Anda di halaman 1dari 7

Laporan praktikum

SIFAT ASAM DAN BASA

KELAS XI MIPA 3
KELOMPOK I
1. ANDI NURUL HIDAYAH

2. DINI

3. MUH. FIRWANSYAH

4. SARMILA

5. YULI ARDILA

6. YUSRIANTI

UPT SMAN 24 BONE

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


SIFAT ASAM DAN BASA

I. TUJUAN

Untuk mengetahui sifat asam dan basa suatu larutan

II. TEORI

Larutan asam dan basa merupakan elektrolit karena kedua larutandapat menghantarkan
arus listrik. Selain bersifat elektrolit, larutan asam dan basa memiliki sifat-sifat yang lain.

1. Asam
Larutan asam mempunyai sifat-sifat seperti berikut.
a) Berasa masam
Rasa masam hanya dapat diketahui melalui uji organoleptik (dicicipi). Uji
ini hanya berlaku pada makanan yang memiliki sifat asam lemah. Uji ini tidak
boleh diterapkan pada bahan-bahan kimia di laboratorium.
b) Korosif
Sifat ini dapat merusak berbagai benda logam dan nonlogam. Selain itu,
apabila mengenai jaringan tubuh dapat mengakibatkan kerusakan. Sifat korosif
dimiliki oleh asam dalam bentuk larutannya. Hal ini disebabkan dalam bentuk
larutan, asam akan terionisasi dan menghasilkan ion hydrogen ( H+). Semakin
kuat asamnya, semakin muda pula terionisasi dan menghasilkan ion hydrogen ( H
+
) sehingga semakin bersifat korosif.
c) Dalam air terurai menjadi ion hydrogen ( H +) dan sisa asan ion negative.
d) Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah Ph < 7.
e) Dapat bereaksi dengan logam
f) Dapat bereaksi dengan basa.
2. Basa
Larutan basa mempunyai sifat-sifat berikut ini.
a) Berasa pahit pada basa seperti rasa pahit pada sabun. Sabun dibuat dengan cara
mereaksikan basa dengan NaOH atau KOH dengan minyak.
b) Jika mengenai kulit akan terasa licin.
c) Bersifat kaustik
Senyawa basa dapaat merusak kulit atau bersifat kaustik dan mengakibatkan rasa
gatal.
Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru dan Ph > 7
d) Dalam air terionisasi menjadi sisa basa ( ion logam ) dan ion hidroksida ( OH -)
e) Dapat bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air.
3. Cara mengidentifikasi Asam-Basa
Senyawa Asam-Basa dapat diindentifikasi secara aman menggunakan indicator.
Indikator merupakan zat yang menunjukkan warna berbeda dalam kondisi asam
dan basa. Indicator yang biasa digunakananntara lain kertas lakmus,indicator
alami, indicator buatan dan indicator dalam bentuk alat.
a) Identifikasi Asam- Basa menggunkan kertas lakmus
Identifikasi asam basa menggunakan kertas lakmus dapat
dilakukan dengan cara mengamati perubahan warna kertas lakmus ketika
bereaksi dengan laurtan. Ada dua jenis lakmus yaitu lakmus merah dan
biru.
 Kertas lakmus merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam tidak akan
berubah warna, tetapi jika dicelupakan ke dalam larutan basa akan
berubah menjadi warna biru.
 Kertas lakmus biru jika dicelupkan ke dalam larutan asam akan berubah
menjadi warna merah, tetapi jika dicelupkan ke dalam larutan basa tidak
akan berubah warna.
b) Indicator asam-basa menggunakan indicator alami
Indicator alami dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan. Indicator
ini dibuat dengan cara mengekstrak umbi, buanga dan buah.

warna
No. Zat indicator
Asam Basa

1. Kunyit Kuning Jingga


2. Bunga sepatu Merah Kuning
3. Bunga nusa indah Merah Kuning
4. Kubis ungu Merah muda Hijau kebiruan
5. Umbi bit Biru Merah
6. Bunga bougenvil Ungu Kuning
7. Bunga mawar merah Merah muda Hijau
8. Bunga kana Merah Kuning
9. Kulit manggis Cokelat kemerahan Biru kehitaman
III. ALAT DAN BAHAN

Alat Jumlah Bahan


Pelat tetes 1 buah Air suling
Rak tabung reaksi 1 buah Air kapur
Gelas kimia 25 mL 1 buah Larutan cuka dapur
Pipet tetes 2 buah Larutan amonia 0,1 M
Air jeruk
Air sabun
Larutan gula
Larutan Natrium karbonat
Larutan Natrium klorida
Larutan Amonium klorida
Larutan Natrium hidroksida
Larutan Asam sulfat
Ekstrak bunga sepatu merah
Ekstrak kunyit
Kertas lakmus merah dan
biru

IV. CARA KERJA

1. Letakkan potongan kecil kertas laksmus merah pada satu lekukan pelat tetes dan kertas
lakmus biru pada lekukan yang lain. Kemudian teteskan air kapur pada kedua kertas
lakmus tersebut dengan menggunakan pipet tetes. Amati yang terjadi
2. Ulangi langkah di atas, menggunakan larutan lain yang sudah disediakan. Amati yang
terjadi
3. Tumbuklah bunga sepatu ( warna merah) sampai halus, kemudian tambahkan beberapa
tetes air. Ambillah air
4. Letakan air bunga sepatu tersebut ke dalam dua lekukan pelat tetes. Teteskan air kapur
pada lekukan pertama dan larutan cuka pada lekukan kedua. Amati yang terjadi
5. Lakukan langkah 3 dan 4 dengan menggunakan bahan alam yang disediakan.
V. Tabel pengamatan

Kertas lakmus Sifat larutan


No Bahan
Merah Biru Asam Netral Basa
1. Air suling
Air kapur Larutan
2.
cuka dapur
3. Air kapur
4. Larutan gula
5. Ammonia
Air jeruk
6.

7. Air sabun
Larutan Natrium
8.
karbonat
Larutan Natrium
9.
klorida
Larutan Amonium
10.
klorida
Larutan Natrium
11.
hidroksida

Warna ekstrak Warna ekstrak ditetesi


No. ekstrak bahan alam
bahan alam Cuka Air kapur
1. Bunga sepatu Ke ungu-unguan Merah nuda Hijau
2. Kunyit Kuning Kuning Coklat

No. Larutan Warna ekstrak


bahan alam
VI. BAHAN DISKUSI

1. Air suling bersifat netral, cuka bersifat asam, dan air kapur bersifat basa. Berdasarkan
percobaan diatas, bagaimana cara mengenali sifat larutan diatas ?
2. Dari pengujian ekstrak bunga sepatu, kunyit terhadap asam cuka dan air kapur, bahan
alam apa yang digunakan sebagai indicator asam dan basa.

Jawab:
1. Dalam mengenali sifat larutan dapat di lakukan dengan menggunakan
percobaaan kertas lakmus, indicator universal,pH meter.kertas lakmis hanya
dapat utuk mengenali asam,basa indicator universal bisa digunakan denga skala
angka 1- 14 sedangkan pH meter lebih akurat lagi karena dapat menghasilkan
angka-angka dari sifat asam basa ataupun netral.
2. Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam dan basa di gunakan beberapa
indicator yang digunakan untuk mengetahui apakah larutan tersebut bersifat asam
atau basa. Salah satu indicator yang digunakan yaitu indicator alami
Contohnya yaitu:
Warna
No. Zat indicator
Asam Basa

1. Daun pacar air Merah Kuning

2. Bunga anggrek Merah muda Hijau kemerahan

3. Bunga kamboja Cokelat muda Cokelat tua


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Istilah asam berasal dari bahasa latin acidus yang berarti cuka. Sementara itu,
istilah basa berasal dari bahasa arab alkali yang berarti abu. Suatu senyawa dapat
diketahui bersifat asam atau basa jika berada dalam bentuk larutan. Larutan asam dan
basa merupakan elektrolit karena kedua larutan dapat menghantarkan arus listrik. Selain
bersifat elektrolit, larutan asam dan basa juga memiliki sifat-sifat yang lain. Dalam
mengidentifikasi senyawa asam dan basa secara aman dapat menggunakan indicator.
Indicator merupakan zat yang menunjukkan warna yang berbeda dalam kondisi asam dan
basa. Indicator yang biasa digunakan yaitu :

1. Menggunakan kertas lakmus


2. Menggunakan indicator alami
3. Menggunakan alat indicator.

Saran

1. Lakukan praktikum dengan cermat,hati-hati,teliti,dan cepat


2. Jangan terlalu bercanda saat sedang melakukan praktikum.hal ini agar tidak terjadi
kesalahan dalam pencatatan hasil praktikum dan peneliti agar hasilnya tepat dan akurat
3. Gunakan peralatan yang aman
4. Bersihkan kembali alat-alat yang telah digunakan.

Anda mungkin juga menyukai