Anda di halaman 1dari 18

1.

1 Defenisi
Berikut adalah beberapa pengertian tentang dehidrasi :
1. Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak
dari pada jumlah cairan yang masuk (Sri Ayu Ambarwati, 2003).
2. Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan cairan yang disertai dengan output
yang melebihi intaks sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang (Drs. Syaifuddin, 1992 : 3).
3. Dehidrasi adalah kehilangan cairan tubuh isotik yang disertai kehilangan antrium dan air
dalam jumlah yang relatif sama. (Sylvia A. Price, 1994 : 303)
Dari perngertian di atas dapat disimpulkan bahwa Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan
cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan
(misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat
elektrolit tubuh.

Dehidarasi dapat terjadi karena :



a. Kekurangan zat natrium

b. Kekurangan air

c. Kekurangan natrium dan air
,
Dehidrasi dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau
hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium lebih
banyak daripada air (dehidrasi hipotonik). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan tingginya kadar
natrium serum (lebih dari 145 mEq/L) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285
mosmol/liter). Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135 – 145
mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (270 – 285 mosmol/liter). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan
rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari
270 mosmol/liter).
1.2 Etiologi
Bermacam-macam penyebab dehidrasi menentukan tipe / jenis-jenis dehidrasi (Menurut Donna D.
Ignatavicus, 1991 : 253).
1. Dehidrasi
a. Perdarahan
b. Muntah
c. Diare
d. Hipersalivasi
e. Fistula
f. Ileustomy (pemotongan usus) 1
g. Diaporesis (keringat berlebihan)
h. Luka bakar
i. Puasa
j. Terapi hipotonik
k. Suction gastrointestinal (cuci lambung)

2. Dehidrasi hipotonik
a. Penyakit DM
b. Rehidrasi cairan berlebih
c. Mal nutrisi berat dan kronis
3. Dehidrasi hipertonik
a. Hiperventilasi
b. Diare air
c. Diabetes Insipedus ( hormon ADH menurun )
d. Rehidrasi cairan berlebihan
e. Disfagia
f. Gangguan rasa haus
g. Gangguan kesadaran
h. Infeksi sistemik : suhu tubuh meningkat.
1.3 Penyebab Dehidrasi
Dehidrasi terjadi bila kehilangan cairan sangat besar sementara pemasukan cairan sangat kurang.
Beberapa kondisi yang sering menyebabkan dehidrasi antara lain :

a. Diare merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah
besar. Di seluruh dunia, 4 juta anak-anak meninggal setiap tahun karena dehidrasi akibat
diare.

b. Muntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk menggantikan cairan yang
keluar dengan cara minum.
c. Tubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi lingkungan yang panas akan
menyebabkan tubuh berusaha mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat. Bila
keadaan ini berlangsung lama sementara pemasukan cairan kurang maka tubuh dapat jatuh
ke dalam kondisi dehidrasi.

d. Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manis akan
menyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing sehingga penderita
diabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk kencing.

e. Penderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan berlebihan pada
kulit yang rusak oleh luka bakar.
 2
f. Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab rentan untuk jatuh ke
kondisi dehidrasi.
1.4 Gejala
Biasanya ketika dehidrasi akan menghampiri tubuh kita, maka kita akan merasakan rasa haus
yang sangat. Ketika anda merasakan hal demikian hendaklah anda segera memperbanyak minum air
mineral, karena ketika rasa yang demikian ini dibiarkan begitu saja maka tubuh kita akan lemas.
Berikut ini tanda-tanda / gejala dehidrasi.
1. Sakit kepala bisa menjadi salah satu tanda dehidrasi. Jangan sampai keluhan ini Anda biarkan
begitu saja. Meski demikian minumlah air putih secara perlahan.
2. Warna urine yang cenderung gelap. Ini adalah salah satu cara mudah yang sepertinya kurang
diperhatikan. Warna urine yang cenderung lebih gelap diakibatkan karena Anda kurang
mengonsumsi air putih.
3. Lesu dan mengantuk juga merupakan tanda kita tidak minum cukup air. Ini cara tubuh
melambat untuk menghemat air. Cobalah untuk mengonsumsi air dingin secara perlahan.
Bukan hanya mengembalikan performa tubuh akibat kurangnya asupan air, namun air dingin
juga menyegarkan.
4. Kekurangan air juga dapat menyebabkan kulit yang kering. Jika kita sudah menggunakan
pelembab kulit, namun tetap terasa kering, itu adalah tanda bahwa Anda kurang minum.
5. Dehidrasi juga bisa ditandai dengan detak jantung yang meningkat. Usahakan untuk
mencukupi tubuh dengan konsumsia air minimal 2 liter perhari.
1.5 Fisiologi
Komponen tunggal terbesar dlam tubuh adalah air.Air adalah pelarut bagi semua zat terlarut
dalm tubuh baik dalm suspensi maupun larutan.Air tubuh total (total water body/TBW) (yaitu
persentase dari berat tubuh total yang tersusun atas air) jumlahnya bervariasi sesuai dengan jenis
kelamin,umur,dan kandungan lemak dalam tubuh.Air membentuk sekitar 60% berat badan seorang
pria dan sekitar 50% berat badan wanita.Pada orang tua TBW menyusun sekitar 45% sampai 50%
berat badan (Narins,1994).Lemak pada dasranya bebas air,sehingga lemak yang makin sedikit akan
mengakibatkan tingginya persentase air dari berat badan orang itu.Sebaliknya jaringan otot memiliki
kandungan air yang tinggi.Oleh karena itu dibandingkan dengan orang kurus,orang gemuk
mempunyai TBW yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan berat badannya.Wanita umumnya
secara proporsional mempunyai lebih banyak lemak dan lebih sedikit otot jika dibandingkan dengan
pria,sehingga jumlah TBW juga lebih sedikit dibandingkan dengan berat badannya.
Konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi dari satu bagian dengan bagian
lainnya,dan dalma keadaan sehat mereka harus berada pada bagian yang tepat dan dalam jumlah
yang tepat.Kation utama pada cairan ekstraseluler dalah Na+ ,dan anion utamanya adalah
Cl- dan HCO3- 3
1.6 Patofisiologi
Dehidrasi dapat terjadi karena :
1. Kemiskinan air (water depletion)
2. Kemiskinan Natrium (sodium depletion)
3. Water and sodium depletion terjadi bersama-sama
Water depletion atau dehidrasi primer terjadi karena masuknya air sangat terbatas,akibat :
a. Penyakit yang menghalangi masuknya air
b. Penyakit mental yang disertai menolak air atau ketakutan engan air (hydrophobia)
c. Penyakit sedemikian rupa,sehingga si penderita sangat lemah dan tidak dapat minum air lagi
d. Koma yang terus-menerus
Dehidrasi primer juga dapat terjadi pada orang yang mengeluarkan peluh yang banyak,tanpa
mendapatkan penggantian air,seperti pada musafir di padang pasir,atau pada orang yang berhari-hari
terapung-apung ditengah laut tanpa mendapat minum.Pada stadium permulaan water depletion,ion natrium
dan chlor ikut menghilang dengan cairan tubuh,tetapi kemudian terjadi reabsorsi ion melalui tubulus ginjal
yang berlebihan,sehingga cairan ekstraseluler mengandung natrium dan chlor berlebihan dan terjadi
hipertoni. Hal ini menyebabkan air akan keluar dari sel sehingga terjadi dehidrasi intraseluler dan inilah
yang menimbulkan rasa haus.Selain itu terjadi perangsangan pada hipofisis yang kemudian melepaskan
hormon antidiuretik sehingga terjadi oligouria.
Dehidrasi sekunder atau sodium depletion terjadi karena tubuh kehilangan cairan tubuh yang
mengandung elektrolit.Istilah sodium depletion lebih sesuai daripada salt depletion untuk memberi tekanan
terhadap perlunya natrium.Kekurangan intake garam biasanya tidak menimbulkan sodium depletion oleh
karena ginjal,bila perlu,dapt mengatur dan menyimpan natrium.
Sodium depletion sering terjadi akibat keluarnya cairan melalui saluran pencernaan pada keadaan
muntah-muntah dan diare yang keras.Penyebab timbulya dehidrasi bermacam-macam, selain penyebab
timbulnya dehidrasi dapat dibedakan menjadi 2 hal yaitu :
a. Eksternal (dari luar tubuh )
Penyebab dehidrasi yang berasal luar tubuh yaitu :
1. Akibat dari berkurangya cairan akibat panas yaitu kekurangan zat natrium;kekurangan
air;kekurangan natrium dan air.
2. Latihan yang berlebihan yang tidak dibarengi dengan asupan minuman juga bias.
3. Sinar panas matahari yang panas.
4. Diet keras dan drastis.
5. Adanya pemanas dalam ruangan.
6. Cuaca/musim yang tidak menguntungkan (terlalu dingin).
7. Ruangan ber AC , walaupun dingin tetapi kering.
8. Obat-obatan yang digunakan terlalu4lama.
b. Internal (dari dalam tubuh)
Sedangkan penyebab terjadinya dehidrasi yang berasal dari dalam tubuh disebabkan terjadinya
penurunan kemampuan homeostatik. Secara khusus, terjadi penurunan respons rasa haus terhadap kondisi
hipovolemik dan hiperosmolaritas. Disamping itu juga terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus,
kemampuan fungsi konsentrasi ginjal, renin, aldosteron, dan penurunan respons ginjal terhadap vasopresin.
Selain itu fungsi penyaringan ginjal melemah, kemampuan untuk menahan kencing menurun, demam,
infeksi, diare, kurang minum, sakit, dan stamina fisik menurun.
Kehilangan cairan tubuh dapat bersifat :
a. Normal
Hal tersebut terjadi akibat pemaakaian energi tubuh. Kehilangan cairan sebesar 1 ml terjadi pada
pemakaian kalori sebesar 1 kal.
Misalnya :
Keringat : Tubuh bias kehilangan sejumlah besar air ketika mencoba untuk mendinginkan diri dengan
keringat.Apakah tubuh panas karena lingkungan (misalnya :bekerja dalm lingkungan yang hangat),intens
berolahraga dalam lingkungan yang panas,atau karena demam yang disebabkan oleh infeksi.Tubuh
menggunakan sejumlah besar air dalam bentuk keringat untuk mendinginkan diri,tergantung pada kondisi
cuaca.Jalan cepat dapat mengahsilkan sampai 16 ons keringat (sat upon air) untuk memungkinkan
mendinginkan tubuh,dan air yang perlu diganti.
b. Abnormal
Terjadi karena berbagai penyakit atau keadaan lingkungan seperti suhu lingkungan yang terlalu tinggi
atau rendah. Pengeluaran cairan yang banyak dari dalam tubuh tanpa diimbangi pemasukkan cairan yang
memadai dapat berakibat dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan dimana tubuh kehilangan cairan elektrolit
yang sangat dibutuhkan organ-organ tubuh untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Saat dehidrasi,
tubuh dengan terpaksa menyedot cairan baik dari darah maupun organ-organ tubuh lainnya. Dehidrasi
adalah berkurangnya cairan tubuh total. Proses terjadinya kulit wajah dehidrasi yaitu sekelompok kelenjar
lemak/minyak produksinya berkurang akibatnya setiap keringat yang keluar langsung teruapkan, sehingga
cairan dalam tubuh berkurang.
Misalnya :
a. Muntah : Muntah juga bisa menjadi penyebab hilangnya cairan dan sulit bagi seseorang untuk
mengganti air dengan minum itu jika mereka tidak dapat mentelerir cairan
b. Diabetes : Pada orang dengan diabetes gula darah menyebabkan kadar gula tumpah ke dalam air seni
dan air kemudian berikut yang dapat menyebabkan dehidrasi yang signifikan.Untuk alas an ini,sering
kencing dan haus yang berlebihan adalah gejala awal diabetes.
c. Burns : Korban luka bakar mengalami dehidrasi karena kulit yang rusak tidak dapat mencegah cairan
dan merembes keluar dari tubuh.Penyakit peradangan lain dari kulit juga terkait dengan
kehilangan cairan. 5
d. Ketidakmampuan untuk minum cairan : Keridamampuan untuk minum memadai adalah penyebab
potensial lainnya degidrasi.Apakah itu adalah kurangnya ketersediaan air atau kurangnya kekuatan
untuk minum jumlah yang cukup,ditambah dengan kehilangan air rutin.
e. Diare : Keluarnya sekresi saluran cerna bagian bawah banyak mengandung natrium,kalium.Dan pada
diare konsistensi feces encer atau bahkan sangat encer,Hal ini berarti volume air lebih banyak.
1.7 Jenis-Jenis Dehidrasi
Dehidrasi dapat dikategorikan berdasarkan tosinitas/ kadar cairan yang hilang yaitu :
1. Dehidrasi hipertonik yaitu berkurangnya cairan berupa hilangnya air lebih banyak dari
natrium (dehidrasi hipertonik). Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium
serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285
mosmol/liter).
2. Dehidrasi isotonik atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama. Dehidrasi
isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan
osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter).
3. Dehidrasi hipotonik hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air. Dehidrasi hipotonik
ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas
efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter.

Sedangkan penggolongan dehidrasi berdasarkan banyaknya cairan yang hilang yaitu :


a. Dehidrasi ringan ( < 5 %) kehilangan cairan dan elektrolit Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan
tubuh 5 persen dari berat badan).
b. Dehidrasi sedang ( 5- 8 %) kehilangan cairan dan elektrolit dehidrasi sedang (jika penurunan cairan
tubuh antara 5-10 persen dari berat badan).
c. Dehidrasi berat ( > 8 %) kehilangan cairan dan elektrolit dehidrasi berat (jika penurunan cairan
tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan).
1.8 Diagnosa Diare
Diagnosa diare ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Amati konsistensi tinja dan
frekuensi buang air besar bayi atau balita. Jika tinja encer dengan frekuensi buang air besar 3 kali atau lebih
dalam sehari, maka bayi atau balita tersebut menderita diare. Pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk
mengetahui kadar elektrolit dan jumlah sel darah putih. Namun, untuk mengetahui organisme penyebab
diare, perlu dilakukan pembiakan terhadap contoh tinja.
1.9 Pengobatan
Cara mengobati dehidrasi atau penanganan dehidrasi perlu di lakukan bagi orang yang menderita
dehidrasi. Dehidrasi yang ringan dan sedang dapat ditangani dengan larutan rehidrasi oral, dan dehidrasi
berat dapat diobati dengan cairan infuse. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan
larutan rehidrasi oral yang mengandung natrium6klorida, natrium sitrat, kalium klorida dan glukosa
anhidrus. Langkah-langkah untuk menyiapkan larutan rehidrasi oral dari suatu paket standar mencakup:

a. Cucilah tangan Anda dan keringkan dengan kain yang bersih


b. Ambilah satu liter air bersih
c. Campurkan satu pak penuh larutan rehidrasi oral ini tetap tertutup.
d. Berikan larutan ini pada anak menurut penjelasan di bawah ini.
e. Gunakan larutan ini dalam waktu 24 jam. Sisa larutannya harus dibuang.
Waktu penghentian rehidrasi oral

Larutan rehidrasi oral harus dihentikan setelah diare berhenti. Pemberiannya juga harus dihentikan
sementara jika larutan rehidrasi oral gagals memperbaiki dehidrasi dan atau si anak terkena komplikasi
akibat diare. Larutan rehidrasi oral tidak direkomendasikan dalam kasus dehidrasi parah, kelelahan dan jika
tidak ada air seni yang dibuang. Keuntungan Larutan Rehidrasi Oral. Larutan rehidrasi oral memiliki 4
keuntungan utama, yakni mudah diperoleh, mudah diberikan, tidak mahal, efektif dalam menangani
dehidrasi ringan atau sedang.

Cairan Infus
Cairn infus untuk menangani dehidrasi biasanya direkomendasikan dalam lima kondisi:
• Dehidrasi parah dengan aatau tanpa tanda-tanda syok (berkurangnya volume darah dalam tubuh)
• Kelelahan, lemas, koma
• Muntah yang tak terkendali
• Berkurangnya atau tidak adanya air seni yang dibuang dalam waktu yang lama
• Komplikasi apapun di mana larutan rehidrasi oral tidak dapat diberikan.
Kelemahan cairan infuse

Ada 5 kekurangan dari pemberian cairan infus


• Mahal
• Dibutuhkan orang yang terlatih untuk memberikan cairan dengan cara ini
• Tidak cukupnya fasilitas di pedesaan atau daerah yang jauh di pedalaman
• Tingginya risiko infeksi ketika teknik-teknik atau bahan-bahan yang bersih tidak digunakan.
• Kemungkinan terjadinya hidrasi yang berlebihan dan hidrasi yang tidak memadai lebih tinggi
dibandingkan dengan perawatan dengan larutan rehidrasi oral( misaalnya, oralit).

7
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Alat
Alat yang dugunakan oleh penulis dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
a. Laptop
b. Modem dan Kartu Perdana
c. Printer
d. Alat Tulis
e. Flasdisk
f. Kertas A4
g. Buku-Buku yang bersangkutan dengan pembuatan karya tulis ilmiah
3.2 Bahan
Bahan-Bahan untuk pembuatan karya tulis ilmiah didapatkan dari buku-buku yang berisi tentang
DEHIDRASI dan internet.
3.3 Cara Kerja
Pembuatan Karya Tulis Ilmiah dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang berkaitan
dengan judul karya tulis ilmiah yaitu”DEHIDRASI” yang dapat berasal dari tex book atau internet.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Trigger

Anak laki-laki umur 2 tahun, BB 9 Kg,
BAB mencret sejak 2 hari, BAB mencret ± 7
kali/hari,
BAB cair, volume ± 1⁄4 gelas aqua, warna kuning, menyemprot, lender (+),darah (-), bau
8
busuk (+).

Muntah sebanyak 3 x setelah minum susu, isi cairan susu.
5 hari batuk berdahak berwarna putih,
pilek sekret bening
warna putih, disertai demam ,dengan pemberian obat.
Nafsu makan berkurang, nafsu
minum meningkat.
Volume BAK sedikit berkurang dari biasanya.
Riwayat minum susu formula & ortu
mengaku menggunakan air isi ulang.

4.2 Pembahasan
I. Identitas Pasien
Nama : An. M
Umur : 4 th
Tempat/tanggal lahir : Padang, 6 September 2010
Jenis kelamin : Laki-laki
Nama Ayah : Tn. E
Nama Ibu : Ny. N
Pekerjaan/pangkat : IRT
Alamat Rumah : jl. Delima,Belimbing
Agama : Islam
Suku/Bangsa: Minang
No. Rekam Medis: 123148
Masuk Rumah Sakit Tanggal: 2-12-2012
Datang sendiri/dikirim oleh : Diantar Oleh Orang Tuanya
9
Diagnosa pulang : Diare Cair Akut Dengan Dehidrasi Ringan-Sedang
Sembuh/belum sembuh/pulang paksa/meninggal : Sembuh
2. Anamnesa
Alloanamnesa (ibu pasien)

Keluhan Utama : BAB mencret sejak 2 hari yang lalu ± 7 x sehari

Keluhan Tambahan : Muntah

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke UGD RS MRM dengan diantar orangtuanya dengan keluhan BAB mencret sejak 2
hari yang lalu.
Keluhan mencret ini kurang lebih 7 kali/hari. Dengan BAB
konsistensi cair lebih banyak dari ampas, volume BAB @ ± ¼ gelas aqua, warna kuning,menyemprot,
lender (+) ,darah (-), bau busuk (+).Keluhan mencret disertai dengan muntah sebanyak 3 x setelah minum
susu, muntah isi cairan susu. Sejak 5 hari yang lalu, pasien juga mengeluh batuk berdahak berwarna putih,
pilek sekret bening warna putih, disertai demam1x, turun dengan pemberian obat. Pasien sudah berobat ke
Puskesmas, batuk-pilek sudah.

Riwayat Penyakit Dahulu : Diare saat berumur 7 bulan

Riwayat Penyakit Keluarga : -

Riwayat Pengobatan yang diperoleh : -

Riwayat Kehamilan ibu:

Riwayat Kehamilan : P4 A0

Perawatan antenatal : Tidak Teratur

Tempat Lahir : Puskesmas

Ditolong oleh :Bidan

Cara persalinan
 :Spontan

Berat badan lahir 
:2600 gram

Usia gestasi :38-39 minggu 10


Kelainan bawaan :Tidak Ada

Keadaan bayi saat lahir :Langsung mengais,anggota tubuh lengkap

Anak ke 4 dari 4 anak

Riwayat Perkembangan

Pertumbuhan gigi I :12 bulan

Psikomotor :Duduk:12 Bulan jalan:17 Bulan

Gangguan perkembangan :Disangkal

Tabel 4.1: Riwayat Makanan

Umur ASI/PASI Sayur/Buah/Biscuit Bubur Nasi Tim


Susu

0-2 bulan ASI

2-4 bulan ASI

4-6 bulan ASI Bubur Susu

6-8 bulan ASI Sayur,Pisang,Biskuit Bubur Susu

8-10 bulan ASI Sayur,Pisang,Biskuit Bubur Susu Nasi Tim


Sering

Susu,merek dan takaran :-

Kesulitan makanan :-

Kesan(pola, kualitas dan kuantitas) : cukup

Riwayat Imunisasi

Hepatitis :1x(usia 1 bulan)

BCG :1x(usia 0 bulan)

11
DPT :3x(usia 2,4,6 bulan)

Polio :4x(usia 0,1,2,4 bulan)

Campak :-

Anggota lain yang serumah : Kakak Perempuan (20 thn dan 8 thn) Kakak Laki- laki (17 thn)

Masalah Dalam keluarga : Tidak Ada

Perumahan : Cukup Padat

Keadaan Rumah : Ventilasi Baik

Daerah Lingkungan : Bersih

Sumber Air Lingkungan :Pompa Air

Sumber Air Lain : Sumur

Tabel 4.2: Data orang tua

Data Ayah Ibu

Umur 47 40
Sekarang

Perkawinan ke 1 1

Umur Saat 22 20
Menikah

Tabel 4.3: pendidikan Orang Tua

Pendidikan Terakhir SMA SMP

Agama Islam Islam

Suku Bangsa Betawi-Indoneia Betawi-Indonesia

12
Keadaan Kesehatan Baik Baik

Penyakit - -

Kosanguitas - -

III. Pemeriksaan Fisik

Berat Badan Sekarang :9 kg

Berat Badan Sebelum Sakit :9,7 kg

Frekuensi Nadi :124x/menit

Frekuensi Nafas :32x/menit

Suhu Tubuh :360C

Trugor :Baik

Dipsneu :-

Keadaan Umum

Keadaan Sakit :Agak Rewel

Kesadaran :CM

Gizi :Baik

Kepala

Bentuk Kepala :Normocephal

Rambut :Hitam,Lurus,Distribusi merata,Tidak mudah di cabut

Ubun-Ubun Besar :Belum Menutup Sempurna(Cekung)

Mata

Konjungtiva :Tidak Anemis 13


Sklera :Tidak Ikterik

Cekung :Cekung

Air Mata :+/+

Telinga

Perdarahan :Tidak ada

Serumen : Tidak Ada

Lubang :Lapang

Gendang :Intak

Hidung

Septum :Deviasi-/-

Sekret :Sekret-/-

Mulut

Bibir :Mukosa bibir tampak kering

Lidah :Coated Tongue(-)

Tonsil :T1-T1 tenang

Faring :Tidak Hipremis

Sekret Tenggorokan :Tidak Ada

Leher

KGB : Pembesaran(-)

Thorax

Paru : Inspeksi : pergerakan dada simetris dalam keadaan statis dan dinamis, retraksi (-)


Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri


Perkusi : sonor pada kedua14lapang paru, kanan = kiri


Auskultasi : suara nafas vesikuler

Jantung: Inpeksi : ictus cordis tidak tampak

Palpasi : ictus cordis tak teraba Perkusi

Perkusi : batas jantung dalam batas normal

Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abomen

Inspeksi : cembung, defans muskuler (-)

Palpasi : supel, NTE (+), NT (-), NL (-)

Hepar : tidak teraba

Lien: Tidak Teraba

Perkusi
 : timpani pada seluruh lapang abdomen, NK (-)

Auskultasi : Bising usus (+) meningkat

Ekstrimitas
 : akral hangat, edem dan cyanosis (-)

Refleks fisiologis : + +

+ +

Refleks patologis :Babinsky(-)

Genitalia :Laki-laki, tidak ada kelainan

IV. Pemeriksaan Laboratorium

1. Darah Rutin
Hb :9,4 gr% (13,5-18)
Ht
 :32% (0-10)
Leukosit :16100/ul (4.500-10.700)
Trombosit :660.000/ul
15
2. Elektrolit
Kalium :2,6 mEq/L
Na :139mEq/L
Cl :111mEq/L
3. Widal :+(Positif)1/80

IV. Diagnosis Kerja

Diare Akut dengan Dehidrasi sedang dan Hipokalemia

V. Diagnosa Banding

Diare Cair Akut ec Bakteri y Disentri Basiler

VI. Penatalaksanaan

Cairan : Infus RL 12 tetes/menit (makro)

Inj.Kcl 20cc

Medikamentosa :
Zinc Kid 1x1 sachet


Lacto B 2 x 1 sachet

Domperidon syrup 3 X 1 cth

Cotrimoxazol syrup 2 x 1 cth

Diet TKTP
 :

Kalori : 800 kkal/hari

Protein : 16 gr/hari

VII. Prognosa

1. Quo ad Vitam

2. Quo ad Functionam

3. Quo ad Sanationam

16
BAB V

PENUTUP


A. KESIMPULAN

Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena
pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini
disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.
Dehidarasi dapat terjadi karena :

a. Kekurangan zat natrium

b. Kekurangan air

c. Kekurangan natrium dan air
,
Dehidrasi dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air
dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium lebih banyak daripada air
(dehidrasi hipotonik).

B. SARAN
17
Dalam menangani pasien yang mengalami dehidrasi ada baiknya kita menilai atau memastikan
pasien termasuk dehidrasi tipe yang mana melalu pemeriksaan-pemeriksaan yang telah di sebutkan di atas.
Sebaiknya cairan diberikan dengan segera mungkin untuk menghindarkan hal-hal yang fatal bagi tubuh
pasien.

DAFTAR PUSTAKA

1) Dr. Pengambean Marulam M. dkk. 2005. Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, Renika Cipta
2) Iniyah,Lin.2010. Asuhan Keperawatan Anak.Jakarta: EGC
3) Helen,Farer.2002. Perawatan Maternitas.Jakarta:EGC
4) Matondang, CS, dkk.2005. Diagnosis Fisis Pada Anak Edisi 2,Jakarta:PT Sagung Seto
5) Nelson, 2002. Ilmu Kesehatan pada Anak, Jakarta: EGC
6) www.scribd.com
7) www.pdf.com

18

Anda mungkin juga menyukai

  • MR em 0302021
    MR em 0302021
    Dokumen2 halaman
    MR em 0302021
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Soal Hegiene&psiko
    Soal Hegiene&psiko
    Dokumen1 halaman
    Soal Hegiene&psiko
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • KOLABORASI MEDIS
    KOLABORASI MEDIS
    Dokumen13 halaman
    KOLABORASI MEDIS
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • MR em 08022021
    MR em 08022021
    Dokumen2 halaman
    MR em 08022021
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Batu Bara - PPTX Lagi
    Batu Bara - PPTX Lagi
    Dokumen7 halaman
    Batu Bara - PPTX Lagi
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Tujuan Manajemen Risiko Klinis. ANDIF
    Tujuan Manajemen Risiko Klinis. ANDIF
    Dokumen3 halaman
    Tujuan Manajemen Risiko Klinis. ANDIF
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • SPI ANDIF Situasi Dan Kondisi Kerajaan
    SPI ANDIF Situasi Dan Kondisi Kerajaan
    Dokumen3 halaman
    SPI ANDIF Situasi Dan Kondisi Kerajaan
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • SPI ANDIF Situasi Dan Kondisi Kerajaan
    SPI ANDIF Situasi Dan Kondisi Kerajaan
    Dokumen3 halaman
    SPI ANDIF Situasi Dan Kondisi Kerajaan
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Bagian Marwan
    Bagian Marwan
    Dokumen10 halaman
    Bagian Marwan
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Tujuan Phbs Andif
    Pengertian Tujuan Phbs Andif
    Dokumen1 halaman
    Pengertian Tujuan Phbs Andif
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • JarakKelahiran
    JarakKelahiran
    Dokumen2 halaman
    JarakKelahiran
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Batu Bara 24 Mei
    Batu Bara 24 Mei
    Dokumen7 halaman
    Batu Bara 24 Mei
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Soal UAB Andif
    Soal UAB Andif
    Dokumen1 halaman
    Soal UAB Andif
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • This Is Me
    This Is Me
    Dokumen21 halaman
    This Is Me
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Pengertiandan Tujuan PHB ANDIFS
    Pengertiandan Tujuan PHB ANDIFS
    Dokumen4 halaman
    Pengertiandan Tujuan PHB ANDIFS
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Soal Administrasi Rumah Sakit
    Soal Administrasi Rumah Sakit
    Dokumen1 halaman
    Soal Administrasi Rumah Sakit
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • ARDS
    ARDS
    Dokumen1 halaman
    ARDS
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Penambagan Batu Bara
    Penambagan Batu Bara
    Dokumen6 halaman
    Penambagan Batu Bara
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • ARDS
    ARDS
    Dokumen1 halaman
    ARDS
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Pleno Sken 3
    Pleno Sken 3
    Dokumen63 halaman
    Pleno Sken 3
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Uload Batu Bara
    Uload Batu Bara
    Dokumen8 halaman
    Uload Batu Bara
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Batu Bara
    Batu Bara
    Dokumen5 halaman
    Batu Bara
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • ETIOLOGI
    ETIOLOGI
    Dokumen4 halaman
    ETIOLOGI
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • FIX Fix PLENO KELOMPOK 5
    FIX Fix PLENO KELOMPOK 5
    Dokumen49 halaman
    FIX Fix PLENO KELOMPOK 5
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • ARDS
    ARDS
    Dokumen1 halaman
    ARDS
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Etiologi Dehidrasi
    Etiologi Dehidrasi
    Dokumen2 halaman
    Etiologi Dehidrasi
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • Etiologi Dehidrasi
    Etiologi Dehidrasi
    Dokumen2 halaman
    Etiologi Dehidrasi
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • ARDS
    ARDS
    Dokumen1 halaman
    ARDS
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat
  • DEHIDRASI
    DEHIDRASI
    Dokumen18 halaman
    DEHIDRASI
    andi firdha restuwati
    Belum ada peringkat