Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DALAM ASPEK PASAR

Perkembangan abad ini memang sangat cepat, kita tahu bahwa globalisasi sudah
menghilangkan sekat atau batas ruang dan waktu. Semua informasi sangat cepat didapatkan
walau dari jarak yang sangat jauh sekalipun. Perkembangan yang sangat cepat menimbulkan
persaingan yang sangat ketat diantara perusahaan-perusahaan. Mereka belomba-lomba dalam
meraih pasar yang besar. Karena itu aspek pasar menempati kedudukan utama untuk di
analisa oleh para pebisnis sehingga mereka bisa memasarkan barang yang sesuai dengan
permintaan pasar. Jika tidak memperhatikan aspek ini, resiko yang ditimbulkan sangat besar,
bahkan sampai kegagalan dalam oprasional perusahaan.

Dalam menentukan pasar yang dibidik, kadang karakteristiknya berbeda diantara


Negara satu dengan yang lainnya. Misalkan di Indonesia atau Negara yang sedang
berkembang berbeda dengan pasar potensial di Negara yang sudah maju. Karakteristik ini
bisa dalam segmen produk. Apakah produk tersebut untuk kelas menengah ke atas, atau
menengah kebawah. Karena kita tahu. Dinegara berkembang penghasilan mereka harus
menjadi bahan acuan kita untuk menentukan harga produk yang sesuai bagi mereka.
Karaktersitik lain adalah penilaian penggunaan produk dan jasa tertentu dalam suatu Negara
adalah tinggi atau rendah. Ini menyangkut Demand atau permintaan produk dan jasa. Hal
lainnya bisa berupa kebijakan atau policy yang dibuat pemerintah setempat, sehingga bagi
investor hal ini bisa dipertimbangkan dan dianalisa apakah bisa berhasil atau tidak bagi
proyek yang dibangun.

Mengumpulkan Sumber Data

Ada beberapa data yang diperlukan dalam analisa aspek pasar dari usulan proyek yaitu :

1. Perbandingan konsumsi/permintaan masa lalu dan sekarang dan variable-variable lain


yang berpengaruh dan dapat dijadikan sebagai dasar perumusan model peramalan
pasar potensial dimasa datang.
2. Penawaran produk sejenis dimasa lalu dan sekarang serta kecenderungan dimasa yang
akan datang. Termasuk didalamnya kemungkinan perluasan produksi dari perusahaan
pesaing dan batasan-batasan yang mempengaruhinya.
3. Impor dan ekspor yang dilakukan Negara bersangkutan.
4. Struktur persaingan .
5. Tingkah laku, motivasi, kebiasaan dan preferensi konsumen.
6. Pemiliahan marketing effort yang akan dilakukan dan pemilihan skala prioritas dari
marketing mix yang tersedia.

Tidak hanya melalu penelitian dan survey data-data tersebut bisa dikumpulakan (data
primer). Akan tetapi banyak juga dengan menggunakan data sekunder walau kadang memang
memerlukan penyesuaian.

Beberapa data sekunder yang mungkin dapat digunakan adalah :

1. Laporan Sensus Penduduk Indonesia.


2. Laporan Perencanaan di Indonesia, baik perencanaan lima tahunan atau perencanaan
tahunannya.
3. Buku Statistik Indonesia ataupun statistic masing-masing daerah yang diterbikan oleh
biro/bagian statistic yang ada.
4. Bulletin yang ada pada masing-masing departemen.
5. Bulletin yang diterbitkan oleh kalangan perbankan.
6. Bulletin yang diterbitkan oleh asosiasi profesi.

Diharapkan dengan data sekunder dan data perimer bisa menjawab pertanyaan utama,
terutama dalam kaitannya dengan pengukuran dan peramalan pasar potensial dan penentuan
“market share” yang diharapkan.

METODE PENGUKURAN DAN PERAMALAN PERMINTAAN

Ada beberapa metode yang dapat dipilih untuk melakukan pengukuran dan peramalan
dalam studi kelayakan proyek. Akan tetapi perlu disimak terlebih dahulu sebenarnya untuk
apa pengukuran dan peramalan permintaan ini. Sesuai dengan judulnya, ada suatu cara/alat
yang bisa kita gunakan untuk mengukur dan meramalkan sesuatu yang akan terjadi. Walau
peramalan ini tidak bersifat mutlak akan terjadi. Tapi dengan adanya metode ini sedikit
banyak membantu dalam pengambilan keputusan dalam proyek yang akan dilaksanakan.
Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama dalam peramalan dengan metode kuantitatif.
Pertama dengan pendekatan Time series, yakni model yang tidak memperhatikan hubungan
sebab akibat atau dengan kata lain hasil peramalannya hanya memperhatikan kecenderungan
dari data masa lalu yang tersedia. Pendekatan yang kedua adalah pendekatan yang
memperhatikan sebab akibat (cause- effect method) atau pendekatan yang menjelaskan
terjadinya suatu keadaan (explanatory method) oleh sebab-sebab tertentu. Tentu saja tidak
semua variable penyebab/penjelas mampu dirangkum secara keseluruhan melainkan hanya
beberapa diantaranya yang secara teoritik dinyatakan merupakan variable penjelas utama
tercakup dalam model persamaan. Dengan kata lain hubungan sebab akibat yang terjadi
bukan hubungan deterministic, melainkan hubungan stokastik.

Metode Time Series

Metode dalam pengukuran dan peramalan permintaan yang di dasarkan pada data dan
keadaan dimasa lalu. Oleh karena itu metode ini dapat cukup akurat bila keadaan dimasa
datang tidak berbeda jauh dengan keadaan masa lalu. Beberapa dari metode ini masih dapat
memberikan hasil peramalan yang memadai, diantaranya adalah moving average dan
smoothing (penghalusan), namun beberapa metoda lain tidak dapat memberikan hasil yang
akurat.

Metode Regresi Korelasi

Metode ini mendasarkan diri pada hubungan sebab akibat atas terjadinya variasi dari
suatu variable dan hubungan sebab akibat tersebut Nampak dalam fungsi persamaan regresi.
Sedangkan korelasi merupakan alat pembantu yang berguna untuk mengetahui sejauh mana
intensitas hubungan yang terjadi antara variable-variable yang bersangkutan.

STRATEGI PEMASARAN

Strategi pemasaran adalah berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh calon investor
dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pemebelian hasil produksinya.
Hendaknya dibedakan usaha-usaha pemasaran ketika pertama kali memasuki pasar dan usaha
lanjutan sesuai dengan kedudukan produk dalam persaingan dan kedudukan produk pada
siklus usia produk.

Strategi pemasaran juga dikatakan sebagai serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan
serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada
masing-masing tingkatan serta lokasinya. Menurut Kotler strategi pemasaran adalah logika
pemasaran di mana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai
hubungan yang menguntungkan. Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan
dilayaninya (segementas dan penetapan target) dan bagaimana cara perusahaan meayaninaya
(diferensiasi dan positioning). Setelah mengetahui strategi pemasaran maka strategi bauran
pemasaran dapat disusun. Berikut uraian mengenai strategi pemasaran yang terdiri dari,
segmentasi pasar (segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), diferensiasi dan
penetapan posisi pasar (positioning).

a. Segmentasi Pasar (segmenting)


Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen
dari satu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen
(Swasta, 1984). Pasar suatu produk sangat beraneka ragam, baik dilihat dari
kebutuhan, keinginan, maupun dari daya beli. Segmentasi pasar dapat dilakukan
dengan beberapa cara berikut.
 Segmentasi geografis
Segmentasi geografis adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang didasarkan atas
lokasi konsumen atau daeran penjualan. Lokasi konsumen meliputi lokasi
geografis konsumen atau lokasi daerah penjualan, yang terdiri dari lokasi kota
dan desa, lokasi pantai dan pegunungan, dan lain sebagainya.
 Segmentasi demografis
Segmentasi demografis adalah kegiatan membagi-bagi pasar berdasarkan faktor-
faktor demografis, seperti umur, jenis kelamin, suku, agama, kebangsaan,
pendidikan, maupun pekerjaan.
 Segmentasi psikografis
Segmentasi psikografis adalah kegiatan membagi-bagi pasar berdasarkan faktor-
faktor psikografis, seperti kepribadian, sikap, opini, dan gaya hidup.
b. Penetapan Pasar Sasaran (targeting)
Penetapan pasar sasaran melibatkan evaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan
memilih satu atau lebih segmen yang akkan dimasuki. Perusahaan harus menargetkan
daya tarik segmen di mana perusahaan dapat menghasilkan nilai pelanggan terbesar
dan mempertahankannya sepanjang waktu.
Pemlihan target pasar mempertimbangkan hal-hal berikut:
 Sumber daya perusahaan
Sumber daya perusahaan yang kuat memungkinkan perusahaan untuk memilih
strategi pembedaan maupun dengan strategi pembedaan
 Variabilitas produk
Pemasaran tanpa pembedaan cocok untuk produk yang standar, seperti telur,
gula pasir, dal lain sebagainya
 Tahapan produk dalam daur hidup
Produk pada tingkat kedeasaan dalam siklus hidup produk lebih cocok
menggunakan strategi konsentrasi, yaitu memilih salah satu target pasar.
 Variabilitas pasar
Apabila selera pasar cenderung homogen maka strategi tanpa pembedaan akan
lebih tepat
 Strategi pesaing
Jika pesaing menggunakan strategi tanpa pembedaan maka perusahaan akan
lebih dihargai jika menggunakan strategi dengan pembedaan.
c. Diferensiasi
Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima dimensi berikut.
 Diferensiasi produk
Diferensiasi produk adalah dimana perusahaan membedakan utama
berdasarkan keistimewaan, kinerja, kesesuaian, daya tahan, keandalan,
kemudahan untuk diperbaiki, gaya, dan rancangan produk.
 Diferensiasi pelayanan
Diferensiasi pelayanan adalah dimana perusahaan membedakan pelayanan
utama berdasarkan kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan,
pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan, dan perbaikan.
 Diferensiasi personil
Diferensiasi personil adalah dimana perusahaan membedakan personil
perusahaan berdasarkan kemampuan, kesopanan, kredibilitas, dapat
diandalkan, cepat tanggap, dan komunikasi yang baik.
 Diferensiasi saluran
Diferensiasi saluran adalah dimana merupakan langkah pembedaan memulai
cara membentuk saluran distribusi, jangkauan, keahlian, da kinerja saluran-
saluran tersebut.
 Diferensiasi citra
Diferensiasi citra adalah dimana membedakan citra perusahaan berdasarkan
perbedaan identits melalui penetapan posisi, perbedaan lambang, dan
perbedaan iklan.
d. Penetapan Posisi Pasar (positioning)
Positioning adalah pengaturan suatu produk untuk menduduki tempat yang jelas,
berbeda, dan diinginkan, relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen
sasaran. Oleh karena itu pemasar merencanakan posisi yang membedakan produk
mereka dari merek pesaing dan memberi mereka manfaat terbesar dalam target pasar
mereka. Beberapa strategi penentuan posisi dapat dilakukan.
 Positioning menurut atribut produk, yaitu usaha untuk memisisikan diri
menurut atribut produk.
 Positioning menurut manfaat, yaitu usaha memosisikan produk sebagai
pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
 Positioning menurut harga/kualitas, yaitu usaha memosisikan produk sebagai
yang terbaik (harga dan kualitas terbaik).
 Positioning menurut pengguanaan/penerapan, yaitu usaha memosisikan
produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan/penerapan.
 Positioning menurut pemakai, yaitu usaha memosisikan produk sebagai yang
terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.
 Positioning menurut pesaing, yaitu usaha mempromosikan produk diri sebagai
yang lebih baik dibandingkan pesaing utamanya.
 Positioning menurut kategori produk, yaitu usaha memosisikan produk
sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.

STRATEGI OPTIMASI MARKETING MIX

Marketing Mix, yaitu bauran pemasaran yang terdiri dari 4 P: Product, Price,
Promotion dan Place. Untuk perusahaan Jasa ditambah 2 P lagi, yaitu: People dan Process.
Bagaimana penerapan bauran pemasaran pada produk dan jasa ? Serta apakah yang disebut
dengan Triangle Marketing?

a. Implementasi dalam Bauran Pemasaran pada Produk dan Jasa

Pembahasan terhadap implementasi dalam bauran pemasaran (Marketing Mix ) pada


produk dan dapat dilihat sebagai berikut:

• Product. Yang penting diperhatikan dalam desain dan produk jasa adalah atribut yang
menyertai, seperti : sistem, prosedur dan pelayanannya. Desain produk dan jasa juga
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan ukuran bentuk, dan kualitas.
• Price. Pengertian harga dalam produk dan jasa, berupa kontra prestasi dalam bentuk
barang/ jasanya.
• Promotion. Kegiatan promosi pada produk dan jasa pada umumnya dilakukan melalui
iklan di media masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh
meliputi advertising, sales promotion, public relation, sales trainning, marketing
research & development.
• Place. Atau disebut juga saluran distribusi. Saluran distribusi produk dan jasa, berupa
Kantor Cabang, yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan.
Dengan semakin majunya teknologi, saluran distribusi dapat dilakukan melalui
saluran telekomunikasi seperti telepon dan jaringan internet.
• People. Ciri bisnis bank adalah dominan nya unsur personal approach, baik dari
jajaran front office, back office sampai tingkat manajerial. Para pekerja Bank dituntut
untuk melayani nasabah secara optimal.
• Process. Meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang
diberlakukan oleh Bank terhadap produk dan jasa Bank. Sistem dan prosedur akan
merefleksikan penilaian, apakah pelayanan cepat atau lambat. Pada umumnya
nasabah lebih menyenangi proses yang cepat, walaupun bagi Bank akan menimbulkan
risiko yang lebih tinggi. Penggunaan teknologi yang tepat guna serta kreativitas yang
prima diperlukan, untuk suatu proses yang cepat namun aman.

Anda mungkin juga menyukai