Anda di halaman 1dari 5

“ Pembuatan Power Suply dari AC ke DC Menggunakan Sumber daya PLN

Dengan Tengangan 220 volt ke 10 volt ”

I. TEORI DASAR

Power supply adalah sebuah perangkat yang memasok energi listrik untuk satu atau lebih
beban listrik, salain itu dapat juga sebagai perangkat untuk memasok energy listrik pada alat
atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik, serta dapat menyalutkan kedalam
bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk menyalurkan energi listrik.
Prinsip kerja power supply Tegangan jala-jala 220 volt dari listrik PLN diturunkan oleh
trafo atau transformator penurun tegangan hingga 10 volt yang menerapkan perbandingan lilitan.
Dimana perbandingan lilitan dari suatu transformator akan mempengaruhi perbandingan
tegangan yang dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan oleh trafo masih berbentuk gelombang AC
dan harus disearahkan dengan menggunakan penyearah. Rangkaian penyearah yang digunakan
memanfaatkan 4 buah dioda yang telah dirancang untuk bisa meloloskan kedua siklus
gelombang AC menjadi satu arah saja.
Dalam power supply Transformator berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan listrik. Dengan demikian fungsi transformator ini sangat diperlukan sekali dalam
sebuah sistem/rangkaian elektronika. Di sini transformator berperan dalam menyalurkan tenaga
atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan yang rendah atau sebaliknya, namun dengan
frekuensi yang sama. Oleh karena itu pula transformator merupakan piranti listrik yang termasuk
ke dalam golongan mesin listrik statis. Dalam power supply Dioda bridge berfungsi sebagai
penyearah arus bolak-balik(AC). Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat,sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal
yang sangat penting dalam project power supply.
II. PRINSIP KERJA RANGKAIAN

a. Tegangan AC akan masuk melewati saklar terlebih dahulu, kemudian dia akan
melewati Trafo untuk menurunkan tegangan.
b. Setelah melewati Trafo, kemudian melewati 4 dioda yang akan disearahkan oleh
diode tersebut untuk merubah menjadi tegangan DC.
c. Setelah dari diode akan disalurkan ke kapasitor untuk difilter agar tidak terlalu
tinggi.
d. Setelah dari kapasitor, akan disalurkan ke transistor dimana komponen ini untuk
penguat arus agar lebih stabil saat dikeluaran.
e. Kemudian akan melewati IC Regulatar, untuk dapat diatur tegangan keluaran,
alat untuk mengatur keluaran yaitu Potensiometer sebagai pasangan IC Regulator.
Agar tidak melebihi kapasitas yang diterima IC Regulator maka dipasang resistor
untuk menghambatnya.
f. Jadi rangkaian ini bertujuan untuk merubah Tegangan AC menjadi DC, dan
dapat diatur pengelurannya dengan Potensiometer.
III. ANALISIS RANGKAIAN

1. Transformator sebagai penurun tegangan

Trafo step up, Fungsi transformator ini digunakan untuk menaikkan tegangan AC, trafo
jenis ini dipakai dalam rangkaian-rangkaian pembangkit tegangan pada perangkat
elektronika seperti trafo inverter monitor LCD, trafo inverter TV, dll.Trafo step-down
adalah kebalikannya, fungsi transformator ini untuk menurunkan tegangan AC, contoh
pemakaiannya pada adaptor.

2. Diode sebagai penyearah

Dioda bridge merupakan penyearah arus bolak-balik satu gelombang penuh, jadi akan
dihasilkan tegangan DC (searah) yang lebih baik, yang cenderung memiliki noise rendah.
Saat ini, dioda bridge banyak digunakan pada perangkat-perangkat elektronika modern,
karena memang memiliki kinerja yang baik.

3. Kapasitor sebagai filter

Kapaitor memiliki berfungsi untuk menyimpan energi yang diperlukan dalam suatu
rangkaian. Kapasitor juga dipergunakan untuk memperhalus gerak yang timbul ketika
srus bolak-balik dikonversi menjadi arus searah pada suatu daya, sehingga dapat
digunakan pada kalkulator atau radio ketika baterai tidak dapat digunakan serta sebagai
filter dalam berjalannya arus listrik.
4. Transistor sebagai penguat arus

Transistor sebagai alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus
inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang
sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

5. IC Regulator tegangan sebagai pengatur tegangan output

Regulator rangkaian pembangkit tegangan yang merupakan Rangkaian catu daya


memberikan supply tegangan pada alat pengendali. Rangkaian catu daya mendapatkan
sumber tegangan dari PLN sebesar 220 VAC. Tegangan 220 VAC ini dan kemudian di
atur diturunkan menjadi 10 VAC melalui trafo penurun tegangan.

6. Potensiometer sebagai pengatur tegangan output

Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt)
secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya
pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit
elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk
menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan
kecerahan lampu.
IV. HASIL PERCOBAAN

Berdasarkan data di atas, kita dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan power supply
dengan menggunakan transformator CT. Power supply adalah alat elektronika yang berfungsi
untuk mengubah arus AC menjadi DC. Pada dasarnya saat pembuatan power supply diketahui
bahwa ketika tegangan 220 volt dari sumber kemudian akan masuk ke dioda bridge, dioda
bridge ini berfungsi untuk merefers dan memforward tegangan dengan kata lain untuk
menyearahkan tegangan kemudian setelah tegangan masuk ke dioda bridge ini akan dilanjutkan
ke elco. Elco yang digunakan adalah 6800 µF, ini bertujuan agar tegangan yang disimpan sesuai
dengan tegangan yang masuk yang nantinya akan disimpan sementara. Jadi, fungsi elco yakni
untuk menyimpan tegangan. Setelah tegangan disimpan ke elco kemudian dilanjutkan ke
regulator, regulator yang digunakan adalah regulator LM317 dan LM337. Regulator ini
berfungsi untuk mengubah tegangan menjadi 10 volt. Setelah itu tegangan tersebut akan
disimpan lagi ke elco. Di elco yang kedua ini, elco ini hanya akan menyimpan inputan sebesar 10
volt dari regulator. Kemudian potensio akan mengatur berapa tegangan yang nantinya akan
dialirkan. Dan tegangan nantinya akan masuk ke transistor. Transistor yang digunakan adalah
TIP147 & TIP42 dimana fungsi transistor yakni sebagai penguat tegangan. Dimana penguat
tegangan ini akan berfungsi apabila terminal/penjepit buaya akan dialirkan tegangan sebesar 10
volt ke suatu object yang akan dialiri.

Anda mungkin juga menyukai