Anda di halaman 1dari 4

SMALL GROUP DISCUSSION

ISSUE DAN TREND DALAM KEPROFESIAN KEPERAWATAN


KOMUNITAS

Lolla Ilona Elfani Kausar, Ns

Kelompok 4 :

Achmad Fauzi (1610913310001) Mira Damayanti (1610913320020)

Aditama M.R (1610913210001) M. Ragib Ansyary (1610913210010)

Anna Sessi Inti P (1610913220002) Mutia Sylvana (1610913320026)

Ariska Wulandari (1610913320006) Putri Wulandari (1610913320034)

Devy Ayu Karym (1610913320007) Rahmida Miliyanti (1610913120013)

Irene Adelina S (1610913220008) Ramadanisa I (1610913120014)

Laila Rahmaniah (1610913120007) Rabiatul Adawiah (1610913320035)

Miftakhul Jannah (1610913320019) Sayyidina Scleropages (1610913210020)

Uun Shafa’atun N (1610913320041) Yulia Rahayu (1610913120017)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik dan hidahyah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah dapat
selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh
pada sunnah-Nya Amin. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas “ Issue dan Trend dalam Keprofesian Keperawatan
Komunitas”. Tujuan dari penyusunan makalah ini ialah sebagai informasi serta
untuk menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya hambatan selalu mengiringi


namun atas bantuan, dorongan dan bimbingan dari dosen pembimbing dan teman-
teman sehingga makalah ini terselesaikan. Makalah ini masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

Banjarbaru, 24 Februari 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia telah berhasil meningkatkan


pelayanan kesehatan secara lebih merata. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah mengakibatkan golongan masyarakat yang berpendidikan dan yang
menguasai informasi semakin bertambah sehingga mereka dapat memilih dan
menuntut untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas. Oleh karena itu
perlu dipelajari perkembangan, masalah serta peluang yang timbul dalam upaya
pembangunan kesehatan, salah satunya adalah mutu pelayanan kesehatan
(Sabarguna, 2004).

Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kualitas


sarana fisik, jenis tenaga yang tersedia, obat dan alat kesehatan serta proses
pemberian pelayanan kesehatan. Oleh karena itu peningkatan mutu faktor-faktor
tersebut termasuk sumber daya manusia dan profesionalisme diperlukan agar
pelayanan kesehatan yang bermutu dan pemerataan pelayanan kesehatan dapat
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Salah satu profesionalisme di rumah
sakit yang sangat berperan dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah tenaga
keperawatan (Bustami, 2011).

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan


bagian dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk
pelayanan biologis, psikologis, sosiologis dan spiritual yang komprehensif/holistik
yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik dalam keadaan sehat
atau sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia yang mengacu pada
standar profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai
tuntutan utama. Mengingat kedudukan perawat yang cukup penting ini, maka pihak
manajemen di rumah sakit perlu memperhatikan proses keperawatan yang
dilaksanakan di rumah sakit (Nursalam, 2008).
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan
metode keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan
perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan
filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan
yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat
maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren
praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana
perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.

Sejauh ini, bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang di kenal masyarakat dalam


system pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi
lain, banyak anggota masyarakat yang menderita sakit dan karena berbagai
pertimbangan terpaksa di rawat di rumah dan tidak di rawat inap di institusi
pelayanan kesehatan, seperti kasus-kasus penyakit terminal, keterbatasan
kemampuan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan, manajemen rumah
sakit yang berorientasi pada profit, banyak orang merasakan bahwa di rawat inap
membatasi kehidupan manusia, lingkungan di rumah yang dirasakan lebih nyaman
( Depkes RI,2002 ).

1.2 Tujuan
Daftar Pustaka

Boy S Sabarguna, 2004, Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit,


Konsorsium RS Islam, Jawa Tengah.
Bustami.2011.Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Akseptabilitasnya.
Jakarta: Erlangga.
Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan.
Jakarta
Depkes RI. (2002). Keputusan Menkes RI No. 228/MENKES/SK/III/2002 tentang
Pedo
man Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang
Wajib Dilaksanakan Daerah.

Anda mungkin juga menyukai