BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
d) Pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingasan. Bila
berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya hilang
sesudah kehamilan 16 minggu.
e) Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah itu
nafsu makan timbul lagi.
f) Payudara menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang duktus dan alveoli payudara. Bersama somatomamotropin,
hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran payudara, menimbulkan
perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran
puting susu, serta pengeluaran kolostrum.
g) Sering buang air kecil
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua
kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung
kemih ditekan oleh kepala janin.
h) Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
i) Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih
tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah.
j) Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi pada
triwulan pertama.
10
batas hati. Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga
abdomen kanan atau kiri (Sulistyawati, 2009).
c. Vaskularisasi
Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan
anak-anak cabangnya, pembuluh darah vena mengembang dan bertambah
(Sulistyawati, 2009).
d. Serviks uteri
Bertambah vaskularisasinya karena pengaruh estrogen dan menjadi
lunak karena pengaruh progesteron, kondisi ini yang disebut dengan tanda
Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan
muskus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya
menjadi livid, dan ini disebut dengan tanda Chadwick (Sulistyawati, 2009).
2. Vagina (liang senggama)
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat jelas
pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat
bewarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwicks. Perubahan ini meliputi
penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel
otot polos (Varney, 2007).
3. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis
sampai terbentuknya plasenta pada kira – kira kehamilan 16 minggu. Korpus
luteum graviditatis berdiameterkira – kira 3 cm. Kemudian ia mengecil setelah
pasenta mulai terbentuk. Plasenta juga mengambil alih fungsi korpus luteum
untuk mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone. Terakhir ditemukan
pada awal ovulasi hormone relaxin, suatu immunoreactive inhibilin dalam
sirkulasi maternal. Diperkirakan korpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin
pada awal kehamilan. Kadar relaxin di sirkulasi maternal dapat ditentukan dan
meningkat pada trimester pertama. Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan
hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm. (Hanifa, 2006).
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel
baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium.
15
Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan
setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang
relative minimal (Prawirohardjo, 2008).
Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah, yaitu:
1) Volume darah
Volume darah semakin meningkat di mana jumlah serum darah lebih besar
dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah
(hemodilusi), dengan puncaknya pada hamil 32 minggu. Serum darah (volume
darah) bertambah sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.
Curah jantung akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodilusi darah
mulai tampak sekitar umur hamil 16 minggu, sehingga pengidap penyakit jantung
harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan selalu memberatkan
kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit jantung dapat jatuh dalam
dekompensasio kordis. Pada postpartum terjadi hemokonsentrasi dengan puncak
hari ketiga sampai kelima.
2) Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang
dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai
anemia fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar
10.000/ml. Dengan hemodilusi dan anemia maka laju endap darah semakin tinggi
dan dapat mencapi 4 kali dari angka normal.
penyakit system respirasi biasa menjadi lebih parah karena kehamilan. Pada akhir
kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul., keluhan
sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh progesteron.
(Salmah, 2006).
No Sumber Berat
1 Janin 3 – 3,5 kg
2 Plasenta 0,5 kg
3 Air ketuban 1 kg
4 Rahim 1 kg
5 Timbunan lemak 1,5 kg
6 Timbunan protein 2 kg
7 Retensi air – garam 1,5 kg
(Saifuddin, 2006)
2.1.4.7 Kulit
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya
serabut elastis di bawah kulit, sehingga menimbulkan striae gravidarum/striae
lividae. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidraamnion dan
gemeli, dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba
20
2.1.4.8 Payudara
Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak
mengalami perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Adanya peningkatan
supley darah di bawah pengaruh aktivitas hormone, jaringan glandular dari
payudara membesar. Hormon pertumbuhan dan glukokortikoid juga mempunyai
peranan penting dalam perkembangan ini. Prolaktin merangsang produksi
produksi kolostrum dan air susu ibu. (Salmah, 2006).
Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut :
1. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang dan berat.
2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli.
3. Bayangan vena-vena lebih membiru.
4. Hiperpigmentasi pada aerola dan putting susu.
5. Kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning.
A. Sistem Reproduksi
Terdapat tanda Chadwick, yaitu perubahan warna pada vulva, vagina
dan serviks menjadi lebih merah agak kebiruan/keunguan. pH vulva dan vagina
mengalami peningkatan dari 4 menjadi 6,5 yang membuat wanita hamil lebih
rentan terhadap infeksi vagina. Tanda Goodell yaitu perubahan konsistensi
serviks menjadi lebih lunak dan kenyal (Cunningham, et al., 2012).
Pembesaran dan penebalan uterus disebabkan adanya peningkatan
vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hyperplasia & hipertropi otot, dan
perkembangan desidua. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastis, fundus
pada serviks mudah fleksi disebut tanda Mc Donald. Pada kehamilan 8 minggu
uterus membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira
sebesar telur angsa. Pada minggu-minggu pertama, terjadi hipertrofi pada
istmus uteri membuat istmus menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut
tanda Hegar. Sejak trimester satu kehamilan, uterus juga mengalami kontraksi
yang tidak teratur dan umumnya tidak nyeri (Cunningham, et al., 2012).
Proses ovulasi pada ovarium akan terhenti selama kehamilan.
Pematangan folikel baru juga ditunda. Tetapi pada awal kehamilan, masih
terdapat satu corpus luteum gravidarum yang menghasilkan hormon estrogen
dan progesteron. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu,
kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk (Prawirohardjo, 2009).
B. Sistem Respirasi
Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awal
kehamilan yang mungkin diinterpretasikan sebagai dispneu. Hal itu sering
mengesankan adanya kelainan paru atau jantung padahal sebenarnya tidak ada
apa-apa. Peningkatan usaha nafas selama kehamilan kemungkinan diinduksi
terutama oleh progesteron dan sisanya oleh estrogen. Usaha nafas yang
meningkat tersebut mengakibatkan PCO2 atau tekanan karbokdioksida
berkurang (Cunningham, et al., 2012).
C. Sistem Kardiovaskuler
23
G. Sistem Integumen
24
Teraba bagian-bagian janin seperti sebuah objek atau oran yang mengapung
dalam air
5. Tes positif hamil
6. Teraba janin pada saat palpasi
7. Kontraksi Braxton Hicks:
Kontraksi sebagai penanda persalinan palsu dengan ciri-ciri menimbulkan
sedikit rasa nyeri dan kontraks tidak teratur.
8. Tanda goodell: melembutnya serviks
9. Tanda Hegar: tanda yang menunjukkan kemungkinan awal kehamilan pada
palpasi bimanual, uterus yang lebih lunak membuat jari hampir mencapai
bagian atas serviks.
C. Tanda Kehamilan Pasti:
Tanda-tanda yang hanya bisa dijelaskan oleh kehamilan:
a. Detak jantung janin
b. Perubahan serviks
c. Tanda chadwick: warna biru tua keunguan di vagina karena pembesaran
pembuluh darah
d. Tanda goodell: melembutnya serviks
e. Tanda hegar: melembutnya dan menngkatnay fleksibilitas perut bagian
bawah
f. Tes postif hamil
g. Janin teraba pada saat palpasi dilakukan
h. Kontraksi Braxton Hicks:
Kontraks yang menandakan tanda persalinan palsu dengan ciri-ciri
menimbulkan sedikit rasa nyeri dan kontraksi tidak teratur
i. Ballottement: teraba bagian-bagian janin seperti sebuah objek atau organ
yang mengapung dalam air.
Istirahat cukup
Senam hamil
Membiasakan buang air besar secara teratur
Buang air besar segera setelah ada dorongan
d) Morning Sickness (mual dan muntah)
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak
awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi
kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat.
Cara mengatasi :
Menghindari bau atau faktor penyebabnya
Makan biskuit kering atau roti bakar sesaat sebelum bangun dari tempat
tidur di pagi hari
Makan sedikit tapi sering
Duduk tegak setiap kali selesai makan
Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu
Makan makanan kering diantara waktu makan
Minum minuman berkarbonat
Bangun dari tidur secara perlahan
Menghindari menggosok gigi setelah makan
Minum teh herbal
Istirahat sesuai kebutuhan
e) Merasa lelah
Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk menyesuaikan secara
fisik dan emosional untuk kehamilan. Juga peningkatan hormonal yang dapat
mempengaruhi pola tidur.
Cara mengatasi :
Meyakinkan bahwa ini normal pada awal kehamilan
Mendorong ibu untuk istirahat cukup tetapi tidak berlebihan.
30
f) Sakit Kepala
Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika
akan mengubah posisi dari duduk/tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba,
sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih
sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional.
Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala.
Cara mengatasi :
Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
Menghindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan sesak
Menghindari berbaring dalam posisi telentang
g) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa
menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya
perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran
dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
h) Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap
normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
i) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang
kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat
badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang
juga, dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan
pembesaran rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh
menahan air.
31
Napas kencang
Sakit kepala
Perubahan postur tubuh pada minggu ke 14
b. Minggu ke 20 sampai dengan ke 24
Pernapasan menjadi lebih cepat
Meningkatnya hasrat seksualitas
c. Minggu ke 25 sampai dengan ke 28
Kram pada kaki mungkin terjadi
Mudah lelah
2. Tanda objektif
a. Tanda objektif yang muncul pada trimester 1
b. Adanya kolostrum
c. Leukorea, laporan jika pruritus atau dicurigai perkembangan pada candida
albican, infeksi Trichomonas
d. Perubahan bentuk pada abdomen karena kehamilan
e. Pelvis bergabung dalam relaksasi karena hormon relaksin
f. Pigmen yang mungkin berubah pada kulit yaitu kloasma gravidarum, linea
nigra, serta striae gravidum
g. Konstipasi dan hemoroid karena kelambatan gerak peristaltik dan tekanan
pada uterus pada kolon dan rektum yang lebih rendah.
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain
yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru.
9. Penggunaan obat
a. Rokok
b. Alkohol
c. Resep obat
10. Perubahan janin.
berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini
dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth
mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan.
j) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan
yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap
dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah
kelenjar kulit.
k) Kram pada kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan.
Cara mengatasi :
menaikkan kaki ke atas dan minum kalsium yang cukup. Jika terkena kram
kaki ketika duduk atau saat tidur, cobalah menggerak-gerakkan jari-jari kaki ke
arah atas.
l) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita
hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan
tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit
pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan
pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk
atau berdiri yang terlalu lama.
bertambah, jaringan ikat mengendor,dan sel otot polos mengalami hipertrofi. Juga
terjadi peningkatan volume sekresi vagina yang berwarna keputihan dan lebih
kental (Cunningham, et al., 2012).
Pada minggu-minggu akhir kehamilan, prostaglandin mempengaruhi
penurunan konsentrasi serabut kolagen pada serviks. Serviks menjadi lunak dan
lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan (Prawirohardjo, 2009).
Istsmus uteri akan berkembang menjadi segmen bawah uterus pada trimester
akhir. Otot-otot uterus bagian atas akan berkontraksisehingga segmen bawah
uterus akan melebar dan menipis, hal itu terjadi pada masa-masa akhir kehamilan
menjelang persalinan. Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah
yang tipis disebut lingkaran retraksi fisiologis (Cunningham, et al., 2012).
B. Sistem Respirasi
Pergerakan difragma semakin terbatas seiring pertambahan ukuran uterus
dalam rongga abdomen. Setelah minggu ke 30, peningkatan volume tidal, volume
ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per menit akan mencapai puncaknya
pada minggu ke 37. Wanita hamil akan bernafas lebih dalam sehingga
memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat
20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesterone
(Prawirohardjo, 2009).
C. Sistem Kardiovaskuler
Selama trimester terakhir, kelanjutan penekanan aorta pada pembesaran
uterus juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal. Pada posisi
terlentang ini akan membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan dengan
posisi miring (Cunningham, et al., 2012).
D. Sistem Urinaria
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul
menyebabkan penekanan uterus pada vesica urinaria. Keluhan sering berkemih
pun dapat muncul kembali. Selain itu, terjadi peningkatan sirkulasi darah di ginjal
yang kemudian berpengaruh pada peningkatan laju filtrasi glomerulus dan renal
plasma flow sehingga timbul gejala poliuria. Pada ekskresi akan dijumpai kadar
asam amino dan vitamin yang larut air lebih banyak.
39
E. Sistem Digestif
Perubahan yang paling nyata adalah adanya penurunan motilitas otot polos
pada organ digestif dan penurunan sekresi asam lambung. Akibatnya, tonus
sphincter esofagus bagian bawah menurun dan dapat menyebabkan refluks dari
lambung ke esofagus sehingga menimbulkan keluhan seperti heartburn.
Penurunan motilitas usus juga memungkinkan penyerapan nutrisi lebih banyak,
tetapi dapat muncul juga keluhan seperti konstipasi. Sedangkan mual dapat terjadi
akibat penurunan asam lambung (Prawirohardjo, 2009).
F. Sistem Metabolik
Pertambahan berat badan ibu pada masa ini dapat mencapai 2 kali lipat
bahkan lebih dari berat badan pada awal kehamilan. Pitting edema dapat timbul
pada pergelangan kaki dan tungkai bawah akibat akumulasi cairan tubuh ibu.
Akumulasi cairan ini juga disebabkan oleh peningkatan tekanan vena di bagian
yang lebih rendah dari uterus akibat oklusi parsial vena kava. Penurunan tekanan
osmotik koloid interstisial juga cenderung menimbulkan edema pada akhir
kehamilan.
G. Sistem Integumen
Pada bulan-bulan akhir kehamilan umumnya dapat muncul garis-garis
kemerahan, kusam pada kulit dinding abdomen dan kadang kadang juga muncul
pada daerah payudara dan paha. Perubahan warna tersebut sering disebut sebagai
striae gavidarum. Pada wanita multipara, selain striae kemerahan itu seringkali
ditemukan garis garis mengkilat keperakan yang merupakan sikatrik dari striae
kehamilan sebelumnya (Prawirohardjo, 2009).
H. Sistem Muskuloskeletal
Akibat pembesaran uterus ke posisi anterior, umumnya wanita hamil
memiliki bentuk punggung cenderung lordosis. Sendi sacroiliaca, sacrococcigis,
dan pubis akan meningkat mobilitasnya diperkirakan karena pengaruh hormonal.
Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap pada wanita hamil dan
menimbulkan perasaan tidak nyaman pada bagian bawah punggung
(Prawirohardjo, 2009).
40
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun.
h. Konstipasi
i. Nyeri disekitar tulang
j. Fatigue
5. Tanda bahaya
a. Perdarahan vagina
b. Nyeri perut
c. Edema pada muka, tangan, dan kaki
d. Sakit kepala yang hebat
e. Gangguan bicara
f. Rupture of membrane (sebelum 38 minggu)
6. Nutrisi ibu hamil trimester ketiga
7. Kebersihan umum (general hygiene)
a. Istirahat dan tidur
b. Latihan
8. Penggunan obat
a. Rokok
b. Alkohol
c. Obat-obatan
9. Pertumbuhan janin
10. Persiapan menyusui
11. Sistem pendukung
12. Persiapan kelahiran janin
a. Rasa takut dan cemas
b. Keterlibatan ayah dalam kelahiran janin
c. Manajemen nyeri
d. Intervensi obstetrik
13. Persiapan menjadi orang tua
a. Perubahan gaya hidup
b. Perubahan peran
c. Konflik peran
d. Keseimbangan tuntutan keluarga
44
Cara mengatasi :
Menjelaskan penyebab fisiologisnya
Mendorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya pernafasan
pada kecepatan normal yang terjadi
Merentangkan tangan di atas kepala serta menarik nafas panjang
Mendorong postur tubuh yang baik, melakukan pernapasan interkostal
e) Sering kencing
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandungan kencing ibu hamil.
f) Masalah tidur
Setelah perut besar, bayi akan sering menendang di malam hari sehingga
merasa kesulitan untuk tidur nyenyak.
g) Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan
dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi
juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises.
Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
Cara mengatasi :
Meninggikan kaki sewaktu berbaring
Menjaga agar kaki tidak bersilangan
Menghindari berdiri atau duduk terlalu lama
Senam untuk melancarkan peredaran darah
Menghindari pakaian atau korset yang ketat
h) Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang
ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
i) Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang
46
MINGGU 2
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel
telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam
setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur
bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut
morula.Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-
kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan
membantu blastocyst terpaut pada endometrium.
MINGGU 3
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin belum
sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah
membelah menjadi ratusan akan menempel pada
dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat
kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
MINGGU 4
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi
hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG),
sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan,
hasilnya positif.Janin mulai membentuk struktur
manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan
tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke
jantung).
MINGGU 5
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan
endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas
yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut
yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang,
kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada
lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan
48
organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan
membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
MINGGU 6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari
puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang
punggung bayi telah menutup. pada minggu ini sistem
pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk,Pucuk-
pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan
kaki pun mulai tampak.
MINGGU 7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8
gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi
bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan
dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.
MINGGU 8
B. Trimester kedua
Dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-28 minggu). Ditandai dengan
percepatan pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ
tubuh. Namun waspadai pertambahan berat badan yang berlebih. Agar proses
tumbuh kembang janin tak terganggu hindari penyakit kronis sebelum kehamilan
maupun penyakit infeksi yang mungkin terjadi saat kehamilan. Seperti asma,
50
MINGGU KE-17
Panjang tubuh janin meningkat lebih pesat ketimbang lebarnya, menjadi
13 cm,berat sekitar 120 gram, hingga bentuk rahim terlihat oval dan bukan
membulat. Akibatnya, rahim terdorong dari rongga panggul mengarah ke rongga
perut. Otomatis usus ibu terdorong nyaris mencapai daerah hati, hingga kerap
terasa menusuk ulu hati. Pertumbuhan rahim yang pesat ini pun membuat
ligamen-ligamen meregang, terutama bila ada gerakan mendadak. Rasa nyeri atau
tak nyaman ini disebut nyeri ligamen rotundum. Oleh karena itu amat disarankan
menjaga sikap tubuh dan tak melakukan gerakan-gerakan mendadak atau yang
menimbulkan peregangan.
52
Lemak yang juga sering disebut jaringan adiposa mulai terbentuk di bawah
kulit bayi yang semula sedemikian tipis pada minggu ini dan minggu-minggu
berikutnya. Lemak ini berperan penting untuk menjaga kestabilan suhu dan
metabolisme tubuh.
Pada beberapa ibu yang pernah hamil, gerakan bayi mulai bisa dirasakan
di minggu ini. Kendati masih samar dan tak selalu bisa dirasakan setiap saat
sepanjang hari. Sedangkan bila kehamilan tersebut merupakan kehamilan
pertama, gerakan yang sama umumnya baru mulai bisa dirasakan pada minggu
ke-20.
MINGGU KE-18
Taksiran panjang janin adalah 14 cm, berat sekitar 150 gram. Rahim dapat
diraba tepat di bawah pusar, ukurannya kira-kira sebesar buah semangka.
Pertumbuhan rahim ke depan akan mengubah keseimbangan tubuh ibu.
Peningkatan mobilitas persendian ikut mempengaruhi perubahaan postur
tubuh sekaligus menyebabkan keluhan punggung. Keluhan ini makin bertambah
bila kenaikan berat badan tak terkendali. Untuk mengatasinya, biasakan berbaring
miring ke kiri, hindari berdiri terlalu lama dan mengangkat beban berat. Selain itu,
sempatkan sesering mungkin mengistirahatkan kaki dengan mengangkat atau
mengganjalnya pakai bantal.
Mulai usia ini hubungan interaktif antara ibu dan janinnya kian terjalin
erat. Tak mengherankan setiap kali si ibu gembira, sedih, lapar atau merasakan hal
lain, janin pun merasakan hal sama.
MINGGU KE-19
Panjang janin diperkirakan 13-15 cm,taksiran berat 200 gram. Sistem saraf
janin yang terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini makin sempurna
perkembangannya, yakni dengan diproduksi cairan serebrospinalis yang mestinya
bersirkulasi di otak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan.
Jika lubang yang ada tersumbat atau aliran cairan tersebut terhalang oleh
penyebab apa pun, kemungkinan besar terjadi hidrosefalus/penumpukan cairan di
otak. Jumlah cairan yang terakumulasi biasanya sekitar 500-1500 ml, namun bisa
53
mencapai 5 liter, Penumpukan ini jelas berdampak fatal mengingat betapa banyak
jumlah jaringan otak janin yang tertekan oleh cairan tadi.
MINGGU KE-20
Panjang janin mencapai kisaran 14-16 cm berat sekitar 260 gram. Kulit
yang menutupi tubuh janin mulai bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yakni
lapisan epidermis yang terletak di permukaan dan lapisan dermis yang merupakan
lapisan dalam. Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola tertentu pada
ujung jari, telapak tangan maupun telapak kaki. Sedangkan lapisan dermis
mengandung pembuluh-pembuluh darah kecil, saraf dan sejumlah besar lemak.
Seiring perkembangannya yang pesat, kebutuhan darah janin pun
meningkat tajam. Agar anemia tak mengancam kehamilan, ibu harus mencukupi
kebutuhannya akan asupan zat besi, baik lewat konsumsi makanan bergizi
seimbang maupun suplemen yang dianjurkan dokter.
MINGGU KE-21
Beratnya sekitar 350 gram,panjang kira-kira 18 cm. Pada minggu ini,
berbagai sistem organ tubuh mengalami pematangan fungsi dan perkembangan.
Dengan perut yang kian membuncit dan keseimbangan tubuh yang terganggu,
bukan saatnya lagi melakukan olahraga kontak seperti basket yang kemungkinan
terjatuhnya besar. Hindari pula olahraga peregangan ataupun yang bersikap
kompetitif, semisal golf atau bahkan lomba lari.
MINGGU KE-22
Berat mencapai taksiran 400-500 gram,panjang sekitar 19 cm.Ibu kian
mampu beradaptasi dengan kehamilannya. Kekhawatiran bakal terjadi keguguran
juga sudah pupus. Keluhan mual-muntah sudah berlalu dan kini nafsu makannya
justru sedang menggebu Mesti berhati-hati agar tak terjadi pertambahan berat
badan yang berlebih.
Ciri khas usia kehamilan ini adalah substansi putih mirip pasta penutup
kulit tubuh janin yang disebut vernix caseosa. Fungsinya melindungi kulit janin
terhadap cairan ketuban maupun kelak saat berada di jalan lahir. Di usia ini pula
kelopak mata mulai menjalankan fungsinya untuk melindungi mata dengan
gerakan menutup dan membuka. Jantung janin yang terbentuk di minggu ke-5 pun
54
MINGGU KE-26
Di usia ini berat bayi diperkirakan hampir mencapai 850 gram,panjang
dari bokong dan puncak kepala sekitar 23 cm. Denyut jantung sudah jelas-jelas
terdengar, normalnya 120-160 denyut per menit. Ketidaknormalan seputar denyut
jantung harus dicermati karena bukan tak mungkin merupakan gejala ada keluhan
serius.
Sementara rasa tak nyaman berupa keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan
sakit kepala akan lebih sering dirasakan si ibu.Keluhan nyeri di bawah tulang
rusuk dan perut bagian bawah, terutama saat bayi bergerak. Sebab, rahim jadi
makin besar yang akan memberi tekanan pada semua organ tubuh. Termasuk usus
kecil, kantung kemih dan rektum yang menyebabkan ibu hamil jadi terkena
sembelit, namun terpaksa bolak-balik ke kamar mandi karena beser.
MINGGU KE-27
Bayi kini beratnya melebihi 1000 gram, panjang totalnya mencapai 34 cm
dengan panjang bokong ke puncak kepala sekitar 24 cm. Di minggu ini kelopak
mata mulai membuka. Sementara retina yang berada di bagian belakang mata,
membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya dan informasi
mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak.
Jika terjadi “kesalahan” pembentukan lapisan-lapisan inilah yang kelak
memunculkan katarak kongenital/bawaan saat bayi dilahirkan. Lensa jadi
berkabut atau keputihan. Walaupun dipicu oleh faktor genetik, katarak bawaan ini
ditemukan pada anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terserang rubella pada
usia kehamilan di minggu-minggu akhir trimester dua.
MINGGU KE-28
Puncak rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar.Gerakan janin makin
kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian
mudah didengar. Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai berat sekitar
1100 gram dengan kisaran panjang 35-38 cm. Kendati dibanding minggu-minggu
sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang
terlihat kemerahan. Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu
juga rambut kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya
56
pun terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah
hilang.
C. Trimester ketiga
Dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (29-42 minggu) (Yeyeh,2009).
MINGGU KE-29
Beratnya sekitar 1250 gram, panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran prematur
mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan
fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan di minggu ini, ia mampu bernapas meski
dengan susah payah. Ia pun bisa menangis, kendati masih terdengar lirih.
Kemampuannya bertahan untuk hidup pun masih tipis karena perkembangan
paru-parunya belum sempurna. Meski dengan perawatan yang baik dan
terkoordinasi dengan ahli lain yang terkait, kemungkinan hidup bayi prematur pun
cukup besar.
MINGGU KE-30
Beratnya mencapai 1400 gram,kisaran panjang 38 cm. Puncak rahim yang
berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada
panggul dan perut seiring bertambah besar kehamilan.Mulai denyutan halus,
sikutan/tendangan sampai gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri.
Aktifnya gerakan ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul pada tali pusat.
Bila sampai membentuk simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai
gizi dan oksigen dari ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.
MINGGU KE-31
Berat bayi sekitar 1600 gram, taksiran panjang 40 cm.Waspadai bila pada
ibu muncul gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan, sakit kepala maupun
penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan darah tinggi yang
mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg.Itu sebab, pemeriksaan tekanan darah
rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke bidan/dokter.
Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang
membuat kaki jadi bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih banyak
beristirahat dengan berbaring miring sekaligus mengurangi aktivitas, bisa
membantu.
57
MINGGU KE-32
Pada usia ini berat bayi harus berkisar 1800-2000 gram,panjang tubuh 42
cm. Kunjungan rutin diperketat/lebih intensif dari sebulan sekali menjadi 2
minggu sekali.
MINGGU KE-33
Beratnya lebih dari 2000 gram, panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu ini
mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim.
MINGGU KE-34
Berat bayi hampir 2275 gram,taksiran panjang sekitar 44 cm. Idealnya, di
minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara umum.
Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi
terhadap otak, jantung dan organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa
dilakukan adalah tes non-stres dan profil biofisik.
MINGGU KE-35
Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm,berat 2450 gram. Mulai minggu
ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena
kematangan paru-paru sangat menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi
untuk bertahan hidup. Kematangan fungsi paru-paru ini sendiri akan dilakukan
lewat pengambilan cairan amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput
tipis yang menyelubungi paru-paru.
MINGGU KE-36
Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram, panjang 46 cm. Pemeriksaan
rutin diperketat jadi seminggu sekali.
MINGGU KE-37
Dengan panjang 47 cm, berat 2950 gram. Di usia ini bayi dikatakan aterm
atau siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk
bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap
lahir. Kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini
biasanya dilakukan pula pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala
bayi, perlunakan jalan lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.
58
MINGGU KE-38
Berat bayi sekitar 3100 gram,panjang 48 cm. Rasa cemas menanti-
nantikan saat melahirkan yang mendebarkan bisa membuat ibu mengalami puncak
gangguan emosional. Ibu dapat melakukan relaksasi dengan melatih pernapasan
sebagai bekal menjelang persalinan. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia
kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.
MINGGU KE-39
Di usia kehamilan ini bayi mencapai berat sekitar 3250 gram, panjang
sekitar 49 cm. Di minggu ini perlu siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai
postmatur atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta tak mampu
lagi menjalani fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga
kekurangan gizi.
Penurunan fungsi plasenta bisa diketahui berdasarkan evaluasi terhadap
fungsi dinamik janin, arus darah, napas dan gerak bayi serta denyut jantungnya
lewat pemeriksaan CTG (kardiotokografi), USG maupun doppler.
Dari hasil evaluasi tersebut akan dinilai apakah memungkinkan dan
memang saatnya untuk memberi induksi persalinan. Kalau fungsi arus darahnya
tak baik, tentu tak dianjurkan lahir per vaginam yang justru berisiko bayi
mengalami hipoksia.
MINGGU KE-40
Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm, berat sekitar 3300 gram. Betul-
betul cukup bulan dan siap dilahirkan.Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke
skrotum.Pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah
berkembang baik dan menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam).
c. Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) 28 - 36 minggu dan
setelah 36 minggu sampai lahir.
Tujuannya :
1) Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
2) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
3) Memantapkan rencana persalinan
4) Mengenali tanda-tanda persalinan
perlindungan terhadap infeksi tetanus. Ibu hamil dengan status imunisasi T5 (TT
Long Life) tidak perlu diberikan imunisasi TT lagi.
6) Pemberian tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilan
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet zat
besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak pertama.
7) Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala,
atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul
sempit atau ada masalah lain.
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ cepat lebih dari
160/menit menunjukkan adanya gawat janin.
8) Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk keluarga berencana)
Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi
:
a) Kesehatan ibu
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin
ke tenaga kesehatan dan menganjurkan ibu hamil agar beristirahat yang
cukup selama kehamilannya (sekitar 9-10 jam per hari) dan tidak bekerja
berat.
b) Perilaku hidup bersih dan sehat
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan selama
kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum makan, mandi 2 kali sehari
dengan menggunakan sabun, menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum
tidur serta melakukan olah raga ringan.
c) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan
Setiap ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari keluarga terutama suami
dalam kehamilannya. Suami, keluarga atau masyarakat perlu menyiapkan
65
biaya persalinan, kebutuhan bayi, transportasi rujukan dan calon donor darah.
Hal ini penting apabila terjadi komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas
agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
d) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi
Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenai tanda-tanda bahaya baik selama
kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya perdarahan pada hamil muda
maupun hamil tua, keluar cairan berbau pada jalan lahir saat nifas. Mengenal
tanda-tanda bahaya ini penting agar ibu hamil segera mencari pertolongan ke
tenaga kesehtan kesehatan.
e) Asupan gizi seimbang
Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan makanan yang
cukup dengan pola gizi yang seimbang karena hal ini penting untuk proses
tumbuh kembang janin dan derajat kesehatan ibu. Misalnya ibu hamil
disarankan minum tablet tambah darah secara rutin untuk mencegah anemia
pada kehamilannya.
f) Gejala penyakit menular dan tidak menular
Setiap ibu hamil harus tahu mengenai gejala-gejala penyakit menular
(misalnya penyakit IMS,Tuberkulosis) dan penyakit tidak menular (misalnya
hipertensi) karena dapat mempengaruhi pada kesehatan ibu dan janinnya.
g) Penawaran untuk melakukan konseling dan testing HIV di daerah tertentu
(risiko tinggi)
Konseling HIV menjadi salah satu komponen standar dari pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Ibu hamil diberikan penjelasan tentang risiko
penularan HIV dari ibu ke janinnya, dan kesempatan untuk menetapkan
sendiri keputusannya untuk menjalani tes HIV atau tidak. Apabila ibu hamil
tersebut HIV positif maka dicegah agar tidak terjadi penularan HIV dari ibu
ke janin, namun sebaliknya apabila ibu hamil tersebut HIV negatif maka
diberikan bimbingan untuk tetap HIV negatif selama kehamilannya,
menyusui dan seterusnya.
h) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI ekslusif
66
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya segera
setelah bayi lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang penting
untuk kesehatan bayi. Pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia 6
bulan.
i) KB paska persalinan
Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB setelah
persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu punya waktu merawat
kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga.
j) Imunisasi
Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) untuk
mencegah bayi mengalami tetanus neonatorum.
k) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain booster)
Untuk dapat meningkatkan intelegensia bayi yang akan dilahirkan, ibu hamil
dianjurkan untuk memberikan stimulasi auditori dan pemenuhan nutrisi
pengungkit otak (brain booster)secara bersamaan pada periode kehamilan.
9) Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah
(Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan darah ( bila
belum pernah dilakukan sebelumnya)
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi:
a) Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk
mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga untuk
mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu diperlukan
apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.
b) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal sekali
pada trimester pertama dan sekali pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini
ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau
tidak selama kehamilannya karena kondisi anemia dapat mempengaruhi
proses tumbuh kembang janin dalam kandungan.
c) Pemeriksaan protein dalam urin
67
Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada trimester
kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan untuk
mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria merupakan
salah satu indikator terjadinya preeklampsia pada ibu hamil.
d) Pemeriksaan kadar gula darah.
Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Melitus harus dilakukan
pemeriksaan gula darah selama kehamilannya minimal sekali pada
trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan sekali pada trimester
ketiga (terutama pada akhir trimester ketiga).
e) Pemeriksaan darah Malaria
Semua ibu hamil di daerah endemis Malaria dilakukan pemeriksaan
darah Malaria dalam rangka skrining pada kontak pertama. Ibu hamil di
daerah non endemis Malaria dilakukan pemeriksaan darah Malaria
apabila ada indikasi.
f) Pemeriksaan tes Sifilis
Pemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah dengan risiko tinggi dan ibu
hamil yang diduga Sifilis. Pemeriksaaan Sifilis sebaiknya dilakukan
sedini mungkin pada kehamilan.
g) Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko tinggi kasus HIV
dan ibu hamil yang dicurigai menderita HIV. Ibu hamil setelah menjalani
konseling kemudian diberi kesempatan untuk menetapkan sendiri
keputusannya untuk menjalani tes HIV.
h) Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai menderita
Tuberkulosis sebagai pencegahan agar infeksi. Tuberkulosis tidak
mempengaruhi kesehatan janin. Selain pemeriksaaan tersebut diatas,
apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya di
fasilitas rujukan.
10) Tatalaksana/penanganan Kasus
68
Rasa mual dan muntah bisa muncul pada kehamilan muda terutama pada
pagi hari namun kondisi ini biasanya hilang setelah kehamilan berumur 3
bulan. Keadaan ini tidak perlu dikhawatirkan, kecuali kalau memang
cukup berat, hingga tidak dapat makan dan berat badan menurun terus.
Pusing
Pusing biasa muncul pada kehamilan muda. Apabila pusing sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari maka perlu diwaspadai.
Sakit kepala
Sakit kepala yang hebat yang timbul pada ibu hamil mungkin dapat
membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Perdarahan
Perdarahan waktu hamil, walaupun hanya sedikit sudah merupakan tanda
bahaya sehingga ibu hamil harus waspada.
Sakit perut hebat
Nyeri perut yang hebat dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya.
Demam
Demam tinggi lebih dari 2 hari atau keluarnya cairan berlebihan dari liang
rahim dan kadang-kadang berbau merupakan salah satu tanda bahaya pada
kehamilan.
Batuk lama
Batuk lama Lebih dari 2 minggu, perlu ada pemeriksaan lanjut. Dapat
dicurigai ibu menderita TBC.
Berdebar-debar
Jantung berdebar-debar pada ibu hamil merupakan salah satu masalah
pada kehamilan yang harus diwaspadai.
Cepat lelah
Dalam dua atau tiga bulan pertama kehamilan, biasanya timbul rasa lelah,
mengantuk yang berlebihan dan pusing, yang biasanya terjadi pada sore
hari. Kemungkinan ibu menderita kurang darah.
Sesak nafas atau sukar bernafas
70
Pada akhir bulan ke delapan ibu hamil sering merasa sedikit sesak bila
bernafas karena bayi menekan paru-paru ibu. Namun apabila hal ini terjadi
berlebihan maka perlu diwaspadai.
Keputihan yang berbau
Keputihan yang berbau merupakan salah satu tanda bahaya pada ibu
hamil.
Gerakan janin
Gerakan bayi mulai dirasakan ibu pada kehamilan akhir bulan ke empat.
Apabila gerakan janin belum muncul pada usia kehamilan ini, gerakan
yang semakin berkurang atau tidak ada gerakan maka ibu hamil harus
waspada.
Perilaku berubah selama hamil, seperti gaduh gelisah, menarik diri, bicara
sendiri, tidak mandi.
Selama kehamilan, ibu bisa mengalami perubahan perilaku. Hal ini
disebabkan karena perubahan hormonal. Pada kondisi yang mengganggu
kesehatan ibu dan janinnya maka akan dikonsulkan ke psikiater.
Riwayat kekerasan terhadap perempuan (KtP) selama kehamilan
Informasi mengenai kekerasan terhadap perempuan terutama ibu hamil
seringkali sulit untuk digali. Korban kekerasan tidak selalu mau berterus
terang pada kunjungan pertama, yang mungkin disebabkan oleh rasa takut
atau belum mampu mengemukakan masalahnya kepada orang lain,
termasuk petugas kesehatan. Dalam keadaan ini, petugas kesehatan
diharapkan dapat mengenali korban dan memberikan dukungan agar mau
membuka diri.
3) Menanyakan status kunjungan (baru atau lama), riwayat kehamilan yang
sekarang, riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya dan riwayat penyakit
yang diderita ibu
4) Menanyakan status imunisasi Tetanus Toksoid
5) Menanyakan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi
6) Menanyakan obat-obat yang dikonsumsi seperti: antihipertensi, diuretika, anti
vomitus, antipiretika, antibiotika, obat TB, dan sebagainya.
71
Tinggi fundus uteri yang normal untuk usia kehamilan 20-36 minggu dapat
diperkirakan dengan rumus: (usia kehamilan dalam minggu + 2) cm
Urinalisis (terutama protein urin pada trimester kedua dan ketiga) jika
terdapat hipertensi
Kadar hemoglobin pada trimester ketiga terutama jika dicurigai anemia
Pemeriksaan sputum bakteri tahan asam (BTA): untuk ibu dengan riwayat
defisiensi imun, batuk > 2 minggu atau LILA < 23,5 cm
Tes sifilis
Gula darah puasa
c) Melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Pemeriksaan USG direkomendasikan:
1) Pada awal kehamilan (idealnya sebelum usia kehamilan 15 minggu)
untuk menentukan usia gestasi, viabilitas janin, letak dan jumlah
janin, serta deteksi abnormalitas janin yang berat
2) Pada usia kehamilan sekitar 20 minggu untuk deteksi anomali janin
3) Pada trimester ketiga untuk perencanaan persalinan
Melakukan rujukan untuk pemeriksaan USG jika alat atau tenaga
kesehatan tidak tersedia
Berikut ini adalah penanganan dan tindak lanjut kasus pada pelayanan
antenatal terpadu:
77
Catatan:
81