Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rindiani Nurfahima

Nim : 1801113292
Jurusan : Sosiologi
Dosen pembimbing : Dra. Indrawati, M.si
1. Coba jelaskan mengapa perlu kajian tentang keluarga dan apa saja fenomena keluarga
yang banyak dikaji oleh sosiologi?
2. Seiring dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat, beberapa fungsi keluarga juga
mengalami perubahan. Fungsi-fungsi manakah yang cenderung mengalami perubahan dan
menurut saudara apa yang menyebabkan perubahan tersebut dan kemana arah
perubahannya?
3. Jelaskan perspektif sosiologi dalam menciptakan keluarga bahagia (berikan contoh 1
kasus).
4. Buatlah sebuah deskripsi/uraian tentang “bagaimana peran keluarga dalam membentuk
kepribadian anak”. Hubungkan dengan fenomena perilaku remaja yang cenderung banyak
menyimpang pada saat ini.
Jawab :
1. Perlunya kajian terhadap keluarga karena keluarga adalah lingkungan awal yang dikenal
oleh anggota keluarga. Keluarga merupakan tempat utama untuk membentuk kepribadian
individu. Invidu akan lebih cepat belajar, meniru yang ada di dalam keluarganya. Sosialisasi
keluarga guna untuk mengajarkan serta menanamkan nilai dan norma yang ada di masyarakat
kepada anggota keluarga. Kemudian individu beradaptasi ke lingkungan sesuai dengan
sosialisasi keluarga yang telah didapatkan dari keluarganya. Sosialisasi terlaksanakan karena
adanya interaksi antar anggota keluarga. Anggota keluarga yang menjalankan perannya
masing-masing dan saling berkaitan/membutuhkan, hubungan dan interaksi di dalam
keluarga akan mempengaruhi sikapnya terhadap masyarakat, inilah menjadi fenomena kajian
sosiologi,
2. Pada era modernisasi perubahan terjadi di dalam masyarakat, salah satunya adalah fungsi
keluarga. Dahulu seorang wanita hanya dirumah, fokus terhadap urusan rumah, terutama
mengasuh anak. Seiring dengan perubahan zaman yang disebut emansipasi wanita, wanita
tidak lagi hanya bekeja di rumah tetapi bisa menjadi seorang yang berkarir, disinilah peranan
wanita untuk mengasuh anak menjadi kurang. Peranan tersebut tergantikan oleh seseorang
lain untuk mengasuh anak. Kebutuhan juga sangat mendesak pada zaman sekarang.
pemenuhan sandang, pandan, papan yang melunjak menyebabkan orang tua harus bekerja
keras bahkan hingga larut malam. Hal tersebut membuat kurangnya waktu bersama antara
anak dengan orang tua. Orang tua mempercayai, penggantiaan fungsi sosialisasinya kepada
lembaga pendidikan. Anak harus fokus belajar, serta sibuk dengan tugas sekolah. Lingkungan
sekitar dan teknologi juga mempengaruhi keluarga. Jika kurangnya perhatian anggota
keluarga kepada anggota keluarga lainnya, maka anggota keluarga tersebut akan terbawa arus
negatif dari lingkungan sekitar dan teknologi. Arus negatif itu yang akan menyebabkan
kenakalan, pergaulan bebas dan hal negatif lainnya.
3. Perspektif sosiologi dalam keluarga adalah setiap anggota keluarga mempunyai peran dan
bagaimana anggota keluarga saling berkaitan dan saling membutuhkan satu sama lainnya.
Untuk saling berkaitan dan saling membutuhkan, yang dibutuhkan adalah interaksi yang baik.
Dengan terjalinnya interaksi yang baik, perasaan dan aspirasi masing-masing anggota
keluarga akan tersalurkan dengan baik juga. Interaksi yang baik menciptakan anggota
keluarga yang saling pengertian, menghargai, menghormati dan menyelesaikan masalah
dengan mufakat, hal-hal tersebut adalah wujud keluarga yang integrasi dan menciptakan
sebuah kebahagiaan.Interaksi yang baik antar keluarga juga memudahkan anggota keluarga
untuk sosialisasi. Hubungan di dalam keluarga akan mempengaruhi anggota keluarga dengan
masyarakat. Jika anak/seseorang tersebut diberikan sosialisasi yang baik oleh keluarganya,
terciptalah hubungan yang baik anggota keluarga dengan masyarakat. Salah satu contohnya :
Jika interaksi orang tua dan anak terjalin dengan baik, maka proses sosialisasi nilai agama
akan mudah disampaikan, anak tersebut akan mulai mengerti dan menghayati nilai agama.
Kemudian nilai agama itu, ia aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Keluarga adalah lembaga pertama dalam pembentukan kepribadiaan. Sosialisasi pertama


didapatkan dari keluarga. Sosialisasi nilai dan norma yang diajarkan oleh orang tua adalah
bekal awal anak untuk membentuk kepribadian.Ikatan emosi yang kuat antara anak dan
orang tua mempercepat pengembangan diri anak dari pola didik yang diasuh oleh orang tua.
Anak cenderung suka belajar dan meniru dari lingkungan keluarganya. Informasi yang
dihadapinya, baik sikap, perkataan akan diserap oleh anak. Semua kejadian sekitar
lingkungan keluarganya yang terulang terus menerus akan ditangkapnya. Jika dia tumbuh
dalam lingkungan keluarga baik dan penuh kasih sayang, maka dia akan menjadi anak yang
periang dan mampu mengendalikan diri dengan baik, jika tumbuh dalam lingkungan yang
kurang baik/tidak baik, penuh dengan amarah maka ia akan tumbuh jadi anak yang seperti itu
juga. Pendidikan agama adalah pondasi utama dalam pembentukan keluarga. Karena dengan
nilai spiritual akan menjadi benteng utama untuk membentengi diri dari perbuatan yang tidak
baik. Jika esensi dari spiritual dalam keluarga kurang, maka anak tersebut akan mudah
melakukan perbuatan yang menyimpang.

Anda mungkin juga menyukai