Anda di halaman 1dari 18

A.

PENGKAJIAN
Tanggal : 1 Desember 2018
Jam : 15.30 WIB
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 78 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Wirasaba 03/05
No.Reg : 007307XXX
Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure (CHF)
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Wirasaba 03/05
Hubungan : Istri
c. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Pasien mengatakan sesak nafas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan 2 hari mengalami sesak, pusing, nafsu makan
menurun, lidah terasa pahit, lemas lalu keluarga pasien membawa pasien
ke puskesmas wirasaba dan dirujuk ke RSUD dr. R Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga pada tanggal 26 November 2018 dan dirawat
di ruang IMC selama 3 hari setelahnya dipindakan keruang Lavender
Lama pada tanggal 29 Desember 2018. Saat dikaji tanggal 1 desember
2018 pasien mengatakan keletihan saat melakukan aktivitas dan akan
merasa sesak, terlihat menggunakan kanul nasal dengan kecepatan aliran 5
liter/menit, nyeri dada karena chf tertusuk-tusuk dada sebelah kanan skala
6 sewaktu-waktu terlihat pasien gelisah ekspresi meringis menahan nyeri,
terlihat lemas dan saat akan duduk dibantu pihak keluarga, nafsu makan
menurun, kulit gagal-gatal dan nampak kulit mengelupas, merah-merah.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan telah lama mengalami sakit jantung. Kurang lebih
sudah 3 tahun.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
yang sama sepertinya dan tidak ada yang memiliki penyakit menurun
seperti hipertensi maupun diabetes melitus.
GENOGRAM

Keterangan :

= Laki-laki = Pasien

= Perempuan = Tinggal serumah

= Laki-laki meninggal dunia = Menikah

= Perempuan meninggal dunia = Anak/keturunan

d. Pola Kesehatan Fungsional


1. Pemeliharaan Kesehatan
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan kesehatan itu penting, saat
sakit biasanya membeli obat diapotik atau pergi kepuskesmas.
Saat Sakit : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dari
penyakitnya.
2. Nutrisi Metabolik
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari satu porsi
habis dan minum 6-8 gelas sehari jenis air putih dan nafsu makan baik.
Saat Sakit : Pasien mengatakan makan 3x tetapi hanya 2
sendok makan karena lidahnya terasa pahit dan minum hanya 1-2
gelas sehari jenis air putih.
3. Eliminasi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan BAB ± 1x sehari, bentuk
padat, bau
khas, warna kuning. Dan BAK ± 4-5x sehari, bentuk cair, warna
kuning, bau khas.
Saat Sakit : Pasien mengatakan sudah tidak BAB selama 5
hari, terlihat dari perut yang besar dan terasa keras saat ditekan.
4. Aktivitas
Sebelum Sakit
Kemampuan Perawatan 0 1 2 3 4
Makan/minum V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas ditempat tidur V
Berpindah V
Ambulansi/ROM V
Saat Sakit
Kemampuan Perawatan 0 1 2 3 4
Makan/minum V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas ditempat tidur V
Berpindah V
Ambulansi/ROM V
Keterangan :
0 = Mandiri
1 = Dengan Alat
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain dan alat
4 = Ketergantungan Total
5. Pola Persepsi Kognitif
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan pendengaran dan penglihatan
pasien masih baik, sensasi dan pengecapan pasien juga masih baik.
Saat Sakit : Pasien mengatakan pendengaran dan penglihatan
pasien sudah menurun, sensasi dan pengecapan pasien juga terganggu.
Terlihat saat ditanya saat pengkajian pertanyaan harus diulang
beberapa kali.

6. Pola Istirahat
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan pola tidur pasien normal yaitu
6-7 jam perhari, tidur nyenyak.
Saat sakit : Pasien mengatakan pola tidur pasien normal yaitu
6-7 jam perhari, tidur nyenyak.
7. Konsep Diri
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak pernah sakit sebelumnya.
Saat Sakit : Pasien mengatakan tidak keberatan tentang
penyakitnya dan menerimanya.
8. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan adalah ayah dari 2 anak laki-
laki dan 1 anak perempuan dan seorang suami, hubungan dengan
keluarga baik.
Saat Sakit : Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga
baik walaupun dirinya dalam keadaan sakit.
9. Pola Reproduksi dan Seksual
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan
reproduksi dan seksual.
Saat Sakit : Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan
reproduksi dan seksual.
10. Pola Pertahanan Diri/Koping
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak mengalami stres.
Saat Sakit : Pasien mengatakan menjalani dengan ikhla
pengobatan yang dijalaninya.
11. Pola Keyakinan dan Nilai
Sebelum sakit : Pasien mengatakan beragama islam dan sholat 5
waktu.
Saat Sakit : Pasien mengatakan tidak menjalankan sholat 5
waktu karena penyakitnya, akan tetapi selalu berdoa untuk
kesembuhannya.

e. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Somnolen
Tanda Vital : TD : 150/80 mmHg
N : 109 x/menit
S : 36,5 ºC
RR : 34 x/menit
Head to toe
1. Kepala/Leher
Kepala : Rambut beruban, mesochepal, rambut pendek,
tidak ada luka atau benjolan.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembsaran limfe, tidak ada benjolan vena jugularis,
tidak ada gangguan menelan.
Mata : Simetris, pupil isokor, sklera anikterik,
konjungtiva anemis, penglihatan tidak jelas, mata
terlihat sayu.
Hidung : Simetris tidak ada polip, tidak ada cuping hidung,
dan tidak ada gangguan penciuman.
Telinga : Simetris, ada gangguan pendengaran.
Mulut dan gigi : Bibir kering, tidak ada gigi palsu, tidak ada
tonsilitis.
2. Dada (Jantung/Paru)
Jantung
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Pekak
Auskultasi :
Paru
Inspeksi : Retraksi dinding dada normal
Palpasi : Vokal vomitus kiri kanan normal
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan
Abdomen
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : Bising usus normal, 7x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
3. Esktremitas
Atas : Banyak terdapat luka akibat gatal kulit mengelupas,
tangan kanan terpasang infus ringer laktat 20 tpm.
Bawah : Banyak terdapat luka akibat gatal kulit mengelupas, ada
edema dikedua kaki, tidak ada varises.
Varises : Tidak ada
4. Refleks
Reflek Patologis
Ekstremitas atas : -/-
Ekstremitas bawah : -/-
Refleks Fisiologis
Ekstremitas atas : +/+
Ekstremitas bawah : +/+
f. Pemeriksaan Penujang
1. Hasil pemeriksaan Rontgen Thorax tanggal 24 November 2018
menunjukan adanya kardiomegali.
2. Hasil pemeriksaan EKG tanggal 28 November 2018 jam 08:31:53
Hasil : Sinus tachycardia
Cannot rule out Inferior infaret, age
Undetermined
Abnormal ECG
3. Hasil pemeriksaan EKG tanggal 28 November 2018 jam 11:43:20
Hasil : Supraventicular tachycardia with fusion complexes
RSR’ or QR pattern in V1 suggests right ventricular
conduction delay
ST & T wave abnormality, consider anterior ischemia
Abnormal ECG
4. Hasil Laboratorium tanggal 29 November 2018 jam 15:01
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI
RUJUKAN
KIMIA KLINIK
ELEKTROLIT
Natrium L 127.8 Mmol/L 125.0-147.0
Kalium L 3.0 Mmol/L 3.5-5.0
Klorida 102.8 Mmol/L 95.0-105.0
Albumin L 3.1 g/dL 3.4-4.8
5. Hasil Laboratorium tanggal 29 November 2018 jam 17:25
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Paket Darah Rutin
Hemoglobin 16.1 g/dL 13.2-17.3
Leukosit 10.0 10^3/ul 3.8-10.6
Hematokrit 48 ᵩ 40-52
Eritrosit 5.0 10^6/uL 4.4-5.9
Trombosit 192 10^3/uL 150-440
MCH 33 pg 28-34
MCHC 34 g/dL 32-36
MCV 96 fL 80-100
DIFF COUNT
Eosinofil 1 ᵩ 1-3
Basofil 0 ᵩ 0-1
Netrofil Segmen 64 ᵩ 50-70
Limfosit L 23 ᵩ 25-40
Monosit H 12 ᵩ 2-8
KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu L 96.0 mg/dL 100-150
Cholesterol Total 182.9 mg/dL 150.0-200.0
Trigliserida H 192.2 mg/dL 70.0-140.0
Ureum 38.7 mg/dL 10-50
Creatinin H 1.18 mg/dL 0.6-1.1
Asam Murat H 6.77 mg/dL <6.8
SGOT H 44.1 U/L <=37
SGPT H 52.9 U/L <=42

g. Terapi Obat

1. Keterolac 2x30mg
2. Ondan 2x4mg
3. OMZ 2x40mg
4. Furosemide 3x10mg
5. Citicolin 2x500 mg
B. ANALISA DATA
NO TANGGAL DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
1. 1 Des 2018 DS:Pasien mengatakan Penurunan Perubahan
sesak nafas dan nyeri Curah Jantung irama
dada kanan (Domain 4 jantung
DO: Pasien nampak aktivitas/istirah
menggunakan kanul at kelas 4
nasal dengan kecepatan respons
5liter/menit kardiovaskuler/
RR: 34x/menit pulmonal, kode
N : 109x/menit 00029)
2. 1 Des 2018 DS: Pasien mengatakan Intoleransi Ketidaksei
saat melakukan aktivitas Aktivitas mbangan
maka dirinya akan (Domain 4 antara
mengalami sesak nafas. aktivitas/istirah suplai dan
DO :Pasien nampak at kelas 4 kebutuhan
menggunakan kanul respons oksigen
nasal dengan kecepatan kardiovaskuler/
5liter/menit dan pulmonal, kode
aktivitasnya selalu 00092)
dibantu oleh pihak
keluarga.
RR : 34x/menit
3. 1 Des 2018 DS: Pasien mengatakan Nyeri Akut Agen
nyeri (Domain 12 cedera
P : CHF kenyamanan biologis
Q : Tertusuk-tusuk kelas 1
R : Dada kenyamanan
S : Skala 6 (0-10) fisik, kode
T : Sewaktu-waktu 00134)
DO :Pasien nampak
gelisah ekspresi meringis
menahan nyeri.

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
TANGGAL N RENCANA KEPERAWATAN TTD
O TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
D HASIL
X
1 Des 2018 1 Setelah dilakukan tindakan Perawatan WILDAN
keperawatan selama 3x24 Jantung (4040)
jam diharapkan penurunan
curah jantung dapat teratasi 1. Monitor
dengan kriteria hasil: tanda-tanda vital
Outcome: keefektifan secara rutin.
pompa jantung (0400) 2. Monitor
N indikator A T toleransi
o aktivitas pasien.
1 Tekanan darah 3 5 3. Instruksikan
sistol pasien tentang
2 Tekanan darah 3 5 pentingnya
diastol untuk segera
3 Denyut nadi 3 5 melaporkan bila
perifer merasakan nyeri
Keterangan: dada.
1 : deviasi berat dari kisaran 4. Kenali efek
normal psikologis dari
2 : deviasi yang cukup besar kondisi yang
dari kisaran normal mendasari(peny
3 : deviasi sedang dari akit).
kisaran normal 5. Eva;uasi
4 : deviasi ringan dari perubahan
kisaran normal tekanan darah.
5 : tidak ada deviasi dari 6. Rujuk ke
kisaran normal program gagal
jantung untuk
dapat mengikuti
program edukasi
dan rehabilitasi
jantung,evaluasi
dan dukungan
yang sesuai
panduan untuk
meningkatkan
aktivitas dan
membangun
hidup kembali,
sebagaimana
mestinya
1 Des 2018 2 Setelah dilakukan tindakan Manajemen CINDE
keperawatan selama 3x24 nyeri (1400)
jam diharapkan nyeri dapat 1. Lakukan
teratasi dengan kriteria pengkajian nyeri
hasil: komperhensif
Outcome: Kontrol nyeri yang meliputi
(1605) lokasi,
N indikator A T karakteristik,
o onset/durasi,
1 Mengenali 3 5 frekuensi,
kapan nyeri kualitas dan
terjadi faktor pencetus.
2 Menggunakan 3 5 2. Monitor TTV
nyeri tanpa klien.
anlgesik. 3. Observasi
3 Menggunakan 3 5 mengenai
analgesik yang ketidaknyamana
direkomendasik n pasien.
an. 4. Gali
Keterangan: pengetahuan dan
1: Tidak pernah menujukan kepercayaan
2: Jarang menujukan pasien mengenai
3: Kadang-kadang nyeri.
menunjukan 5. Ajarkan
4: Sering menunjukan manajemen
5:Secara konsisten nyeri.
menunjukan 6.
Kolaborasikan
pemberian
analgesik untuk
mengurangi
nyeri.
1 Des 2018 3 Setelah dilakukan tindakan Manajemen INDRI
keperawatan selama 3x24 Energi (4046)
jam diharapkan intoleransi 1. Kaji status
aktivitas dapat teratasi fisiologis pasien
dengan kriteria hasil: yang
Outcome : Toleransi menyebabkan
terhadap aktivitas (0005) kelelahan sesuai
N indikator A T dengan korteks
o usia dan
1 Kemudahan 3 5 perkembangan.
bernapas ketika 2. Monitor
beraktivitas. respon oksigen
2 Tekanan darah 3 5 pasien.
sistolik ketika 3. Bantu pasien
beraktivitas. dalam kegiatan
3 Tekanan darah 3 5 yang teratur
diastolik ketika sesuai
beraktivitas. kebutuhan.
Keterangan : 4. Instruksikan
1 : Sangat terganggu pasien untuk
2 : Banyak terganggu mengenali tanda
3 : Cukup terganggu dan gejala
4 : Sedikit terganggu kelelahan yang
5 : Tidak terganggu memerlukan
pengurangan
aktivitas.
5. Ajarkan
pasien mengenai
pengelolaan
kegiatan dan
teknik
manajemen
waktu untuk
mencegah
kelelahan.
6. Konsulkan
dengan ahli gizi
mengenai cara
meningkatkan
asupan energi
dari makanan.
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TANGGAL N TINDAKAN RESPON PASIEN TTD
O KEPERAWATAN
D
X
1 Des 2018
SIANG
15.30 1 Memonitor TTV DS: Pasien mengatakan WILDAN
2 pasien sesak nafas.
3 DO: TD : 150/80 mmHg
N : 109 x/menit
S : 36,5 ºC
RR : 34 x/menit

15.30 2 Melakukan DS: Pasien mengatakan CINDE


pengkajian nyeri nyeri.
komperhensif yang P : CHF
meliputi lokasi, Q : Tertusuk-tusuk
karakteristik, R : Dada
onset/durasi, S : Skala 6 (0-10)
frekuensi, kualitas T : Sewaktu-waktu
dan faktor DO :Pasien nampak
pencetus. gelisah ekspresi meringis
menahan nyeri.

15.30 3 Mengkaji status DS: Pasien mengatakan INDRI


fisiologis pasien saat melakukan aktivitas
yang menyebabkan maka dirinya akan
kelelahan sesuai mengalami sesak nafas
dengan korteks usia dan nyeri dada.
dan perkembangan. DO :Pasien nampak
menggunakan kanul
nasal dengan kecepatan
5liter/menit dan
aktivitasnya selalu
dibantu oleh pihak
keluarga.
RR : 34x/menit

16.30 1 Memberikan DS: Pasien kooperatif CINDE


injeksi IV lewat DO: Obat dapat
selang infus obat disuntikan seluruhnya.
furosemid 10mg

20.15 1 Memberikan DS: Pasien koopertif INDRI


2 injeksi IV lewat DO: Obat dapat
3 selang infus obat disuntikan seluruhnya.
keterolac 30mg,
ondan 4mg, omz
40mg, citicolin
500mg.
MALAM
21.30 2 Mengobservasi DS: Pasien mengatakan BAYU
mengenai tidak merasa nyaman
ketidaknyamanan karena sesak nafas.
pasien. DO: Pasien nampak tidak
nyaman.

05.00 1 Memonitor TTV DS: Pasien mengatakan DIO


2 pasien masih sesak nafas dan
3 nyeri dada.
DO: TD : 150/90 mmHg
N : 102 x/menit
S : 36,6 ºC
RR : 32 x/menit

06.00 2 Melakukan DS: Pasien mengatakan CANDRA. G


pengkajian nyeri nyeri dadanya berkurang.
komperhensif yang P : CHF
meliputi lokasi, Q : Tertusuk-tusuk
karakteristik, R : Dada
onset/durasi, S : Skala 5 (0-10)
frekuensi, kualitas T : Sewaktu-waktu
dan faktor DO: Pasien nampak lebih
pencetus. tenang
2 Des 2018
PAGI
08.00 1 Memberikan DS: Pasien kooperatif CANDRA. S
2 injeksi IV lewat DO: Obat dapat
3 selang infus obat disuntikan seluruhnya.
keterolac 30mg,
ondan 4mg, omz
40mg, citicolin
500mg.

13.30 2 Mengajarkan DS: Pasien mengatakan TITIK


manajemen nyeri memahami tentang
dengan teknik teknik relaksasi nafas
relaksasi nafas dalam.
dalam. DO: Pasien nampak
mengikuti intruksi yang
diberikan.
SIANG
14.00 3 Memonitor respon DS: Pasien mengatakan ZAINAL
oksigen pasien. sesaknya mulai
berkurang.
DO:Pasien menggunakan
kanul nasal dengan
kecepatan yang
diturunkan menjadi
3liter/menit

16.00 1 Memberikan DS: Pasien kooperatif WINDA


injeksi IV lewat DO: Obat dapat
selang infus obat disuntikan seluruhnya
furosemid 10mg

20.15 1 Memberikan DS: Pasien koopertif ATRIS


2 injeksi IV lewat DO: Obat dapat
3 selang infus obat disuntikan seluruhnya.
keterolac 30mg,
ondan 4mg, omz
40mg, citicolin
500mg.

MALAM
21.00 2 Melakukan DS: Pasien mengatakan CINDE
pengkajian nyeri nyerinya berkurang.
komperhensif yang P : CHF
meliputi lokasi, Q : Tertusuk-tusuk
karakteristik, R : Dada
onset/durasi, S : Skala 4 (0-10)
frekuensi, kualitas T : Sewaktu-waktu
dan faktor DO :Pasien nampak lebih
pencetus. tenang dan nyaman.

05.00 1 Memonitor TTV DS: Keluarga pasien INDRI


2 pasien mengatakan sejak malam
3 pasien belum terbangun,
dan susah dibangunkan
DO: TD : 140/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36,7 ºC
RR : 28 x/menit

06.15 3 Membantu pasien DS: Pasien mengatakan CANDRA.G


dalam kegiatan sudah bisa duduk dan
yang teratur sesuai sesaknya berkurang
kebutuhan. DO: Pasien nampak
sedang duduk.

F. EVALUASI KEPERAWATAN
TANGGAL NO EVALUASI TTD
DX
2 Des 2018 S: Pasien mengatakan sesak nafas dan nyeri BAYU
06.30 1 O: TD : 150/90 mmHg
N : 102 x/menit
S : 36,6 ºC
RR : 32 x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
no indikator A T A
1 Tekanan darah sistol 3 5 3
2 Tekanan darah diastol 3 5 3
3 Denyut nadi perifer 3 5 4
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor tanda-tanda vital secara
rutin.
 Instruksikan pasien tentang
pentingnya untuk segera melaporkan
bila merasakan nyeri dada.

S: Pasien mengatakan nyerinya berkurang.


P : CHF CANDRA. G
2
Q : Tertusuk-tusuk
R : Dada
S : Skala 5 (0-10)
T : Sewaktu-waktu
O: Pasien nampak lebih tenang.
A: Masalah teratasi sebagian
no indikator A T A
1 Mengenali kapan nyeri 3 5 3
terjadi
2 Menggunakan nyeri 3 5 4
tanpa anlgesik.
3 Menggunakan 3 5 4
analgesik yang
direkomendasikan.
P: Lanjutkan intervensi
 Ajarkan manajemen nyeri bila nyeri
datang kembali.
 Kolaborasikan pemberian analgesik
untuk mengurangi nyeri.

S: Pasien mengatakan saat melakukan


3 aktivitas maka dirinya akan mengalami DIO
sesak nafas.
O :Pasien nampak menggunakan kanul nasal
dengan kecepatan 5liter/menit dan
aktivitasnya selalu dibantu oleh pihak
keluarga.
TD : 150/90 mmHg
N : 102 x/menit
S : 36,6 ºC
RR : 32 x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
no Indikator A T A
1 Kemudahan bernapas 3 5 3
ketika beraktivitas.
2 Tekanan darah sistolik 3 5 4
ketika beraktivitas.
3 Tekanan darah diastolik 3 5 4
ketika beraktivitas.
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor respon oksigen pasien.
 Instruksikan pasien untuk mengenali
tanda dan gejala kelelahan yang
memerlukan pengurangan aktivitas.

3 Des 2018 1 S: Pasien mengatakan sesak nafasnya dan WILDAN


06.30 nyeri dada berkurang.
O: TD : 140/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36,7 ºC
RR : 28 x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
no Indikator A T A
1 Tekanan darah sistol 3 5 4
2 Tekanan darah diastol 3 5 4
3 Denyut nadi perifer 3 5 4
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor tanda-tanda vital secara
rutin.
 Instruksikan pasien tentang
pentingnya untuk segera melaporkan
bila merasakan nyeri dada.
2 S: Pasien mengatakan nyerinya berkurang. CINDE
P : CHF
Q : Tertusuk-tusuk
R : Dada
S : Skala 4 (0-10)
T : Sewaktu-waktu
O: Pasien nampak lebih tenang dan nyaman.
A: Masalah teratasi sebagian
no Indikator A T A
1 Mengenali kapan nyeri 3 5 4
terjadi
2 Menggunakan nyeri 3 5 4
tanpa anlgesik.
3 Menggunakan 3 5 4
analgesik yang
direkomendasikan.
P: Lanjutkan intervensi
 Ajarkan manajemen nyeri bila nyeri
datang kembali.
 Kolaborasikan pemberian analgesik
untuk mengurangi nyeri.

S: Pasien mengatakan sudah bisa duduk dan


3 sesaknya berkurang. INDRI
O :Pasien nampak menggunakan kanul nasal
dengan kecepatan 3liter/menit dan sudah
bisa duduk.
TD : 140/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36,7 ºC
RR : 28 x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
no Indikator A T A
1 Kemudahan bernapas 3 5 4
ketika beraktivitas.
2 Tekanan darah sistolik 3 5 4
ketika beraktivitas.
3 Tekanan darah diastolik 3 5 4
ketika beraktivitas.
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor respon oksigen pasien.
 Instruksikan pasien untuk mengenali
tanda dan gejala kelelahan yang
memerlukan pengurangan aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai