Anda di halaman 1dari 10

Tata Letak Fasilitas / Gudang Berdasarkan Produk Dan Proses

1. Pengertian tata letak

Menurut Meyers (1993), tata letak pabrik merupakan pengaturan atau pengorganisasian
fasilitas-fasilitas fisik perusahaan untuk menghasilkan efisiensi penggunaan peralatan, material,
manusia dan energi.
Menurut Heizer dan Render (2007;450) “tata letak (layout) merupakan satu keputusan
penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang“.

Menurut Sumayang (2003;133) “tata ruang adalah tatanan secara fisik dari suatu terminal
kerja beserta peralatan dan perlengkapan yang mengacu pada proses produksi“. Tata letak
Menurut Apple (1990), Tata letak merupakan suatu proses perancangan dan pengaturan tata letak
fasilitas fisik seperti mesin atau peralatan, lahan, bangunan, dan ruanguntuk mengoptimalkan
keterkaiatan antara pekerja, aliran bahan, aliraninformasi dan metode yang dibutuhkan dalam
rangka mencapai tujuanperusahaan secara efisien, ekonomis, dan aman. Menata tata letak pabrik
adalah kegiatan yang berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik suatu kegiatan dan
selalu berhubungan eratdengan industri manufaktur, dan penggambaran hasil rancangan dikenal
sebagai tata letak pabrik. Untuk pabrik atau perusahaan harus dilakukanevaluasi tata letak.
Tata letak fasilitas dapat di definisikan sebagai tata caea pengaturan fasilitas-fasilitas
pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi (wignjosoebroto,1996). Pengaturan tersebut
akan memanfaatkan luas ruang untuk penempatan mesin-mesin, fasilitas produksi, leancaran
aliran material, peyimpanan material baik yang bersifat sementara ataupun permanen.

2. Tujuan dan manfaat perancanagn tata letak fasilitas


Menurut Apple (1990), tujuan utama merancang suatu tata letak fasilitas produksi antara
lain:
a. Memudahkan proses manufaktur.
b. Meminimumkan pemindahan barang.
c. Memelihara keluwesan susunan dan operasi.
d. Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi.
e. Menekan modal tertanam pada peralatan.
f. Menghemat pemakaian ruang bangunan.
g. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
h. Memberi kemudahan, kenyamanan, dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan.

Menurut Meyers (1993), tujuan dari melakukan perancangan fasilitas antara lain:
a. Meminimasi biaya produksi.
b. Meningkatkan kualitas.
c. Meningkatkan efisiensi penggunaan dari SDM, peralatan, ruang dan energi.
d. Meningkatkan tingkat kepuasan dari pekerja, tingkat keselamatan pekerja dan
kenyamanan pekerja.
e. Mengendalikan biaya tugas.
f. Memulai produksi secara tepat waktu.
g. Membangun fleksibilitas didalam perencanaan.
h. Mengurangi atau menghilangkan inventori yang berlebihan.
Secara umum tujuan dan manfaat dari adanya perancanagn tata letak fasilitas adalah(arif, 2017):
a. Megurangi investasi peralatan
Perancangan tata letak akan memberi manfaat untuk menurunkan investasi dalam
peralatan. Penyusunan mesin-mesin dan fasilitas pabrik dan departemen yang tepat, serta
pemilihan metode yang cermat, sedikit banyak akan dapat membantu menurunkan jumlah
peralatan yang di perlukan. Contoh bila dua atau lebih komponen berbeda, dalam proses
pembuatannya memerlukan mesin yang sama, maka sebaiknya proses pembuatan tersebut
dapat di lewatkan pada mesin yang sama.
b. Penggunaan ruang yang lebih efektif.
Manfaat dari perancangan tata letak adalah pengggunaan ruang yang lebih efektif.
Penggunaan ruang akan efektif jika mesin-mesin atau fasilitas pabrik lainnya di susun dan
di atur sedemikian rupa sehingga jarak antar mesin-mesin atau fasilitas pabrik tersebut
dapat seminimal mungkin tanpa mengurangi keleluasaan gerak para pekerja. Dengan jarak
minimal maka akan menghemat area yang di gunakan. Penghematan area berarti juga
penghematan biaya, karena setiap meter persegi luas lantai akan memeebri beban biaya.
c. Menjaga perputaran barang setengah jadi menjadi lebih baik.
Adapun perancangan tata letak yang baik akan menjaga perputaran barang setengah jadi
menjadi lebih baik. Suatu proses produksi dapat di katakan lancar jika bahan melewati
proses dengan waktu sesingkat mungkin. Hal ini dapat terjadi jika suatu proses produksi
dapat terhindar dari adanya penumpukan barang setengah jadi . suatu aliran produksi
sedapat mungkin melalui proses di mana penyimpanan barang setangah ajdi di turunkan
mendekati titik nol.
d. Menjaga fleksibitas susunan mesin dan peralatan
Ada kalanya suatu pabrik melalui perbaikan atau penambahan fasilitas atau bangunan baru.
Untuk itu perancanagan tata letak harus dapat menjamin atau menjaga fleksibilitas dari
susunan mesin-mesin atau fasilitas-fasilitas pabrik dari kemungkinan tersebut. Perbaikan
atau penambhana fasilitas atau bangunan baru tidak serta merta akan mengubah atau
mengganti seluruh susunan yang telah ada
e. Memberi kemungkinan, keamanan dan kenyamanan bagi karyawan.
Untuk memberi kemudahan, keamanan dan kenyamanan bagi karyawan, maka yang perlu
di perhatikan dalam proses perancangan taat letak adalah bagaimana mengatur lingkungan
kerja seperti pencahayaan atau peneranga, sirkulasi udara, tempratur, pembungan limbah
dan sebaginya. Penempatan mesin-mesin dan peralatan lainya harus di lakukan dengan
memperhatikan keselamatan dari para karyawan.
f. Meminimunkan material handling
Perancangan tata letak tidak dapat di pisahkan dengan masalah penanganan bahan, setiap
proses produksi tidak bisa di hindari adanya gerakan perpindahan bahan, gerakan
perpindahan bahan ini akan memberikan beban biaya yang tidak sedikit. Lebih-lebih jika
proses pergerakan perpindahan bahan itu tidak menganut asas efektivitas misalnya: sustu
proses operasi yang satu dengan yang lain yang berurutan jaraknya relatif jauh. Hal ini
akan membutuhkan waktu tambahan sehingga total waktu pengerjaan suatu produk akan
menjadi lebih lama. Demikian pula biaya dalam perpindahan matrial ini juga akan semakin
besar.
g. Memperlancar proses produksi
Proses manufaktur akan menjadi mudah jika telah di lakukan perancanagn tata letak.
Dengan menggunakan beberapa metode atau tiap-tiap tipe- tipe tata letak yang sesui,
proses produski akan berjalan sesui dengan aliran proses yang telah di gariskan.
h. Meningkatkan efektivitas penggunaan tenaga kerja.
Tata letak yang ada pada pabrik sangat besar pengaruhnya terhadap prduktivitas tenaga
kerja. Departemen yang di susun berdasarkan aliran produksi yang tapat, dengan peralatan
pemindahan bahan yang lebih modern seperti conveyor, crene, hoist, dan peralatan modern
lainya. Akan mengurangi waktu dan tenaga yang di gunakan para pekerja dalam
melakukan pergerakan. Efektivitas pemakaian tenaga kerja degan sendirinya akan lebih
meningkat.

3. Prinsip-prinsip Dasar didalam Perancangan Tata Letak Pabrik

Prinsip dasar perencanaan tata letak pabrik merupakan tujuan dari perencanaan tata letak pabrik
itu sendiri. Prinsip-prinsip tersebut antara lain (Wignjoesoebroto, tahun 1990: 55) :

a. Prinsip integrasi secara total.

Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah integrasi secara total dari seluruh
elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang besar.

b. Prinsip jarak pemindahan bahan yang paling minimal

Dalam proses pemindahan bahan dari satu unit operasi ke unit operasi yang lain, waktu
dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak pemindahan tersebut.

c. Prinsip aliran dari suatu proses kerja

Dengan prinsip ini diusahakan untuk menghindari adanya gerakan balik, gerakan memotong.

d. Prinsip pemanfaatan ruangan

Dalam merencanakan tata letak pabrik, kita harus mepertimbangkan faktor- faktor dimensi
ruang serta gerakan-gerakan dari orang, bahan, atau mesin.

e. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja.

Kepuasan dan keselamatan kerja yang terjamin akan memberikan moral kerja yang lebih
baik dari karyawan dan hal ini akan mengurangi ongkos produks serta meningkatkan
kemauan kerja karyawan sehingga otomatis perusahaan akan mendapatkan keuntungan
ganda.

Menurut Muther (1970), ditinjau dari aspek dasar tujuan dan keuntungan dari suatu tata
letak yang terencana dengan baik, maka ada enam dasar prinsip di dalam desain tata letak
pabrik, yaitu:

a. Prinsip integrasi total


Tata letak pabrik merupakan integrasi total dari seluruh elemen produksi yang menjadi satu
unit operasi yang besar.

b. Prinsip jarak pemindahan material yang paling minimal

Waktu proses pemindahan material antar operasi bisa dikurangi dengan jalan mengurangi
jarak perpindahan tersebut, semakin dekat jarak perpindahan maka akan semakin baik.

c. Prinsip aliran dari suatu proses kerja

Desain tata letak pabrik dibuat sebaik mungkin untuk menghindari adanya gerakan balik
(backtracking), gerakan memotong (cross-movement) dan kemacetan (congestion),
sehingga material bisa terus bergerak antar operasi tanpa perlu adanya hambatan.

d. Prinsip pemanfaatan ruangan

Pergerakan manusia, mesin, material dan peralatan penunjang proses produksi lainnya
terjadi dalam suatu ruang produksi yang memiliki tiga dimensi (x,y,z) atau memiliki aspek
volume (cubic) dan tidak hanya aspek luas (floor space). Karena itu faktor dimensi ruangan
ini perlu dipertimbangkan dalam desain tata letak pabrik.

e. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja

Desain tata letak yang baik dapat menciptakan kenyamanan bagi pekerja sehingga
menimbukan kepuasan kerja dan produktivitas pekerja bisa meningkat. Keselamatan kerja
semakin terjamin dengan tata letak pabrik yang dibuat jauh dari sumber bahaya yang bisa
membahayakan keselamatan pekerja.

f. Prinsip fleksibilitas

Efektivitas dan efisiensi desain tata letak pabrik bisa tercapai jika tata letak yang ada dibuat
fleksibel untuk penyesuaian dan pengaturan kembali (relayout) di tengah kondisi ekonomi
yang sangat kompleks dan cepat berubah, sehingga tata letak yang baru harus dibuat cepat
dan murah.

4. Tipe-tipe tata letak


Tipe-tipe tata letak yaitu (sritomo,2008):
a. Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Layout) Merupakan tipe layout dimana produk (barang
yang dihasilkan) berada pada satu tempat dari awal hingga akhir produksi.
b. Tata Letak Berdasarkan Produk (Product Lay Out) Merupakan suatu tipe tata letak
dimana pengaturan dan penempatan dari segala mesin serta peralatan produksi yang
memiliki tipe atau jenis yang sama disusun kedalam satu departemen.
c. Tata Letak Berdasarkan Proses (Process Lay Out) Merupakan tipe tata letak dimana
peralatan produksi dengan fungsi yang sama ditempatkan pada tempat yang sama.
d. Tata Letak Berdasarkan Teknologi Kelompok (Group Technology) Merupakan tipe tata
letak dimana peralatan produksi dikelompokkan untuk menghasilkan part family (part-
part yang mempunyai kemiripan dalam bentuk ataupun prosesnya).

Terdapat empat tipe tata letak secara umum yaitu product layout, process layout, group
technology layout dan layout by fixed position (hadiguna, 2008).
a. Tata letak produk umumnya digunakan untuk pabrik yang memproduksi satu macam
produk atau kelompok produk dalam jumlah besar dan waktu produksi yang lama.
Melalui tata letak berdasarkan aliran produksi, mesin dan fasilitas produksi lainnya diatur
menurut prinsip machine after machine. Mesin disusun menurut urutan proses yang
ditentukan pada pengurutan produksi. Setiap komponen berjalan dari suatu mesin ke
mesin berikutnya melewati seluruh daur operasi yang dibutuhkan. Tata letak produk
dapat dilihat pada gambar.

b. Proses lay out


Tata letak berdasarkan proses merupakan metode pengaturan dan penempatan fasilitas
dimana fasilitas yang memiliki tipe dan spesifikasi sama ditempatkan ke dalam satu
departemen. Tata letak proses layout dugunakan untuk perusahaan yang mempunyai
produk bervarisasi dan diproduksi dalam jumlah kecil. Jika produk tidak dapat dibakukan
atau jumlah jumlah komponen yang sama prosesnya sedikit, maka tata letak berdasarkan
proses lebih tepat digunakan. Tata letak proses dapat dilihat pada gambar
c. Tata letak lokasi tetap (fix layout), tata letak mengkondisikan bahwa yang tetap pada
posisinya adalah material, sedangkan fasilitas produksi seperti mesin, peralatan, serta
komponen-komponen pembantu lainnya bergerak menuju lokasi material atau komponen
produk utama. Tipe tata letak demikian ditujukan untuk proses perakitan produk-produk
dengan ukuran yang sangat besar. Pertimbangan kemudahan proses pemindahan bahan
menjadi hal utama, sehingga produk dipilih dalam posisi tetap. Tata letak lokasi tetap
dapat dilihat pada gambar

d. Tata letak group technology, tata letak demikian mengelompokkan produk atau
komponen yang akan dibuat berdasarkan kesamaan dalam proses. Pengelompokkan
produk mengakibatkan mesin dan failitas produksi lainnya ditempatkan dalam sebuah sel
manufaktur karena setiap kelompok memiliki urutan proses yang sama. Tujuan tipe tata
letak adalah menghasilkan efisiensi yang tinggi dalam proses manufakturnya. Tata letak
group technology dapat dilihat pada gambar
Secara umu ada 4 type taat letak produk yaitu(arif,2017) :
a. Product layout
Product layout pada umunya di gunakan untuk pabrik yang memproduksi satu macam
atau kelomok produk dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang sama. Dengan layout
berdsarkan aliran produksi maka mesin dan fasilitas produksi lainnya akan diatur menurut
prinsip mesin after mesin. Mesin di susun menurut urutan proses yang di tentukan pada
pengurutan produksi, tidak peduli macam atau jenis mesin yang di gunakan. Tiap komponen
berjalan dari satu mesin berikutnya melewati saluran daur operasi yang di butuhkan.
Dengan lay out tipe ini, suatu produk akan di kerjakan sampai selsesai di dalam
departemen tanpa perlu di pindah-pindah ke departemen lain, di sini bahan baku akan di
pindahlan dari satu operasi ke berikutnya secara langsung sehingga dapat di tarik
kesimpulan bahwa tujuan utama dari lay out ini adalah untuk mengurangi proses
pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan dalam aktivitas produksi.

b. Proses layout
Proses layout merupakan metode pangaturan dan penempatan fasilitas di mana fasilitas
yang memiliki tipe dan spesifikasi sama di tempatkan ke dalam satu departemen. Umunya di
gunakan pada perusahaan yang beroperasi dengan menerima order dari pelanggan. Sealin itu
juga di gunakan untuk perusahaan yang mempunyai produk bervariasi dan memproduksi
dalam jumlah kecil.
Proses layout umunya di gunakan untuk industri manufacturing yang berkerja dengan
jumlah atau volume produksi yang relatif kecil dan terutama untuk produk yang tidak
standar. Tata letak tipe ini akan terasa fleksibel di banding kan dengan tata letak berdsarkan
job ordr (job lot production)akan lebih tepat kalau menerapkan lay out tipe ini guna
mengatur segala fasilitas produksi

c. Fixed position lay out .


Fixed position lay out mengkondisikan bahwa yang tetap pada posisinya adalah material,
sedangkan fasilitas produksi seperti mesin, peralatan serat komponen-komponen pembantu
lainnya bergerak menuju lokasi material atau komponen produk uatama. Tata letak
berdasarkan lokasi material tetap di gunakan untuk produk yang ukurannya besar
seperti:kapal dan pesawat terbang
d. Group tagnology layout
Group tagnology layout mengelompokkan produk atau komponen yang akan di buat
berdasarkan kesamaan dalam proses. Pengelompokkan produk mengakibatkan mesin dan
fasilitas produksi lainnya di tempatkan dalm sebuah sel manufaktur karena setiap kelompok
memiliki urutan proses yang sama. Tujuan dari tipe ini adalah menghasilkan efisiensi yang
tinggi dalam proses manufakturnya.
Type group tagnology layout merupakan kombinasi type produk dan proses. Typt ini juga di
kenal dengan tata letak pembelajar, maksudnya adalah mampu mmberikan pembelajaran
kepada operator agar menguasai keterampilan.

Anda mungkin juga menyukai