Perkembangan abad ini memang sangat cepat, kita tahu bahwa globalisasi sudah
menghilangkan sekat atau batas ruang dan waktu. Semua informasi sangat cepat didapatkan
walau dari jarak yang sangat jauh sekalipun. Perkembangan yang sangat cepat menimbulkan
persaingan yang sangat ketat diantara perusahaan-perusahaan. Mereka belomba-lomba dalam
meraih pasar yang besar. Karena itu aspek pasar menempati kedudukan utama untuk di
analisa oleh para pebisnis sehingga mereka bisa memasarkan barang yang sesuai dengan
permintaan pasar. Jika tidak memperhatikan aspek ini, resiko yang ditimbulkan sangat besar,
bahkan sampai kegagalan dalam oprasional perusahaan.
Ada beberapa data yang diperlukan dalam analisa aspek pasar dari usulan proyek yaitu :
Tidak hanya melalu penelitian dan survey data-data tersebut bisa dikumpulakan (data
primer). Akan tetapi banyak juga dengan menggunakan data sekunder walau kadang memang
memerlukan penyesuaian.
Diharapkan dengan data sekunder dan data perimer bisa menjawab pertanyaan utama,
terutama dalam kaitannya dengan pengukuran dan peramalan pasar potensial dan penentuan
“market share” yang diharapkan.
Ada beberapa metode yang dapat dipilih untuk melakukan pengukuran dan peramalan
dalam studi kelayakan proyek. Akan tetapi perlu disimak terlebih dahulu sebenarnya untuk
apa pengukuran dan peramalan permintaan ini. Sesuai dengan judulnya, ada suatu cara/alat
yang bisa kita gunakan untuk mengukur dan meramalkan sesuatu yang akan terjadi. Walau
peramalan ini tidak bersifat mutlak akan terjadi. Tapi dengan adanya metode ini sedikit
banyak membantu dalam pengambilan keputusan dalam proyek yang akan dilaksanakan.
Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama dalam peramalan dengan metode kuantitatif.
Pertama dengan pendekatan Time series, yakni model yang tidak memperhatikan hubungan
sebab akibat atau dengan kata lain hasil peramalannya hanya memperhatikan kecenderungan
dari data masa lalu yang tersedia. Pendekatan yang kedua adalah pendekatan yang
memperhatikan sebab akibat (cause- effect method) atau pendekatan yang menjelaskan
terjadinya suatu keadaan (explanatory method) oleh sebab-sebab tertentu. Tentu saja tidak
semua variable penyebab/penjelas mampu dirangkum secara keseluruhan melainkan hanya
beberapa diantaranya yang secara teoritik dinyatakan merupakan variable penjelas utama
tercakup dalam model persamaan. Dengan kata lain hubungan sebab akibat yang terjadi
bukan hubungan deterministic, melainkan hubungan stokastik.
Metode dalam pengukuran dan peramalan permintaan yang di dasarkan pada data dan
keadaan dimasa lalu. Oleh karena itu metode ini dapat cukup akurat bila keadaan dimasa
datang tidak berbeda jauh dengan keadaan masa lalu. Beberapa dari metode ini masih dapat
memberikan hasil peramalan yang memadai, diantaranya adalah moving average dan
smoothing (penghalusan), namun beberapa metoda lain tidak dapat memberikan hasil yang
akurat.
Metode ini mendasarkan diri pada hubungan sebab akibat atas terjadinya variasi dari
suatu variable dan hubungan sebab akibat tersebut Nampak dalam fungsi persamaan regresi.
Sedangkan korelasi merupakan alat pembantu yang berguna untuk mengetahui sejauh mana
intensitas hubungan yang terjadi antara variable-variable yang bersangkutan.
STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran adalah berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh calon investor
dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pemebelian hasil produksinya.
Hendaknya dibedakan usaha-usaha pemasaran ketika pertama kali memasuki pasar dan usaha
lanjutan sesuai dengan kedudukan produk dalam persaingan dan kedudukan produk pada
siklus usia produk.
Strategi pemasaran juga dikatakan sebagai serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan
serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada
masing-masing tingkatan serta lokasinya. Menurut Kotler strategi pemasaran adalah logika
pemasaran di mana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai
hubungan yang menguntungkan. Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan
dilayaninya (segementas dan penetapan target) dan bagaimana cara perusahaan meayaninaya
(diferensiasi dan positioning). Setelah mengetahui strategi pemasaran maka strategi bauran
pemasaran dapat disusun. Berikut uraian mengenai strategi pemasaran yang terdiri dari,
segmentasi pasar (segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), diferensiasi dan
penetapan posisi pasar (positioning).
Marketing Mix, yaitu bauran pemasaran yang terdiri dari 4 P: Product, Price,
Promotion dan Place. Untuk perusahaan Jasa ditambah 2 P lagi, yaitu: People dan Process.
Bagaimana penerapan bauran pemasaran pada produk dan jasa ? Serta apakah yang disebut
dengan Triangle Marketing?
• Product. Yang penting diperhatikan dalam desain dan produk jasa adalah atribut yang
menyertai, seperti : sistem, prosedur dan pelayanannya. Desain produk dan jasa juga
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan ukuran bentuk, dan kualitas.
• Price. Pengertian harga dalam produk dan jasa, berupa kontra prestasi dalam bentuk
barang/ jasanya.
• Promotion. Kegiatan promosi pada produk dan jasa pada umumnya dilakukan melalui
iklan di media masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh
meliputi advertising, sales promotion, public relation, sales trainning, marketing
research & development.
• Place. Atau disebut juga saluran distribusi. Saluran distribusi produk dan jasa, berupa
Kantor Cabang, yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan.
Dengan semakin majunya teknologi, saluran distribusi dapat dilakukan melalui
saluran telekomunikasi seperti telepon dan jaringan internet.
• People. Ciri bisnis bank adalah dominan nya unsur personal approach, baik dari
jajaran front office, back office sampai tingkat manajerial. Para pekerja Bank dituntut
untuk melayani nasabah secara optimal.
• Process. Meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang
diberlakukan oleh Bank terhadap produk dan jasa Bank. Sistem dan prosedur akan
merefleksikan penilaian, apakah pelayanan cepat atau lambat. Pada umumnya
nasabah lebih menyenangi proses yang cepat, walaupun bagi Bank akan menimbulkan
risiko yang lebih tinggi. Penggunaan teknologi yang tepat guna serta kreativitas yang
prima diperlukan, untuk suatu proses yang cepat namun aman.