OLEH
NAMA : FARHANA
NIM : 4182220027
JURUSAN : BIOLOGI
KELOMPOK : 2
2019
I. JUDUL PRAKTIKUM : Reaksi Identifikasi Asam Amino dan Protein
II. TUJUAN :
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino
yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2pada atom α dari posisi
gugus –COOH. Pada umumnya asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut
organic nonpolar seperti eter, aseton, dan kloroform. Apabila gugus amino larut dalam air,
gugus karboksilat akan melepaskan ion H+. Oleh adanya kedua gugus tersebut asam
amino dalam larutan dapat membentuk ion yang bermuatan positif dan juga bermuatan
negative atau ion amfoter (Muchtadi, T.R dan Sugiyono, 1992).
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino
yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α
dari posisi gugus –COOH. Dari rumus umum tersebut dapat dilihat bahwa atom karbon α
ialah atom karbon asimetrik, kecuali bila R ialah atom H. Oleh karena itu asam amino
juga memiliki sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi atau aktivitas optik. Rumus
molekul dapat digambarkan dengan model bola atau batang dengan rumus proyeksi
Fischer. Oleh karena atom karbon itu asimetrik, maka molekul asam amino mempunyai
dua konfigurasi D dan L. Hal ini dapat dibandingkan dengan konfigurasi molekul
monosakarida (Poedjiadi, 1994).
Protein (protos yang berarti ”paling utama") adalah senyawa organik kompleks yang
mempuyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Peptida dan protein
merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari gugus
amino dan gugus karboksil. Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya
digolongkan sebagai polipeptida (Poejadi,1994).
2. Bahan :
a. Larutan albunin0.02%
b. Larutan gelatin 0.02 %
c. Larutan kasein 0.02 %
d. Larutan pepton 0.02 %
e. Larutan ninhidrin 1 %
f. Larutan fenol 2%
g. Larutan albuminn telur
h. Pereaksi biuret
V. PROSEDUR KERJA
1. Uji Ninhidrin
a. Ke dalam 4 buah tabung reaksi masukkan berturut-turut 3 ml larutan albumin,
gelatin, kasein dan pepton.
b. Setiap tabung tambahkan 0.5 ml larutan ninhidrin 1%
c. Panaskan dalam penangas air mendidih selama 10 menit.
d. Perhatikan perubahan yang terjadi.
2. Uji Biuret
a. Ke dalam 5 buah tabung reaksi masukkan berturut-turut 3 ml larutan albumin,
gelatin, kasein, pepton dan fenol
b. Setiap tabung tambahkan NaOH 10% lalu dikocok.
c. Tambahkan 2 tetes larutan CuSO4 0.1% dan kocok. Bila timbul warna,
tambahkan 1 atau 2 tets lagi larutan CuSO4 0.1%. perhatikan perubahan yang
terjadi.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tabel hasil pengamatan
a.Uji nihidrin
albumin telur
Gelatin
b. Uji Biuret
Albumin telur
Fenol
Gelatin
Uji biuret :
albumin telur
Gelatin
Fenol
3. Protein structural: peranan protein structural yaitu sebagai pembentuk struktur sel
jaringan dan memberi kekuatan pada jaringan.
7. Protein cadangan : protein yang disimpan dan dicadangkan untuk bberapa proses
metabolisme.
2. Protein majemuj: protein ini tersususn oleh protein sederhana dan zat lain yang
bukan protein.
1. Protein yang tersusun asam amino esensial: yaitu asam amino yang dibutuhan
oleh tubuh , tetapi tidak dapat mensintesisinya sendiri sehingga harus didapat atau
diperoleh dari protein makanan.
2. Protein yang tersusun oleh asam amino nonesensial: yaitu asam amino dibutuhkan
oleh tubuh dan tubuh dpat mensintesisnya sendiri melalui reaksi aminasi reduktif
asam keton atau melalui transaminasi.
1. Protein hewani: proin dalam bahan makan yang bersal dari hewan seperti protein
daging, ikan, ayam, telur dan susu.
2. Protein nabati: protein yang berasal dari bahan maknan tumbuhan seperti jagung,
kacang panjang, gandum, kedelai dan sayuran.
5. Sifat Protein
Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.
Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter, pada titik isoeelektiknya, protein
mengalami koagulasi sehungga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi,
protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai struktur
primernya.
6. Fungsi Protein
Sumber karbohidrat
Memelihara dan menjaga keseimbangan asam basa dan cairan tubuh karena
ptotein juga berfungsi sebagai buffer (penahan)
Resiko obesitas
Resiko kanker
Kolestrol
Masalah pada ginjal
Kalsium rendah
Maramus
Kwashiorkor
Cachexia
Gagal hati
Apati
Edema
Rambut rontok
Gangguan otak
Penyakit jantung
VII. KESIMPULAN
1. hasil positif dari uji ninhidrin ditunjukkan dengan terbentuknya warna biru
ungu pada setiap percobaan .
2. hasil positif dari uji biuret adalah terjadinya perubahan warna violet dengan
menggunakan larutan CuSO4.
3. Perubahan warna yang diperoleh kelompok kami yaitu pada uji ninhidrin :
pada albumin telur berwarna biru ungu dan ada endapan , pada gelatin
berwarna bening tetap.
Pada uji biuret : pada albumin telur terdapat endapan berwarna biru dan ada
endapan , gelatin berwarna bening dan fenol berwarna bening.
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS
A. Pertanyaan
1. Laporkan secara rinci hasil pengamatan anda untuk setiap uji yang telah anda
lakukan dan reaksi-reaksi yang terjadi.
3. Mengapa harus dihindari penggunaan CuSO4 yang berlebihan pada uji biuret.
5. Mengapa putih telur digunakan sebagai antidote pada keracunan Hg dan Pb?
6. Dalam serum, fraksi protein mana yang dapat diendapkan dengan penambahan
amoniumsulfat dan fraksi apa yang tidap diendapkan.
8. Apa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya denaturasi protein.
B. Jawaban
1. a.Uji nihidrin
albumin telur
Gelatin
b. Uji Biuret
Albumin telur
Fenol
5. Karena putih telur mengandung albumin, sehingga apabila tubuh keracunan logam
berat maka ion logam berat tersebut akan koagulan sehingga logam berat tersebut
tidak akan mengganggu atau merusak aktivitas enzim lain di dalam tubuh.
7. Denaturasi protein dapat dilakukan dengan berbagai cara, antar laindengan panas,
PH, bahan kimia, mekanik dan sebagainya. Masing-masing cara pengaruh yang
berbeda terhadap denaturasi protein.senyawa kimia seperti urea dan garam dapat
memecah ikatan hidrogen yang menyebabkan denaturasi protein karena dapat
memecah interaksi hidrofobk dan meningkatkan daya larut gugus hidrofobik
dalam air. Deterjen atau sabun dapat menyebabkan denaturasi karena senyawa
pada deterjen dapat membentuk jembatan antara gugus hidrofobik dengan
hidrofilik sehingga terjadi denaturasi. Selain deterjen dan sabun, aseton dan
alkohol juga menyebabkan denaturasi.
8. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya denaturasi protein yaitu
dengan menjaga kadar PH agar sesuai dan tidak terjadi denaturasi dan menjaga
dari suhu panas dan jauhi alkohol serta logam berat.
DAFTAR PUSTAKA
Muchtadi, T.R dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor :