Peradaban Islam bisa maju di masa itu, salah satunya berkat kerja keras
para ilmuwan dan cendekiawan. Mereka adalah pelopor lahirnya
peradaban dunia yang baru, yang awalnya mempelajari dan
mempertahankan peradaban Yunani Kuno. Tidak hanya itu, tetapi para
ilmuwan muslim juga mengembangkan pola pikir dan kecerdasan
otaknya untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam ilmu pengetahuan.
Peran dan sumbangsih umat Islam dalam kemajuan peradaban dunia
diakui oleh seorang orientalis Barat yang bernama Gustave Lebon. Dia
mengatakan "orang-orang Arablah yang menyebabkan kita mempunyai
peradaban karena mereka adalah iman kita selama enam abad.
Dikalangan Barat, Islam memegang peran penting sebagai donator
kemajuan peradaban mereka, meskipun sekarang justru baratlah yang
menjadi ikon kemajuan peradaban dunia. Kontribusi Islam tersebut
antara lain sebagai berikut.
Kaum muslimin telah memberi sumbangan ekperimental mengenai metode dan teori
sains ke dunia Barat.
Sistem notasi dan desimal Arab dalam waktu yang sama telah dikenalkan ke dunia
barat.
Karya-karya dalam bentuk terjemahan, khususnya karya Ibnu Sina (Avicenna)dalam
bidang kedokteran, digunakan sebagai teks di lembaga pendidikan tinggisampai
pertengahan abad ke-17 M.
Para ilmuwan muslim dengan berbagai karyanya telah merangsang kebangkitan
Eropa, memperkaya kebudayaan Romawi kuno, serta literatur klasik yang melahirkan
renaisance.
Lembaga-lembaga pendidikan islam yang telah didirikan jauh sebelum Eropa bangkit
dalam bentuk ratusan madrasah adalah pendahulu universitas yang ada di Eropa.
Para ilmuwan muslim berhasil melestarikan pemikiran dan tradisi ilmiah Romawi-
Persi (Greco Helenistic) sewaktu Eropa dalam kegelapan.
Sarjana-sarjana Eropa belajar di berbagai lembaga pendidikan tinggi islam dan
mentransfer ilmu pengetahuan ke dunia Barat.
Para ilmuwan muslim telah menyumbangkan pengetahuan tentang rumah sakit,
sanitasi, dan makanan kepada Eropa.
Pada ilmu pengetahuan alam, islam berjasa menyatukan akal dengan alam,
menetapkan kemandirian akal, menetapkan keberadaan hukum alam yang pasti atas
kehendak Tuhan. Serta islam telah mampu mendamaikan akal dengan iman dan
filsafat dengan agama sedangkan bangsa Barat masih membuat stereotip yang
memisahkan antara akal dan iman serta filsafat dengan agama.