi
4. Masukan air dari sungai

Magnitudo arus laut dapat diukur dalam satuan Sverdrups (Sv), 1 Sv = 1.000.000 m3/s.
Rentan magnitudonya dari beberapa Sv hingga > 100 Sv. Sebagai contohnya, Sungai Amazon
(Sungai terbesar di dunia) mengalir sekitar 0,2 Sv
Ketika suatu arus membentuk sebuah putaran terus menerus, maka disebut Gyre. Ada
beberapa gyre di dunia, contohnya South Pacific Gyre
Arus laut dapat dibedakan menurut letak dan suhunya
1. Menurut letaknya
 Arus bawah ialah arus laut yang bergerak di bawah permukaan laut, misalnya arus
 bawah di Selat Gibraltar.
  Arus atas ialah arus laut yang bergerak di permukaan laut, misalnya arus Kalifornia.
2. Menurut suhunya.
 Arus panas ialah bila suhu arus air laut lebih panas daripada suhu air laut di sekitarnya,
misalnya arus teluk.

 Arus dingin ialah bila suhu arus laut lebih dingin dari laut di sekitarnya, misalnya arus
Labrador.

Nama nama arus di dunia :


Samudera Pasifik Samudera Atlantik Samudera Hindia
Khatulistiwa utara Khatulistiwa utara Muson Baratdaya
Kuroshio (panas) Teluk Gulfstream Muson Timurlaut
Utara
Kalifornia Greenland timur
Khatulistiwa
Oyashio (dingin) Labrador
Canari
Khatulistiwa selatan Khatulistiwa selatan Khatulistiwa selatan
Humbolt Brazilia Maskarena
Selatan
Peru Benguela Agulhas
Khatulistiwa
Australia timur Angin barat Angin barat
Angin barat
FENOMENA UPWELLING & DOWNWELLING

Upwelling merupakan gerak vertikal


arus laut dari dasar laut yang memiliki
temperatur yang dingin serta kaya akan
nutrisi, ke arah permukaan laut.
Sebaiknya downwelling merupakan
gerak vertikal dari permukaan laut yang
hangat ke arah bawah yang membawa
kandungan senyawa oksigen. Fenomena
gerak arus yang berlawanan arah ini akan
terus bergulir seirama dengan perbuahan
iklim dan revolusi pergantian waktu siang
dan malam.

Terjadinya arus upwellling dan downwelling,, karena :


a. Karena posisi edar matahari di ekuator, menjadikan temperatur permukaan bumi di
lautan menjadi hangat.
b. Pertemuan 2 atau lebih arus di permukaan yang saling bertentangan arah. Kala
pertemuan arus permukaan air itu saling bertemu, maka mau tak mau arus air dari
permukaan akan bergerak ke bawah (downwelling).
c. Gerak angin yang terjadi di pesisir pantai
d. Kontur permukaan dasar laut

CIRI FISIK AIR LAUT

1. Salinitas
Salinitas atau kadar garam air laut adalah banyaknya garam (dinyatakan dengan gram)
yang terlarut dalam 1 kg air laut ketika semua karbonat sudah diubah menjadi oksida, semua
bromin dan iodin sudah dirubah menjadi klorin dan semua senyawa organik sudah dioksidasi
pada suhu 4800C. Dinyatakan dalam satuan permil/ppt (part per thousand) atau psu
(practical salinity unit). Rentang salinitas normal pada laut terbuka berkisar 30-35 psu.
Tahukah kamu? Tingkat salinitas tertinggi di dunia berkisar 300-400 psu terdapat di Laut
Mati (Israel dan Jordania), titik terendah daratan kering (418 m dibawah MSL)
Garam di laut berasal dari hasil2 pelapukan di daratan. Hasil-hasil pelapukan ini
mengandung bermacam-macam garam, yang oleh air sungai di larutkan, dihanyutkan, serta
dibawa ke laut. Menurut Clarke, di dalam air laut terdapat larutan garam seperti :

Natrium Klorida (NaCl) 77,78%


Magnesium Klorida (MgCL2) 10,88%
Magnesium sulfat (MgSO4) 4,74%
Kalsium sulfat (CaSO4 3,60%
Kalium Sulfat (K2SO4) 2,64%
Kalsium karbonat (CaCO3) 0,34%
Magnesium bromida (MgBr2) 0,22%

Perubahan kadar garam di laut tidak besar. Hal ini disebabkan oleh kecilnya proses
penguapan bila dibandingkan dengan isi air laut tersebut. Besar kecilnya kadar garam di laut
ditentukan oleh faktor2 berikut :
1) Banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser
2) Besar kecilnya curah hujan di tempat tersebut
3) Besar kecilnya penguapan di tempat tersebut
4) Besar kecilnya atau banyak sedikitnya sungai yang bermuara di tempat tersebut.

2. Konduktifitas
Konduktifitas air laut merupakan kemampuan air laut untuk mentransmisikan panas,
listrik atau bunyi. Unit satuannya adalah Siemens per meter (S/m) dalam SI dan mikrohos per
cm (mmho/cm) dalam satuan U.S. Normalnya air laut memiliki konduktifitas sekitar 2 – 5
S/m. Salinitas juga bisa diukur melalui konduktifitas air laut

3. Temperatur
Temperatur merupakan tingkat panas suatu zat. Temperatur juga merupakan sifat
termodinamika fluida, karena bergantung pada aktivitas moleku dan atom pada fluida.
Semakin besar aktifitas (energi) semakin besar temperaturnya. Unit satuannya adalah derajat
celcius (°C). Rentan temperatur normal air laut sekitar 0 – 33 °C
Keadaan suhu perairan di laut banyak ditentukan oleh penyinaran matahari yang disebut
proses insolation (incoming solar radiation). Karena bumi berbentuk bulat, maka sinar
matahri yang diterima kutub dan khatulistiwa berbeda.
Pola suhu perairan laut pada umumnya :
a. Makin ke kutub makin dingin
b. Makin ke bawah makin dingin

4. Tekanan

Tekanan adalah gaya per satuan luas yang


dihasilkan oleh air. Besarnya bertambah seiring
bertambahnya kedalaman. Tekanan air laut
umumnya dinyatakan dalam desibar.
1 dbar = 10-1 bar = 105 dyne/cm2 = 104 Pa.
Variasi tekanan pada laut mulai dari 0 (dekat
permukaan) sampai 10.000 dbar (terdalam)
5. Densitas
Densitas suatu zat merupakan perbandingan massa dengan volumenya. Densitas air
murni dalam SI adalah 1000 kg/m3. Air laut umumnya memiliki densitas 1020 – 1050 kg/m3

SIFAT KIMIA AIR LAUT

1. Heat Latency
- Kapasitas panas adalah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air
sebesar 10C.
- Kalor lebur adalah panas yang dibutuhkan untuk melelehkan 1 gram es 00C menjadi air
00C.
- Kalor uap adalah panas yang dibutuhkan untuk mengubah air 1000C menjadi uap air
1000C

2. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan menyatakan seberapa sulit memecah permukaan suatu cairan. Air
memiliki tegangan permukaan paling besar dibandingkan cairan lain pada umumnya.

3. Ikatan Hidrogen
Interaksi elektromagnetik antar atom hidrogen yang bersifat polar pada molekul air.
Ada yang sudah pernah mendengar tentang anomali air? Laut maupun danau tidak
membeku pada musim dingin karena adanya ikatan hidrogen. Air memiliki densitas lebih
rendah saat ia berupa padatan daripada fasenya saat berupa cairan. Sebagai akibatnya, lapisan
es pada danau, sungai, ataupun laut yang membeku selalu terletak pada bagian atas. Hal ini
mencegah air mengalami pembekuan lebih lanjut serta menjaga agar ikan dan organisme
lainnya tetap hidup pada saat musim dingin

4. Kemampuan melarutkan (Dissolving power)


Kemampuan untuk melarutkan sejumlah besar zat. Air mampu bertindak sebagai pelarut
semua reaksi biologis dan geokimia. Kepolaran air juga membuatnya mampu melarutkan zat
polar lainnya dengan mudah. Air melarutkan lebih banyak zat daripada pelarut lainnya
bahkan asam terkuat sekalipun

5. Transmisi cahaya (Light Transmission)


Kemampuan untuk menyerap atau mentransmisikan UV, cahaya tampak, maupun
inframerah. Sifat air : transparan untuk cahaya tampak, menyerap kuat sinar UV dan
inframerah, menyerap energi panas dari matahari

6. Keasaman (Acidity)
Mengukur disosiasi air menjadi ion (H+, OH-). pH berpengaruh pada reaksi biologis dan
geokimia.
pH= - log (H+)
7. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)
Pengukuran jumlah oksigen relatif yang terlarut atau terbawa oleh medium tertentu air laut
atau pertukaran udara di atmosfer. Pengaruh air itu sendiri terhadap DO adalah dari proses
biologis yang mengubah konsentrasi O2 seperti fotosintesis dan respirasi

8. Tingkat Nutrisi (Nutrients Concentration)


Konsentrasi molekul senyawa di air seperti Nitrat (NO3-), Ammonia(NH3), Fosfat(PO43-),
dan Sulfur (SO42-). Zat anorganik seperti N, P, S dan atom lainnya sangat diperlukan untuk
pertumbuhan fitoplankton. Fotosistesis dan respirasi berperan dalam penyebaran senyawa
tersebut.
Polusi nutrisi (nutrient pollution), khususnya dari Nitrogen dan Fosfor sejauh ini
merupakan penyebab nomor satu degradasi pada beberapa air selama lebih dari 1 dekade.
Kelebihan nitrogen dan fosfor dapat menyebabkan masalah kualitas air seperti ledakan alga
beracun, hypoxia dan berkurangnya spesies. Hal ini sering disebut juga Eutrofikasi.
Kelebihan nutrisi ini juga bisa dihubungkan dengan banyaknya zat kimia yang membuat
penduduk sakit

ZONA LAUT INDONESIA


1. Batas Laut Teritorial (BLT)
Garis batas dasar laut dan tanah di bawahnya, dari daerah di bawah permukaan laut yang
terletak maksimal 12 mil dari gurun pangkal teritorialnya sepanjang kelanjutan alamiah
wilayah daratannya hingga pinggiran luar tepi kontinen.

2. Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)


Suatu daerah diluar dan berdampingan dengan laut teritorial. Lebar ZEE tidak boleh
melebihi 200 mil laut dari garis pangkal.

3. Batas Landas Kontinen (BLK)


Daerah di bawah laut yang meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya dari daerah
dibawah permukaan laut yang terletak di luar laut teritorial sepanjang kelanjutan alamiah
wilayah daratan hingga pinggiran laut tepi kontinen, sehingga suatu jarak 200 mil laut
dari garis pangkal, dalam hal pinggiran luar tepi kontinen tidak mencapai jarak tersebut.
Garis batas luar kondisi kontinen pada dasar laut, tidak boleh melebihi 3500 mil laut dari
garis pangkal atau tidak melebihi 100 mil laut dari garis kedalaman (isobath) 2500 m,
kecuali untuk elevasi dasar laut yang merupakan bagian alamiah tepian kontinen, seperti
pelataran (plateau), tanjakan (rise), puncak (caps), ketinggian yang datar ( banks) dan
puncak gunung yang bulat (spurs).
GEOGRAFI
EKONOMI
GEOGRAFI EKONOMI

Geografi ekonomi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang struktur
keruangan aktivitas ekonomi manusia

JENIS JENIS KEGIATAN EKONOMI


1. Produksi
a. Primer : memproduksi barang dari alam (pertanian, perhutanan, perikanan,
pertambangan)
b. Sekunder : menambah nilai guna suatu barang dengan merubah bentuknya
(manufaktur)
c. Tersier : pelayanan jasa (perbaikan, banking, mengajar, entertainment)
2. Pertukaran
a. Lokasi
 Menambah nilai guna suatu barang dengan merubah lokasinya. (transportasi barang)

 Memenuhi kebutuhan masyarakat dengan merubah lokasinya (transportasi
 penumpang)
b. Kepemilikan
Menambah nilai guna suatu barang dengan merubah kepemilikannya (wholesale and
retail trade).
3. Konsumsi
Membeli, memakai, atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan.

SISTEM PEREKONOMIAN (IDEOLOGI)


1. Sistem Ekonomi Tradisional
Ciri ciri
  Belum ada pembagian kerja yang jelas
  Pemenuhan kebutuhan dilaksanakan dengan sistem barter

  Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan


  Tanah (alam) adalah sumber kehidupan dan sumber kemakmuran


  Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan masing masing rumah tangga



 
Hasil produksi dan sistem distribusinya terbentu karena kebiasaan (tradisi)

Kelebihan Kekurangan
1. Tidak terjadi persaingan 1. Keterbatasan hasil produksi
2. Kegiatan yang dilakukan hanya 2. Karena pengaruh tradisi, pola pikir
untuk memenuhi kebutuhan sehari masyarakat tidak berkembang
hari 3. Tidak memperhitungkan efisiensi dan
3. Tidak individualis penggunaan sumberdaya
4. Kegiatan perekonomian tidak untuk
meningkatkan kesejahteraan
2. Liberal Kapitalis
Ciri-ciri
  Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
  Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu

  Individu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya

 
 Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar

Pasar berfungsi memberikan “signal” kepada produsen dan konsumen dalam bentuk harga-
harga.
  Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin.
 
 Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba

Manusia dipandang  sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingan
 (keuntungan) sendiri

 
Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut
hedonisme).

 menjadi 2, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan golongan
Masyarakat dibagi
pekerja (buruh)

Kelebihan Kelemahan
1. Timbul persaingan untuk maju 1. Terjadinya persaingan bebas yang
2. Menghasilkan barang barang bermutu tidak sehat
tinggi 2. Masyarakat yang kaya makin kaya,
3. Efisiensi dan efektifitas tinggi karena yang miskin makin miskin
motifnya keuntungan 3. Banyak terjadi monopoli masyarakat
4. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi 4. Sulit melakukan pemerataan
masyarakat pendapatan
5. Mendorong pastisipasi aktif masyarakat 5. Banyak gejolak ekonomi karena
dalam perekonomian kesalahan alokasi sumberdaya

3. Komunis Sosialis
Ciri ciri
  Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
 
 Hak milik perorangan tidak diakui


Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan
perekonomian
 
 Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah

 harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara dan tidak
Seluruh kegiatan ekonomi
ada perusahaan swasta

Kelebihan Kekurangan
1. Pemerintah lebih mudah mengendalikan 1. Mematikan inisiatif individu untuk
inflasi, pengangguran dan masalah maju
ekonomi lainnya 2. Sering terjadi monopoli yang
2. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar merugikan masyarakat
3. Pemerintah dapat turut campur dalam hal 3. Masyarakat tidak memiliki
pembentukan harga kebebasan dalam memilih sumber
4. Relatif mudah melakukan distribusi daya
pendapatan 4. Kurang adanya variasi dalam
5. Jarang terjadi krisis ekonomi memproduksi barang

3. Sistem Ekonomi Campuran


Ciri ciri
  Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
 
 Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah

Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan,  menetapkan
 kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.

Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang Penerapan sistem ekonomi campuran
akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi
 pasar dan komando dan
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kelebihan Kekurangan
1. Kebebasan berusaha 1. Beban pemerintah berat dari pada
2. Hak individu berdasarkan sumber beban swasta
produksi walaupun ada batas 2. Pihak swasta kurang memaksimalkan
3. Lebih mementingkan umum dari pada keuntungan
pribadi

Bicara tentang sistem ekonomi campuran, dikenal juga istilah welfare state, yakni
sebuah negara dengan ciri-ciri
  Memiliki sistem ekonomi di tengah-tengah, antara kapitalisme dan sosialis
 Kepemilikan serta bisnis pribadi diperbolehkan

 Pajak usaha dan pendapatan lebih tinggi jika dibandingkan negara-negara yang
menganut kapitalisme murni

 Pajak yang berlaku adalah pajak progresif (persentase pajaknya naik seiring naiknya
 pendapatan)
 Kesejahteraan sosial diprioritaskan

4. Sistem Ekonomi Syariah
Ciri-ciri

Individu mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk berpendapat atau membuat suatu keputusan
yang dianggap perlu selama tidak menyimpang dari kerangka syariat islam

Islam mengakui hak milik individu dalam masalah harta sepanjang tidak merugikan
kepentingan masyarakat luas

Islam juga mengakui bahwa tiap individu pelaku ekonomi mempunyai perbedaan potensi

Islam tidak mengarahkan pada suatu tatanan masyarakat yang menunjukkan adanya
 kesamaan  tapi mendukung dan menggalakkan terwujudnya tatanan
ekonomi,
kesamaan sosial
 
 Adanya jaminan sosial bagi tiap individu dalam masyarakat


Islam melarang praktik penimbunan kekayaan secara berlebihan yang dapat merusak tatanan
perekonomian masyarakat
 
Prinsip syariah adalah bagi hasil, bukan laba

INDUSTRI

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri.
Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

Jenis industri berdasarkan tempat bahan baku


1. Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan
lain lain.
2. Industri nonekstraktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam
sekitar.
3. Industri fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual
kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain
sebagainya

Jenis industri berdasarkan besar kecil modal


1. Industri padat modal
Adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan
operasional maupun pembangunannya
2. Industri padat karya
Adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja
dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

Jenis industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya


1. Industri kimia dasar
Contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri mesin dan logam dasar
Misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
3. Industri kecil
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah,
dll
4. Aneka industri
Misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.

Jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja


1. Industri rumah tangga
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri kecil
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri besar
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau
lebih.

Jenis industri berdasakan pemilihan lokasi


1. Industri yang berorientasi pada pasar (market oriented industry)
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri
jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin
dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja(man power oriented industry)
Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya
jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan
efisien.
3. Industri yang berorientasi pada bahan baku (supply oriented industry) Adalah jenis
industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau
memotong biaya transportasi yang besar.

Jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan


1. Industri primer
Adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa
diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan,
perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2. Industri sekunder
Industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan
barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah pemintalan benang sutra,
komponen elektronik, dan sebagainya
3. Industri tersier
Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti
telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
GEOGRAFI
BENCANA
GEOGRAFI BENCANA

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU No. 24 tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana)

JENIS JENIS BENCANA KARAKTERISTIK BENCANA


A. Bencana Kebumian ALAM
1. Bersumber dari “atas” (atmosfer): 1. Peristiwa alam
BadaiTropis, Tornado, Taifun, Kekeringan. 2. Mendadak
2. Bersumber dari “bawah” (litosfer): 3. Transien (bersifat sementara ada
Gempa bumi, letusan gunung api, amblesan, awal dan akhir)
mud volcano 4. Menimbulkan kerugian atau
3. Bersumber dari lautan: nyawa
Gelombang pasang, tsunami, seiche, rob
4. Bersumber dari gabungan permukaan Bumi,
lautan, dan atmosfer: TUJUAN MANAJEMEN
Gerakan tanah (longsor), banjir, banjir Menurut Warfield, manajemen
bandang bencana mempunyai tujuan :
5. Bersumber dari luar angkasa: 1. Mengurangi atau mencegah
Jatuhnya meteorit impact ke Bumi kerugian karena bencana
B. Bencana Bukan Kebumian: 2. Menjamin terlaksananya
1. Bersumber dari kegagalan teknologi: bentuan yang segera dan
kebocoran /ledakan reaktor nuklir, memadai terhadap korban
kecelakaan, dsb. bencana
2. Bersumber dari luar kebumian: 3. Mencapai pemulihan yang
Wabah penyakit, huru-hara, perang, dsb. cepat dan efektif

SIKLUS BENCANA
1. Responses : Pertolongan, evakuasi, logistik
2. Post Disaster : Rehabilitasi, recovery
3. Mitigasi : Tata Ruang, Kode bangunan, Pendidikan
kepada masyarakat, Latihan dan simulasi
4. Preparedness : Observasi gejala awal, siap siaga,
rencana kontijensi
CONTOH BENCANA ALAM

Jenis Bencana
Daerah Rawan Gejala Awal
Alam
Banjir Dataran banjir, sempadan Curah hujan tinggi, hujan berlangsung
sungai bermeander, lama, naiknya muka air sungai di
lekukan-lekukan di stasiun pengamatan
dataran aluvial
Banjir bandang Daerah bantaran sungai Daerah pegunungan gundul, batuan
pada transisi dataran ke mudah longsor, curah hujan tinggi,
pegunungan hujan berlangsung lama, terjadi
pembendungan di hulu sungai
Longsor / Daerah dengan batuan Curah hujan tinggi, hujan berlangsung
Gerakan Tanah lepas, batulempung, tanah lama, munculnya retak-retak pada tanah
tebal, lereng curam di lereng atas; tiang listrik, pohon,
benteng menjadi miring
Amblesan Tanah Daerah plateau karst Timbulnya lubang dan/atau retakan
(dataran tinggi dalam di permukaan tanah; dinding,
berbatugamping), daerah tembok, lantai retak-retak.
dengan eksploitasi
airtanah tinggi
Letusan Lereng dan kaki Naiknya suhu air kawah, perubahan
gunungapi gunungapi, terutama yang komposisi kimiawi air dan gas di
menghadap ke arah kawah kawah, guguran kubah lava, adanya
sumbing (breached crater) lindu/lini, peningkatan tremor pada
seismograf
Tsunami Pantai-pantai yang Terjadinya gempabumi, air laut surut
berhadapan dengan palung
tektonik atau gunungapi
laut
Gempabumi Jalur-jalur tektonik, sesar Peningkatan tremor pada seismograf
(patahan) aktif (yang umumnya sangat singkat ke
gejala utama)
RESIKO BENCANA

Hazard (Ancaman) sebuah Vulnerability (Kerentanan)


kondisi fisik dan sosial sebuah kondisi fisik dan
yang memungkinkan adanya sosial lingkungan yang
suatu bencana cenderung meningkatkan
peluang terhadap timbulnya
Risk (Resiko Bencana) kehilangan dan kerugian

Capacity (Kapasitas) sebuah kondisi fisik dan sosial lingkungan yang


cenderung menurunkan peluang terhadap timbulnya kehilangan dan kerugian

Komponen Hazard Komponen Vurnerability Komponen Capacity


 Susceptibility  Physical vulnerability  Physical capacity
(kerawanan) Rumah, Insfrastruktur Infrastruktur, kode bangunan,
 Frequence tata ruang, fasilitas, rute dan
(periode ulang)  Social vulnerability tempat evakuasi, dsb
 Magnitude Penduduk kondisi rentan
(skala bencana) – Tidak mampu secara  Social capacity
- Luas wilayah ekonomi - Kegotong-royongan (sikap)
yang terancam – Tidak memahami adanya - Struktur organisasi
bencana ancaman penanggulangan bencana
- Jumlah penduduk – Tidak memahami cara (kelembagaan)
yang terancam menghindari dari bencana - Pendidikan
bencana Jumlah penduduk:
- Tingginya - Usia rentan (tua, anak-  Economical capacity
ancaman itu anak, perempuan) - Asuransi dan kemauan
sendiri membayar pengalihan risiko
- Tabungan
SUMBER DAYA
DAN MANAJEMENNYA
SUMBER DAYA DAN MANAJEMENNYA

Sumber daya alam adalah unsur unsur lingkungan alam yang diperlukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

KLASIFIKASI SDA
Berdasarkan bentuknya, SDA dapat dibagi menjadi 5 kelompok
1. Sumber daya lahan atau tanah
2. Sumber daya hutan
3. Sumber daya air
4. Sumber daya laut
5. Smber daya mineral
Adapun SDA dibagi ke dalam 3 jenis
Berdasarkan sifatnya :
1. Renewable resources
SDA yang apabila dimanfaatkan dan habis dapat dilestarikan kembali. Sumber daya alam
ini dapat bereproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali)
2. Non renewable resources
SDA yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang apabila dimanfaatkan
atau digunakan sampai habis maka sumber daya alam itu tidak dapat dilestarikan kembali,
seperti emas, batu bara, minyak bumi, tembaga dan lain-lain
Berdasarkan potensinya:
1. SDA materi
Sumber daya alam materi merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan oleh manusia
dalam bentuk fisiknya, seperti batu, besi, kayu, kapas dan sejenisnya
2. SDA energi
 Sumber daya energi konvensional

Sumber daya energi yang digunakan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi
manusia sekarang. Sumber daya energi konvensional terdiri dari 1 minyak bumi 2
 batubara 3 gas alam.
 Sumber daya energi nuklir

Merupakan sumber daya yang tersedia di alam dan hanya dapat dikonversi menjadi
bentuk energi yang dapat dikonsumsi oleh manusia melalui reaksi nuklir. Sumber daya
 energi nuklir terdiri dari
1) Sumberdaya energi fisi nuklir (uranium)
2) Material radioaktif alami
3) Sumber daya energi terbarukan
 Sumber daya energi terbarukan

Sumber daya energi yang tersedia secara terus menerus dalam waktu sangat lama
karena siklus alaminya. Sumber daya energi terbarukan terdiri dari : energi angin,
energi surya, geothermal, aliran air (sungai), biomassa (sampah, kultivasi), atau energi
kelautan (arus laut, gelombang, pasang surut)
3. SDA ruang
Sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, contohnya hamparan tanah atau
dataran dan ruang angkasa.
Berdasarkan Jenisnya:
1. SDA hayati
2. SDA non hayati

Berikut ini penjelasan tentang beberapa jenis sumber daya alam


a. Sumber Daya Bahan Galian
Menurut cara pembentukannya, bahan galian dibedakan menjadi sebagai berikut.
1. Bahan galian pegmatit, terbentuk di saluran gunung api dan dalam bentuk intrusi
2. Bahan galian magnetit, berasal dari magma dan terdapat di dekat dapur magma
3. Bahan galian hidrotermal, resapan magma cair membeku di celah-celah struktur
lapisan bumi atau pada lapisan yang bersuhu relatif rendah
4. Bahan galian pengendapan, terkonsentrasi karena pengendapan di dasar sungai atau
genangan air melalui proses pelarutan atau tidak
5. Bahan galian pengayaan sekunder, terkonsentrasi karena proses pelarutan pada batuan
hasil pelapukan

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga membagi jenis bahan galian menjadi tiga, yaitu:
1) Golongan A, yaitu golongan bahan galian yang strategis. Artinya bahan galian tersebut
penting untuk pertahanan/keamanan Negara atau untuk menjamin perekonomian negara
Contohnya : Minyak bumi, Batu bara
2) Golongan B, yaitu golongan galian yang vital, yang dapat menjamin hajat hidup orang
banyak
Contohnya : emas, perak, asbes
3) Golongan C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A maupun B.

b. Sumber Daya Air


Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia.
Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan
aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar
sedangkan hanya 3% dari air di bumi yang merupakan air tawar dan itupun lebih dari 2/3
bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar merupakan sumber daya
terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di
beberapa bagian di dunia dan populasi dunia terus meningkat dan mengakibatkan kelangkaan
air bersih di beberapa tempat.

c. Sumber Daya Laut


Sekurang-kurangnya ada 10 manfaat besar dari laut :
  Sarana Transportasi
  Sumber Pangan
 Pertambangan
  Energi
  Rekreasi dan Pariwisata
  Bahan Baku Obat-obatan
  Pendidikan dan Penelitian
  Konservasi Alam
 Pertahanan dan Keamanan

 Sumber Air Bersih

d. Sumber daya Biotik

 Tumbuhan
Tumbuhan memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses
fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen penyusun dasar rantai
makanan. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya bahan makanan, bahan
bangunan, bahan bakar (bio solar)
 Pertanian dan Perkebunan
Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor
antara lain padi, jagung, kedelai dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal
dengan hasil perkebunannya, antara lain karet, kelapa sawit, tembakau, dan lain-lain.
  Hewan, peternakan dan perikanan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah
dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti
kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi.

e. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM merupakan potensi yang
terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang
adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi
yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang
seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti
sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu,
dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri
dan organisasi. Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia
(MSDM). Dalam bidang ilmu seni ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan
psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu
manajemen, sementara manusia-nya sebagai subjek pelaku adalah bidang kajian psikologi.
GEOGRAFI PERTANIAN
DAN
PERMASALAHAN
PANGAN
GEOGRAFI PERTANIAN & PERMASALAHAN PANGAN

ISTILAH DAN DEFINISI PERTANIAN


 Agri dari bahasa lati berarti lahan atau ladang (field) dan culture berarti budidaya.
Dengan demikian Agriculture atau pertanian dapat didefinisikan sebagai usaha budidaya
yang didalamnya termasuk tanaman dan hewan dengan tujuan untuk mencukupi
kebutuhan pangan (C.J. Cox)

Pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak serta produk-produk
agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan.
 dalam arti sempit berkaitan dengan usaha bercocok tanam, sedangkan dalam artian luas
sebagai kajian ilmiah: pertanian merupakan sumber kehidupan manusia melalui
penggunaan lahan untuk bercocok tanam dan menghasilkan bahan pangan lainnya

 Terkait dengan pertanian, usaha tani (farming) adalah sekumpulan kegiatan yang
dilakukan dalam budi daya (tumbuhan maupun hewan).

 Longman Watson Modern inggris Kamus (1976) mendefinisikan kata pertanian sebagai
"ilmu pengetahuan atau seni atau praktik skala besar tanah budidaya 'dalam rangka untuk
menghasilkan tanaman

 Menurut A.T Mosher (1966), pertanian adalah suatu bentuk proses produksi yang sudah
khas yangdidasarkan pada proses pertumbuhan dari pada hewan dan tumbuhan

 Menurut Sri Setyati Harjadi (1975), pertanian adlah usaha untuk mencapai hasil
maksimum dgn mengelola factor tanaman dan lingkungan

 Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani. Khusus untuk
pembudidaya hewan ternak disebut sebagai peternak. Sedangkan mereka yang
menangkap ikan di laut maupun pembudidaya ikan di wilayah pesisir disebut sebagai
nelayan

ISTILAH DAN DEFINISI GEOGRAFI PERTANIAN


 'geografi' berasal dari kata Yunani 'Geographia' yang berarti bumi dan 'Graphia' makna
untuk menjelaskan. Sedangkan "pertanian" berasal dari istilah Latin 'Agercultura' yang
berarti ladang dan 'culture' makna budaya atau memupuk.

 Geografi pertanian adalah cabang geografi yang berhubungan dengan bidang budidaya
tanah dan pengaruh budidaya seperti pada lanskap fisik.

 Geografi pertanian merupakan studi pola spasial dalam kegiatan pertanian, termasuk
variasi dalam kegiatan pertanian dalam biomes utama, penetapan batas wilayah pertanian,
studi pertanian sebagai suatu sistem, dan klasifikasi sistem pertanian.

 Geografi Pertanian mempelajari mengenai konsep dan lingkungan geografi pertanian,
klasifikasi sistem pertanian, faktor produksi pertanian dan karakteristik sistem pertanian,
studi perkembangan pertanian, pembangunan pertanian dan penelitian sistem pertanian

 Geografi pertanian merupakan kegiatan yang mengkaji pertanian di berbagai belahan
bumi sebagai hasil interaksi manusia dengan alam dan juga mengkaji pola-pola dari
kegiatan pertanian yang bervariasi dari tempat-tempat, meliputi segala kegiatan pertanian
pada ruang dan waktu pertanian
 Terdapat beberapa definisi:

 Ahli geografi tidak memandang Geografi Pertanian sebagai satu bagian besar dalam
geografi, tetapi mereka mengkelaskan Geografi Pertanian adalah sebagai bagian
daripada Geografi Ekonomi.

 Kebanyakan ahli geografi menerima Geografi Pertanian sebagai sebagai bagian dari
Geografi Manusia.

 Geografi Pertanian adalah lebih sesuai dipanggil dengan geografi "pembiak-baik"
manusia terhadap tanah (man's husbandary of lands), yaitu aktivitas memanfaatkan
tanaman dan ternakan untuk kegunaan sendiri atau untuk faedah ekonomi.

SEJARAH PERTANIAN

1. HUNTING AND GATHERING


Berabad abad lalu pada era pra sejarah, manusia berkelompok dalam satu kelompok kecil
yang terdiri dari jumlah 20 orang (sedikit). Manusia ketika itu hanya menjalankan aktiviti
pra-pertanian seperti memburu, menangkap ikan , memungut tanaman-tanaman hutan dan
madu, sehingga masa pra pertanian ini dikenal sebagai "Pemburu dan Pengumpul" (hunting
and gathering society). Contohnya : masyarakat pedalaman Kalahari
Kehidupan Sosial
 Tempat tinggal tidak tetap atau berpindah pindah (nomaden)
 Populasinya masih sedikit

 Pemburu dan pengumpul pada saat dulu tinggal di lingkungan yang lebih lembab dan
baik sehingga memiliki kehidupan yang lebih mudah daripada masyarakat pemburu dan
 pengumpul yang sekarang
 Teknologinya berkembang sangat lambat
 Peralatan serta senjata terbuat dari tulang dan batu
 Masih belajar cara memasak menggunakan api
 Metalurgi berkembang seperti tembaga, perunggu, emas dan besi untuk panahan, pisau,
kapak dan alat lainnya
Masyarakat - Perikanan
 12.000-15.000 tahun yang lalu banyak pesisir yang tergenang akibat mencairnya gletser.
 Paparan benua menjadi laut dangkal sebagai habibat banyak organisme laut
 Daerah pesisir menjadi lebih hangat dan lebih layak untuk dihuni

 Ikang bercangkang serta ikan hasil tangkapan mulai dikonsumsi sebagai makanan sejak
tombak, kail, perahu dan jaring dibuat

2. REVOLUSI PERTANIAN I (NEOLITICS REVOLUTION)
Terjadi lebih dari 12.000 tahun lalu, dimana manusia mulai mengenal domestikasi
pertanian yang berkaitan dengan bercocok tanam, membiakkan tumbuhan melalui proses
pemilihan, dan memelihara hewan yang dulunya liar untuk keperluan kebutuhan pangan
kelompok. Manusia mulai membentuk komunitas/kelompok-kelompok pertanian yang lebih
besar dan mulai tinggal menetap serta semakin meningkatkan kemampuan mereka dalam
menghasilkan produk pangan menuju terbentuknya peradaban baru. Dari sinilah dimulai
perpindahan tanaman dan hewan ke seluruh dunia.
Domestikasi
Domestikasi adalah mengumpulkan bibit/biji untuk kemudian ditanam dan dipanen
atau melatih hewan untuk kemudian digunakan bagi kepentingan manusia.
 Kawasan Asia tenggara merupakan pertama kali tejadi domestifikasi tanaman, seperti
tanaman pangan, yamn, pisang sejak lebih dari 14,000 tahun lampau.

 Kawasan Asia Barat yang berhampiran lengkungan Lembangan Sungai Tigris adalah
merupakan kawasan pertanian yang berkembang sejak tahun 6,000 SM. Tanaman barli,
kurma, buah lai, buah delima, bawang, dan kacang telah ditanam di kawasan yang subur
ini. Tanaman epal juga pada awalnya ditemui di keliling Lautan Hitam dan Kaspian.
Wilayah ini dikenal sebagai Fertile Crescent dan merupakan sejarah pertanian yang
ternama di dunia.

 MesoAmerica, dimana dimulai usaha budidaya jagung , kacang kacangan dan squash.
Andes di Amerika selatan dan timur laut Amerika utara merupakan wilayah wilayah
lainnya dimana praktek pertanian menetap mulai dijalankan oleh penduduk asli.

 Africa dimana dimulai dibudidayakan tanaman sorgum, millet dan holtihultura seperti
melon. Wilayah peradaban pertanian dimulai dari Lembah Nil yang subur, Ethiopia dan
Afrika barat.

 Dataran china, terutama di sepanjang sungai Huang ho dimana peradaban pertanian
dimulai melalui domestikasi tanaman dan hewan ternak pada wilayah wilayah subur
untuk mendukung kebutuhan kelompok manusia yang mulai hidup menetap.

The Fertile Crescent


Tempat dimana budidaya pertanian dimulai

 (seed selection), yang menghasilkan tanaman yang lebih
dimulainya proses seleksi bibit
besar dan hasil yang banyak.
 
 terjadinya surplus gandum dan barley

tempat dimana pertama kali terjadi integrasi antara tanaman pangan dan
peternakan ( tanaman digunakanuntuk pakan ternak dan ternak digunakan untuk
membantu budidaya pertanian)
Beberapa persebaran hewan saat domestikasi :
  South Asia-ternak, gajah –tidak dibesarkan dalam sangkar,
  
Southwest Asia- kembing, domba dan
  
Central Asia-yak, kuda, kambing, sapi dan reindeer
 
 Meso America and South America-llama, alpaca, babi burung unta

Africa-guinea - unggas- menjadi peternak setelah ternak didatangkan dari Asia
Baratdaya Sebanyak 40 species sudah didomestifikasikan

3. REVOLUSI PERTANIAN II
Berkaitan dengan revolusi industry, dimana kebutuhan pangan semakin meningkat pada
dengan semakin tingginya peradaban manusia. Pada saat ini masyarakatnya sudah mengenal
kehidupan perkotaan dan desa.
Pertumbuhan industri ekonomi dan berkurangnya model pedesaan abad 1600s dan 1700s
mendorong terjadinya urbanisasi petani menuju perkotaan, seperti yang terjadi di England
dan Eropa barat untuk mencari pekerjaan lain di luar pertanian. Hal ini menyebabkan
terjadinya lompatan besar kebutuhan pangan dari pedesaan ke perkotaan yang berdampak
pada inovasi di bidang pertanian. Transporrasi, irigasi, pemupukan dan lainnya merupakan
teknologi yang mulai dikenal masyarakat tani di pedesaan sebagai usaha untuk meningkatkan
kebutuhan pangan di perkotaan.
Pengaplikasian pertanian
1. Subsistence Agriculture
  Pertanian dilaksanakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga semata
  Menggunakan bahan yang ada di alam
  Menggunakan teknologi sederhana
 Tidak ada cash-flow economy

 Banyak dijumpai di Amerika Selatan dan Tengah, Afrika, Asia Selatan dan Asia
 Tenggara
  Biasanya tidak memiliki lahan
  Metodanya
- Ladang berpindah (shifting cultivation)
Petani merotasi lahan pertanian supaya lahan tersebut secara alami kembali
subur. Membuka lahan dengan tebang dan bakar. Mengolah lahan selama
beberapa tahun hingga kesuburannya berkurang. Berpindah secara rotasi dan
akan kembali ke lahan yang pertama
- Pastoralism (Peternakan Keluarga)
Lebih memanfaatkan hasil ternak untuk kebutuhan hariannya. Misalnya susu,
daging untuk kebutuhan harian, kulit untuk pakaian dan tenda. Biasanya
mengonsumsi sereal yang juga digunakan untuk kebutuhan ternak. Berpindah
pindah secara musiman antara padang rumput dan pegunungan, tergantung pada
kebutuhan pakan ternak.
2. Commercial Agriculture
  Produksi untuk permintaan pasar
 mekanisasi
 Sedikit temaga kerja

4. THIRD AGRICULTURE REVOLUTION (GREEN REVOLUTION)
Istilah "Green Revolution" pertama kali digunakan pada tahun 1968 oleh salah seorang
direktur USAID William Gaud, yang berkaitan dengan teknologi baru di dunia pertanian.
Yang mendasari revolusi ini adalah:
1. Inovasi pertanian yang memperkenalkan bibit bibit unggul
2. Penggunaan pupuk, pestisida, herbisida, fungisida dan bahan kimia lainnya
yang semakin intensif
Dengan adanya revolusi hijau ini menyebabkan produksi pertanian global meningkat
drastis dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Dimulainya inovasi teknologi untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian menyebabkan:
1. Produk meningkat.
2. Banyak varietas baru
3. Menurunkan kegagalan panen
4. Mengatasi permasalahan kerawanana pangan
5. Negatif impact dari teknologi ini
METEOROLOGI
DAN
KLIMATOLOGI
METEOROLOGI & KLIMATOLOGI

CUACA DAN IKLIM


 Definisi
Cuaca : kondisi rerata atmosfer pada wilayah tertentu dan pada waktu tertentu.
Iklim : rerata kondisi atmosfer pada suatu wilayah pada jangka waktu yang cukup lama
(30 tahun)
 Komponen cuaca dan iklim : atmosfer,kriosfer, hidrosfer, biosfer, litosfer.

ATMOSFER
Atmos berarti uap, sphaira berarti bulatan. Atmosfer adalah gas yang relatif sangat tipis
yang menyelubungi bumi. Ketebalan atmosfer sekitar 100 km, sangat kecil jika dibandingkan
dengan radius bumi yang berkisar 6400 km.
Atmosfer terdiri dari campuran beberapa gas dan uap air. Campuran gas yang tidak
mengandung uap air dinamakan udara kering.

Komposisi atmosfer Struktur Atmosfer


Gas Volume (%)
Nitrogen 78,08000
Oksigen 20,95000
Argon 0,93000
Karbon dioksida 0,03400
Neon 0,00180
Helium 0,00052
Ozon 0,00006
Hidrogen 0,00005
Krypton 0,00011
Metan 0,00015
Xenon kecil sekali
GERAK ATMOSFER
 Sirkulasi 3 sel :
o Sel Hadley
o Sel Ferrel
 o Sel Kutub
 Sirkulasi Walker
 Angin-angin dunia

MASSA UDARA
Kumpulan udara dengan banyak/sedikit sifat fisis yg seragam pada jarak horizontal
ratusan km. Sifat & tingkat keseragaman bergantung pada:
1. Sumber massa udara
2. Riwayat – modifikasi massa udara
3. Waktu hidup massa udara
Jenis massa udara :
Kawasan Polar Tropis
mP mT
maritim
dingin, lembab, tidak stabil hangat, lembab, tidak stabil
cP cT
continental
dingin, kering, stabil panas, kering

FRONT
Front adalah pertemuan dua massa udara yang berbeda. Jenis front
1. Front panas

2. Front dingin
3. Front Stasioner
- Tidak ada perbedaan yang signifikan antara massa
udara panas dan massa udara dingin, daerah front
ditentukan berdasarkan arah gerakan
- Ketika batas antara kedua massa udara tidak berubah,
maka disebut front stasioner
- Perlu diperhatikan bahwa kecepatan angin tidak nol,
udara itu sendiri tetap berpindah, tetapi batas diantara
keduanya tidak Occluded front/front macet
4. Front Oklusi
Warm occlusion

Cold occlusion

AWAN DAN HIDROMETEOR


Awan merupakan kumpulan uap air yang ada di atmosfer. Jenis-jenis awan :
a. Cirrus : berserat atau seperti rambut
b. Cumulus : bergumpal
c. Stratus : berlapis lapis
d. Nimbus : pembawa hujan
Name of cloud Conventional Average
Cloud types Notes
types symbols heights
Low clouds Stratus St 800 m High fogs
(average higher level Nimbostratus Ns 1000 m Heavy showers
2000m; average lower
level
Stratocumulus Sc 1500 m
near the soil)
Average clouds Altocumulus Ac 3500 m
(average higher level
6000m; average lower
level Altostratus As 4000 m
2000m)
High clouds Cirrocumulus Cc 7000 m
(average lower level Membentuk halo (lingkaran
Cirrostratus Cs 8000 m
6000m) cahaya)
Cirrus Ci 9000 m Tidak menutupi matahari
Awan dibentuk dari
Cumulus Cu 18000 m
Vertical clouds kenaikan udara
Awan dibentuk dari
Cumulonimbus Cb 20000 m
kenaikan udara
Proses pembentukan awan dan hujan
Tetes kabut dan awan terbentuk oleh agregasi
molekul uap air melalui proses kondensasi pada inti
kondensasi awan yang higroskopi. Awalnya, tetes kecil
tumbuh dengan cepat dalam suatu parsel udara yang
mendingin, tetapi saat menjadi besar, laju
pertumbuhannya menurun dengan cepat sehingga proses
pertumbuhan kondensasi ini menjadi demikian lambat
untuk menghasilkan tetes air berukuran tetes hujan
(butuh waktu berhari-hari). Dalam „awan panas‟, tetes
hujan dapat tumbuh melalui proses tumbukan dan
tangkapan (collision and coalescence). Dalam proses ini,
tetes besar yang jatuh akan bertambah besar akibat tumbukan dengan tetes2 kecil dalam
lintasan jatuhnya. Mekanisme ini bekerja karena tetes besar jatuh lebih cepat daripada tetes
kecil.

BENCANA METEOROLOGIS
1. Siklon Tropis
4 tahap pertumbuhan siklon
Gangguan Tropis Depresi Tropis Badai Tropis Siklon Tropis
- Kumpulan - Kumpulan - Sistem berotasi - Mata siklon sudah
beberapa sistem Thunderstorm berlawanan jarum terbentuk
hujan badai lebih terorganisir jam di BBU dan - Ada minimal 3
(thunderstorms) - Ada satu isobar sebaliknya di BBS, isobar tertutup
dengan isobar tertutup tetapi belum ada - Kecepatan angin
sedikit - Kecapatan angin “mata” melebihi 64 knot (>
melengkung. antara 20-34 knot. - Ada 2 isobar 74 mph atau >
- Kecepatan angin tertutup 119 kmph)
<20 knot - Kecepatan Angin
antara 35-64 knot.
- Pada saat ini badai
diberi nama.

2. El Nino dan La Nina


o El Nino
o La Nina

3. Tornado

PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM


Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi rata-rata cuaca di suatu daerah tertentu,
disebabkan pengaruh suhu atmosfer yang semakin meningkat.

Kontroversi pemanasan global dan perubahan ikim : Menurut IPCC iklim berubah
karena manusia dan siklus iklim itu sendiri sedangkan menurut UNFCC iklim berubah karena
manusia
 Iklim Global berubah secara natural tanpa pengaruh manusia karena 
1. Perubahan orbit bumi
2. Variasi output matahari
3. Dampak meteor
4. Erupsi vulkanik
 Pengaruh manusia

1. Peningkatan emisi GRK
2. Pengurangan penyerap karbon

Penyebab dan akibat pemanasan global


 Konsentrasi gas CO2, penyumbang terbesar terhadap efek rumah kaca di atmosfer,
diketahui telah meningkat secara sangat signifikan setelah revolusi industri (sumber
antropogenik)
 Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca dipercayai oleh para ilmuwan telah
menyebabkan pemanasan global dan memicu perubahan iklim yang terjadi sekarang ini

Kontribusi gas-gas terhadap pemanasan global

Dampak Perubahan Iklim


 Kenaikan muka laut global
o Terganggunya Batas Wilayah Indonesia
o Gangguan terhadap Jaringan Jalan Lintas dan Kereta Api
o Menggenangnya Air Laut dan Rusaknya Ekosistem Pantai
 Peningkatan Jumlah Pengungsi
 Hilangnya Habitat dan Spesies
 Hilangnya lahan-lahan budidaya
 Berkurangnya Produktivitas Lahan
 Berkurangnya Produktivitas Pertanian
 Berkurangnya Produktivitas Perikanan
 Masalah Sumber Daya Air

a. Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan :


- Cuaca yang lebih hangat akan mengubah habitat dan siklus hidup berbagai hama
penyebab penyakit.
- Air laut yang lebih hangat memperbesar peluang timbulnya penyakit tifus di sekitar
pantai.
- Cuaca yang hangat & lembab memperluas penyebaran nyamuk pembawa malaria.
- Cuaca yang hangat meningkatkan penyebaran penyakit demam.
b. Dampak Perubahan Iklim pada Pemukiman
- Wilayah yang paling rentan terhadap dampak kenaikan muka air laut adalah pulau-
pulau dan delta di muara sungai besar.
- Meningkatnya bencana tanah longsor.
- Badai di daerah pantai mengancam 200 juta orang pada 2080.
- Perkiraan kerugian akibat kerusakan infrastruktur di pantai mencapai 10 milyar dollar
tiap negara.

c. Dampak Perubahan Iklim pada Pengairan


- Dampak pada sektor pengairan akan bergantung pada perubahan curah hujan masing-
masing wilayah.
- Saat ini 1.7 milyar orang tinggal di daerah yang rawan bencana karena air dan akan
terus bertambah.
- Perubahan iklim akan menurunkan suplai air di beberapa wilayah dan meningkat pada
wilayah yang lain.

d. Dampak Perubahan Iklim di Bidang Energi & Industri


- Cuaca yang hangat dan musim panas yang panjang dapat mengurangi suplai air untuk
mesin-mesin yang menggunakan tenaga air. (Contoh : Berkurangnya pasokan listrik
di Indonesia)
- Kegiatan industri/ekonomi terhambat akibat kurangnya pasokan listrik.

e. Dampak Perubahan Iklim di Bidang Pertanian


- Dampak yang terjadi kompleks dan bervariasi terhadap wilayah dan tingkat perubahan
iklim.
- Faktor yang mempengaruhi adalah perubahan temperatur regional, curah hujan, dan
adaptasi oleh petani.
- Umumnya, peningkatan suhu akan mempengaruhi kondisi pertanian di wilayah
lintang tengah.
- Pemanasan beberapa derajat celcius akan memberikan dampak yang signifikan bagi
sektor pertanian (penurunan produktivitas pertanian).

f. Dampak Perubahan Iklim pada Bidang Kehutanan


- Perubahan pola cuaca dan ketersediaan air di kawasan hutan dapat mengancam
kelangsungan hidup pohon dan flora & fauna yang di hidup di dalamnya.
- Peningkatan temperatur akan menyebabkan timbulnya kebakaran hutan.
GEOMORFOLOGI
GEOMORFOLOGI

Geomorfologi berasal dari kata geo = bumi, morphe = bentuk, dan logos = ilmu/uraian.
Jadi, geomorfologi adalah ilmu yg mempelajari bentuk muka bumi /bentuk lahan, proses-
proses yg mempengaruhi genesa, serta hubungannya dengan lingkungan dalam ruang &
waktu.

Siklus geomorfologi
1. Terjadinya proses endogenik baik berupa diastropisme / vulkanisme. Proses ini
menyebabkan terjadinya pengangkatan, lipatan, patahan, yang sering diikuti dengan
pembentukan gunung/pegunungan. Akibatnya bumi terangkat jadi daratan & proses
endogenik berhenti.
2. Setelah itu terjadi proses eksogenik antara lain pelapukan, erosi, transportasi, deposisi /
gerakan massa. Proses ini berlangsung terus menerus hingga diperoleh kondisi saat ini.
3. Target akhir yaitu terbentuknya suatu bentang alam yang setimbang, yakni suatu daratan
(hampir rata). Selanjutnya proses-proses yg membentuk bentang alam disebut proses
geomorfik.

Klasifikasi Relief
a. Relief orde I
Jika bumi dilihat dalam skala kecil hanya nampak perairan serta daratan. Sehingga yang
termasuk relief orde satu adalah kelima benua dengan paparannya serta cekungan dengan
samudera yg ada di bumi.
b. Relief orde II
Jika skala diperbesar, akan nampak relief yg perbedaan tingginya cukup mencolok.
Sehingga yg termasuk relief orde dua adalah pegunungan, plateau, dataran (plains).
c. Relief orde III
Jika skala diperbesar lagi, akan nampak morfologi yang lebih jelas yang terbentuk akibat
proses erosional, deposisional & residual seperti bukit, lembah, punggungan, cekungan
danau, kipas alluvial, dan sebagainya.

Tenaga Pembentuk Muka Bumi


A. Tenaga endogen
Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen ada 3
macam, yaitu :
1. Tektonisme/Diastropisme/Tektogenesa
Yaitu gerakan kulit bumi secara mendatar maupun vertikal. Akibat tektonisme ada dua
macam yaitu: Epirogenetik dan Orogenetik
a. Gerakan Epirogenetik ( tenaga pembentuk benua), gerakan ini berlangsung relatif lama,
dan meliputi daerah yang luas.
- Epirogenetik positif : laut seolah-olah naik karena daratan turun. Contoh : Turunnya
pulau-pulau di Indonesia bagian timur, Turunnya muara sungai Mississipi (USA)
- Epirogenetik Negatif : Laut seolah-olah turun karena daratan naik. Contoh: Naiknya P.
Timor dan P. Buton (sulawesi), naiknya dataran tinggi Colorado (USA) Naiknya P.
Simeulue (Sumatera)
b. Gerakan Orogenetik (tenaga pembentuk gunung), gerakan ini relatif cepat. Gerakan
vertikal dan horisontal ini menyebabkan terjadinya dislokasi (pergeseran kulit bumi)
sehingga menyebabkan terjadinya lipatan maupun patahan.

2. Vulkanisme
Yaitu peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas magma di dalam bumi. Vulkanisme
Gunung api berdasarkan bentuknya:
a. Gunung api berbentuk Maar
Terbentuk akibat satu kali letusan (eksplosif) cukup besar dan dapur magma dekat
dengan permukaan bumi. Contoh : G. Api lamongan (Jawa timur ), Peg. Eifel
(perancis)
b. Gunung api berbentuk kerucut / strato
Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusannya meleleh (efusi) berkali-kali dari
bahan kental sehingga berlapis-lapis dan makin tinggi. Sebagian besar gunung di
Indonesia berbentu strato ini.
c. Gunung api berbentuk Perisai / tameng/ aspit
Bentuknya seperti perisai, terjadi karena bahan letusan sangat cair sehingga meleleh
sangat landai antara 1 - 100. Contoh : G. Mauna Loa dan Kilanca di Hawaii

3. Seisme
Seisme/gempa adalah getaran permukaan bumi disebabkan tenaga dari dalam bumi. Pusat
gempa di dalam bumi disebut Hiposentrum, sedangkan pusat gempa di permukaan bumi
disebut episentrum. Alat pengukur gempa : seismograf (horisontal maupun vertikal),
kekuatan gempa dinyatakan dalam satuan Skala richter. Gempa yang intensitasnya dapat
diketahui tanpa menggunakan alat disebut Macroseisme, sedangkan gempa yang
intensitasnya kecil dan tidak dapat dirasakan disebut Microsisme
 Isoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang terkena gempa dengan
kekuatan sama

 Homoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang terkena gempa
Primer pada saat yang sama

 Pleistoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat tempat dengan tingkat
 kerusakan yang sama.
Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi 3

1. Gempa tektonik : disebabkan oleh tenaga tektonisme (pergeseran kerak/kulit bumi.
Gempa ini paling berbahaya karena meliputi kawasan yang luas
2. Gempa Vulkanik: gempa yang disebabkan aktivitas magma
3. Gempa runtuhan/ terban: disebabkan karena tanah runtuh / longsor.

B. Tenaga Eksogen
Tenaga yang berasal dari permukaan bumi. Dibagi menjadi 3, yaitu
1. Pengikisan (erosion)
Batuan yang terkena sinar matahari secara terus-menerus setiap siang hari, menjadi
panas, dan di malam hari menjadi dingin, dan kadang-kadang terkena hujan. Lambat laun
batuan dapat menjadi lapuk. Batuan yang lapuk kemudian akan terkikis. Batuan terkikis
tersebut dipindahkan ke tempat lain dengan tenaga air, tenaga angin, dan gletser. Erosi terjadi
karena beberapa sebab berikut.
1) Tenaga air
a) Erosi percikan (splash erosion).
b) Kumpulan aliran dari erosi percikan,yaitu erosi parit (gully erosion).
c) Lebih besar dari gully erosion, yaitu erosi lembah (valley erosion).
d) Aliran paling besar akibat erosi, yaitu erosi ngarai (canyon erosion).
2) Tenaga angin
Hembusan angin dapat menyebabkan erosi pada batuan. Proses pengikisan batuan
oleh
angin dinamakan deflasi.
3) Tenaga gelombang
Erosi ini terjadi di pinggir-pinggir laut dan kekuatan gelombang air laut merupakan
tenaga penggerak dari erosi gelombang. Bentuk erosi gelombang berupa gua-gua laut
dan celah-celah, serta lengkung laut. Bentuk sisa erosi gelombang berupa dasar pantai
yang datar (platform) dan tanjung dengan ujung yang curam. Hasil endapan dari erosi
ini berupa gosong pasir (bars) dan dasar laut yang dangkal dengan endapan sementara
di dalamnya (beach).
4) Tenaga gletser
Es yang meluncur di lereng pegunungan dapat mengakibatkan terjadinya erosi. Es
meluncur menuruni pegunungan karena es mengalami pencairan. Peluncuran es
diikuti oleh tanah dan batuan di lereng pegunungan. Erosi yang disebabkan oleh
luncuran es itulah yang dinamakan erosi gletser. Bentuk erosi gletser berupa ledok
berundak (cirques) dan palung glasial. Bentuk sisa dari erosi ini adalah puncak bukit
yang mirip tanduk (matterhorn peaks) dan jerengjereng yang kasar dan tajam (aretes).
Sedangkan hasil endapan erosi gletser berupa morena, drumlin, dan esker.
5) Tenaga makhluk hidup (organisme)
Organisme sebagai tenaga penggerak erosi. yaitu binatang atau manusia. Erosi oleh
organisme ini berupa liang-liang galian binatang (burrows), atau lubang galian
pertambangan oleh manusia. Hasil endapan dari erosi organisme di antaranya berupa
karang koral (coral reef) dan sarang binatang (ant hill).

2. Pelapukan (weathering)
Pelapukan merupakan salah satu tenaga eksogen yang menghasilkan bentuk muka
bumi. Pelapukan merupakan peristiwa hancurnya bentuk gumpalan menjadi butiran yang
kecil bahkan dapat larut dalam air.
Macam-macam pelapukan sebagai berikut.
1) Pelapukan fisik
Pelapukan fisik terjadi oleh adanya tenaga panas, air mengalir, gletser, angin, dan air
hujan. Pelapukan fisik terjadi secara alami tanpa ada campur tangan manusia. Proses
pelapukan ini sangat dipengaruhi kondisi alam suatu wilayah.
2) Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi terjadi karena proses kimiawi sehingga batuan menjadi lapuk.
3) Pelapukan organis atau biologis
Pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup dinamakan pelapukan biologis atau
pelapukan organis. Akar tumbuhan dapat menembus batuan hingga batuan menjadi
retak dan lapuk. Semut, cacing, maupun tikus mampu merusak batuan hingga batuan
menjadi lapuk. Manusia juga merupakan salah satu faktor yang dapat memicu
terjadinya pelapukan.

3. Pengangkutan Material (Mass Wasting)


Pengangkutan material (mass wasting) terjadi karena adanya gaya gravitasi bumi
sehingga terjadi pengangkutan atau perpindahan material dari satu tempat ke tempat lain.
Proses mass wasting berlangsung dalam empat jenis pergerakan material.

4. Amblesan (Subsidensi)
Amblesan, yaitu pergeseran tempat ke arah bawah tanpa permukaan bebas dan tidak
menimbulkan pergeseran horizontal. Hal ini umumnya terjadi karena perpindahan material
secara pelan-pelan di daerah massa yang ambles.

Klasifikasi bentuk lahan/alam


Satuan geomorfologi adalah semua bentang relief orde II & merupakan hasil kerja proses
endogen. Sedangkan satuan bentuk lahan adalah bentang relief orde III & merupakan hasil
kerja proses eksogen. Ada beberapa jenis bentuk lahan yaitu
1) Bentuk lahan vulkanik
2) Bentuk lahan struktural
3) Bentuk lahan proses pelarutan
4) Bentuk lahan proses denudasional
5) Bentuk lahan proses fluvial
6) Bentuk lahan proses marin
7) Bentuk lahan proses glacial
8) Bentuk lahan proses angin

BENTANG ALAM STRUKTURAL


1. Struktur Mendatar
a. Plain (Dataran): Morfologi datar dengan kemiringan <5 - 10o, umumnya berada di
tepi laut; mempunyai bidang perlapisan horisontal. Dibagi menjadi 2, dataran
rendah jika < 500 kaki dan dataran tinggi jika > 500 kaki.
b. Plateau: Morfologi pegunungan berpuncak datar/hampir datar, kemiringan <5 - 10o,
dibatasi sekelilingnya oleh jurang-jurang terjal hampir tegak; umumnya berada di
tengah daratan/benua; dengan kemiringan perlapisan horisontal.
c. Messa: Plato yang tererosi, lebarnya lebih sempit
d. Butte: Keberlanjutan erosi messa, tingginya lebih besar daripada lebarnya
e. Pinnacle: Butte yang tererosi, bentuknya seperti bukit jarum

2. Struktur Miring
Bukit yang miring berdasarkan sudut kemiringannya dapat dibedakan menjadi :
a. Cuesta : Scrap slopenya lebih curam, dan
dip slopenya lebih landai
b. Hogback : Sudut antara kedua sisi relatif
sama, sehingga hampir simetris
c. Homoklin : memiliki rentan sudut
diantara hogback dan cuesta

3. Struktur Lipatan
Berdasarkan kedudukan axial plane, lipatan dibagi menjadi 4 :

Berdasarkan bentuknya, lipatan dibedakan menjadi :


a. Concentric Fold h. Harmonic Fold
b. Similar Fold i. Disharmonic Fold
c. Chevron Fold j. Open Fold
d. Isoclinal Fold k. Kink Fold, terbagi atas :
e. Box Fold - Monoklin
f. Fan Fold - Homoklin
g. Closed Fold - Terrace

4. Struktur Patahan
BENTANG ALAM KARST

Topografi karst adalah suatu topografi yang terbentuk pada daerah dengan litologi
berupa batuan yang mudah larut. Faktor yang mempengaruhi bentang alam karst :
Faktor Fisik 1. Ketebalan batu gamping
2. Porositas dan permeabilitas
3. Intensitas struktur (kekar)
Faktor Kimiawi 1. Kondisi kimia batuan
2. Kondisi kimia media pelarut
Faktor Biologis Aktivitas tumbuhan dan mikrobiologi
Faktor Iklim dan Lingkungan Adanya lembah dan curah hujan tinggi

Kondisi batuan yang menunjang terbentuknya topografi karst ada 4, yaitu :


1. Mudah larut dan berada di atau dekat permukaan
2. Masif, tebal dan terkekarkan
3. Berada pada daerah dengan curah hujan tinggi
4. Dikelilingi lembah

Bentuk Morfologi Karst


a. Bentuk Konstruksional
Terbentuk akibat proses pelarutan batu gamping atau pengendapan mineral karbonat
yang dibawa oleh air. Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Bentuk bentuk minor
- Lapies, bentuk tidak rata pada batu gamping akibat adanya proses pelarutan dan
penggerusan
- Karst split, celah pelarutan yang terbentuk di permukaan
- Parit karst, alur pada permukaan yang memanjang membentuk parit atau disebut
juga karst split yang memanjang
- Palung karst, alur pada permukaan batuan yang lebar dan besar. Terbentuk karena
proses pelarutan, kedalaman > 50 cm
- Speleotherms, hiasan pada gua yang merupakan endapan CaCO3 yang mengalami
presipitasi pada air tanah yang membawanya masuk ke dalam gua (stalagtit di atas,
stalagmit di bawah)
- Fitokarst, permukaan yang berlekuk lekuk dengan lubang yang saling berhubungan,
terbentuk karena adanya aktivitas biologis yaitu algae yang tumbuh di dalam
batugamping.
2. Bentuk bentuk mayor
- Surupan (doline), depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter mulai dari
beberapa meter sampai beberapa kilometer. Kedalamannya bisa mencapai ratusam
meter dan mempunyai bentuk bundar atau lonjong
- Uvala, gabungan dari beberapa doline
- Polje, depresi tertutup yang besar dengan lantai datar dan dinding curam. Bentuknya
tidak teratur dan biasanya memanjang searah jurus perlapisan
- Jendela karst, lubang pada atap gua akibat runtuh yang menghubungkan dengan
udara luar
- Lembah karst, lembah atau alur besar, terbentuk oleh aliran permukaan yang
mengerosi batuan yang dilaluinya.
b. Bentuk Sisa Pelarutan
Terbentuk karena pelarutan dan erosi sudah berlangsung sangat lanjut sehingga
meninggalkan sisa erosi yang khas pada daerah karst.
- Kerucut karst, bukit karst yang berbentuk kerucut, berlereng terjal dan dikelilingi
oleh depresi
- Menara karst, bukit sisa pelarutan dan erosi yang berbentuk menara dengan lereng
yang terjal tegak atau menggantung, terpisah satu dengan yang lainnya dan dikelilingi
dataran aluvial

BENTANG ALAM FLUVIAL


Bentang alam yang terdiri di dalamnya berhubungan dengan proses adanya air yang
membentuk suatu morfologi di suatu daerah, biasanya sungai.

1. Meander, belokan tajam pada sungai, biasanya terjadi pada dalam suatu rangkaian, yang
disebabkan karekteristik dari aliran air. Meander terbentuk pada aliran endapan sedimen
dan berhenti diatas aliran karena terhalang.
2. Meander cut off, meander cutoff merupakan meander yang terbentuk akibat aliran yang
melewati bagian sempit dari leher meander, di mana aliran ke bawah telah berpindah dari
meander yang telah melambat dan meander berikutnya telah mengambil aliran tersebut.
3. Flood Plain, adalah suatu level area pada daratan untuk memprediksi banjir dari tubuh
air yang berdekatan. Flood plain digambarkan dari frekuensi banjir yang sudah terjadi.
4. Stream divide, merupakan pembagian arus sungai berdasarkan dasar sungai dan arah
alirannya tersebut. Pembagian tersebut, yaitu branch, beck, burn, creek, kill, lick, rill,
river syke, bayou, rivulet, run.
5. River terrace, merupakan teras sungai yang tampak sepanjang sisi lembah, biasanya
sejajar dengan tembok lembah. Kebanyakan terraces terbentuk ketika erosi pada sungai
meningkat dan melewati flood plain.
6. Channel Bar, adalah endapan sungai yang terdapat pada tengah alur sungai.
7. Point bar, adalah endapan sungai yang terdapat pada tepi alur sungai.
8. Natural levees, merupakan pemanjangan dari tanggul terdiri dari pasir dan lanau dan
terendapkan sepanjang tepi sungai selama masa banjir.
9. Back Swamp, merupakan rawa yang mengalami penurunan area floodplain antara
natural levees dan pada tepi floodplain
10. Braided stream, adalah arus yang mengalir pada beberapa terusan yang terbagi dan
yang bersatu. Braided stream terbentuk pada bagian hilir sungai yang memiliki slope
hampir datar-datar, alurnya luas, dan dangkal.
11. Oxbow lake, merupakan meander pada awalnya karena adanya pemotong pada arus
akibat pelurusan air, maka terbentuklah struktur seperti tapal kuda, struktur ini
dinamakan oxbow lake.
12. Crevasse splay, merupakan kenampakan roman muka bumi yang terbntuk akibat arus
berlebih memotong levee dan endapan sedimen pada floodplain. Hal ini dapat membuat
endapan yang sangat besar sehingga menjadi delta.
13. Alluvial fan, berbentuk seperti kipas, merupakan akumulasi dari endapan alluvial pada
mulut jurang atau aliran anak sungai dengan arus utama.
14. Channel fill, merupakan akumulasi pasir detritus pada arus di mana kapasitas
transportasi dari air tidak mampu untuk memindahkan material secara berulang.
15. Overbank, merupakan penggambaran dari tipe endapan alluvial atau sediment yang
terendapkan pada floodplain di sungai. Biasanya endapan berbutir halus.
16. Flood basin, merupakan daerah di bawah permukaan air selama air tinggi karena banjir
pada daerah tertentu.

BENTANG ALAM VOLKANIK


Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme.
Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber tenaga
magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya.
Lalu apa yang disebut magma? Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi
yang terdapat di dalam kulit bumi, terjadi dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di
dalamnya. Magma terjadi akibat adanya tekanan di dalam bumi yang amat besar, walaupun
suhunya cukup tinggi, tetapi batuan tetap padat. Jika terjadi pengurangan tekanan, misalnya
adanya retakan, tekanannya pun akan menurun sehingga batuan tadi menjadi cair pijar atau
disebut magma.
Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi. Jika
gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan magma
yang bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Ekstrusi magma
inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkan. Hal ini berarti intrusi magma
tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil intrusi magma yang bisa
mencapai ke permukaan bumi. Namun yang perlu diingat bahwa intrusi magma bisa
mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan berupa
pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan
bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung api), yaitu:
a. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat
penurunan suhu yang sangat lambat.
b. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan
lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara
permukaan atasnya tetap rata.
c. Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan
batuan.
d. Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan
litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
e. Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.
f. Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur
magma sampai ke permukaan bumi.

Tentunya Anda masih ingat bahwa jika aktivitas magma mencapai ke permukaan bumi,
maka gerakan ini dinamakan ekstrusi magma. Jadi ekstrusi magma adalah proses keluarnya
magma ke permukaan bumi. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung
api. Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bias terjadi di lautan. Oleh
karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma dibagi
dalam tiga macam, yaitu:
a. Ekstrusi linier, lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk
deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api
di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
b. Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga
magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow
Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.
c. Ekstrusi sentral, melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-
gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.

Gejala Paska Vulkanis


Pada saat gunung berapi meletus, memuntahkan bahan material dari perut bumi ke
permukaan bumi. Bahan yang dikeluarkan gunung api yang meletus bias berupa wujud padat,
wujud cair dan gas. Wujud padat seperti : batu besar (bom), batu kecil (lapili), pasir, abu, dan
batu apung. Wujud cair bisa berupa lava (aliran magma ke permukaan bumi dengan suhu
tinggi), lahar panas (lumpur panas campuran lava dan air), mata air panas periodik (geyser),
dan mata air mineral (makdani). Sedangkan wujud gas bisa berupa gas belerang (solfatar),
gas nitrogen, gas asam arang (mofet), dan uap air (fumarol). Bahan yang keluar dari gunung
api; yang padat disebut efflata, yang cair disebut effusive dan berupa gas disebut ekshalasi.
Manfaat Vulkanisme :
1. Menyuburkan tanah
2. Bahan galian
3. Objek Wisata
4. Penangkap air hujan

BENTANG ALAM EOLIAN

Bentang alam eolian merupakan bentang alam yang dibentuk karena aktivitas angin.
Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir. Gurun pasir sendiri lebih
diakibatkan adanya pengaruh iklim. Gurun pasir diartikan sebagai daerah yang mempunyai
curah hujan rata-rata kurang dari 26 cm/tahun. Gurun pasir tropik terletak pada daerah antara
350 LU sampai 350 LS, yaitu pada daerah yang mempunyai tekanan udara tinggi dengan
udara sangat panas dan kering. Gurun pasir lintang rendah terdapat di tengah-tengah benua
yang terletak jauh dari laut atau terlindung oleh gunung-gunung dari tiupan angin laut yang
lembab sehingga udar yang melewati gunung dan sampai pada daerah tersebut adalah udara
yang kering.

Macam-Macam Bentang Alam Eolian


Dilihat dari proses pembentukannya, bentang alam eolian dapat dikelompokkan menjadi 2,
yaitu bentang alam akibat proses erosi oleh angin dan bentang alam akibat prose
pengendapan oleh angin.

A. Bentang alam Eolian Akibat Proses Erosi


Proses erosi oleh angin dibedakan menjadi 2, yaitu deflasi dan abrasi. Bentang alam yang
disebabkan oleh proses erosi ini juga dibedakan menjadi 2 yaitu bentang alam hasil proses
deflasi dan bentang alam hasil proses abrasi.

Bentang Alam Hasil Proses Deflasi


Bentang alam hasil proses deflasi dibedakan menjadi 3 macam:
1. Cekungan Deflasi (Deflation basin)
Cekungan deflasi merupakan cekungan yang diakibatkan oleh angin pada daerah yang
lunak dan tidak terkonsolidasi atau material-material yang tersemen jelek. Cekungan
tersebut akibat material yang ada dipindahkan oleh angin ke tempat lain. Contoh
cekungan ini terdapat di Gurun Gobi yang terbentuk karena batuan telah diurai oleh
adanya pelapukan. Cekungan ini mempunyai ukuran antara 300 m - > 45 km
panjangnya dan dari 15 - 150 m dalamnya.
2. Lag Gravel
Deflasi terhadap debu dan pasir yang ditinggalkan merupakan material yang kasar
(gravel, bongkah dan fragmen yang besar), disebut lagstone. Akumulasi seperti itu
dalam waktu yang lama bisa menjadi banyak dan menjadi lag gravel atau bahkan
sebagai desert pavement, dimana sisa-sisa fragmennya berhubungan satu sama lain
saling berdekatan.
3. Desert varnish
Beberapa lagstone yang tipis, mengilat, berwarna hitam atau coklat dan
permukaannya tertutup oleh oksida besi dikenal desert varnish.

Bentang Alam Hasil Prose Abrasi


1. Ventifact
Beberapa sisa batuan berukuran bongkah – berangkal yang dihasilkan oleh abrasi
angin yang mengandung pasir akan membentuk einkanter (single edge) atau
dreikanter (three edge). Einkanter terbentuk dari perpotongan antara pebble yang
mempunyai kedudukan tetap dengan arah angin yang tetap/konstan. Dreikanter
terbentuk dari perpotongan antara pebble yang posisinya overturned akibat
pengrusakan pada bagian bawah dengan arah angin yang tetap atau dapat juga
disebabkan oleh arah angin yang berganti-ganti terhadap pebble yang mempunyai
kedudukan tetap, sehingga membentuk bidang permukaan yang banyak.
2. Polish
Polish ini terbentuk pada batuan yang mempunyai ukuran butir halus, digosok oleh
angin yang mengandung pasir (sand blast) atau yang mengandung silt (silt blast)yang
mempunyai kekuatan lemah, sehingga hasilnya akan lebih mengkilat, misalnya pada
kuarsit akibat erosi secara abrasi akan lebih mengkilat.
3. Grooves
Angin yang mengadung pasir dapat juga menggosok dan menyapu permukaan batuan
membentuk suatu alur yang dikenal sebagai grooves.
4. Sculpturing (Penghiasan)
Batu jamur (mushroom rock) yaitu batu yang tererosi oleh angin yang mengandung
pasir sehingga bentuknya menyerupai jamur (mushroom).
5. Yardang
Pada batuan yang halus, abrasi oleh angin secara efektif memotong sepanjang alur
rekahan membentuk bentukan sisa yang berdiri memanjang yang disebut yardang.
Kehadiran rekahan-rekahan mempunyai pengaruh penting pada orientasi beberapa
yardang. Material yang halus tertransport sedangkan lapisan yang resisten membentuk
perlapisan dengan material lain yang kurang kompak.

B. Bentang Alam Hasil Pengendapan Angin


Jika kekuatan angin yang membawa material berkurang atau jika turun hujan, maka
material-material yang terbawa oleh angin akan diendapkan. Bentang alam hasil proses
pengendapan oleh angin ini dibedakan menjadi 2 yaitu: dune dan Loess
A. Dune
Dune adalah suatu timbunan pasir yang dapat bergerak atau berpindah, bentuknya tidak
dipengaruhi oleh bentuk permukaan ataupun rintangan. Berdasarkan ukurannya, hasil
proses pengendapan material pasir, yaitu ripples, dunes dan megadunes
  Ripples lebar berukuran 5 cm - 2m dan tinggi 0,1 – 5 cm
 Dunes lebar 3 – 600 m dan tinggi 0,1 – 15 m
 Megadunes lebar 300 – 3 km dan tinggi 20 – 400 m
Klasifikasi menurut Emmon‟s (1960) bentuk-bentuk dune dapat bermacam-macam,
tergantung pada banyaknya pertambahan pasir, pengendapan di tanah, tumbuh-tumbuhan
yang menghalangi dan juga arah angin yang tetap. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka tipe-
tipe dune digolongkan menjadi :
1. Lee dune (Sand Drift)
Lee dune/sand drift adalah dune yang berkembang memanjang, merupakan punggungan
pasir yang sempit, berada di belakang batuan atau tumbuh-tumbuhan. Dune ini
mempunyai kedudukan tetap, tetapi dengan adanya penambahan jumlah pasir yang
banyak maka dapat juga menjadi jenis dune yang bergerak dari ujung sand drift.
2. Longitudinal dune
Longitudinal dune mempunyai arah memanjang searah dengan arah angin yang efektif
dan dominan. Terbentuk karena angin tertahan oleh rumput atau pohon-pohon kecil.
Kadang-kadang berbentuk seperti lereng dari suatu lembah.
3. Barchan
Barchan terbentuk pada daerah yang terbuka, tak dibatasi oleh topografi/tumbuh-
tumbuhan dimana arah angin selalu tetap dan penambahan pasir terbatas dan berada di
atas batuan dasar yang padat. Barchan ini berbentuk koma dengan lereng yang landai
pada bagian luar, serta mempunyai puncak dan sayap.
4. Seif
Seif adalah longitudinal dune yang berbentuk barchan dengan salah satu lengannya jauh
lebih panjang akibat kecepatan angin yang lebih kuat pada lengan yang panjang.
Misalnya di Arabian Sword, seif berasosiasi dengan barchan dan berkebalikan antara
barchan menjadi seif. Perubahan yang lain misalnya dari seif menjadi lee dune.
5. Transversal dune
Transversal dune terbentuk pada daerah dengan penambahan pasir yang banyak dan
kering, angin bertiup secara tetap misalnya pada sepanjang pantai. Pasir yang banyak itu
akan menjadi suatu timbunan pasir yang berupa punggungan atau deretan punggungan
yang melintang terhadap arah angin
6. Complex dune
Complex dune terbentuk pada daerah dengan air berubah-ubah, pasir dan vegetasi agak
banyak. Barchan, seif dan transversal dune yang berada setempat-tempat akan
berkembang sehingga menjadi penuh dan akan terjadi saling overlap sehingga akan
kehilangan bentuk-bentuk aslinya dan akan mempunyai lereng yang bermacan-macam.

B. Loess
Daerah yang luas tertutup material-material halus dan lepas disebut Loess. Beberapa
endapan loess yang dijumpai di Cina barat mempunyai ketebalan sampai beberapa ratus
meter. Sedangkan di tempat lain kebanyakan endapan loess tesebut hanya mencapai beberapa
meter saja. Beberapa endapan loess menutupi daerah yang sangat subur. Penyelidikan secara
mikroskopis memperlihatkan bahwa loess berkomposisi partikel-partikel angular dengan
diameter kurang dari 0,5 mm terdiri dari kuarsa, feldspar, hornblende dan mika. Kebanyakan
butiran-butiran tersebut dalam keadaan segar atau baru terkena pelapukan sedikit.
Kenampakan itu menunjukkan bahwa loess tersebut merupakan hasil endapan dari debu dan
lanau yang diangkut dan diendapkan oleh angin.

BENTANG ALAM PANTAI

Aktivitas marine sering dipengaruhi\ aktivitas fluvial sehingga sering disebut sebagai
fluvio – marine. Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas gerakan air laut,
baik pada tebing curam, pantai berpasir, pantai berkarang maupun pantai berlumpur. Gerakan
tersebut meliputi pasang surut, arus maupun ombak.
Semakin dangkal laut maka akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam
daerah pantai, dan semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya bentang
alam di daerah pantai., dan Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang
lahan daerah pantai juga dipengaruhi oleh:
a. Struktur, tekstur, dan komposisi batuan.
b. Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah sekitar pantai
tersebut.
c. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan oleh tenaga
dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan arus laut.
d. Proses geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan bentang alam
di permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme, diastrofisme, pelipatan,
patahan, dan sebagainya.
e. Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan organisme
yang ada di laut.

Klasifikasi pantai menurut Johnson (1919 Vide Thornbury, 1964), berdasarkan genesa
dibagi menjadi 4 macam pantai yaitu:
1. Pantai tenggelam (submergence coast), terjadi karena tenggelamnya daratan atau naiknya
muka air laut. Contoh : Pantai Ria (terjadi akibat erosi fluvial), Pantai Fjord (terjadi
akibat glasiasi)
2. Pantai naik (emergence coast), pantai ini terjadi akibat majunya garis pantai atau
turunnya muka air laut.
3. Pantai netral , adalah pantai yang tidak mengalami penenggelaman atau penurunan.
Contoh: Pantai delta, Pantai volkanik, Pantai terumbu koral
4. Pantai campuran (compound)
Pantai tenggelam Pantai naik Pantai campuran
Pantai netral
(Submerge coast) (emergence coast) (compound)
 Dimukapantai  Dimuka pantai  Garis pantai relatif  Pantai
ada pulau terbentuk undak- lurus menunjukan
 Garis pantai tidak undak pantai dan  Pantai landai, undak pantai
teratur gosong pasir atau ombak tidak besar  Lembah
 Teluk dalam tanggul-tanggul.  Kadang-kadang tenggelam, akibat
 Lembah-lembah  Garis pantai relatif terbentuk delta, turun dan naiknya
turun lurus bila suplai material muka air laut.
 Relief relatif melimpah
rendah

Beberapa bentuk alam pantai


1. Gua laut (sea caves), terbentuk karena cliff mengalami erosi bawah (under cutting) oleh
pukulan gelombang arus.
2. Celah (cliff), erosi oleh gelombang atau arus yang menimpa retakan atau patahan
menyebabkan terbentuknya celah di pantai.
3. Teras-teras (wave cut terraces), terjadi karena dasar laut dangkal tererosi, Permukaan
menjadi rata kemudian terangkat.
4. Stack yaitu tiang-tiang baru yang terpisah dari daratan.tersusun dari batuan yang resisten
sehingga bertahan dari pukulan gelombang.
5. Arc yaitu batuan berlubang tembus akibat kikisan gelombang,tersusun dari batuan yang
lunak(tidak resisten).
6. Tanjung (Headland) yaitu batuan daratan resisten yang menjorok ke laut akaibat erosi
gelombang,terdiri atas batuan lava dan breksi.
7. Gisik (beach), merupakan suatu bentuk pengendapan yang terjadi di pantai. Gisik
terletak tinggi di atas pantai belakang atau pada posisi lainnya pada pantai depan.
Kadang-kadang gisik ini terlihat seperti jembatan yang bertingkat-tingkat turun ke arah
laut. Material pada gisik ini terdiri dari kerikil yang bulat-bulat, kerikil yang kasar
(gravel), dan pasir.
8. Gosong pasir(bar), merupakan endapan pasir atau kerikil di laut sejajr garis pantai
9. Off shore bar(barrier bar) terdapat di laut lepas,hasil pengendapan backswash
10. Laguna(lagoon), laut dangkal antara daratan dan off shore bar;
11. Tombolo, endapan yang menghubungkan daratan dengan pulau, sebagai akibat reflaksi
gelombang karena rintangan pulau tersebut.
12. Gumuk pasir pantai (coast dunes), adalah timbunan pasir dipantai sebagai akibat hasil
aktivitas angin dan vegetasi.
a. Free dunes, timbunan pasir di pantai oleh pengendapan angin tanpa di
bantu vegetasi;
b. Impended dunes, timbunan pasir di pantai oleh pengendapan angin dan vegetasi
atau topografi kasar.
BENTANG ALAM GLASIAL
Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial,
dimana proses glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser.
Menurut flint (1957) gletser adalah massa es dan tubuh es yang terbentuk karena
rekristalisasi dari salju dan lelehan air yang secara keseluruhan atau sebagian teletak dalam
suatu lahan dan memberikan kenampakan tersendiri, yaitu suatu bentukan gerakan. Beberapa
hal yang penting dalam gletser diantaranya adalah:
 Keadaan daerah
 Proses

 Dan endapan yang terbentuk di tepi perbatasan gletser (moraine)
 Ada dua tipe bentang alam glasial, diantaranya yaitu:
1. Alpine Glaciation → terbentuk pada daerah pegunungan.
2. Continental Glaciation → bila suatu wilayah yang luas tertutup gletser.

Tipe- tipe gletser diantaranya:


1. Valley Glasier
Merupakan gletser pada suatu lembah dan dapat mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah. Pada valley glacier juga terdapat ankak-anak sungai. Valley Glacier
terdapat pada alpine glaciation.
2. Ice Sheet
Merupakan massa es yang tidak mengalir pada valley glacier tetapi menutup dataran
yang luas biasanya > 50.000 kilometer persegi. Ice sheet terdapat pada continental
glaciation yaitu pada Greenland dan Antartika
3. Ice cap
Merupakan ice sheet yang lebih kecil, terdapat pada daerah pegunungan seperti valley
glacier contohnya di Laut Arktik, Canada, Rusia dan Siberia. Ice sheet dan ice cap
mengalir ke bawah dan keluar dari pusat (titik tertinggi)
4. Ice berg
Ice shet yang bergerak kebawah karena pengaruh gravitasi dan akhirnya hilang /
terbuang dalam jumlah besar, bila mengenai tubuh air maka balok-balok es tersebut akan
pecah dan mengapung bebas di permukaan air, hal ini disebut ice berg.

Proses Pembentukan Gletser


Snowfall terbentuk dari bubuk salju yang warnanya terang, dengan udara yang terjebak
diantara keenam sisinya (snowflakes). Snowflake akan mengendap pada suatu tempat dan
mengalami kompaksi karena berat jenisnya dan udara keluar. Sisi-sisi snowflakes yang
jumlahnya enam akan hancur dan berkonsolidasi menjadi salju yang berbentuk granular
(granular snow) lalu mengalami sementasi membentuk es geltser (glacier ice). Transisi dari
bentuk salju menjadi gletser dinamakn firn.
Bentuklahan (Morfologi) Bentukan Asal Proses Glasial

a. Bentang Alam Karena Proses Erosi


Bentang alam karena prose erosi yang berasosiasi dengan alpine glaciations yaitu yang
terbentuk pada daerah pegunungan.
Glacier valley → berbentuk U karena proses glasial
→ berbentuk V karena erosi sungai.
Lembah terbentuk karena sungai mengalami pelurusan oleh aliran air akibat hantaman
massa es yang tidak fleksibel. Bentang alam akibat erosi yang terbentuk pada alpine
glaciation antara lain :
1. Hanging valley
Ketika gletser tidak terlihat lagi, anak sungai yang tersisa menyisakan hanging valley
yang tinggi diatas lembah utama. Meskipun proses glasial membentuk lembah menjadi
lurus dan memperhalus dinding lembah, es meyebabkan permukaan batuan dibawahnya
terpotong menjadi beberapa bagian, tergantung resistensinya terhadap erosi glasial.
2. Truncated Spurs
Merupakan bagian bawah tepi lembah yang terpotong triangular faced karena erosi
glasial. Makin tebal gletser makin besar erosi pada bagian bawah lantai lembah. Makin
besar erosi maka mengakibatkan pendalaman lembah dan anak sungainya sedikit.
3. Cirques
Merupakan sisi bagian dalam yang dilingkari glacier valley, berisi gletser dari glacier
valley yang tumpah ke bawah. Terbentuk karena proses glasial, pelapukan dan erosi
dinding lembah.
4. Rock basin lake
Air meresap pada celah batuan, membeku dan memecah batuan sehingga lapisan batuan
kehilangan bagiannya, digantikan es dan ketika melelh kembali terbentuk rock basinlake.
5. Bergschrund
Merupakan batuan yang telah pecah, berguling-guling dan jatuh ke glacier valley lalu
jatuh ke crevasse.
6. Aretes
Merupakan sisi dinding lembah yang mengalami pemotongan dan pendalaman sehingga
bagian tepinya menjadi tajam, karena proses frost wedging.
7. Horn
Merupakan puncak yang tajam karena cirques yang terpotong / ada bagian yang hilang
karena erosi ke arah hulu pada beberapa sisinya.
8. Crevasses
Merupakan celah yang lebar (terbuka). Bila celah tertutup (sempit) disebut closed
crevasses.

b. Bentang Alam Karena Proses Pengendapan Gletser


1. Moraines
Merupakan till yang terbawa jauh glacier dan tertinggal / mengendap setelah glacier
menyusut. Material-material lepas yang jatuh dari lereng yang terjal sepanjang valley
glacierterakumulasi pada sepanjang sisi es.
a. Lateral Moraines → Moraines yang tertimbun sepanjang sisi gletser
b. Medial Moraines → Gabungan anak-anak sungai yang dekat Lateral Moraines
membawa gletser turun sepanjang sisi till, dari atas tampak seperti multilane highway
(lintasan-lintasan pada daerah tinggi).
c. End Moraines → Tepi till yang tertimbun sepanjang sisi es, merupakan terminus yang
tersisa yang tetap selama beberapa tahun, mudah dilihat. Valley glacier membentuk
end moraines yang berbentuk seperti bulan sabit.
 Terminal Moraines → End Moraines yang terbentuk karena terminus bergerak
maju jauh dari es.

 Recessional Moraines → End Moraines yang terbentuk karena terminus tidak
mengalami perubahan (tetap).

 Ground Moraines → Till yang tipis, seperti lapisan-lapisan karena batuan yang
 terseret aleh gletser lalu mengendap.
2. Till
Merupakan batuan yang hancur dari dinding lembah yang terendapkan mengisi valley
glacier, berasal dari ice sheet membawa fragmen batuan yang terkikis (fragmennya
lancip) karena bertabrakan dan saling bergesek dengan batuan lain. Berukuran clay-
boulder, unsorted.
3. Drumlin
Merupakan ground moraines yang terbentuk kembali seperti alur-alur sungai lembah till,
bentuknya seperti sendok terbalik. Porosnya sejajar dengan arah gerakan es. Dihasilkan
oleh ice sheet yang tertransport jauh dan terbentuk kembali menjadi endapan till setelah
melalui lereng yang dangkal.
4. Erratic
Merupakan es yang berukuran boulder yang kemudian tertransport oleh es yang berasal
dari lapisan batuan yang jauh letaknya.
GEOGRAFI BUDAYA
GEOGRAFI BUDAYA

BUDAYA DAN KEBUDAYAAN


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia. Beberapa ahli menyampaikan pendapatnya tentang
kebudayaan, yaitu :
 Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.

 Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.

 Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak.
1. Gagasan (Wujud ideal)
2. Aktivitas (tindakan)
3. Artefak (karya)

Elemen atau Komponen Kebudayaan


Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut
ahli antropologi Cateora, yaitu :
1. Kebudayaan material
2. Kebudayaan nonmaterial
3. Lembaga sosial
4. Sistem kepercayaan
5. Estetika
6. Bahasa

Penetrasi Kebudayaaan
Masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan
dapat terjadi dengan dua cara:
a. Penetrasi damai (penetration pasifique)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh
kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut
tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat.
Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya
masyarakat. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan :
1. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru
tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi
Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan
kebudayaan India.
2. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan
baru.
3. Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya
sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.

b. Penetrasi kekerasan (penetration violante)


Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya,
masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan
sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam
masyarakat

EVOLUSI MAKHLUK HIDUP


Perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama:
variasi, reproduksi, dan seleksi.
A. Dryopithecus banyak ditemukan di Afrika yang hidup
pada permulaan Miocen ( 22 – 5,2 juta th.yl).
dryopithecus berjalan dengan empat kaki dan tidak ada
bukti sama seperti kera-kera besar yg masih hidup sampai
sekarang (gorilla, simpanse, orangutan dll.) ). Fosil yg
ditemukan di Eropa berumur + 16 juta th.yl. pertengahan
miocen dianggap hidup di hutan.

B. Sivapithecus (dari dewa Siwa) yaitu nama yang


diberikan kepada kelompok kera dari kaki bukit
Siwalik pegunungan Himalaya di Pakistan dan
beberapa jenis yang hampir sama ditemukan di Eropa
Timur dan Asia, tetapi tidak secara jelas ditemu-kan di
Afrika, Eropa Barat ataupun Eropa tengah. Berbeda
dengan Dryopithecus, bahwa Sivapithecus hidup lebih
dekat ke tanah dan memiliki gigi yang lebih kuat dan
rahan yang besar. Ramapithecus bentuk fisiknya lebih
dekat dengan orangutan.
C. Ramapithecus hidup + 16 jt th.yl. memiliki taring lebih
pendek dibanding mahluk pendahulunya dan memiliki
kesamaan dengan manusia. Ramapithecus dianggap
sebagai mahluk (ho-minid) purba yang mendekati fisik
gorilla sekarang, tetapi dengan bentuk fisik yang lebih
kecil.

D. Australopithecus, Asal usul homonisasi, ditunjukkan oleh


kemunculan makhluk-mahluk menyerupai ma-nusia, yakni
sekitar 3 atau 4 juta tahun yl. Pada masa itu, beberapa jenis
makhluk telah berkembang di bagian Timur dan Selatan
Afrika, di antaranya dari keluarga Australopithecus. Makhluk
ini berpostur pendek, tidak lebih dari anak yg berusia di
bawah 13 tahun; berjalan condong ke depan, tinggal, dan
bergerak di tanah.

E. Homo (Pithecanthropus) Erectus

F. Homo neanderthal
Makhluk yg paling dekat ke kemunculan manusia modern
sekitar 200.000 tahun yg lampau, yaitu makhluk dengan nama
Homo neanderthalensis atau manusia Neanderthal. Manusia
ini ditemukan tengkoraknya pada tahun 1856 di lembah
sungai Neander dekat Dusseldorf, Republik Jerman

G. Homo cro-magnon
Sekitar 35.000 tahun yang lampau hominid yang masih
bertahan yaitu Cro-Magnon, dan tergolong kedalam genus
Homo Sapiens. Sebagai pemburu nomadik, Cro-Magnon
bermigrasi ke Eropa dari Timur Tengah; mereka menghuni
wilayah pantai Mediteranean (Laut Tengah) dan terpencar
pula ke pedalaman sampai memasuki daerah Tundra,
suatudaerah miskin tumbuhan di batas glasial Eropa.
RAS MANUSIA
Ras Manusia disebut karakteristik luar yang diturunkan secara genetik dan membedakan
satu kelompok dari kelompok lainnya. Selain warna kulit sebagai ciri yang paling menonjol
untuk menen-tukan ras manusia, maka ras ciri-ciri fisik lainnya dapat pula dija-dikan dasar
untuk mengetahui ras, yaitu :
Bentuk badan; Bentuk dan warna mata;
Bentuk kepala; Bentuk dan warna rambut;
Bentuk muka & tulang rahang bawah; Bentuk bibir.
Bentuk hidung;
Warna kulit manusia sangat tergan-tung dari ras atau keturunannya. Misalnya, Negroid
memiliki kulit yg hitam, Kaukasoid memiliki kulit putih, bangsa Polynesia atau Indian berku-
lit kemerahan, Cina (oriental) berkulit kuning langsat, dan orang Melayu berkulit sawo
matang. Warna kulit ini ditentukan oleh pigmen yang terdiri dari eumelanin dan feomelanin .
Eumelanin adalah pigmen hasil oksidasi yg berwarna cokelat tua sedangkan feomelanin
adalah pig-men hasil reduksi yg ber-warna kuning krem.
  Ras Negroid hanya memiliki eumelanin;
 Ras Kaukasoid (Eropa) hanya feomelanin,

 Ras Mongoloid (Orang Cina, Jepang dan Orang Melayu), memiiki kedua jenis pigmen
tersebut. Oriental (Cina dan Jepang), feomelanin lebih besar dari eumelanin sehingga
berwarna kuning langsat. Orang Melayu feomelanin lebih kecil dibandingkan
Eumelanin, sehingga berwarna sawo matang.

Jenis jenis ras di dunia (Men. A.L. Krober)


1. Ras Utama
a. Ras Negroid
Ras Negroid adalah ras manusia yg ter-utama mendiami benua Afrika di sebelah
selatan gurun Sahara sampai Afrika Selatan. Keturunan mereka banyak men-diami
Amerika Utara, Amerika Selatan dan juga Eropa serta Timur Tengah. Ciri ciri :
 Berkulit hitam  Bibir tebal
 Tinggi  Kelopak mata lurus
 Berambut Keriting

b. Ras Kaukasoid (Kulit Putih)

Anggota ras Kaukasoid biasa disebut "kulit putih", namun tidak selalu benar.
Misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Kaukasoid,
walaupun mereka berambut keriting dan berkulit hitam. Namun tengkoraknya lebih
mirip tengkorak anggota ras Kaukasoid. Ras Kaukasoid adalah ras manusia yg
sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan dan India
Utara. Ketu-runan mereka sekarang telah menetap di Australia, Amerika Utara,
sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru. Ciri-cirinya :
 Hidung Mancung  Rambut pirang sampai coklat kehitaman
 Kulit pulit  Kelopak mata lurus
c. Ras Mongoloid (Kulit kuning)
Ras Mongoloid adalah ras manusia yg sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia
Timur, Asia Tenggara, Madagas-kar di lepas pantai timur Afrika, bebera-pa bagian
India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania.
Anggota ras Mongoloid biasa disebut "berkulit kuning", namun tidak selalu benar.
Misalkan orang Indian di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara
seringkali berkulit coklat muda sampai coklat gelap (kita sendiri menyebutnya sawo
matang). Ciri-ciri Ras Mongoloid :
  Berambut hitam lurus
  Mempunyai tanda lahir (memar kebiruan pada bayi)
  Mempunyai lipatan pada mata yang disebut mata sipit
  Kulit kuning sampai sawo matang
 Bulu badan sedikit

2. Ras Khusus (tidak dapat diklasifikasikan ke dalam ras pokok)
a. Ras Australoid (orang Dravida, orang Papua, dan orang Australia)
Istilah "ras Australoid" untuk menunjuk fenotipe umum dari sebagian besar penghuni
bagian selatan India, Sri Lanka, Papua, kepulauan Melanesia dan Australia.
Dari segi fenotipe ciri khas utama "ras Austra-loid" ialah rambut keriting hitam dan
kulit hitam. Tetapi di Australia, terdapat anggota "ras Australoid" yang berambut
pirang dan tidak keriting tapi lurus.
b. Ras Khoisan
Walaupun Ras Khoisan (Bushman dan Hottentot) kulitnya berwarna hitam, tetapi
tidak dapat dimasukkan sebagai Ras Negroid. Ras Khoisan adalah ras manusia yang
mendiami daerah barat daya Afrika, terutama di Namibia, Botswana dan Afrika
Selatan. Meski jumlah anggota ras ini tinggal beberapa ratus ribu, ras ini adalah ras
yang sangat menarik sebab dianggap ras tertua atau cabang pertama yang berpisah
dari ras utama manusia lainnya
c. Ainu
Suku Ainu adalah masyarakat yg latar belakang budaya dan ras berbeda dengan etnis
Jepang. Mereka telah menghuni Hokkaido, Tohoku utara, kepulauan Kurile dan
Sakhalin. Tampilan fisik suku ainu umumnya lebih pendek dari orang Jepang. Tubuh
mereka kuat, proporsional, dengan mata coklat gelap, tulang pipi tinggi, hidung
pendek dan wajah lebar, rambut lebat dan berombak.
Karena pria suku Ainu tidak mencukur kumis sampai waktu tertentu, maka wajah
mereka pun lebat dengan jenggot dan kumis. Sementara rambut pria dan wanita suku
Ainu sama-sama dipotong sebahu. Bedanya, para wanita suku Ainu kerap menato
mulut, lengan, dan dahi mereka.
d. Negrito
Negrito sebagai penduduk asli Filipina dan Orang Semang di Malaysia (Semenanjung
Malaka )
e. Veddoid (pedalaman Sri Langka, Sumatera) Suku Rimbo (disebut juga orang kubu
atau Suku Anak Dalam) sebagai salah satu Ras Veddoid di Indonesia
GEOGRAFI
LINGKUNGAN
&
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
GEOGRAFI LINGKUNGAN & PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.

LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di
bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
2. Unsur Sosial Budaya
3. Unsur Fisik (Abiotik)

JENIS JENIS MASALAH LINGKUNGAN DI DUNIA


1. Pencemaran
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/
udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Ada
bebarapa jenis pencemaran di dunia yaitu :
a. Pencemaran air : Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan
evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat
internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air
adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, Akibatnya :
 Dapat menyebabkan banjir  Tanah Longsor
 Erosi  Dapat merusak Ekosistem sungai
 Kekurangan sumber air  Kerugian untuk Nelayan
  Dapat membuat sumber penyakit
b. Pencemaran udara : Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi
suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami
udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung
dan lokal, regional, maupun global.
c. Pencemaran Tanah : Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat (illegal dumping).

2. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti
SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
  Mempengaruhi kualitas air permukaan
 Merusak tanaman

 Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi
 kualitas air tanah dan air permukaan
 Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

3. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan
bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena
pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
  Peningkatan suhu rata-rata bumi

  Pencairan es di kutub

  Perubahan iklim regional dan global

  Perubahan siklus hidup flora dan fauna


 Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP


Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia
secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di
dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan.

Upaya yang Dilakukan Pemerintah


Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata
Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL
(Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Pada tahun 1991, pemerintah membentuk
Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3)
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL). d. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah


Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan
hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan
menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula
gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu
dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air
hujan.
b. Pelestarian udara
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan maupun pembakaran mesin
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC
maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika
c. Pelestarian hutan
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal
sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.
KEPENDUDUKAN
DAN
DINAMIKA PENDUDUK
KEPENDUDUKAN DAN DINAMIKA PENDUDUK

PENGANTAR DEMOGRAFI
Demografi berasal dari bahasa Yunani “demos/rakyat” dan “grafein/menggambar atau
menulis”.Demografi adalah ilmu pengetahuan yang mengumpulkan serta menyelidiki
catatan-catatan dan statistik penduduk untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan
dengan perkembangan, kepadatan, kematian, kelahiran, perpindahan , penyebaran penduduk.
Bapak Demografi, John Graunt, menganalisis data kelahiran dan kematian yang diperoleh
dari catatan kematian (bills of mortality) yang setiap minggunya diterbitkan oleh petugas
gereja.

SEJARAH KEPENDUDUKAN DUNIA


 Pada tahun 1650, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 500 juta. jadi diperlukan
waktu sekitar 1650 tahun menjadikan penduduk dunia dua kali lipat.

 Pada tahun 1850 penduduk dunia menjadi 1 milyar (1.000.000.000) jumlahnya. Dan
masih diperlukan waktu sekitar 200 tahun untuk menjadikan penduduk dua kali lipat dari
jumlah sebelumnya.

 Pada tahun 1930 penduduk dunia diperkirakan mencapai 2 milyar. Dengan demikian
hanya diperlukan waktu kurang dari 100 tahun untuk menjadi penduduk dunia dua kali
lipat sebelumnya.

 Pada Tahun 1976 penduduk dunia telah mencapai sekitar 4 milyar. Jadi hanya diperlukan
sekitar 36 tahun saja untuk melipatgandakan penduduk dunia dari jumlah sebelumnya

 Pada tahun 1985 penduduk dunia sudah mencapai 4,845 milyar jiwa. Dalam tempo
hanya 9 tahun saja pertambahan penduduknya mencapai 845 juta. Istilah population
explotion menggambarkan betapa hebatnya angka pertumbuhan penduduk dunia.

DISTRIBUSI PENDUDUK DUNIA

Peringkat 10 besar negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2013)


No Negara Jumlah penduduk (Jiwa)
1 Republik rakyat china 1.343.239.923
2 India 1.205.073.612
3 Amerika serikat 313.847.465
4 Indonesia 237.641.326
5 Brazil 205.716.890
6 Pakistan 190.291.129
7 Nigeria 170.123.740
8 Bangladesh 161.083.804
9 Rusia 138.082.178
10 Jepang 127.756.412
SENSUS PENDUDUK
Sensus berasal dari bahasa yunani yaitu cencere yaitu menghitung/ menaksir.Sensus
adalah suatu keseluruhan usaha dari pengumpulan penyusunan,pengolahan dan penerbitan
dari keterangan-keterangan yang bersifat demografis ekonomis dan sosial dari seluruh
penduduk suatu negara atau daerah teritorial tertentu pada suatu waktu tertentu atau jangka
waktu yang pendek.
Jenis sensus
1. Sensus penduduk
2. Sensus perumahan
3. Sensus pertanian/industri
Macam sensus
a. Sensus De Jure yaitu pencacahan yang hanya dikenakan kepada mereka yang benar-benar
berdiam atau bertempat tinggal di daerah atau negara yang bersangkutan.
b. Sensus De facto yaitu pencacahan yang dikenakan kepada setiap orang yang pada waktu
diadakan sensus berada di dalam daerah atau negara yang bersangkutan.
Metode sensus
1. Metode House Holder (Rumah Tangga), yaitu setiap rumah tangga diserahi oleh petugas
sensus suatu daftar untuk diisi oleh kepala rumah tangga itu sendiri. (dilakukan oleh
negara dengan penduduk bebas buta huruf)
2. Metode Canvasser, yaitu cara pencacahan dimana petugas sensus-lah yang mengisi daftar
pencacahan sesuai dengan jawaban yang diperloleh dari tiap penduduk.
Kegunaan sensus
 Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya

 Mengetahui bagaimana keadaan penyebaran penduduk hingga dapat diketahui daerah
mana yang masih kosong.

 Mengetahui keadaan penduduk suatu kota penyebaran penduduknya, mengetahui akibat
perpindahan penduduknya, serta mengetahui akibat perpindahan penduduk dari daerah
 satu ke daerah lain.
 Mengetahui pertambahan penduduk

 Mengetahui susunan penduduk berdasarkan mata pencaharian agar diketahui struktur
 perekonomiannya
 Mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin dan umur.
 Mengetahui berapa banyak kesempatan kerja setiap tahunnya yang harus disediakan.

KOMPOSISI PENDUDUK
1. Sex ratio
Merupakan angka perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah
penduduk perempuan di suatu daerah. Penyajian data mengenai sex ratio dapat
ditampilkan secara umum (tanpa melihat kelompok umur) atau juga dapat didasarkan
kelompok umur tertentu. Perhitungan Sex Ratio :
Jika disuatu daerah Sex Ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk
laki-laki. Sedangkan jika Sex Ratio < 100 berarti lebih banyak perempuan.

2. Dependency Ratio
Perbandingan antara penduduk usia non produktif (<15 tahun + >64 tahun) terhadap
penduduk usia produktif (15-64 tahun). Perhitungan dependency ratio

Kegunaan dependency ratio


a. Digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi
suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.
b. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin
tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang
harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi.
c. Persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya
beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi.

PIRAMIDA PENDUDUK
Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin
pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Golongan umur dibagi menjadi 3 golongan
yaitu :
1. Golongan muda (umur 0-14 tahun)
2. Golongan Dewasa (umur 15-64 tahun)
3. Golongan Tua (umur 65 tahun keatas)

Jenis piramida penduduk


1. Piramida penduduk muda/expansive
Piramida penduduk muda menggambarkan jumlah penduduk muda lebih besar dari pada
jumlah penduduk tua, sehingga tergambar mengerucut berbentuk kukusan. Contoh :
piramida penduduk Negara Indonesia.
2. Piramida penduduk sedang/stasioner
Piramida penduduk ini menggambarkan jumlah penduduk muda seimbang dengan
jumlah penduduk tua, sehingga tergambarkan seperti kotak biasa atau mendekati kotak.
Contoh : Swedia.
3. Piramida penduduk tua/constructive
Piramida penduduk tua menggambarkan jumlah penduduk tua lebih besar daripada
jumlah penduduk muda sehingga tergambarkan seperti kukusan terbalik. Dalam Negara
yang mengalami piramida ini terjadi penurunan jumlah penduduk. Contoh : Amerika
serikat.
Kegunaan Piramida Penduduk
a. Mengetahui maju mundurnya jumlah penduduk suatu negara
b. Mengetahui perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan yang dapat dipakai untuk
mengetahui jumlah tenaga kerja yang tersedia.
c. Sebagai perbandingan jumlah golongan muda, dewasa dan tua untuk mengetahui jumlah
tenaga produktif.

DINAMIKA PENDUDUK
Faktor penyebab dinamika penduduk
1. Natalitas (Kelahiran)
Natalitas yaitu suatu pengertian yang digunakan untuk menunjukan tingkat pertambahan
anak . Natalitas juga sering diartikan sebagai jumlah kelahiran tiap 1000 orang penduduk per
tahun. Skala Tingkat kelahiran digolongkan tinggi jika >30, sedang jika antara 20-30, dan
rendah jika <20.
Pronatalitas Antinatalitas
a. Nikah usia muda a. Menunda nikah
b. Pergaulan bebas b. Pantang nikah
c. Derasnya arus informasi c. Penyakit
d. Lemahnya iman d. KB
e. Kurangnya kesadaran ber-KB
Pengukuran angka kelahiran
Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran
Kasar Keterangan :
B = banyaknya kelahiran selama 1 tahun
P = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun
k = bilangan konstan, biasanya 1000.

2. Kematian (Mortalitas)
Mortalitas (Tingkat kematian) yaitu angka atau jumlah kematian per tahun per seribu
penduduk. Skala Tingkat Kematian digolongkan rendah apabila di antara 9-13, sedang jika
diantara 14-18, dan tinggi jika >18
Promortalitas Antimortalitas
a. Perang a. Perdamaian
b. Penyakit b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran
c. Kriminalitas c. Imunisasi
d. Bunuh diri d. Kebersihan
e. Bencana alam e. Makanan bergizi

Pengukuran angka mortalitas


Crude Death Rate (CDR) atau Angka Kematian Kasar
Keterangan :
D = banyaknya Kematian selama 1 tahun
P = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun
k = bilangan konstan, biasanya 1000.

3. Perpindahan (Migrasi)
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat satu ke tempat lain, melewati batas
negara atau batas daerah administrasi tertentu dalam suatu negera, dengan tujuan untuk
menetap. Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi dibedakan menjadi dua, yaitu faktor
pendorong adalah faktor-faktor yang merangsang proses migrasi yang berasal dari tempat
asal, seperti Bencana Alam, lahan yang sempit, wabah penyakit atau perang dan faktor
penarik adalah faktor-faktor yang merangsang proses migrasi yang berasal dari tempat
tujuan seperti upah yang tinggi, penghidupan yang lebih layak di tempat yang baru serta
lapangan kerja yang luas.
Menurut Everett S. Lee ada 4 faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan
untuk melakukan migrasi yaitu :
1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan
3. Rintangan-rintangan yang menghambat
4. Faktor-faktor pribadi
Teori migrasi
 Menurut Everett S. Lee, migrasi terjadi apabila terjadi perubahan tempat tinggal yang
permanen dengan sukarela oleh masyarakat, dimana tidak ada pembatasan atas tempat
atau jarak perpindahan tersebut

 Menurut Hicks, dalam teorinya Wage Diffential Teory, migrasi disebabkan perbedaan
dalam penawaran dan permintaan buruh antara sebuah negara dengan negara yang lain.

 Menurut Goss dan Linquist berpendapat bahwa seseorang akan membuat keputusan untuk
 berhijrah jika dia merasakan dapat memaksimumkan pendapatan mereka.
Sejarah migrasi

 Migrasi menjadi lebih dekat dengan sejarah Eropa modern setelah disepakatinya
perjanjian Westphalia yang menandakan terbentuknya negara-negara modern di Eropa,
dan meletusnya perang dunia.

 Migrasi yang terjadi di Eropa memiliki beberapa tipe dan secara umum dapat
diklasifikasikan berdasarkan fase-fase tertentu seperti migrasi pada saat perang dunia,
pada masa pasca perang dunia II, pasca perjanjian Schengen di tahun 1985 menandakan
terbentuknya identitas masyarakat Eropa yang satu, sehingga migrasi yang terjadi adalah
migrasi antar negara-negara di Eropa itu sendiri.
Jenis migrasi
a. migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain
b. migrasi internal perpindahan yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi,
antar kota/kabupaten, migrasi perdesaan ke perkotaan atau satuan administratif
lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten, seperti kecamatan, kelurahan dan
seterusnya. Jenis migrasi yang terjadi antar unit administratif selama masih dalam satu
Negara .

Mobilitas penduduk yang tidak bersifat menetap;


 Migrasi sirkuler atau migrasi musiman, yakni migrasi yang terjadi jika seseorang
berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan

 Migrasi ulang-alik (commuter) yakni orang yang setiap hari meninggalkan tempat
tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan sebagainya tetapi pulang
pada sore harinya

Perhitungan angka migrasi biasanya didasarkan pada tiga criteria:


1. life time migration (migrasi seumur hidup)
yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu
survei berbeda dengan tempat tinggal waktu lahir
2. recent migration
yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu
survei berbeda dengan tempat tinggal lima tahun sebelum survei.
3. total migration (migrasi total),
yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila dia pernah bertempat
tinggal di tempat yang berbeda dengan tempat tinggal waktu survei.

Beberapa istilah migrasi


 Urbanisasi (Urbanization), yaitu bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di
daerah perkotaan yang disebabkan oleh pertambahan penduduk alami,perpindahan
penduduk ke perkotaan dan/atau akibat dari perluasan daerah perkotaan
 Transmigrasi (Transmigration) adalah salah satu bagian dari migrasi yang
direncanakan oleh pemerintah maupun oleh sekelompok penduduk yang berangkat
bermigrasi bersama-sama. Istilah ini memiliki arti yang sama dengan pemukiman
kembali (resettlement)dalam literatur.
 Imigrasi adalah masuknya sejumlah penduduk ke suatu Negara dari Negara lain dengan
tujuan menetap di Negara yang didatangi. Misalnya masuknya warga timor leste ke
wilayah Indonesia untuk menetap di tempat keluarganya di Indonesia,

 Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan
 menetap di Negara yang di tuju. Orang beremigrasi disebut emigran
 Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah airnya (Negara asalnya)

PERSPEKTIF DEMOGRAFI
1. Perspektif demografi menurut Malthus (An Essay on Population)
Penduduk berkembang menurut deret ukur (1,2, 4, 8, …),sedangkan Bahan pangan
berkembang menurut deret hitung (1, 2, 3, 4,…).
2. Perspektif demografi menurut Marx
Menurut marx semakin banyak jumlah manusia, maka akan semakin banyak produksi
pangan yang dihasilkan.
3. Perspektif demografi menurut Arsene Dumont (teori kapilaritas social)
Manusia selalu ingin meningkatkan status sosialnya. Semakin tinggi status sosialnya,
semakin enggan memproduksi anak dan makin lepas dari lingkungan natural dan
keluarganya.
4. Perspektif demografi menurut Davis
Mengungkapkan bahwa penurunan fertilitas diakibatkan oleh adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya konsepsi salah satunya adalah dengan pemakaian alat
kontrasepsi.
5. Perspektif demografi menurut teori Transisi Demografi
Perubahan penduduk terjadi dari tingkat pertumbuhan stabil tinggi (fertilitas dan
mortalitas tinggi) ke tingkat pertumbuhan rendah (fertilitas dan mortalitas rendah).
Menghubungkan 2 variabel : angka kelahiran akan lebih tinggi daripada angka kematian
1. Fase Pra Transisi
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi, karena reproduksi tidak terkendali, daya
tahan tubuh rendah, wabah, teknologi rendah. Pertambahan penduduk rendah.
2. Fase Transisi
 Permulaan Transisi : tingkat mortalitas mulai turun, tapi fertilitas masih tinggi.
Adanya perbaikan obat-obatan (pertumbuhan penduduk tinggi : terjadi
population explotion)

 Pertengahan Transisi : tingkat mortalitas dan fertilitas turun, dengan penurunan
mortalitas lebih cepat.

 Akhir Transisi : tingkat mortalitas konstan atau menurun sedikit, tingkat
kelahiran sedang-rendah atau menurun, kesehatan masyarakat sudah baik dan
 pengetahuan tentang kontrasepsi meluas.
3. Fase Paska Transisi
Tingkat mortalitas dan fertilitas penduduk rendah. Pertambahan penduduk sangat
rendah.

ISU KEPENDUDUKAN
1. Pertambahan penduduk
Landis dan hatt membagi 3 tipe mengenai pertambahan penduduk yaitu :
a. Incipient decline, ditandai dengan angka kelahiran rendah dan angka kematian rendah
pula. Contoh :Amerika, australia
b. Transitonal Growth, ditandai dengan angka kelahiran tinggi dan angka kematian
rendah. Contoh : Negara eropa timur dan Amerika latin.
c. High Growth Potential, angka kelahiran tinggi tapi angka kematian belum ada yang
dapat dipercaya akibat pertumbuhan penduduk. Contoh : negara timur tengah, afrika.
2. Ledakan penduduk
Buku berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R.
Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk
dan ledakan penduduk. bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan
eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan Kelaparan.
3. Urbanisasi
4. Masalah Komposisi Penduduk

Program pemerintah di bidang kependudukan


a. Pemerataan penyebaran penduduk
b. Perbaikan di bidang pertanian
c. Industrialisasi
d. Pengaturan dan pembatasan kelahiran
GEOGRAFI
PARIWISATA
GEOGRAFI PARIWISATA

WISATA, PARIWISATA, DAN KEPARIWISATAAN


Istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari suku kata “pari” berarti
berkeliling atau bersama, dan suku kata “wisata” berarti perjalanan. Jadi secara pengertiannya
pariwisata berarti perjalanan keliling dari suatu tempat ke tempat lain.
Kepariwisataan adalah merupakan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan
lingkungan hidup yang khas, seperti : hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam
yang indah dan iklim yang nyaman.
Perjalanan wisata adalah perjalanan keliling yang memakan waktu lebih dari tiga hari,
yang dilakukan sendiri maupun di atur oleh Biro Perjalanan Umum dengan acara meninjau
beberapa kota atau tempat baik di dalam maupun di luar negeri.
Adapun wisatawan menurut definisi International Union of Travel Organization (IUOTO)
adalah :
1. Visitor (pengunjung) : seseorang yang melakukan perjalanan ke suatu Negara yang
bukan Negara tempat ia tinggal, karena suatu alasan yang bukan pekerjaannya sehari-
hari.
2. Tourist (wisatawan) : pengunjung yang tinggal sementara di suatu tempat paling sedikit
24 jam di negara yang dikunjungi dengan motivasi perjalanannya adalah:
 Berhibur (bersenang-senang, liburan, kesehatan, studi, alasan keagamaan dan
 olahraga)
  Berdagang, kunjungan keluarga, misi dan pertemuan-pertemuan.
3. Excursionist (pelancong) : pengunjung sementara di suatu negara tanpa menginap.
Jadi, wisatawan adalah setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk
berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu. Adapun motivasi
perjalanan wisatawan dari zaman ke zaman :
1. Di jaman kuno
 Kebutuhan praktis, misalnya politik dan perdagangan.
 Dambaan ingin tahu misalnya tentang adapt istiadat dan kebiasaan orang atau
bangsa lain.
 Dorongan keagamaan misalnya ziarah dan lain-lain.

2. Di abad pertengahan umumnya petugas negara, pedagang besar, peziarah dan
mahasiswa.
3. Di zaman modern perjalanan wisata perorangan mula-mula untuk tujuan kesenangan.
Di masa kini karena kemajuan teknologi menjadikan faktor pendorong untuk
pengembangan pariwisata karena :

 kecepatan bertambah

 Kapasitas pengangkutan lebih besar, menambah daya tampung

 Biaya yang menjadi lebih rendah.

 Pelayanan lebih baik dan lebih mudah
 Menimbulkan rasa nyaman dan aman
Demikian maka kemajuan teknologi membawa suatu era baru dalam bidang
kepariwisataan yang semakin tumbuh pesat sehingga dapat menjadikan suatu sumber
pendapatan negara dan penghasil devisa suatu industri. Jika kita ambil kesimpulan dari uraian
di atas, maka motivasi wisatawan yang mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan
wisata yaitu :
  Dorongan kebutuhan untuk berlibur dan ber-rekreasi
  Dorongan kebutuhan pendidikan dan penelitian
  Dorongan kebutuhan keagamaan
  Dorongan kebutuhan kesehatan
  Dorongan atas minat terhadap kebudayaan dan kesenian
  Dorongan kepentingan hubungan keluarga
  Dorongan kepentingan keamanan
 Dorongan kepentingan politik

DESTINASI WISATA
1. Destinasi Alam : Gunung, Pantai, Hutan, Sungai, dst
2. Destinasi Budaya : Seni, Pertunjukkan, Kerajinan
3. Destinasi Buatan : Pasar, Tempat rekreasi

HAKEKAT KEPARIWISATAAN INDONESIA


1. Daya tarik, Keunikan, dan Perbedaan
kebhinekaan dan multikultur adalah jiwa kepariwisataan. Tanpa alam dan budaya yg
berbeda, tidak akan ada kepariwisataan. Alam dan budaya adalah modal yg harus
dilestarikan (bukan untuk dirusak)
2. Kemanusiaan
Yang bergerak dan bertemu adalah manusia dengan semua aspeknya. Tanpa unsur
manusia, tidak akan ada kepariwisataan

WISATA SEBAGAI HAK ASASI


Universal Declaration of Human Rights, 10 December 1948:
A. Pasal 13 :
1. Setiap orang berhak atas kebebasan bergerak dan berdiam dalam lingkungan batas-
batas tiap negara,
2. Setiap orang berhak meninggalkan sesuatu negeri, termasuk negeri sendiri, dan
berhak kembali ke negerinya.
B. Pasal 24 :
Setiap orang berhak atas istirahat dan liburan, termasuk juga pembatasan-pembatasan
jam kerja yang layak dan hari-hari liburan berkala, dengan menerima upah.

FILSAFAT KEPARIWISATAAN INDONESIA


1. Keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan (menjunjung tinggi nilai-nilai agama,

adat istiadat, dan budaya) kegiatan kepariwisataan tidak boleh melanggar nilai-nilai luhur
agama.
2. Keseimbangan hubungan manusia antar individu maupun dengan masyarakat (jati
diri, kesejahteraan jasmani & rohani, persatuan, kebhinekaan dan multikultur, kesetaraan,
saling menghargai dan mencintai, persahabatan antar suku /bangsa, membangun
perdamaian, dan non diskriminatif)
3. Keseimbangan hubungan manusia dengan lingkungan alam (pemeliharaan,
pemanfaatan, pengembangan sumber daya alam secara seimbang dan berkelanjutan)

CITA CITA KEPARIWISATAAN NASIONAL


Terwujudnya kepariwisataan nasional yang:
• menjaga kebebasan, kemandirian, keutuhan bangsa dan wilayah,
• memupuk rasa cinta tanah air, persatuan, kebhinekaan dan multikultur
• memeratakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
• meningkatkan persahabatan (antar suku/ antar bangsa) dan perdamaian

PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DI INDONESIA

Manusia selalu bercita-cita bahagia dunia akhirat, bahagia dunia ujung-ujungnya pariwisata
Paradigma lama : dianggap bahagia apabila memiliki kekayaan yang banyak
Paradigma baru : dianggap bahagia apabila telah banyak berkunjung ke daerah lain
Memperbaiki Citra Pariwisata :
  Ustad dan tokoh masyarakat harus ikut mengelola pariwisata
  Tempat wisata harus dijadikan sbg :
  Tempat pendidikan
  Tempat penelitian
 Tempat silaturahim

MODAL KEPARIWISATAAN
Modal kepariwisataan atau sering juga disebut sumber kepariwisataan (Tourism
resources) adalah suatu daerah atau tempat dapat menjadi tujuan wisata kalau kondisinya
mendukung sehingga dapat dikembangkan menjadi attraksi wisata.
Modal kepariwisataan itu mengandung potensi untuk dikembangkan menjadi atraksi
wisata, sedang atraksi wisata itu sudah tentu harus komplementer dengan motif perjalanan
wisata. Maka untuk menemukan potensi kepariwisataan di suatu daerah orang harus
berpedoman kepada apa yang dicari oleh wisatawan.
Modal atraksi yang menarik kedatangan wisatawan itu kebanyakan berdasarkan
kepada tiga hal, yaitu: potensi alam, potensi budaya dan potensi manusia itu sendiri.
ASAS KEPARIWISATAAN
Kepariwisataan wahana untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila :
1. Religius : nilai luhur agama, budi pekerti luhur
2. Kemanusiaan : non diskriminatif
3. Persatuan bangsa: multi kultur, plural
4. Adil & sejahtera : pemerataan kesejahteraan
5. Demokrasi : berbasis masyarakat

ORGANISASI KEPARIWISATAAN INDONESIA

No Nama
1 PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia)
2 ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia)
3 GAHAWISRI (Gabungan Pengusaha Wisata Bahari Indonesia)
4 INCCA (Indonesia Congress and Convention Association)
5 PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia)
6 GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia)
7 BPPI (Badan Promosi Pariwisata Indonesia)
8 MPI (Masyarakat Pariwisata Indonesia)
9 HILDIKTIPARI (Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia)

JENIS AKOMODASI PARIWISATA

1. Hotel : Bangunan yang menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta
jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersil
2. Motel : Bangunan yang terletak di luar pusat kota dan daerah dekat jalan raya,
menyediakan penginapan dan dapat untuk tempat tinggal kurang dari 24 jam, memiliki
pintu masuk tersendiri dan satu garasi
3. Guest House : dimiliki oleh suatu perusahaan atau instansi yang diperuntukkan bagi para
tamu yang menginap dan mendapatkan
4. Youth Hotel : Adalah bangunan bagi para pejalan muda, penaik sepeda, dan sebagainya
dapat tinggal dan makan atau menyediakan makanannya sendiri dengan murah.
5. Apartemen : Bangunan yang menyediakan jasa akomodasi jangka lama untuk sejumlah
orang dalam unit tersendiri dengan satu dapur dan ruang tunggal atau ruang makan.
HUBUNGAN PARIWISATA DENGAN BERBAGAI BIDANG

Dampak Langsung
 Hotel Dampak Tak
 Pramuwisata Langsung
 Restoran  Karyawan hotel,
 ODTW restoran, BPW,
 Perush Airline  ODTW, dsb.
 Perush Angkt  Supir angkt.
Umum
 Galleri/art shop 
 BPW  Pemerintah
 Jasa keuangan  (pajak)
 Perajin
cinderamata
 Pompa bensin

 Penjual sayuran,
buah & bahan
 makanan
 Seniman iklan

 Percetakan
Dampak Ikutan  buah & bahan
 Petani sayuran, bunga dan buah  makanan
 Peternak ayam, ikan dan sapi  Seniman iklan
 Penghasil bahan baku kerajinan  Percetakan
  Sektor industri & perdagangan
 Sektor agribisnis

DAMPAK PARIWISATA
Positif Negatif
Penduduk lokal melihat nilai Eksploitasi berlebihan suatu
ekonomis dari daerah alam karena daerah dapat membahayakan
Lingkungan
menarik kedatangan sehingga daerah habitat alam
tersebut dipelihara
Berbagi ide serta kebudayaan dapat Turis dalam jumlah besar dapat
membentuk perspektif global pada merusak kebudayaan asli,
Sosial turis maupun penduduk lokal. beberapa komunitas mungkin
terpaksa dipindahkan akibat
perkembangan pariwisata
Dapat memenuhi kebutuhan devisa Melayani turis kelas atas dapat
di negara berkembang; menyebabkan inflasi harga barang
memperkerjakan banyak orang di sehari hari; banyak uang hasil
Ekonomi
negara maju. pariwisata tidak berakhir di
negara tersebut. Misal : hotel
internasional
Dapat mengurangi daerah terisolir; Uang dari pariwisata dapat
memperluas pengetahuan tentang memperluas kemungkinan
sistem politik lain; warga asing korupsi. Dunia Pariwisata
dapat memantau apa yang terjadi. cenderung mendukung
Politik
pemerintah berkuasa (walaupun
diktator) karena tidak
menghendaki adanya
ketidakstabilan keadaan negara
PENGANTAR
GEOLOGI
PENGANTAR GEOLOGI

EVOLUSI BUMI
  Stratigrafi
Pada mulanya tujuan ilmu geologi adalah menyusun sejarah bumi dengan membagi
dalam selang-selang waktu tertentu . Untuk pembagian perioda-perioda digunakan
kriteria litologi dan paleontologi.
o Mikropaleontologi – stratigrafi
Hukum-hukum yg mendasari stratigrafi klasik :
1. Super posisi (Steno, 1669)
Lapisan yang termuda terletak di puncak, dalam urut-urutan yang tidak
terganggu
2. Horizontalitas (Steno, 1669)
Lapisan yg miring, tadinya adalah horizontal.
3. Kesinambungan Lateral (Steno, 1669)
Lapisan sedimen menerus ke arah lateral sampai ke tepi cekungan di
mana pengendapannya menjadi membaji
4. Uniformitarianisme (Hutton, 1756)
Proses-proses geologi yg berlangsung sekarang, juga terjadi pada masa yang
lampau: “The present is the key to the past”
5. Hukum urut-urutan fauna (Abbe Giraud – Soulavie, 1777)
Jenis-jenis fosil itu berbeda sesuai dengan umurnya. Fosil pada formasi yg
terbawah tidak serupa dengan yang berada pada formasi yg lebih tinggi
6. Strata dikenal oleh kandungan fosilnya (Smith, 1816)
Lapisan batuan dapat dibedakan dari kandungan fosilnya yg khas

 Skala waktu geologi


 Pemunculan dan kepunahan spesies
o Fakta penting → adanya perubahan spesies sepanjang waktu
o Jika kondisi lingkungan tidak berubah, tetap konstan sepanjang waktu,
mungkin spesies-spesies tak akan pernah berubah. Spesies berubah sebagai
hasil dari “survival of the fittest / natural selection”
o Begitu spesies baru terbentuk, anggota/individunya memperbanyak diri dgn
cepat dan meningkat dalam jumlah → sangat banyak/melimpah dan menyebar
luas hingga terekam sebagai Pemunculan Awal (First Appearance) dari
spesies tsb.
o Jika spesies tidak mampu lagi bertahan terhadap perubahan kondisi lingkungan
→ anggota/individunya menurun drastis dalam jumlah dan akhirnya punah
(extinction) atau yg disebut sebagai Pemunculan Akhir (Last Appearance) dr
spesies tsb.
o Indikasi rekaman geologi menunjukkan bahwa variasi-variasi spesies
selalu satu arah dan tidak kembali balik. Jadi, sekali spesies tsb punah ia
tak akan muncul kembali dlm rekaman fosil.

 Teori evolusi → “The origin of species” (Charles Darwin)


o Tidak semua organisme dari jenis (spesies) yg sama mempunyai perlengkapan
yg sama untuk survive. Karena itu banyak individu yg mati sebelum
berkembang biak (struggle for existence)
o Adanya variasi yg sekonyong-konyong timbul dlm gen-gen organisme tsb
menyebabkan ia dapat bertahan thdp perubahan lingkungan, sedangkan yg
lainnya mati → ada persaingan (survival of the fittest / natural selection)
o Variasi-variasi yg kuat dlm individu ini dapat diteruskan pada generasi
berikutnya
o Variasi = mutasi, perubahan spontan dalam gen

INTERIOR BUMI
 Inti Bumi:
 2900 km – pusat Bumi; inti luar dan dalam; densitas 9,5 – 14,5 gr/cm3
Diperkirakan terdiri dari Fe-Ni (dilihat dari densitas unsur tersebut dan dari deduksi
 meteorit yang jatuh di Bumi)
 Selubung Bumi:
Batas kerak bumi – 2900 km; selubung bawah dan selubung atas; densitas 3,3 – 5,7
 gr/cm3; volumenya 82,3% dari volume Bumi dan 67,8% dari massa Bumi.
 Kerak Bumi:
Ketebalan tidak merata: di bawah pegunungan 70 km di bawah samudra bisa hanya 5
 km saja; densitas rata-rata 2,7 gr/cm3
 Bidang-bidang diskontinuitas:
1. Bidang Gutenberg (antara Inti dan Selubung Bumi)
2. Bidang Mohorovicic (antara Selubung dan kulit bumi/astenosfer-litosfer)
 Teori Pengapungan Benua (1912) Alfred Wegener (1880-1930)
The main features of plate tectonics are:
 • The Earth's surface is covered by a series of crustal plates.
• The ocean floors are continually moving, spreading from the center, sinking at the
 edges, and being regenerated.
• Convection currents beneath the plates move the crustal plates in different
 directions.
• The source of heat driving the convection currents is radioactivity deep in the
 Earths mantle.
 Penelitian Gravity Vening Meinesz ahli Geofisika Belanda 1940 – 1959
• Menemukan anomali gaya berat di Palung Sumatra (pantai barat Sumatera)

• 1962 (Harry Hess) : arus konveksi dari penelitian di dasar Samudera Atalantik Sea Floor
Spreading
 Pergerakan lempeng

 BATUAN

o Dalam geologi secara umum: Masa padat terdiri dari kumpulan satu atau lebih
mineral sebagai pembentuk kerak bumi
o Dalam geologi teknik: Masa dari kerak bumi yang kompak, agak keras (semi
hard) atau keras (hard)

 
MINERAL : Natural, Solid, Inorganic, Crystalline Structure, Chemical Compound.
o Batuan terbentuk dari kumpulan mineral-mineral

o Siklus batuan

o Jenis batuan:
1. Batuan Beku/Igneous Rocks : berasal dari pembekuan magma
  
Intrusif bertekstur kasar (fanerik)
  
Ekstrusif bertekstur halus (afanitik)
o Kandungan mineral dari kelompok utama batuan beku

2. Batuan Sedimen : berasal dari hasil pengendapan fragmen/bahan (batuan,


mineral, organisme, dll)
• Klasifikasi batuan sedimen

o Detritus (erosi-transportasi-sedimentasi-kompaksi-litifikasi) halus: batulempung,

batulanau; kasar: batupasir, breksi,
konglomerat
 
o Kimiawi: hasil evaporasi batugaram; perubahan kimiawi rijang

o Organik: asal organik batubara, batugamping
• Tekstur batuan sedimen

o Besar butir ukuran butir (Skala Wentworth)

o Pemilahan (sorting) gradasi
o Kebundaran (roundness)
o Kemas (Fabric): sifat hub antar butir
o Porositas: rasio V-rongga : V-total (%)
o Semen atau masa dasar
 
Skala ukuran butir Wentworth:

Ukuran (mm) Golongan


>256 Boulder (bongkah)
64-256 Cobble (berangkal)
4-64 Pebble (kerakal)
2-4 Granule (kerikil)
1/16-2 Sand (pasir)
1/256-1/16 Silt (lanau)
<1/256 Clay (lempung)

• Sorting
• Diagenesis: Lithification

3. Batuan Metamorfosa: Berasal batuan lain yang mengalami pembentukan


mineral-mineral baru akibat perubahan suhu dan/atau tekanan pada fasa padat.
a. Metamorfisme kontak
b. Metamorfisme dinamik
c. Metamorfisme regional

o Tekanan yang yterus-menerus akan membentuk foliasi

o Kegunaan batuan
- Estetika – arsitektur
- Industri: logam, bangunan, manufaktur
- Energi

- Batu mulia, batu permata hobby dan perhiasan
- Monumen alam, Pusaka bumi

PROSES-PROSES DIBUMI

• Proses yang berlangsung sekarang dapat dibedakan menjadi :


1. Proses yang terjadi dari dalam bumi (endogen):
a. Gunung Api, Gempa Bumi, Rangkaian Pegunungan
2. Proses yang terjadi di permukaan (eksogen):
b. Pelapukan, Pengikisan (Erosi), Pemindahan bahan (Transportasi),
Pengendapan (Sedimentasi).
• 3 gerak utama pada tektonik lempeng

• Pelapukan
o Pelapukan Mekanik (Fisik: tidak mengubah komposisi kimia material/disintegrasi):
  
perubahan temperatur ekstrim
  
proses-proses mekanik (pecah, retak, dsb)
 
aktivitas organik (termasuk manusia)

o Pelapukan Kimia (mengubah komposisi kimia material/dekomposisi)
pembentukan tanah residu oleh air tanah.
• Erosi
Tahapan erosi sungai

• Mass wasting (pemindahan massa/tanah)


• Karstifikasi
• Terjadi pada batuan tersingkap ke permukaan yang mempunyai daya pelarutan
(umumnya batu gamping; bisa terjadi pada dolomit dan kapur/chalk tapi tidak
sebaik pada batu gamping). Umumnya batu gamping murni 80- 98% CaCO3 .
• Batuan bersifat padat (dense), terkekarkan intensif, dan berlapis-lapis tipis, struktur
mendatar.
• Adanya lembah yang mengerosi (entrenched valley) yang mencapai lapisan
bawah batuan yang mempunyai sifat-sifat tersebut di atas, sehingga air tanah bisa
menyusup masuk dan mengalami sirkulasi sehingga terjadi proses pelarutan yang
baik.
• Daerah berada pada iklim dengan curah hujan yang cukup atau tinggi.
• Morfologi karst

o Minor karst landforms: small-scale solutional features karren (pada
permukaan batu gamping berupa alur-alur dengan dimensi dalam mm –
cm, panjang 15 – 20 m); dengan bentuk khas misalnya “solution pits,
facets, flutes, runnels”
o Major karst landforms: Eksokars positif (karst residual hills) dan negatif
(dolina, uvala, polje, dry valley)
o Endokars: gua (dengan bentukan-bentukan speleotem), sungai bawah tanah.
KARTOGRAFI
DAN
PEMETAAN
KARTOGRAFI DAN PEMETAAN
PENDAHULUAN

SISTEM KOORDINAT

Koordinat geografis

A.1 Lintang ( latitude = φ )

Pengertian lintang suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu meridian dihitung
dari ekuator sampai ke paralel yang melalui titik tersebut. Harga dari besaran adalah :
- dari 00 - 900 kearah Kutub Utara dari ekuator disebut Lintang Utara (LU)
- dari 00 - 900 kearah Kutub Selatan dari ekuator disebut Lintang Selatan (LS)

A.2 Bujur ( longitude = λ )

Pengertian bujur suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu garis paralel
antara meridian titik pengamatan dengan meridian nol (meridian Greenwich). Harga dari
besaran adalah :
- dari 00 - 1800 kearah Barat dari meridian nol disebut Bujur Barat (BB)
- dari 00 - 1800 kearah Timur dari meridian nol disebut Bujur Timur (BT)

Koordinat Cartesian
AZIMUTH

Kuadran I

tan o1 = Azimuth garis 1 = o1

Kuadran II

tan o2 = Azimuth garis 2 = 1800 - o2

Kuadran III

tan o3 = ( ) 0
Azimuth garis 3 = 180 + o3

Kuadran IV

tan o4 = ( ) 0
Azimuth garis 3 = 360 - o3

PETA

Peta adalah suatu penyajian grafis dari seluruh atau sebagian muka bumi pada suatu skala
peta dan sistem proyeksi peta tertentu. Untuk dapat digunakan sebagai dat dan informasi muka
bumi, maka suatu peta mempunyai 3 prinsip utama, yaitu :
1. Menyatakan posisi/lokasi suatu tempat pada permukaan bumi.
2. Mermperlihatkan pola distribusi dan pola spasial dari fenomena dan buatan manusia
3. Merekam dan menyimpan data dan informasi muka bumi serta memvisualisasikan data dan
informasi muka bumi menjadi peta

Selain itu, peta juga mempunyai kharakteristik yang khas, yaitu :

1. Peta disajikan pada bidang datar dalam bentuk dua dimensi (hasil transformasi matematik)
2. Merupakan bentuk reduksi dari yang sebenarnya
3. Dalam penyajiannya mengalami suatu proses generalisasi, sehingga tidak semua informasi
disajikan.
4. Peta merupakan suatu bentuk penegasan (enchancement) dari unsur yang terdapat di muka
bumi

Fungsi peta, yaitu :

1. Memperlihatkan posisi relatif suatu tempat


2. Memperlihatkan ukuran
3. Memperlihatkan bentuk atau unsur yang terdapat di muka bumi
4. Mengumpulkan serta menseleksi data muka bumi

A. JENIS PETA
1. Peta topografi =>> memperlihatkan posisi horizontal serta vertikal dari unsur alam dan unsur
buatan manusia dalam suatu bentuk tertentu
a. Peta Planimetrik : menyajikan informasi beberapa jenis unsur muka bumi seperti jalan ,
sungai, rumah, batas administrasi sesuai maksud dan tujuan pembuatan peta. Data &
informasi ketinggian tidak disajikan
b. Peta Bathimetrik : menyajikan kedalaman air & topografi bawah laut.
c. Peta teknik : menyajikan data muka bumi (planimetris dan tinggi) untuk keperluan proyek
kerekayasaan (jalan, dam, saluran irigasi), dan juga untuk keperluan estimasi biaya
kontruksi
2. Peta tematik =>> menyajikan unsur unsur tertentu dari permukaan bumi dengan tema
tertentu dari peta bersangkutan
a. Peta diagram : dua atau lebih subjek tematik yang berelasi disajikan dalam bentuk
diagram proporsional. Ex : peta jumlah penduduk
b. Peta choropleth : menyajikan ringkasan distribusi kuantitatif dengan basis deliminasi
area. Ex : Peta kepadatan penduduk
c. Peta distribusi : menggunakan symbol titik kuantitatif untuk menyajikan suatu data yang
spesifik
d. Peta dasymetrik : sejenis choropleth, tetapi basisnya bukan pada batas admisnistrasi,
melainkan pada batas dari area yang disurvei
e. Peta chorochromatik : memperlihatkan distribusi kualitatif dari fenomena spesifik dan
relasinya
f. Peta isoline : memperlihatkan harga numerik untuk distribusi yang kontinu , dalam bentuk
garis garis yang terhubung pada suatu harga yang sama. Ex : isobar
g. Peta alir (flow maps) : menyajikan informasi dalam bentuk garis tebal atau warna untuk
memperlihatkan arah atau frekuensi pergerakan. Ex: peta jalur penerbangan
3. Chart
Peta yang berhubungan dengan unsur navigasi atau keselamatan perhubungan.
a. Peta navigasi laut (Nautical chart) : menyajikan unsur unsur laut dan daratan yang
diperlukan untuk navigasi laut.
b. Peta navigasi udara (Aero nautical chart): menyajikan unsur unsur laut dan daratan yang
diperlukan untuk navigasi udara. Umumnya Aero nautical chart diganti setiap 3 atau 6
bulan sekali.
B. PENYAJIAN PETA

Bentuk penyajian peta dapat dibedakan atas :

a. Peta garis
Suatu peta yang memvisualisasikan permukaan bumi dalam bentuk garis atau grafis hitam
putih atau berwarna
b. Peta foto
Suatu peta yang memvisualisasikan permukaan bumi dalam bentuk fotografis hasil
pengolahan foto udara, radar dan sensor airbone lainnya, citra satelit.

C. PEMBUATAN PETA E. SKALA PETA


 Cara teristris (langsung)  Peta skala besar 1:1000 – 1:10.000
- Pengukuiran dengan teodolit (x,y)  Peta skala sedang 1: 25.000 – 1:50.000
- Pengukuran dengan waterpass (h)  Peta skala kecil, > 1:50.000 –
- Pengukuran dengan Pita Ukur
(DTM) 3 cara penyajian skala :
- Pengukuran dengan ETS
 Cara Fotogrametri
- Airbone
- Remote sensing
 Satelit GPS
Jaraksebenarnya = Jarakdi peta penyebut skala
D. TATA LETAK LEMBAR PETA
Luassebenarnya = Luasdi peta (penyebut skala) 2

F. KONSTRUKSI PETA
Konstruksi peta atau garis garis kerangka peta dibagi menjadi dua yaitu grid dan gratikul.
Gratikul adalah kerangka peta yang besaran busur akan semakin mengecil bila menjauhi
utara/selatan (mendekati ekuator). Grid adalah garis garis pada muka peta yang tergambar
saling tegak lurus.
G. GARIS TEPI PETA
  Peta skala besar : menggunakan grid
 Peta skala sedang : menggunakan gratikul
 Peta skala kecil : menggunakan gratikul
 Peta dengan format tidak beraturan : menggunakan garis grid atau gratikul

H. SIMBOL PETA
Merupakan gambaran yang mewakili objek objek di peta

DATA SPASIAL

Data spasial adalah data yang berdimensi dan bereferensi keruangan yang terukur dan
terkait dengan suatu posisi dan/atau lokasi. Data spasial dapat dibedakan menjadi 3
dasar/kategori

a. Data Posisi

Titik koordinat adalah salah satu bentuk yang menyatakan suatu data posisi di muka bumi.
Secara konsepsi, pengertian posisi ataupun lokasi adalah sesuatu yang nyata tampak pada suatu
tempat dimuka bumi. Data posisi di lapangan akan banyak dijumpai jenisnya, mulai dari titik
kedalaman pemeruman (sounding), titik tinggi, titik planimetris, sampai ke perpotongan jalan.

b. Data Linier
Sejumlah besar unsur geografi dimuka bumi adalah dalam bentuk data linier yang mempunyai
suatu ukuran tertentu. Jalan atau sungai yang mempunyai panjang relatif adalah bentuk dominan
data linier yang mudah dikenal di lapangan. Bentuk-bentuk lainnya adalah mulai dari bentuk yang
tidak nyata dilapangan seperti batas administrasi antara dua tempat atau garis pantai yang
membedakan antara daratan dan air, sampai kebentuk data yang nyata seperti jalan dan sungai.

c. Data Luas
Secara konsepsi data luas berbentuk dua dimensi, dan pengertian pokoknya adalah suatu
area yang dibatasi oleh suatu bentuk linier yang tertutup. Data luas dapat dalam bentuk suatu
negara, karakteristik tanah, perkebunan ataupun daerah hutan.

Data dapat diukur berdasar skala tertentu menjadi :


a. Data nominal : suatu ukuran dari unsur tertentu yang tidak mempunyai tingkatan (ranking). Ex
: sekolah, bandara, pelabuhan.

b. Data ordinal : Suatu ukuran dengan aturan tertentu yang mempunyai tingkatan . Ex : Kota
besar, kota kecil ; desa luas, desa sempit

c. Data interval dan data ratio : Suatu ukuran yang tidak hanya dengan aturan dan urutan
tertentu saja, melainkan juga dibagi berdasarkan kelas kelas tertentu. Pada ukuran interval,
titik nol merupakan titik semba rang. Sedangkan pada ukuran rasio pemetaan adalah nilai
mutlak.

PROYEKSI PETA

Untuk dapat menyajikan unsur-unsur dipermukaan bumi (bentuk ellipsoid) ke bidang datar
(dalam hal ini, peta), dilakukan suatu transformasi dengan menggunakan rumus matematis
tertentu, cara ini disebut Proyeksi Peta

Ditinjau dari bidang proyeksi yang digunakan


Terdapat tiga sistem proyeksi peta yaitu :

1. Proyeksi kerucut, bidang proyeksinya adalah bidang kerucut ; suatu kerucut diletakan pada
bumi dan menyinggung bola bumi sepanjang suatu lingkaran. Cocok untuk lintang tengah
2. Proyeksi silinder, bidang proyeksinya bidang silinder ; suatu silinder diletakan pada bumi dan
kemudian didatarkan. Cocok untuk khatulistiwa
3. Proyeksi azimuthal (zenithal), bidang proyeksinya bidang datar. Cocok untuk daerah kutub.

Ditinjau dari distorsi yang diakibatkan :

1. Proyeksi konform, sudut dipermukaan bumi sama dengan sudut pada bidang proyeksi; daerah-
daerah kecil pada peta sama sebangun dengan yang ada dipermukaan bumi. Pemakaian proyeksi
konform baik untuk memperlihatkan arah.

2. Proyeksi equivalent, luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi pada skala yang
sama.

3. Proyeksi equidistant, jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi pada skala yang sama.

Ditinjau dari orientasi/kedudukan garis karakteristik ;

1. Proyeksi normal, garis karakteristiknya berimpit dengan sumbu bumi.

2. Proyeksi miring (oblique), garis karakteristiknya membentuk sudut dengan sumbu bumi.

3. Proyeksi transversal (transverse), garis karakteristiknya tegak lurus dengan sumbu bumi.

UNIVERSAL TRANSVERSE MERCATOR (Proyeksi UTM)

Ada satu sistem yang dapat menjadi acuan untuk seluruh dunia yaitu sistem grid Universal
Transverse Mercator yang merupakan modifikasi dari sistem proyeksi Transverse Mercator.

Adapun ciri-ciri dari sistem grid UTM adalah:

a. Sistem grid UTM adalah sistem grid yang bersifat universal, membagi seluruh wilayah
permukaan bumi menjadi 60 bagian yang disebut sebagai zone UTM. Masing - masing zone
UTM dibatasi oleh 2 buah meridian dengan lebar 60 bujur dan 80 lintang.
b. Zone-zone UTM diberi nomer yaitu zone 1 antara 180 0 BB sampai 1740 BB terus kearah
timur sampai zone 60 antara 1740 BT sampai 1800 BT.

Anda mungkin juga menyukai